You are on page 1of 12

ACARA VIII

PENETAPAN KADAR FOSFOR


Tujuan praktikum
Praktikum penetapan kadar phospor bertujuan untuk mengetahui
bagaimana cara penetuan kadar fosfor dengan HNO3 Vanado Molybdat,
serta kadar phospat
Tinjauan Pustaka
Phospor merupakan unsur anorganik yang berfungsi dalam
pembentukan tulang dan peralatan tubuh !omponen asam nukleat "#N$
dan %N$&, keseimbanga asam basa, koordinasi otot, untuk energi,
pengaturan dan komponen dari en'im en'im, metabolisme jaringan syaraf,
metabolisme karbohidrat, lemak dan protein "%i'al,())*& Menurut !amal
"+,,,&, fosfor adalah sebagai penyusun tulang dan gigi bahan utama
penghasil energi tinggi "$-P& yang berguna untuk semua akti.itas sel
/osfor bersenya0a terhadap sebagian besar .itamin dalam sistem
en'im tubuh dan rapat tergabung dengan fungsi karbohidrat -ingkatan fosfor
anorganik ipengaruhi oleh faktor yang mempengaruhi asimilasi, absorbsi,
eksresi dan metabolisme fosfor 1ehingga tingkatan normal dalam darah
tidak menjamin keadaan nutrisin normal fosfor -etapi, nilai fosfor anorganik
yang secara abnormal rendah dalam darah indikasi fosifnutrisi fosfor yang
terganggu "$nggoradi, +,,2&
3entuk fosfor dari sekian banyak bahan makanan yang dikonsumsi
oleh ruminan banyak dalam bentuk terikat dengan ester, asam heksa fosforik
dari inositol yang disebut asam fitik 3entuk phospor yang kurang baik ini
digunakan oleh non ruminan, tetapi dapat digunakan oleh ruminan, karena
cepat dihidrolisis dalam rumen karena mikroorganisme rumen dapat
membentuk fitase "Parakkasi, +,,2&
#alam tulang terikat 4)5 dan ()5 pada jaringan tubuh lainnya
/ungsi phospor dalam tubuh terutama dalam proses metabolisme
Penggunaan tergantung pada sumber phospor yang ada -anaman mengikat
phospor dalam bentuk phytin, dan dapat dimanfaatkan sebesar 3)5 "P6
a.ailable karena rendahnya en'im phytase dalam tubuh "Hasoloan, ())+&
1umber6sumber phospor yang biasa dipakai pada ransum unggas,
antara lain dikalsium fosfat defluronated fosfat, rock fosfat, guanofosfat, dan
tepung tulang 1umber fosfat alami kecernaan fosfatnya sangat rendah
karena kelarutannya rendah, 0alaupun kelarutannya tinggi, ketersedian
biologisnya bagi ternak tetap rendah "%i'al, ())*&
Materi dan metode
Materi
Alat $lat yang digunakan pada praktikum penetapan kadar phosphat
adalah silica disk, labu ukur, pipet, tabung reaksi, spektofotometer, o.en dan
tanur, desikator, timbangan, kerstas saring, inkubator
!a"an 3ahan6bahan yang digunakan pada praktikum ini antara lain
adalah, tepung tulang ayam, abu, H7l pekat, H7l +)5, a8uades,air panas,
$gNO
3
, HNO
3
.anado molibdadat, indikator cuka, NaoH, H(O9 HNO36
.onado6molybdat "+9(&
Metode
Penetapan kadar p"ospor #den$an %NO
&
'(onando'mol)*dat+
Preparasi sampel $bu hasil penetapan kadar abu, ditambah +) ml
H7l pekat dan kemudian dipanaskan diatas penangas air sehingga .olume
maksimal tinggal +:3 bagian -ambah lagi dengan menggunakan H7l +)5
sebanyak () ml lalu dipanaskan kembali sampai .olume tersisa +:3 bagian
1etelah itu larutan ditambahkan () ml a8uadest lalu dipanaskan selama +)
menit ;arutan disaring melalui kertas saring bebas abu kedalam labu ukur
2)) ml dan dicuci dengan air panas mendidih sampai bebas asam "diuji
dengan menggunakan $gNO
3
sampai bebas asam !emudian ditambahkan
air sampai dengan tanda batas pada labu ukur /iltrat disimpan untuk
penentuan kadar 7a dan P
Penentuan kadar ,os,or 1ampel diambil sebanyak + ml dengan pipet
ke dalam tabung reaksi #itambahkan kedalamnya , ml larutan campuran
H
(
O dengan HNO
3
6.anado molibdat "< 9 (& ;arutan campuran H
(
O dengan
HNO
3
6.anado molibdat "< 9 (& dicampurkan dan ditunggu selama 3) menit
;arutan dibaca pada spektonik dengan panjang gelombang =<) nm, dan
a8uadest sebagai pembanding "blanko&
Perhitungan
!adar P"5& 9 > ? ),)++<* @ ),))((<<A
A 9 kadar P
> 9 absorbansi
%asil dan pem*a"asan
Preparasi Sampel 3erdasarkan praktikum yang telah dilakukan,
penentuan kadar /osfor "P& dilakukan dengan dua tahap, yaitu prepasi
sampel dan tahap penentuan kadar 7a, pada tahap tersebut dilakukan
penambahan beberapa reagen seperti H7l pekat, H7l +)5, $gNO
3
dan
NaOH =N serta air panas H7; pekat digunakan untuk memisahkan mineral
mikro dan mineral makro, sehingga mineral makro terbuang "hilang& H7l
+)5 untuk memisahkan senya0a 7a dan P dengan mineral yang lainnya
sehingga mineral lainnya hilang $gNO
3
untuk uji bebas asam NaOH =N
sebagai pensuasana basa $ir panas untuk mempercepat reaksi bebas
asam Menurut 7hang "())2&, preparasi sampel dilakukan dengan cara
menambahkan H7; pada abu dipanaskan, hal ini bertujuan untuk
memisahkan mineral makro dan mineral mikro pemanasan juga bertujuan
agar mineral mikro terbuang atau hilang Penambahan H7l yang kedua
berfungsi agar memisahkan senya0a 7a dan P dengan mineral yang lainnya
sehingga mineral lain hilang
Proses tersebut dilakukan diruang asam agar uap yang dihasilkan
dapat dibuang dengan baik Penambahan H7l akan meningkatkan titik didih
dan dapat dipergunakan untuk mempercepat dekomposisi sampel
Menigkatnya titik didih dapat mempertinggi suhu destruksi sehingga proses
destruksi lebih cepat 1ampel yang dipreparasi kemudian di uji bebas asam
dengan menggunakan $gNO
3
untuk, mengetahui apakah sampel bebas
asam atau tidak ;arutan yang ber0arna pekat menunjukan adanya unsur
garam atau dalam hal ini adalah H7l ;arutan tersebut kemudian diencerkan
sebanyak *2) ml hingga bebas asam 7ara untuk mengetahui larutan telah
bebas asam atau tidaknya adalah dengan cara menggunakan $gNO
3
Menurut 1ugiyarto "()))&, uji $gNO
3
pada larutan dilakukan hingga 0arna
berubah menjadi bening yang menunjukan sampel tersebut telah bebas
asam
Penetapan Kadar Fos,or
3erdasarkan praktikum yang telah dilakukan + ml a8uades ditambah ,
ml laurtan campuran H
(
O dengan HNO
3
6
Vanando6Molybdat "<9(&,
dicampurkan dan ditunggu selama 3) menit, kemudian dibaca pada
spektofotometer dengan panjang gelombang B =<) nm Hasil yang di
dapatkan adalah ),(+= 1ampel sebanyak + ml a8uadest "dengan
pengenceran& dimasukkan ke dalam tabung reaksi ditambah , ml laurtan
campuran H
(
O dengan HNO
3
6
Vanando6Molybdat "<9(&, dicampur dan
ditunggu selama 3) menit !emudian dibaca pada spektofotometer dengan
panjang gelombang B =<) nm Menurut !amal "+,,*&, 1ampel yang
digunakan dalam penetapan kadar fosfor adalah abu tulang $bu adalah sisa
pembakaran sempurna dari suatu bahan 1uatu bahan jika dibakar sempurna
pada suhu 2))6*))
o
7 selama beberapa 0aktu maka semua senya0a
organiknya akan terbakar menjadi 7O
(
, H
(
O dan gas lain yang menguap
1edangkan sisanya yang tidak menguap itulah yang disebut abu atau
campuran dari berbagai oksida mineral sesuai dengan macam mineral yang
terkandung didalamnya Penentuan kadar abu berguna untuk penentuan
kadar ekstrak tanpa nitrogen #isamping itu kadar abu dari pakan yang
berasal dari he0an dan ikan dapat digunakan sebagai indeks kadar kalsium
dan /osfor Cuga merupakan tahap a0al penentuan kadar berbagai mineral
yang lain
!andungan fosfor pada tepung daging tulang 2,+)5 sedangkan dalam
tepung tulang, +=5 Pada anak ayam, ketersediaan P dari garam pitat hanya
sebesar +)5 seperti ketersediaan dari dinatrium fosfat, sedangkan pada
ayam petelur masa produksi P pitat dapat terseddia sekitar 2)5 seperti
halnya yang tersedia dari dikalsium fosfat "kamal +,,*& Pada ternak non
ruminansia, faktor yang terpenting dan mempengaruhi pencernaan dan
absorbs P adalah terdapatnya fitin atau asam pitat dalam tanaman, asam
pitat adalah suatu ester antara inositol dan enam asam phosfat !urang lebih
2)5 dari P dalam butiran yang merupakan bahan utama dari unggas dan
babi dalam bentuk asam pitat Daram6garam ini merupakan 7a dan Mg pitat
yang tidak larut #engan demikian hanya +)62)5 P dalam asam pitat yang
dapat digunakan ini juga tergantung kepada jumlah .itamin # yang
menyebabkan pengurangan absorbs P, dan telah ditemukan bah0a .itamin #
menstimulasi transport aktif dari P tetapi mekanisme transport ini belum jelas
sehingga transport pasif yang terlihat "Hartadi, et all +,,4&
Kesimpulan
-ujuan dari uji ini adalah menetapkan kadar fosfor dengan HNO
3
Vanando6Molybdat yang meliputi preparasi sample dan kadar fosfor Makin
besar harga P maka sampel yang digunakan akan semakin besar, sebaliknya
jika harga P semakin kecil maka berat sampelnya akan kecil pula Cadi
besarnya nilai P berbanding terbalik dengan nilai berat sampel #isamping itu
nilai pengenceran berbanding lurus dengan nilai P, jika nilai P diperbesar
maka nilai faktor pengenceran juga akan diperbesar
Da,tar Pustaka
$ngoradi, H % +,,2 Nutrisi -ernak Enggas P- Dramedia Pustaka Etama
>ogyakarta
7hang, %aymond ())2 !imia #asar9 !onsep6konsep Fnti Cilid F Cakarta9
Grlangga
Hasoloan, C ())+ -able !omposisi Pakan Entuk Fndonesia Dadjah Mada
uni.ersity >ogyakarta
!amal, M +,,* Flmu makanan ternak umum /akultas Peternakan
Eni.ersitas Dadjah Mada >ogyakarta
!amal, M +,,, 3iokimia Nutrisi dan Metabolisme Eni.ersitas indonesia
press Cakarta
Parakkasi, $ ())2 Flmu dan Nutrisi Makanan -ernak %uminansia
Eni.ersitas Fndonesia press Cakarta
%i'al, > ())* Flmu Nutrisi Enggas $ndalas Eni.ersisty press padang
-illman, $ #, Hari Hartadi, 1 %eksohadiprojo, 1 Pra0irokusumo, dan 1
;ebdosoekojo +,4* Flmu Makanan -ernak #asar Dadjah Mada
Eni.ersity press >ogyakarta

-ampiran
#ari data hasil praktikum didapat kadar P "5&
> ? absorbansi
A? kadar P
> ? +=,(324 @ ),)3)=
),(+= ? +=,(324 @ ),)3)=
),+43* ? +=,(324
),)+(, ? A
kadar P "5& ? A /aktor pengenceran +))5
berat sample H +)))
? ),)(, (<))
+ +)))
? 3=,43
+)
? 3,=435
-APORAN PRAKTIK.M !IOKIMIA TERNAK
ACARA VIII
EKSKRESI NITRO/EN DA-AM .RINE
#isusun oleh 9
!elompok AAFA
$dam Demilang P-:)*(+,
/rismia Halimatssadiah P-:)*(*=
Marcelina #esitasari P-:)*(<3
Frfansyah Iidyantono P-:)*(,)
$de Putra 1 P-:)*3,*
$sisten 9 >u.anta ;ia /radita
-A!ORATORI.M !IOKIMIA N.TRISI
!A/IAN N.TRISI DAN MAKANAN TERNAK
FAK.-TAS PETERNAKAN
.NIVERSITAS /AD0A% MADA
1O/1AKARTA
234&

You might also like