Professional Documents
Culture Documents
Kenabian
Sesungguhnya jejaring (kekuatan) Islam akan terurai satu persatu,
apabila seseorang tumbuh sebagai muslim tanpa mengenal Jahiliyah.
(Umar bin Khatab)
Islam muncul di tengah-tengah kondisi masyarakat yang sangat
rusak. Sehingga tidak banyak dari mereka yang dapat menerima Islam
dengan mudah. Karena Islam hadir untuk menanamkan nilai-nilai
keselamatan dunia akhirat bagi manusia yang ternyata nilai-nilai tersebut
dianggap bertentangan dengan apa yang mereka yakini. Tetapi kemudian,
minoritas orang-orang Quraisy yang pertama-tama masuk Islam adalah
orang-orang yang memiliki kekuatan integritas keimanan yang tinggi.
Mereka hadir di tengah dominasi masyarakat penyembah berhala. Namun
mereka mampu menunjukan integritas sebagai muslim, hingga akhirnya
mereka pun dapat menjadi hujjah. Tidak semua kaum Quraisy berada
pada level seperti Abu Jahal dan Abu Lahab dalam memusuhi Islam. Ada
juga diantara mereka, orang-orang yang perlahan-lahan tertarik pada
Islam. Tidak dapat dipungkiri salah satu hal yang akhirnya membuat
mereka tertarik adalah integritas keimanan orang-orang yang lebih dahulu
masuk Islam. Dan itu pula yang menyebabkan Umar bin Khatab pun
akhirnya masuk Islam. Karena Umar menyaksikan sendiri kekuatan
intergritas keimanan orang-orang yang disiksanya. Untuk mengokohkan
iman kita saat ini, kita harus mengenal bagaimana latar belakang
persoalan umat muslim dalam mempertahankan integritas keimanannya
itu. Mempertahankan integritas di tengah kondisi yang seperti apa. Kondisi
yang sebelumnya mereka alami yang disebut dengan jahiliyah.
Jahiliyah tidaklah identik dengan Arab sebagai etnik, atau jazirah
Arab sebagai geografis. Jahiliyah adalah nilai atau sistem nilai, berupa
keyakinan, budaya, kebiasaaan, cara berpikir, cara berinteraksi, yang
berlaku di mana saja. Sempit sekali jika kita membatasi jahiliyah hanya di
wilayah Arab sebelum datangnya Islam. Jahiliyah itu mencakup seluruh
1
AKSI 1 | Rizky Fauziah
dunia di masa faqro, atau masa kekosongan dunia dari para Rasul.
Terhitung sejak Nabi Isa diangkat oleh Allah sehingga tidak ada Nabi dan
Rasul yang diutus pada masa tersebut. Masa faqro berlangsung sekitar
500 tahun lamanya. Namun bukan berarti di masa tersebut tidak ada
petunjuk Allah. Petunjuk Allah ada, yakni berupa ajaraan-ajaran Nabi-Nabi
sebelumnya. Artinya tidak benar jika ada anggapan bahwa Allah
membiarkan begitu saja umat manusia terombang-ambing dalam hidup
tanpa petunjuk.
Petunjuk-petunjuk Allah adalah berupa ajaran-ajaran yang
diturunkan kepada Nabi-Nabi sebelumnya, diantaranya Nabi Musa,
Ibrahim, Isa. Namun ajaran-ajaran tersebut dijalankan tanpa membatalkan
ajaran-ajaran lain yang turun sebelumnya. Artinya, mereka yang
menjalankan ajaran-ajaran tersebut tidak merasa saling mengganggu dan
terganggu dalam menjalankannya. Karena ajaran-ajaran tersebut
dijalankan sifatnya sangat individu, tidak mempengaruhi lingkungan.
Mereka menjalankan ajaran-ajaran tersebut namun ajaran-ajaran tersebut
tidak dapat membangun sebuah sistem menyeluruh yang menyentuh
seluruh aspek kehidupan. Sehingga mereka mencari-cari bagaimana
caranya beribadah dengan agama yang benar, dengan panduan yang
benar. Ditambah dengan terdapatnya pada kitab-kitab yang menjadi
petunjuk tersebut akan kehadiran penutup mata rantai kenabian, sehingga
membuat mereka yakin akan kedatangannya Nabi. Dalam sebuah kisah
diutarakan bahwa mereka, orang-orang hanif yang sudah sangat bingung
mencari-cari agama yang benar sampai pergi ke negeri Syam. Diantara
mereka yang tidak menemukan jawaban atas kegelisahannya akan pulang
ke Mekkah kemudian bersujud di hadapan untanya seraya mengatakan
aku tau Engkau ada, tapi aku tak tahu bagaimana caranya beribadah
kepadaMu. Begituah kira-kira gambaran kegelisahan orang-orang hanif di
tengah kerusakan masyarakatnya.
Kehadiran Nabi Muhammad dengan segala ciri-cirinya, baik fisik
maupun peristiwa-peristiwa menakjubkan, sesungguhnya telah diketahui
oleh para Ahlul kitab. Bahkan mereka mengenali beliau melebihi anaknya
sendiri. Salah seorang pendeta Bahira yang tidak pernah kembali sejak
kepergiannya menyendiri di hutan atau pun tempat-tempat yang jauh dari
2
AKSI 1 | Rizky Fauziah
( :)
Ya Tuhan kami, utuslah untuk mereka sesorang Rasul dari kalangan
( :)
Dan (ingatlah) ketika Isa putra Maryam berkata, "Wahai Bani Israil!
Sesungguhnya aku utusan Allah kepadamu, yang membenarkan kitab
(yang turun) sebelumku, yaitu Taurat dan memberi kabar gembira dengan
seorang rasul yang akan datang setelahku, yang namanya Ahmad
(Muhammad)." Namun ketika Rasul itu datang kepada mereka dengan
3
membawa bukti-bukti yang nyata, mereka berkata, "Ini adalah sihir yang
nyata. (QS As Saff [61]: 6)
Berbicara tentang kelahiran Muhammad sampai usia 40 tahun
sebelum nubuwah adalah masa-masa Allah mempersiapkan Muhammad
menjadi Rasul. Tentu persiapan tersebut dengan seluruh peristiwa umum
dan menakjubkan pada diri Muhammad bukanlah suatu kebetulan karena
kita ketahui gunung saja akan hancur jika Al Quran diturunkan
kepadanya. Karena nubuwah itu bukan sesuatu yang mudah, nubuwah
adalah sesuatu yang berat. Bukan cuma melaksanakannya tetapi juga
menerimanya. Itu lah yang menyebabkan Nabi bercucuran keringat
dimusin yang dingin. Karena tidak mudah itu maka Allah memberikan
persiapan-pesiapan kepada Nabi. Muhammad disiapkan dengan berbagai
peristiwa yang mengawali kenabian.
Kemampuan berbahasa dan fisik yang kuat merupakan persiapan
yang perlu ditanamkan pada diri pemimpin sejak dini. Masa kecil
Muhammad yang Allah menempatkan beliau di Bani Sad bersama ibu
susuannya, Halimah binti Abu Dzuaib, merupakan persiapan kemampuan
berbahasa yang fasih, karena Bani Sad dikenal dengan bani yang memiliki
kemampuan berbahasa terfasih. Kemudian wilayah dan kondisi lingkungan
tempat tinggal Bani Sad berbentuk daratan pegunungan dengan cuaca
ekstrim, sehingga daerah tersebut menjadi tempat bermain Muhammad,
sambil menggembala kambing bersama saudara-saudaranya, anak dari
Halimah, sekaligus melatih kemampuan dan kekuatan fisik Muhammad.
Peristiwa pembelahan dada sebagai peristiwa menakjubkan masa kecil
Muhammad, sesungguhnya tidak perlu Allah melakukan pada diri
Muhammad sesuatu yang simbolik untuk membersihkan hatinya dengan
mengutus malaikat kemudian membelah dada dan membersihkannya
dengan air zamzam yang kemudian dibuktikan oleh perkataan Anas
setelah Muhammad menjadi Rasul bahwa Anas pernah melihat bekas
jaitan pada dada Muhammad. Tetapi kemudian Allah melalukan hal
tersebut berkaitan dengan persiapan pada diri Muhamamd untuk menjadi
qudwah, uswah, teladan, butuh momentum untuk dapat diambil
4
AKSI 1 | Rizky Fauziah
5
AKSI 1 | Rizky Fauziah
6
AKSI 1 | Rizky Fauziah
Waraqah seorang ahlul kitab dan seseorang yang menguasai kitab maka
Ia akan berbicara jauh kedepan tentang kehidupan.
Wahyu yang turun kepada Muhammad tidaklah berangsur-angsur
tanpa henti. Sempat beberapa kali adanya masa kekosongan wahyu. Yang
pertama adalah kekosongan yang panjang kemudian turunlah surat
selanjutnya yakni Al Qolam, Al Muzzamil, dan surat Al Mudatsir sebagai
wahyu dengan perintah untuk dakwah secara terang-terangan. Pada masa
kekosongan berikutnya, kemudian turunlah surat Ad Dhuha, sebagai
jawaban dari Allah atas kalimat kaum Quraisy yang berkata sangat buruk
kepada Muhammad, terutama istri dari Abu Lahab, Ummu Jamil, yang
mengatakan bahwa Muhammad telah ditinggal oleh setannya.
Keberadaan Muhammad di Mekkah bukan hanya sebatas lahirnya
Nabi, tetapi juga lahirnya sebuah tatanan masyarakat baru. Sehingga
kelahiran masyarakat baru tersebut menimbulkan adanya reaksi karena
sudah menjadi Sunatullah kebenaran itu dimusuhi oleh kebatilan. Ketika
kebatilan bereaksi, maka akan mencari sumber kekuatan itu dari mana. Di
awal-awal masa dakwah Rasulullah dikuatkan oleh orang-orang
terdekatnya. Dan kemudian orang-orang Qurais yang masuk Islam
selanjutnya merupakan perwakilan dari seluruh keluarga besar atau banibani yang terdapat pada suku Quraisy.
Mereka mengira bahwa sumber kekuatan tersebut berada di Abu
Thalib. Kemudian kaum Quraisy menemui Abu Thalib mengadakan
negosisi untuk menghentikan dakwah Nabi. Karena gagal bernegosiasi
dengan Abu Thalib, Quraisy yang menentang Nabi tersebut melakukan
penindasan secara fisik kepada pengikut Rasul. Quraisy melakukan
negosiasi kepada Abu Thalib sebanyak dua kali. Namun setelah kaum
Quraish tidak berhasil bernegosiasi dengan Abu Thalib untuk kedua
kalinya, penyerangan secara fisik terhadap umat Islam semakin menjadi,
akhirnya Nabi memerintahkan sebagian sahabat untuk hijrah ke
Habasyah. Dan hijrah itu dilakukan dua kali.
Sebagian sahabat telah berhijrah ke Habasyah, namun di Mekkah
muslimin tetap menerima penindasan-penindasan tiada hentinya. Maka
7
AKSI 1 | Rizky Fauziah
8
AKSI 1 | Rizky Fauziah