You are on page 1of 28

DAFTAR ISI

Kata Pengantar..
i
Daftar
Isi..ii
Bab I.
Pendahuluan..1
1.1. Latar
Belakang..1
1.2. Tujuan...2
13.
Manfaat..2
Bab II. Pembahasan ..3
2.1. Kesadahan.3
2.1.1 Tipe tipe Kesadahan
3
2.1.2 Analisis

Kesadahan

..5

Air

2.1.3 Dampak

dampak

Air

Sadah

....6
2.2. Water Softening7
2.2.1. Chemical Water Softening.8
2.2.2. Mechanical Water Softening14
Bab III. Kesimpulan ......
22
Daftar Pustaka
iii

ii

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Air merupakan kebutuhan yang sangat utama bagi kehidupan manusia, oleh karena itu
jika kebutuhan akan air belum terpenuhi baik secara kuantitas, maka akan menimbulkan dampak
yang besar terhadap kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat. Planet bumi ini hampir 70% luas
permukaannya diisi oleh air, dengan sumber utamanya adalah air laut. Laut dan sumber sumber
air lain di dalam ini merupakan suatu mata rantai yang membentuk siklus yang dikenal sebagai
daur hidrologi (hydrology cycle). Air yang jatuh ke tanah sebagian mengalir ke sungai dan
dikembalikan ke laut, sedangkan sisanya meresap ke dalam tanah. Air yang menguap dan
meninggalkan permukaan bumi dalam sikulus hidrologi, akan dikembalikan ke bumi dalam
jumlah yang sama. Air yang bergerak dalam suatu siklus hidrologi akan bersentuhan dengan
bahan atau senyawa lain, sehingga bahan bahan tersebut terlarut ke dalam air. Jadi pada
hakekatnya, tidak ada air alam yang betul betul murni.

Air sadah mengandung mineral mineral yang dapat menyebabkan kerusakan dan
kerugian dalam kehidupan sehari hari, maupun dalam dunia industri. Kesadahan air
diindikasikan dengan kesukaran pembentukan busa oleh sabun dalam air. Kesadahan air terutama
disebabkan oleh adanya ion ion kalsium dan magnesium. Kerugian yang dapat ditimbul akibat
adanya kesadahan dalam air industri diantaranya adalah pembentukan kerak dalam ketel dan
sistem pendingin, Selain itu pemakaian sabun akan meningkat bila kesadahan terdapat dalam air
pencuci. Oleh karena itu, kesadahan air harus dikurangi. Proses pengolahan air untuk mengurahi
kesadahan yang terkandung dalam air adalah proses pelunakan.
1.2 Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah :
1. Mengetahui tentang kesadahan air dan dampak dampak dari air sadah terhadap

kehidupan sehari hari maupun dalam bidang industri.


2. Mengetahui proses - proses pelunakan air untuk mengurangi kesadahan.
1.3 Manfaat
Manfaat dari penulisan makalah ini adalah :
1. Pembaca mendapatkan informasi tentang kesadahan air beserta dampak dampaknya
terhadap kehidupan sehari hari maupun dalam bidang industri.
2. Pembaca dapat memaami proses pelunakan air untuk mengurangi kesadahan.

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Kesadahan
Kesadahan atau yang disebut juga sebagai hardness merupakan sifat air
yang disebabkan oleh ion ion (kation) logam bervalensi dua. Ion ion tersebut
mampu berinteraksi dengan sabun membentuk kerak air. Kesadahan dalam air
terutama disebabkan oleh ion kalsium (Ca) dan magnesium (Mg) dalam bentuk
garam karbonat, juga ion Mn2+ , Fe2+ serta ion kation lain yang bervalensi 2.Dari
tingkat kesadahannya, air dikelompokkan menjadi dua, yakni air sadah atau air
keras dan air lunak. Air sadah atau air keras (hard water) adalah air yang
mengandung kadar mineral, khususnya ion kalsium dan magnesium yang tinggi.
Pada air sadah, sabun menghasilkan busa yang sedikit atau bahkan tidak sama
sekali. Air dengan kesadahan tinggi ini biasanya terdapat pada air tanah di daerah
berkapur tinggi. Sedangkan air lunak, adalah air yang mengandung kadar mineral
yang rendah. Berikut adalah tingkat kesadahan air :

Type of water

Amount of hardness
mg/liter

gpg

Soft

0-50

0-3

Moderately Soft

50-100

3-6

Moderately Hard

100-200

6-12

Hard

200-400

12-23

Very Hard

400-600

23-35

Extremely Hard

Over 600

Over 35

2.1.1 Tipe tipe Kesadahan

Berdasarkan jenis anion yang diikat, kesadahan dibagi menjadi dua, yakni
kesadahan sementara dan kesadahan tetap.
1. Kesadahan Sementara
Air sadah sementara adalah air sadah yang mengandung ion bikarbonat
(HCO3-), atau boleh jadi air tersebut mengandung senyawa kalsium bikarbonat
(Ca(HCO3)2) atau magnesium bikarbonat (Mg(HCO3)2). Oleh kareana itu,
kesadahan sementara ini sering disebut sebagai kesadahan bikarbonat. Air
yang mengandung ion atau senyawa-senyawa tersebut disebut air sadah
sementara karena kesadahannya dapat dihilangkan dengan pemanasan air,
sehingga air tersebut terbebas dari ion Ca2+ dan/atau Mg2+. Reaksi yang terjadi
adalah sebagai berikut :
Ca(HCO3)2 (aq) CaCO3 (s) + H2O (l) +
CO2 (g) Mg(HCO3)2 (aq) MgCO3 (s) +
H2O (l) + CO2 (g)
2. Kesadahan Tetap
Kesadahan tetap adalah kesadahan yang disebabkan oleh adanya garamgaram klorida, sulfat, dan karbonat, misal CaSO4, MgSO4, CaCl2, MgCl2. Air
sadah tetap adalah air sadah yang mengadung anion selain ion bikarbonat,
misalnya dapat berupa ion Cl-, NO3- dan SO42-. Berarti senyawa yang terlarut
boleh jadi berupa kalsium klorida (CaCl2), kalsium nitrat (Ca(NO3)2), kalsium
sulfat (CaSO4), magnesium klorida (MgCl2), magnesium nitrat (Mg(NO3)2),
dan magnesium sulfat (MgSO4). Air yang mengandung senyawa-senyawa
tersebut disebut air sadah tetap, karena kesadahannya tidak bisa dihilangkan
hanya dengan cara pemanasan. Untuk membebaskan air tersebut dari
kesadahan, harus dilakukan dengan cara kimia, yaitu dengan mereaksikan air
tersebut dengan zat-zat kimia tertentu. Pereaksi yang digunakan adalah larutan
karbonat, yaitu Na2CO3 (aq) atau K2CO3 (aq). Penambahan larutan karbonat

dimaksudkan untuk mengendapkan ion Ca2+ dan atau Mg2+. Reaksi yang terjadi
:
CaCl2 (aq) + Na2CO3 (aq) CaCO3 (s) + 2NaCl (aq)
Mg(NO3)2 (aq) + K2CO3 (aq) MgCO3 (s) + 2KNO3 (aq)
Dengan terbentuknya endapan CaCO3 atau MgCO3 berarti air tersebut telah
terbebas dari ion Ca2+ atau Mg2+ atau dengan kata lain air tersebut telah
terbebas dari kesadahan.
2.1.2

Analisis Kesadahan Air


Analisis kesadahan air dapat dilakukan denan titrasi kompleksometri

EDTA dengan indikator EBT. Titrasi kompleksometri atau kelatometri adalah suatu
jenis titrasi dimana reaksi antara bahan yang dianalisis dan titrat akan membentuk
suatu kompleks senyawa. Kompleks senyawa ini disebut kelat dan terjadi akibat
titran dan titrat yang saling mengkompleks. Kelat yang terbentuk melalui titrasi
terdiri dari dua komponen yang membentuk ligan dan tergantung pada titran serta
titrat yang hendak diamati.Baik kalsium atau magnesium dapat bereaksi dengan
EDTA membentuk senyawakompleks. Apabila dalam suatu sampel air terdapat ionion magnesium saja kemudianditambahkan indikator EBT maka ion magnesium(II)
akan mengikat indikator EBT (H3In) menghasilkankompleks berwarna merah (MgIn), apabila larutan magnesium dititrasi dengan EDTAmaka kompleks Mg-In akan
terputus dan membentuk kompleks Mg-EDTA yang lebih stabil daripadakompleks
Mg-In, sedangkan In berada dalam keadaan bebas berwarna biru. Titrasi dihentikan
ketika warna biru jelas telah terbentuk. Reaksi yang terjadi :
Mg2+ + HIn2-(biru) MgIn-(merah) + H+
MgIn-(merah) + H2Y2- MgY2- + HIn2- + H+

Ion kalsium(II) juga dapat bereaksi dengan EBT menghasilkankompleks Ca-In,


tetapi kompleks ini kurang stabil jikadibandingkan dengan kompleks Mg-In.
Sebaliknya

kompleks

Ca-EDTA lebih

stabil

jika

dibandingkan

dengan

kompleksMg-EDTA. Indikator Patton-Reeder adalah indikator terbaik untuk


penentuan

kalsium

dalam

air.

Asam

etilenadiaminatetraasetat

(Ethylenediaminetetraacetic acid, disingkat EDTA) adalah asam kompleks, berupa


asam karboksilatpoliamino yang biasa digunakan sebagai agensia pengkelat atau
ligan beberapa ion atau unsur logam, terutama Fe3+, Mg2+ dan Ca2+.

Eriochrome Black T (EBT) adalah indikator yang berwarna merah muda, bila
berada dalam larutan yang mengandung ion kalsium dan ion magnesium. Pada
keadaan buffer dengan pH 10, indikator ini berwarna biru. Senyawa ini memiliki
dua gugus fenol yang dapat terionisasi, Nama lain dari
Eriochrome Black Tadalah Solochrome Black T atau EBT. Suatu kelemahan
Eriochrome Black T adalah larutannya tidak stabil, dan hanya bisa digunakan dalam
suasana basa. Bila disimpan akan terjadi penguraian secara lambat, sehingga setelah
jangka waktu tertentu indikator tidak berfungsi lagi. Sebagai gantinya dapat diganti
dengan indikator Calmagite. Indikator ini stabil dan dalam kebanyakan sifatnya
sama dengan Eriochrome Black T.

Struktur EBT

2.1.3

Dampak dampak Air Sadah


Air dengan kesadahan tinggi, dimana Ca2+ dan Mg2+ berasal dari kalsium

bikarbonat (Ca(HCO3)2) atau magnesium bikarbonat (Mg(HCO3)2), kelebihan ion


Ca2+ serta ion CO3- mengakibatkan terbentuknya kerak pada dinding pipa, ceret,
panci yang disebabkan oleh endapan kalsium karbonat (CaCO3). Kerak ini akan
mengurangi penampang basah pada pipa , ceret, panci dan menyulitkan pemanasan
air, memerlukan bahan bakar yang lebih banyak dalam ketel (boiler) dan bahkan
ketel tersebut akan meledak.
Air sadah juga tidak menguntungkan atau mengganggu proses pencucian
menggunakan sabun. Bila sabun digunakan pada air sadah, mula mula sabun
harus berinteraksi lebih dahulu dengan setiap ion kalsium dan magnesium yang
terdapat dalam air sadah tersebut, sebelum sabun dapat berfungsi menurunkan
tegangan permukaan. Air sadah mengendapkan anion sabun sehingga mengurangi
efektivitas mencuci. Hal ini menyebabkan boros konsumsi sabun. Ketika air sadah
bertemu dengan sabun yang terjadi adalah ion yang dikandung air sadah merusak
efek surfaktan dari sabun. Ketika air sadah bertemu dengan sabun akan membentuk
endapan padat (soap scum)dengan reaksi berikut :
2 RCOONa(aq) + Ca2+(aq) (RCOO)2Ca (s) + 2 NaCl
Hal ini bukan saja memboroskan penggunaan sabun, tetapi gumpalan
gumpalan yang terjadi akan mengendap sebagai lapisan tipis pada alat alat
yang dicuci sehingga mengganggu proses pembersihan dan pembilasan oleh air.
Menurut WHO, air yang bersifat sadah akan menimbulkan dampak :

1. Terhadap

kesehatan

dapat

menyebabkan

cardiovascular

disease

(penyumbatan pembuluh darah jantung) dan urithialis (batu ginjal).


2. Menyebabkan pergerakan pada peralatan logam untuk memasak sehingga
penggunaan energy menjadi boros.
3. Penyumbatan pada pipa logam karena endapan CaCO3
4. Pemakaian sabun menjadi boros karena buih yang dihasilkan sedikit.
Air sadah tidak begitu berbahaya untuk diminum, namun dapat menyebabkan
beberapa masalah. Air sadah dapat menyebabkan pengendapan mineral, yang
menyumbat saluran pipa dan keran. Air sadah juga menyebabkan pemborosan
sabun di rumah tangga, dan air sadah yang bercampur sabun dapat membentuk
gumpalan scum yang sukar dihilangkan. Dalam industri, kesadahan air yang
digunakan diawasi dengan ketat untuk mencegah kerugian.
2.2 Proses Pelunakan Air
Proses pelunakan air adalah proses yang berfungsi sebagai penurunan
konsentrasi kalsium, magnesium, dan ion lainnya di dalam kategori air keras (hard
water). Proses ini mengurangi atau menghilangkan kesadahan pada air sehingga
didapatkan air dengan kandungan mineral yang rendah.
2.2.1 Chemical Water Softening
Pelunakkan melalui pemberian bahan kimia adalah sama caranya seperti
yang dilakukan pada penanganan kekeruhan (removal of turbidity) dengan
koagulasi, flokulasi, dan sedimentasi.
Ada banyak variasi, tetapi proses yang khas adalah melibatkan

penambahan kapur (lime) untuk menaikkan pH air sampai cukup tinggi untuk reaksi
yang terjadi pada senyawa kesadahan yang digunakan untuk mengendapkan dari air
tersebut. Peralatan yang digunakan juga menyerupai peralatan penanganan
kekeruhan (removal of turbidity) kapur (lime) ditambahkan pada pengadukkan
cepat (flash mixer), kemudian air diflokulasi, dan setelah itu senyawa-senyawa
kesadahan (hardness compounds) menggumpal dan mengendap secara gravitasi di
dalam bak sedimentasi. Terdapat dua jenis proses pelunakan air, yaitu internal
treatment dan eksternal treatment :
2.2.1.1 External Treatment
External Treatment merupakan salah sati contoh proses
pelunakan air dimana dalam proses tersebut terjadi diluar sistem
penggunaan, misalnya diluar boiler, di luar siklus air pendingin. External
Treatment sendiri dibagi menjadi 2 jenis berdasarkan ada tidaknya proses
pemanasan ketika water softening, yaitu :
2.2.1.1.1. Cold Process
Cold Process merupakan proses pelunakan air yang terjadi
tanpa melalui proses pemanasan atau dengan menggunakan suhu rendah.
Suhu operasi yang biasa dipakai berkisar antara 4 oC 35oC. Cold Process
dapat dibagi menjadi beberapa jenis, diantaranya :

Lime Softening

Lime softening adalah salah satu jenis cold process yang


dilakukan untuk menghilangkan kesadahan air.Sesuai dengan namanya,
jenis zat yang ditambahkan adalah lime yaitu Ca(OH)2. Selain untuk
menghilangkan kesadahan air, proses lime softening digunakan untuk

meningkatkan klarifikasi sebelum filtrasi. Lime Softening bekerja pada pH


optimum 10,3. Proses ini prinsipnya adalah proses presipitasi yang cukup
banyak digunakan untuk pre-treatment boiler make up water.Cold Lime
Softening dapat menurunkan kesadahan air sampai 50 70 ppm, selain itu
cocok untuk aplikasi pada air pendingin & air bersih. Suatu air dikatakan
menjadi air sadah apabila mengandung 150 mg/L CaCO3. Kesadahan yang
dapat dihilangkan dengan menggunakan lime softening adalah jenis
kesadahan disebabkan oleh multivalen ion, seperti Ca2+ dan Mg2+ , serta
kesadahan sementara dimana suatu zat atau senyawa tersebut mengandung
ion bikarbonat. Reaksi yang terjadi dalam lime softening :

Ca(HCO3)2 + Ca(OH)2 2 CaCO3 + H2O

Contoh contoh reaksi lain lime softening dengan penambahan Ca(OH)2


dapat diaplikasikan juga pada :
Kesadahan

Lime

Endapan / produk

CO2

+ Ca(OH)2

CaCO3 + H2O
2CaCO

Ca(HCO3)2

+ Ca(OH)2

3
+ 2H2O
2CaCO + 2H2O +

Mg(HCO3)2

+ Ca(OH)2

MgCO3

+ Ca(OH)2

CaCO3+ Mg(OH)2

MgCO3

Berikut proses yang terjadi pada cold softening, dengan penambahan zat
lime atau soda :

Soda Softening
Soda Softening memiliki pengertian dan proses yang hampir sama
dengan lime softening, namun zat yang ditambahkan adalah soda ash yaitu
Na2CO3. Ada beberapa tujuan yang ingin dilakukan dengan penambahan soda,
yaitu :
Menghilangkan garam kalsium non-karbonat : Ca-bikarbonat; Mg-non
karbonat, dsb
Kebutuhan Na2CO3

ditentukan berdasarkan "total non-carbonate

hardness"
Reaksi yang terjadi yaitu :
+
CaSO4 + Na2CO3

CaCO3 Na2SO4

CaCl2 + Na2CO3

CaCO3 + 2 NaCl

Hasil dari proses pelunakan deengan soda softening ini tergantung pada kelarutan
Mg(OH)2 dan CaCO3, selain itu juga dipengaruhi oleh temperatur dan pH. Pada
proses pengendapan Mg(OH)2 dan CaCO3 tergantung pada pH air, pH optimum
untuk pengendapan CaCO3 berkisar antara 9 sampai 9,5, sedangkan untuk
pengendapan Mg(OH)2 memerlukan pH 11.
Excess Lime Softening

Excess Lime Softening adalah salah satu jenis dari cold softening yang
dilakukan untuk menghilangkan kesadahan Mg dengan cara penambahan lime
(Ca(OH)2) secara berlebih. Pada proses pengendapan Mg(OH)2 dan CaCO3
tergantung pada pH air, pH optimum untuk pengendapan CaCO3 berkisar antara 9
sampai 9,5, sedangkan untuk pengendapan Mg(OH)2 memerlukan pH 11. Oleh
karena itu, kebanyakan air memiliki pH dibawah angka tersebut, maka untuk
mengendapkan Mg(OH)2 dan CaCO3, pH air perlu dinaikkan dengan cara
penambahan lime (kapur) secara berlebih. Reaksinya adalah :
CaO + H2O Ca2+ + 2OH-

Dengan penambahan kapur sebanyak 1,25 meq/l umumnya dapat menaikkan pH


hingga 11,0. Jika di dalam air bakunya terdapat CO2 terlarut, maka karbon dioksida
tersebut juga akan bereaksi sesuai reaksi berikut :
CaO + CO2 CaCO3

Meskipun reaksi di atas tidak mereduksi kesadahan, tetapi mengonsumsi kapur


sehingga kebutuhan kapur menjadi semakin banyak. Untuk menghilangkan CO2
yang terlarut sering digunakan metode aerasi untuk mereduksi kebutuhan kapur.
Apabila konsentrasi CO2 melebihi 10g/l , maka akan lebih ekonomis apabila CO2
dihilangkan terlebih dahulu sebelum proses penghilangan kesadahan. Reaksi yang
terjadi saat proses excess lime softening :

Mg(HCO3)2 + Ca(OH)2 CaCO3 + MgCO3+ H2O


MgCO3 + Ca(OH)2

Mg(OH)2

+ CO2

2.2.1.1.2. Hot Process


Berbeda dengan cold process, jenis hot process merupakan salah satu
jenis

chemical

water

softening

yang

prosesnya

dilakukan

dengan

menggunakan proses pemanasan. Hot process biasanya dilakukan di bawah tekanan


pada suhu 227-240 F (108-116 C). Pada suhu operasi, reaksi hot process
softening berjalan menuju derajat kesempurnaan. Metode ini melibatkan reaksi
yang sama seperti cold softening, kecuali bahwa CO2 air baku vented dan tidak
berpartisipasi dalam reaksi kapur. Penggunaan pengurangan kapur dan soda ash izin
kekerasan turun menjadi 0,5 gr / gal, atau sekitar 8 ppm, kalsium karbonat. Selain
itu, Magnesium dikurangi menjadi 2-5 ppm karena kelarutan rendah magnesium
hidroksida pada temperatur tinggi.

Hot Process Lime-Soda Softening

Hot Process Lime Soda Softening ini efektif untuk menghilangkan silika
pada air yang hardness-nya sudah rendah
Hot Process Phosphate Softening

Pada jenis hot process ini dilakukan dengan penambahan di/tri sodium
phosfat, dan dilakukan pada suhu operasi : 100 C (212 F). Dapat dikatakan
apabila proses yang terjadi ini efektif karena penurunan hardness / tingkat
kesadahan dapat mencapai "Zero Hardness". Contoh aplikasi dari jenis Hot
Process Phosphate Softening adalah pada air yang diolah untuk boiler tekanan
tinggi.

2.2.1.2. Internal Softening


Internal softening adalah proses pelunakan air yang terjadi di luar sistem
penguunaan, khususnya terjadi di dalam siklus boiler. Di dalam proses ini,
ditambahkan suatu atau beberapa bahan kimia (chemicals) ke dalam air yang akan
digunakan untuk proses maupun pendukung proses. Pengolahan air secara internal
merupakan proses yang esensial, terlepas dari kenyataan apakah air itu diolah atau
tidak sebelumnya.
Untuk internal treatment di dalam boiler harus diperhatikan apakah boiler
tersebut bertekanan rendah atau bertekanan tinggi.
a. Internal Treatment Boiler Bertekanan Rendah
Salah satu campuran bahan kimia yang dipakai di dalam jenis boiler ini adalah :
Natrium silikat atau campuran bahan kimia yang mengandung Natrium
silikat dan alkali lainnya. Bahan kimia ini bisa diberikan dalam bentuk liquid
ataupun solid
Campuran dari soda ash dan natrium phospat dengan Natrium Dikromat
ataupun Natrium Kromat juga baik dipakai. Jika alkali yang digunakan
sebagai bahan treatment, sebaiknya air boiler hanya mengandung 100-350
ppm hidroksida dengan total alkalinity paling tinggi adalah 300-500 ppm yang
dinyatakan dalam CaCO3. Untuk alkalinity yang lebih tinggi dari 1000 ppm
tidak baik bagi boiler.
b. Internal treatment untuk boiler bertekanan tinggi
Di dalam boiler yang bertekanan tinggi ada beberapa hal yang perlu
diperhati-kan yaitu:

1. Total Solid
Jumlah solid di dalam boiler perlu diperhatikan untuk menghindari hal-hal
yang tidak dikehendaki. Total dissolved solid, suspended solid, alkalinity dan
minyak harus dikontrol untuk mencegah carry over yang paling memuaskan
adalah pada konsentrasi 1500-3500 ppm total solid. Dalam penambahan bahan
bahan kimia anti foam diperkenankan sampai 30.000 ppm. Untuk mengurangi
total solid dapat dilakukan blow down sebelum terbentuk carry over atau priming.

2. Alkalinity
Alkalinity air boiler harus tinggi untuk mencegah korosi karena adanya
asam. Campuran Phosphat, Caustic soda, Soda ash sangat menolong untuk
mengatur alkalinity di dalam boiler.
3. Phosphat
Kelebihan PO4 akibat dari penambahan bahan kimia pada treatment dapat
terjadi. Oleh karena itu sebaiknya konsentrasi PO4 tidak lebih dari 30-60 ppm.
4. Hardness
Diharapkan hardness di dalam air boiler adalah nol, tetapi
hal seperti ini sangat sulit untuk dicapai.
2.2.2 Mechanical Water Softening
Mechanical Water softening ini merupakan porses pelunakan pada air
yang memiliki kesadahaan cukup tinggi. Proses ini meliputi proses pertukaran ion,
distilasi, pembekuan, osmosis balik, dan elektrodialsis.

2.2.2.1 Proses pertukaran ion ( Ion-Exchange softening)


Pada industri yang menggunakan ketel uap, air yang digunakan
harus terbebas dari kesadahan. Proses penghilangan kesadahan air yang
sering dilakukan pada industri-industri dan yang paling efektif digunakan
dalam skala besar adalam proses pertukaran ion. Proses ini tidak memakan
banyak waktu seorang operator. Pelunakan pertukaran ion adalah sangat
efektif pada penurunan kesadahan karbonat dan non karbonat, dan pelunakan
dengan pertukuran ion sering digunakan untuk kesadahan non karbonat yang
tinggi dengan total juga mempunyai kerugian. Kalsium dan magnesium di
(dalam) air kesadahan kurang dari 350 mg/L. Bagaimanapun, pelunakan
dengan pertukaran ion (ion exchange softening) mengandung mineral
digantikan oleh ion sodium, yang dapat menyebabkan permasalahan
kesehatan karena air yang dikonsumsi mengandung kadar garam.
Penanganannya adalah pelunak (softner) harus di backwash dengan cara
yang sama seperti pada saringan, dan memberikan imbuhan air, keadaan
seperti itu kita kenal dengan nama brine. Proses pertukaran ion ini dapat
menggunakan zat zat berikut :
1. Resin Pengikat Kation dan Anion
Kesadahan ini umumnya dihilangkan menggunakan resin penukar
ion. Resin pelunak air komersial dapat digunakan dalam skala kecil,
meskipun demikian tidak efektif digunakan untuk sekala besar. Resin adalah
zat yang punya pori yang besar dan bersifat sebagai penukar ion yang
berasal dari polysterol, atau polyakrilat yang berbentuk granular atau bola
kecil dimana mempunyai struktur dasar yang bergabung dengan grup
fungsional kationik, non ionik/anionik atau asam. Sering kali resin dipakai
untuk menghilangkan molekul yang besar dari air misalnya asam humus,
liqnin, asam sulfonat. Untuk regenerasi dipakai garam alkali atau larutan
natrium hidroksida, bisa juga dengan asam klorida jika dipakai resin dengan
sifat asam. Air melalui suatu saringan yang berisi resin granular (butiranbutiran kecil). Di dalam saringan, dikenal sebagai pelunak (softener),

kalsium (Ca2+) dan magnesium (Mg2+) di dalam air ditukar (exchanged)


dengan natrium (Na+) dari resin granular (butiran-butiran kecil). Air yang
dihasilkan nantinya mempunyai kesadahan (hardness) 0 mg/L dan harus
dicampur dengan air sadah untuk mencegah terjadinya masalah kelunakan
(softness) ketika air didtribusikan ke rumah-rumah penduduk.
Reaksi yang terjadi sebagai berikut :
Proses
CaSO4 + 2R Na R2Ca + Na2SO
MgSO4 + 2 R Na R2Mg + Na2SO4
Regeneras
R2Ca + NaCl 2 R Na + CaCl2R2Mg + NaCl 2 R Na +
MgCl2

Kemampuan resin dalam menghilangkan kesadahan disebut kapasitas


penukaran. Angka kapasitas dapat ditetapkan melalui pengukuran jumlah kesadahan
yang dapat dihilangkan oleh satuan volume resin, ditunjukkan dalam mili ekuivalen
per gram resin atau kg per m3 resin penukar ion. Kapasitas pertukaran ion bervariasi
tergantung dari jenis dan merk, berkisar antara 2-10 meq/gram resin atau sekitar 15100 kg per m3 resin.
2. Zeolit
Zeolit memiliki rumus Na2(Al2SiO3O10 . 2H2O) atau K2(Al2SiO3O10 .
2H2O). Zeloit ini sering disebut sebagai Na-cycle. Zeolit mempunyai struktur tiga
dimensi yang memiliki pori-pori yang dapat dilewati air.

Prinsip kerja zeolit hampir sama dengan resin pengikat ion, yakni ion Ca 2+ , Mg2+
atau Fe3+dalam air sadah akan menggantikan Na+karena ion Na+ lebih lemah
berikatan dengan zeolit daripada Ca2+ , Mg2+ atau Fe3+sehingga air terbebas dari
kesadahannya. Tidak bisa digunakan pada air keruh. Reaksi yang terjadi:. Proses
pertukaran ion
Ca2+ + Na2Z CaZ + 2 Na+
Regeneras
CaZ + 2 NaCl Na2Z + CaCl2

2.2.2.2 Pelunakan Osmosis Balik (Reverse Osmosis Softening)


Sesuai dengan namanya, osmosis balik (RO) adalah suatu proses yang
berlawanan dengan osmosis. Osmosis balik adalah proses pemisahan yang
menggunakan tekanan untuk memaksa pelarut melalui suatu membran
semipermeabel sehingga meninggalkan zat terlarut (solute) di satu sisi dan diikuti
mengalirnya pelarut ke sisi yang lain. Dengan kata lain, kebalikan osmosis
memaksa pelarut dari larutan yang konsentrasinya tinggi mengalir ke larutan yang
konsentrasinya lebih rendah dengan memberi tekanan melebihi tekanan
osmotiknya.

Proses tersebut menjadikan zat terlarut terendap di lapisan yang dialiri tekanan
sehingga zat pelarut murni bisa mengalir ke lapisan berikutnya. Membran seleksi
itu harus bersifat selektif atau bisa memilah yang artinya bisa dilewati zat

pelarutnya (atau bagian lebih kecil dari larutan) tapi tidak bisa dilewati zat terlarut
seperti molekul berukuran besar dan ion-ion. Osmosis adalah sebuah fenomena
alam yang terjadi dalam sel makhluk hidup dimana molekul solvent (biasanya air)
akan mengalir dari daerah berkonsentrasi rendah ke daerah Berkonsentrasi tinggi
melalui sebuah membran semipermeabel. Membran semipermeabel ini menunjuk
ke membran sel atau membran apa pun yang memiliki struktur yang mirip atau
bagian dari membran sel. Gerakan dari solvent berlanjut sampai sebuah
konsentrasi yang seimbang tercapai di kedua sisi membran. Reverse osmosis
adalah sebuah proses pemaksaan sebuah solvent dari sebuah daerah konsentrasi
solute tinggi melalui sebuah membran ke sebuah daerah solute rendah dengan
menggunakan sebuah tekanan melebihi

tekanan osmotik. Dalam istilah lebih

mudah, reverse osmosis adalah mendorong sebuah solusi melalui

filter yang

menangkap solute dari satu sisi dan membiarkan pendapatan solvent murni dari
sisi satunya. Proses ini digunakaan untuk mengolah air laut menjadi air tawar sejak
tahun 1970an.

Proses Osmosis balik dengan lapisan semipermeable

Pada proses pelunakan dengan osmosis balik ini, air sadah yang mengandung ion Ca 2+ dan Mg2+
diberi tekanan dari satu sisi dan kemudian melewati membrane semipermeable sehingga yang
berhasil lolos melewati membran tersebut adalah air yang telah terbebas dari kesadahaannya di
sisi yang lain.
2.2.2.3 Distilasi (Distillation)

Secara umum, distilasi atau penyulingan adalah suatu metode pemisahanbahan kimia
berdasarkan perbedaan kecepatan atau kemudahan menguap (volatilitas) bahan atau dapat
dikatakan berdasarkan perbedaan titik didih.Dalam penyulingan, campuran zat dididihkan
sehingga menguap, dan uap ini kemudian didinginkan kembali ke dalam bentuk cairan. Zat
yang memiliki titik didih lebih rendah akan menguap lebih dulu.

Proses pelunakan air dengan metode distilasi

Air sadah yang mengandung konsentrasi mineral tinggi didihkan. Kemudian uap air tersebut
kemudian dikondensasi sehingga menjadi air kembali. Air yang terkondensasi dipisahkan
dengan air sadah yang didihkan. Air yang terkondensasi tersebut sudah terlepas dari
kesadahannya karena mineral mineral tersebut tidak ikut menguap dan tertinggal di sisi lain.
2.2.2.4 Elektrodalisis
Pelunakkan dengan cara ini air dilewatkan diantara dua plat dengan
muatan listrik. Metal-metal di dalam air ditarik ke plat dengan muatan negatif
sementara yang non metal ditarik ke plat dengan muatan positif. Kedua jenis
ion ini dapat ditangani dengan plat. Electrodialysis sering digunakan pada air
yang sangat sadah, dengan kesadahan lebih dari 500 mg/L sebagai CaCO3.

Elektrodialisis
Pelunakkan bukanlah satu-satunya yang diperlukan dalam proses pengolahan, maka

bangunan pengolahan haruslah memutuskan ya atau tidaknya untuk menggunakan softening.


Keputusan ini harus dibuat secara hati-hati dengan menimbang keuntungan dan kerugiankerugian dari pelunakan tersebut. Sisi positifnya, pelunakkan akan dapat menangani
permasalahan kesadahan yang menyebabkan air sukar berbusa dan penyebab terjadi
pengerakkan (scaling).

BAB III
KESIMPULAN
Dari makalah yang telah dituliskan tersebut, dapat disimpulkan beberapa hal yaitu :
1. Proses pelunakan air atau water softening adalah suatu proses untuk menghilangkan ion Ca2+
dan Mg2+ yang menyebabkan kesadahan pada air
2. Water Softening sendiri terdiri dari 2 jenis yaitu chemical softening dan mechanical
softening. Chemical softening dibagi kembali menjadi 2 jenis yaitu internal treatment,
dimana prosesnya terjadi di dalam boiler, dan external treatment yang prosesnya terjadi di
luar boiler seperti penambahan kapur untuk menghilangkan kesadahan. Sedangkan, untuk
mechanical softening adalah seperti proses ion exchange dengan menggunakan resin
penukar ion, dan elektrodialisis.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2011. Kesadahan. http://nuaryhanifah.blogspot.com/2011/04/kesadahan.html?


m=1. Diakses pada tanggal 30 Desember 2014 pukul 19.46 WIB
GE Power and Water. 2013. Handbook of Industrial Water Treatment.
http://www.gewater.com/handbook/index.jsp. Diakses pada tanggal 31 Desember 2014
pukul 23.00 WIB.
Said, Ruliasih et al. 2010. Penghilangan Kesadahan dalam Air Minum.
http://www.kelair.bppt.go.id/Publikasi/BukuAirMinum/BAB9SADAH.pdf. Diakses pada
tanggal 3 Januri 2015 pukul 21.55 WIB.
Setiadi, Tjandra Prof Dr. 2013. Diktat Kuliah Sistem Utilitas Pabrik.
http://www.academia.edu/8212262/Diktat_Kuliah_TK_2206_Sistem_Utilitas_I_PENGOL
AHAN_dan_PENYEDIAAN_AIR_Oleh. Diakses pada tanggal 29 Desember 2014 pukul
12.40 WIB.

You might also like