Professional Documents
Culture Documents
berat miosin
Berkurangnya
inervasi,meningkatnya
jumlah
miofibril per unit otot
Infiltrasi lemak ke berkas otot
Peningkatan fatigabilitas
Berkurangnya
laju
met.basal
(berkurangnya
4%
dekade
setelah usia50)
Tulang
Melambatnya
penyembuhan
fraktur
Berkurangnya massa tulang pada
pria dan wanita, baik pada
tulang
trabekular
maupun
kortikal
Berkurangnya formasi osteoblas
tulang
Sendi
Terganggunya matriks kartilagi
Modifikasi
proteoglikan
dan
glikosaminoglikan
Sistem saraf perifer
Hilangnya neuron motor spinal
Berkurangnya
sensasi
getar,
terutama di kaki
Berkurangnya sensitivitas termal
(hangat-dingin)
Berkurangnya amplitudo aksi
potensial saraf sensorik
Berkurangnya
susunan
serat
yang termielinasi
Meningkatnya
heterogenitas
selaput akson mielin
Sistem saraf pusat
Berkurangnya sedikit massa otak
Berkurangnya
aliran
darah
otak&terganggunya
autoregulasi perfusi
Proliferasi astrosit
Berkurangnya densitas koneksi
dendritik
Berkurangnya mielin dan total
lipid otak
Berubahnya
neurotransmiter,termasuk
dopamin dan serotonin
Meningkatnya
aktivitas
monoamin oksidase
Berkurangnya
reseptor
glukokortikoid hipokampal
Melmbatnya proses sentral dan
waktu reaksi
Gastrointestinal
terjadi
(Ari W Sudoyo, dkk. 2006.Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid 3 Edisi 3.Jakarta:
FKUI)
a. kulit kering
kekeringan ini terjadi karena menurunnnya hormone androgen,
menurunnya fungsi kelenjar sebasea, berkurangnya jumlah dan fungsi
kelenjar ekrin, berkurangnya kadar air dalam epidermis, paparan sinar
matahari yang lama
b. permukaan kulit yang kasar dan bersisik
hal ini disebabkan kelainan proses kreatinisasi serta perubahan ukuran
dan bentuk sel-sel epidermis, stratum korneum mudah lepas dan
kecenderungan sel-sel mati untuk melekat satu dengan yang lain pada
permukaan kulit, dan factor kekeringan kulit karena berkurangnya
lemak permukaan kulit serta kandungan air epidermis
c. kulit kendor/ menggelantung dengan kerutan-kerutan dan garisgaris kulit lebih jelas. Hal ini disebabkan :
i. penurunan jumlah fibroblast yang menyebabkan penurunan
jumlah serat elastin lebih sklerotik dan menebal sehingga
jaringan kolagen menjadi kendor dan serabut elastin
kehilangan daya kenyalnya, kulit mejadi tidak dapat tegang
dan kurang lentur
ii. tulang dan otot menjadi atrofi, jaringan lemak subkutan
berkurang, lapisan kulit tipis serta kehilangan daya kenyalnya
sehingga terbentuk kerutan-kerutan dan garis-garis kulit
iii. kontraksi otot-otot mimic yang tidak diikuti oleh kontraksi
kulit yang sesuai sehingga mengakibatkan alur-alur keriput di
daerah wajah
d. gangguan pigmentasi pada kulit
hal ini disebabkan perubahan-peruabahan pada distribusi pigmen
melanin dan proliferasi melanosit, serta fungsi melanosit menurun
sehingga penumpukan melanin tidak teratur dalam sel-sel basal
epidermis. Disamping itu epidermil turn ovri menurun sehingga lapisan
selsel kulit mempunyai banyak waktu untuk menyerap melanin yang
mengakibatkan terjadinya bercak-becak pigmentasi kulit.
penyakit yg termasuk penuaan sel
age dependent: katarak, degeneratif, osteoporosis
age related: DM II, Parkinson, kanker payudara, kanker prostate.
pendengaran berkurang karena degenaresi primer organ korti,
perubahan sel basal koklealis dikoklea.
penglihatan kurang: lensa kristalina usia 20 th terbentuk nukleus
makin lama membesar, lensa ini makin lama jadi keruh, iris mengalmi
degenerasi, retina degenerasi, pupil restriksi ( 3mm jadi 1mm)
Mulai dari gigi sampai anus terjadi perubahan morfogik yang degenratif
antara lain perubahan atrofik pada rahang, sehingga gigi lebih mudah
tanggal. Perubahan atrofik juga terjadi pada mukosa, kelenjar, dan otototot pencernaan. Perubahan morfologik menjadi perubahan fungsional
sampai patologik. Gangguan menelan, mengunyah dan nafsu makan
berkurang samapai terjadi berbagai penyakit.
Perubahan sekresi lambung
Kegagalan sekresi asam karena atrofi sel mukosa lambung
Ulkus peptikum
Beda dengan yang masih muda ulkus gaster besar yang asimptomatik.
Gejala tidak enak di perut atas(dispepsia).
Divertikulosis
Lokasi sering di esofagus, duodenum dan yeyenum
Pankreatitis
Hal ini diduga akibat iskemia vaskuler.
Sindroma malabsorbsi
Defisisnsi berbagai zat (asam folat, zat besi, kalsium, vitaminD, dll)
Terjadinya perubahan villi mukosa usus halus pada proses menua menjadi
lebih pendek dan lebar.
Usus besar
Untuk melihatnya kita lihat dalam proses kebiasaan buang air besar,
keluhan konstipasi.
3. Sistem kardiovaskuler
Walaupun tanpa adanya penyakit jantung sudah menunjukan penurunan
kekuatan kontraksi kecepatan kontraksi dan isi sekuncup.
Bila ada angina pada usia lanjut ini sudah terjadi pada latihan tingkat
rendah seringkali menandakan penyakit jantung koroner yang cukup
berat.
Faktor IHD
Disamping usia karena hipertensi, obesitas, hiperlipidemia, diabetes dan
merokok.
Hanya pada usia lanjut (> 90 th) adanya faktor resiko yang tidak disertai
ada tanda penyakit jantung iskemik seringkali menunjukan mungkin
terdapat genetic immunity.
Peneliti juga menunjukan para lansia yang duda/janda lebih banyak
menderita IHD ketimbang yang memilki pasangan.
4. Sistem respirasi
Sistem respirasi sudah mencapai kematangan pertumbuhan pada usia
20-25 tahun, setelah itu mulai menurun fungsinya. Elastisitas pain
menurun kekakuan dinding dada meningkat, kekuatan otot dada menurun.
Semua ini berakibat menurunnya rasio ventilasi-perfusi dibagian paru
yang tak bebas dan pelebaran gradient alveolar failed untuk oksigen.
Keadaan ini tidak boleh disalah artikan sebagai adanya penyakit paru.
Pada penderita lansia yang sehat Pa02 pada usia lanjut dapat dihitung
dengan rumus:
PaO 2 = 109-0,43(umur)+4
Di samping itu terjadi penurunan gerak silika di dinding respirasi,
penurunan refleks batuk dan refleks fisiologik lain yang menyebabkan
peningkatan kemungkinan terjadinya infeksi akut paru saluran nafas
bawah.
Berbagai perubahan pada fungsi paru akibat proses menua dapat dilihat
pada tabel berikut ini
Menurun
tetap
Meningkat
Kapasitas Vital
PVC
FEV1
PEFR
TLCO
Pa02
Kekuatan otot
respiratorik
Daya ventilasi
Sensasi respiratorik
TLC
PaCO
2
FRC
RV
CV
Perbedaan oksigen
Alv-art (A-a)DO 2
Jawaban di No 2
Jawaban di No 2
5. Mengapa sendi lutut sering sakit terutama bila bangun
tidur ?
Jawaban di No 2
Jawaban di No 2
Saat umur kita bertambah, perubahan sel pada epidermis melambat dan
epidermis itu sendiri semakin menipis. dan batas antara dermal epidermal semakin tidak jelas. Coba perhatikan perbedaan tebal epidermis
antara kulit muda dan kulit tua pada gambar.
11.
Apa saja faktor-faktor yang mempercepat proses
penuaan ?
12.
Apa saja penyakit degenaratif yang berkaitan
dengan penuaan ?
13.
yang paling sulit dipecahkan. Disamping itu tidak boleh dilupakan peranan
faktor resiko yang datang dari luar (eksogen), yaitu faktor lingkungan dan
budaya gaya hidup yang salah.
menuju healthy aging dengan jalan P4 bidang kesehatan , yaitu
peningkatana mutu (=promotion)kesehatan , pencegahan penyakit
(=prevention) , pengobatan penyakit (=curative), dan pemulihan kesehatan
(=rehabilitation), sehingga keadaan patologiknyapun dicoba untuk
disembuhkan untuk mempertahankan healthy aging tadi , karena proses
patologik akan mempercepat jalannya jam waktu tadi
(Darmojo Boedhi. 2000.Buku Ajar Geriatri:Ilmu Kesehatan Usia Lanjut Edisi
2.Jakarta:FKUI)
hubungan antara faktor risiko dengan penyakit degeneratif pada
para lanjut usia :
Risk factors
Degenerative
disease
Blood pressure
Heart disease
Tobacco
Dyslipidemia
Improper food
Glucose
Personality / stress
Physical inactivity
Stroke
CORE
Hypertension
Dementia
Diabetes M.
Cancer
Osteoporosis
Alcohol
Restriksi kalori: Efek restriksi kalori menyebbkanLiver
kadar
glukosa dan
disease
Environment
insulinmenurun, sedikit peningkatan pada kadar serum
glukokortikoid bebas, menurunnya suhu basal sebesar
0,5-1 oC, dan
Renal failure
Oral hygiene
meningkatnya
proteksi sel terhadap kerusakan yang disebabkan
Respiratory
radikal bebas.
Pemanjangan telomere: Memodifikasi panjang telomere
disease melalui
enzim telomerase sehingga kemampuan sel untuk membelah diri
tidak dibatasi, maka proses penuaan khususnya kematian sel dapat
diperlambat.
Pengaruh aksis GH/IGF-1: Bahwa keadaan panhipopituitarisme
dengan defisiensi jelas pada hormone tirotropin, prolaktin, dan
Growth Hormone (GH) serta insulin-like growth factor-1 (IGF-1) yang
rendah dalam sirkulasi dapat memperpanjang usia.
(Ari W Sudoyo, dkk. 2006.Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid 3 Edisi 3.Jakarta:
FKUI)
Hidup dalam lingkungan tidak tercemar
Kondisi lingkungan yang tercemar merupakan kondisi lingkungan yang
merugikan gen-gen yang berada dalam sel.
Apabila sel tersebut
terpapar lama pada lingkungan tercemar maka sel akan cepat
mengalami penuaan.
Salah satu contoh adalah proses terjadinya
penurunan pendengaran (penulian) pada telinga. Pemaparan suara
bising yang terlalu lama dan berintensitas tinggi akan menjadikan
14.
15.
STEP 4
GERIATRI
AGING PROSES
fisiologis
edukasi
Penyakit
degeneratif
Terapi: BPH,
jantung
STEP 7
1.
Menurut WHO :
-
2.
Mengapa pasien merasa badan mudah capek dan sudah tidak cekatan lagi
seperti dulu dan hubungannya dengan usianya sekarang?
Faktor resiko usia : semakin tua umur semakin menurun fungsi-fungsinya,
kemampuan alveoli menurun > elastisitas menurun > metabolisme jg berkurang
> ambilan O2 jg menurun shg lbh mudah capek
Homeostasis dari tubuh : manusia punya standart homeostasis sendirisendiri. Saat penuaan trjd homeostenosis diaman kemampuan homeostasis tidak
digunukan untuk homeostasis tapi lebih berusaha ke standart normalnya dulu,
misal metabolisme sel akan berkurang > sel berkurang tapi volume sel
membesar.
Vaskular dan sirkulasi darah : AGES ( advance glikation End Prouducts )
terjadi binding antara glukossa dan protein meningkat > akumulasi di beberapa
jaringan tubuh > mengurangi elastisitas jaringan.
Contohnya akumulasi pd vaskular > elastisitas vaskular akan menurun shg suplai
kejaringan lebih lambat shg mudah lelah.
3.
Mengapa pada pasien diskenario ditemukan kaki sering bengkak apabila
duduk lama dan bila kaki ditekuk ?
Kaki ditekuk tekananan vaskular meningkat pdhl proses penuan trjd
penurunan elastisitas. Shg cairan bisa pindah ke intersisial.
Dengan bertambahnya usia, trjd proses homeostenosis. Sistem tubuh hepar
juga terganggu, yang memengaruhi produksi protein dalam hepar albumin
turun cairan ke intersisial bengak
Terakumulasinya radikal bebas dpt menyebabka aterosklerosis shg
mempengaruhi elastisitas vaskular.
Radikal bebas dpt mengganggu kolagen
4.
Pada waktu muda sering makan mengandung tinggi purin .> dikonsumsi berlebih
> mengumpul pada persendian > nyeri pada sendi
Bisa juga sensitif pada udara dingin.
6.
Mengapa penglihatan sudah mulai kabur baik untuk membaca maupun
melihat jauh ?
- Lensa mata semakin menebal dan akan kehilangan daya akomodasi karena ada
denaturasi protein.
- m.siliaris terjadi perubahan, serabut otot dan jaringan ikat bertambah > atrofi
> pengerutan dan hialinisasi > penurunan akomodasi pengihatan > penglihatan
menurun
- penurunan jaringan lemak sekitar mata, penurunan elastistisitas otot dan
jaringan
Gangguan sensitivitas atau ambang peka mata thd cahaya, karena penurunan
rodopsin yang mempengaruhi sensitivitas cahaya pada mata
Pada orang tua trjd kekeruhan pada kornea, shg mengganggu penglihatan
Konjungtivitis sicca atau sindroma mata kering, shg menurunkan ketajaman
penglihatan
Atrofi pada vol otak 5-15 %. Terjd degenarasi neuron otak d lobus oksipital >
mengurangi sinap > mengurangi jalur pesyarafan ada mata
7.
Terjadi penurunan jumlah fibroblas > penurunan serat elastis > elastisitas
menurun > kulit mnjdi tidak kaku atau tidak tegang
Tulang dan otot atrofi, jaringan lemak subkutan, lapisan kulit tipis, dan
kehilangan daya kenyal > shg kulit mengalami kerutan atau keriput
Keratinisasi, strtum korneum mudah lepas, sel mati melekat satu sama lain
kasar dan bersisik
Gangguan pigmen, karena proliferasi melanosit menurun> perubahan pola
distribusi pigmen melanin
8.
Pikun karena ada penurunan fungsi kognitif ( kesadaran ) sperti daya ingat dan
daya pikir lainnya, penderita sulit belajar hal baru, mengingat hal yang lama.
Kemunduran fungsi kognitif ( pikiran dan ingatan )
Bisa dipengaruhi dg stress, obat obatan, gangguan sistemik ( gizi, elektorlit,
hormon )
9.
10.