You are on page 1of 9

Pertemuan Pertama: Review MK Perpajakan

Wajib Pajak
Wajib pajak adalah orang pribadi atau badan, meliputi
pembayar pajak, pemotong pajak, dan pemungut pajak, yang
mempunyai hak dan kewajiban perpajakan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan

Pengusaha
Pengusaha adalah orang pribadi atau badan dalam bentuk
apapun yang dalam kegiatan usaha atau pekerjaannya
menghasilkan barang, mengimpor barang, mengekspor
barang, melakukan usaha perdagangan, memanfaatkan
barang tidak berwujud dari luar Daerah Pabean, melakukan
usaha jasa, atau memanfaatkan jasa dari luar Daerah Pabean.

Bbrp kewajiban umum yg diatur dlm KUP adalah:

Kewajiban mendaftarkan diri


Kewajiban pembukuan / Pencatatan
Kewajiban menghitung dan membayar pajak
Kewajiban melaporkan pajak
Kewajiban memberikan keterangan
Kewajiban merahasiakan

A. Pendaftaran diri WP untuk mendapatkan NPWP

1. Tata cara pendaftaran NPWP / PKP


WP mengisi formulir pendaftaran dan menyampaikan secara langsung
atau melalui pos ke KPP atau KP2KP setempat dg lampiran sbb:
1. Bagi WP OP Non Usahawan

Fotokopi KTP bagi penduduk Indonesia atau fotokopi paspor dan surat
keterangan tinggal (minimal kepala Desa) bagi WNA

2. Bagi WP OP Usahawan

a. Fotokopi KTP bagi penduduk Indonesia atau fotokopi paspor dan


surat keterangan tinggal (minimal kepala Desa) bagi WNA
b. Surat Keterangan tempat kegiatan usaha / pekerjaan bebas dari
pejabat berwenang, miminal lurah (Kepala Desa)

3. Bagi WP Badan

a. Fotokopi akte pendirian dan perubahan terakhir atau surat keterangan


penunjukan dari kantor pusat bagi BUT
b. Fotokopi KTP bagi penduduk Indonesia atau fotokopi paspor dan
surat keterangan tinggal dari pejabat berwenang (minimal kepala Desa) bagi
WNA, dari salah satu pengurus aktif.
c. Surat Keterangan tempat kegiatan usaha / pekerjaan bebas dari
pejabat berwenang miminal lurah (Kepala Desa)

4. Bagi Bendaharawan sbg pemungut / Pemotong


a. Fotokopi KTP Bendaharawan
b. Fotokopi penunjukan sebagai Bendaharawan

2. Pendaftaran NPWP / PKP melalui Elektronik


1. Cari situs Dirjen Pajak di Internet dengan alamat
www.pajak.go.id
2. Selanjutnya pilih menu e-reg (electronic registration)
3. Pilih menu buat account baru dan isilah kolom
sesuai yang diminta
4. Silakan masuk ke menu Formulir Registrasi WPOP
isilah sesuai dg KTP anda
5. Anda akan memperoleh Surat Keterangan Terdaftar
(SKT) Sementara yg berlaku selama 30 hari. Cetak
isian Formulir Registrasi WPOP sebagai bukti Anda
sudah terdaftar sebagai WP.
6. Tandatangani formulir Form Registrasi, kemudian
kirimkan bersama SKT Sementara serta persyaratan
lainnya ke KPP setempat, dan Anda akan menerima
kartu NPWP dan SKT asli.

B. Surat Setoran Pajak (SSP)


Jenis-jenis SSP: SSP Standar, SSP Khusus, SSP CP (Surat Setoran Pabean,
Cukai dan Pajak dalam rangka Impor), dan SSCP (Surat Setoran
Cukai atas Barang Kena Cukai dan PPN Hasil Tembakau Buatan
Dalam Negeri)
SSP Standar (disebut SSP) adalah bukti pembayaran atau penyetoran
pajak yang telah dilakukan dengan menggunakan formulir atau dg
cara lain ke kas negara melalui tempat pembayaran yang ditunjuk
oleh Menteri Keuangan. Ada 4 Lembar (Lb)
Lb -1: U/ arsip WP
Lb -2: U/ Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN)
Lb -3: U/ dilaporkan oleh WP ke KPP
Lb -4: U/ arsip Kantor Penerima Pembayaran
Dapat dibuat lembar ke 5 bila diperlukan diperuntukkan untuk arsip
Wajib Pungut atau Pihak Lain sesuai ketentuan perpajakan yg
berlaku

C. Pelaporan dengan memnggunakan SPT


Jenis SPT

Jenis-jenis SPT Masa meliputi: SPT Masa PPh Pasal 21 dan


26, SPT Masa PPh Pasal 22 Bendaharawan, SPT Masa PPh
Pasal 22 Impor, SPT Masa PPh Pasal 23 dan 26, SPT Masa
PPh Pasal 25; SPT Masa PPh Pasal Pasal 4 ayat 2; SPT Masa
PPN dan PPnBM; dan SPT Masa PPN dan PPn BM bagi
Pemungut.
Coba beri definisi dan pahami apa itu a) PPh pasal 21, b)
PPh Pasal 22 Bendaharawan, dst

Jenis-jenis SPT Tahunan meliputi: SPT Tahunan PPh WP


Pribadi (formulir 1770), SPT Tahunan PPh WP Badan
(Formulir 1771) dan SPT Tahunan PPh Pasal 21 (Formulir
1721).

Pertemuan Pertama: Tugas untuk minggu depan


1. Memfotokopi SPT 1770 S ( 2 kopi) SPT Tahunan WP OP yang
mempunyai penghasilan dari satu atau lebih pemberi kerja,
penghasilan DN lainnya dan yang dikenakan PPh Final
2. Belajar materi dalam File JENIS WAJIB PAJAK. doc
3. Belajar cara perhitungan PPh akhir tahun (PPh Umum)
4. Belajar Perhit. PPh pasal 21 (Bisa mengambil contoh dari buku)
5. Memiliki Buku Praktik Perpajakan Kesit Bambang Prakosa
Akan mulai digunakan pada minggu ke tiga
6. Mengerjakan PR pada slide berikut ini (Soal PPh Umum)

Tugas / PR untuk dikumpulkan minggu depan


Asumsikan semua WP mempunyai NPWP
1. UD Sari, milik Ghozi/K/2, pada tahun 2010, mempunyai peredaran usaha Rp
1,2M. Prosentase NPPN untuk usaha tsb adalah 20%.
Berapa besarnya PPh
tahun 2010?
2. PT ABC, dipimpin Dodi/K/2, pada tahun 2010 mempunyai penghasilan
bruto Rp 2,5Milyar. Biaya biaya untuk mendapatan menagih dan
memelihara Rp1,2Milyar, biaya depresiasi Rp 200juta. Berapa PPh terutang
tahun 2010?
3. Berapa PPh Terutang pada soal di bawah ini
a. Th 2009, Bani/K/1, mempunyai penghasilan neto Rp 288 juta
b. Th 2010, Toko Umi, milik Ny. Umi/TK/3, mempunyai penghasilan
neto
Rp 566 juta.
c. Th 2008, Doni/K/I/2, mempunyai penghasilan neto Rp 480 juta
d. Th 2011, PT ABC, dipimpin Mardi/K/2 mempunyai penghasilan neto Rp
Rp 600.000.000,e. Th 2008, Fa FD mempunyai penghasilan kena pajak Rp360 juta

Tugas / PR untuk dikumpulkan minggu depan


Asumsikan semua WP mempunyai NPWP ( lanjutan)
4. Tuan Roni/K/2, yang mempunyai usaha Toko Mulia, pada tahun
pajak 2010, memasukkan SPT tahunan tepat pada waktunya
dengan didahului setoran PPh Pasal 29. Jumlah penghasilan
kena pajak dalam SPT Rp516.000.000,-. Kemudian, misalnya
pada tahun 2012, berdasarkan penelitian SPT yang dilakukan
oleh Ditjen Pajak (KPP) ternyata terdapat salah hitung bahwa
jumlah penghasilan kena pajak yang benar Rp 496.000.000,sehingga Ditjen Pajak menerbitkan sarana penagihan pajak
tertanggal 20 Desember 2012. Ditanya:
a. Kapan PPh Pasal 29 tersebut dalam soal paling lambat harus
dibayar Roni? ( Sebutkan Tanggal Bulan Tahun)
b. Berapa besarnya PPh terutang menurut Ditjen Pajak?
c. Berapa besarnya PPh terutang menurut SPT?
d. Apa sarana untuk menagih selisih pokok pajak tersebut, dan
berapa jumlah sanksi akibat diterbitkan sarana penagihan
tersebut?

You might also like