You are on page 1of 10

ANALISIS FILM

Gangguan Alzheimer Dari Film A Moment To Remember


A. Pengertian
Penyakit alzheimer (AD) merupakan penyakit otak degeneratif yang
menyebabkan bentuk demensia yang progresif dan tidak dapat diperbaiki, yang
ditandai dengan hilangnya ingatan dan fungsi kognitif lainnya. Ini mempengaruhi
memori, berpikir, dan perilaku. Orang-orang yang berusia lanjut mengeluh tidak
dapat mengingat nama-nama seperti apa yang diingatnya dahulu.

B. Penyebab
Faktor-faktor penyebab alzheimer, terdapat plak atau semacam gumpalan
serat besi yang terbentuk di otak yang menderita penyakit alzheimer, terdiri dari
material yang disebut dengan beta amyloid yang terdiri dari fragmen-fragmen
protein yang berserat. Alzheimer mungkin menyebabkan mutasi genetis, fragmenfragmen tersebut terpisah dari protein yang lebih besar selama metabolisme dan
berkumpul bersama dalam ikatan yang menarik sisa-sisa sel-sel saraf lainnya
hingga membentuk plak. Plak-plak tersebut mungkin bertanggungjawab atas
musnahnya jaringan-jaringan otak yang berdekatan, menyebabkan kematian selsel otak yang membentang di daerah otak yang luas, yang pada gilirannya akan
menyebabkan hilangnya ingatan, kebingungan, dan simtom-simtom lain dari
penyakit.

Umumnya kemungkinan penyebab penyakit ini adalah :


-

Penuaan, walaupun penyakit ini juga diderita oleh usia usia produktif.

Memiliki hubungan darah yang dekat dengan penderita AD, seperti kakak, adik,
atau orang tua.

Memiliki gen tertentu yang terkait dengan AD , seperti APOE epsilon4 alel

Selain itu juga terdapat risiko lain , meskipun hal ini belum terlalu dibuktikan :
-

Perempuan

Memiliki tekanan darah tinggi untuk waktu yang lama

Riwayat trauma kepala

Ada dua jenis AD :


Late onset AD

: Ini adalah jenis yang paling umum. Hal ini terjadi pada orang

usia 60 atau lebih tua. Ini dapat terjadi dalam beberapa keluarga , tetapi peran gen
kurang jelas.
Early onset AD

: Gejala muncul sebelum usia 60 Tipe ini jauh lebih umum

daripada late onset. Namun, ia cenderung menjadi lebih buruk dengan cepat.
Penyakit onset dini dapat terjadi dalam keluarga. Beberapa gen telah diidentifikasi
.

C. Symptom
Tahap awal dari penyakit ini ditandai oleh masalah-masalah keterbatasan ingatan
dan perubahan kepribadian yang tidak kentara. Orang-orang dengan AD dalam
tingkat keparahan sedang mungkin tidak dapat memilih pakaian untuk musim atau
acara tertentu. Sejumlah orang yang menderita AD tidak menyadari kekurangan
mereka. Hendaya kognitif menjadi semakin parah ketika penyakit berkembang.
Orang yang menderita AD dengan tingkat keparahan sedang mungkin akan mulai
berjalan dengan langkah yang lebih pendek atau lebih pelan. Orang-orang yang
menderita AD tingkat lanjut akan mulai berbicara dengan diri mereka sendiri atau
mengalami halusinasi visual atau bahkan waham paranoid. Pada tingkat yang
paling parah, fungsi kognitif menurun hingga derajat dimana orang tersebut
menjadi tidak berdaya.
Penyakit AD pada tingkat yang lebih parah, yaitu :
-

Perubahan pola tidur, yaitu bangun dimalam hari

Delusions, depression, agitation

Kesulitan melakukan pekerjaan dasar, seperti menyiapkan makan, memilih


pakaian yang tepat, dan mengemudi.
2

Kesulitan membaca dan menulis

Melupakan kejadian yang baru saja terjadi secara detail

Melupakan kejadian-kejadian dalam hidupnya sendiri, kehilangan kesadaran


akan siapa dirinya.

Melupakan anggota keluarga

Hallucinations, arguments, striking out, and violent behavior

Menggunakan kata yang salah, salah menyebutkan kata-kata, berbicara


dalam kalimat yang membingungkan

D. Penanganan
Penanganan alzheimer dengan menggunakan obat-obatan, dimana obatobatan ini semuanya bekerja dengan menghambat pemecahan Ach, yang
meningkatkan ketersediaan dari zat-zat kimia di otak seperti Donepezil (brand
name Aricept), Alantamine (Reminyl), Rivastigmine (Exelon), dan Tacrine
(Cognex). Obat-obat ini hanya bisa memperlambat perkembangan penyakit.
Selain menggunakan obat-obatan AD dapat ditangani dengan intervensi
psikososial, seperti program pelatihan ingatan. Ibuprofen mungkin mengurangi
risiko AD dengan mengurangi radang otak yang dihubungkan dengan penyakit
AD.

E. Analisis Film
Dalam film A Moment To Remember dijelaskan bahwa tokoh yang
bernama Kim Su-Jin

mulai menunjukkan gejala-gejala penyakit ini dengan

seringnya terlihat kebingungan dan penurunan daya ingat perlahan-lahan ;


-

Lupa menyimpan dan menaruh barang-barang, diawal film ditunjukkan


dengan lupa mengambil dompet dan minuman soda yang telah dibelinya
dimini market,

Membawa banyak pensil karena sering kehilangan pensil karena lupa


menaruhnya dimana

Lupa memasak air

Lupa dengan jalan yang sudah dikenal, susah mengenal jalan untuk pulang
ke rumah.

Kebingungan saat melihat dapurnya berubah, apakah memang dapurnya


baru berubah atau ia yang salah mengingat bahwa dapurnya telah berubah.

Sulit mengingat angka seperti tanggal dan usia adiknya

Kebingungan sendiri, saat mengelem kertas tiba-tiba berdiri kearah dapur


memakai sarung tangan, membuka kulkas lalu menyimpan sarung tangan
tersebut dalam kulkas, lalu berjalan kearah kamar dan tiba-tiba bertanya
kepada suaminya kau berkata apa ? padahal suaminya tidak berkata-kata
(halusinasi) lalu kembali mengelem kertas dan mengira suaminya yang
mengelem kertas tersebut padahal dirinya sendirilah yang melakukan hal
tersebut

Membuatkan bekal untuk suami yang hanya berisi nasi semua

Tiba-tiba kebingungan dijalan

Tidak bisa menggunakan handphone


Dalam film tersebut juga diperlihatkan bahwa ingatan baru yang lebih

dahulu terhapus lalu ingatan lama, hal ini ditunjukkan dengan tokoh Kim Su-Jin
lupa bahwa dirinya telah menikah dan masih menganggap bahwa dirinya masih
berpacaran dengan mantan kekasihnya. Memanggil nama suami dengan nama
mantan pacar, lalu kembali mengingat semuanya setelah melihat kondisi yang ada
disekitarnya dan menuliskan apa yang diingatnya pada saat ini. Pada tingkat yang
lebih parah ia bahkan tidak menyadari buang air kecil sendiri.
Selain gangguan ingatan penderita AD juga mengalami gangguan
kepribadian yang tidak kentara yaitu diawal cerita tokoh Kim Su-Jin nekad ingin
kabur bersama kekasih yang telah memiliki istri namun akhirnya tidak jadi karena
sang pria tidak datang. Kemudian ketika Ayahnya kurang setuju dengan pria
pilihannya, Ia meninggalkan tempat makan malam dan ke toilet seperti orang
stress lalu berjalan ditengah hujan hingga pingsan.

Test dan diagnose dalam film ditunjukkan dengan beberapa kali


mengunjungi dokter. Pada kunjungannya yang pertama dokter mengatakan bahwa
yang dialaminya adalah stress yang parah sebagai akibat pengalamannya yang
kurang menyenangkan bersama dengan mantan kekasihnya. Lalu kemudian
diminta datang kembali untuk pemeriksaan lebih lanjut yaitu MRI dan CT Scan
serta dokter mengajukan pertanyaan yang dirancang untuk mendiagnosa dementia
seperti apa warna tanda untuk jalan ? Kau panggil sebutan apa untuk ibu adikmu
? Hingga akhirnya dokter menyimpulkan bahwa penyakit yang diderita oleh Kim
Su-Jin adalah Alzheimer. Dokter juga menyarankan untuk lebih mempersiapkan
diri dengan berhenti bekerja karena sebelum kematian fisik maka penderita akan
mengalami kematian mental
Berdasarkan film tersebut diketahui bahwa penyebab penyakit ini yaitu
bahwa ada protein tak lazim yang menggumpal di urat nadi diotak yang
mempengaruhi sel otak, hal ini masih sangat langka terjadi namun kemungkinan
besar yang menimpa Kim Su-Jin karena factor keturunan.
Dalam film diceritakan bentuk penanganannya dengan meminum obatobatan untuk memperlambat perkembangan penyakit, namun akhirnya dibawah
kesebuah tempat seperti rumah sakit yang jauh dari keramaian dan diurus oleh
seorang perawat.

Gangguan Schizophrenia dalam Film Black Swan


A. Pengertian
Skizofrenia adalah sebuah gangguan yang membuat penderitanya sulit
untuk membedakan antara apa yang nyata dan tidak nyata, berpikir jernih,
mengelola emosi, berhubungan dengan orang lain, dan berfungsi secara normal.
Sebagian besar kasus skizofrenia muncul pada remaja akhir atau dewasa awal.
Namun, skizofrenia dapat muncul untuk pertama kalinya di usia pertengahan atau
bahkan setelahnya. Dalam kasus yang jarang terjadi, schizophrenia bahkan bisa
mempengaruhi anak-anak dan remaja, meskipun gejala yang sedikit berbeda.
Skizofrenia juga cenderung lebih banyak dialami pada pria dibandingkan pada
wanita.

B. Penyebab
Penyebab skizofrenia tidak sepenuhnya diketahui. Namun, tampak bahwa
skizofrenia biasanya hasil dari interaksi yang kompleks antara faktor genetik dan
lingkungan.
Penyebab genetik dari skizofrenia
Skizofrenia memiliki komponen herediter yang kuat. Individu dengan
relatif tingkat pertama (orangtua atau saudara) yang memiliki skizofrenia
memiliki peluang 10 persen terkena gangguan. Walaupun demikian sekitar 60%
penderita skizofrenia tidak memiliki anggota keluarga dengan gangguan tersebut.
Penyebab lingkungan skizofrenia
Adapun faktor-faktor lingkungan yang terlibat, banyak penelitian
menunjuk ke stres, baik selama kehamilan atau pada tahap perkembangan
berikutnya. Tingginya kadar stres diyakini memicu skizofrenia dengan
meningkatkan produksi hormon kortisol.

Struktur otak yang abnormal


Kelainan pada struktur otak juga mungkin memainkan peran dalam
skizofrenia. Pembesaran ventrikel otak terlihat di beberapa penderita skizofrenia,
menunjukkan defisit volume jaringan otak. Ada juga bukti aktivitas abnormal
rendah di lobus frontal, daerah otak yang bertanggung jawab untuk perencanaan,
penalaran, dan pengambilan keputusan.
Beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa kelainan pada lobus
temporal, hippocampus, dan amigdala yang terhubung ke gejala positif
schizophrenia itu. Tapi meskipun bukti kelainan otak, itu sangat tidak mungkin
bahwa skizofrenia adalah hasil kelainan dalam satu wilayah otak.

C. Symptom
Ada lima jenis gejala khas skizofrenia: delusi, halusinasi, disorganized
speech, disorganized behavior, dan apa yang disebut gejala "negatif". Namun,
tanda-tanda dan gejala skizofrenia bervariasi secara dramatis dari orang ke orang,
baik dalam pola dan tingkat keparahan. Tidak setiap orang dengan skizofrenia
akan memiliki semua gejala, dan gejala-gejala skizofrenia juga bisa berubah dari
waktu ke waktu.

Delusi
Delusi adalah pemikiran akan sesuatu yang menyatakan sesuatu bahwa
seseorang memiliki bukti yang jelas meskipun itu tidak benar. Delusi sangat
umum pada skizofrenia, terjadi pada lebih dari 90% dari mereka yang mengalami
gangguan tersebut. Seringkali, delusi ini melibatkan ide-ide yang tidak logis atau
aneh atau fantasi.

Halusinasi
Halusinasi adalah suara atau sensasi lainnya yang dialami seperti nyata
namun hal tersebut hanya ada dalam pikiran seseorang. Sementara halusinasi
dapat melibatkan salah satu dari lima indra, halusinasi pendengaran (misalnya

mendengar suara-suara atau suara lain) yang paling sering terjadi pada
skizofrenia. Halusinasi visual juga relatif umum. Penelitian menunjukkan bahwa
halusinasi pendengaran terjadi ketika orang-orang salah menafsirkan sendiri
dalam self-talk mereka.

Disorganized Speech
Pemikiran terfragmentasi adalah karakteristik dari skizofrenia. Secara
eksternal, dapat diamati dalam cara seseorang berbicara. Orang dengan
skizofrenia cenderung memiliki kesulitan berkonsentrasi dan mempertahanka
pemikiran. Mereka mungkin menanggapi permintaan dengan jawaban yang tidak
terkait, mulai kalimat dengan satu topik dan berakhir di suatu tempat yang sama
sekali berbeda, berbicara tak jelas, atau mengatakan hal-hal yang tidak logis.

Disorganized Behavior
Skizofrenia menyebabkan gangguan dalam kemampuan seseorang untuk
mengurus dirinya sendiri, bekerja, dan berinteraksi dengan orang lain. Perilaku
tidak teratur muncul sebagai:

Penurunan fungsi sehari-hari secara keseluruhan

Respon emosional Unpredictable

Perilaku aneh yang muncul dan tidak memiliki tujuan

Kurangnya hambatan dan kontrol impuls

Gejala negatif (tidak adanya perilaku normal)


Yang disebut "negatif" gejala skizofrenia mengacu pada tidak adanya
perilaku yang normal ditemukan pada orang sehat. Gejala negatif skizofrenia
umum meliputi:

Kurangnya ekspresi emosional - wajah ekspresif, termasuk suara datar, kurangnya


kontak mata, dan ekspresi wajah kosong atau dibatasi.

Kurangnya minat atau antusiasme - Masalah dengan motivasi; kurangnya


perawatan diri.

Tampak kurangnya minat dalam dunia - ketidaksadaran semu lingkungan;


penarikan sosial.

Kesulitan berbicara dan kelainan - Ketidakmampuan untuk melakukan


percakapan; balasan singkat dan kadang-kadang terputus pertanyaan; berbicara
dalam monoton.

D. Penanganan
Penangan Schizophrenia dengan menggunakan obat-obatan, terapi, dan
jaringan dukungan yang kuat dengan menunjukkan cinta dan dukungan. Banyak
orang dengan skizofrenia dapat mengontrol gejala mereka, mendapatkan
kemandirian yang lebih baik, dan menjalani kehidupan yang normal.

E. Analisis Film
Dalam film Black Swan, Nina, karakter utama digambarkan sebagai orang
yang menetap dengan skizofrenia yaitu Skizofrenia paranoid. Skizofrenia ditandai
dengan gejala yang mengganggu proses kognitif pasien dan persepsi lingkungan.
Gejala positif termasuk delusi, halusinasi dan bicara tidak teratur atau perilaku;
dan gejala negatif termasuk tidak adanya perilaku mental yang normal. Dalam
film Black Swan, Nina mengalami delusi yaitu bahwa ia mengganggap bahwa ia
akan disingkirkan oleh Lily untuk menjadi Black Swan padahal sebenarnya Lily
tidak melakukan hal apapun padanya dan mencoba untuk menyingkirkan Lily.
Nina juga menganggap bahwa ia adalah seorang Ratu Angsa yang bisa
memerankan kedua tokoh tersebut. Ia juga berhalusinasi seperti melihat luka-luka
pada jarinya, tapi pada saat berikutnya luka-luka dan darah itu sudah tidak ada;
munculnya goosebumps atau kulit berpori yang menyerupai kulit angsa dan bulubulu angsa hitam yang tumbuh di lengan dan sekujur tubuhnya. Dan matanya
berubah merah. Dalam bentuk halusinasi yang lain yaitu Ia mulai melihat
kembaran dirinya di kereta bawah tanah. Ia juga memiliki kebiasaan suka
menggaruk punggungnya tanpa sadar. Sehingga menimbulkan luka-luka yang
kerap harus ditutupinya.

Selain itu dalam film Black Swan juga digambarkan bagaimana respon
emosional Nina yang sering tidak terkontrol seperti tiba-tiba memarahi ibunya
dan berperilaku memberontak, lalu kemudian tiba-tiba menggigit Thomas ketika
dicium. Nina juga menunjukkan perilaku-perilaku yang aneh tanpa sebuah tujuan
seperti berkali-kali menggunting kuku hingga berdarah hanya karena merasa
bahwa ada luka dipunggungnya akibat dari kukunya yang panjang. Gejala
negative yang lain yaitu bahwa Nina menarik diri dari lingkungan social karena
terlalu terobsesi untuk menjadi bintang utama dalam pertunjukan Swan Lake dan
hanya sering bergaul dengan ibunya saja.

10

You might also like