Professional Documents
Culture Documents
NATA DE COCO
A. TUJUAN PRAKTIKUM
Tujuan dari praktikum pembuatan nata de coco adalah :
a. Mahasiswa mampu memahami pembuatan nata de coco.
b. Mengetahui pengaruh perlakuan terhadap ketebalan dan berat nata de
coco yang dihasilkan
c. Mengetahui bahan-bahan yang digunakan dan fungsi masing-masing
dalam pembuatan nata de coco.
B. TINJAUAN PUSTAKA
1. Tinjauan Bahan
Air tahu merupakan sisa dari penggunpalan tahu. Air tahu dapat
digunakan dalam pembuatan tahu sebagai penggumpal, tetapi kebutuhannya
lebih sedikit dibandingkan limbah yang diperoleh maka air tahu banyak
dibuang sehingga mencemari lingkungan. Cairan seperti susu segar ini akan
lebih berguna apabila dimanfaat atau diolah menjadi nata de soya. Hal ini
mungkin dilakukan karena air tahu masih mengandung bahan organik
(protein, lemak, dan karbohidrat) yang bisa digunakan sebagai media
pertumbuhan bakteri nata (Sarwono dan Saragih, 2001).
Proses pembuatan nata dari whey tahu merupakan teknologi terapan
yang diadopsi dari teknologi pembuatan nata de coco dengan mengganti air
kelapa dengan whey tahu sebagai substrat fermentasinya. Hal ini
berdasarkan pada kesamaan komponen nutrisi penyusun whey dengan air
kelapa yang berupa bahan organik, terutama kandungan sumber karbon dan
nitrogennya. Air kelapa mengandung 0,8% gula reduksi, 0,05% nitrogen,
4,74% zat padat total dan beberapa mineral. whey tahu merupakan limbah
dengan kandungan COD yang sangat tinggi tetapi cukup potensial untuk
dimanfaatkan sebagai media pertumbuhan mikrobia, dalam hal ini bakteri
pembentuk nata. Tetapi untuk memperoleh hasil nata yang optimal
diuraikan
menjadi
suatu
polisakarida
yang
dikenal
dengan
pada
permukaan
medium,
merupakan
hasil
akumulasi
dari bakteri yang lainnya sehingga nata de soya mudah digunakan dalam
formulasi. Kelebihan lain dari serat nata adalah dapat diproduksi baik
dengan kultur diam maupun kocok tergantung dari sifat serat yang
diinginkan. Untuk memproduksi serat nata de soya dapat dilaksanakan
melalui teknologi fermentasi kultur kocok maupun kultur diam dengan
menggunakan bakteri Acetobacter pasteurianus . Media yang digunakan
adalah air sisa pembuatan tahu atau tempe ditambah dengan Za dan asam
cuka,. Nata de soya terbentuk karena sel-sel bakteri menggabungkan
molekul-molekul glukosa dengan asam lemak membentuk prekursor pada
membran sel. Prekursor ini selanjutnya dikeluarkan dalam bentuk ekskresi
dan dengan bantuan enzim mempolimerisasikan glukosa menjadi selulosa
diluar sel bakteri (kapsul). Pembentukan kapsul oleh bakteri biasanya terjadi
karena kondisi lingkungan yang ekstrim. Pada proses pembentukan nata de
soya sumber karbon yang berlebihan dan keasaman media memungkinkan
bakteri Acetobacter pasteurianus untuk membentuk lapisan nata de soya
(Laily, dkk, 2003).
C. METODE PERCOBAAN
1. Alat
a. Pengaduk
b. Baskom
c. Panci stainless steel
d. Loyang plastik
e. Filter (saringan)
f. Kertas koran
g. Kompor
2. Bahan
a. Air kelapa (1 liter)
b. Starter Acetobacter xylinum
c. Sumber N :
ekstrak taoge dan urea
ekstrak taoge dan Ammonium Sulfat
3. Cara Kerja
Air Kelapa 1 liter
Gula
Ekstrak taoge
(15%) atau
(NH4)2SO4
Urea
: 30 gram
: 100 ml
Panaskan Mendidih selama 15 menit
: 4 gram
: 4 gram
Di tambahkan
Cuka : 10 ml
Starter : 100 ml