You are on page 1of 2

X.

RANCANGAN BROSUR
ACETE
Tablet parasetamol 250 mg
Komposisi:
Tablet : Satu tablet mengandung 250 mg Paracetamol
Cara Kerja Obat:
Parasetamol adalah drivat p-aminofenol yang mempunyai sifat
antipiretik / analgesik. Sifat antipiretiknya disebabkan oleh gugus
aminobenzen dan mekanismenya diduga berdasarkan efek sentral. Sifat
analgesik Parasetamol dapat menghilangkan rasa nyeri ringan sampai
sedang. Sifat antiinflamasinya sangat rendah sehingga tidak digunakan
sebagai antirematik. Pada penggunaan per oral Parasetamol diserap
dengan cepat melalui saluran cerna. Kadar maksimum dalam plasma
dicapai dalam waktu 30 menit sampai 60 menit setelah pemberian.
Parasetamol diekskresikan melalui ginjal, kurang dari 5% tanpa
mengalami perubahan dan sebagian besar dalam bentuk terkonjugasi.
Indikasi:
Sebagai antipiretik/analgesik, termasuk bagi pasien yang tidak tahan
asetosal.
Sebagai analgesik, misalnya untuk mengurangi rasa nyeri pada sakit
kepala, sakit gigi, sakit waktu haid dan sakit pada otot.menurunkan
demam pada influenza dan setelah vaksinasi.
Kontraindikasi
Hipersensitif terhadap paracetamol dan defisiensi glokose-6-fosfat
dehidroganase.tidak boleh digunakan pada penderita dengan gangguan
fungsi hati.
Dosis:
500 mg (2 tablet) 3 4 kali sehari
Efek Samping:
Kasus terjadinya thrombocytopenic purpura dan haemolytic anaemia dan
agranulocytosis pernah tercatat.
Dosis besar dapat menyebabkan kerusakan hati.
-

Efek nefrotoksik jarang terjadi pada dosis teraputik parasetamol yang


dianjurkan, kecuali pada pemakaian jangka panjang pernah dilaporkan.

Peringatan dan Perhatian:


Paracetamol sudah digunakan secara luas, dan pada dosis yang
dianjurkan, efek sampingnya ringan dan jarang terjadi. Laporan
mengenai efek yang tidak diinginkan, jarang. Kebanyakan laporan dari
efek samping parasetamol berhubungan dengan dosis yang berlebihan.
Paracetamol harus digunakan dengan hati-hati pada
penderita payah hati dan disfungsi ginjal.
No Reg : DBL1300200110A1
diproduksi oleh :
PT.

Boumpouki Farma
Bandung, Indonesia

IX. RANCANGAN KEMASAN PRIMER DAN SEKUNDER

You might also like