You are on page 1of 24

ELEMEN BUDAYA ORGANISASI

Budaya Perspektif
Antropologi

Budaya Perspektif
Organisasi

Mempelajari budaya sebuah


masyarakat semata-mata dalam
rangka untuk mengetahui
budaya masyarakat tersebuttidak lebih.

Tujuan mempelajari budaya


organisasi agar para manajer,
praktisi bisnis atau siapapun
yang terlibat di dalam organisasi
bisa memanajemeni budaya
dengan baik, merencanakan,
mengendalikan dan bahkan jika
dianggap perlu merubah budaya
tersebut dengan harapan
organisasi bisa mencapai tujuan
lebih baik.

Elemen Budaya Organisasi Secara Umum


SUMBER

ELEMEN BUDAYA ORGANISASI

F. Landa Jocano (1988,


1990)

Idealistik

Behavioral

Stanley Davis (1984)

Guiding belief

Daily belief

Geert Hoftede (1980,


1997)

Nilai-nilai organisasi

Praktik-praktik
manajemen

Nilai-nilai Organisasi

Artefak

Edgar Schein (1985,


1997)

Asumsi Dasar

Denise Rousseau
(1990)

Asumsi Dasar

Bath Consulting Group Motivatio Emotional


(1996)
nal roots
ground

Nilai-nilai
Organisasi

Norma
Perilaku

Mindset

Perilaku
Organisasi

Artefak

Perilaku
Organisasi

Artefak

Elemen Idealistik
(F.Landa Jocano)
Ideologi organisasi yang tidak mudah berubah
walaupun di sisi lain organisasi secara natural
harus selalu berubah dan beradaptasi dengan
lingkaungannya.
Bersifat terselubung (elusive)
Tidak tampak ke permukaan (hidden)
Hanya orang2 tertentu saja (biasanya elit
organisasi) yang tahu apa sesungguhnya
ideologi mereka dan mengapa organisasi
tersebut didirikan.

Elemen idealistik tidak tertulis


Melekat pada diri pemilik dalam
bentuk doktrin, falsafah hidup
atau nilai-nilai individual para
pendiri/pemilik
Menjadi pedoman menentukan
arah tujuan dan menjalankan
kehidupan sehari-hari organisasi

Figur pendiri sangat sentral


dalam menentukan hidup
matinya organisasi, karyawan
sekedar pengikut

Organisasi Relatif Besar

Organisasi Relatif Kecil

Elemen Idealistik
Para pendiri organisasi biasanya
tidak lagi terlibat dalam
kegiatan sehari-hari

Ideologi organisasi berupa


doktrin, falsafah dan nilai-nilai
organisasi yang dibangun
pendiri akan tetap
dipertahankan generasi penerus
Dinyatakan secara formal dalam
bentuk pernyataan visi atau misi
organisasi
Tidak jarang generasi peneurs
memodifikasi/menginterpretasi
ulang ideologi yang lebih cocok
dg situasi lingkungan dg ruh
ideologi lama tetap
dipertahankan

Ideologi Organisasi
(Dianalogikan dengan Falsafah Yin dan Yang)

Core ideology
-Core value
-Core purpose

Envision future

Sumber: Collins and Porras, 1994

Ideologi Organisasi
(Dianalogikan dengan Falsafah Yin dan Yang
Core values (nilai-nilai
inti) adalah keyakinan
Core purpose (nilai inti)
dasar atau doktrin
adalah alasan mengapa
perusahaan yang
perusahaan tersebut
menjadi pedoman bagi
didirikan
seluruh orang yang
terlibat dalam kehidupan

Elemen Idealistik
Stanley Davis :guiding belief keyakinan yang
menjadi penuntun kehidupan sehari-hari sebuah
organisasi
Hofstede: organizational values
Schein dan Rousseau: elemen idealistik tidak hanya
organizational values tetapi juga basic assumption
yang bersifat diterima apa adanya dan dilakukan di
luar kesadaran
Bath Consulting Group (Peter Hawkins) didasarkan
konsep budaya organisasi yang dibangun Schein
bahwa komponen budaya organisasi yang ideal
terdiri dari mindset, emotional ground dan
motivational roots

Elemen Idealistik
Mindset identik dengan nilai-nilai organisasi adalah cara
pandang organisasi terhadap lingkungan yang
menentukan apa yang dianggap benar dan apa yang
dianggap keliru.
Cara pandang ini mempengaruhi cara berpikir orang2
yang bekerja pada organisasi dan sekaligus membatasi
perilaku mereka
Cara pandang organisasi dipengaruhi oleh emotional
ground dan motivational roots.
Emotional ground adalah alam bawah sadar yang
berkaitan dengan emosi dan kebutuhan organisasi
Motivational roots adalah akar yang menghubungkan
tujuan dan motivasi masing2 individu di dalam
organisasi dengan organisasi secara keseluruhan

Elemen Behavioral
Elemen yang kasat mata
Muncul kepermukaan dalam bentuk perilaku sehari-hari dan
bentuk lain (desain, arsitektur organisasi)
Bagi orang luar, elemen ini sebagai representasi dari budaya
sebuah organisasi
Davis: daily belief praktik sehari-hari sebuah organisasi,
Hofstede: kebiasaan tersebut muncul dalam bentuk praktikpraktik manajemen, Collin dan Porras: orientasi organisasi
kedepan, Schein dan Rousseau: kebiasaan sehari-hari muncul
dalam bentuk artefak (arsitektur, logo, jargon, cara
berkomunikasi, cara berpakaian, cara bertindak) termasuk
perilaku para organisasi

Keterkaitan Elemen Idealistik dan Behavioral


(Hofstede)
Symbols
Heros
Ritual

Practise

value

Keterkaitan Elemen Idealistik dan Behavioral


(Hofstede)
Simbol (kata-kata, sikap, gambar, objek tertentu, berada di luar
dan paling mudah diganti)
Pahlawan (orang, hidup atau sudah meninggal, nyata atau
imajinasi, karakteristik dihargai sangat tinggi yang memberi
contoh berperilaku)
Ritual (aktivitas kolektif yang secara teknis tidak berguna tetapi
secara sosial memiliki esensi )
Nilai (inti dari budaya yang memiliki pengertian luas, rasional
dan irrasional, perasaan yang sering secara tidak sadar dan
jarang dapat dibicarakan dan tidak dapat diamati tetapi
dimanifestasikan dalam perilaku dan relatif stabil)

Keterkaitan Elemen Idealistik dan Behavioral


(Rousseau)
Asumsi Dasar
Nilai
Norma
Perilaku

Artefak

Keterkaitan Elemen Idealistik dan Behavioral


(Rousseau)
Kedua elemen merupakan satu kesatuan
Elemen behavioral lebih rentan terhadap
perubahan dibandingkan dengan elemen
idealistik karena bersinggungan langsung
dengan lingkungan eksternal

Keterkaitan Elemen Idealistik dan Behavioral


(Schein)
Artefak
Dalam bentuk cerita-cerita, mitos,
humor, ritual, upacara-upacara,
pahlawan dan simbol-simbol

Kepercayaan, nilai-nilai dan sikap

Kasat mata,
tetapi seringkali
orang luar tidak
memahami arti
sesungguhnya

Memperoleh
perhatian lebih
besar

Asumsi-asumsi dasar (basic


assumptions)
Merupakan hal-hal yang berkaitan
dengan lingkungan, realitas, manusia,
alam, aktivitas manusia dan hubungan
antar manusia

Diterima apa
adanya

Keterkaitan Elemen Idealistik dan Behavioral


(Mary Jo Hatch, 1993)
Values

Assumptions

Artifacts

Symbols

Asumsi Dasar

Inti budaya organisasi


Diterima apa adanya sebagai bagian dari
kehidupan, mempengaruhi perilaku dan
perilaku organisasi keseluruhan
Asumsi dasar terbentuk melalui proses
panjang, yang terus menerus mengalami
perubahan karena benturan kepentingan
yang tidak terhindarkan

Asumsi Dasar

The nature of reality and truth


The nature of time
The nature of space
The nature of human nature
The nature of human activity
The nature of human relationship

Nilai-nilai Organisasi
Konsep abstrak, elusive, bersifat normatif
Keyakinan yang dipegang teguh seseorang atau
sekelompok orang mengenai tindakan dan tujuan
yang seharusnya dijadikan landasan atau identitas
organisasi dalam menjalankan aktivitas bisnis,
menetapkan tujuan-tujuan organisasi atau memilih
tindakan yang patut dijalankan diantara beberapa
alternatif yang ada
Sebagai jembatan antara antara asumsi dasar dan
artefak
Nilai-nilai menjadi pedoman berperilaku

Nilai-nilai Organisasi
Nilai-nilai memberikan pemahaman mengenai
tujuan bersama bagi seluruh karyawan serta
panduan bagi perilaku keseharian mereka.
Mendorong imajinasi, memberitahu orang-orang
bagaimana bekerja secara bersama-sama atau
menjadi pendorong.
Asumsi yang muncul ke permukaan (ide,
pengetahuan, kebiasaan, takhayul dan legenda).
Nilai-nilai organisasi dipengaruhi oleh nilai-nilai
mayarakat

Nilai-nilai Organisasi
Tingkat keyakinan tertentu yang dipegang oleh
anggota sebuah organisasi mengenai apa yang
diinginkan atau baik atau apa yang harus
Kepercayaan pemimpin menjadi kepercayaan
kolektif melalui medium nilai-nilai
Sikap-sikap menghubungkan antara
kepercayaan-kepercayaan dan nilai-nilai
dengan perasaan

Artefak
Manifestasi budaya yang tampak seperti
perilaku anggota-anggota yang dapat diamati
(struktur, sistem, prosedur, aturan-aturan dan
aspek fisik perusahaan lainnya)
Pintu masuk bagi orang luar untuk memahami
budaya organisasi

Artefak

Obyek fisik (ruangan, furniture, bentuk bangunan)


Pola-pola perilaku
Ekspresi linguistik abstrak (cerita-cerita, humor)
Obyek-obyek material (logo perusahaa,
pernyataan misi, laporan tahunan)
Arsitektur dan identitas perusahaan (layout
kantor, seragam kerja)
Bahasa
Metafora (permainan catur, kesatuan militer,
pusat keagamaan)
Cerita-cerita (diambil dari sejarah organisasi)
Mitos-mitos (kepercayaan tanpa pembenaran)

Artefak
Upacara-upacara, ritual (seperangkat kegiatan
yang dielaborasi, dramatis, terencana dan
dikonsolidasi dalam berbagai bentuk ekspresi
budaya yang dijalankan melalui interaksi sosial
untuk kepentingan audiens)
Norma perilaku (aturan-aturan perilaku yang
dianggap sesuai atau tidak untuk merespon
kondisi lingkungan)
Simbol-simbol (kata-kata, obyek, keadaan,
kegiatan atau karakteristik tertentu)
Pahlawan (personifikasi dari nilai-nilai dalam
organisasi dan melambangkan kekuatan
organisasi)

You might also like