Professional Documents
Culture Documents
INDIKATOR STANDAR
PELAYANAN MINIMAL (SPM) DAN
COSTING
BIDANG PENDIDIKAN
Puput Tri Komalasari
PENGERTIAN SPM
menghasilkan yg paling
dibutuhkan
Minimal VS Kebutuhan
Dasar
Kualitas hidup manusia terpenuhi
Pertumbuha
n
Pondasi
PILIHAN
SPM
Mengapa SPM
DASAR HUKUM
STANDAR PELAYANAN MINIMAL
DAERAH PROVINSI DAN DAERAH KABUPATEN/KOTA
6
UU 32 Tahun 2004
tentang Pemerintahan
Daerah
Pasal 11 ayat (4), Pasal
14 (3)
PP 38 Tahun 2007
tentang Pembagian
Urusan Pemerintah
antara Pemerintah,
Pemerintah Daerah
Provinsi, dan Pemerintah
Daerah Kabupaten/ Kota
PP 65 Tahun 2005
tentang Pedoman
Penyusunan dan
Penerapan SPM
Permendagri 6 Tahun
2007 tentang Petunjuk
Teknis Penyusunan dan
Penerapan Standar
Pelayanan Minimal
PP 41 Tahun 2007
tentang Organisasi
Perangkat Daerah
Permendagri 79 Tahun
2007 tentang Pedoman
Penyusunan Rencana
Pencapaian SPM
responsive governance
Pemerintah
sedapat mungkin
melakukan halhal yang benar
(do the right
things)
responsible governance
accountable
Pemerintah harus governance
mengerjakan
Pemerintah harus
dengan benar
akuntabel
(do it right)
Part of
Proble
m
Pemeri
ntah
GOOD
GOVERNME
NT
GOVERNAN
CE
Part of
Solutio
n
STANDAR PELAYANAN
MINIMAL
Nilai
Strategis:
Bagi Pemerintah:
Dapat dijadikan sebagai
benchmark/tolok ukur untuk
menentukan biaya yang
dibutuhkan untuk
membiayai pelayanan
Bagi Masyarakat:
dapat dijadikan sebagai
acuan untuk menilai
kualitas dan kuantitas
suatu pelayanan publik yang
disediakan oleh pemerintah
SP
Minimal dari
sudut pandang
masyarakat
Optimal bagi
pemerintah
Urus
an
Wajib
SPM
Standar
Kinerja
Urus
an
Piliha
n
*) SPM diterapkan ditingkat Provinsi dan Kabupaten/Kota; Sumber : Kementerian Dalam Negeri,
17 Februari 2012
PENERAPAN SPM
12
Muatan Inti:
Jenis Pelayanan Dasar
Indikator dan Nilai
SPM
SPM
Pengorganisasian SPM
Batas waktu
pencapaian SPM
Mengacu
pada
Pemda menyusun
rencana pencapaian SPM
Target
Target tahunan
tahunan
pencapaian SPM
Dituangkan dalam
Dituangkan dalam
Rencana Pembangunan
Jangka Menengah
Daerah
Daerah (RPJMD)
(RPJMD)
Rencana
Rencana Strategis
Strategis
Satuan Kerja Perangkat
Daerah (Renstra SKPD)
Klasifikasi belanja
daerah dengan
pertimbangan
kemampuan keuangan
daerah
Berdasarkan
Urusan
Pemerintahan
Urusan Bersama
Urusan Pilihan
Pelayanan Dasar
Urusan Wajib
Standar Pelayanan
Minimal (SPM)
Urusan Mutlak
Renja-SKPD
RKPD
Menjadi acuan
dalam penyusunan
RKA-SKPD
Rancangan RPJMD
Renstra-SKPD
Visi, Misi dan
Tujuan
Strategi dan
Kebijakan
Program, Indikasi
Kegiatan, Prestasi
Kerja Berbasis
SPM
Penetapan Perda
tentang RPJMD
Strategi
Pembangunan
Daerah
Arah Kebijakan
Umum
Arah Kebijakan
Keuangan Daerah
Program Prioritas
Daerah
Analisis Keuangan
dan Kondisi Umum
Daerah
Kondisi Umum
Daerah
Urusan
Pemerintahan
Kewenangan
Daerah
Faktor Geografis
Perekonomian
Daerah
Kondisi Sosial
Budaya
Prasarana dan
Sarana
Pemerintahan
Umum
Prestasi Kerja
Pelayanan Publik
Berbasis SPM
RKPD
RKPD
Rancangan
Rancangan KUA
KUA
Analisis
Analisis Standar
Standar
Belanja
Belanja
SKPD
SKPD
Standar
Standar Pelayanan
Pelayanan
Minimal
Minimal
Nota
Nota Kesepakatan
Kesepakatan
KUA
KUA
Rancangan
Rancangan PPAS
PPAS
SE
SE KDH
KDH tentang
tentang
Pedoman
Pedoman
Penyusunan
Penyusunan RKARKASKPD
SKPD
Nota
Kesepakatan
Nota Kesepakatan
PPAS
PPAS
Penyusunan
Penyusunan Rincian
Rincian Anggaran
Anggaran
Pendapatan
Pendapatan
Penyusunan
Penyusunan Rincian
Rincian Anggaran
Anggaran
Belanja
Tidak
Belanja Tidak Langsung
Langsung
Penyusunan
Penyusunan Rincian
Rincian Anggaran
Anggaran
Belanja
Langsung
Belanja Langsung
Penyusunan
Penyusunan Rincian
Rincian Penerimaan
Penerimaan
Pembiayaan
Daerah
Pembiayaan Daerah
Penyusunan
Penyusunan Rincian
Rincian
Pengeluaran
Pengeluaran Pembiayaan
Pembiayaan Daerah
Daerah
Standar
Standar Satuan
Satuan
Harga
Harga
RKA-SKPD
RKA-SKPD
Penetapan
Penetapan Perda
Perda
APBD
APBD
Per.
Per. KDH
KDH
Penjabaran
Penjabaran APBD
APBD
Evaluasi
Evaluasi Raperda
Raperda
Raperda
Raperda APBD
APBD
Penyusunan
Penyusunan
Raperda
Raperda APBD
APBD
Nota
Nota Keuangan
Keuangan
Badan
Badan
Kepegawaian/
Kepegawaian/
Daftar
Daftar Pegawai
Pegawai
Akuntansi/Laporan
Akuntansi/Laporan
Keuangan
Keuangan
Reward
On fact
Tahapan Target,
Rencana Kegiatan
dan
Penganggaran
SPM
PEMBIAYAAN SPM
Pemerin
tah
Provinsi
Pemerin
tah
Pusat
Pemerinta
h Kab/Kot
Swasta/
Swaday
a
Pembiayaan
SPM
Donor
Manfaat Perhitungan
Pembiayaan
Mengidentifikasi permasalahan
dalam pencapaian SPM
Merencanakan langkah-langkah
pencapaian SPM
Manfaat Perhitungan
Pembiayaan
Dapat menentukan
kewajaran biaya
untuk melaksanakan suatu kegiatan.
Meminimalisir terjadi pengeluaran
yang kurang jelas yang
menyebabkan anggaran tidak efisien
Penentuan anggaran SPM
berdasarkan pada tolok ukur kinerja
yang jelas
Penentuan besaran alokasi setiap
kegiatan menjadi lebih obyektif
Penyusunan anggaran menjadi tepat
waktu.
SKPD
SPM
SKPD
Pendukung
SPM
Faktor
Pertumbuhan
Permendagri
13/2006
Indikat
or SPM
Integrasi
PerencPenganggar
an
Baselin
e VS
Target
Nasion
al
Hitung
Biaya
Target
Capaia
n
Juknis
SPM
Langka
h
Kegiata
n TAHAPAN PERHITUNGAN
PEMBIAYAAN SPM
mendata
jumlah
rombel
Survey
Lapangan
Perencanaan
Melakukan
analisis masalah
Menambah
ruang kelas
baru
Membuat
kebijakan
pemerataan
distribusi peserta
didik
Konstruksi
Pengawasan
Menambah
ruang kelas
baru
Membuat
kebijakan
pemerataan
distribusi peserta
didik
Konstruksi
TIDAK BERBIAYA
A. Jumlah ruang
kelas baru
B. Luas (M2) per
ruang kelas
C. Harga satuan
per M2 bangunan
CONT
OH
PENY
USUN
AN
LANG
KAH
KEGIA
TAN
SPM
3.
4.
LANJUTAN
5. Harga satuan Kab./Kota setempat
Semakin sulit geografi suatu daerah
semakin tinggi unit cost semakin banyak
anggaran yg dibutuhkan. Begitu juga
semakin jauh suatu daerah dari lokasi
produsen obat/bahan/alat semakin tinggi
anggaran yg dibutuhkan.
6. Frekuensi (volume) kegiatan tdk langsung
karena belum ada pembakuan dr
penanggung jawab program (frek./volume
penyuluhan, pertemuan, pelatihan, dll.)
Semakin banyak volume kegiatan tidak langsung,
semakin tinggi anggaran yg dibutuhkan
CONTOH PERHITUNGAN
PEMBIAYAAN
PRINSIP
PERHITUNGAN
PEMBIAYAAN
SPM
Costing
Menghitung
biaya
langsung yaitu biaya untuk
melaksanakan kegiatan
dalam rangka daerah
memberikan pelayanan
publik secara langsung.
Tidak
menghitung biaya
tidak langsung yaitu biaya
untuk melaksanakan
kegiatan dalam rangka
memberikan pelayanan
publik yang bersifat tidak
langsung.
LAN
GKA
H 1
Klasifi kasi
Biaya
Langsung
dan Tidak
Langsung
LANG
KAH 2
BIAYA
INVEST
ASI
LANG
KAH 3
KEBUTU
HAN
BELANJA
SPM
LANG
KAH 5
KEBUT
UHAN
BELAN
JA PER
SKPD
LANG
KAH 6
SUMBE
R
PEMBIA
YAAN
TERIMA KASIH
SELAMAT MENCOBA