Professional Documents
Culture Documents
Phyllum
:Avertebrata
Kelas
:Aschelminthes
Sub-kelas
:Rotaria
Sub-ordo
:Eurotaria
Familia
:Monogonanta
Sub-familia
:Branchionidae
Genus
:Branchionae
Spesies
:Branchionus plicatilis
Bentuk Tubuh
Dinding Tubuh
Pergerakan
Ekskresi
Reproduksi
Jawaban :
Bentuk Tubuh
Menurut Isnanstyo dan Kurniastuty (1995), klasifikasi Branchionus sp adalah
sebaga:
Phyllum
:Avertebrata
Kelas
:Aschelminthes
Sub-kelas
:Rotaria
Sub-ordo
:Eurotaria
Familia
:Monogonanta
Sub-familia
:Branchionidae
Genus
:Branchionae
Spesies
:Branchionus plicatilis
Rotifer merupakan salah satu pakan alami larva ikan yang digunakan para
pembudidaya ikan. Rotifer termasuk kedalam filum invetrebrata yang lebih dan
secara dekat dikaitkan dengan cacing gelang (nematoda).
Tubuhnya terdiri dari tiga bagian yaitu kepala, badan, dan kaki. Pergerakannya
dilakukan oleh sekumpulan silia yang membudar di sekitar bagian kepala yang
disebut corona. Kulit luar yang keras menutupi tubuhnya disebut lorica memberikan
Rotifer bentuk tubuh yang jelas. Kadang-kadang lorica memiliki duri anterior dan
posterior yang berfungsi sebagai pertahanan diri dari predator atau sebgai alat
pengapung. Rotifer tersusun atas kurang lebih 950 sel, memiliki system saraf,
pencernaan, ekskresi dan reproduksi yang sangat khusus. Kaki yang memanjang
pada bagian posterior digunakan untuk melekat (Suminto, 2005. Adaptasi rotifera,
Jakarta : Erlangga).Tubuh rotifera dapat dibagi menjadi 3 bagian, yaitu bagian
anterior yang pendek, badan yang besar dan kaki. Dibagian anterior terdapat
corona dan mastax yang merupakan ciri khas filum Rotifera.
Corona terdiri atas daerah sekitar mulut yang bercilia, dan cilia ini melebar di
seputar tepi anterior hingga seperti bentuk mahkota. Gerakan cilia pada trochal disk.
Mastax terletak antara mulut dan pharynx. Mastax ialah pharynx yang beretot yang
berotot, bulat atau lonjong dan bagian dalamnya terdapat trophy, semacam rahang
berkhitin. Trophi terdiri atas 7 buah gigi yang saling berhubungan.Mastax berfungsi
untuk menangkap dan menggiling makanan, bentuknya beraneka asesuai dengan
tipe kebiasaan makan rotifera.
Bentuk badan bulat atau selindris. Pada bagian badan(trunk) terdapat tiga buah
tonjolan kecil yaitu sebuah atau sepasang antena dorsal dan 2 buah antena lateral.
Pada unjung antena biasanya terdapat terdapat bulu-bulu sebagian alat indera.
Sebuah kaki yang langsing terletak di ujung posterior. Kultikula pada kaki acapkali
berkerut-kerut sehingga tampak seperti beruas-ruas, yang dapat memendek dan
dimasukkan ke dalam badan. Pada ujung kaki biasanya terdapat satu sampai empat
buah jari, di dalam kaki terdapat kelenjar kaki (pedal gland) yang menghasilkan
bahan perekat untuk menempel pada subtrat. Selain empat buah jari, jenis
Bdelloidea m;empunyai sepanjang taji (spur). Pada jenis yang sessile seperti
Cotheca dan Floscularia, kelenjar kaki menghasilkan bahan pembentuk selubung
seperti vas bunga. Kakipada jenis plankton adakalanya mengecil, lenyap atau di
bagian ventral. Tubuh tertutup epidermis yang merupakan lapisan tipis dan sinsitial,
dengan jumlah nuclei yang selalu tetap. Epidermis menghasilkan kultikula, tipis
sampai tebal, tersgantung jenisnya, bahkan ada yang mengeras seperti cangkang
disebut lorica. Lorica adakalanya dihiasinya galur-galur, duri yang pendek, atau
panjang dan dapat digerakan, misalnya pada Filinia. Dibawah epidermis terdapat
susunan
otot
melingkar
dan
membujur,
namun
tidak
terorganisir
sebaik
pltyhelninthes. Antara dinding tubuh dan organ dalam terdapat pseudocoelom yang
berisi cairan dan sel-sel ameboid bercabang-cabang yang tersusun seperti jala
sinsitial.
Sumber : Gilbert, 1977. Mictic-female production in monogonont rotifers. Arch.
telur yang dihasilkan melalui fase seksual. Namun bedanya mereka ditutupi oleh
cangkang yang keras serta mereka dapat bertahan dalam lingkungan yang ekstrim.
Ketika berada dalam lingkungan yang sesuai kista tersebut dapat menetas pada
usia 24 atau 48 jam pada suhu 25C dengan pencahayaan yang cukup. Rotiferritifer yang menetas tidak digunakan langsung untuk pakan tetapi untuk inokulan
untuk kultur massa. Setelah dikultur massa baru Rotifer-rotifer ini digunakan
sebagai pakan alami untuk ikan. Rotifer digolongkan menjadi dua kelompok utama
yaitu strain S dan L yang memiliki perbedaan ukuran, bentuk, duri anterior, dan
suhu optimum. Strain S bentuknya cendrung bulat dengan panjang antara 150-220
m, sedangakan strain L memiliki panjang 200-360 m. Adanya perbedaanperbedaan ukuran rotifer sebagai pakan alami menyesuaikan dengan ukuran mulut
larva ikan.
Sumber : Suminto, 1980. Female polymorphism and sexual reproduction in the
rotifers Asplanchana. Evolution of their relationship and control by dietary
tocopherol. Am. Nat. 166 : pp. 409-431.
muda tidak mempunyai sistem ekskretori, dan nutrisinya hanya diperlukan pada
saat berada di dalam tubuh hospes (arthropoda) yaitu dengan absorpsi langsung
melalui dinding tubuh, otot dinding tubuhnya hanya mempunyai otot longitudinal.
Individu anggota filum Nematomorpha bersifat diesis dan fertili sasinya internal.
Adaptasi adalah penyesuaian diri suatu organisme terhadap linkungannya. Hewan
metazoan memiliki banyak cara melakukan adaptasi terhadap lingkungan yang
sangat ekstrim. Misalnya pada rotifer, nematode, dan tardigrade.
a. Rotifer, adaptasi terhadap lingkungan ekstrim dilakukan dengan pembentukan
telur dorman. Telur ini memiliki cangkang yang tebal dan resisten terhadap
lingkungan ekstrim. Setelah pembuahan telur akan membentuk dorman lalu
mengecil hingga 25% dari telur. Dengan kandungan air sedikit telur mampu
bertahan hidup bertahun-tahun adaptasi ini disebut anhidrobiosis. Ketika
kondisi menjadi baik lagi, zigot tersebut mengakhiri masa dormansinnya dan
berkembang menjadi suatu generasi baru yang kemudian bereproduksi melalui
parthenogenesis sampai kondisi menjadi tidak menguntungkan lagi. ( Campbell
edisi ke-5 jilid 2).
b. Nematode merupakan hewan avertebrata yang bersifat parasit. Pada
nematode adaptasi yang dilakukan untuk tetap bertahan hidup yaitu dengan
memproduksi telur dalam jumlah yang cukup banyak untuk menghadapi
kematian yang sering terjadi akibat harus berpindah dari inang yang satu ke
inang yang lain. Serta mampu menghindari proses pencernaan si inang dan
mampu menghindari dari serangan system imun si inang. Dalam kondisi
ekstrim nematode mampu bertahan hidup dengan mamproduksi telur dorman.
Telur ini akan mekakhiri masa dormannya apabila lingkungan sudah kembali
normal.
c. Tardigrade atau yang biasa disebut dengan beruang air. Hewan ini memiliki
cara yang unik untuk tetap bertahan pada lingkungan ekstrim. Tardigrada bisa
melalui "fase koma" seperti anoksibiosis & kriptobiosis. Anoksibiosis adalah
fase yang dilakukan Tardigrada yang hidup di darat ketika kondisi di sekitarnya
dipenuhi air. Pada fase ini, Tardigrada akan memompa tubuhnya seperti balon
sehingga ia bisa melayang di air hingga beberapa hari. Begitu kondisi
lingkungan di sekitarnya sudah lebih mengering, mereka kembali ke fase
normalnya & beraktivitas seperti biasa. "Fase koma" lainnya yang lebih
mengagumkan dari Tardigrada adalah fase kriptobiosis. Fase ini dilakukan
4. Carilah beberapa literatur, sebut dan gambarlah paling sedikit 5 jenis rotifera,
dan jelaskan perananya bagi Budidaya Perikanan.
Jawaban :
A. Trichocerca longiseta
Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Phylum
: Rotifera
Class
: Eurotatoria
Ordo
: Ploima
Family
: Trichocercidae
Genus
: Trichocerca
Spesies
: Trichocerca longiseta
B. Asplancna brightwelli
Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Phylum
: Rotifera
Class
: Monogananta
Ordo
: Ploima
Family
: Asplancna
Genus
: Asplancna
Spesies
: Asplancna brightwelli
Asplancna tinggal di danau yang bersifat alkali dan eutrofik. Tidak memiliki kaki
dan lobus terletak di perut. Ciricirinya adalah mempunyai kelenjar yang
berbentuk tapal kuda berwarna kuning. Perananya di dalam perairan adalah
sebagai rantai makanan yaitu zooplankton.
C. Rotatoria sp
Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Phylum
: Aschelminthes
Class
: Rotifera
Ordo
: Bdelloida
Family
: Rotatoria
Genus
: Rotatoria
Spesies
: Rotatoria sp
Rotatoria merupakan salah satu pakan alami larva ikan yang digunakan para
pembudidaya ikan, dapat membantu dalam proses dekomposisi bahan organik
terlarut di air dan di permukaan tanah.
D. Trichocerca cylindrica
Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Filum
: Rotifera
Kelas
: Monogananta
Ordo
: Ploima
Family
: Trichorcidae
Genus
: Trichorcidae
Spesies
: Trichocerca cylindrica
E. Chonocilus hippocrepis
Klasifikasi
Kingdom
: Animalia
Filum
: Rotifera
Kelas
: Monogananta
Ordo
: Flosculariaceae
Family
: Chonocilidae
Genus
: Chonocilus
Spesies
: Chonocilus hippocrepis