You are on page 1of 13

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Dalam era globalisasi ini telah menimbulkan dampak yang demikian dahsyat bagi
kehidupan kita. Salah satunya adalah persaingan yang semakin tajam serta perubahan di masa
sekarang dan masa yang akan datang tidak hanya konstan, tetapi berubah menjadi pesat,
radikal, dan secara serentak. Pada era globalisasi era pesaingan dan perubahan, kesuksesan
tidak dapat dirancang secara instant. Perubahan dan dampak globalisasi tersebut juga mulai
dirasakan oleh perusahaan-perusahaan di dunia. Dengan adanya era globalisasi ikut
meningkat pula keberadaan digitalisasi yang semakin marak dan menuntut perusahaan untuk
mengikutinya. Dampak dari digitalisasi itu adalah dengan munculnya beberapa sistem-sistem
yang mempengaruhi kinerja perusahaan bertebaran di dunia. Sistem-sistem yang saling
terintegrasi tersebut mulai menyingkirkan sistem tradisional yang dilakukan oleh perusahaan
dan sistem yang baru ini mulai memudahkan perusahaan dalam mengatur kinerjanya.
Salah satu sistem di dalam perusahaan yang saling terintegrasi tersebut adalah
ERP(Enterprise Resource Planning ). ERP sendirimerupakan software yang mengintegrasikan
semua departemen dan fungsi suatu perusahaan ke dalam satu sistem komputer yang dapat
melayani semua kebutuhan perusahaan, baik dari departemen penjualan, HRD, produksi atau
keuangan.Syarat terpenting dari sistem ERP adalah integrasi.Integrasi yang dimaksud adalah
menggabungkan berbagai kebutuhan pada satu software dalam satu logical database, sehingga
memudahkan semua departemen berbagi informasi dan berkomunikasi.Database yang ada
dapat mengijinkan setiap departemen dalam perusahaan untuk menyimpan dan mengambil
informasi secara real-time.Informasi tersebut harus dapat dipercaya, dapat diakses dan mudah
disebarluaskan.Rancangan perangkat lunak modular harus berarti bahwa sebuah bisnis dapat
memilih modul-modul yang diperlukan, dikombinasikan dan disesuaikan dari vendor yang
berbeda, dan dapat menambahkan modul baru untuk meningkatkan unjuk kerja bisnis.
Salah satu perusahaan yang menerapkan sistem ERP ini adalah Bombardier
Aerospace. Perusahaan ini adalah perusahaan terbesar ketiga dan produsen pesawat komersial
di dunia, setelah Boeing dan Airbus , dan produsen utama pesawat regional . Perusahaan ini
adalah salah satu dari dua produsen terbesar pesawat bisnis di dunia ( Hoovers online ) ,
dengan jangkauan terluas jet bisnis di pasarnya. Divisi Aerospace mempekerjakan lebih dari
27.130 orang di 13 fasilitas di seluruh dunia. Enam fasilitas yang terletak di Kanada , enam di
Amerika Serikat , dan satu di Irlandia Utara. Manajemen dan administrasi karyawan divisi
didominasi berbasis di Montreal , Kanada . Bombardier Aerospace memiliki peran khusus
dalam penyelesaian pesawat yang berbeda . Peran-peran ini meliputi pembuatan komponen
2

,perakitan komponen , perakitan akhir , lukisan dan penyelesaian interior , dan pengujian pra-
penerbangan dan pengiriman .
Bombardier Aerospace yang terbagi dalam empat produk dan layanan baris: bisnis
pesawat , pesawat regional , pesawat amfibi dan jasa pertahanan . Dalam setiap lini ini, ada
varian yang berbeda dari pesawat , masing-masing dengan beberapa program pesawat (
program pesawat melibatkan desain dan produksi dari satu versi dari pesawat ) . Perusahaan
ini telah memperkenalkan 15 program pesawat baru dalam 15 tahun , dan bersertifikat
pesawat baru setiap tahun 1992-2000 . Selain itu , Bombardier Aerospace menawarkan
layanan seperti charter pesawat , kepemilikan fraksional dari jet bisnis , perawatan pesawat
dan pelatihan pilotserta pemeliharaan . Pesawat Regional Bombardier terdiri dari CRJ Series
jet regional (yang terdapat kursi antara 50 dan 86 penumpang ) dan Q -Series of turboprop
daerah (yang terdapat kursi antara 37 dan 78 penumpang ) . Ada empat program pesawat
dalam CRJ Series dan tiga program pesawat dalam Q -Series . Berdasarkan dariorder ,
pesawat regional Bombardier diadakan 50 % dari pangsa pasar untuk segmen 20-90 kursi dari
pasar pesawat regional pada tahun 2005 . Bombardier Aerospace menegaskan bahwa jet
regional yang lebih besar diperlukan untuk bersaing dengan berbagai pesawat 100 kursi
dengan saingan terdekat Embraer (Brasil)yang memperkenalkan ke pasar . The C - Series
diluncurkan pada Farnborough Air Show pada bulan Juli 2008 . Jet yang sangat hemat bahan
bakar ini akan membawa antara 110 dan 130 penumpang dan akan memiliki kemampuan
untuk terbang ruteantar benua .
Perusahaan Bombardier Aerospace sekarang memiliki jangkauan yang komprehensif
dan berskala global, strategi perusahaan serta pertumbuhan perusahaan dengan akuisisi telah
menghasilkan beberapa tantangan . Bombardier Aerospace mewarisi data, proses dan sistem
masing-masing perusahaan yang telah diakuisisi . Ini menciptakan masalah dan inefisiensi ,
karena sistem tidak berkomunikasi satu sama lain secara efektif . Hal ini mengakibatkan
sulitnya berbagi data antara fasilitas manufaktur , mobilitas tenaga kerja terkena dampak yang
signifikan karena fakta bahwa keterampilan yang dibutuhkan untuk mengoperasikan sistem
informasi tidak dapat dipindahtangankan antara fasilitas , dan biaya kepemilikan sistem
informasi yang relatif mahal.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari ERP (Enterprise Resource Planning)?
2. Bagaimana peranan ERP (Enterprise Resource Planning) dalam suatu proses bisnis?
3. Bagaimana manfaat dan kelemahan ERP (Enterprise Resource Planning) dalam suatu
proses bisnis di perusahaan?
3

4. Bagaimana realisasi ERP (Enterprise Resource Planning) dalam Bombardier
Company?
5. Apa Tantangan dan hambatan Bombardier Company dalam menjalankan ERP
(Enterprise Resource Planning)?
6. Bagaimana Cara menanggulangi Tantangan dan hambatan dalam pengimplementasian
ERP (Enterprise Resource Planning)di Perusahaan Bombardier?

C. Tujuan Penulisan
1. Menjabarkan tentang definisiERP (Enterprise Resource Planning).
2. Memahami peranan ERP (Enterprise Resource Planning) dalam suatu proses bisnis.
3. Menjelaskan manfaat dan kelemahan pengimplementasian ERP (Enterprise Resource
Planning) dalam suatu proses bisnis.
4. Memaparkan ERP (Enterprise Resource Planning) dalam perusahaan Penerbangan
Bombardier.
5. Menjelaskan tantangan dan hambatan PerusahaanBombardier dalam menjalankan
ERP (Enterprise Resource Planning) di Perusahaan Bombardier.
6. Memberikan cara penanggulangan tantangan dan hambatan dalam implementasi ERP
(Enterprise Resource Planning) di Perusahaan Bombardier.

















4

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Enterprise Resource Planning
Suatu perusahaan (enterprise) adalah sekelompok orang dengan tujuan yang sama,
serta memiliki sumber daya (resource) tertentu (orang, uang, barang, ruang, waktu dan
informasi) yang tersedia dan dapat digunakan untuk membantu pencapaian tujuan tersebut.
Perusahaan bertindak sebagai suatu entitas tunggal. Sumber daya yang digunakan perusahaan
merupakan input, sedangkan pencapaian tujuan adalah output dari proses bisnis yang
dijalankan.
Perencanaan sumber daya perusahaan, atau sering disingkat ERP dari istilah bahasa
Inggrisnya, enterprise resource planning, adalah sistem informasi yang diperuntukkan bagi
perusahan manufaktur maupun jasa yang berperan mengintegrasikan dan mengotomasikan
proses bisnis yang berhubungan dengan aspek operasi, produksi maupun distribusi di
perusahaan bersangkutan. ERP sering juga dianggap sebagai Back Office System yang
mengindikasikan bahwa pelanggan dan publik secara umum tidak dilibatkan dalam sistem
ini.Berbeda dengan Front Office System yang langsung berhubungan/berurusan dengan
pelanggan seperti sistem pada e commerce, Customer Relationship Management (CRM),
egovernment dan lainlain.
ERP berarti teknik dan konsep untuk manajemen terpadu bisnis secara keseluruhan
dari sudut pandang penggunaan sumber daya secara efektif manajemen untuk meningkatkan
efisiensi manajemen perusahaan.(Leon, 2008).ERP dapat diartikan sebagai teknik dan konsep
untuk mengembangkanmanajemen usaha yang terpadu dan menyeluruh dari sudut
pandangpenggunaan dan manajemen sumber daya yang dijalankan secara efektifuntuk
meningkatkan efisiensi manajemen perusahaan.
Sistem ERP adalah sebuah terminologi yang secara de facto adalahaplikasi yang dapat
mendukung transaksi atau operasi seharihari yangberhubungan dengan pengelolaan sumber
daya sebuah perusahaan,seperti dana, manusia, mesin, suku cadang, waktu, material
dankapasitas. (Affandi, 2011).
Suatu sistem ERP menggabungkan metodologi dengan perangkat lunak dan komponen
perangkat keras untuk mengintegrasikan berbagai fungsi backoffice yang penting di sebuah
perusahaan.Terdiri dari serangkaian "modul", atau aplikasi yang secara terpadu dihubungkan
bersama melalui sebuah database yang terpusat. Sistem ERP memungkinkan berbagai
departemen atau unit operasi seperti Accounting and Finance, Human Resources, Production,
dan Fulfillment and Distribution untuk mengkoordinasikan kegiatan, berbagi informasi dan
berkolaborasi.
5


B. Peranan ERP dalam suatu proses bisnis
Persaingan global telah melahirkan standar kompetisi baru. Pada kondisi ini setiap
perusahaanyang ingin tetap survive (bertahan) dan growth (berkembang) harus dapat
menciptakan dan mempertahankan competitiveadvantage yang dimilikinya dengan terus-
menerus meningkatkan daya saing. Persaingan bisnisyang semakin tinggi menuntut
perusahaan untuk terus meningkatkan kinerja berbagai elemen didalam organisasi/perusahaan.
Salah satu cara untuk mewujudkan kesuksesan tersebut dapatdilakukan dengan
cara mengintegrasikan sistem informasi, peningkatan efisiensi dari sisteminformasi untuk
menghasilkan manajemen yang lebih efisien dalam proses bisnis. Tidak sedikit perusahaan
yang belum mengintegrasikan sistem informasi, dimana dalam prosesnya hanya didukung
oleh aktivitas individual pada lokasi kerja masing-masing. Kondisi inimenyebabkan
terjadinya kesalahpahaman dalam komunikasi data antara lokasi kerja satu denganlokasi kerja
lainnya, sehingga membutuhkan waktu yang lebih banyak untuk koordinasi dalam penyediaan
data dibandingkan dengan perusahaan-perusahaan yang telah mengintegrasikanfungsi-
fungsinya. Data yang diintegrasikan ini dapat membantu proses bisnis yang efesien
danmemudahkan pengambilan keputusan oleh manajemen perusahaan.Salah satu konsep yang
cukup terkenal yang merupakan sistem yang mengintegrasikan prosessetiap line dalam
manajemen perusahaan secara transparansi dan memiliki akuntabilitas yangcukup tinggi yaitu
konsep Entreprise Resource Planning (ERP).
Untuk memasuki pasar internasional, ERP merupakan salah satu yang menjadi pra-
syarat dasar bagi setiap perusahaan.Perusahaan Bombardier merupakan suatu perusahaan
yang sedang berkembang, dimana basis perekonomiannya bertumpu di bidang bisnis, maka
efisiensi menjadi salah satu faktor yang cukup penting dalamperusahaan. Dengan bantuan
ERP perusahaan dapat terintegrasi pada setiap proses dalam perusahaan tersebut ke dalam
suatu sistem komputerisasi. Manfaat lain dari ERPini adalah integrasi bisnis secara
keseluruhan, fleksibilitas dalam organisasi untuk bertransformasi dan meningkatkan turn-
overnya, menciptakan analisa dan peningkatankapabilitas yang lebih baik, serta penggunaan
teknologi terbaru.

C. Manfaat dan Kelemahan pengimplementasian ERP dalam suatu proses bisnis
Teknologi ERP (Enterprise Resouce Planning) dapat mengintegrasikan fungsi
marketing, fungsi produksi, fungsi logistik, fungsi finance, fungsi sumber daya, fungsi
produksi, dan fungsilainnya.ERP telah berkembang sebagai alat integrasi, memiliki tujuan
untuk mengintegrasikansemua aplikasi perusahaan ke pusat penyimpanan data dengan mudah
6

diakses oleh semua bagianyang membutuhkan.Fan et, al dalam Yusuf, et al. (2006)
menyatakan ERP merupakan fungsi sistem aplikasi softwareyang dapat membantu organisasi
dalam mengendalikan bisnis yang lebih baik karena dapatmengurangi tingkat stok dan
inventori, meningkatkan perputaran stok, mengurangi cycle timeorder, meningkatkan
produktivitas, komunikasi lebih baik serta berdampak pada peningkatan benefit (profit)
perusahaan. Sedangkan Leon (2005) menyatakan bahwa ERP mempunyaikeuntungan dengan
pengurangan lead-time, pengiriman tepat waktu, pengurangan dalam waktusiklus, kepuasan
pelanggan yang lebih baik, kinerja pemasok yang lebih baik, peningkatanfleksibilitas,
pengurangan dalam biaya-biaya kualitas, penggunaan sumber daya yang lebih
baik, peningkatan akurasi informasi dan kemampuan pembuatan keputusan.
Teori yang disampaikan Gargeya dan Brady (2005) menyatakan bahwa ada faktor-
faktor keberhasilan dan faktor-faktor kegagalan antara lain: pertama, kemampuan untuk
mempersingkat bisnis proses atau operasi sehingga kustomisasi berkurang pada perusahaan;
kedua, keberhasilantim proyek yang didukung oleh manajemen, konsultan dan vendor; ketiga,
adanya pelatihan yang berkelanjutan saat implementasi ERP pada perusahaan; keempat,
menyesuaikan budayaorganisasi yang sama untuk menghindari cara-cara tersendiri dalam
mengerjakan hal-hal dansetiap fungsi/departemen beroperasi dengan prosedur berbeda dan
ketentuan bisnis berbeda,maka perlu dilakukan wadah untuk sharing knowledge ERP pada
perusahaan. Kelima,merencanakan biaya pada saat implementasi dan pengembangan ERP
untuk menghindari pemakaian biaya yang melebihi dari kemampuan perusahaan.Keenam,
pengujian sistem yangterbukti untuk jadi unsur sukses bagi beberapa perusahaan dan
penyebab langsung kegagalanimplementasi ERP pada perusahaan.Disamping banyak
keuntungan yang diperoleh dari ERP, beberapa kelemahan ERP juga perludiperhatikan.
Kelemahan-kelemahan dari ERP adalah sebagai berikut (Jogiyanto, 2003) :
1. Implementasi ERP sangat sulit karena penerapannya yang terintegrasi dan
organisasi harusmerubah cara mereka berbisnis. Kesulitan penerapan ERP ditambah
dengan adanya resistance tochange dari personil yang terkena imbasnya akibat
perubahan proses dari bisnis.
2. Biaya implementasi ERP yang sangat mahal
3. Organisasi hanya memikirkan manfaat yang besar dari penerapan ERP tetapi tidak
mempersiapkan personilnya untuk berubah
4. Permasalahan lainnya adalah pada personil yang tiba-tiba dibebani dengan tanggung
jawabyang lebih besar dengan kesiapan yang kurang baik mental maupun
keahliannya

7

D. ERP dalam Bombardier Company
Bombardier Aerospace mencoba untuk membuat perbaikan teknologi yang signifikan
dengan Enterprise Resource Planning (ERP) sistem.Sebuah aplikasi ERP menyediakan satu
platform untuk persediaan, pembelian, pengadaan, layanan pelanggan dan keuangan.Usaha
pertama untuk pelaksanaan proyek sistem ERP tidak berhasil.Proyek ERP dihentikan pada
tahun 2000 dan menghabiskan sejumlah besar $ 130 juta biaya hangus. Ada beberapa alasan
mengapa implementasi ERP adalah kegagalan: proses bisnis yang tidak tepat, visi perusahaan
usang, sebuah sponsorship lemah dan keterlibatan karyawan tidak cukup. Menurut pendapat
saya, Bombardier tidak memiliki praktek terbaik untuk implementasi ERP karena tidak ada
struktur, loyalitas, organisasi dan kepemimpinan untuk proyek IT.The Bombardier Aerospace
ERP praktik terbaik seharusnya mengembangkan manajemen persediaan, integrasi, pelatihan
karyawan formal, konsistensi harga dan daftar pemasok utama.
Tahun 2001, satu tahun setelah upaya gagal pertama dari implementasi sistem ERP,
sekelompok manajer senior dari fasilitas Irish Bombardier Aerospace yang didirikan sistem
manufaktur terpadu yang baru.Proyek ini difokuskan pada strategi yang lebih luas ERP dan
visi "Satu Perusahaan," sebuah organisasi yang terintegrasi. Sistem ini direncanakan untuk
mendukung operasi Aerospace Bombardier dan fokus pada proses yang mendukung
pembuatan, pengadaan, keuangan dan data teknik yang diperlukan untuk mendukung proses
ini. $ 363.000.000 adalah jumlah yang dianggarkan untuk menerapkan sistem BMI di semua
fasilitas dan akan mendukung pengguna 9.500 lebih tujuh lokasi. Implementasi ini akan
membutuhkan 400 orang namun jika berhasil akan menghasilkan $ 1171000000 di tabungan
untuk Bombardier dan pengurangan satu kali dari $ 219,000,000 dalam persediaan material.
Salah satu tujuan utama untuk pelaksanaan BMI adalah bahwa tugas-tugas manual akan
memberikan pekerjaan mereka fokus yang lebih analitis karena akan mengurangi tugas-tugas
administrasi yang dilakukan oleh karyawan. Implementasi ini juga akan mengurangi jumlah
kertas yang digunakan yang merupakan tujuan akhir.
Pelaksanaan BMI tidak mulus dan berisi tantangan yang pasti bisa membantu
perusahaan dalam implementasi masa depan. Sebagai permulaan, gagasan asli selama
pelaksanaan ini adalah "to-be" proses yang dirancang oleh tim proyek yang disampaikan
kepada dewan fungsional yang relevan untuk persetujuan. Tujuan untuk ini adalah bahwa
proyek tersebut akan diatur sesuai dengan proses tapi ini ditinggalkan selama fase cetak biru
dan kembali ke organisasi fungsional.



8

E. Tantangan dan hambatan Bombardier Company dalam menjalankan ERP
Perusahaan Bombardier merupakan perusahaan baru yang mulai menerapkan sistem
ERP (Enterprise Resource Planning) di dalam proses bisnisnya. Peneraan sistem yang baru ini
tentunya diharapkan akan membawa suatu efisiensi serta kemajuan bagi perusahaan. Akan
tetapi perlu kita pahami bahwa perubahaan secara radikal mengenai berubahnya sistem lama
yang secara tradisional menjadi sistem baru yang notabene lebih terkomputerisasi ini akan
menimbulkan banyak konflik dalam perusahaan. Konflik inilah yang menjadi tantangan serta
hambatan bagi Perusahaan Bombardier dalam menjalankan sistem yang baru. Adapun
tantangan dan Hambatan bombardier dalam menjalakan ERP (Enterprise Resource Planning),
yaitu sebagai berikut :
Belajar dari masa lalu memungkinkan perusahaan untuk tidak membuang-buang
waktu pada metode trial and errormisalnya ketika, mereka sudah tahu
pelaksanaannya tidak efektif jika diatur sesuai dengan proses tersebut.
Kurangnya komunikasi beberapa manajer yang tidak berusaha untuk memastikan
karyawan di beri pengarahan tentang kemajuan implantasi meskipun Senior Project
Manager menekankan pada Proses Bisnis Manajer bahwa presentase komunikasi
adalah 80% dari pekerjaan mereka selama pelaksanaan .
Workshop desain diselenggarakan selama fase desain untuk membantu dalam
implantasi sistem ERP, namun manajer tidak dapat hadir karena kesulitan
penjadwalan dan tekanan dalam lingkungan bisnis (tidak berhubungan dengan
proyek) - ini disebabkan pengeluaran untuk tim proyek dalam mengkonfirmasikan
kesesuaian keputusan desain mereka.
Keengganan untuk mengambil kepemilikan selama desain fase-manajer tidak
berkomitmen 100% dari waktu ke waktu.
Tidak adanya karyawan bisnis kuat yang keteguhan harus kembali ke bisnis dalam
rangka untuk memvalidasi keputusan mereka.
Hazy jawaban yang diterima dari tim BMI ketika mereka diminta untuk
menyediakan dokumentasi yang menggambarkan proses tingkat tinggi termasuk
dalam sistem.
Tumpang tindih kegiatan realisasi dan pengujian integrasi karena tahap desain
berlari jadwal.
Jumlah biaya perolehan tidak sedang dipertimbangkan ketika membuat keputusan
pembelian.
Latihan
9

Materi pelatihan tidak mencerminkan pemahaman bisnis
Tidak ramah pada pengguna
Deskripsi dan latihan yang terlalu rinci dan sulit untuk di ikuti.
Go Live
Memastikan tanggal 4 Agustus, bahwa batas waktu untuk tahun 2004 tidak
mendorong kembali pengorbanan penyebaran karena ketidaksiapan mereka.
Berfokus pada peran baru dan tanggung jawab, bukan bagaimana untuk
menyelesaikan transaksi yang ada.
Power user tinggal di situs sementara namun tantangan mulai muncul ke
permukaan setelah pelaksanaan, setelah kuasa pengguna meninggalkan situs
Pengguna frustasi ketika dukungan staf tidak bisa memecahkan masalah
merekamenggunakan sistem warisan ( sistem yang lama/ out of date )
Karyawan teknis isu-Finance sedang membuat koreksi manual ke buku besar
jika bahan yang diterbitkan salah
Keterlambatan dalam Bill of Material
Manajer gagal untuk menggunakan fungsi pelaporan yang tersedia dalam
sistem

F. Penanggulangan tantangan dan hambatan mengenai implementasi ERP dalam Bombardier
Company
Setiap imlementasi hal-hal baru di dalam suatu perusahaan tentunya akan
menghasilkan beberapa konflik. Konflik-konflik inilah yang memunculkan suatu tantangan
dan hambatan bagi perusahaan dalam penerapan sistem yang baru.Dalam hal ini dibahas
mengenai implementasi ERP (Enterprise Resource Planning) dalam perusahaan Bombardier.
Tantangan dan hambatan tentunya harus dihadapi oleh Bombardier dalam penerapan
ERP. Untuk menghadapi hal tersebut dibutuhkan suatu ide atauun gagasan yang harus
diterapkan di dalam perusahaan Bombardier ini agar didapatkan suatu paham yang sama antar
entitas di dalam perusahaan. Adapun faktor-faktor keberhasilan dan ide-ide dari implementasi
ERP yang harus diterapkan untuk setiap implementasi ERP adalah sebagai berikut :

1. Menerapkan satu tanaman pada suatu waktu
2. "vanili" sistem pendekatan desain-minimal modifikasi atau perangkat tambahan
dibuat untuk proses di SAP
10

3. Pengadaan fungsi-bergerak menuju kebijakan sumber strategis global,
menghilangkan semua kegiatan administrasi, mengotomatisasi banyak proses
sebanyak mungkin dan meningkatkan kepatuhan pemasok
4. Power user dan pengguna yang super membuat upaya yang signifikan untuk
menyesuaikan materi pelatihan dalam rangka untuk membawanya ke standar yang
memuaskan
Suplemen pelatihan internal
Kursus tambahan dan materi pelatihan yang diberikan
Informasi difokuskan pada peran
5. Setelah hidup, setidaknya satu pengguna listrik harus selalu tersedia di lokasi untuk
bertindak sebagai penghubung antara staf bisnis dan dukungan teknis
6. Tidak mengganggu jadwal produksi

Pelaksanaan BMI memberikan kontribusi terhadap penurunan persediaan sebesar $ 1,2 miliar
untuk Bombardier Aerospace kurang dari satu tahun setelah Go Live. Hal ini menunjukkan
bahwa bahkan dengan sejumlah besar tantangan implementasi masih bisa sukses termasuk
fakta bahwa tenggat waktu bertemu, proyek ini berada di bawah anggaran dan Bombardier
Aerospace disampaikan lebih dari yang dijadwalkan selama proses pelaksanaan BMI.
Pelaksana ide yang sama, menerapkan praktik terbaik dan mengkritisi tantangan yang
dihadapi perusahaan dengan penerapan Mirabel dari BMI, Bombardier dapat menjadi lebih
efektif dalam pelaksanaannya berikutnya.














11

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan

Sebuah implementasi ERP dapat berhasil dengan visi yang tepat dan dedikasi untuk
sistem. Manajemen perlu percaya diri dalam produk mereka dan mendorong pengguna serta
manfaatke depan untuk sistematika kerja mereka sehari-hari. Bombardier Aerospace harus
menekankan bahwa sistem ERP memberikan upgrade dan kesempatan untuk mengembangkan
bisnis. Menurut pendapat kami, sudah saatnya untuk Perusahaan Bombardier ini
menghilangkan penggunaan sistem warisan (tradisional system) dan melihat ke sistem ERP
sebagai sumber pertumbuhan di masa depan. Sistem ERP menyediakan layanan lebih baik
dari sistem warisan sebagai berikut: organisasi, visibilitas persediaan, pembelian, layanan
pelanggan, keuangan, moral dan fungsi karyawan kontrol. Penerapan ERP memberikan
kontribusi terhadap pengurangan biaya dalam perusahaan sebesar $ 1.200.000.000, hal ini
akan menciptakanpenghematan biaya yang sempurna. Dengan adanya penerapan sistem ERP
ini tentunya akan memberikan Bombardier tambahan arus kas, meningkatkan neraca
Bombardier dan melakukan akuisisi perusahaan yang lebih potensial.

B. Saran

Dari pembahasan mengenai penerapan ERP (Enterprise Resource Planning) dalam
suatu perusahaan ini dapat diambil kesimpulan bahwa penerapan suatu sistem yang baru
dalam suatu perusahaan akan menimbulkan suatu masalah ataupun konflik baru di dalam
perusahaan. Dengan berubahnya sistem dari yang tradisional menjadi ke suatu sistem modern
yang notabene lebih canggih dan sudah terkomputerisasi akan timbul konflik baru semisal
dengan tenaga kerjanya yang sudah terlalu lama menggunakan sistem tradisional dan sulit
untuk berpndah ke sistem yang baru.
Munculnya konflik ini merupakan suatu hal yang biasa terjadi di perusahaan terutama
mengenai perubahaan secara radikal. Menurut kami, mengenai perubahan sistem yang terjadi
di perusahaan Bombardier ini mutlak harus dilakukan dikarenakan penggunaan sistem lama
(tradisional) sangat boros akan biaya dalam penerapannya. Melihat dari biaya, sistem baru ini
juga membutuhkan biaya yang lebih banyak dari pada sistem yang lama, akan tetapi biaya ini
tidak seterusnya harus dikeluarkan oleh perusahaan. Biaya sistem yang baru mengenai ERP
ini hanya akan terasa banyak diawal dikarenakan hal-hal mengenai penerapannya yang sangat
membutuhkan biaya yang tinggi. Sedangkan apabila sistem ini sudah berjalan maka akan
12

sangat banyak biaya yang data dihemat, semisal dengan proses bisnis produksi barang akan
dihemat pengeluaran dokumen berbentuk hardcopy. Dengan menggunakan sistem ERP ini
semua data sudah saling terintegrasi dengan baik maka akan sangat mudah dalam kumunikasi
antar entitas dalam perusahaan untuk mnjalankan proses bisnis.































13

DAFTAR PUSTAKA :

http://www.academia.edu/4473374/Tugas_SIM
http://riasreflections.blogspot.com/2013/05/bombardiers-erp-implementation.html
http://prezi.com/upt1g3rmsr3d/bombardier-aerospaces-erp-implementation/
http://nikolasanddanny.blogspot.com/2013/05/bombardier-erp-implementation.html
http://jsa9.blogspot.com/2012/06/erp-implementation-at-bombardier.html
http://tejasrai.blogspot.com/2013/05/problem-issue-statement-in-early-2000s.html

You might also like