Professional Documents
Culture Documents
Beliau merupakan penyair tulen yang sudah menghasilkan banyak puisi yang
termuat dalam beberapa buku kumpulan puisinya serta di berbagai media
massa terbitan daerah dan ibukota, seperti Pikiran Rakyat, Kedulatan Rakyat,
Sura Rakyat, Jawa Pos, Surabaya Pos, Bali Pos, Republika, Media Indonesia, Suara
Pembaruan, Suara Karya Minggu, Berita Buana, Amanah, Ulumul Quran, Majalah
Sastra Horison, Jurnal Kebudayaan Kalam, Jurnal Puisi dan juga muncul dalam
Dewan Sastra serta Jurnal Puisi Melayu Perisa (Malaysia).
Selain menulis puisi, beliau juga aktif melukis dan berpameran baik di dalam
maupun di luar negeri.
Sepintas hal tersebut (Religiusitas dan Erotika) tampak bertentangan. Namun dengan
argumentasinya, Tia (dalam buku Zaman Citra ke Metafiksi, Bunga rampai Telaah sastra
DKJ) ingin mengatakan bahwa religiositas dan erotika adalah dua hal yang memiliki
keterkaitan dan pararelisme yang erat (hal.478). Dengan mendasarkan gagasannya pada
pemikiran George Bataille--seorang penulis Prancis--,Tia setiadi melihat bahwa pengalaman
erotika memiliki kesamaan dengan penyatuan dengan sesuatu yang bersifat ilahi ataupun
mistik. Perbedaannya adalah, dalam erotika kedua insan harus berubah dan sama-sama
bertindak untuk saling meluruhkan diri menjadi satu, sedangkan dalam momen mistik
hanya mengisyaratkan subjek hanya dalam keadaan hening-bening dan sunyi (hal. 479). Apa
yang disampaikan oleh Tia Setiadi ini dapat dikatakan, merupakan pemakanaan baru dari
saja-sajak Acep Zamzam Noor.