You are on page 1of 9

ACARA I

KARBOHIDRAT
A. PELAKSANAAN PRAKTIKUM.
1. Tujuan :
a. Isolasi amilum dari umbi / biji-bijian
b. Identifikasi karbohidrat (monosakarida, disakarida, dan polisakarida)
dengan cara mengetahui sifat-sifat reaksi danperubahan warna.
2. Hari, tanggal :
Sabtu, 5 Desember 2009.
3. Tempat :
Laboratorium kimia lantai II, Fakultas MIPA. Universitas Mataram.

B. LANDASAN TEORI.
Karbohidrat merupakan senyawa karbon, hidrogen, dan oksigen yang
terdapat di alam. Banyak karbohidrat mempunyai rumus empiris (CH2O)n. misalnya
rumus glukosa C6H12O6 atau enam kali CH2O. karbohidrat sangat beranekaragam
sifatnya, misalnya sukrosa (gula pasir) dan kapas, keduanya adalah karbohidrat. Salah
satu perbedaan utama antara pelbagai tipe karbohidrat ialah ukuran molekulnya.
Monosakarida bias disebut gula sederhana, yaitu suatu karbohidrat yang tidak dapat
dihirolisis menjadi lebih sederhana. Suatu monosakarida dapat diikat secara bersama-
sama untuk membentuk dimmer, trimer, dan polimer. Dimer-dimer disebut
disakarida. Sukrosa adalah suatu disakarida yang dapat dihidrolisis menjadi satu-
satuan glukosa, dan satu-satuan fruktosa. Monosakarida dan disakarida larut dalam
airdan umumnya terasa manis. Karbohidrat yang tersusun dari dua sampai delapan
satuan monosakarida dirujuk sebagai oligosakarida. Jika lebih dari delapan
monosakarida itu disebut polisakarida. Contoh polisakarida adalah pati, yang dapt kita
jumpai pada gandum dan tepung jagung, dan selulosa merupakan penyusun yang
bersifat serat dari tumbuhan dan komponen utama dari kapas (Fessenden, 1989: 318).
Pati terutama dalam jumlah tinggi pada golongan umbi seperti kentang dan
biji-bjian, sperti jagung tatapi kemampuan membentuk pati dijumpai pada pada
hamper semua sel tanaman. Pati mengandung dua jenis polimer glukosa. Α-amilase
dan amilopektin. Α-amilase terdiri dari rantai unit-unit D-glukosa panjang dan tidak
bercabang, digabungkan oleh ikatan α(1-4). Rantai ini beragam dalam berat
molekulnya.dari beberapa ribu hingga 500.000. amilopektin juga memiliki berat
molekul yang tinggi, tetapi struktur bercabang tinggi. Ikatan glokosidik yang
mengabungkan residu glokosa yang berdeketan didalam rantai amilopektin adalah
ikatan α(1-6). Jika jika ketang direbus amilosanya terekstrak oleh air panas, sehingga
terikat seperti susu. Amilopektin yang tertinggal menjadi bagian utama kandungan
pati pada kentang rebus (Lehningger, 1988: 325).
Salah satu uji karbohidrat adalah dengan reaksi benedict. Pereaksi ini berupa
larutan yang mengandung kuprisulfat menjadi ion Cu2+ yang kemudian mengendapan
Cu2O. Adanya Natrium karbonat da natrium sitrat membuat pereaksi benedict bersifat
basa lemah. Warna endapan ini bergantung pada kosentrasi karbohidrat yang
diperiksa (Poejiadi, 1994: 40).
Bioetanol adalah etanol yang berasal dari sumber hayati. Bioetanol
bersumber dari gula sederhana, pati, dan selulosa. Karbohidrat sebagai bahan baku
pembuatan bioetanol terbuat dari garut. Garut merupakan sejenis ubi. Dalam 100 g
garut mengandung 78,9 g karbohidrat berupa amilum. Amilum ini akan difermentasi
oleh bakteri Sacharomyces cereviase untuk menghasilkan alcohol (Enda, 2007: 84).

C. ALAT DAN BAHAN.


1. Alat-alat.
 Timbangan analitik.
 Gelas ukur 100 mL
 Gelas ukur 500 mL
 Gelas kimia 250 mL
 Penyaring buchner
 Tabung reaksi
 Pipet tetes
 Pemanas air
 Penjepit tabung.
 Pengaduk
 Blender.
 Parut
2. Bahan-bahan.
 Ubi/biji-bijian
 Aquadest
 Methanol 95%
 Kertas saring
 Molish reagen
 H2SO4 pekat
 Suspensi ragi
 Buffer posfat.
 Pereaksi Benedict
 Fruktosa.
 Glukosa
 Laktosa.

D. PROSEDUR KERJA.
1. Isolasi Amilum Dari Umbi/Biji-Bijian.
100 gr umbi/biji-bijian
Parut
+ 200 mL aqudest
Blender 30 detik.
Larutan keruh
Saring (kain)

Filtrat Endapan
+ 200 mL aquadest
Diamkan
Mengendap
Dekantasi

Filtrat Endapan
+ 200 mL Aquadest
Diamkan
Dekantasi

Filtrate Endapan
+ 100mL Alkohol 95%
Saring (buchner)

Endapan Fitrat
Keringkan
Timbang
Hasil
2. Uji kualitatif karbohidrat.
a. Reaksi Peragian.
5 mL Larutan 20% Suspensi Ragi + 5 mL Karbohidrat
+ 5 mL Buffer posfat (pH 6,6-6,8)
Dibiarkan.
Adanya gelembung.
b. Reaksi Molish.
2 mL larutan karbohidrat.
+ 2 tetes larutan 10% α-naftol
+ 2 mL H2SO4 pekat (pelan-pelan)
Cincin Ungu
c. Reaksi Benedict.
5 mL Reagen Benedict.
+ 8 tetes larutan glukosa
∆ (pemanas air 1 menit)
∆ Langsung 1 menit
Endapan

E. HASIL PENGAMATAN.
1. Isolasi Amilum.
NO Percobaan Hasil Pengamatan
1. Isolasi amilum Berat ubi = 100 gr
Setelah diblender = larutan kental.
Berat amilum = 2,32 gr.

2. Uji Kualitatif Karbohidrat.


Hasil Pengamatan.
NO Percobaan
Glukosa Fruktosa Laktosa
1. Reaksi Peragian Timbul Timbul Timbul
Gelombung gelembung Gelembung
2. Reaksi Molish Terbentuk Cincin Terbentuk Cincin Terbentuk Cincin
Unggu dan panas Unggu dan panas Unggu dan panas
3. Reaksi Biuret Endapan hijau Endpan merah Endapan coklat
F. ANALISA DATA.
1. Persaman Reaksi.
a. Reaksi Peragian.
OH
H OH OH
H Ragi Roti
OH H
2CO2 + H3C
HO OH
H OH

b. Reaksi Molish.
O
O
H OH HO
H2SO 4(l)
HO H
H OH α-Naftol
O
H OH
Hidroksi metil furfural
OH

O
O
H OH
H2SO 4(l)
HO H
H OH α-Naftol
O
H OH
H Furfural

c. Reaksi Benedict.
OH OH

H OH H OH
H
OH H
+ -
(CuSO4,Na Sitrat,Na2CO3) Cu2O(s) + H
OH H
HO OH HO OH
H OH H OH
Glukosa

HO H
HO H - O H
O H + (CuSO4,Na Sitrat,Na 2CO3) Cu2O(s) + HO OH
HO OH H H OH
H OH
H
Fruktosa
HO HO H
HO HO H HO O H
HO O H H
H HO H OH
OH -
HO
H
H + (CuSO4,Na Sitrat,Na2CO3) Cu2O(s) + H O H H OH
O H H OH O
O H
H HO H
HO H HO H
HO H
Laktosa

2. Perhitungan.
Massa Ubi = 100 gr
Massa amilum = 2,32 gr
Massa. Amilum
% Amilum  x100%
Massa.ubi
2,32
% Amilum  x100%
100
% Amilum  2,32%

G. PEMBAHASAN.
Amilum merupakan suatu makro molekul yang yang memiliki berat molekul
yang besar yaitu mulai beberapa ribu hingga 500.000 (Lehngger, 1988). Amilum itu
sendiri terdapat pada tumbuhan khususnya pada jenis ubu-ubian seperti ketela, dan
ubi. Pada praktikum ini kita mencoba mengisolasi amilum dari ubi. Sebelum
mengisolasi kita harus mendapatkan sarinya, untuk mendapatkan sarinya dengan cara
diparut dan diblender sengan air sehingga amilum akan larut dalam air. Untuk
langkah selanjutnya yaitu dekantasi sebanyak kali. Setelah dekantasi kedua
ditambahkanlah methanol untuk melarutkan zat-zat organic lainya sehingga akan
tersisa hanya amilum yang terlarut dalam air. Untuk mendapatkan amilum ini kta
harus menyaringnya terlebih dahulu dengan mengunaka penyaring buchner. Hasil dari
penimbangan amilum yang dapat diisolasi oleh kelompok kami sebesar 2,23 gr dari
100 gr ubi yang kita pakai. Sehingga persentase yang kita dapatkan adalah sebesar
2,32 %. Padahal did ala literature seharusya pada ubi memiliki 765 persen amilum
(Dinkes, 2007). Kesalahan ini didapatkan karena amilum yang didapat merupakan
amilum yang belum seluruhnya mengendap secara sempurna. Hal ini ditandai saat
setelah penyaringan filtrate yang didiamkan menghasilka endapan putih, yang kita
kira sebagi amilum yang tidak tersaring.
Untuk percobaan seanjutnya yaitu reaksi uji kualitati karbohidrat. Salah
satunya yaitu uji karbohidrat dengan menggunakan ragi roti yang dicampur pada
karbohidrat. Dari hasil pengamatan dilihat adanya gelembung-gelembung udara yang
kita analisis berupa CO2 daan tercium bau seperti etanol. Pengujian ini merupakan
perubahan karbohidrat, abaik amilum glukosa atau yang lainya diurai oleh bakteri
Sacharomyces cereviase menjadi CO2 dan etanol. Agar reaksi ini tetap berjalan maka
perluditambahkan dengan Buffer untuk menjaga kondisi pH tetap Stabil.
Untuk uji kualitatif ynag kedua adalah dengan reagen molish yang di
dalamnya mengandung α-Naftol yang dilanjutkan dengan penetesan H2SO4 pekat.
Hasil pengamatan yang kita peroleh adalah terbentunya vcicin ungu. Proses ini
sebenarnya telah dijelaskan pada buku biokimia Anna Podjiadi tahun 1994. di buku
itu di jelaskan proses ini sebenarnya diawali dengan proses dehidrasi karbohidrat
dengan H2SO4 sehingga akan menghasilkan furfural, tetapi jika berupa heksosa
seperti glukosa menghasilkan hidroksi metal furfural. Akan terkondensasi dengan
adanya senyawa α-Naftol yang berwarna merah. Selain itu dapa pengamatan
menunjukan reaksi dehidrasi berlangsung secara eksoterm, karena pada didingnya
terasa panas saat disentuh.
Pada pengujian karbohidrat yang ketida adalah degan menggunakan reaksi
benedict, disini kita menguji 3 jenis karbohidrat yaitu glukosa, fruktosa, dan laktosa.
Pada pengujian ini masing-masing menunjukan hasil yang berbeda. Untuk fruktosa
membentuk tiga lapisan berwarna yaitu merah, hijau, dan biru. Warna-warna ini
karena terbentuknya Cu2O sedangkan warna biru pada larutan karana adanya ion
[Cu(H2O)]2+ yang belum tereduksi. Sedangkan hasil dari glukosa semua larutan
berwarna hijau, hal ini karena terbentuknya Cu2O, dimana kosentrasi glukosa sangat
banyak sehingga Cu2O yang tereduksi pun cukup banyak. Sedangkan utuk laktosa
terbentuk juga 3 lapisan mulai dari atas coklat, hijau, dan biru. Hal ini sam alasanya
denga karbohidrat sebelumnya yang telah diuji.
H. KESIMPULAN.
Dari hasil pengamatan, analisa data, dan pembahasan praktikum ini dapat
disimpulkan sebagai berikut :
1) Amilum dapat diisolasi dari ubi (ketela) dengan cara ekstraksi sari Ubi.
2) Hasil isolasi menunjukan kandungan amilum dalam ubi sebesar 2,32 %. Yang
seharusnya sebesar 76 %.
3) Untuk identiafikasi secara kualitatif kabohidrat dapat digunakan reaksi
peragian, dengan uji positif jika terbentuk gelembung gas CO2.
4) Glukosa, fruktosa, dan laktosa memberikan uji positif dari reaksi molish
dengan terbentuknya cincin ungu pada lapisan antara H2SO4.
5) Glukosa, fruktosa, dan laktosa memberikan uji positif pada pengujian
Benedict dengan terbentuknya endapan Cu2O.
DAFTAR PUSTAKA.

Fessenden, Ralph J dan Joan S. Fessenden. 1989. Kimia Organik edisi ketiga.
Jakarta: Erlangga.
Poedjiadi, Anna, dan F.M. Titin Supriyanti. 1994. Dasar-dasar Biokimia. Jakarta: UI-
Press.
Lehningger, Albert L. 1988. Dasar-dasar Biokimia. Jakarta: Erlangga.
Endah, R. dkk. 2007. Pengaruh Kondisi Fermentasi terhadap Yeild etanol pada
Pembuatan Bioetanol dari Pati Garut. Gema Tehnik: 83-89.

You might also like