Professional Documents
Culture Documents
Sahabat-Sahabatku
Total Pengunjung
Untuk mengetahui iklim kerja di suatu tempat kerja dilakukan pengukuran besarnya
tekanan panas salah satunya dengan mengukur ISBB atau Indeks Suhu Basah dan Bola (Tim
Hiperkes, 2004), macamnya adalah:
1. Untuk pekerjaan diluar gedung
ISBB = 0,7 x suhu basah + 0,2 x suhu radiasi + 0,1 suhu kering
2. Untuk pekerjaan didalam gedung
ISBB = 0,7 x suhu basah + 0,3 x suhu radiasi
Alat yang dapat digunakan adalah heat stress area monitor untuk mengukur suhu basah,
temometer kata untuk menguku kecepatan udara dan termometer bola untuk mengukur
suhu radiasi. Selain itu pengukuran iklim kerja dapat mengunakan questemt digital.
Pengukuran dilakukan pada tempat tenaga kerja melakukan pekerjaan kira kira satu
meter dari pekerja.
Catatan :
a. Beban kerja ringan membutuhkan kaloiri 100 200 kilo kalori /jam.
b. Beban kerja sedang membutuhkan kalori > 200 350 kilo kalori/ jam.
c. Beban kerja berat membutuhkan kalori > 350 500 kilo kalori /jam.
Keterangan :
kHz : Kilo Hertz
MHz : Mega Hertz GHz : Gega Hertz
f : frekuensi dalam MHz
mW/cm2 : mili Watt per senti meter pcrsegi VIm: Volt per Meter
A/m : Amper per Meter
pekerjaaan yang membedakan yang teliti dari bang yang kecil dan halus paling sedikit 300
lux
perbedaan membedakan barang halus dengan kontras sedang dan dalam waktu lama
antara 500-1000 lux
pekerjan yang membedakan barang sangat halus dengan kontras yang sangat kurang
untukwaktu lama paling sedikit 1000 lux
Dalam kadar rendah tidak berbau dan bila kadar bertambah menyebabkan bau yang tidak
enak gejalanya cepat menghebat menimbulkan pusing, batuk dan mabuk.Uap, yaitu bentuk
gas dari zat tertentu tidak kelihatan dan dalam ruangan berdifusi mengisi seluruh ruang.
Yang harus diketahui adalah jenis uap yang terdapat dalam ruangan karena untuk setiap zat
berbeda.daya reaksinya. Zat-zat yang mudah menguap adalah amoniak, chlor, nitrit, nitrat
dan lain-lain.
Debu yaitu partikel zat padat yang timbul pada proses industri sepeti pengolahan,
penghancuran dan peledakan, baik berasal dari bahan organik maupun dabu anorganik.
Debu, karena ringan, akan melayang di udara dan turun karena gaya tarik bumi. Debu yang
membahayakan adalah debu kapas, debu asbes, debu silicosis, debu stannosis pada pabrik
timah putih, debusiderosis, debu yang mengandung Fe2O3.
Penimbunan debu dalam paru-paru akibat lingkungan mengandung debu yaitu pada
manusia yang ada di sekitarnya bekerja atau bertempat tinggal. Kerusakan kesehatan
akibat debu tergantung pada lamanya kontak, konsentrasi debu dalam udara,jenis debu itu
sendiri dan lain-lain.
Asap adalah partikel dari zat karbon yang keluar dari cerobong asap industri karena
pembakaran tidak sempurna dari bahan-bahan yang mengandung karbon. Asap bercampur
dengan kabut/uap air pada malam hari akan turun ke bumi bergantungan pada daundaunan ataupun berada di atas atap rumah.
Bahan yang bersifat gas dan uap menurut sifat-sifatnya akar berakibat:
1. Merangsang penciuman seperti: HC1, H2S, NH3
2. Merusak alat-alat dalam tubuh, misalnya CaCI
3. Merusak susunan saraf: uap plumbum, fluorida
4. Merusak susunan darah: benzena
Untuk menghindari dampak yang diakibatkan limbah melalui udara selain menghilangkan
sumbernya juga dilakukan pengendalian dengan penetapan nilai ambang batas.
Nilai ambang batas adalah kadar tertinggi suatu zat dalam udara yang
diperkenankan, sehingga manusia dan makhluk lainnya tidak mengdlami gangguan penyakit
atau menderita karena zat tersebut. Di samping itu masih ada rumusan lain yang diberikan
khusus bagi para pekerja dalam lingkungan itu. Karena waktu kerja manusia pada umumnya
8 jam sehari, 40 jam seminggu,maka nilai ambang batas bagi mereka berbeda dengan nilai
ambang batas pada umumnya.
Suatu zat yang sama akan berbeda pengetrapannya terhadap kedua obyek yang
berbeda,misalnya antara manusia dan hewan, antara manusia dengan manusia sendiri
dalam dua lingkungan yang berbeda.
Seiring kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi mempunyai sisi positif dan dampak
negatif. Salah satu sisi positifnya banyak industri-industri berkembang. Sedangkan dengan
banyak industri-industri yang berkembang berdampak pada pencemaran lingkungan, salah
satunya pencemaran udara oleh debu. Debu merupakan partikel zat padat oleh karena
adanya kekuatan alami atau mekanisme seperti pengolahan, penghancuran, pelembutan,
pengepakan, yang cepat, peledakan dan lain-lain. Dari bahan organik maupun anorganik,
misalnya batu, kayu, bijih logam, arang batu dan sebagainya. Sedangkan definisi lain dari
debu adalah kumpulan zat padat yang dihasilkan dari suatu proses penghancuran bahan
yang menghasilkan sisa suspensi di udara. Pencemaran udara oleh debu akan berdampak
pada kesehatan manusia yang terpapar pada saat bekerja ataupun manusia yang berada
pada sekitar lingkungan tersebut.
Ukuran partikel
a. Debu ukuran besar : > 10 mikron, tidak menimbulkan penyakit karena tidak mudah
mengendap di paru-paru karena pengaruh gravitasi.
b. Debu ukuran kecil : < 5 mikron, menimbulkan penyakit dan mengganggu kesehatan
karena bersifat respirable (bisa masuk ke dalam paru dan menimbulkan penyakit)
Konsentrasi debu
Yaitu nilai NAB dari tiap masing-masing debu (setiap debu mempunyai NAB yang berbedabeda).
Sedangkan karakteristik debu di saluran pernafasan yaitu:
1. Debu-debu berukuran 5-10 mikron : ditahan saluran nafas bagian atas (gangguan
paryngitis)
2. Debu-debu berukuran 3-5 mikron : ditahan saluran nafas bagian tengah (asma bronchitis)
3. Debu-debu berukuran 1-3 mikron : akan mengendap di permukaan alveoli paru-paru
(pneumokoniosis)
4. Debu-debu berukuran 0,1-1 mikron : tidak mudah mengendap jadi hanya hinggap di
permukaan alveoli.
5. Debu-debu berukuran < 0,1 mikron : tidak hinggap di permukaan alveoli atau selaput
lendir, oleh karena gerakan Brown, yang menyebabkan debu bisa keluar masuk alveoli.
Debu-debu yang ikut masuk bersama udara pernafasan yang sampai di alveoli akan
mengalami beberapa kemungkinan yaitu :
1. Menyusup di permukaan alveoli dan setelah berada dekat batas bronchioli tertangkap
oleh cilia, yang lalu dikembalikan kejalan pernafasan tengah dan atas, lalu keluar. Kalau
bahan-bahan kimia penyusun debu mudah larut dalam air, maka bahan-bahan itu akan
larut dan langsung masuk pembuluh-pembuluh darah kapiler alveoli. Apabila bahan-bahan
tersebut tidak mudah larut, tetapi ukurannya kecil, maka partikel-partikel itu dapat
memasuki dinding alveoli, lalu kesaluran limfa atau ke ruang peribronchial.
2. Debu tersebut ditelan oleh phagocyt, yang biasanya histiocyt atau inti atau sel-sel
mesenchym yang tidak berdifferensiasi. Sel-sel phagocyt ini mungkin masuk ke dalam
saluran limfa, atau melalui dinding alveoli ke ruang peribronchial, atau ke luar dari tempat
itu ke bronchioli lalu oleh rambut-rambut getar dikembalikan ke atas.
Debu yang masuk paru dan mengendap pada alveoli dapat menyebabkan penyakit paru
yaitu pneumoconiosis. Adapun diagnosa pneumokoniosis, yang dapat dilakukan antara lain
sebagai berikut :
1. Riwayat pekerjaan
Pekerjaan yang pernah dilakukan pekerja tersebut.
2. Gejala klinis
Derajat banyaknya debu tertimbun di dalam paru. Gejalanya antara lain batuk kering, sesak
nafas, kelelahan, susut berat badan, banyak dahak, dll.
3. Pemeriksaan di tempat kerja
Dilakukan dengan alat pemeriksa debu.
4. Sukar dilakukan
Bahwa diagnosa ini sulit dilakukan karena gejalanya sama seperti penyakit pada umumnya
jadi diperlukan pemeriksaan lanjut.