Professional Documents
Culture Documents
com/doc/206575738/Makalah-Perkewan-Embrio-Aves
PERKEMBANGAN EMBRIO AYAM
Disusun untuk memenuhi tugas Matakuliah Perkembangan Hewan yang
dibimbing oleh Dr. Umie Lestari, M.Si dan Dra. Hj. Nursasi Handayani, M.Si
Oleh:
Offering H, kelompok 3
Dinavia Sofiatul Ulya
100342404
Diany Ragil
100342404848
100342404652
Erma Yunita
100342404638
Fyrga Afryani
100342404670
100342404655
BAB I
PENDAHULUAN
aves
dan
embrio
katak,
yaitu
melalui
tahapan
pembelahan,
Rumusan Masalah
1. Bagaimana tahapan-tahapan embryogenesis pada kelas Aves?
2. Bagaimana bentuk peta nasib dari kelas Aves?
3. Apa perbedaan perkembangan embryogenesis pada Amphioxus, Reptil, dan
Aves?
Tujuan
1. Mengetahui tahapan-tahapan embryogenesis pada kelas Aves
2. Mengetahui bentuk peta nasib dari kelas Aves
3. Mengetahui perbedaan perkembangan embryogenesis pada Amphioxus, Reptil,
dan Aves
BAB II
PEMBAHASAN
kuning
telur
dalam
jumlah
yang
sangat
banyak
maka
Coeloblastula.
Yaitu blastula berbentuk bulat, dihasilkan oleh telur-telur isolesitaldan oligolesital. Misalnya
blastula pada Synapta sp, Asterias sp, Amphioxus,dan Amphibia. Rongga blastula terdapat di
tengah atau eksentrik ke arah kutub anima.
Cleavage
furrow
Pellucida
opaca
Posterior
marginal
zone
Kollers
sickle
A
Primitive
streak
P
Gambar 5. Pembentukan rongga blastula pada ayam (Gilbert, 1985).
3.GASTRULA
Ciri khas tahap gastrulasi pada unggas adalah adanya alur primitif yang
berbeda yag dibentuk dari blastoporus yang menyempit. Pembentukan alur
primitif merupakan awal gastrulasi dan ditandai dengan terjadinya penebalan di
bagian posterior yang mula-mula bentuknya menyerupai segitiga.
Gambar 6.pembentukan alur primitif hingga terdapat pematang dan parit primiti,
serta nodus Hensen.
Penebalan ini selain terjadi oleh adanya ingresi sel-sel ke dalam
(membentuk hipoblas), juga karena sel-sel pada epiblas bagian lateroposterior
aktif berpoliferasi, dan sel-sel tertentu pada epiblas akan bermigrasi ke posterior,
kemudian berkonvergensi ke arah median. Akibat tumbuh konvergen ini, bakal
alur primitif menebal dan menyempit dan memanjang. Tumpukkan sel-sel pada
wilayah ini bermigrasi kedalam blastosol dengan cara ingresi dan involusi melalui
bagian tengah bakal alur yang berubah menjadi lekukan memanjang yang disebut
parit primitif. Alur yang memanjang dari posterior ke anterior dan terdiri atas
sepasang tanggul atau pematang primitif dengan sebuah parit primitif diantaranya
adalah alur primitif definitif. Ujung anterior alur definitif menebal dan disebut
nodus Hensen. Pembentukan parit primitif ditunjang oleh melarutnya membran
basal lapisan epiblas pada tempat beringresi dan berinvolusinya sel-sel bakal
mesoderm dan bakal endoderm kedalam blastosol. Seperti pada amfibia, sel-sel
yang sedang melakukan migrasi ini berubah bentuk, menyempit di bagian apikal
sehingga menjadi sel-sel botol.
Saat terjadinya migrasi sel-sel melalui parit primitif disebut tahap utama
gastrulasi yang merupakan saat terpenting dalam gastrulasi. Setelah wilayah
persumtif semuanya pindah ke tempat yang semestinya, maka permukaan embrio
hanya terdiri atas ektoderm. Ektoderm terus berepiboli agar dapat merangkum dan
menutup yolk. Yolk pada unggas sangat banyak, sel-sel yang berperan penting
dalam epiboli adalah sel-sel marginal pada perbatasan antara area pelusida dan
opaka yang masih menempel pada yolk. Sel-sel marginal ini bertautan erat dengan
membran vitelin dan menyeret sel-sel lain untuk meluas. Perluasan ektoderm
terjadi serempak dalam bentuk hamparan.
Gambar 9(B) pembentukan notokorda dan sel-sel yang bermigrasi lewat nodus
Hensen.
Fase selanjutnya dari gastrulasi ialah regresi alur primitif. Alur primitif
yang sudah mencapai panjang maksimum, kira-kira 75% dari panjang blastoderm
akan mulai memendek ditandai dengan mundurnya nodus Hensen. Sel-sel nodus
hensen dan presumtif notokorda yanng beringresi dan berinvolusi lewat nodus ini,
bermigrasi ke arah anterior membentuk mesoderm kepala (mesenkim) di paling
anterior dan diikuti oleh notokorda. Pembentukan notokorda sejalan dengan
melarutnya membran basal dibawahnya dan dibawah epiblas, serta oleh adanya
faktor penyebar yang dihasilkan hanya oleh nodus Hensen. Bakal notokorda yang
baru muncul dari nodus hensen ke arah interior disebut sebagai head process.
Mundurnya nodus hensen sejalan dengan terbentuknya notokorda bagian
posterior. Pembentukan notokorda bagian posterior bukan dengan ingresi lewat
nodus hensen melainkan dengan berkondensasinya mesoderm yang menyebar
kebagian posterior.
4. NEURULASI
Neurulasi berasal dari kata neuro yang berarti saraf. Neurulasi adalah proses
penempatan jaringan yang akan tumbuh menjadi saraf, jaringan ini berasal dari
diferensiasi ectoderm, sehingga disebut neural ectoderm. Sebagai inducer pada
proses neurulasi adalah chorda mesoderm yang terletak di bawah neural ectoderm.
Neurulasi dapat juga diartikan dengan proses awal pembentukan sistem saraf yang
melibatkan
perubahan
sel-sel
ektoderm
bakal
neural,
dimulai
dengan
pembentukan keping neural (neural plate), lipatan neural (neural folds) serta
penutupan lipatan ini untuk membentuk neural tube, yang terbenam dalam
dinding tubuh dan berdesiferensiasi menjadi otak dan korda spinalis dan berakhir
dengan terbentuknya bumbung neural. Diduga bahwa perubahan morfologi yang
terjadi selama neurulasi sejalan dengan perubahan kromosom dan pola proteinnya.
Penelitian ini dilakukan untuk membandingkan morfologi kromosom dan pola
protein. Neurulasi merupakan periode yang sensitif sebagaimana pada stadia
gastrula.
Setelah fase gastrulasi selesai maka berlanjutlah pada fase neurulasi. Pada
tahap awal Notochord ( Sumbu primitif embrio dan bakal tempat vertebral column
) menginduksi ektoderm di atasnya. Sel sel ectoderm berubah menjadi panjang
dan tebal daripada sel disekitarnya atau disebut juga dengan poliferasi menjadi
lempeng saraf (neural plate).Pembentukan ini terleak pada bagian dorsal
embrio.Kemudian bagian tepi neural plate menebal dan tumbuh ke atas yang
akhirnya terbentuk neural fold atau lipatan neural. Selanjutnya terbentuk lipatan
saraf ke arah dalam yang dibatasi oleh neural fold terhadap lapisan skin ectoderm,
selanjutnya terjadi fusi neural fold kanan-kiri dan bagian tengah membentuk parit
atau biasa disebut dengan parit neural (neural groove) kemudian terbentuk
tabung/bumbung saraf (neural tube) dengan lubangnya yang disebut neural canal
atau neurocoel. Selanjutnya neural tube akan tenggelam di bawah ectoderm (skin
ectoderm).
Selama neurulasi juga terbentuk pial neural (neural crest) yang berasal dari
sel-sel lempeng saraf yang tidak membentuk tabung saraf. Neural crest akan
membentuk ganglion-ganglion saraf, sedangkan neural tube akan membentuk
sistem saraf pusat Neural plate melipat (neural fold) yang kemudian menjadi alur
saraf (neural groove).Neural fold akan meninggi (neural crest) dan menyatu
sehingga terbentuk tabung saraf (neural tube).
Saat pembentukan tabung saraf (neural tube),sel-sel neural crest akan terpisah
dan akan bermigrasi jauh dari neuro ektodermal.Neural crest akan menjadi lokasi
yang dituju kemudian berdiferensiasi menjadi sel-sel ganglia spinalis dan otot
otonom,dan sebagainya. Mesensim yang berasal dari neural crest disebut
ektomesensim.
Selama minggu kelima, tingkat pertumbuhan yang berbeda menimbulkan
banyak lekukan pada tabung neural, sehingga dihasilkan tiga daerah otak : otak
depan, otak tengah dan otak belakang. Otak depan berkembang menjadi mata
(saraf kranial II) dan hemisfer otak. Perkembangan semua daerah korteks serebri
terus berlanjut sepanjang masa kehidupan janin dan masa kanak-kanak. Sistem
olfaktorius dan thalamus juga berkembang dari otak depan. Saraf kranial III dan
IV (occulomotorius dan trochlearis) terbentuk dari otak tengah. Otak belakang
membentuk medula, spons, serebelum dan saraf kranial lain. Gelombang otak
dapat dicatat melalui elektroensefalogram (EGG) pada minggu ke-8. Medula
spinalis terbentuk dari ujung panjang tabung neural. Pada mudigah, korda spinalis
berjalan sepanjang kolumna vertebralis, tetapi setelah itu korda spinalis tumbuh
lebih lambat. Pada minggu ke-24, korda sinalis memanjang hanya sampai S1, saat
lahir sampai L3 dan pada orang dewasa sampai L1. Mielinisasi korda spinalis
mulai pada pertengahan gestasi dan berlanjut sepajang tahun pertama kehidupan.
Fungsi sinaps sudah cukup berkembang pada minggu ke delapan sehingga terjadi
fleksi leher dan badan. Struktur ektodermal lainnya, yaitu neural crest,
berkembang menjadi sistem saraf perifer. Sel neural crest yang terlepas dari tepi
lateral lipatan neural, menghasilkan ganglion spinal dan ganglion sistem autonom
serta sejumlah sel jenis lain. Mesoderm paraksial, yang paling dekat dengan
notokord dan neural tube yang sedang berkembang, berdiferensiasi untuk
membentuk pasangan blok jaringan atau somit. Somit pertama muncul pada hari
ke-20. Terdapat sekitar 30 pasagan somit pada hari ke-30 yang meningkat menjadi
total 44 pasangan. Somit berdiferensiasi menjadi sklerotom, miotom, dan
dermatom yang masing-masing menghasilkan tulang rangka sumbu, otot rangka
dan dermis kulit.
Rhombencephalon/otak
belakang
akan
berkembang
menjadi
Placode
acoustic
(otic),
di
dorso
lateral
tentang
bagian
tengah
rhombencephalon
4. Placode calyculi gustatorii, yang terletak di lidah, pharynx, palatum molle atau
ada juga di permukaan sebelah luar caput.
Neuron neuron nervus centrale ( saraf pusat ) berasal dari neuroblast
primitive, yang berasal dari sel sel lapisan terdalam bumbung neural. Neuron
neuron nervus peripherioum (saraf tepi) berasal dari jambul neural dan beberapa
placode indra.Nervi spinales yang berjejer secara metamerisme, dibentuk dari selsel jambul neural dan bumbung neural. Dari jambul neural dihasilkan radix
dorsalis dan dari bumbung neural dihasilkan radix ventralis. Neurilemma dan
selaput Schwann berasal dari spongiblast yang dating dari jambul neural. Begitu
juga dengan pia meter, dibentuk dari sel sel yang berasal dari jambul neural,
sedangkan dura meter berasal dari sel sel mesenkim. Jadi pada umumnya tela
conjungtiva (jaringan pengikat) susunan saraf pusat berasal dari ectoderm juga.
Mula mula Neural tube yg sudah tertutup terdiri dari Neuroepitel akan
membelah dengan cepat dan menghasilkan banyak sel neuroepitel yang kemudian
menjadi lapisan yang disebut Neuroepitelium. Lalu sel neuroepitel membentuk
sel-sel saraf Primitif atau Neuroblas yang nantinya akan membentuk zona yang
disebut lapisan mantel. Kemudian lapisan mantel akan membentuk Substansia
Grissea medulla spinalis .Lapisan medula spinalis yang paling luar dan ada
dalam lapisan mantel disebut lapisan marginal,sebagai akibat mielinisasi dan
berwarna putih shg disebut Substansia Grissea alba medulla spinalis
Akibat dari bertambahnya neuroblas pd lapisan mantel mengakibatkan penebalan
ventral dan dorsal. Diferensiasi Histologiknya sebagai berikut:
1. Sel Saraf
2. Sel Glia
3. Sel-sel Krista neuralis
4. Saraf-saraf Spinalis
5. Pembentukan Selubung myelin
Keterangan:
Embriogenesis Amphioxus
Pada saat fase blastula bentuknya bola, disebut juga blastula bundar. Berasal
dari telur homolecithal (mengalami pembelahan secara holoblastik teratur)dan
mediolechital. Gastrulasi amphioxus diawali pada daerah vegetatif embrio. Kutub
vegetatif menjadi mendatar dan terdorong dan melipat ke arah dalam. Proses ini
dinamakan invaginasi. Lapisan yang terinvaginasi secara bertahap akan
menghilangkan rongga blastula dan bertemu dengan lapisan blastomer yang
berada di kutub anima. Mitosis berjalan terus diikuti dengan terjadinya pelentikan
sel-sel dari luar ke dalam melalui tepi blastoporus. Proses ini disebut involusi.
Melalui invaginasi dan involusi, terbentuk ectoderm dan endoderem. Ektoderem
sekarang membungkus embrio secara keseluruhan melalui proses epiboli. 6-7 jam
sesudah pembuahan, terbentuk gastrula yang memiliki struktur berbentuk cangkir,
terdiri atas lapisan sel bagian luar yang disebut epiblas yang akan menjadi
ektoderem, dan lapisan sel bagian dalam atau hipoblas yang akan menjadi
mesoderem dan endoderem. Rongga yang dibatasi oleh kedua pertemuan lapisan
ini disebut arkenteron atau gastrocoel. Lubang yang menghubungkan rongga ini
dengan daerah sebelah luarnya disebut blastoporus. Pada awal gastrulasi,
blastoporus sangat besar, namun dengan pemanjangan dan pendataran bagian
dorsal gastrula, blastoporus menjadi semakin kecil hingga tampak sebagai suatu
lubang sempit yang terbuka atau pori saja. Pada amphioxus ketika neural plate
berinvaginasi, ectoderm epidermis mulai melipat dan bergerak melingkupi di
dorso mediannya yang mulai berlangsung sejak dari bibir dorsal blastophore.
Pelingkupan ectoderm sehingga menutupi bumbung neural didorsal, berlangsung
terus dari posterior ke anterior. Sehingga hanya ada satu neurophore terbentuk
pada amphioxus, yakni yang anterior.
Embryogenesis aves
Blastula pada aves bentuknya cakram, disebut juga dengan blastula gepeng,
berasal dari telur homolechital yang mengalami pembelahan holoblastik tak
teratur, dan telur megalechital membelah secara meroblastik. Blastula berada
diatas yolk atau jaringan penyalur makanan.Pada fase gastrula mula-mula terjadi
penebalan didaerah bakal median embrio di caudal. Penebalan itu disebut
primitive streak (lempeng sederhana).
pemanjangan yang penuh pada umur inkubasi 18 jam, ujung cephalic mulai
beregresi dan terbentuk suatu struktur yang disebut head process atau lipatan
kepala. Bagian area pellusida yang berdekatan dengan primitive streak mulai
menebal membentuk area embrional. Mengiringi pembentukan dan pemanjangan
primitive streak, area pellusida mengalami perubahan bentuk dari bentuk cakram
sirkuler menjadi bentuk konfigurasi bulat. Sumbu memanjang bakal tubuh embrio
diperankan oleh primitive streak.
melalui batang kuning telur yang sebagian besar terbentuk dari sel-sel hipoblas.
Pembentukan tabung neuron, perkembangan Notokord,dan somit terjadi serupa
seperti pada katak.
Embryogenesis amphibia.
Pembelahan awal yang terjadi pada embrio katak bersifat sinkron atau bersamaan
waktunya, namun membentuk struktur yang asimetris. Perbedaan pembelahan ini
dipengaruhi oleh kutub yang terjadi pada sel embrio hewan, yaitu kutub animal
dan kutub vegetal. Pada katak, bagian kutub vegetal yang berisi kuning telur
terdapat dalam jumlah yang lebih sedikit atau membelah lebih sedikit.Sel
embriogenik ini akan terus membelah dan membentuk struktur blastomer, yaitu
struktur kumpulan sel yang membentuk bola padat.Blastula terbentuk ketika sel
embrio katak (struktur blastomer) terus membelah, bergerak, dan membentuk
rongga pada bagian dalam (membentuk struktur bola berongga). Pada katak,
rongga ini disebut blastocoel dan terisi cairan internal yang dibatasi oleh sel
epitel.Gastrulasi dimulai dengan terbentuknya suatu celah di bawah bidang
equator kurang lebih pada daerah kelabu. Pada daerah kelabu memiliki konstitusi
sel-sel yang berbeda dengan daerah lain. Pada daerah ini, tegangan permukaan sel
lebih rendah dan sel-sel lebih bersifat mobil. Salah satu factor yang menyebabkan
sel-sel pada daerah kelabu memiliki mobilitas yang tinggi adalah karena sel-sel
mengalami perubahan bentuk menjadi sel-sel botol yang lehernya terorientasi ke
permukaan sehingga memungkinkan berlangsungnya perpindahan sel ke dalam.
Pada daerah tersebut mula-mula terjadi indentasi atau pelengkungan yang disusul
dengan terjadinya invaginasi dan pada akhirnya terjadi migrasi selLapisan
pertama yang berpindah adalah sebagian kecil dari endoderem yang disusul
dengan berpindahnya kordamesoderem. Sejalan dengan itu terbentuk suatu rongga
baru yang disebut rongga arkenteron yang tumbuh semakin besar sejalan dengan
berlangsungnya gastrulasi. Sementara itu rongga blastocoel mulai tereliminasi
sedikit demi sedikit.Neurulasi pada Katak, notokord terbentuk dari mesoderm
dorsal yang berkondensasi persis di atas arkenteron. Tabung neuron berawal
sebagai
lempengan
ektoderm
dorsal,
persis
diatas
notokord
yang
dan menggulung menjadi Tabung neuron (neural tube) yang akan menjadi sistem
saraf pusat (otak dan sumsum tulang belakang).
DAFTAR PUSTAKA