You are on page 1of 23

Amblyopia

Daniel Bramantyo

Pembimbing : Dr. Muhammad Ilham Zain, Sp.M
Pendahuluan
Age Visual
0-2 months



Pupilary respone
Sporadic fix and follow
Jerk saccadic eye movement
Alignment: exodeviations commons, but esodeviations rare
2-6 months


Central fix and follow (mother face)
Accurate binocular smooth persuit
Alignment: orthotropia with few exodeviations and no
esodeviations
6months-2 years


Central fixations, reaches for toys and food
Accurate and smooth persuit eye movement
Alignment: orthotropia
3-5years 20/40 and not more than 2 snellen line difference
>5 years 20/30 and not more than 2 snellen line difference
Periode keadaan kritis tersebut adalah:
Perkembanga tajam penglihatan dari 20/200 (6/60)
hingga 20/20 (6/6) yaitu pada saat lahir sampai usia 3
sampai 5 tahun.
Periode yang beresiko sangat tinggi untuk terjadinya
ambliopia deprivasi, yaitu diusia beberapa bulan hingga
usia 7 sampai 8 tahun.
Periode dimana kesembuhan ambliopia masih dapat
dicapai, yaitu sejak terjadinya deprivasi sampai usia
remaja atau bahkan terkadang usia dewasa.


DEFINISI
Ambliopia adalah berkurangnya tajam penglihatan yang
terjadi karena tidak normalnya perkembangan visus yang
dialami sejak usia dini, yaitu sejak lahir hingga usia 10
tahun. Kepekaan perkembangan yang abnormal dari visus
terutama terjadi pada usia beberapa bulan dan menurun
sesudahnya, dapat mengenai 1 ata 2 mata, pada umumnya
disebabkan oleh pengenalan kurang terhadap bayangan-
bayangan detail terfokus.

EPIDIMEOLOGI
Prevalensi ambliopia di Amerika Serikat sulit untuk
ditaksir dan berbeda pada tiap literatur, berkisar antara 1
3,5 % pada anak yang sehat sampai 4 5,3 % pada anak
dengan problema mata. Hampir seluruh data mengatakan
sekitar 2 % dari keseluruhan populasi menderita ambliopia.
Jenis kelamin dan ras tampaknya tidak ada perbedaan. Usia
terjadinya ambliopia yaitu pada periode kritis dari
perkembangan mata. Resiko meningkat pada anak yang
perkembangannya terlambat, prematur dan atau dijumpai
adanya riwayat keluarga ambliopia.

ETIOLOGI
Strabismus adalah penyebab tersering ambliopia dimana
satu mata digunakan terus menerus untuk fiksasi,
sedangakan mata yang lain tidak digunakan. Pada
strabismus yang alternating, biasanya tidak ditemukan
ambliopia.
Gangguan refraksi (anisometropia) tinggi, adalah
penyebab tersering kedua, apabila gangguan refraksi ini
tidak dikoreksi dengan lensa kaca mata.
Kelainan fiksasi juga menjadi penyebab ambliopia
misalnya nistagmus pada usia dini.
Kekeruahan pada media lintasan visual, misalnya kataka
pada bayi adalah penyebab ambliopia yang sering tidak
terlihat sampai timbulnya strabismus.


GEJALA KLINIS
Anak-anak dengan ambliopia jarang sekali dapat
menjelaskan gejala dan bahkan terlihat sehat. Anak-anak
ini mungkin mengedipkan mata, menutup satu mata
dengan tangan, atau mempunyai satu mata yang tidak
melihat arah yang sama dengan mata yang lainnya,
semuanya dapat menunjukkan masalah bahwa memerlukan
pemeriksaan. Jika salah satu mata melihat baik dan yang
lain tidak maka anak mengimbangi penglihatannya dengan
baik.

DIAGNOSIS
Kapan pertama kali dijumpai kelainan amblyogenik ?
(seperti strabismus, anisometropia, dll)
Kapan penatalaksanaan pertama kali dilakukan ?
Terdiri dari apa saja penatalaksanaan itu ?
Bagaimana kedisiplinan pasien terhadap
penatalaksanaan itu?

Jelek s/d sedang Sedang s/d baik Baik s/d sempurna
Onset anomaly
amblyiogenik
Lahir s/d usia 2
tahun
2 s/d 4 tahun 4 s/d 7 tahun
Onset terapi minus
onset anomaly
>3 tahun 1 s/d 3 tahun 1 tahun
Bentuk dan
keberhasilan dari
terapi awal
Koreksi optikal
kemajuan VA (visus
acuty) minimal
Koreksi optikal dan
patching kemajuan
VA (visus acuty)
sedang (moderat)
Koreksi optikal
penuh patching
kemajuan VA
signifikan.
Latihan akomodasi,
koordinasi mata-
tangan dan fiksasi
adanya streopsis dan
alternasi
Kepatuhan Tidak s/d kurang Lumayan s/d sedang Cukup/sangat patuh
PEMERIKSAAN FISIK
Tajam Penglihatan
Menentukan sifat fiksasi
Visuskop
KLASIFIKASI
Ambliopia strabismus

Sebagian besar ambliopia berkembangadengan terjadinya
deviasi mata pada anak-anak yang terus menerus dan tidak
sejajar. Jenis esodeviasi adalah sebagian besar menyebabkan
ambliopia yang signifikan. Ambliopia strabismus adalah hasil
interaksi kompetitif atau inhibisi diantara 2 neuron yang
membawa input dari kedua mata, dengan peran penting dari
dominasi pusat kortikal penglihatan dengan fiksasi mata dan
pengurangan respon pada mata yang tidak terfiksasi. Pada
ambliopia strabismus, dimana kemampuan ketajaman
pengliahatn dideteksi pola komposisi dari bentuk ruang sertta
penurunan ketajaman pengliahatn dengan pemeriksaan snellen
chart.

Ambliopia anisometropia

Ambliopia anisometropia adalah kelainan refraksi dari
kedua mata yang menyebabkan gambaran di satu retina
menjadi focus berlangsung lama. Kondisi ini menghasilakan
efek langsung dari kompetisi intraocular atau mirip inhibisi
(tetapi tidak serupa) respon strabismic ambliopia.
Hyperopic ringan atau astigmatic anisometropia (1-2D)
dapat menyebabkan ambliopia yang ringan. Myopic
anisometropia ringan (kurang-3D) biasanya tidak
menyebabkan ambliopia, tetapi myopia yang tinggi pada
unilateral (-6D atau lebih besar) menghasilkan ambliopia.

Ambliopia ametropia

Ambliopia ametropik, penurunan ketajaman
penglihatan bilateral yang biasanya relative ringan, yang
umumnya diakibatkan tidak terkoreksinya keslahan refraksi
di kedua mata pad anak-anak masih kecil. Mekanisme
meliputi efek dari gambaran tunggal retina yang kabur.
Hyperopia melebihi 5 D dan myopia melebihi dari 10 D
beresiko menginduksi ambliopia bilateral. Tidak
terkoreksinya astigmatisme bilateral secara dini pada anak-
anak menghasilkan kehilangan kemampuan sampai dengan
garis meridian tampak kabur berlangsung kronik
(meridional amblyopia).

Ambliopia Deprivasi

Ambliopia deprivasi disebabkan oleh kurangnya stimulasi
pada retina bisa unilateral atau bilateral. Pada umumnya
penyebabnya adalah katarak congenital, kekeruhan kornea dan
perdarahan vitreus mungkin bisa juga terlibat. Ambliopia
deprivasi ditemukan sedikit namun sulit untuk dilakukan terapi.

Anak-anak kecil sampai 6 tahun dengan katarak congenital
yang terletak disentral dengan ketebalan 3 mm atau lebih dari
lensa mampu menyebabkan ambliopia. Kekeruhan lensa yang
didapat setelah umur 6 tahun secara umum jarang mengalami
ambliopia

PENATALAKSANAAN
Penatalaksanaan amblyopia meliputi langkah langkah
berikut :
Menghilangkan (bila mungkin) semua penghalang
penglihatan seperti katarak
Koreksi kelainan refraksi
Mengaktifkan penggunaan mata ambliopia dengan
membatasi penggunaan mata yang lebih baik

OKLUSI DAN DEGRADASI
OPTIKAL
OKLUSI
A. Oklusi Full Time
Pengertian oklusi full- time pada mata yang lebih baik adalah
oklusi untuk semua atau setiap saat kecuali 1 jam waktu
berjaga.(Occlusion for all or all but one waking hour) hal ini sangat
penting dalam pentalaksanaan amblyopia dengan cara penggunaan
mata yang rusak. Biasanya penutup mata yang digunakan adalah
penutup adesif (adhesive patches) yang tersedia secara komersial.

Penutup (patch) dapat dibiarkan terpasang pada malam hari atau
dibuka sewaktu tidur. Kacamata okluder (spectacle mounted ocluder)
atau lensa kontak opak, atau Annisas Fun Patches dapat juga menjadi
alternatif full-time patching bila terjadi iritasi kulit atau perekat patch-
nya kurang lengket. Full-time patching baru dilaksanakan hanya bila
strabismus konstan menghambat penglihatan binokular, karena full-
time patching mempunyai sedikit resiko, yaitu bingung dalam hal
penglihatan binokular.


B. Oklusi Part-time
Oklusi part-time adalah oklusi selama 1-6 jam per hari,
akan memberi hasil sama dengan oklusi full-time. Durasi
interval buka dan tutup patch-nya tergantung dari derajat
amblyopia. Amblyopia Treatment Studies (ATS) telah
membantu dalam penjelasan peranan full-time patching
dibanding part-time. Studi tersebut menunjukkan, pasien
usia 3-7 tahun dengan amblyopia berat (tajam penglihatan
antara 20/100 = 6/30 dan 20/400 = 6/120 ), full-time
patching memberi efek sama dengan penutupan selama 6
jam per hari. Dalam studi lain, patching 2 jam/hari
menunjukkan kemajuan tajam penglihatan hampir sama
dengan patching 6jam/hari pada amblyopia sedang /
moderate (tajam penglihatan lebih baik dari 20/100) pasien
usia 3 7 tahun.
Degradasi Optikal

Metode lain untuk penatalaksanaan amblyopia adalah
dengan menurunkan kualitas bayangan (degradasi optikal)
pada mata yang lebih baik hingga menjadi lebih buruk dari
mata yang amblyopia, sering juga disebut penalisasi
(penalization). Sikloplegik (biasanya atropine tetes 1% atau
homatropine tetes 5%) diberi satu kali dalam sehari pada mata
yang lebih baik sehingga tidak dapat berakomodasi dan kabur
bila melihat dekat.
Keuntungan lain dari metode atropinisasi dan metode non-
oklusi pada pasien dengan mata yang lurus (tidak strabismus)
adalah kedua mata dapat bekerjasama, jadi memungkinkan
penglihatan binocular.


KOMPLIKASI
Derajat amblyopia
Pilihan terapeutik yang digunakan
Kepatuhan pasien terhadap terapi yang dipilih
Usia pasien

PROGNOSIS
Setelah 1 tahun, sekitar 73% pasien menunjukkan
keberhasilan setelah terapi oklusi pertama. Bila
penatalaksanaan dimulai sebelum usia 5 tahun, visus
normal dapat tercapai. Hal ini semakin berkurang seiring
dengan pertambahan usia. Hanya kesembuhan parsial yang
dapat dicapai bila usia lebih dari 10 tahun
Faktor resiko gagalnya penatalaksanaan amblyopia adalah
sebagai berikut
Jenis Amblyopia : Pasien dengan anisometropia tinggi
dan pasien dengan kelainan organik, prognosisnya
paling buruk. Pasien dengan amblyopia strabismik
prognosisnya paling baik.
Usia dimana penatalaksanaan dimulai : Semakin muda
pasien maka prognosis semakin baik.
Dalamnya amblyopia pada saat terapi dimulai : Semakin
bagus tajam penglihatan awal pada mata amblyopia,
maka prognosisnya juga semakin baik

DAFTAR PUSTAKA
http://thebrain.mcgill.ca/flash/i/i_02/i_02_cr/i_02_cr_vi
s/i_02_cr_vis.html
http://emedicine.medscape.com/article/1214603-
overview#a0199
http://www.scribd.com/doc/38569442/ambliopia
http://www.nlm.nih.gov/medlineplus/ency/article/00101
4.htm
http://jec-
online.com/index.php?option=com_content&view=article
&id=130&Itemid=127
http://www.klinikmatanusantara-
manado.com/file/479.pdf

TERIMA KASIH

You might also like