You are on page 1of 13

AMALAN YANG DAPAT MEMASUKKAN KEDALAM SURGA

Abu Hurairah radhiallahu 'anhu:


"Allah berfirman (artinya): ''Aku telah sediakan bagi hamba-hamba-Ku yang shalih (kenikmatan Al jannah)
yang belum pernah dilihat mata, didengar telinga, serta terlintas di hati manusia. (HR. Muslim no. 2824)
A. Pelajaran dari Hadits :
Surga adalah tempat kembali yang kekal bagi orang yang bertakwa dan takut kepada Allah, tidak menyekutukan-Nya
dan mengerjakan amal shalih dengan mengharap pahala dari Allah saja. Seperti apakah surga? Tentu saja belum ada
satupun manusia yang pernah melihatnya kecuali rasulullah saja dengan ijin Allah. Akan tetapi kita tidak bisa
menggambarkannya karena saking indahnya. Dalam al-Quran dijelaskan :
Dan sampaikanlah berita gembira kepada mereka yang beriman dan berbuat baik, bahwa bagi mereka
disediakan surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya. Setiap mereka diberi rezki buah-buahan
dalam surga-surga itu, mereka mengatakan : "Inilah yang pernah diberikan kepada Kami dahulu." mereka
diberi buah-buahan yang serupa dan untuk mereka di dalamnya ada isteri-isteri yang suci (bidadari) dan
mereka kekal di dalamnya (QS Al-Baqoroh :25)
Surga adalah hal yang ghoib, artinya yang tahu seluk beluk tentangnya hanya Allah saja. Surga tempatnya ada dialam
akhirat (kehidupan sesudah mati), tepatnya diatas langit ketujuh didekat sidratul muntaha, tempat nabi Muhammad
menerima wahyu sholat lima waktu pada saat isra miraj. Firman Allah
(yaitu) di Sidratil Muntaha.Di dekatnya ada surga tempat tinggal (An-Najm ayat 14-15)
Surga adalah balasan / tempat kembali setelah hari berbangkit bagi orang-orang beriman yang beramal shalih dan
patuh kepada perintah Allah dan rasul-Nya. Oleh karena itu marilah kita berlomba-lomba menggapai surga dengan
cara memperbanyak amal shalih dengan keihlasan hati hanya mengharapkan balasan yang terbaik dari Allah saja.
Firman Allah :
Sesungguhnya mereka yang beriman dan beramal saleh, tentulah Kami tidak akan menyia-nyiakan pahala
orang-orang yang mengerjakan amalan(nya) dengan yang baik. Mereka itulah (orang-orang yang) bagi mereka
surga Adn, mengalir sungai-sungai di bawahnya; dalam surga itu mereka dihiasi dengan gelang mas dan
mereka memakai pakaian hijau dari sutera halus dan sutera tebal, sedang mereka duduk sambil bersandar di
atas dipan-dipan yang indah. Itulah pahala yang sebaik-baiknya, dan tempat istirahat yang indah. (QS. AlKahfi: 30-31)
Allah telah memberitahukan kepada kita melalui al-Quran dan dalam hadits rasulullah tentang gambaran surga.
Tentang wujud aslinya manusia tak ada yang bisa membayangkan apalagi menggambarkannya dengan secanggih
apapun alatnya takkan pernah bisa menyamai keindahan surga yang asli. Surga adalah tempat yang sangat amat
indah. Didalamnya berisi keindahan dan kesejahteraan dan tidak ada penderitaan sedikitpun. Di dalam surga banyak
istana-istana megah yang terbuat dari emas dan perak, catnya dari minyak kesturi, lalu batu kerikil dan pasirnya
terbuat dari intan dan muriara, benar-benar keindahan yang tidak bisa dibayangkan. Didalam surga tidak ada
perkataan yang sia-sia. Didalam surga para penghuninya tidak buang air, meludah dan terkena penyakit, tetap awet
muda dan tidak akan pernah mati.

Rasulullah bersabda Batu bata (di surga) dari emas dan perak, lumpur (untuk mengecat) dindingnya terbuat
dari minyak kesturi, kerikilnya terbuat dari mutiara dan intan, tanahnya terbuat dari minyak jafaron. Siapa
yang masuk kedalamnya, ia tidak akan sakit, ia kekal dan tidak akan mati, tidak usang bajunya dan tidak pula
hilang masa mudanya (HR. Ahmad no.2 hal 304, at-Tirmidzi no. 2526, dari sahabat Abu Hurairah dan dishohihkan
oleh al-Albani di shahih Sunan at-Tirmidzi no. 2526)
Lalu didalam surga juga banyak bidadari yang cantik jelita yang kecantikannya juga tidak bisa dibayangkan dengan
pikiran kita yang terbatas ini apalagi kalau cuman dibandingkan dengan artis-artis di Tv yang sering diidolakan para
remaja tentu saja tidak ada apa-apanya bila dibandingkan dengan kecantikan bidadari surga. Maka sungguh hal yang
ironis bila para remaja yang suka mengidolakan artis-artis karena terkagum-kagum dengan keelokan rupa artis itu
sehingga lebih mereka cintai daripada Allah dan Rasulnya padahal balasan bagi orang yang bertakwa jauh lebih baik
daripada apa yang ada di dunia. Sehingga kita temukan pula, banyak remaja yang lebih berat nonton konser artis
walaupun tiketnya mahalnya minta ampun daripada beribadah sholat atau beramal sholih. Padahal kecantikan atau
ketampanannya tak ada secuilpun menyamai keelokan penghuni surga.
Nanti diakhirat orang-orang yang beriman akan mendapatkan istri-istri yang suci dan cantik jelita (bidadari). Sebagai
balasan dari Allah untuk orang-orang beriman yang mengerjakan amal shalih dan sabar dalam penderitaan hidup
didunia dan lebih memilih kesenangan akhirat daripada kesenangan dunia. Firman Allah Taala :
()
"Mereka bertelekan di atas dipan-dipan berderetan dan kami kawinkan mereka dengan bidadari-bidadari yang
cantik bermata jeli." (QS. At-Thur: 20)
Luasnya surga juga tidak bisa dibayangkan karena setiap tingkatan surga luasnya antara langit dan bumi. Jadi
sebagai mukmin kita jangan khawatir tidak kebagian tempat disurga karena memang surga diciptakan oleh Allah
dengan sangat luas.
Allah berfirman dalam surat Ali Imran: 133 yang artinya: Dan bersegeralah kamu pada ampunan Rabb-mu dan
surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa.
Dan pintu surga itu sangat lebar dari sisi satu kesisi lainnya berjarak antara Kota Mekah dan Kota Hajar, sebagaimana
disebutkan rasulullah saw :
Rasulullah bersabda: Demi Dzat yang jiwa Muhammad berada di tangan-Nya, sesungguhnya jarak antara dua
sisi pintu dari pintu-pintu surga seperti jarak antara kota Mekkah dan Hajar (kota dekat Dammam dan Ahsa)
(HR. al-Bukhari no. 3340 dan Muslim mo. 194 dari sahabat Abu Hurairah)
Surga memiliki seratus tingkatan yang jarak satu tingkat dengan tingkat lainnya sejauh jarak antara langit dan bumi,
Nabi bersabda: Sesungguhnya surga memiliki seratus tingkatan yang Allah sediakan bagi orang-orang yang
berjihad fi sabilillah, yang jarak antara tingkat satu dengan tingkatan lainnya sejauh jarak antara langit dan
bumi. (HR. al-Bukhari no. 2790 dari sahabat Abu Hurairah)
Tingkatan surga yang paling tinggi adalah surga firdaus yang di atasnya terdapat Arsy ar-Rahman dan darinya
terpancar sungai-sungai surga. Sebagaimana sabda Nabi: Maka apabila engkau memohon mohonlah surga
firdaus karena ia adalah surga yang (terletak) paling tengah dan yang paling tinggi, di atasnya arsy arRahman dan darinya terpancar sungai-sungai surga. (HR. al-Bukhori no. 3257 dari sahabat Abu Hurairah)

B. GAMBARAN BIDADARI SURGA


Bidadari Surga adalah makhluk surga yang diciptakan Allah dari tetesan air hujan dari awan yang ada diatas Arsy
dalam suatu riwayat hadits dijelaskan :
Bahwasanya segumpal awan menurunkan hujan dari bawah Arasy. Maka dari tetesan-tetesan hujan para bidadari
diciptakan, Kemudian masing-masing ditempatkan dalam sebuah kemah ditepi sungai, luasnya 40 mil. Kemah itu tidak
berpintu sehingga ketika seorang wali Allah datang ke kemah itu, ternyata kemah itu tidak punya satu pun pintu.
Dengan demikian, mereka dia tahu bahawa mata makhluk apapun yang melihat mereka, baik itu malaikat maupun
pelayan surga tidak sampai mempengaruhi mereka. Bidadari-Bidadari itu memang perempuan yang dibatasi
(maqshuuraat) yakni dibatasi pandangan mata mereka dari segala makhluk, selain suami mereka. (Al-Hadist).
Sesungguhnya Allah Swt menciptakan wujud bidadari itu dari empat warna : putih, hijau, kuning dan merah. Allah
menciptakan tubuhnya dari zafaran, misik, anbar, dan kafur. Rambutnya dari sutra. Mulai dari jari-jari kakinya sampai
kelututnya dari zafaran yang semerbak mewangi. Mulai dari kedua lututnya sampai kedua payudaranya dari anbar.
Mulai dari lehernya sampai kekepalanya dari kafur. Jika salah satu dari mereka meludah sekali dibumi, maka (maka
semua sumur dan lautan dipermukaan bumi ini) menjadi misik. Didadanya tertulis nama suaminya dan nama Allah dari
beberapa Asmaul Husna. Setiap tangan mereka terdapat gambar pada jari-jarinya terdapat sepuluh cincin dari jauhar
dan mutiara (Al-Hadist).
Para bidadari surga juga selalu khusyuk berdoa untuk suaminya yang masih berada didunia supaya Allah
mempermudah urusannya dalam menjalankan perintah agama. Dalam suatu hadits disebutkan :
Sesunggunya para bidadari berdoa untuk para suami mereka saat para suami mereka masih berada didunia. Mereka
berkata : Ya Allah, tolonglah dia dalam menjalankan agama; hadapkan dia dengan dengan hatinya untuk taat
kepada-Mu; dan sampaikan kami kepada kami, demi kemulian-Mu, Wahai Tuhan Maha Penyayang diantara semua
orang penyayang. (Al-Hadist).
Keindahan wajahnya sangat elok dan wanginya bidadari juga sangat wangi sehingga tidak bisa dibayangkan dengan
akal saja, bahkan jika seandainya bidadari turun kedunia maka kecantikannya akan menyinari langit dan bumi
bagaikan matahari yang menyinari siang hari. Jilbabnya saja sungguh lebih baik daripada seluruh dunia dan seisinya.
Dalam suatu hadits disebutkan :
Seandainya bidadari menampakkan wajahnya, niscaya kecantikannya akan menyinari langit dan bumi. Seandainya
wanita surga muncul kedunia, niscaya keharumannya memenuhi seluruh penjuruh dunia (Al-Hadis)
Rasulullah bersabda yang artinya: Kalau seandainya wanita surga menengok ke bumi, niscaya antara langit dan bumi
bercahaya dan penuh dengan bau harum, dan jilbab bidadari lebih baik dari dunia dan seisinya. (HR. al-Bukhari
no.2796 dari sahabat Anas bin Malik)
Mereka (bidadari) adalah makhluk yang disucikan oleh Allah yang tidak pernah mengeluarkan kotoran dan belum
pernah disentuh oleh siapapun juga. Ibnu Masud dan Ibnu Abbas berkata: (istri-istri surga) mereka tidak haid, tidak
mengeluarkan hadats (kencing dan kotoran) dan tidak pula mengeluarkan ingus.
Mujahid berkata: Mereka tidak kencing dan tidak buang kotoran besar, tidak mengeluarkan madzi dan mani, tidak
meludah, tidak mengeluarkan ingus dan tidak pula melahirkan.
Dalam Al-Quran dijelaskan :

katakanlah, inginkah aku kabarkan kepadamu apa yang lebih baik dari yang demikian itu? untuk orangorang yang bertakwa (kepada Allah), pada sisi Tuhan mereka ada surga yang mengalir dibawahnya sungaisungai, mereka kekal didalamnya. dan (mereka dikaruniai) istri-istri yang disucikan.(al-Imran:15)
Orang-orang yang beriman di dalam surga bersenang-senang dengan istri-istri mereka sampai lupa dengan lupa
dengan penderitaan yang pernah mereka alami didunia dan penderitaan para penghuni neraka, sehingga tidak ingat
dan tidak memperhatikan mereka.
Allah berfirman dalam surat Yasin : 55-56 yang artinya: Sesungguhnya penghuni surga pada hari itu bersenangsenang dalam kesibukan, mereka berada di tempat yang teduh, bertelekan di atas dipan-dipan.
Ibnu Masud dan Ibnu Abbas berkata: (bersenang-senang dalam kesibukan) artinya mereka sibuk memecahkan
keperawanan bidadari.
Muqotil berkata: (bersenang-senang dalam kesibukan) mereka sibuk memecahkan keperawanan bidadari sampai lupa
dengan penghuni neraka, sehingga mereka tidak ingat dan tidak memperhatikan mereka.
Dan penghuni surga diberi kekuatan 100 kali lipat kekuatan laki-laki didunia. Sebagaimana sabda Nabi yang artinya:
Orang-orang yang beriman di surga diberi kekuatan demikian-demikian dalam berjima. Para sahabat bertanya: Ya
Rasulallah, apakah ia bisa melakukan hal itu (jima)? Beliau bersabda: Ia diberi kekuatan seratus orang. (HR. atTirmidzi no. 2536 Syaikh al-Albani berkata: hadits hasan shahih dalam Shahih Sunan at-Tirmidzi )
Tentang keindahan fisiknya tidak bisa dibayangkan lagi karena saking indahnya sampai terlihat sumsum betis dari
belakang dagingnya. Dalam satu riwayat dijelaskan :
Rombongan yang pertama kali masuk surga dalam bentuk rembulan di malam purnama, dan rombongan berikutnya
seperti bintang yang paling terang cahayanya, hati-hati mereka satu, tidak ada perselisihan di antara mereka, tidak
ada saling membenci, masing-masing dari mereka mendapatkan dua orang istri (bidadari), masing-masing dari kedua
bidadari tersebut terlihat sum-sum betisnya di belakang dagingnya karena terlalu indahnya, mereka bertasbih kepada
Allah pagi dan sore hari, mereka tidak sakit, tidak beringus, tidak meludah, bejana-bejana mereka dari emas dan
perak, sisir-sisir mereka dari emas, kayu yang dibakar untuk wewangian adalah kayu gaharu, dan keringat mereka
adalah minyak kesturi (HR Al-Bukhari no 3074 dan Muslim no 7330)
Para Salafus Shalih, mereka sangat rindu kepada bidadari di surga dengan memperbanyak amal shalih dan
meninggalkan kesenangan dunia yang menipu dan sementara. Sebagaimana al-Hasan al-Bashri berkata: Wahai para
pemuda, tidakkah kalian rindu dengan bidadari?
Tentang gambaran bidadari surga dalam kitab Hadil Arwah Ila Biladil Afrah Imam Ibnul Qoyyim berkata :
"Jika anda bertanya tentang mempelai wanita dan istri-istri penduduk surga, maka mereka adalah gadis-gadis remaja
yang montok dan sebaya. Pada diri mereka mengalir darah muda, pipi mereka halus dan segar bagaikan bunga dan
apel, dada mereka kencang dan bundar bagai delima, gigi mereka bagaikan intan mutu manikam, keindahan dan
kelembutan mereka selalu menjadi kerubutan. Elok wajahnya bagaikan terangnya matahari, kilauan cahaya terpancar
dari gigi-giginya dikala tersenyum. Jika anda dapatkan cintanya, maka katakan semau anda tentang dua cinta yang
bertaut. Jika anda mengajaknya berbincang (tentu anda begitu berbunga), bagaimana pula rasanya jika pembicaraan
itu antara dua kekasih (yang penuh rayu, canda dan pujian). Keindahan wajahnya terlihat sepenuh pipi, seakan-akan
anda melihat ke cermin yang bersih mengkilat (maksudnya, menggambarkan persamaan antara keindahan paras

bidadari dengan cermin yang bersih berkilau setelah dicuci dan dibersihkan, sehingga tampak jelas keindahan dan
kecantikan). Bagian dalam betisnya bisa terlihat dari luar, seakan tidak terhalangi oleh kulit, tulang maupun
perhiasannya.
Andaikan ia tampil (muncul) di dunia, niscaya seisi bumi dari barat hingga timur akan mencium wanginya, dan setiap
lisan makhluk hidup akan mengucapkan tahlil, tasbih, dan takbir karena terperangah dan terpesona. Dan niscaya
antara dua ufuk akan menjadi indah berseri berhias dengannya. Setiap mata akan menjadi buta, sinar mentari akan
pudar sebagaimana matahari mengalahkan sinar bintang. Pasti semua yang melihatnya di seluruh muka bumi akan
beriman kepada Allah Yang Maha hidup lagi Maha Qayyum (Tegak lagi Menegakkan). Kerudung di kepalanya lebih
baik daripada dunia seisinya. Hasratnya terhadap suami melebihi semua keinginan dan cita-citanya. Tiada hari berlalu
melainkan akan semakin menambah keindahan dan kecantikan dirinya. Tiada jarak yang ditempuh melainkan
semakin menambah rasa cinta dan hasratnya. Bidadari adalah gadis yang dibebaskan dari kehamilan, melahirkan,
haidh dan nifas, disucikan dari ingus, ludah, air seni, dan air tinja, serta semua kotoran.
Masa remajanya tidak akan sirna, keindahan pakaiannya tidak akan usang, kecantikannya tidak akan memudar,
hasrat dan nafsunya tidak akan melemah, pandangan matanya hanya tertuju kepada suami, sekali-kali tidak
menginginkan yang lain. Begitu pula suami akan selalu tertuju padanya. Bidadarinya adalah puncak dari angan-angan
dan nafsunya. Jika ia melihat kepadanya, maka bidadarinya akan membahagiakan dirinya. Jika ia minta kepadanya
pasti akan dituruti. Apabila ia tidak di tempat, maka ia akan menjaganya. Suaminya senantiasa dalam dirinya, di
manapun berada. Suaminya adalah puncak dari angan-angan dan rasa damainya.
Di samping itu, bidadari ini tidak pernah dijamah sebelumnya, baik oleh bangsa manusia maupun bangsa jin. Setiap
kali suami memandangnya maka rasa senang dan suka cita akan memenuhi rongga dadanya. Setiap kali ia ajak
bicara maka keindahan intan mutu manikam akan memenuhi pendengarannya. Jika ia muncul maka seisi istana dan
tiap kamar di dalamnya akan dipenuhi cahaya.
Jika anda bertanya tentang usianya, maka mereka adalah gadis-gadis remaja yang sebaya dan sedang ranumranumnya. Jika anda bertanya tentang keelokan wajahnya, maka apakah anda telah melihat eloknya matahari dan
bulan?! Jika anda bertanya tentang hitam matanya, maka ia adalah sebaik-baik yang anda saksikan, mata yang putih
bersih dengan bulatan hitam bola mata yang begitu pekat menawan. Jika anda bertanya tentang bentuk fisiknya,
maka apakah anda pernah melihat ranting pohon yang paling indah yang pernah anda temukan? Jika anda bertanya
tentang warna kulitnya, maka cerahnya bagaikan batu rubi dan marjan. Jika anda bertanya tentang elok budinya,
maka mereka adalah gadis-gadis yang sangat baik penuh kebajikan, yang menggabungkan antara keindahan wajah
dan kesopanan. Maka merekapun dianugerahi kecantikan luar dan dalam. Mereka adalah kebahagiaan jiwa dan
penghias mata. Jika anda bertanya tentang baiknya pergaulan dan pelayanan mereka, maka tidak ada lagi kelezatan
selainnya. Mereka adalah gadis-gadis yang sangat dicintai suami karena kebaktian dan pelayanannya yang paripurna,
yang hidup seirama dengan suami penuh pesona harmoni dan asmara . Apa yang anda katakan apabila seorang
gadis tertawa di depan suaminya maka sorga yang indah itu menjadi bersinar? Apabila ia berpindah dari satu istana
ke istana lainnya, anda akan mengatakan: "Ini matahari yang berpindah-pindah di antara garis edarnya." Apabila ia
bercanda, kejar mengejar dengan suami, duhai alangkah indahnya!!
Begitulah gambaran tentang bidadari surga yang dapat kami tuliskan untuk aslinya tak dapat dibayangkan dengan
akal pikiran setajam apapun.
C. TINGKATAN-TINGKATAN SURGA

Surga juga mempunyai tingkatan-tingkatan. Orang mukmin masuk surga sesuai tingkatan amalnya. Yang amalnya
lebih baik tentu saja mendapatkan surga yang lebih tinggi begitu juga sebaliknya, yang lebih sedikit amalnya masuk
surga yang tingkatannya lebih rendah daripada yang lebih banyak amalnya. Tingkatan surga yang paling tinggi
bernama surga firdaus. Dalam suatu hadits disebutkan bahwa surga memiliki seratus tingkatan. Setiap tingkat
jaraknya antara langit dan bumi. Benar-benar sesuatu ciptaan Allah yang maha luas. Diriwayatkan oleh Tirmidzi,
Rasulullah bersabda,
surga itu ada seratus tingkatan, dan setiap tingkatannya jaraknya antara bumi dan langit. Tingkatan yang
paling tinggi ialah surga Firdaus, dan yang paling utama juga surga Firdaus. Daripadanyalah mengalir sungaisungai surga. Apabila kalian memohon kepada Allah, mohonlah surga Firdaus."(HR. Tirmidzy)
Lalu dalam hadits lain juga dijelaskan bahwa surga paling bawah saja kamar, rumah, pintu, ranjang, perabotan, kuncikunci pintunya terbuat dari perak, lalu tingkatan kedua semuanya terbuat dari emas dan tingkatan yang ketiga
semuanya terbuat dari mutiara dan zamrud lalu tingkatan-tingkatan lainnya yang jumlahnya 97 pasti lebih indah lagi
daripada yang sebelumnya.
Diriwayatkan oleh Ibnu Wahab, dari Abdurrahman bin Ziyad bin An'am, dari Utbah bin Ubaid adh-Dhabyi, dari
seorang perawi yang meriwayatkan hadits ini kepadanya bahwa seseorang datang kepada Nabi saw dan
bertanya, "Wahai Rasulullah, ada berapa tingkatan di surga?" Beliau menjawab, "Seratus tingkatan. Jarak
masing-masing tingkat adalah setinggi bumi dan langit. DI tingkat pertama, kamar, rumah, pintu, ranjang, dan
kunci-kunci pintunya terbuat dari perak. DI tingkat kedua, kamar rumah, pintu, ranjang, dan kunci-kunci
pintunya terbuat dari emas. Dan di tingkat ketiga, kamar rumah, pintu, ranjang, dan kunci-kunci pintunya juga
terbuat dari permata, mutiara, dan zamrud. Sedangkan, sembilan puluh tujuh tingkatan lainnya tidak ada yang
mengetahuinya selain Allah."
Kita hidup di bumi yang manusianya jumlahnya sudah lebih dari 7 miliar kita sudah merasakan hiruk pikuk, sesak,
kemacetan lalu lintas, kepadatan penduduk yang semakin padat, suasana yang kacau balau dan sebagainya. Apalagi
jika semua makhluk yang Allah yang sudah mati dihidupkan kembali untuk menghuni bumi ini tentu saja bumi ini
sangat sesak tidak ada lagi ruang gerak didalamnya. Berbeda dengan surga diakhirat nanti. Satu tingkatan surga saja
sudah cukup menampung seluruh makhluk yang sejak pertama sampai terakhir diciptakan oleh Allah. Padahal surga
ada 100 tingkatan.
Diriwayatkan oleh Tirmidzi dari Abu Sa'id al-Khudri bahwa Nabi saw. bersabda, "Sesungguhnya di dalam
surga ada seratus tingkatan. Seandainya seluruh makhluk alam berkumpul di salah satu tingkatannya saja,
masih cukup menampung mereka. " (HR. Tirmidzi, hadits ini gharib / jarang dikenal)
Ada lagi dalam suatu hadits disebutkan bahwa tingkatan surga sama dengan jumlah ayat dalam al-Quran .
Diriwayatkan oleh Abu Hafash Umar bin Abdul Majid al-Qarsyi al-Mayanisyi dalam kitabnya Al-Ikhtiyar Fi alMalah Min al Akhbay Wa al-Atsar dari Ibnu Abbas bahwa Nabi saw. bersabda, "Tingkatan-tingkatan surga itu
sesuai dengan ayat AI-Qur'an, dan setiap ayat satu tingkatan. Padahal di dalam Al-Quran itu terdapat enam
ribu dua ratus enam belas ayat. Jarak antara masing-masing tingkatan adalah seperti kira-kira antara langit
dan bumi, dan berakhir pada puncak Iliyyin yang memiliki tujuh puluh ribu tiang terbuat dari intan permata
yang sanggup menerang: jarak sejauh perjalanan selama tiga hari tiga malam."
Oleh karena itu rasulullah menganjurkan supaya membaca al-Quran dengan khusyuk dan hati-hati / pelan. Karena
tempat kita (disurga) ada di ayat terakhir yang kita baca. Diriwayatkan oleh Abu Daud dari Abdullah bin Amr bahwa

Rasulullah bersabda, "Dikatakan kepada orang yang tekun membaca Al-Qur'an, Bacalah dan naiklah dengan
pelan-pelan, seperti kamu membacanya sewaktu di dunia, karena sesungguhnya tempatmu ada pada ayat
terakhir yang kamu baca."

D. AMALAN YANG DAPAT MEMASUKAN KITA KEDALAM SURGA


Selama ini kita beramal sholih pasti punya tujuan. Begitu juga kita menjauhi larangan Allah pasti juga punya tujuan.
Tujuan mukmin melakukan ibadah dan menjauhi larangan Allah adalah supaya bahagia hidup didunia terlebih lagi
diakhirat. Supaya kita terhindar dari siksa api neraka dan dimasukan kedalam surga yang sangat indah itu. Berikut ini
beberapa amalan-amalan yang dapat memasukkan kita kedalam surga :
1. Pertama, Ikhlas Beramal Hanya Untuk Allah dan Mengharapkan (berdoa) Balasan Yang Baik Dari-Nya
Saja.
Sesungguhnya hidup kita, mati kita, ibadah-ibadah kita hanyalah untuk Allah Semata. Oleh karena itu amal tidak
diterima bila kita melakukan ibadah karena selain Allah misalnya untuk mendapatkan sanjungan orang lain,
mendapatkan upah, mendapat pujian atau kedudukan dan sebagainya. Dan kunci amal adalah keihlasan yaitu
semata-mata hanya untuk Allah Taala, dan termasuk keihlasan adalah mengharapkan balasan dari-Nya saja. Oleh
karena itu beramal untuk mengharapkan surga dan minta dijauhkan dari neraka termasuk daripada keihlasan . Dalam
Al-Quran disebutkan bahwa kita diperintahkan untuk berdoa supaya dijauhkan oleh Allah dari siksa api neraka
Dan orang-orang yang berkata: "Ya Tuhan kami, jauhkan azab jahannam dari kami, sesungguhnya azabnya
itu adalah kebinasaan yang kekal". (QS. Al Furqon: 65)
Dan sesungguhnya amalan-amalan kita tak dapat menolong kita sama sekali untuk menjauhkan dari azab-Nya. Akan
tetapi karena Ridho dan Rahmat-Nya lah yang dapat memasukkan kita kedalam surga dan dijauhkan dari siksanya.
Oleh karena itu ikhlas merupakan kunci utama mendapatkan ridha dari Allah SWT. Dalam suatu hadits dijelaskan
"Amalan seorang dari kalian tidak akan memasukkannya ke dalam surga", para shahabat
bertanya:"Begitupula engkau wahai Rasulullah?", begitupula aku, kecuali Allah meliputiku dengan kemurahan
dan rahmat dari-Nya". (HR Muslim)
Allah telah menyediakan surga yang indahnya tiada tara bagi orang yang ikhlas beramal dan bersabar atas segala
penderitaan dan cobaan didunia ini. Allah Berfirman
Al Qur'an sebagai bimbingan yang lurus, untuk memperingatkan siksaan yang sangat pedih dari sisi Allah
dan memberi berita gembira kepada orang-orang yang beriman, yang mengerjakan amal saleh, bahwa mereka
akan mendapat pembalasan yang baik. (QS. Al Kahfi: 2)

2. Yang Kedua, Berbakti Kepada Kedua Orang Tua


Seperti yang selalu kita dengar didalam pengajian, sekolah-sekolah maupun seminar dan sebagainya tentang suatu
nasehat Ridha Allah Tergantung Ridha Kedua Orang Tua. Hal itu memang sangat benar karena rasulullah pernah
bersabda

Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda, Ridha Allah tergantung kepada keridhaan orang tua dan murka
Allah tergantung kepada kemurkaan orang tua. (HR. Bukhari, Ibnu, Tirmidzi , Hakim)
karena orang tua adalah orang yang telah melahirkan kita dengan kepayahan yang luar biasa, merawat kita tanpa
mengenal lelah, mendidik kita dengan penuh kasih sayang tanpa mengharapkan balasan sepeserpun. Sungguh kita
tidak akan pernah bisa membalas kebaikan mereka berdua (ibu dan bapak) dengan materi sebesar apapun juga.
Karena tak ada cinta dan kasih sayang manusia yang terbesar melebihi cinta seorang ibu dan bapak kepada anaknya.
Imam Adz-Dzahabi dalam kitabnya Al-Kabair berkata:
Ibumu telah mengandungmu di dalam perutnya selama sembilan bulan seolah-olah sembilan tahun. Dia bersusah
payah ketika melahirkanmu yang hampir saja menghilangkan nyawanya. Dan dia telah menyusuimu, dan ia hilangkan
rasa kantuknya karena menjagamu. Dan dia cuci kotoranmu dengan tangan kanannya, dia utamakan dirimu atas
dirinya serta atas makanannya. Dia jadikan pangkuannya sebagai ayunan bagimu. Dia telah memberikanmu semua
kebaikan dan apabila kamu sakit atau mengeluh tampak darinya kesusahan yang luar biasa dan panjang sekali
kesedihannya dan dia keluarkan harta untuk membayar dokter yang mengobatimu dan seandainya dipilih antara
hidupmu dan kematiannya, maka dia akan meminta supaya kamu hidup dengan suara yang paling keras.
Seseorang bisa masuk surga karena berbakti kepada kedua orang tua begitu juga bisa masuk neraka karena durhaka
kepada kedua orang tuanya. Walaupun sebesar apapun amalnya itu tidak akan menolongnya. Karena murka Allah
tergantung juga murka orang tuanya?. Oleh karena itu Allah mewajibkan manusia supaya berbakti kepada kedua
orang tuanya dan jangan sampai menyakiti hati mereka sedikitpun bahkan bilang ah untuk menyanggah atau
menolak perkataan mereka saja tidak boleh apalagi sampai menyakiti secara fisik bahkan jangan sampai menyiksa
perasaan / batin mereka. Dalam Al-Quran Allah SWT berfirman :
"Kami perintahkan kepada manusia supaya berbuat baik kepada dua orang ibu bapaknya, ibunya
mengandung dengan susah paya, dan melahirkannya dengan susah paya (pula). Mengandungnya sampai
menyapihnya adalah tiga puluh bulan, sehingga apabilah ia telah dewasa dan umurnya sampai empat puluh
tahun ia berdo'a. "Ya Tuhanku, tunjukilah aku untuk mensyukuri nikmat Engkau berikan kepadaku dan kepada
ibu bapakku dan supaya aku dapat berbuat amal yang saleh yang Engkau ridai, berilah kebaikan kepadaku
dengan (memberikan kebaikan) kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku bertaubat kepada engkau dan
sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri." ( Surat Al-Ahqaaf : 15-16 )
Durhaka kepada kedua orang tua merupakan dosa besar. Sehingga bila pelakunya tidak bertobat mendapatkan azab
jahanam. Naudzubillah. Bahkan durhaka kepada kedua orang tua merupakan dosa yang paling besar setelah syirik.
Dalam suatu hadits Dari Abu Bakrah Radhiyallahu anhuma, dia berkata, Pernah disebutkan dosa-dosa besar di
dekat Nabi Shallallahu alaihi wa sallam, maka beliau bersabda, Syirik kepada Allah dan durhaka kepada
kedua orang tua. Dan beliau bersandar lalu beliau duduk seraya berkata, Dan kesaksian palsu atau ucapan
dusta [Muttafaq alaih]
Dan durhaka kepada orang tua juga merupakan salah satu perbuatan maksiat yang disegerakan azabnya didunia.
Apalagi diakhirat azab yang mengerikan telah menanti para pendurhaka itu. Didunia orang yang durhaka kepada
kedua orang tua akan mengalami kesulitan dalam hidup, kemiskinan, kepayahan, dibenci masyarakat, hidup terasa
sempit dan terpepet, hati terasa gersang. Lalu diakhirat dimasukkan kedalam neraka jahanam, naudzubillah.
Lalu berbeda keadaan orang yang berbakti kepada kedua orang tuanya sehingga balasannya memperoleh kemuliaan
hidup didunia dan diakhirat. Sebagai pelajaran bagi kita pernah dikisahkan dalam cerita Nabi Sulaiman as. Dan

pengawalnya Jin Ifrit menemukan pemuda yang memperoleh karomah dari Allah karena berbakti kepada kedua orang
tuanya :
Selain seorang nabi, Sulaiman a.s. juga seorang raja terkenal. Atas izin Allah ia berhasil menundukkan Ratu Balqis
dengan jin ifrit-Nya. Dia dikenal sebagai manusia boleh berdialog dengan segala binatang. Dikisahkan, Nabi Sulaiman
sedang berkelana antara langit dan bumi hingga tiba di satu samudera yang bergelombang besar. Untuk mencegah
gelombang, ia cukup memerintahkan angin agar tenang, dan tenang pula samudera itu. Kemudian Nabi Sulaiman
memerintahkan jin Ifrit menyelam ke samudera itu sampai ke dasarnya. DI sana jin Ifrit melihat sebuah kubah dari
permata putih yang tanpa lubang, kubah itu diangkatnya ke atas samudera dan ditunjukkannya kepada Nabi
Sulaiman. Melihat kubah tanpa lubang penuh permata dari dasar laut itu Nabi Sulaiman menjadi terlalu heran, Kubah
apakah gerangan ini? fikirnya. Dengan minta pertolongan Allah, Nabi Sulaiman membuka tutup kubah. Betapa
terkejutnya dia begitu melihat seorang pemuda tinggal di dalamnya. Sipakah engkau ini? Kelompok jin atau
manusia? tanya Nabi Sulaiman keheranan. Aku adalah manusia, jawab pemuda itu perlahan. Bagaimana engkau
boleh memperolehi karomah semacam ini? tanya Nabi Sulaiman lagi. Kemudian pemuda itu menceritakan riwayatnya
sampai kemudian memperolehi karomah dari Allah boleh tinggal di dalam kubah dan berada di dasar lautan.
Diceritakan, ibunya dulu sudah tua dan tidak berdaya sehingga dialah yang memapah dan menggendongnya ke mana
jua dia pergi. Si anak selalu berbakti kepada orang tuanya, dan ibunya selalu mendoakan anaknya. Salah satu doanya
itu, ibunya selalu mendoakan anaknya diberi rezeki dan perasaan puas diri. Semoga anaknya ditempatkan di suatu
tempat yang tidak di dunia dan tidak pula di langit. Setelah ibuku wafat aku berkeliling di atas pantai. Dalam
perjalanan aku melihat sebuah terbuat dari permata.
Aku mendekatinya dan terbukalah pintu kubah itu sehingga aku masuk ke dalamnya. Tutur pemuda itu kepada Nabi
Sulaiman. Nabi Sulaiman yang dikenali boleh berjalan di antara bumi dan langit itu menjadi kagum terhadap pemuda
itu. Bagaimana engkau boleh hidup di dalam kubah di dasar lautan itu? tanya Nabi Sulaiman ingin mengetahui lebih
lanjut. Di dalam kubah itu sendiri, aku tidak tahu di mana berada. Di langitkah atau di udara, tetapi Allah tetap
memberi rezeki kepadaku ketika aku tinggal di dalam kubah. Bagaimana Allah memberi makan kepadamu? Jika
aku merasa lapar, Allah menciptakan pohon di dalam kubah, dan buahnya yang aku makan.
Jika aku merasa haus maka keluarlah air yang teramat bersih, lebih putih daripada susu dan lebih manis daripada
madu. Bagaimana engkau mengetahui perbedaan siang dan malam? tanya Nabi Sulaiman a.s yang merasa
semakin heran. Bila telah terbit fajar, maka kubah itu menjadi putih, dari situ aku mengetahui kalau hari itu sudah
siang. Bila matahari terbenam kubah akan menjadi gelap dan aku mengetahui hari sudah malam. Tuturnya. Selesai
menceritakan kisahnya, pemuda itu lalu berdoa kepada Allah, maka pintu kubah itu tertutup kembali, dan pemuda itu
tetap tinggal di dalamnya. Itulah keromah bagi seorang pemuda yang berbakti kepada kedua orang tuanya.
Itulah salah satu contoh kisah yang dapat kita jadikan pelajaran untuk kita supaya kita berbakti kepada kedua orang
tua sampai usia lanjut mereka karena begitu besar keutamaan dan pahala berbakti kepada kedua orang tua. Selain itu
ada beberapa hal yang termasuk perbuatan berbakti kepada kedua orang tua selain perbuatan anak muda diatas
yang selalu setia menolong (menggendong) ibunya kemanapun dan dimanapun dia berada. Antara lain :
1. Patuh kepada nasehat orang tua yang baik.
2. Jangan membantah apalagi melawan orang tua ketika mereka memberikan nasehat kepada kita.
3. Tidak membenci atau menjauhi mereka ketika mereka berbuat salah dan menasehati keduanya dengan baik
dan lembut.
4. Tidak merepotkan keduanya jika kita meminta sesuatu, Ikhlas menerima segala sesuatu yang diberikan
orangtua kepada kita.

5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.

Jangan berbuat sesuatu yang membuat orang tua kita khawatir dan cemas
Sering-sering berkunjung kerumah orang tua ketika kita sudah berkeluarga
Mendoakannya setiap saat dan sehabis sholat supaya Allah mengampuni dosa mereka
Merawat mereka waktu sakit
Menghibur hati mereka dikala kesepian dan kesusahan
Merawat dan mencukupi kebutuhan mereka sewaktu usia mereka lanjut sudah tidak bisa berbuat apa-apa
lagi.
Memandikan, mengkafani dan menshalatkan ketika orang tua meninggal
Selalu memintakan ampun untuk keduanya.
Membayarkan hutang-hutangnya
Melaksanakan wasiat mereka yang sesuai dengan syariat
Menyambung tali silaturrahmi kepada orang yang keduanya juga pernah menyambungnya
dll

Semoga kita termasuk orang yang berbakti kepada orang tua yang balasannya surga abadi. Dan supaya terhindar dari
kerugian yang besar karena tidak mampu berbuat baik kepada kedua orang tua. Dalam hadits disebutkan Rugilah,
rugi sekali, rugi sekali, seseorang yang mendapati salah seorang dari kedua orang tuanya atau kedua-duanya
sewaktu mereka sudah diambang senja (usia lanjut), dan tidak memasukkan ia kedalam surga (HR Muslim)
Begitulah Rasulullah menegaskan sampai tiga kali betapa rugi sekali orang yang tidak bisa berbuat baik kepada kedua
orang tuanya, tidak bisa membahagiakan hati kedua orang tuanya semasa kedua orang tuanya masih hidup. Atau
bahkan malah justru merepotkan kedua orang tuanya terus. Alangkah bersyukurnya kita yang masih diberi
kesempatan untuk hidup berdampingan dengan kedua orang tua. Sehingga kita dapat selalu melihat wajahnya dan
dapat kesempatan untuk meraih pahala yang besar dengan berbakti dan berbuat baik kepada kedua orang tua.
Semoga kita termasuk anak sholeh yang berbakti kepada orang tua yang akan mengantarkan kita ke Surga Firdaus
yang telah Allah janjikan untuk orang beriman, beramal shalih dan berbuat baik kepada ibu dan bapak.
3. Ketiga, Merealisasikan Tauhid
Tauhid adalah meyakini bahwa tiada Tuhan yang berhak disembah dan diibadahi melainkan hanya Allah
semata dan menjahuhi segala sesuatu perbuatan menyekutukan Allah (berbuat syirik). Apalagi kita ketahui syirik
merupakan dosa yang paling besar dan tidak diampuni Allah. Kecuali sebelum mati bertobat terlebih dahulu. Selain itu
syirik juga dapat menghapus amalan-amalan shalih. Begitulah bahaya syirik karena itu disebut sebagai dedengkotnya
perbuatan kezaliman.
Dalam suatu hadits disebutkanTidaklah dari salah seorang di antara kalian yang bersaksi bahwasanya
tidak ilah yang berhak diibadahi kecuali Allah dan bahwasa-nya Muhammad adalah utusan Allah dengan jujur
dari lubuk hatinya, kecuali Allah akan mengharamkannya dari api neraka. (HR. Bukhari)
Dalam riwayat lain dijelaskan pula bahwa seorang manusia yang punya dosa sebesar apapun juga pasti akan
masuk surga karena mengimani tauhid lailahailallah (tiada tuhan selain Allah). Meskipun sebelumnya disiksa dalam
neraka dalam jangka yang sangat lama namun tidak kekal didalamnya. Dari Abu Said Al-Khudri r.a. bahwa Rasulullah
SAW bersabda, "Setelah penduduk surga masuk ke surga dan penduduk neraka masuk ke neraka, maka Allah
Ta'ala pun berfirman, 'Keluarkanlah dari neraka orang-orang yang dalam hatinya terdapat iman walaupun
sebesar biji sawi.' Mereka pun dikeluarkan dari neraka. Hanya saja tubuh mereka telah hitam legam bagaikan
arang. Oleh karena itu, mereka dilemparkan ke sungai Haya' atau hayat. Kemudian tubuh mereka berubah

bagaikan benih yang tumbuh setelah banjir. Tidakkah engkau melihat benih tersebut tumbuh berwarna kuning
dan berlipat-lipat." Wuhaib berkata, "Amr menceritakan kepada kami, "Sungai Al-Hayat"dan Wuhaib berkata,
"kebaikan sebesar biji sawi (HR. Bukhari)
Begitu sebaliknya orang yang punya amalan sebesar apapun tak akan masuk surga jika kafir kepada Allah.
Bagaimana mungkin Allah menerima amalan seseorang sedangkan orang itu tidak meyakini bahwa Allah itu satusatunya sesembahan dan meyakini ada sekutu (tandingan) / meyakini tuhan itu banyak sekali, bahkan lebih
keterlaluan mengklaim Tuhan punya anak, lebih keterlaluan lagi tidak meyakini bahwa Allah itu ada seperti para ateis /
komunis. Sehingga kita tidak jarang melihat orang-orang komunis itu hidupnya lebih bejad daripada binatang karena
Allah sudah tidak memperdulikan mereka lagi. Terlebih lagi diakhirat mendapatkan azab neraka yang kekal bagi orang
yang tidak percaya risalah islam ini. Naudzubillahi min dzalik
Kesimpulannya merealisasikan tauhid salah satunya adalah menjauhi segala perbuatan syirik yang besar
maupun yang sekecil apapun juga. Mengimani dengan sungguh-sungguh kepada Allah adalah satu-satunya Tuhan
kita dan menaati segala perintah dan menjauhi larangan-Nya semampu kita tanpa sedikitpun merasa keberatan.
4. Keempat, Banyak Membaca dan Merealisasikan kandungan Surat Al-Ikhlas
Dalam suatu hadits rasulullah pernah ditanya tentang seorang yang membaca surat al-ikhlas secara terus menerus
dalam shalatnya karena cintanya kepada kandungan surat ini. Mereka para sahabat yang lain heran lalu mengadu
kepada rasulullah.
Diriwayatkan oleh Al Bukhari dari Anas bin Malik dengan redaksi yang menyebutkan bahwa para sahabat pria
yang suka membaca surah Al Ikhlaash itu berkata kepadanya, Kamu bisa membacanya (surah Al lkhlaash)
atau kamu bisa meninggalkannya dan membaca surah yang lain. Mereka kemudian mengajukan masalah ini
kepada Rasulullah SAW Lalu beliau bertanya kepadanya, Apa yang mendorongmu tetap membaca surah ini
dalam setiap rakaat? Dia menjawab, Aku mencintainya. Maka beliau berkata, Cintamu kepadanya
membuatmu masuk surga.
Imam Muslim meriwayatkan hadits yang sama dari Abu Hurairah RA dengan redaksi yang menyebutkan bahwa
Rasulullah SAW berkata kepada sahabat-sahabatnya, Berkumpullah kalian karena sesungguhnya aku akan
membacakan sepertiga Al Quran kepada kalian! Kemudian beliau keluar lalu membacakan Qulhuwallahu
ahad (surah Al Ikhlaash)
Barang siapa membaca surah al Ikhlaas hingga selesai 10x, maka Allah membangunkan baginya sebuah
rumah di surga. [HR. Ahmad]
Itulah keutamaan surat al-Ikhlas yaitu sama dengan sepertiga isi al-Quran. Karena hakikatnya seluruh isi Quran
mengajari Tauhid (meng-Esakan) Allah. Sedangkan isi al-Ikhlas adalah Tauhid maka tidak heran jika kandungannya
sama dengan sepertiga al-Quran. Dan keutamaan lainnya adalah barangsiapa merealisasikannya dan mengetahui
kandungan maknanya dan membacanya banyak-banyak maka rasulullah telah menjamin orang itu masuk surga.
5. Kelima, Tidak Menyimpan Prasangka, Kebencian, Hasud Kepada Sesama Muslim
Rasulullah pernah mengatakan bahwa tidak sempurna keimanan seseorang sehingga dia mencintai sesama
muslim seperti mencintai dirinya sendiri. Saling peduli dan saling menyayangi. Gotong royong bersama-sama

membangun umat ini. Dan tidak mungkin bila sesama muslim saling peduli akan ada pertikaian dan perselisihan
yang tidak berguna. Jika umat islam bersatu maka dunia ini akan dinaungi keadilan, kemakmuran dan
kesejahteraan seperti yang terjadi pada zaman pemerintahan rasulullah saw dan khulafaurrosyidin.
Akan tetapi kita lihat sendiri kenyataannya pada hari ini. Yaitu perselisihan antar umat islam hanya karena beda
warna pakaian. Atau cuman beda partai dan club saja sudah tidak akur bahkan bisa saling tonjok-tonjokan.
Saling fanatik golongan, masing-masing golongan merasa paling benar jalannya dan akhirnya meremehkan dan
mencela yang lain. Dan saling menyimpan kebencian, saling memutuskan silaturahim hanya karena beda
pendapat yang sedikit. Contoh kecil saja cuman gara-gara tim sepak bolanya kalah lalu soppurternya malah ribut
sendiri dan tawuran sendiri lalu juga cuman beda partai sudah tidak mau mengucapkan salam dan memutuskan
silaturahim, naudzubillah. Mudah sekali umat islam sekarang ini di adu domba oleh musuh. Mungkin faktornya
adalah mengabaikan ajaran islam dan tidak mau belajar islam dengan sungguh-sungguh. Sehingga jika sudah
bodoh akan ilmu agama maka tentu saja mudah dipermainkan musuh. Meskipun banyak ahli ilmu namun tidak
mengubah nasib umat islam hari ini justru kita melihat semakin terpuruknya umat islam karena minimnya rasa
kepedulian kepada sesamanya.
Dalam suatu hadits yang diriwayatkan oleh Ahmad dan An-Nasai pernah diceritakan bahwa ada seorang sahabat
yang amalannya tidak banyak namun dia dijamin rasulullah masuk surga karena akhlaqnya kepada sesama
muslim yang baik.
Anas bin Malik menceritakan sebuah kejadian yang dialaminya pada sebuah majelis bersama Rusulullah Saw.
Anas bercerita, Pada suatu hari kamu duduk bersama Rasulullah Saw., kemudian beliau bersabda, Sebentar
lagi akan muncul dihadapan kalian seorang laki-laki penghuni surga. Tiba-tiba muncullah laki-laki Anshar yang
janggutnya basah dengan air wudhunya. Dia mengikat kedua sandalnya pada tangan sebelah kiri. Esok harinya,
Rasulullah Saw. berkata begitu juga, Akan datang seorang lelaki penghuni surga. Dan munculah laki-laki yang
sama. Begitulah Nabi mengulang sampai tiga kali.
Ketika majelis Rasulullah selesai, Abdullah bin Amr bin Al-Ash Ra. mencoba mengikuti seorang lelaki yang disebut
oleh Nabi sebagai penghuni surga itu. Kemudian beliau berkata kepadanya : Saya ini bertengkar dengan ayah
saya, dan saya berjanji kepada ayah saya bahwa selama tiga hari saya tidak akan menemuinya. Maukah kamu
memberi tempat pondokan buat saya selama hari-hari itu ? kata Abdullah bin Amr bin Al-Ash.
Abdullah mengikuti orang itu ke rumahnya, dan tidurlah Abdullah di rumah orang itu selama tiga malam. Selama
itu Abdullah ingin menyaksikan ibadah apa gerangan yang dilakukan oleh orang itu yang disebut oleh Rasulullah
sebagai penghuni surga. Tetapi selama itu pula dia tidak menyaksikan sesuatu yang istimewa di dalam
ibadahnya.
Kata Abdullah, Setelah lewat tiga hari aku tidak melihat amalannya sampai-sampai aku hampir-hampir
meremehkan amalannya, lalu aku berkata: Hai hamba Allah, sebenarnya aku tidak bertengkar dengan ayahku,
dan tidak juga aku menjauhinya. Tetapi aku mendengar Rasulullah Saw. berkata tentang dirimu sampai tiga kali,
Akan datang seorang darimu sebagai penghuni surga. Aku ingin memperhatikan amalanmu supaya aku dapat
menirunya. Mudah-mudahan dengan amal yang sama aku mencapai kedudukanmu.
Yang aku amalkan tidak lebih daripada apa yang engkau saksikan. Kata orang tersbut. Ketika aku mau
berpaling, kata Abdullah, dia memanggil lagi, kemudian berkata, Demi Allah, amalku tidak lebih daripada apa
yang engkau saksikan itu. Hanya saja aku tidak pernah menyimpan pada diriku niat yang buruk terhadap kaum

Muslim, dan aku tidak pernah menyimpan rasa dengki kepada mereka atas kebaikan yang diberikan Allah kepada
mereka.
Lalu Abdullah bin Amr berkata, Beginilah bersihnya hatimu dari perasaan jelek dari kaum Muslim, dan bersihnya
hatimu dari perasaan dengki. Inilah tampaknya yang menyebabkan engkau sampai ke tempat yang terpuji itu.
Inilah justru yang tidak pernah bisa kami lakukan.
Memberikan hati yang bersih, tidak menyimpan prasangka yang jelek terhadap kaum Muslim kelihatannya
sederhana tetapi justru amal itulah yang seringkali sulit kita lakukan. Mungkin kita mampu berdiri di malam hari,
sujud dan rukuk di hadapan Allah Swt., akan tetapi amat sulit bagi kita menghilangkan kedengkian kepada
sesama kaum Muslim, hanya karena kita pahamnya berbeda dengan kita. Hanya karena kita pikir bahwa dia
berasal dari golongan yang berbeda dengan kita. Atau hanya karena dia memperoleh kelebihan yang diberikan
Allah, dan kelebihan itu tidak kita miliki. Inilah justru yang tidak mampu kita lakukan. kata Abdullah bin Amr.
Setelah membaca cerita ini kita bisa mengambil hikmahnya dan sekarang kita tidak boleh merasa benar
sendiri/fanatik, menyimpan dengki, menyimpan iri hati, menyimpan dendam. Dan kita harus melebihkan sifat
kepedulian kepada sesama muslim daripada egoisme. Kita harus juga berlapang dada menerima kekurangan
sikap saudara kita dan tidak membalas dengan perbuatan yang serupa. jika kita memang menginginkan masuk
surga memang sikap mencintai sesama muslim adalah salah satu kuncinya.

6. Hidup Sederhana, sabar, tidak berlebihan walaupun kaya


Seorang miskin hidup didunia ini harus punya prinsip dunia adalah penjara bagi orang mukmin dan surga
bagi orang kafir dan akhirat surga bagi orang mukmin dan neraka kekal bagi orang kafir. Sehingga jika prinsip
yang diajarkan rasululullah ini kita tanamkan dalam jiwa dan pikiran kita maka keadaan sesulit apapun kita
akan bersabar karena mengharapkan balasan yang sangat lebih utama diakhirat berupa surga-Nya.
Sedangkan bila kita dikaruniai banyak kelebihan harta maka kita tidak akan berlebihan / boros dalam
menggunakannya apalagi untuk dibelanjakan untuk hal yang sia-sia. Seorang mukmin yang banyak harta
akan membelanjakan hartanya dijalan Allah dan walaupun dipandang sebagai orang terpandang karena
kelebihan hartanya maka akan

You might also like