Tujuan praktikum Praktikum penetapan kadar phospor bertujuan untuk mengetahui bagaimana cara penetuan kadar fosfor dengan HNO3 Vanado Molybdat, serta kadar phospat Tinjauan Pustaka Phospor merupakan unsur anorganik yang berfungsi dalam pembentukan tulang dan peralatan tubuh !omponen asam nukleat "#N$ dan %N$&, keseimbanga asam basa, koordinasi otot, untuk energi, pengaturan dan komponen dari en'im en'im, metabolisme jaringan syaraf, metabolisme karbohidrat, lemak dan protein "%i'al,())*& Menurut !amal "+,,,&, fosfor adalah sebagai penyusun tulang dan gigi bahan utama penghasil energi tinggi "$-P& yang berguna untuk semua akti.itas sel /osfor bersenya0a terhadap sebagian besar .itamin dalam sistem en'im tubuh dan rapat tergabung dengan fungsi karbohidrat -ingkatan fosfor anorganik ipengaruhi oleh faktor yang mempengaruhi asimilasi, absorbsi, eksresi dan metabolisme fosfor 1ehingga tingkatan normal dalam darah tidak menjamin keadaan nutrisin normal fosfor -etapi, nilai fosfor anorganik yang secara abnormal rendah dalam darah indikasi fosifnutrisi fosfor yang terganggu "$nggoradi, +,,2& 3entuk fosfor dari sekian banyak bahan makanan yang dikonsumsi oleh ruminan banyak dalam bentuk terikat dengan ester, asam heksa fosforik dari inositol yang disebut asam fitik 3entuk phospor yang kurang baik ini digunakan oleh non ruminan, tetapi dapat digunakan oleh ruminan, karena cepat dihidrolisis dalam rumen karena mikroorganisme rumen dapat membentuk fitase "Parakkasi, +,,2& #alam tulang terikat 4)5 dan ()5 pada jaringan tubuh lainnya /ungsi phospor dalam tubuh terutama dalam proses metabolisme Penggunaan tergantung pada sumber phospor yang ada -anaman mengikat phospor dalam bentuk phytin, dan dapat dimanfaatkan sebesar 3)5 "P6 a.ailable karena rendahnya en'im phytase dalam tubuh "Hasoloan, ())+& 1umber6sumber phospor yang biasa dipakai pada ransum unggas, antara lain dikalsium fosfat defluronated fosfat, rock fosfat, guanofosfat, dan tepung tulang 1umber fosfat alami kecernaan fosfatnya sangat rendah karena kelarutannya rendah, 0alaupun kelarutannya tinggi, ketersedian biologisnya bagi ternak tetap rendah "%i'al, ())*& Materi dan metode Materi Alat $lat yang digunakan pada praktikum penetapan kadar phosphat adalah silica disk, labu ukur, pipet, tabung reaksi, spektofotometer, o.en dan tanur, desikator, timbangan, kerstas saring, inkubator !a"an 3ahan6bahan yang digunakan pada praktikum ini antara lain adalah, tepung tulang ayam, abu, H7l pekat, H7l +)5, a8uades,air panas, $gNO 3 , HNO 3 .anado molibdadat, indikator cuka, NaoH, H(O9 HNO36 .onado6molybdat "+9(& Metode Penetapan kadar p"ospor #den$an %NO & '(onando'mol)*dat+ Preparasi sampel $bu hasil penetapan kadar abu, ditambah +) ml H7l pekat dan kemudian dipanaskan diatas penangas air sehingga .olume maksimal tinggal +:3 bagian -ambah lagi dengan menggunakan H7l +)5 sebanyak () ml lalu dipanaskan kembali sampai .olume tersisa +:3 bagian 1etelah itu larutan ditambahkan () ml a8uadest lalu dipanaskan selama +) menit ;arutan disaring melalui kertas saring bebas abu kedalam labu ukur 2)) ml dan dicuci dengan air panas mendidih sampai bebas asam "diuji dengan menggunakan $gNO 3 sampai bebas asam !emudian ditambahkan air sampai dengan tanda batas pada labu ukur /iltrat disimpan untuk penentuan kadar 7a dan P Penentuan kadar ,os,or 1ampel diambil sebanyak + ml dengan pipet ke dalam tabung reaksi #itambahkan kedalamnya , ml larutan campuran H ( O dengan HNO 3 6.anado molibdat "< 9 (& ;arutan campuran H ( O dengan HNO 3 6.anado molibdat "< 9 (& dicampurkan dan ditunggu selama 3) menit ;arutan dibaca pada spektonik dengan panjang gelombang =<) nm, dan a8uadest sebagai pembanding "blanko& Perhitungan !adar P"5& 9 > ? ),)++<* @ ),))((<<A A 9 kadar P > 9 absorbansi %asil dan pem*a"asan Preparasi Sampel 3erdasarkan praktikum yang telah dilakukan, penentuan kadar /osfor "P& dilakukan dengan dua tahap, yaitu prepasi sampel dan tahap penentuan kadar 7a, pada tahap tersebut dilakukan penambahan beberapa reagen seperti H7l pekat, H7l +)5, $gNO 3 dan NaOH =N serta air panas H7; pekat digunakan untuk memisahkan mineral mikro dan mineral makro, sehingga mineral makro terbuang "hilang& H7l +)5 untuk memisahkan senya0a 7a dan P dengan mineral yang lainnya sehingga mineral lainnya hilang $gNO 3 untuk uji bebas asam NaOH =N sebagai pensuasana basa $ir panas untuk mempercepat reaksi bebas asam Menurut 7hang "())2&, preparasi sampel dilakukan dengan cara menambahkan H7; pada abu dipanaskan, hal ini bertujuan untuk memisahkan mineral makro dan mineral mikro pemanasan juga bertujuan agar mineral mikro terbuang atau hilang Penambahan H7l yang kedua berfungsi agar memisahkan senya0a 7a dan P dengan mineral yang lainnya sehingga mineral lain hilang Proses tersebut dilakukan diruang asam agar uap yang dihasilkan dapat dibuang dengan baik Penambahan H7l akan meningkatkan titik didih dan dapat dipergunakan untuk mempercepat dekomposisi sampel Menigkatnya titik didih dapat mempertinggi suhu destruksi sehingga proses destruksi lebih cepat 1ampel yang dipreparasi kemudian di uji bebas asam dengan menggunakan $gNO 3 untuk, mengetahui apakah sampel bebas asam atau tidak ;arutan yang ber0arna pekat menunjukan adanya unsur garam atau dalam hal ini adalah H7l ;arutan tersebut kemudian diencerkan sebanyak *2) ml hingga bebas asam 7ara untuk mengetahui larutan telah bebas asam atau tidaknya adalah dengan cara menggunakan $gNO 3 Menurut 1ugiyarto "()))&, uji $gNO 3 pada larutan dilakukan hingga 0arna berubah menjadi bening yang menunjukan sampel tersebut telah bebas asam Penetapan Kadar Fos,or 3erdasarkan praktikum yang telah dilakukan + ml a8uades ditambah , ml laurtan campuran H ( O dengan HNO 3 6 Vanando6Molybdat "<9(&, dicampurkan dan ditunggu selama 3) menit, kemudian dibaca pada spektofotometer dengan panjang gelombang B =<) nm Hasil yang di dapatkan adalah ),(+= 1ampel sebanyak + ml a8uadest "dengan pengenceran& dimasukkan ke dalam tabung reaksi ditambah , ml laurtan campuran H ( O dengan HNO 3 6 Vanando6Molybdat "<9(&, dicampur dan ditunggu selama 3) menit !emudian dibaca pada spektofotometer dengan panjang gelombang B =<) nm Menurut !amal "+,,*&, 1ampel yang digunakan dalam penetapan kadar fosfor adalah abu tulang $bu adalah sisa pembakaran sempurna dari suatu bahan 1uatu bahan jika dibakar sempurna pada suhu 2))6*)) o 7 selama beberapa 0aktu maka semua senya0a organiknya akan terbakar menjadi 7O ( , H ( O dan gas lain yang menguap 1edangkan sisanya yang tidak menguap itulah yang disebut abu atau campuran dari berbagai oksida mineral sesuai dengan macam mineral yang terkandung didalamnya Penentuan kadar abu berguna untuk penentuan kadar ekstrak tanpa nitrogen #isamping itu kadar abu dari pakan yang berasal dari he0an dan ikan dapat digunakan sebagai indeks kadar kalsium dan /osfor Cuga merupakan tahap a0al penentuan kadar berbagai mineral yang lain !andungan fosfor pada tepung daging tulang 2,+)5 sedangkan dalam tepung tulang, +=5 Pada anak ayam, ketersediaan P dari garam pitat hanya sebesar +)5 seperti ketersediaan dari dinatrium fosfat, sedangkan pada ayam petelur masa produksi P pitat dapat terseddia sekitar 2)5 seperti halnya yang tersedia dari dikalsium fosfat "kamal +,,*& Pada ternak non ruminansia, faktor yang terpenting dan mempengaruhi pencernaan dan absorbs P adalah terdapatnya fitin atau asam pitat dalam tanaman, asam pitat adalah suatu ester antara inositol dan enam asam phosfat !urang lebih 2)5 dari P dalam butiran yang merupakan bahan utama dari unggas dan babi dalam bentuk asam pitat Daram6garam ini merupakan 7a dan Mg pitat yang tidak larut #engan demikian hanya +)62)5 P dalam asam pitat yang dapat digunakan ini juga tergantung kepada jumlah .itamin # yang menyebabkan pengurangan absorbs P, dan telah ditemukan bah0a .itamin # menstimulasi transport aktif dari P tetapi mekanisme transport ini belum jelas sehingga transport pasif yang terlihat "Hartadi, et all +,,4& Kesimpulan -ujuan dari uji ini adalah menetapkan kadar fosfor dengan HNO 3 Vanando6Molybdat yang meliputi preparasi sample dan kadar fosfor Makin besar harga P maka sampel yang digunakan akan semakin besar, sebaliknya jika harga P semakin kecil maka berat sampelnya akan kecil pula Cadi besarnya nilai P berbanding terbalik dengan nilai berat sampel #isamping itu nilai pengenceran berbanding lurus dengan nilai P, jika nilai P diperbesar maka nilai faktor pengenceran juga akan diperbesar Da,tar Pustaka $ngoradi, H % +,,2 Nutrisi -ernak Enggas P- Dramedia Pustaka Etama >ogyakarta 7hang, %aymond ())2 !imia #asar9 !onsep6konsep Fnti Cilid F Cakarta9 Grlangga Hasoloan, C ())+ -able !omposisi Pakan Entuk Fndonesia Dadjah Mada uni.ersity >ogyakarta !amal, M +,,* Flmu makanan ternak umum /akultas Peternakan Eni.ersitas Dadjah Mada >ogyakarta !amal, M +,,, 3iokimia Nutrisi dan Metabolisme Eni.ersitas indonesia press Cakarta Parakkasi, $ ())2 Flmu dan Nutrisi Makanan -ernak %uminansia Eni.ersitas Fndonesia press Cakarta %i'al, > ())* Flmu Nutrisi Enggas $ndalas Eni.ersisty press padang -illman, $ #, Hari Hartadi, 1 %eksohadiprojo, 1 Pra0irokusumo, dan 1 ;ebdosoekojo +,4* Flmu Makanan -ernak #asar Dadjah Mada Eni.ersity press >ogyakarta
-ampiran #ari data hasil praktikum didapat kadar P "5& > ? absorbansi A? kadar P > ? +=,(324 @ ),)3)= ),(+= ? +=,(324 @ ),)3)= ),+43* ? +=,(324 ),)+(, ? A kadar P "5& ? A /aktor pengenceran +))5 berat sample H +))) ? ),)(, (<)) + +))) ? 3=,43 +) ? 3,=435 -APORAN PRAKTIK.M !IOKIMIA TERNAK ACARA VIII EKSKRESI NITRO/EN DA-AM .RINE #isusun oleh 9 !elompok AAFA $dam Demilang P-:)*(+, /rismia Halimatssadiah P-:)*(*= Marcelina #esitasari P-:)*(<3 Frfansyah Iidyantono P-:)*(,) $de Putra 1 P-:)*3,* $sisten 9 >u.anta ;ia /radita -A!ORATORI.M !IOKIMIA N.TRISI !A/IAN N.TRISI DAN MAKANAN TERNAK FAK.-TAS PETERNAKAN .NIVERSITAS /AD0A% MADA 1O/1AKARTA 234&