You are on page 1of 2

ALZHEIMER

Alzheimer merupakan jenis penyakit dari Demensia yang paling sering ditemui. Demensia
merupakan istilah yang sering dikemukakan untuk menggambarkan berbagai variasi penyakit
dan kondisi yang terjadi akibat sel-sel saraf atau neuron di otak mati atau tidak lagi berfungsi
dengan dengan normal. Kematian atau malfungsi dari sel-sel neuron ini menyebabkan berubah
atau terganggunya ingatan seseorang, perilaku seseorang dan kemampuan seseorang dalam
berpikir dengan jernih dan menjalankan aktivitasnya sehari-hari.
Alzheimer memberi gejala awal yang berbeda pada setiap orang, tetapi gejala yang tersering
dimulai dengan berkurangnya kemampuan untuk mengingat informasi dan hal-hal yang baru.
Hal ini dapat terjadi karena penurunan fungsi yang terjadi pada orang dengan penyakit
Alzheimer lebih sering terjadi pertama kali di sel-sel neuron otak yang terletak di bagian yang
berperan dalam pembentukan memori baru. Semakin lama, kematian dan disfungsi sel-selneuron
otak ini makin menyebar ke bagian-bagian otak yang lain sehingga menyebabkan pasien tersebut
mengalami kesulitan untuk melakukan kegiatan sehari-harinya. Berikut merupakan tanda-tanda
yang menunjukkan bahwa penyakit Alzheimer yang terjadi semakin serius, antara lain :
Hilangnya memori sehingga mengganggu kehidupan dan kegiatan sehari-hari
Mengalami kesulitan dalam memecahkan masalah
Mengalami kesulitan dalam mengerjakan pekerjaan rumah atau pekerjaan di tempat kerja
Mengalami disorientasi waktu dan tempat
Mengalami kesulitan dalam berbicara atau menulis
Mudah mengalami perubahan mood dan kepribadian
PENYEBAB PENYAKIT ALZHEIMER
Penyebab Alzheimer sampai sekarang masih belum diketahui, tetapi banyak ahli setuju bahwa
Alzheimer sama seperti penyakit kronis yang lain, yaitu timbul akibat berbagai macam factor
daripada disebabkan oleh penyebab tunggal. Beberapa factor termasuk dari perubahan otak yang
dimulai semenjak 20 tahun sebelum munculnya gejala. Perubahan pada sel-sel otak yang terjadi
akibat kematian neuron-neuron dipercaya memberi peranan terhadap terjadinya penyakit
Alzheimer.
Hal ini dapat terjadi akumulasi dari protein beta-amyloid di luar sel neuron di otak dan
akumulasi protein tau di dalam neuron. Akibat akumulasi protein beta-amyloid dan protein tau,
sel-sel neuron di otak mengalami disfungsi dan kematian sel-sel neuron yang mengakibatkan
transfer informasi yang terjadi antar sel-sel otak mulai terganggu. Karena hal ini lah penderita
Alzheimer mengalami kesulitan dalam mengingat hal-hal baru maupun kesulitan untuk
melakukan kegiatan sehari-harinya.
Satu-satunya penyebab Alzheimer yang diketahui dengan jelas adalah akibat mutasi genetic dan
presentasenya kecil, sekitar 1% dari kasus Alzheimer.
FAKTOR RESIKO ALZHEIMER
Salah satu factor resio yang terbesar adalah bertambahnya usia. Namun, Alzheimer bukan
merupakan hal yang normal dalam masa penuaan. Kebanyakan penderita Alzheimer
mengalaminya pada saat berumur 65 tahun atau lebih, tetapi ada juga yang menderita Alzheimer
di usia yang relative muda dan itu dikenal sebagai younger onset atau early onset Alzheimer.
Bertambahnya usia bukan hanya factor resiko Alzheimer, dibawah ini juga merupakan factor
resiko Alzheimer, yaitu :
Family history atau genetic
Apolipoprotein E-4 (APOE- 4)
Faktor resiko penyakit kardiovaskular, beberapa penelitian mengindikasikan bahwa
factor resiko penyakit kardiovaskular seperti tingginya kadar kolestrol dalam darah,
diabetes, merokok dan obesitas juga bisa menyebabkan seseorang terkena penyakit
Alzheimer dan demensia lainnya. Tidak seperti genetic, factor resiko ini merupakan
factor resiko yang dapat diubah tergantung bagaimana gaya hidup individu tersebut
Trauma kepala dan Traumatic Brain Injury, beberapa penelitian mengtaaka bahwa cedera
kepala, trauma kepala dan Traumatic Brain Injury yang dialami seseorang berhubungan
dengan meningkatnya resiko orang tersebut terkena penyakit Alzheimer dan penyakit
demensia lainnya. Orang yang mengalami cedera kepala sedang memiliki kemungkinan
terkena Alzheimer dua kali lebih besar jika dibandingkan dengan orang yangtidak
mengalami cedera kepala, sedangkan orang dengan cedera kepala yang berat memiliki
kemungkinan menderita Alzheimer sebesar empat kali lebih besar.

You might also like