Professional Documents
Culture Documents
Daftar isi..............................................................................................................................1
Perseroan Terbatas...............................................................................................................2
Dividen................................................................................................................................5
Laba Ditahan........................................................................................................................9
Pelaporan dan Penyajian......................................................................................................11
Pembahasan Soal.................................................................................................................17
pengelolaan modal yang efisien sehingga memungkinkan untuk melakukan ekspansi. Dan
dengan menempatkan orang yang tepat, efisiensi maksimum dari modal yang ada. Dan
juga adanya pemisahan antara pengelola dan pemilik perusahaan, sehingga terlihat tugas
pokok dan fungsi masing-masing.
Kelemahan :
1. Kerumitan perizinan dan organisasi. Untuk mendirikan sebuah PT tidaklah mudah.
Selain biayanya yang tidak sedikit, PT juga membutuhkan aktanotaris dan izin khusus
untuk usaha tertentu. Lalu dengan besarnya perusahaan tersebut, biaya pengorganisasian
akan keluar sangat besar. Belum lagi kerumitan dan kendala yang terjadi dalam tingkat
personel. Hubungan antar perorangan juga lebih formal dan berkesan kaku.
Perseroan mempunyai kekayaan sendiri terpisah dari kekayaan masingmasing pemegang saham
perseroan. Termasuk dalam harta kekayaan perseroan terbatas adalah modal, yang terdiri dari:
Modal perseroan atau modal dasar, yaitu jumlah maksimum modal yang disebut dalam
akta pendirian.Ketentuan modal dasar diatur pada pasal 31-32 UU No.40 Tahun 2007.
Modal dasar perseroan terdiri atas seluruh nilai nominal saham.(Pasal 31 (1)).Modal
dasar paling sedikit Rp.50.000.000,00 (Pasal 32 ayat 1).
Modal yang disanggupkan atau ditempatkan diatur pada pasal 33 UU No. 40 Tahun 2007.
Paling sedikit 25% dari modal dasar sebagaimana dimaksud dalam pasal 32 harus
ditempatkan dan disetor penuh (Pasal 33 ayat 1).
Modal yang disetor, yakni modal yang benar-benar telah disetor oleh para pemegang
saham pada kas perseroan. Diatur pada pasal 34 UU No.40 tahun 2007. Penyetoran atas
modal saham dapat dilakukan dalam bentuk uang dan/atau dalam bentuk lainnya (Pasal
34 ayat 1). Penyetoran atas modal saham selanjutnya diatur pada pasal 34 ayat 2 dan 3.
Perubahan atas besarnya jumlah modal perseroan harus mendapat pengesahan dari Menteri
Kehakiman, sesudah itu didaftarkan dan kemudian diumumkan seperti biasa.
Jenis-jenis saham
Saham di dalam sebuah Perseroan Terbatas dapat terbagi atas:
Saham/Sero Atas Nama, yaitu nama persero ditulis di atas surat sero setelah didaftarkan
dalam buku Perseroan Terbatas sebagai persero.
Saham/Sero Pembawa, yaitu suatu saham yang di atas surat tidak disebutkan nama
perseronya.
Ditinjau dari hak-hak persero, saham/sero dapat pula dibagi sebagai berikut:
Saham/Sero Biasa
Sero yang biasanya memperoleh keuntungan (dividen) yang sama sesuai dengan yang ditetapkan
oleh rapat umum pemegang saham.
Saham/Sero Preferen
Sero preferen ini selain mempunyai hak dan dividen yang sama dengan sero biasa, juga
mendapat hak lebih dari sero biasa.
Sero kumulatif preferen ini mempunyai hak lebih dari sero preferen. Bila hak tersebut tidak bisa
dibayarkan pada tahun sekarang, maka dibayarkan pada tahun berikutnya
Pembagian Perseroan Terbatas
PT Terbuka
Perseroan terbuka adalah perseroan terbatas yang menjual sahamnya kepada masyarakat
melalui pasar modal (go public). Jadi sahamnya ditawarkan kepada umum, diperjualbelikan
melalui bursa saham. Contoh-contoh PT.Terbuka adalah PT Telekomunikasi Indonesia (Persero)
Tbk, PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk, PT Bank Central Asia Tbk, dan lain-lain.
PT Tertutup
Perseroan terbatas tertutup adalah perseroan terbatas yang modalnya berasal dari
kalangan tertentu misalnya pemegang sahamnya hanya dari kerabat dan keluarga saja atau orang
kalangan terbatas dan tidak dijual kepada umum.
PT Kosong
Perseroan terbatas kosong adalah perseroan yang sudah ada izin usaha dan izin lainnya
tapi tidak ada kegiatannya.
Dividen
Dividen adalah pembagian laba kepada pemegang saham berdasarkan banyaknya saham yang
dimiliki. Pembagian ini akan mengurangi laba ditahan dan kas yang tersedia bagi perusahaan,
tapi distribusi keuntungan kepada para pemilik memang adalah tujuan utama suatu bisnis.
Dividen dapat dibagi menjadi empat jenis:
1. Dividen tunai; metode paling umum untuk pembagian keuntungan. Dibayarkan dalam
bentuk tunai dan dikenai pajak pada tahun pengeluarannya.
2. Dividen saham; cukup umum dilakukan dan dibayarkan dalam bentuk saham tambahan,
biasanya dihitung berdasarkan proporsi terhadap jumlah saham yang dimiliki.
Contohnya, setiap 100 saham yang dimiliki, dibagikan 5 saham tambahan. Metode ini
mirip dengan stock split karena dilakukan dengan cara menambah jumlah saham sambil
mengurangi nilai tiap saham sehingga tidak mengubah kapitalisasi pasar.
3. Dividen properti; dibayarkan dalam bentuk aset. Pembagian dividen dengan cara ini
jarang dilakukan.
4. Dividen interim; dibagikan sebelum tahun buku Perseroan berakhir.
Teori Kebijakan Deviden
Terdapat beberapa pendapat dan teori yang mengemukakan tentang deviden diantaranya yaitu:
1. Dividend Irrelevance Theory (ketidakrelevanan deviden)
Teori yang menyatakan bahwa kebijakan deviden perusahaan tidak mempunyai pengaruh
terhadap nilai perusahaan maupun biaya modalnya. MM menyimpulkan bahwa nilai perusahaan
saat ini tidak dipengaruhi oleh kebijakan deviden. Keuntungan yang diperoleh atas kenaikan
harga saham akibat pembayaran deviden akan diimbangi dengan penurunan harga saham karena
adanya penjualan saham baru. Oleh karenanya pemegang saham dapat menerima kas dari
perusahaan saat ini dalam bentuk pembayaran deviden atau menerimanya dalam bentuk capital
gain. Kemakmuran pemegang saham sekali lagi tidak dipengaruhi oleh kebijakan deviden saat
ini maupun dimasa datang.
2. The Bird in The Hand Theory
Gordon dan Lintner berpendapat bahwa investor lebih merasa aman untuk memperoleh
pendapatan berupa pembayaran deviden daripada menunggu capital gain. Sementara itu MM
berpendapat dan telah dibuktikan secara matematis bahwa investor merasa sama saja apakah
7
menerima deviden saat ini atau menerima capital gain dimasa datang. Gordon dan Lintner
beranggapan bahwa para investor memandang satu burung ditangan lebih berharga daripada
seribu burung di udara. Sementara itu MM berpendapat bahwa tidak semua investor
berkeinginan untuk menginvestasikan kembali deviden mereka diperusahaan yang sama atau
sejenis dengan memiliki resiko yang sama, oleh sebab itu tingkat resiko pendapatan mereka
dimasa datang bukannya ditentukan oleh kebijakan deviden, tetapi ditentukan oleh tingkat resiko
investasi baru.
deviden cenderung dikenakan pajak yang lebih tinggi daripada capital gain, maka investor akan
meminta tingkat keuntungan yang lebih tinggi untuk saham dengan dividendyield yang tinggi.
4. Devidend Relevance Theory (Relevan deviden)
Deviden adalah relevan untuk kondisi yang tidak pasti, investor dapat dipengaruhi oleh
kebijakan deviden.
makin kuat posisi likuiditas perusahaan terhadap prospek kebutuhan dana di masa depan,
makin tinggi dividen payout rationya.
2. Kebutuhan Dana Untuk Membayar Utang, apabila perusahaan menetapkan bahwa
pelunasan utangnya akan diambil dari laba ditahan. Berarti perusahaan memperkecil
pembayaran dividen.dengan kata lain perusahaan menetapkan dividen payout ratio yang
rendah.
3. Tingkat Pertumbuhan Perusahaan, makin cepat pertumbuhan perusahaan berarti makin
tinggi pula dana untuk membiayai pertumbuhan perusahaan tersebut. Pada situasi ini
biasanya perusahaan lebih suka menahan earningnya daripada dibayarkan sebagai
dividen, hal ini berarti makin rendah dividen payout ratio nya. Apabila perusahaan
telah dapat memenuhi kebutuhannya dari sumber dana pasar modal atau yang lainnya
maka perusahaan dapat menetapkan dividend payout ratio yang tinggi.
4. Pengawasan Terhadap Perusahaan, mempercayakan pada pembelanjaan intern dalam
rangka usaha mempertahankan kontrol terhadap perusahaan, hal ini berarti mengurangi
dividend payout ratio nya.
optimal.
Menurut model ini perusahaan akan mengikuti 4 langkah dalam menentukan sasaran rasio
pembayarannya yaitu:
1. Menentukan anggaran modal yang optimal
2. Menentukan jumlah ekuitas yang dibutuhkan untuk memenuhi anggaran tersebut
3. Laba ditahan digunakan unyuk memenuhi kebutuhan ekuitas
4. Dividen dibayarkan jika laba yang tersedia lebih banyak daripada yang dibutuhkan untuk
mendukung anggaran modal yang optimal.
Laba Ditahan
Merupakan modal yang berasal dari dalam perusahaan berupa kumpulan laba dan rugi sampai
saat tertentu setelah dikurangi dividen yang dibagi dan jumlah yang dipindahkan ke rekening
modal. Rugi laba ini dapat berasal dari:
1. Rugi laba usaha,
2. Rugi laba kegiatan yang tidak rutin (seperti laba penjualan aktiva tetap),
3. Koreksi atas laba-laba tahun lalu.
Apabila rekening laba ditahan menunjukkan saldo debit maka disebut defisit. Laba ditahan
dapat digunakan untuk beberapa tujuan berikut:
10
1. Pembagian dividen,
2. Pembelian treasury stock,
3. Pembatasan laba ditahan untuk tujuan-tujuan tertentu (appropriations),
4. Rekapitalisasi,
5. Penyerapan kerugian.
Pencatatan laba ditahan sebaiknya dipisahkan dari modal disetor agar dapat diketahui sumber
masing-masing modal. Dalam neraca, jumlah ditahan terdiri dari dua golongan rekening yaitu:
1. Laba ditahan yang masih bebas,
2. Laba ditahan yang sudah mempunyai tujuan penggunaan.
11
diaturdalam bentuk Rupiah dalam akta pendirian, setoran saham tunai dalam bentuk mata
uang asing dinilai dengan kurs berlaku tanggal setoran. Untuk jenis saham yang diatur
dalam mata uang asing dalam akta pendiriannya, setoran tunai baik Rupiah atau mata uang
asing lainharus dikonversi ke mata uang asing dalam akta pendirian sesuai kurs resmi yang
berlaku pada tanggal setoran, kecuali akta pendirian atau keputusan Pemerintah menentukan
kurs tetap. Selisih kurs mata uang asing yang timbul sehubungan dengan transaksi modal,
harus dibukukan sebagai bagian dari modal dalam akun Selisih Kurs atas Modal Disetor dan
bukan merupakan unsur laba rugi.
3. Besarnya tagihan yang timbul atauhutang yang dikonversi menjadi modal.
4. Setoran saham dalam dividen saham dilakukan dengan harga wajar saham, yaitu harga pasar
tanggal transaksi untuk PTyang sahamnya terdaftar di Bursa Efek, atau nilai wajar yang
disepakati Rapat Umum Pemegang Saham untuk saham yang tidak ada harga pasarnya.
5. Nilai wajar aktiva bukan kas yang diterima.
6. Setoran saham dalam bentuk barang (inbreng), menggunakan nilai wajar aktiva bukan kas
yang diserahkan, yaitu nilai appraisal tanggal transaksi yang disetujui Dewan Komisaris
untuk PT yang sahamnya terdaftar di Bursa Efek, atau nilai kesepakatan Dewan Komisaris
dan penyetor bentuk barang.
dikeluarkan, maka pencatatan transaksi ini dilakukan dengan mendebit akun Modal Saham dan
mengkredit Modal Saham Yang Diperoleh Kembali sebesar jumlah yang dibukukan pada saat
perolehan kembali saham yang bersangkutan .
Saham yang dikeluarkan sehubungan dengan penyertaan modal dalam bentuk penyerahan aktiva
bukan kas atau pemberian jasa umumnya dinilai sebesar nilai wajar aktiva/jasa tersebut atau nilai
wajar saham yang bersangkutan, tergantung manayang lebih jelas.
Penyajian Modal
Penyajian modal dalam neraca harus dilakukan sesuai dengan ketentuan pada akta pendirian
perusahaan dan peraturan yang berlaku serta menggambarkan hubungan keuangan yang ada.
Modal dasar, modal yang ditempatkan dan modal yang disetor,nilai nominal dan banyaknya
saham untuk setiap jenis saham harus dinyatakan dalam neraca. Bila terdapat lebih dari satu jenis
saham, hak preferen dari suatu golongan saham atas dividen dan pelunasan modal pada saat
likuidasi harus dicantumkan dalam laporan keuangan.
Dalam hal terdapat tunggakan dividen atas saham preferen dengan hak dividen kumulatif, jumlah
tunggakan tiap saham dan jumlahkeseluruhan dividen periode sebelumnya harus diungkapkan
dalam catatan atas laporan keuangan. Perubahan atas modal yang ditanam dalam tahun berjalan
harus diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan.
Modal disajikan dalam neraca setelah kewajiban. Bentuk penyajiannya sesuai Akta Pendirian
Badan Usaha tersebut, misalnya: saham adalah penyertaan modal dalam kepemilikan Perseroan
Terbatas. Pada perusahaan yang terdaftar pada bursa efek, saham dapat ditempatkan dengan
dasar pesanan. Dengan dasar ini saham hanya akan dikeluarkan jika pemesan telah membayar
penuh harga saham yang bersangkutan. Pesanan saham dicatat dengan mendebit akun Piutang
Kepada Pemesan Saham dan mengkredit akun Modal Saham Yang Dipesan. Akun Modal Saham
Yang Dipesan disajikan dalam kelompok modal di bawah akun Modal Saham. Akun Piutang
kepada Pemesan Saham sebesar sisa harga saham yang belum dilunasi dalam transaksi semacam
ini lazimnya disajikan dalam kelompok aktiva lancar. Apabila piutang ini tidak dimaksudkan
untuk ditagih dalam waktu dekat, akun ini dapat disajikan dalam kelompok mengurangi akun
13
Modal Saham Yang Dipesan. Pada saat harga saham sudah dibayar penuh, akun Modal Saham
Yang Dipesan akan didebit dan akun Modal Saham dikredit. Dalam hal pemesan gagal melunasi
sisa pembayarannya, maka tergantung pada kebijakan perusahaan dan dilandaskan pada
peraturan hukum yang berlaku, perusahaan dapat mengambil salah satu tindakan di bawah ini:
1.
2.
3.
tertentu;
Jumlah pembayaran yang telah dilakukan diakui sebagai unsur penambah modal dan
Saldo laba tidak boleh dibebani ataudikredit dengan pos-pos yang seharusnya diperhitungkan
pada laporan laba rugi tahun berjalan.
Pengungkapan saldo laba harus meliputi:
1. Pengungkapan penjatahan (apropriasi) dan
penjatahan dan pemisahan, tujuan penjatahandan pemisahan saldo laba, serta jumlahnya.
Perubahan akun-akun penjatahan atau pemisahan saldo laba, harus pula diungkapkan.
2. Peraturan, perikatan, batasan dan jumlah batasan di sekitar saldo laba, harus diungkapkan.
Misalnya, selama perjanjian kredit berlangsung, perusahaan tak diizinkan membagi saldo
laba tanpa seijin kreditor.
3. Perubahan saldo laba karena penggabungan usaha dengan metode penyatuan kepentingan
14
(pooling of interests).
4. Koreksi masa lalu, baik bruto maupun neto setelah pajak. Pengungkapan harus dilakukan
dengan penjelasan bentuk kesalahan laporan keuangan terdahulu, dampak koreksi terhadap
laba usaha, laba bersih dan nilai saham perlembar.
5. Pengungkapan jumlah dividen dan dividen per lembar saham, pengungkapan keterbatasan
saldo laba tersedia bagi dividen.
6. Tunggakan dividen, baik jumlah maupun tunggakan per lembar saham.
7. Pengungkapan deklarasi dividen setelah tanggal neraca, sebelum tanggal penerbitan laporan
keuangan.
8. Pengungkapan dividen saham dan pecah-saham, pengungkapan jumlah yang dikapitalisasi
dan saji ulang laba per saham (EPS) agar laporan keuangan berdaya banding.
modal dasar;
modal ditempatkan atau dipesan belum disetor;
modal disetor;
harga pari, harga nominal per lembar;
perubahan lembar saham tiap jenis saham dan saldo nilai Rupiah per jenis saham selama
15
periode akuntansi;
f. hak istimewa atau hak mendahului;
g. batasan khusus; dan
h. penjelasan bila dapat konversi, tarif konversi.
Bila persyaratan modal minimum yang ditentukan oleh peraturan perundangan yang berlaku atau
akta pendirian tidak atau belum dipenuhi, maka harus diungkapkan. Misalnya batas minimum
modal disetor dan jumlah pemegang saham PT yang sahamnya terdaftar di Bursa Efek.
Pengungkapan Dividen
Pengungkapan dividen meliputi:
-
jumlah dividen;
dividen per lembar saham;
bentuk dividen;
batasan saldo laba minimum dalam kaitan dengan ketersediaan dividen;
hutang dividen;
hutang dividen per lembar saham;
pengumuman pembagian dividen, setelah tanggal neraca, sebelum tanggal Pendapat
Akuntan Independen;
jumlah kapitalisasi dividen saham dan pecah-saham, per lembar dan jumlah keseluruhan;
16
dan
laba per saham perlu disaji ulang (restated) berdasarkan jumlah saham yang setara setelah
pecah-saham agar dapat diperbandingkan .
Saham beredar yang diperoleh kembali, metode cost, disajikan sebagai pengurang jumlah
Modal. Lembar saham yang diperoleh kembali dan dipegang perusahaan harus
diungkapkan .
Saham beredar yang diperoleh kembali, metodenilai pari (par value), sebagai pengurang
saham beredar (yaitu modal disetor) sejenis. Selisih nilai perolehan kembali dan nilai pari
dijumlahkan atau dikurangkan pada Agio Saham sejenis. Lembar saham yang diperoleh
kembali dan dipegang perusahaan harus diungkapkan.
Pembahasan Soal
E15-1 (Recording The Issuance Of Ordinary Shares)During its first year of operations,Sitwell
Company had the following transactions pertainning to its ordinary shares.
17
Jan 10
Mar 1
Issued 5,000 shares to attorneys in payment of a bill for $35,000 for services
rendered in helping the company to corporate.
July 1
Sept 1
Instructions:
a) Prepare the journal entries for these transactions,assuming that the ordinary shares have a
par value of $3 per share
b) Briefly discuss hoe the entries in part (a) will change if the shares are no par with a stated
value of $2 per share
Answer:
(a)
Jan.
10
Mar.
(80,000 X 3)..................................................
240,000
Share PremiumOrdinary.................................
240,000
Organization Expense.....................................35,000
Share CapitalOrdinary
July
(5,000 X 3)....................................................
15,000
Share PremiumOrdinary.................................
20,000
90,000
Share PremiumOrdinary
(30,000 X 5).................................................
Sept.
150,000
(60,000 X 3)..................................................
180,000
Share PremiumOrdinary
(60,000 X 7).................................................
(b)
420,000
If the shares have a stated value of 2 per share, the entries in (a) would be the same except
for the euro amounts. For example, the Jan. 10 entry would include credits of 160,000 to
Share CapitalOrdinary and 320,000 to Share PremiumOrdinary.
Mar 1
Apri 1
Issued 24,000 ordinary shares for land.The asking price of the land was $90,000
the vair value of the land was $80,0000
May 1
Aug 1
Issued 10,000 ordinary shares to attorneys in payment of their bill of $50,000 for
service rendered in helping the company organize
Sept 1
Nov 1
Answer:
Jan.
Mar.
April
May
Aug.
Sept.
10
160,000
250,000
Land...........................................................................80,000
Share CapitalOrdinary
(24,000 X $2).............................................................
Share PremiumOrdinary
($80,000 $48,000)...................................................
48,000
160,000
Organization Expense................................................50,000
Share CapitalOrdinary
(10,000 X $2).............................................................
Share PremiumOrdinary
($50,000 $20,000)...................................................
20,000
20,000
240,000
290,000
32,000
400,000
30,000
70,000
20
Nov.
50,000
62,000
E15-3 (Shares Issued For Land) Twenty five thousand shares reacquired by Pierce Corporation
for $48 per share were exchanged for undeveloped and that has an appraised value of
$1,700,000.At the time of the exchange ,the ordinary share were trading at$60 per share on an
organized exchange.
Instructions:
1. Prepare the journal entry to record the acquistion of land,assuming that the purchase of
the shares was originally recorded using the cost method.
2. Briefly identify the possible alternatives for quantifying the cost of the land and briefly
support your choice.
Answer:
(a)
(b)
One might use the cost of treasury shares. However, this is not a relevant measure of this
economic event. Rather, it is a measure of a prior, unrelated event. The appraised value of
the land is a reasonable alternative (if based on appropriate fair value estimation
techniques). However, it is an appraisal as opposed to a market-determined price. The
trading price of the shares is probably the best measure of fair value in this transaction.
21
Feb 1
July 29
Aug 10
Dec 31
Declared a $0,25 per share cash dividend on the ordinary shares and declared the
preference dividend.
Dec 31
Instructions:
a) Record the journal entries for thye transactions listed above
b) Prepare the equity section of Phelps Corporation statement of financial position as of
December 31,2010
Answer:
(a)
January 11
Cash (20,000 X $16)...............................................................320,000
Share CapitalOrdinary (20,000 X $10) .................................
Share PremiumOrdinary........................................................
200,000
120,000
February 1
Machinery.................................................................................50,000
Factory Building.....................................................................160,000
Land .......................................................................................270,000
Share CapitalPreference (4,000 X $100)...............................
Share PremiumPreference......................................................
400,000
80,000
July 29
22
30,600
August 10
Cash (1,800 X $14)...................................................................25,200
Retained Earnings (1,800 X $3)................................................5,400*
Treasury Shares..........................................................................
30,600
5,000*
32,000**
20,000
X $.25
$5,000
(b)
PHELPS CORPORATION
Partial Statement of Financial Position
December 31, 2010
Equity
Share capital preference
par value $100 per share,
23
$600,000
200,000
133,300*
$933,300
9,894
50
56
24
5,000
3,000
-3Cash .....................................................................................................10,800
Share CapitalPreference.....................................................................
Share PremiumPreference (5,974 5,000)....................................
Share CapitalOrdinary.......................................................................
Share PremiumOrdinary (4,826 3,750).......................................
5,000
974
3,750
1,076
Allocated to ordinary:
5,250
11,750
Allocated to preference:
Total allocated
5,250
6,500
11,750
X 10,800 =
6,500
11,750
4,826
X 10,800 =
5,974
10,800
2,500
800
2,000
1,200
25
6,500
3,200
3,300
26