You are on page 1of 35

BIMTEK PENYUSUNAN

INDIKATOR STANDAR
PELAYANAN MINIMAL (SPM) DAN
COSTING
BIDANG PENDIDIKAN
Puput Tri Komalasari

Australian Aid - Managed by


Cardno Emerging Markets
on behalf of AusAID

PENGERTIAN SPM

Jenis dan mutu pelayanan dasar


sebagai tolok ukur kinerja
penyelenggaraan urusan wajib daerah
(kewenangan wajib daerah) yang berhak
diperoleh setiap warga secara minimal
(PP No.SPM
65/2005
)
merupakan
JANJI dari
satuan kerja dalam
menyediakan pelayanan wajib
kepada masyarakat yang
dilayani.

SPM : Dalam keterbatasan


3

menghasilkan yg paling
dibutuhkan

Minimal VS Kebutuhan
Dasar
Kualitas hidup manusia terpenuhi

1. Untuk sehat fisik


2. Untuk sehat akal
3. Untuk sehat lingkungan
4. Untuk sehat tempat tinggal
5. Untuk sehat bekerja
6. Dan sehat lainya
Ujungnya adalah :
BASIS UNTUK KESEJAHTERAAN TELAH
DISIAPKAN

Tanpa hrs terkait langsung dgn VISI, hal


yg mendasar ini harus dilaksanakan jika
berniat mensejahterakan rakyat

Pertumbuha
n
Pondasi

PILIHAN

SPM

Mengapa SPM

Kementerian sudah mengeluarkan


(investasi) KEBIJAKAN pedoman dan
peraturan terkait SPM
SPM adalah area dimana rakyat dapat
menuntut karena ada HAK yg melekat, dan
pemerintah WAJIB melaksanakan.
Meskipun tidak ada sanksi, tetapi dapat
memberi nilai tambah yg significant untuk
terbangunya pemerintahan yang
akuntabel.

DASAR HUKUM
STANDAR PELAYANAN MINIMAL
DAERAH PROVINSI DAN DAERAH KABUPATEN/KOTA
6

UU 32 Tahun 2004
tentang Pemerintahan
Daerah
Pasal 11 ayat (4), Pasal
14 (3)
PP 38 Tahun 2007
tentang Pembagian
Urusan Pemerintah
antara Pemerintah,
Pemerintah Daerah
Provinsi, dan Pemerintah
Daerah Kabupaten/ Kota

PP 65 Tahun 2005
tentang Pedoman
Penyusunan dan
Penerapan SPM

Permendagri 6 Tahun
2007 tentang Petunjuk
Teknis Penyusunan dan
Penerapan Standar
Pelayanan Minimal

PP 41 Tahun 2007
tentang Organisasi
Perangkat Daerah

Permendagri 79 Tahun
2007 tentang Pedoman
Penyusunan Rencana
Pencapaian SPM

REFORMASI BIROKRASI dalam rangka


OTONOMI DAERAH
7

responsive governance
Pemerintah
sedapat mungkin
melakukan halhal yang benar
(do the right
things)

responsible governance
accountable
Pemerintah harus governance
mengerjakan
Pemerintah harus
dengan benar
akuntabel
(do it right)

Part of
Proble
m

Pemeri
ntah

GOOD
GOVERNME
NT
GOVERNAN
CE

Part of
Solutio
n

STANDAR PELAYANAN
MINIMAL

Nilai
Strategis:

Bagi Pemerintah:
Dapat dijadikan sebagai
benchmark/tolok ukur untuk
menentukan biaya yang
dibutuhkan untuk
membiayai pelayanan
Bagi Masyarakat:
dapat dijadikan sebagai
acuan untuk menilai
kualitas dan kuantitas
suatu pelayanan publik yang
disediakan oleh pemerintah

tolok ukur penyediaan layanan


kondisi optimal yang dapat dicapai oleh penyedia
layanan (pemerintah daerah) yang ditentukan oleh
sumberdaya yang dimilikinya (sumberdaya manusia,
perlengkapan dan pembiayaan serta sumberdaya
pendukung lainnya)

acuan kualitas dan kuantitas


pelayanan

kondisi minimal yang dapat diperoleh dari penyedia


layanan (pemerintah daerah) terkait pelayanan publik
yang diberikan

SP

Minimal dari
sudut pandang
masyarakat
Optimal bagi
pemerintah

SPM DAN PEMBAGIAN URUSAN


PEMERINTAHAN

Urus
an
Wajib

SPM
Standar
Kinerja

Urus
an
Piliha
n

SUDAH ADA 15 SPM YANG DITUANGKAN


DALAM PERATURAN MENTERI
11

*) SPM diterapkan ditingkat Provinsi dan Kabupaten/Kota; Sumber : Kementerian Dalam Negeri,
17 Februari 2012

PENERAPAN SPM
12

Muatan Inti:
Jenis Pelayanan Dasar
Indikator dan Nilai
SPM
SPM
Pengorganisasian SPM
Batas waktu
pencapaian SPM

Mengacu
pada
Pemda menyusun
rencana pencapaian SPM

Target
Target tahunan
tahunan
pencapaian SPM

Dituangkan dalam

Dituangkan dalam
Rencana Pembangunan
Jangka Menengah
Daerah
Daerah (RPJMD)
(RPJMD)
Rencana
Rencana Strategis
Strategis
Satuan Kerja Perangkat
Daerah (Renstra SKPD)

Kebijakan Umum Anggaran (KUA)


Rencana Kerja Pemerintah Daerah
(RKPD)
Rencana Kerja Satuan Kerja
Perangkat Daerah (Renja SKPD)
Rencana Kerja dan Anggaran Satuan
Kerja Perangkat Daerah (RKA-SKPD)

Klasifikasi belanja
daerah dengan
pertimbangan
kemampuan keuangan
daerah
Berdasarkan

PENGINTEGRASIAN SPM DALAM


RPJMD
13

Urusan
Pemerintahan
Urusan Bersama

Urusan Pilihan

Pelayanan Dasar

Urusan Wajib

Standar Pelayanan
Minimal (SPM)

Menjadi salah satu


faktor dalam
menggambarkan

Urusan Mutlak

Renja-SKPD
RKPD

Menjadi acuan
dalam penyusunan

RKA-SKPD
Rancangan RPJMD
Renstra-SKPD
Visi, Misi dan
Tujuan
Strategi dan
Kebijakan
Program, Indikasi
Kegiatan, Prestasi
Kerja Berbasis
SPM

Penetapan Perda
tentang RPJMD

Strategi
Pembangunan
Daerah
Arah Kebijakan
Umum
Arah Kebijakan
Keuangan Daerah
Program Prioritas
Daerah

Analisis Keuangan
dan Kondisi Umum
Daerah

Kondisi Umum
Daerah
Urusan
Pemerintahan
Kewenangan
Daerah
Faktor Geografis
Perekonomian
Daerah
Kondisi Sosial
Budaya
Prasarana dan
Sarana
Pemerintahan
Umum
Prestasi Kerja
Pelayanan Publik
Berbasis SPM

PENGINTEGRASIAN SPM DALAM


RAPBD
14

RKPD
RKPD

Rancangan
Rancangan KUA
KUA

Analisis
Analisis Standar
Standar
Belanja
Belanja
SKPD
SKPD

Standar
Standar Pelayanan
Pelayanan
Minimal
Minimal
Nota
Nota Kesepakatan
Kesepakatan
KUA
KUA

Rancangan
Rancangan PPAS
PPAS

SE
SE KDH
KDH tentang
tentang
Pedoman
Pedoman
Penyusunan
Penyusunan RKARKASKPD
SKPD

Nota
Kesepakatan
Nota Kesepakatan
PPAS
PPAS

Penyusunan
Penyusunan Rincian
Rincian Anggaran
Anggaran
Pendapatan
Pendapatan
Penyusunan
Penyusunan Rincian
Rincian Anggaran
Anggaran
Belanja
Tidak
Belanja Tidak Langsung
Langsung
Penyusunan
Penyusunan Rincian
Rincian Anggaran
Anggaran
Belanja
Langsung
Belanja Langsung
Penyusunan
Penyusunan Rincian
Rincian Penerimaan
Penerimaan
Pembiayaan
Daerah
Pembiayaan Daerah
Penyusunan
Penyusunan Rincian
Rincian
Pengeluaran
Pengeluaran Pembiayaan
Pembiayaan Daerah
Daerah

Standar
Standar Satuan
Satuan
Harga
Harga
RKA-SKPD
RKA-SKPD

Penetapan
Penetapan Perda
Perda
APBD
APBD

Per.
Per. KDH
KDH
Penjabaran
Penjabaran APBD
APBD

Evaluasi
Evaluasi Raperda
Raperda

Raperda
Raperda APBD
APBD

Penyusunan
Penyusunan
Raperda
Raperda APBD
APBD

Nota
Nota Keuangan
Keuangan

Badan
Badan
Kepegawaian/
Kepegawaian/
Daftar
Daftar Pegawai
Pegawai

Akuntansi/Laporan
Akuntansi/Laporan
Keuangan
Keuangan

APA KONSEKUENSI SPM?


(PP 65/2005)
On
paper
Sanksi

Reward

On fact

Rencana pencapaian target tahunan


SPM dan realisasinya dipublikasikan
kepada masyarakat
(Permendagri 79/2007)

Tahapan Target,
Rencana Kegiatan
dan
Penganggaran
SPM

PEMBIAYAAN SPM

Pemerin
tah
Provinsi

Pemerin
tah
Pusat

Pemerinta
h Kab/Kot

Swasta/
Swaday
a

Pembiayaan
SPM

Donor

Manfaat Perhitungan
Pembiayaan

Mengkaji kesenjangan dalam


pencapaian SPM

Menganalisa kapasitas daerah

Mengidentifikasi permasalahan
dalam pencapaian SPM

Merencanakan langkah-langkah
pencapaian SPM

Memberikan umpan balik bagi


Pemerintah terkait dengan DAK,
DEKON dan TP

Manfaat Perhitungan
Pembiayaan
Dapat menentukan
kewajaran biaya
untuk melaksanakan suatu kegiatan.
Meminimalisir terjadi pengeluaran
yang kurang jelas yang
menyebabkan anggaran tidak efisien
Penentuan anggaran SPM
berdasarkan pada tolok ukur kinerja
yang jelas
Penentuan besaran alokasi setiap
kegiatan menjadi lebih obyektif
Penyusunan anggaran menjadi tepat
waktu.

JENIS KEGIATAN DI SKPD


Indikator SPM
per Bidang

SKPD

SPM

SKPD

Pendukung
SPM

Faktor
Pertumbuhan

Permendagri
13/2006

Indikat
or SPM

Integrasi
PerencPenganggar
an

Baselin
e VS
Target
Nasion
al

Hitung
Biaya

Target
Capaia
n

Juknis
SPM

Langka
h
Kegiata
n TAHAPAN PERHITUNGAN
PEMBIAYAAN SPM

CONTOH PENYUSUNAN SUB


KEGIATAN
Jumlah peserta didik
dalam setiap
rombongan belajar
untuk SD/MI tidak
melebihi 32 orang, dan
untuk SMP/MTs tidak
melebihi 36 orang.

mendata
jumlah
rombel

Survey
Lapangan

Perencanaan

Melakukan
analisis masalah

Menambah
ruang kelas
baru

Membuat
kebijakan
pemerataan
distribusi peserta
didik

Konstruksi

Pengawasan

Jumlah peserta didik dalam setiap rombongan


belajar untuk SD/MI tidak melebihi 32 orang,
dan untuk SMP/MTs tidak melebihi 36 orang.

Menambah
ruang kelas
baru

Membuat
kebijakan
pemerataan
distribusi peserta
didik

Konstruksi

TIDAK BERBIAYA

A. Jumlah ruang
kelas baru
B. Luas (M2) per
ruang kelas

C. Harga satuan
per M2 bangunan

CONT
OH
PENY
USUN
AN
LANG
KAH
KEGIA
TAN
SPM

HAL-2 YG MEMPENGARUHI BESAR


KECILNYA KEBUTUHAN ANGGARAN
PELAKSANAAN SPM
1.
2.

3.
4.

Jumlah sasaran Semakin tinggi sasaran


semakin tinggi anggaran yg dibutuhkan.
Target pencapaian/Gap Semakin tinggi
penambahan cakupan semakin banyak
anggaran yg dibutuhkan tetapi semakin
rendah kebutuhan anggaran rata-2 per
sasaran
Ketersediaan Sarana-Prasarana/Investasi
Letak Geografi s semakin
jauh/sulit/menyebar suatu daerah,
semakin besar biaya dibutuhkan

LANJUTAN
5. Harga satuan Kab./Kota setempat
Semakin sulit geografi suatu daerah
semakin tinggi unit cost semakin banyak
anggaran yg dibutuhkan. Begitu juga
semakin jauh suatu daerah dari lokasi
produsen obat/bahan/alat semakin tinggi
anggaran yg dibutuhkan.
6. Frekuensi (volume) kegiatan tdk langsung
karena belum ada pembakuan dr
penanggung jawab program (frek./volume
penyuluhan, pertemuan, pelatihan, dll.)
Semakin banyak volume kegiatan tidak langsung,
semakin tinggi anggaran yg dibutuhkan

KETERKAITAN TARGET CAPAIAN


DENGAN PEMBIAYAAN

CONTOH PERHITUNGAN
PEMBIAYAAN

Mapping Daftar Kegiatan dan


Program per Indikator SPM

PRINSIP
PERHITUNGAN
PEMBIAYAAN

SPM
Costing

Menghitung

biaya
langsung yaitu biaya untuk
melaksanakan kegiatan
dalam rangka daerah
memberikan pelayanan
publik secara langsung.

Tidak

menghitung biaya
tidak langsung yaitu biaya
untuk melaksanakan
kegiatan dalam rangka
memberikan pelayanan
publik yang bersifat tidak
langsung.

LAN
GKA
H 1
Klasifi kasi
Biaya
Langsung
dan Tidak
Langsung

Tidak menghitung biaya investasi


besar, hanya menghitung investasi
sarana dan prasarana yang
melekat langsung dengan
keterlaksanaan langkah-langkah
kegiatan penerapan spm
Investasi konstruksi prasarana
tidak dilakukan secara regular
(rutin setiap tahun)
Investasi konstruksi prasarana
harus tersedia, karena tanpa itu
maka jenis maupun kualitas
layanan itu tidak terlaksana /
tercapai dan indikator SPM tidak
tercapai.

LANG
KAH 2
BIAYA
INVEST
ASI

Tidak menghitung kebutuhan


belanja urusan pemerintahan
secara total
Hanya menghitung kebutuhan
biaya untuk menerapkan
pelayanan dasar dengan SPM.
Kebutuhan belanja urusan
pemerintahan tertentu suatu
daerah bukan hanya untuk
menerapkan pelayanan dasar ,
tetapi juga non-pelayanan dasar
yang menjadi kebutuhan nyata
masyarakat.

LANG
KAH 3
KEBUTU
HAN
BELANJA
SPM

Menghitung kebutuhan belanja


per-SKPD
Bila terdapat indikator SPM
yang perhitungannya
mengharuskan terjadi adanya
tanggung jawab lintas SKPD,
maka dalam pencatatannya
dibebankan berdasarkan dengan
tugas dan fungsi SKPD tersebut.
Kebutuhan belanja masingmasing SKPD tergantung
seberapa besar/banyak SKPD
tersebut melaksanakan program
kegiatan dalam mencapai
indikator SPM.

LANG
KAH 5
KEBUT
UHAN
BELAN
JA PER
SKPD

Menghitung seluruh langkah


kegiatan tanpa memandang
sumber biaya
Seluruh kebutuhan biaya untuk
tercapainya indikator SPM suatu
daerah harus diketahui, agar dapat
ditetapkan juga berapa kebutuhan
biaya yang ditanggung/dibebankan
kepada setiap jenis sumber biaya,
jika terdapat sumber-sumber biaya
yang berbeda-beda;
Jika terdapat sumber biaya yang
berbeda, masing-masing sumber
biaya akan menyediakan biayanya
mengikuti besaran biaya hasil
hitung sesuai modul, sehingga
sesuai kebutuhan nyata

LANG
KAH 6
SUMBE
R
PEMBIA
YAAN

TERIMA KASIH

SELAMAT MENCOBA

You might also like