Professional Documents
Culture Documents
Tujuan pembelajaran
Untuk
interseks
Untuk memahami proses determinasi seks selama embriogenesis
Bisa mengkategorisasikan kondisi interseks
Bisa mengembangkan rencana penanganan pada anak dengan
memahami
terminologi
yang
dipakai
pada
kondisi
interseks
Pengantar
Determinasi
seks/kelamin
yang
diikuti
oleh
diferensiasi
seks
sejumlah
gen
dan
hormon,
terutama
steroid
seks.
Terminologi
Subyek interseks ini cukup membingungkan tanpa menambah masalah
lagi
dengan
female
menggunakan
terminologi
pseudo-hermaphroditism
hermaphroditism
secara
tradisional
seperti
pseudo.
dan
male
telah
digunakan
Istilah
pseudountuk
eksternal,
seperti
pada
sindrom
insensitivitas-androgen
erat
dengan
pemahaman
tentang
penanganan
ambiguitas genitalia:
wanita
Peran gender : menekankan aspek perilaku dan preferensi
Orientasi seksual : sasaran gairah kepuasan seksual
Atribusi gender : penugasan seseorang sebagai pria atau wanita
Disforia gender : status transeksual
bagi
para
profesional
yang
berkerja
dalam
bidang
Embriologi
manusia
defisiensi
5-alfa-reduktase telah
diklarifikasi
ini
(Hypogonadotropic
hypogonadism-sindrom
Kallman-
suatu
sindrom
malformasi
skeletal/
tulang
yang
bahwa
WNT4
lebih
berperan
langsung
pada
dengan
hipospadia.
Alur
kerja
biosintesis
androgen
dilustrasikan pada gambar 61.3. baik hormon HCG dan hormon Lutein
(LH) terikat pada membran reseptor yang sama, yang mengawali
steroidogenesis, dimana produksi androgen bergantung pada pituitari
fetus selama periode gestasi bagian kedua. Bayi laki-laki yang baru
lahir dengan mikropenis, yang mengalami hipoglikemia, merujuk pada
konstelasi
Gambar
tanda-tanda
61.3
menderita
menunjukkan
defisiensi
bahwa
CYP17
pituitari
dan
kongenital.
sitokrom
P450
untuk
menghasilkan
dehidrotestosteron
menggunakan
substrat selain dari testosteron. Alur kerja yang sama pula terjadi pada
tiroid,
retinoid
dan
tiotriglitazon.
Gambar
61.4
kelamin
merupakan
salah
satu
efeknya,
dan
AR
dan
tuberkel
pertumbuhan
genital.
prostat
dan
Peristiwa
biologik
spermatogenesis
seperti
pada
paska
pada
lahir
XY
dihubungkan
dengan
resistansi
androgen
tapi
dengan
menggunakan
pendekatan
pragmatis
untuk
lahir
ialah
CAH
akibat
defisiensi
21-hidroxylase,
yang
Wanita Maskulin
CAH memimpin dalam daftar penyebab wanita maskulin. CAH bukan
merupakan gangguan sebenarnya pada diferensiasi kelamin, karena
gonad dan duktus genital internal berkembang dengan normal tapi
tuberkel genital, lipatan-lipatan uretra dan pembengkakan labioskrotal
distimulasi oleh produksi androgenn berlebih dari kelennjar adrenal.
Defek yang paling umum ialah defisiensi 21 hidroxylase, yang
menyebabkan akumulasi 17-OH-progesteron yang berkerja sebagai
substrat untuk meningkatkan produksi androstenedion (gambar 61.5).
Androgen lemah ini dikonversikan di liver/hati menjadi androgen,
testosteron poten, dimana konsentrasinya pada serum fetus yang
mendertia Cah bisa melebihi kadar normal dewasa pria. Derajat
maskulinisasi bisa amat parah pada fetus wanita yang bersangkutan,
sehingga tampak sebagai pria normal pada saat lahir, tapi tidak
ditemukan gonad yang bisa dipalpasi pada kantung skrotum. Hal ini
perlu diwaspadai oleh klinisi. Karena sering bayi laki-laki baru lahir
yang tidak memiliki gonad yang bisa dipalpasi tidak ditindaklanjuti
(lihat nanti). Mayoritas bayi dengan defisiensi 21-hidroxylase juga
kekurangan garam, dan amat penting untuk memonitor elektrolit
serum dan urin selama minggu pertama kelahiran. Sekitar 5 % kasus
CAH
karena
defisiensi
11-hidroxylase.
Defek
ini
menyebabkan
fetus,
Contoh ilustrasi
CAH,
defisiensi
androgen plasenta,
tumor
aromatase
ovarium
dan
maternal
adrenal
pria kurang-maskulin
campuran (XO/XY)
resistansi androgen
Defisiensi 17 -OH-dehidrogenase
Defisiensi 5- reduktase
Insensitivitas androgen
Variasi sindrom
true hermafrodit
tampak
jaringan
testikular
ovarium
Sindrom
Opitz
yang
menderita
kelainan ini
dan
pengobatan
dimulai
pada
usia
gestasi
glukokortikoid
terpilih.
kecenderungan
untuk
minggu.
Deksametason
peroduksi
berat
Deksametason
tidak
berlebih
menjadi
menimbulkan
selama
masa
kasus
dan
kariotipe
keluarga
sebelumnya.
Jika
kariotip
tidak
memerlukan
pembedahan.
Hasil
penelitian
terkini
Tumor
sekresi
arhenoblastoma,
androgen
ti=umor
pada
sel
ibu,
hilar
dan
termasuk
tumor
luteoma,
Krukenberg
ovarium
Tumor adrenal maternal (langka)
Mutasi langka pada gen CYP21
Mutasi enzim sitokrom P450 oxidoreduktase
Pria Kurang-Maskulin
Bayi interseksual XY merupakan hasil dari kemungkinan diagnostik
yang lebih banyak dari kasus wanita maskulin. Namun, penting untuk
mempertimbangkan
kemungkinan
dalam
konteks
defek
pada
disgenesis
gonad,
mendeskripsikan
sejumlah
kontrol
kasus
genetik
telah
terhadap
disebutkan
dengan
determinasi
gonad.
sel-sel
45,XO
pada
gonad
yang
sedang
berkembang.
berlainan
pada
keadaaan
kurang
maskulin
XY.
Langkah
kedua
dari
belakang
pada
sintesis
17
hidroksisteroid
dehidrogenase
(17
HSD3)
akan
testosteron
pada
jaringan
perifer
via
isoenzim
17
defek
pada
komplit
aksi
(CAIS),
androgen
ialah
sebelumnya
sindrom
dikenal
insensitivitas
dengan
sindrom
pada
saudara
perempuan
yang
lebih
tua
yang
juga
atau
hipospadia
parah
dengan
mikropenis,
atau
tapi tidak pada kasus PAIS. Sehingga disamping definisi ketat PAIS
didasarkan pada testis normal yang menghasilkan jumlah androgen
yang cukup sesuai usia, juga setelah sebab-sebab interseksual XY lain
telah disingkirkan. Alur aksi androgen lebih kompleks daripada
pengikatan androgen ke reseptornya saja, dan mutasi pada myriad
hitherto gen-gen yang tidak teridentifikasi bisa juga melatarbelakangi
fenotip PAIS ini.
Smith-Lemli-Opitz,
metabolisme
sindrom
kolesterol.
Denys-Drash
yang
Varian
(anomali
disebabkan
pada
mutasi
genital,
oleh
defek
WT1
Tumor
pada
menimbulkan
Wilms,
nefropati
seks
terbalik
XY
yang
hampir
sempurna,
suatu
fokal
multisistem
segemental).
yang
terdiri
Sindrom
dari
ATRX
disgenesis
merupakan
gonad
XY,
dengan
timbulnya
hipospadia.
Tentunya
lingkungan
dengan
bahwa
berat
lahir
mekanisme
rendah
apapun
untuk
yang
usia
berperan
gestasi.
dalam
Ambiguitas genitalia
Hipospadia parah dengan atau tanpa testis yang tidak turun
(Undescended
testes),mikropenis,
scrotum;
Pria dengan testis yang tidak teraba
Wanita dengan inguinal hernia
Klitoromegali terisolir (ibu juga)
Fusi labia terisolir (lebih dari adhesi)
Sindrom anomali genital
skrotum
bifida/
Shawl
dimana
deviasi
ideal
dari
anatomi
berdasarkan
pada
genital
satu
laki-laki
literatur
atau
yang
Deviasi
semacam
aneuploidi
kromosom
sex,
hipospadia
apakah ada skrotum bifida, dan posisi gonad. Upaya perlu dilakukan
untuk
mengukur
mengidentifikasi
pannjang
mikropenis
penis
sejati
yang
(true
terentang
micropenis).
untuk
Hal
ini
didefinisikan sebagai nilai lebih dari 2.5 standar deviasi (SD) dibawah
rata-rata umur. Pengukuran 2,5 cm atau kurang sering dipakai untuk
mendefinisikan mikropenis pada bayi baru lahir, tapi ini mungkin tidak
diperlukan
mengingat
variasi
ukuran
penis
pada
tiap
etnis.
serum
17-OH-progesteron
yang
bermakna
dan
oxidoreduktase
mungkin
bisa
dipertimbangkan.
Ini
akan
dehidrotestosteron
akan
memberi
informasi
tentang
defek
untuk
melakukan
biosi
material
gonad
untuk
untuk
memperoleh
perbaikan
biopsi
kulit
hipospadia,
genital
maka
seukuran
bermanfaat
kepala
peniti
untuk
untuk
Prinsip-prinsip Penanganan
Penanganan bayi baru lahir dengan ambiguitas genitalia memerlukan
keterampilan interdisipliner pada pusat-pusat spesialisasi, yang mana
harus menjadi tempat rujukan. Menegakkan diagnosis yang tepat
membutuhkan waktu, dan tentunya, tidak dapat dicapai sebelum
mengalokasikan penyebab untuk kategori genetik Interseksual ini.
Halangan semacam ini hendaknya tidak memperlambat pencapaian
keputusan awal untuk menetapkan kelamin. Perubahan pada fenotip
untuk sesuai dengan keputusan tidaklah begitu mendesak dan bisa
ditunda hingga keluarga telah memperoleh akses ke semua ahli
profesional untuk mengkonsultasikan kondisi ini.
Manajemen wanita maskulin seperti yang dicontohkan pada CAH,
diamana lagnsung mengarah ke penetapan kelamin, bahkan jika skor
Pradernya lima. Kesulitan utama timbul pada saat diagnosis luput pada
saat lahir, karena tampilan anak laki-laki baru lahir dan lebih ringan
pada saat masa bayi akhir atau kanak-kanak awal. Praktek dewasa ini
cenderung mengarah untuk penetapan jenis kelamin laki-laki, seperti
pada kasus efek kombinasi androgen prenatal dan atribut gender awal
pada
perkembangan
psikoseksual
lanjutan.
Aspek
medis
pada
penanganan CAH sering direvisi dan tidak dibahas pada bab ini. Aspek
bedah didiskusikan pada kahir bab. Penyebab non-CAH pada wanita
maskulin cukup jarang, tapi tetap penting untuk menginvestigasinya,
karena gangguan yang mempengaruhi ibu bisa diidentifikasi. Bisa saja
masalah terjadi berulang pada kehamilan berikutnya, bila demikian,
maka hal ini mengarah pada kemungkinan jelas dari penyebab yang
berhubungan dengan fungsi aromatase.
Pria
kurang
maskulin
penanganannya
lebih
kompleks
karena
kemunduran
signifikan
pada
konseling
genetik
bedah pada populasi pasien ini. Asal perdebatan ini mencakup aspek
moral dan etika pada penetapan jenis kelamin, waktu pembedahan
dan teknik bedah untuk semua tipe kondisi interseksual. Satu kutub
pendapat menyarankan bahwa semua keputusan dan pembedahan
hendaknya ditunda hingga anak bersangkutan bisa diberikan informasi
sehubungan keadaan mereka (Diamond 1999). Sedangkan yang
menganut pikiran tradisional memperdebatkan bahwa aspek fisik dan
psikologis pada non-intervention ini belum diketahui, dan walaupun
mereka
menerima
penatalaksaan
yang
bahwa
perlu
sedang
untuk
berjalan,
memodifikasi
mereka
regimen
tetap
akan
anatomis,
fungsional
dan
psikologis
persepsi
publik
pada
saat
diperiksa
melalui
kuesioner
terstruktur dan interview. Hal ini membuat semua bahkan pada ahli
bedah mumpuni untuk memikirkan kembali pendekatan mereka untuk
rekonstruksi bedah pada semua pasien dengan ambiguitas genitalia
dan interseksual. Pada bab ini, pendekatan yang dimodifikasi yang
akan dibahas. Akan tetapi, oleh karena tidak ada bukti berdasar pada
setiap keputusan, maka tidak diragukan lagi opini individu dan bias
akan tetap berlanjut. Karena bidang ini terus berubah dengan cepat,
maka penting bagi pembaca untuk menyadari bahwa apa yang tertulis
pada bagian ini bisa dengan cepat tidak relevan lagi.
Ada dua macam populsi pasien; mereka yang ditetapkan untuk jenis
kelamin wanita dan mereka yang ditetapkan sebagi jenis kelamin pria.
Prinsip-prinsip pembedahan berbeda pada kedua grup ini.
ini
mencakup
undervirilized
males
overvirilized
(terutama
CAIH
female
dan
(CAH)
PAIH).
dan
Komponen
GONADEKTOMI
Gonadektomi dipertimbangkan bila gonad tidak lagi sesuai dengan
umur atau memberi resiko degenerasi malignan. Tidak pernah ada
indikasi untuk mempertimbangkan gonadektomi pada CAH.
Grup pasien utama ialah mereka yang mengalami insensitivitas
androgen. Pada CAIS, ada absen komplet pada reseptor androgen, dan
pasien tidak akan terpengaruh oleh level testosteron normal yang
dihasilkan
testis
intra-abdominal.
Maka,
tidak
ada
urgensi/
apa
pun
(kira-kira
1:40),
dimana
onset
Reduksi Klitoris
Pada beberapa tahun terakhir, telah telah jelas bahwa hasil fungsional
reduksi klitoris dengan nerve-sparing tidak sebagus seperti yang
diharapkan.
Creightonn
dan
Minto
(2001)
menunjukkan
bahwa
seksual,
dan
proporsi
signifikan
anorgasmia.
Sebagai
korpus
kavernosum
dengan
meninggalkan
berkas
neurovaskular
dieksisi
dari
aspek
ventral
pada
midline
untuk
Vaginoplasti
Pendekatan vaginoplasti pada sinus urogenital telah berubah selama
beberapa tahun terakhir. Jika konfluensi uretra dan vagina dalam
rentang 2.5cm dari perineum, maka pendekatan yang dipilih ialah
mobilisasi urogenital total (TUM). Pada TUM, semua sinus urogenital
dimobilisasi sejauh mungkin hingga ke leher kandung kemih; kemudian
akan ditarik kembali ke perineum dan sinus urogenital bisa dieksisi.,
meninggalkan uretra dan pembukaan vagina yang terpisah. Walaupun
hasil jangka panjang pendekatan ini belum ada, diharapkan akan
memberikan hasil yang superior dibanding pendekatan sebelumnya,
dimana tingkat revisi sebesar 80 persen bisa dicapai. Pada pasien
dengan konfluensi sinus urogenital diatas 2,5 cm dari perineum,
kombinasi TUM dan prosedur passerini-Galzel merupakan pendekatan
terbaik, tapi tetap ada perdebatan tentang waktu tindakan yang tepat,
karena keadaan yang ekstrim sejak bayi hingga remaja. Akan tetapi,
perlu diingat bahwa sinus urogenital persisten bisa menimbulkan
komplikasi seperti infeksi urin dan post-void inkontinensi urin, yang
membutuhkan pembedahan awal.
Pada kasus penetapan jenis kelamin ulang, kolovaginoplasty dilakukan
pada umur lebih awal, sebelumnya direkomendasikan, tapi hasil jangka
panjang malah mengecewakan. Sebuah laporan menjelaskan insiden
tinggi kolitis defungsional, yang membutuhkan eksisi vagina pada
sejumlah besar kasus. Oleh sebab itu, bedah vagina hendaknya
ditunda hingga remaja, ketika pasien bisa mengambil keputusan
mandiri. Pilihan yang tersedia meliputi dilatasi, prosedur Vechietti,
Pada
wanita
dengan
virilisasi
signifikan,
penulis
sejati
akan
ditetapkan
sebagai
pria.
Prinsip-prinsip
adekuat
yang
memunngkinkan
pubertas
spontan,
dan
Skenario klinis
Pemeriksaan bayi baru lahir dengan berat 3240g menunjukkan
abnormalitas yang terbatas pada genitalia eksternal. Skrotum bifida
menunjukkan
tampilan
shawl
(selendang)
pada
transposisi
dipalpasi di sisi kiri. Phallus pendek dengan korda yang parah, estimasi
panjang penis yang direntang ialah 1,9 cm. ada pembukaan perineum
tunggal.
Komentar: genitalia eksternal cukup rancu (ambiguitas). Tampaknya
gonad yang dipalpasi di sisi kanan kantung skrotum bisa testis atau
juga ovotestis. Bisa diasumsikan dengan basis pemeriksaan klinis
bahwa CAH bukan menjadi diagnosis banding pada kasus ini. Sejumlah
Kariotipe perifer
Ultrasonografi abdomen dan pelvis
Serum dasar LH dan FSH
Tes stimulasi HCG 3 hari: 1500 unit perhari, dengan koleksi
sample darah pre-HCG dan 24 jam setelah injeksi HCG terakhir.
hasil
kromosom
memungkinkan
untuk
menegakkan
sisa-sisa
midline
uterus
teridentifikasi
pada
sisi
kiri
tumpukan jaringan fibrosis yang melekat pada tuba falopi. Benda itu
diangkat dan pemeriksaan histologi menunjukkan jaringan fibrosis
stromal tipe ovarium tanpa folikel dan konsisten dengan lapisa gonad.
Pada sisi kanan, vas deferens dan pembuluh darahnya diidentifikasi
saat memasuki kanal inguinal kanan. Tahap pertama perbaikan
hipospadia telah direncanakan pada saat bayi kira-kira berumur 15
bulan.
Komentar: penemuan laparotomi dan histologi menegaskan fitur tipikal
pada disgensis gonad campuran. Pada kasus ini, tampak testis normal
pada hemi-skrotum kanan, walaupun biopsi gonad ini akan dibutuhkan
pada tahap tertentu. Gonad kontralateral merupakan lapisan gonad
dan perlu untuk dikeluarkan karena resiko tinggi untuk keganasan
pada usia lanjut. Struktur Mullerian yang berdekatan menunjukkan
kurangnya aksi lokal AMH pada masa gestasi awal. Perbaikan
hipospadia
akan
dilakukan
bertahap
dan
memerlukan
terapi
sebab, bahkan pada bayi XO/XY lahir sebagai laki-laki normal tapi bisa
berkembang
menjadi
disgenesis
testis
onset
lanjut,
menyebabkan kemandulan.
yang
Genetik
Endokrin
17-OH-Progesteron,
11-
steroid
urin
(cek
proteinuria juga)
testosteron,
androstenedion,
dehidrotestosteron
LH,FSH, AMH, inhibin B
Tes
Pencitraan
stimulasi
HCG
(definisikan
dosis, waktu)
Ultrasonografi
Pelvis,
adrenal,
ginjal
Pembedahan
MRI
Cystourethroscopy, sinogram
Laparoskopi
Biopsi gonad
Biopsi
kulit
genital
(studi
AR,
germinal),
Biopotential
gonad(gonad
bipotensial),
Ducts
voice(suara),
beahviour
(perilaku),
growth