You are on page 1of 3

MekanismePenguatan:

1. Pengerasan regangan(Strain hardening)


2. Penguatan larut padat(solid solution strengthening)
3. Penguatan fasa kedua (Second phase strengthening)
4. Pengerasan endapan(Precipitation hardening)
5. Pengersan dispersi(Dispersion hardening)
6. Penguatan penghalusan butir (Grain refinement strengthening)
7. Pengerasan transformasi martensit (Martensitic hardening)
8. Penguatan tekstu r(Fibre strengthening)

Pengerasan regangan (Strain hardening)


Logam akan naik kekerasannya,jika logam mengalami deformasi plastis(cold
working)
Bila logam diubah bentuknya secara plastis, maka dislokasi-dislokasi,akan bergerak.
Deformasi plastis akan menaikkan kerapatan dislokasi serta memperbanyak hasil
reaksi yang sukar bergerak, sehingga hasil akhirnya akan menaikkan kekerasan dan
kekuatan logam

Penguatan larut padat (solid solution strengthening)


Logam murni bersifat sangat lunak, penambahan atom asing yang larut padat akan
menaikkan kekuatannya
Atom asing yang larut, baik secara substitusi maupun interstisi, akan menimbulkan
medan tegangan disekitar atom yang larut tersebut
Penguatan fasa kedua (Second phase strengthening)
Penambahan unsur paduan pada suatu logam, akan menghasilkan pula fasa kedua
yang berupa senyawa.Contoh : besi dipadu karbon akan memiliki fasa ferit dan
senyawa Fe3C (sementit), fasa ferit bersifat lunak dan ulet,sedangkan senyawa
Fe3C bersifat sangat keras dan rapuh.
Baja yang kadar karbonnya lebih tinggi akan bersifat lebih keras ,karena fasa
sementitnya relatif lebih banyak.

Pengerasan endapan (Precipitation hardening)


Pengerasan endapan dapat dilihat pada system paduan Al-Cu
Penambahan unsur paduan Cu, akan menghasilkan : atom-atom Cu yang larut
padat pada sel satuan yang FCC ataupun membentuk senyawa CuAl2

Khusus paduan Al-Cu, dengan kadar Cu :5,5%, maka pada suhu kamar fasanya :
dan CuAl2,jika dipanaskan melewati garis kelarutan (solvus line), maka fasanya
berubah menjadi
Pada pemanasan ini fasa kedua CuAl2 akan terurai dan selanjutnya atom-atom Cu
nya akan larut padat semuanya dalam

Pengersan dispersi(Dispersion hardening)


Paduan yang memanfaatkan pengerasan endapan akan turun kekuatannya, jika
beroperasi pada suhu, pada saat overaging terjadi.
Untuk mengatasihal ini, dikembangkan logam yang didalamnya terdapat partikel
yang tidak berubah menjadi kasar pada waktu beroperasi pada suhu yang relative
tinggi,perlu dipakai partikel yang sama sekali tidak larut dalam matriknya.

Dispersion hardening
Sebagai contoh : Sintered Aluminium Product (SAP), yang dibuat dari serbuk Al,
yang dicampur dengan partikel Al2O3, kemudian diproses dengan metalurgi serbuk.
Sifat mekanik SAP akan lebih unggul dari paduan Al.

Pengerasan transformasi martensit (Martensitic hardening)


Prinsip dasar : dengan pemanasan baja sampai mencapai fasa austenite yang
kemudian di susul dengan pendinginan cepat.

Penguatan tekstur(Fibre strengthening)


Proses deformasi seperti rolling, ekstrusidan proses penarikan kawat akan
menyebabkan butir-butir logam mengarah pada orientasi tertentu di sebut preferred
orientation
Orientasi butir-butir tidak lagi acak, melainkan mengarah pada orientasi yang
tertentu, dikatakan tekstur kristalografis
Adanya orientasi butir, maka logam tidak bersifat isotrop, melainkan bersifat
anisotrop

You might also like