You are on page 1of 6

ACARA I

PEMURNIAN NaCl

A. PELAKSANAAN PRAKTIKUM.
1. Tujuan :
Memahami prinsip pemurnian dan pengkristalan NaCl
2. Hari, tanggal :
Selasa, 13 oktober 2009
3. Tempat :
Laboratorium kimia lantai 3 Fakultas MIPA. Universitas Mataram.

B. LANDASAN TEORI.
Natrium klorida adalah garam ionic dari logam Na. senyawa ii banyak
terkandung dalam air laut dan batuan garam seperti Karnalit (NaCl.MgCl.6H2O) yang
merupakan hasil penguapan air laut dalam jangka waktu geologis. Danau garam di
utah dan laut Mati Israel merupakan contuh dari penguapan yang masih berlangsung
(Cotton, 1989: 251).
Natrium klorida (NaCl) merupakan padatan tidak berwarna (mp = 801oC dan
bp = 1413oC). NaCl memiliki struktur gram dapur . dalam fase gas NaCl adalah
molekul 2 atom . walaupun larut dalam etanol (Saito, 1996: 102).
Dalam pelarutan NaCl di dalam pelarut air terjadi interaksi ion dipole antara
senyawa ion dengan molekul air. Molekul air bersifat polar (dwikutub) dengan
muatan negative lebih terpusat pada atom oksigen. Pada proses pelarutan NaCl kutub
negative air akan mengepung Na+ yang bermuatan positif, dan hydrogen mengepung
atom Cl- yang bermutan negative. Jika interaksi ion dipole lebih besar dari gaya tarik
antar ion dan gaya antarmolekul air maka proses pelarutan akan berlangsung. Dalam
hal ini akan terbentuk ion tersolvasi dari senyawa NaCl yaitu Na+ dan Cl- (Sugiarto,
2003: 1.27).
Ion kloridaterurai banyak dalam keadaan dingin. Penguraian sempurna yaitu
pada pemanasan, yang disertai dengan pelepasan Hidrogen klorida. Selain tu NaCl
jika direaksikan dengan H2SO4 pekat akan terbentuk HCl dan NaHSO4 reaksi yang
terjadi sebagai : NaCl (s) + H2SO4 (l) → HCl (g) + NaHSO4 (aq). Hal ini dapat
dilihat dengan bau gas yang merangsang dan dapat dapat mengubah lakmus biru
menjadi merah (Vogel, 1985: 345-346).
Walaupun kelaruta ion itu tertentu, dapat juga berkurang bila di dalam
larutan memiliki ion sejenis dari senyawa lain yang disebut dengan pengaruh ion
sejenis Contohnya kelarutan AgCl akan lebih kecil di dalam larutan yang
mengandung ion Ag+ atau Cl- dari senyawa lain. Seperti AgNO3 dan NaCl. Hal ini
ddisebabkan oleh adanya ion sejenis yang menggeser esetimbangan AgCl kea rah
reaktan. Sehingga kelarutan akan berkurang. Dengan menunakan Ksp, dapat dihitung
kelarutan senyawa dalam larutan bergantung pada jumlah totalnya, tanpa
membedakan asalnya. Sebagai contahnya larutan yang mengandung NaCl dan AgCl,
maka kosentrasi Cl- berasal dari AgCl dan NaCl, sedangkan Ag+ hanya dari AgCl
(Syukri, 1999: 440).

C. ALAT DAN BAHAN.


1. Alat-alat.
 Gelas kimia 400 mL
 Gelas kimia 00 mL
 Gelas kimia 50 mL
 Pipa Bengkok.
 Pipet tetes
 Penutup karet
 Pipa T
 Penutup pipa T
 Neraca
 Corong
 Batang pengaduk
2. Bahan-bahan.
 Garam dapur.
 H2SO4 pekat.
 Aquadest
D. CARA KERJA.
Garam secukupnya 50 gr garam dapur.
Masukan (erlenmayer) Masukkan (glas kimia 400 mL)
Tutup erlenmayer + 100 mL aqudest
+ H2SO4 pekat Aduk.
HCl (g) Larutan Garam Jenuh
Saring

Endapan Filtrat
Bilas (aqudest)
Ditimbang
Hasil

E. HASIL PENGAMATAN.
No. Perlakuan Hasil Pengamatan
1. Penambahan H2SO4 - Mengeluarkan gelembung-gelembung
- Bau gas menyengat
2. Pengaliran gas HCL - Terbentuk endapan putih
3. Hasil Endapan - Berat garam dipakai : 46,29 gr
- Berat Endapan : 0,51 gr

F. ANALISA DATA.
1. Persamaan Reaksi.
NaCl (s) + H2SO4 (l) NaHSO4 (aq) + HCl (g)
HCl (g) H+ (aq) + Cl- (aq)
Na+(aq) + Cl- (aq) NaCl (s)
2. Perhitungan.
Diketahui : Berat garam kotor : 46,29 gr
Berat garam muni : 0,51 gr

Ditanya : % garam murni = ?


Dijawab : Rumus :
Berat.Garam.Murni
%.Murni   100%
Berat.Garam.kotor
0,51.gr
%.Murni   100%
46,29.gr
%.Murni  1,1017%

G. PEMBAHASAN.
Natrium klorida (NaCl) merupaka salah satu senyawa yang memiliki banya
kegunaanya khususnya dalm bidang industri. Hal ini NaCl digunakan sebagai bahan
baku untuk membuat suatu zat yang sangat penting. Contonya untuk sumber utama
dala menghsilkan logam Natrium dengan proses elektrolisis (proses down). Selain itu
NaCl dalam industri seperti kloro alkali akan menghasilkan NaOH dan gas Cl2 yang
sangat bermanfaat untuk membuat sabun (NaOH). Sumber utama NaCl adalah dari
aluat atau batuan garam (kriolit) (Sugiarto, 2003).
NaCl yang di peroleh dari air laut biasanya belum murni karena adanya
senyawa lain seperti MgCl. Untuk memperoleh NaCl murni dapat Di lakukan dengan
cara rekristalisasi atau dengan mengalirkan gas HCl pada larutan NaCl jenuh. Gas
HCl yang dipakai pada reaksi ini diperoleh dari NaCl yang di reaksikan dengan
H2SO4 pekat. Pada waktu mereaksikan dengan H2SO4 pekat dilakukan dengan
berhati-hati. Reaksi menghasilkan gas yang berbau menyengat yang kita simpulkan
sebagai gas HCl. Gas HCl yang diperoleh ini dialirkan dengan pipa bengkok yang
ujungnya tercelup pada larutan NaCl jenuh. Setelah diamati terbentuk endapan putih
pada ujung pipa dan sebagian mengendap pada dasar erlenmayer.
Pemisahan dngan cara ini berdasarkan konsep kelarutan NaCl dengan
adanya io sejenis dari HCl mka NaCl dari larutan jenuh tersebut akan mengendap, kal
ini dikarenakan kesetimbangan pada reaksi akan bergeser pada reaktan (Syukri,
1999). Setiap senyawa memilki nilai kelarutan yang berbeda beggitu juaga antara
NaCl dan MgCl. Perbedaan ini dapat memisahkan kedua senyawa tersebut.
Dalam praktikum ini pembuatan NaCl jenuh dengan dengan menggunakan
100 mL aquadest yang ditambahi sedikit demi sedikit garam koror hingga di dapatkan
garam tidak dapat larut lagi. Saat penambahan gas HCl di lakukan secara behati-hati
hal ini dilakukan agar tekanan dalam pipa bengkok tidak terlalu besar dan mengurangi
ledakan berupa tutup yang terlempar ke atas. Hasil yang didapat setelah didiamkan
selama 1 malam, teryata pada ujung pipa bengkok tela tertutup endapan NaCl yang
telah terbentuk sehingga gas HCl tidak dapat turun pada larutan jenuh. Dan akhirnya
garam murni yang terbentuk sangat sedikit dari perkiraan Karena endapan tidak dapat
diambil dari ujung pipa bengkok maka kita melakukan penimbangan dengan cara
langsung menimbang pipa bengkok beserta garam murni yang terbentuk.

H. KESIMPULAN.
Dari hasil pengamatan, analisa data, dan pembahasan dapat kita simpulkan
sbagai berikut :
1. NaCl dipasaran merupakan dalam bentuk tidak murni
2. Pemurnian NaCl dapat dilakukan dengan pemberian gas HCl pada larutan NaCl
jenuh hingga terbentuk endapan garam murni.
3. Garam murni yang didapat dari 46,29 gr garam kotor sebanyak 0,51 gr, sehingga
memilki persentase 1,1017%.
DAFTAR PUSTAKA.

Cotton, F. Albert dan Geoffrey Wilkinson. 1989. Kimia Anorganik. Jakarta : UI-Press.
Saito, Taro. 1996. Kimia Anorganik. Tokyo : Iwanami Publisher.
Syukri. 1999. Kimia Dasar 2. Bandung : Penerbit ITB.
Vogel. 1990. Buku Teks Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan Semimikro. Jakarta
: Kalman Media Pustaka.

You might also like