(GKP 0301) ACARA 2 INPUT DATA 1 (ON-SCREEN DIGITATION)
DISUSUN OLEH : Nama : Lilik Andriyani NIM : 13/348106/GE/07576 Jadwal Praktikum : Kamis, 11.00 13.00 WIB Asisten : 1. Olga Ayu Dewantari 2. Zidni Farhati Silmi 3. Fazlurahman Shomat 4. Anindita Indraputra
LABORATURIUM SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS FAKULTAS GEOGRAFI UNIVERSITAS GADJAH MADA YOGYAKARTA 2014 I. JUDUL Input data 1 (On-screen digitation)
II. TUJUAN 1. Melakukan input data GIS dengan metode on-screen digitation.
III. ALAT DAN BAHAN a. Alat PC / Laptop Software ArcGIS 10.1 b. Bahan Data GIS Digital (Kecamatan Sedayu) Geodatabase masing-masing praktikan
IV. CARA KERJA On-Screen Digitation merupakan suatu proses input data dengan mamnfaatkan peta yang telah ada. Setiap elemen informasi dalm sebuah peta di masukkan dalam masing- masing feature yang telah disiapkan pada acara sebelumnya. Setiap tipe data (polygon, polyline, ataupun point) hanya dapat diinput dalam satu feature class. a. ON-SCREEN DIGITATION (POLYGON) 1. Menampilkan peta yang telah di-georeferencing ADMINISTRASI.bmp dan shp Admin_Sedayu menggunakan tool add data .
2. Mengaktifkan toolbar editor dengan cara klik kanan mouse pada tool bar kosong dan pilih editor dan start edit maka akan muncul jendela create feature, kemudian klik batas admin dan melakukan digitasi denga mengikuti garis batas admin Apabila theme siap untuk didigitasi, maka akan tampil toolbar editor yang sudah aktif.
3. Memulai proses digitasi dengan klik start editing pada tool bar editor
4. Melakukan proses digitasi batas administrasi. Pada bagian create features pastikan yang aktif adalah Batas Administrasi dengan construction tools adalah polygon
5. Agar batas keluarahan terlihat, maka pada bagian symbol, warna blue diubah ke hallow.
6. Memotong polygon (Kecamatan Sedayu) menjadi bagian polygon yang lebih kecil (Kelurahan) maka dapat menggunakan Cut Polygon Feature.
7. Memberi nama kelurahan pada tiap potongan polygon sesuai dengan nama kelurahan pada peta dasar
8. Apabila proses digitasi on screen sudah selesai, menyimpan hasil edit dengan cara klik pada editor save edits stop editing (untuk mengakhiri).
b. ON-SCREEN DIGITATION (POLYLINE) 1. Menampilkan peta "ADMINISTRASI.bmp" dan tema "Jalan" dengan cara klik Add data.
2. Memulai digitasi dengan klik editor start edit
3. Melakukan snapping dengan cara klik editor snapping. Memberi tanda centang pada type snapping yang diinginkan.
4. Mengakhiri digitasi dengan stop editing, kemudian save edits
5. Melakukan langkah 1-4 untuk sungai c. ON-SCREEN DIGITATION (POINT) 1. Menampilkan peta yang akan didigitasi yaitu "tempatsampah.bmp" dengan cara Add data.
2. Melakukan langkah yang sama seperti digitasi on screen yaitu dengan start editing.
3. Melakukan proses digitasi persebaran tempat ssampah. Pada bagian create features pastikan yang aktif adalah Tempat Sampah dengan construction tools adalah point
4. Mengakhiri digitasi dengan stop editing, kemudian save edits
V. HASIL PRAKTIKUM 1. Personal geodatabase yang telah didigitasi berupa : - Jalan - Sungai - Batas administrasi - Tempat sampah (Terlampir via email)
VI. PEMBAHASAN Secara garis besar, dalam SIG data dibedakan menjadi dua, yaitu data atribut dan data spasial (Suryantoro, 2008). Data atribut merupakan data yang menjelaskan suatu informasi yang ada pada keruangan atau lokasi, misalnya jumlah pohon. Data spasial menunjukkan ruang, lokasi atau tempat di permukaan bumi. Data spasial terbagi atas data raster dan data vektor. Data raster disajikan dalam bentuk grid yang resolusinya tergantung pixel picture element, nilai dari data raster tergantung pada pixel, koordinat pixel dan intensitas warna, sedangkan data vektor mempunyai nilai arah, koordinat, dan warna yang resolusinya dalam GIS tergantung skala peta masukan. Model data vektor mempresentasikan suatu fitur geografis, dengan menggunakan kaidah tipologi, model vektor dapat digunakan untuk menggambarkan integrasi keruangan. Beberapa jenis model data vektor adalah titik, garis, dan area (Marfai, 2011). Data vektor dan data raster merupakan input dalam proses SIG, sehingga perlu proses digitasi dimana dilakukan transformasi dari tipe data raster ke tipe data vektor. Data raster dalam hal ini berupa peta yang telah dibuat database. Input data merupakan suatu proses pengumpulan data yang dibutuhkan untuk aplikasi dan pemberian informasi tertentu. Hal yang wajib dilakukan sebelum melakukan input data dan editing adalah georeferencing karena dengan georeferencing maka data yang di input dalam bentuk vektor akan menempati tempat yang sesuai dalam koordinat georeferencing. Input data dan editing terdiri dari beberapa cara, salah satunya adalah digitasi on screen. Kegiatan digitasi peta merupakan kegiatan yang mengubah data analog ke digital yaitu data raster atau data vektor (Ihsan, 2013). Digitasi peta suatu wilayah dapat dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak ArcGIS. Objek-objek yang dapat didigitasi antara lain titik, garis, dan poligon. Titik digunakan untuk menggambarkan lokasi suatu tempat, garis berguna untuk mendigitasi objek yang tidak dapat dinyatakan dalam luasan atau area, seperti sungai, jalan, dan sebagainya. Poligon digunakan untuk mendigitasi objek yang tidak dapat dinyatakan dalam bentuk garis, seperti pembagian wilayah administrasi, jenis tanah disuatu wilayah, dan sebagainya, karena sifatnya dua dimensi dan memiliki luasan. Digitasi on screen dilakukan pada peta dasar Kecamatan Sedayu yang telah di georeferencing agar koordinatnya diketahui dengan jelas. Jika sistem koordinat masih belum diketahui, maka digitasi tidak dapat dilakukan, karena hal tersebut menunjukkan kondisi peta yang belum memiliki lokasi absolut di permukaan. Kegiatan digitasi harus disesuaikan dengan tipe data, misalnya pada peta Kecamatan Sedayu, digitasi jalan dan sungai dilakukan dengan tipe polyline, kelurahan dengan tipe polygon, dan persebaran tempat sampah dengan point. Sebelum memulai proses digitasi, toolbar editor harus diaktifkan. Hal tersebut menunjukkan bahwa suatu proses digitasi merupakan proses edit data melalui GIS. Pada toolbar editor harus diaktifkan pula start editing. Perlu diketahui bahwa sebelum melakukan digitasi pada area yang diinginkan, harus terlebih dulu dibuka lebar peta yang akan didigitasi. Misalnya saja pada proses pendigitasian peta Kecamatan Sedayu. Pada file ADMINISTRASI.bmp yang akan didigitasi batas administrasi, sungai, jalan, serta persebran tempat sampah. Batas administrasi didigitasi dengan tipe data poligon dimana seluruh batas area Kecamatan Sedayu tertutup penuh, kemudian setiap wilayah desanya dipotong menggunakan Cut Polygon Feature. Untuk memotong area yang telah didigitasi seluruhnya pemotongan harus dilakukan dari luar area atau tepat pada polygon yang akan dipotong, karena apabila tidak dilakukan dari luar area maka proses pemotongan polygon akan gagal. Digitasi jalan dan sungai menggunakan tipe data polyline. Pada tipe data line, harus diiringi dengan penggunaan snapping. Snapping digunakan untuk menyambungkan sungai atau jalan yang terputus pada persimpangan garis. Digitasi persebaran tempat sampah dilakukan dengan tipe point. Setelah semua terdigitasi, pada toolbar editor dipilih stop editing kemudian save edits, maka digitasi akan langsung tersimpan. Ketelitian dan konsentrasi yang tinggi sangatlah diperlukan dalam proses digitasi ini. Banyaknya garis yang berhimpitan dengan batas area atau titik yang terletak diantara cabang garis merupakan bagian yang cukup sulit. Apabila kurang teliti maka akan berdampak pada hasil digitasi yang kurang baik terkait dengan penempatan titik, garis, dan area. Semakin teliti dalam proses digitasi maka input data yang dilakukan pada peta juga semakin akurat dan hasilnya pun akan maksimal. Solusi yang dapat dilakukan agar meningkatkan ketelitian adalah dengan memperbesar skala sehingga informasi peta akan lebih detail dan garis-garis atau titik yang saling berhimpitan dapat terlihat dengan jelas.
VII. KESIMPULAN 1. Secara garis besar, dalam SIG data dibedakan menjadi dua, yaitu data atribut dan data spasial. 2. Data spasial terbagi atas data raster dan data vektor. 3. Model data vektor dapat digunakan untuk menggambarkan integrasi keruangan. Beberapa jenis model data vektor adalah titik, garis, dan area. 4. Input data merupakan suatu proses pengumpulan data untuk aplikasi dan pemberian informasi tertentu, salah satunya dengan cara digitasi. 5. Tipe data peta akan menentukan jenis proses digitasi yang akan dikerjakan, baik titik, garis, ataupun poligon. 6. Perbesaran skala dapat membantu proses digitasi, karena objek menjadi lebih jelas terlihat.
VIII. DAFTAR PUSTAKA Ihsan, Muhammad. 2013. Teknik Digitasi Peta. Bogor : Institut Pertanian Bogor Marfai, Muh Aris. 2011. Pengaantar Pemodelan Geografi. Yogyakarta : BPFG Suryantoro, Agus. 2008. Infrastruktur Data Spasial Sistem Informasi Geografi. Malang : UM Press
HASIL DIGITASI PETA ADMINISTRASI KECAMATAN SEDAYU KABUPATEN BANTUL PROVINSI DIY