Professional Documents
Culture Documents
to
make
a first
impression
Bahan Mentah
mutu rendah
penanganan sembarangan, dll
Penyimpanan/distribusi/ display
kurang baik
Produk
Akhir
Pra-sejarah
Penggunaan kulit binatang, daun, dan kulit kayu digunakan sebagai bahan
pengemas
10,000 SM
100 SM
Penggunaaan pertama kali gelas wadah dalam bentuk tabung (dengan cara
peniupan gelas), di Yunani.
Pra 1800
Penggunaan pertama kali karung, kotak dan drum kayu (barrels) sebagai
wadah untuk transportasi dan penyimpanan produk curah.
1809
Penggunaan pertama kali wadah dari gelas yang bersifat kedap udara (air
tight) sebagai hasil kompetisi yang dilakukan oleh Napoleon.
1840
Penggunaan secara massal kaleng (metal cans) yang bersifat kedap udara.
1852
1894
1907
1920's
1923
Ditemukannya karton dan kertas dengan lapisan lilin yang bisa digunakan
untuk pengemasan produk beku.
1933
1933
Kaleng bir pertama kali dipatenkan, dan tutup aluminium foil pertama kali
digunakan untuk menutup botol susu.
1940s
1950s
1967
1970s
1980s
1990-2000s
Bahan
Pangan
Permeasi,
pertukaran
gas/uap/volatil
Lingkungan
eksternal
lain-lain.
(suhu, kadar
air/kelembaba
n, [CO,], [O,],
intensitas
cahaya, dll)
kepada konsumen;
terutama melalui
Gambar 2. Berbagai interaksi antara bahan pangan,
pelabelan yang
pengemas dan lingkungannya selama penyimpanan
baik. Pada pelabelan
yang dicetak atau
ditempelkan pada
pengerat; ataupun bahan-bahan kimia
kemasan produk pangan; produsen
pada produk pangan yang dikemas.
dan konsumen bisa berkomunikasi
Kemasan juga diperlukan untuk
mengenai indentitas produk, instruksi
membantu konsumen dalam
penyimpanan
dan penyiapannya,
penanganan produk, baik dalam
penyataan mengenai ingridien
transportasi, penyimpanan, maupun
yang digunakan, informasi gizi dan
penggunaannya. Dengan pengemasan
keterangan lain yang perlu (atau
yang baik, produk lebih mudah
bahkan
harus) diketahui oleh konsumen
ditransportasikan, mudah dilakukan
tentang
produk yang dikemas.
loading dan unloading, mudah
dijajakan, dan sebagainya. Dalam
Di samping itu, peranan pengemasan
era dimana konsumen mempunyai
penting sekali dalam pemasaran produk.
kesadaran yang makin tinggi terhadap
Seorang pemasar mengerti betul arti
kelestarian lingkungan, maka pengaruh
kalimat you don't get second chance
produksi, penggunaan dan pembuangan
to make a first impression. Kesan
bahan pengamas terhadap lingkungan
pertama yang diterima oleh konsumen
menjadi faktor yang tidak boleh
terhadap
suatu produk adalah melalu
dilupakan dalam memilih bahan
kemasan.
Itu sebabnya, kemasan perlu
pengemas.
dipilih dan didisain untuk memberikan
ukuran dan bentuk agar mudah diDengan kemasan yang tepat, industri
"handle, disimpan dan dijajakan di
bisa pula mengatur produk pangan
ruangjaja supermarket. Kemasan harus
dalam satuan-satuan atau kelompokdipilih dan didisain untuk memenuhi
kelopok produk tertentu, misalnya
nilai-nilai estetika yang sesuai dengan
telur dalam satuan lusin, minuman
produk yang dikemas, dengan ilustrasi
kaleng dalam satuan 6 kaleng, dan
Bahan Pengemas
Lingkungan internal
(suhu, kadar air/kelembaban,
[CO,], [OJ,
intensitas cahaya, dll)
Tidak mengandung komponen yang bersifat tidak baik, haram, dan Iainlain
penampilan menarik perhatian; sifat kilap bahan, mutu cetak, warna, dll
4.
Faktor Kemudahan dan lingkungan:
mudah disimpan
mudah dibuka dan mudah ditutup kembali
mudah digunakan
mudah dibuang
Karakteristik umum
Kemasan plastik
Pengemas Gelas
Kaku (rigid)
Dapat dengan mudah digunakan kembali
Mudah pecah
Mudah robek
Berikut adalah beberapa hal penting yang perlu diketahui, berkaitan dengan masa masa
kadaluwarsa:
1.
2.
3.
Metode yang bisa digunakan adalah dengan percobaan penyimpanan atau dengan
metode penyimpanan dipercepat sesuai dengan karakteristik produk pangan.
4.
Secara umum, produsen harus dapat memberikan alasan atau menunjukkan data
yang dapat mendukung penetapan tanggai kadaluwarsa untuk produknya
5.
6.
Dalam hal produk pangan yang kedaluwarsanya lebih dari (tiga) bulan diperbolehkan
hanya mencantumkan bulan dan tahun kadaluwarsa saja (BPOM, 2004).
7.
Tanggai kadaluwarsa dapat dicantumkan pada tutup botol, pada bagian bawah
kaleng, bagian atas dos dan tempat lain yang sesuai, jelas dan mudah terbaca, serta
tidak mudah rusak atau dihapus (BPOM, 2004).
8.
Tanggai kadaluwarsa dapat juga dicantumkan terpisah dari tulisan peringatan, asai
peringatan diikuti dengan petunjuk tempat pencantuman tanggai kadaluwarsa
(BPOM, 2004):
9.
dengan
metode
ilmiah
yang
a.
b.
bisa