Professional Documents
Culture Documents
PROTEIN
A. Tujuan
Pada acara III, protein bertujuan untuk menentukan kadar
protein total dengan metode Kjeldahl.
B. Tinjauan Pustaka
Protein merupakan zat makanan penting bagi tubuh
karena berfungsi sebagai zat pembangun dan pengatur di
samping fungsi utamanya yaitu sebagai bahan bakar dalam
tubuh.
mengandung
unsur
logam
seperti
besi
maupun
protein
berdasarkan
jumlah
menunjukkan
jumlah
protein
dapat
diperhitungkan
dengan
serat
dan
protein
konjugasi.
Protein
globular
membentuk
Protein
serat
tidak
larut
dalam
air
sukar
selama proses
berkisar
antara
370-410C.
Terkadang
juga
ammonium
sulfat
larutan
diperlakukan
yang
dengan
Banyaknya
asam
borat
yang
bereaksi
dengan
dengan rumus:
N=
ml HCl x N HCl
x 0,014 FK x 100
berat sampel
(Laksono
dkk, 2012).
Metode Kjeldahl masih digunakan dalam aplikasi tertentu,
seperti mengukur protein dalam bahan makanan, karena
cukup direproduksi, mengakomodasi sampel yang jumlah
besar (sehingga mengurangi variabilitas dalam pengukuran
dari bahan non homogen), dan dapat dilakukan secara
otomatis. Namun, untuk sebagian besar aplikasi dalam
penelitian klinis atau laboratorium, metode ini tidak praktis.
Cara yang dapat diandalkan untuk menentukan konsentrasi
protein murni adalah melakukan analisis amino dari protein.
Hal ini biasanya dilakukan oleh dalam hidrolisis asam dari
protein diikuti dengan pemisahan asam amino dan penentuan
kuantitas. Asam amino tertentu seperti triptofan dan sistein
yang sebagian hancur oleh hidrolisis asam, dan hidrolisis
asam mengkonversi asparagin dan glutamin untuk aspartat
dan
glutamat.
Sehingga
dalam
analisa
protein
secara
pemanggangan
dengan
suhu
tinggi
dapat
dan
reaksi
antara
gugus
amino
dengan
gula
amino
dengan
gula
pereduksi
pada
bahan
b. Destilasi
Sampel
Dimasukkan ke labu destilasi
Ditambah aquadest 50 ml
Ditambah 25 ml NaOH-Na tiosulfat
Dihubungkan ke destilator
Destilat ditampung dalam Asam Borat 10 ml
Ditampung sampai warna lakmus tidak berubah
c. Titrasi
Campuran destilat diberi indikator methylen blue
Dititrasi dengan HCl 0,1 N hingga terjadi perubahan warna
Dihitung ml HCl yang digunakan
Dihitung kadar protein yang terkandung
ml
Berat sampel
HCl
(gram)
(0,1N)
28
0,2
2
0,2
Sampel
1
2
Biskuat
Malkist
% protein
(wb)
111,72
7,98
metode
Kjeldahl.
Metode
ini,
penentuan
protein
pangan.
Dasar
perhitungan
penentuan
protein
menyatakan
bahwa
umumnya
protein
alamiah
demikian,
jumlah
protein
dapat
diperhitungkan
dilakukan
pada
biskuit
berbahan
dasar
gandum
halus
untuk
mempercepat
reaksi
pencampuran
adanya
proses
destruksi.
Suhu
destruksi
HgO + H2SO4
HgSO4 + H2O
2HgSO4
Hg2SO4 + SO2 + 2On
Hg2SO4
2HgSO4 + 2H2O + SO2
(CHON) + On + H2SO4 CO2 + H2O + (NH4)2SO4
Ammonium sulfat yang terbentuk dapat mengadakan reaksi
dengan merkuri oksida membentuk senyawa kompleks.
Proses destruksi selesai dengan ditandai warna larutan
menjadi jernih
Dalam melakukan destruksi Sampel dimasukkan dalam
labu
kjeldahl
dengan
bantuan
corong
kecil
ditambah
ammonium
sulfat
diperlakukan
yang
dengan
ml HCl x N HCl
x 0,014 x 100 .
berat sampel
ada
penyimpangan
terjadinya
penyimpangan.
Metode
Kjeldahl
secara
prinsip
menghitung
adanya
total,
sehingga
teranalisis.
Selain
itu,
dengan
adanya
proses
bahan
mengakomodasi
makanan,
sampel
karena
yang
cukup
jumlah
direproduksi,
besar
(sehingga
sebagai
zat
pembangun
dan
pengatur
di
sampel
yang
dihancurkan
sehingga
tidak
non
homogen),
dan
dapat
dilakukan
secara
otomatis.
7. Metode Kjeldahl dari segi negatif dalam penelitian klinis
atau laboratorium tidak praktis dan N total yang dihasilkan
bukan sekedar dari zat protein saja, bisa didapat dari zat
non protein.
DAFTAR PUSTAKA
Amin, Muhammad and T.H. Flowers. 2004. Evaluation of Kjeldahl
Digestion Method. Journal of Research (Science), Vol.15(2):
159-161.
Andarwulan, Nuri., F. Kusnandar., dan D. Herawati. 2011. Analisis
Pangan. Dian Rakyat. Jakarta.
LAMPIRAN
28 x 0,1
x 0,014 x 5,7 100
0,2
111,72
2. Sampel Biskuat
ml HCl x N HCl
N=
x 0,014 x FK 100
berat sampel
2 x 0,1
x 0,014 x 5,7 100
0,2
7,98
Hasil Dokumentasi
Gambar
3.2
Kemasan
Keterangan Informasi Nilai
Gizi Malkist Abon
Gambar 3.3 Kemasan Sampel
Biskuat