Professional Documents
Culture Documents
PAJAK 1
Twitter: @spafeui
Mojakoe Perpajakan 1
FINAL EXAM
SEMESTER GASAL 2010/2011
MATA KULIAH
DOSEN
HARI/TANGGAL
WAKTU
SIFAT
:
:
:
:
:
PERPAJAKAN 1
TIM DOSEN PARALEL
Kamis, 16 Desember 2010
150 MENIT
CLOSED BOOK
Soal Wajib
Soal 1 (30%)
Berikut ini adalah laporan laba rugi perusahan untuk tahun 2010:
PT Kencana
Laporan Laba Rugi
Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2010
Penjualan Netto
Harga Pokok Penjualan (HPP)
Laba Bruto
32.400.000.000
20.320.000.000
12.080.000.000
Biaya Operasional
Gaji dan Tunjangan-tunjangan
2.580.000.000
80.000.000
340.000.000
Biaya Transport
360.000.000
Biaya Pemasaran
224.000.000
Biaya Bunga
104.000.000
160.000.000
360.000.000
300.000.000
Biaya penyusutan
1.000.000.000
80.000.000
80.000.000
100.000.000
60.000.000
160.000.000
Page 2
Mojakoe Perpajakan 1
260.000.000
Total Biaya
6.248.000.000
5.832.000.000
Pendapatan lain-lain
Kerugian Penjualan Mesin
Penghasilan dari investasi PT. Berliana kepemilikan 30%
Penghasilan sewa mesin
Penghasilan sewa gedung
Penghasilan dividen dari Negara X (20%)
Penghasilan dividen dari Negara Y (40%)
Penghasilan Bunga Deposito
Total pendapatan lain-lain
-200000000
1000000000
196000000
360000000
1600000000
600000000
160000000
3716000000
9.548.000.000
Informasi tambahan :
a.
Termasuk dalam penjualan adalah penjualan kepada instansi pemerintah yang dananya
bersumber dari APBN yang dikenakan PPh Bendaharawan 1,5% :
b.
c.
Termasuk dalam fiskal luar negeri adalah fiskal luar negeri untuk keluarga direksi sebesar
Rp20.000.000
d.
Termasuk dalam
Rp140.000.000
e.
Dalam biaya reparasi dan pemeliharaan termasuk pemeliharaan mobil sedan pimpinan
perusahaan sebesar Rp60.000.000
f.
g.
h.
Biaya jamuan tamu yang ada daftar nominatifnya hanya sebesar 25% dari total biaya
i.
Tunjangan kesehatan karyawan diberikan 40% dalam bentuk penyediaan fasilitas klinik
dan obat-obatan di perusahaan serta 60% dalam bentuk penggantian biaya pengobatan
yang diberikan dalam bentuk penggantian tunai. Penggantian ini dilakukan bersamaan
dengan pembayaran gaji dan dimasukkan dalam komponen tunjangan kesehatan.
j.
Kerugian penjualan mesin diperoleh dari penjualan satu unit mesin pabrik. Mesin memiliki
harga perolehan Rp1.600.000.000, menurut akuntasi disusutkan selama 10 tahun, dengan
nilai sisa Rp400.000.000 dan menggunakan metode garis lurus. Mesin dibeli pada 1
Januari 2000. Menurut fiskal termasuk aset kelompok III, yang disusutkan selama 16
tahun dengan metode garis lurus. Mesin dijual 2 Januari 2010 dengan harga
Rp200.000.000.
k.
Penghasilan sewa mesin untuk satu tahun diterima pada awal tahun, jumlah yang tercatat
di atas adalah nilai setelah pajak.
perjalanan
dinas
tersebut
adalah
biaya
tour
karyawan
sebesar
sebesar
Page 3
Mojakoe Perpajakan 1
l.
Penghasilan sewa gedung dari PT Safira yang diterima pada 1 Januari 2010 sebesar
Rp800.000.000 untuk masa sewa 2 tahun. Nilai di atas adalah nilai setelah pajak
penghasilan final.
m.
Penghasilan dividen dari luar negeri tersebut adalah nilai setelah dipotong pajak dengan
tarif seperti yang tercantum dalam informasi di atas.
n.
o.
p.
Pajak yang telah dibayar perusahaan selama tahun 2010 diantaranya adalah:
Soal 2 (30%)
PT Ebaguna adalah sebuah perusahaan yang bergerak di industri kerajinan rotan, yang
berkedudukan di Jalan Raya Bogor Km. 66. PT Ebaguna dikukuhkan sebagai Pengusaha Kena Pajak
(PKP) sejak tanggal 10 April 2010. Merek untuk produknya adalah Dapae. Dalam bulan Juni 2010,
dapat dipetik transaksi sebagai berikut
5 Juni 2010
7 Juni 2010
9 Juni 2010
10 Juni 2010
12 Juni 2010
15 Juni 2010
17 Juni 2010
17 Juni 2010
20 Juni 2010
20 Juni 2010
Dikeluarkan dari Pelabuhan Tanjung Priok mesin yang diimpor dari Thailand. Nilai
impor Rp54.000.000. Dibebaskan dari pengenaan Pajak Pertambahan Nilai (PPN).
Diekspor rak buku dari rotan ke Norwegia dengan nilai ekspor Rp3.000.000.000.
Diterima pembayaran dari PT Pasini atas produk rotan yang diserahkan pada tangal
16 Mei 2010 dengan harga jual Rp360.000.000
Membayar jasa event organizer untuk pesta ulang tahun perusahaan sebesar
Rp80.000.000. Faktu pajak dierima perusahaan pada tanggal 11 Juni 2010.
Ditemukan faktur pajak yang belum dikreditkan dengan PPn senilai Rp10.000.000.
Faktur pajak tersebut memenuhi baik ketentuan formil maupun materiil dengan
tanggal faktur pajak 10 Maret 2010
Membayar uang muka mobil sedan untuk direktur PT Ebaguna sebesar
Rp100.000.000 (dari total Rp400.000.000). Atas mobil sedan ini juga dikenakan
Pajak Penjualan Atas Barang Mewah (PPnBM) sebesar 25%.
Diterima pembayaran Rp80.000.000 dari PT Jelita di kawasan berikat , atas produk
rotan yang diserahkan pada 18 Mei 2010. Atas penyerahannya mendapat fasilitas
tidak dipungut PPN.
Membayar sejumlah Rp100.000.000 ke PT Rorotan untuk penyerahan bahan baku
rotan yang diterima pada tanggal 17 Mei 2010. Faktur pajak diterima bersamaan
dengan penyerahan bahan baku.
Diterima pembayaran Rp180.000.000 dari pemungut PPN atas penyerahan produk
rotan pada 3 Mei 2010. Surat tagihan tanggal 8 Juni 2010
Membayar Rp60.000.000 kepada Pak Mason sebagai biaya borongan tukang dan
material untuk perbaikan gudang tempat menyimpan rotan PT Ebaguna seluas
Page 4
22 Juni 2010
23 Juni 2010
31 Juni 2010
31 Juni 2010
31 Juni 2010
Mojakoe Perpajakan 1
150m2
Menyerahkan salah satu mobil operasi perusahaan yang dijual dengan harga jual
Rp80.000.000 kepada PT Eka. Mobil ini dijual karena akan diganti dengan yang baru
sementara PT Eka adalah perusahaan penjual kendaraan bekas eceran.
Diterima pajak dari pabrik pernis PT Cemerlang tertanggal 29 Mei 2010 dengan
jumlah PPN Rp16.000.000
Menyumbang lemari rotan kepada panti asuhan Sejiwa. Harga jual lemari ini
sebenarnya Rp9.600.000 termasuk laba 20% dari harga pokok.
Diterima kembali dengan nota retur tanggal 29 Mei 2010 dari PT Cakrabirawa
sejumlah mebel dengan harga jual Rp60.000.000
Menyerahkan secara konsinyasi 20 produk rotan (@ Rp 4.800.000) kepada PT
Beauty
Asumsi :
1. PT Ebaguna menggunakan mekanisme pengkreditan PKPM
2. Semua PM adalah untuk penyerahan terutan PPN
3. PM dikreditkan dalam periode yang sama dengan diterimanya faktur pajak.
Diminta
a. Untuk setiap transaksi di atas tentukan apakah PPN yang terkait adalah Pajak Keluaran (PK)
atau Pajak masukan (PM), tanggal dibuatnya faktur pajak, Dasar Pengenaan Pajak (DPP),
PPN/PPnBM sesuai format yang ditentukan! (Kolom keterangan khusus digunakan untuk
memberikan keterangan apakah pajak masukan dapat atau tidak dapat dikreditkan dan
alasan tidak bisa dikreditkan)
b. Hitung PPN kurang/lebih bayar untuk masa pajak Juni 2010 jika terdapat pajak lebih bayar
dari bulan Mei 2010 sebesar Rp5.000.000 yang dikompensasikan ke bulan Juni 2010.
Hitunglah PPh pasal 24 yang dapat dikreditkan atas penghasilan luar negeri!
Hitunglah total kredit pajak (pengurang pajak terutang) yang bisa diakui oleh perusahaan!
Hitung kurang bayar/lebih bayar PPh badan perusahaan tahun 2010!
Hitung PPh pasal 25 untuk tahun pajak 2011!
SOAL 3B (25%)
BUT Kangaro Inc. Adalah suatu BUT di Indonesia yang pada tahun 2010 mencatat penghasilan dan
beban sebagai berikut
No Keterangan
Nilai (Rp)
Penghasilan dari Indonesia
1.
Penghasilan dari pemberian jasa manajemen di Indonesia
Rp 10 milyar
2.
Beban Operasional (Termasuk beban penyusutan aktiva tidak lancar Rp 7,1 milyar
kategori 1 sebesar Rp300.000.000 yang dihitung dengan metode jumlah
angka tahun. Nilai perolehan aktiva tidak lancar adalah sebesar
Semester Genap 2010/2011
Page 5
Mojakoe Perpajakan 1
Rp 1 Milyar
Rp700juta
Rp 1 milyar
Rp100 juta
Rp2 milyar
Rp1,2 milyar
Rp2,5milyar
Rp1milyar
Rp3,5 milyar
Page 6
Mojakoe Perpajakan 1
d. Mengapa perlu dibedakan apakah terdapat BUT atau tidak apabila badan yang tidak didirikan di
Indonesia menjalankan kegiatan atau usaha di Indonesia?
e. Jelaskan dan berikan contoh kapan hubungan istimewa terjadi dari sisi peraturan pajak
penghasilan!
Page 7
Mojakoe Perpajakan 1
JAWABAN:
Soal 1
No.
a.
75,000,000
60,000,000
b.
9,548,000,000
240,000,000
60,000,000
c.
80,000,000
d.
e.
f.
140,000,000
60,000,000
(960,000,000)
760,000,000
g.
80,000,000
h.
60,000,000
i.
104,000,000
j.
(200,000,000)
k.
l.
(360,000,000)
400,000,000
m.
n.
o.
p.
add.
4,000,000
400,000,000
(160,000,000)
60,000,000
10,451,000,000
* asumsi : biaya depresiasi hanya dicatat di biaya operasional di laporan akuntansi (sama
sekali tidak pada HPP), sehingga total rekonsiliasi fiscal untuk depresiasi dapat diketahui
yakni selisih dari biaya depresiasi operasional (1M) dengan informasi tambahan (1,2M),
sama dengan 200 juta (koreksi negatif).
Menurut Akuntansi, nilai buku 2 Jan 2010 sebesar nilai residual = 400 juta (telah
didepresiasi penuh selama masa manfaat menurut akuntansi)
Menurut Fiskal, nilai buku 2 Jan 2010 sebesar 600 juta ( 1,6 M (100 juta x 10
tahun). 100 juta adalah beban depresiasi per tahun menurut fiscal (1,6 M / 16
tahun).
Selisih menurut Akuntansi dan Fiskal adalah sebesar 200 juta (600 juta 400 juta),
yang menyebabkan kerugian penjualan menurut fiskal lebih besar Koreksi
Negatif.
Page 8
Mojakoe Perpajakan 1
Soal 2
a.
Date
PK/PM
Tanggal
Pajak
Faktur
DPP
PPN / PPnBM
Keterangan
5 Juni 2010
7 Juni PK
2010
7 Juni 2010
9 Juni 2010
16 Mei 2010
10 Juni PM
2010
10 Juni 2010
12 Juni 2010
10 Maret 2010
15 juni PM
2010
15 Juni 2010
17 Juni 2010
18 Mei 2010
17 Juni 2010
17 Mei 2010
PM sebesar Rp 10 juta
sudah
dikreditkan
pada bulan Mei 2010.
20 juni 2010
3 mei 2010
PK sebesar Rp 10 juta
sudah diakui bulan
Mei 2010
PPN sebesar Rp 36
juta sudah diakui pada
saat penyerahan tgl 16
Mei 2010
Faktur
tertanggal
sebelum Perusahaan
menjadi PKP
Page 9
Mojakoe Perpajakan 1
20 Juni PM
2010
20 juni 2010
22 Juni PK
2010
22 Juni 2010
23 Juni PM
2010
29 Mei 2010
Harga jual
31 Juni PK
2010
31 Juni 2010
31 juni (PK)
2010
29 Mei 2010
31 Juni PK
2010
31 Juni 2010
b.
PPN = 16 juta
PM dapat dikreditkan
pada masa pajak Juni
2010.
Soal 3A
75 juta + 60 juta
400 juta + 250 juta
= 135.000.000
=
4.000.000
= 650.000.000
Page 10
PPh 25
Fiskal Luar Negeri (tanpa keluarga)
Mojakoe Perpajakan 1
= 1.800.000.000
=
60.000.000 +
Rp 2.649.000.000,00
Total
10,000,000,000
(1,000,000,000)
(100,000,000)
Penghasilan kantor pusat dari pemberian jasa manajemen di
Indonesia yang dilakukan langsung oleh kantor pusat
2,000,000,000
2,500,000,000
(1,000,000,000)
3
Page 11
Mojakoe Perpajakan 1
Rekonsiliasi Fiskal
Koreksi Positif : Beban Depresiasi menurut JAT -> SLM
1
100,000,000
1,000,000,000
1,000,000,000
10,000,000,000
Kompensasi Kerugian
b.
tahun 2007
(400,000,000)
tahun 2009
(600,000,000)
9,000,000,000
2,250,000,000
100.000.000
200.000.000
1.300.000.000
400.000.000 +
2.000.000.000
Page 12
Mojakoe Perpajakan 1
e.
Apabila di repatriasi, maka laba setelah pajak akan dikenakan pajak final PPh 26 dengan
tariff 20 %.
Laba setelah Pajak (menurut fiskal) = 10.000.000.000 2.250.000.000 = 7.750.000.000
PPh pasal 26 = 20 % x 7.750.000.000 = Rp 1.550.000.000
Soal 4
a.
Kriteria
PPN
PPnBM
Objek
Tarif
10%
10-200%
Pengenaan
Pajak Masukan
Terdapat istilah Pajak Masukan, dan dapat Tidak terdapat istilah pajak
dikreditkan dengan syarat-syarat tertentu
masukan, karena PPnBM
hanya dikenakan sekali, dan
tidak dikenakan lagi paga
penjualan barang mewah
tersebut.
b. Dari sisi peraturan perpajakan, kebijakan tersebut kurang tepat. Seperti diketahui, faktur pajak
harus dibuat pada waktu yang lebih dahulu di antara dua kejadian tersebut, penyerahan atau
pembayaran. Padahal pada umumnya, pada penjualan kredit, penyerahan barang akan dilakukan
terlebih dahulu ketimbang pembayaran transaksi tersebut. Sehingga pada saat penyerahan
barang, PPN harus sudah diakui, namun bukti pendukung (faktur pajak) belum tersedia. Hal ini
tentunya akan merugikan bagi kedua pihak, khususnya bagi pembeli, Karena pembeli tidak akan
dapat mengkreditkan pajak masukan secepatnya.
c. Sesuai dengan teori maksimisasi profit, Andi harus mengusahakan penjualan atau aktivitas lain
yang dapat meningkatkan revenue. Andi mungkin dapat melakukan hal ini dengan ekspansi
ataupun peningkatan biaya marketing yang mendatangkan benefit bagi perusahaan. Ekspansi ini
tentunya membutuhkan pendanaan, dimana Andi dapat memberikan kontribusinya sebagai
finance director dengan keputusan pendanaan yang ia buat. Perusahaan dapat melakukan
penerbitan saham baru. Walaupun cost dari saham tersebut umumnya lebih mahal ketimbang
Page 13
Mojakoe Perpajakan 1
cost dari debt, namun saham tidak ada beban bunga, yang malah makin mengurangi laba bagi
perusahaan. Dengan perencanaan yang baik, hasil dari pendanaan dan ekspansi ini diharapkan
dapat meningkatkan laba perusahaan sesuai target.
d. Karena ada atau tidak adanya BUT dari badan yang tidak didirikan di Indonesia akan berpengaruh
terhadap aspek perpajakan dari usaha tersebut. Apabila badan tersebut tidak berbentuk BUT,
maka badan tersebut akan dikenakan tarif PPh pasal 26, yakni 20 % dari PENGHASILAN BRUTO
usaha. Sedangkan apabila usaha tersebut menggunakan BUT sebagai bentuk usahanya, maka
aspek perpajakan yang dikenakan akan sesuai dengan perlakuan pada badan yang didirikan di
Indonesia, yakni dengan tariff sebesar 25% dari Laba usaha (menurut fiskal). Namun penggunaan
BUT ini mempersusah repatriasi (pengembalian dana dan semua laba ke Negara badan tersebut
didirikan), salah satunya dengan adanya pengenaan pajak lagi dari besar uang yang di repatriasi
dengan tarif PPh pasal 26 sebesar 20%.
e. Hubungan istimewa dalam peraturan PPh diatur dalam UU PPh Pasal 18 ayat 4. Yang dimaksud
dengan hubungan istimewa adalah :
a. Wajib Pajak mempunyai penyertaan modal langsung atau tidak langsung paling
rendah 25% (dua puluh lima persen) pada Wajib Pajak lain; hubungan antara Wajib
Pajak dengan penyertaan paling rendah 25% (dua puluh lima persen) pada dua
Wajib Pajak atau lebih; atau hubungan di antara dua Wajib Pajak atau lebih yang
disebut terakhir;
b. Wajib Pajak menguasai Wajib Pajak lainnya atau dua atau lebih Wajib Pajak berada
di bawah penguasaan yang sama baik langsung maupun tidak langsung; atau
c. terdapat hubungan keluarga baik sedarah maupun semenda dalam garis keturunan
lurus dan/atau ke samping satu derajat.
In SPA, we believe that associates are our most valuable assets, thats why we
transform them from good to become excellent
Page 14