Professional Documents
Culture Documents
TAHUN 20
NIM
PENULIS
12000016
Ryan Kurniati
12000019
Deny Andre
12000033
12000041
12000045
Yenny Manganti
12000047
12010057
Alia Nostalgia
12010059
12010082
12010089
Muntiara
12010093
Edi Wanto
12020119
Yenny Karina
12020132
Sylvie Ayuningtyas
12020134
Evi
12020135
12020167
12020169
Natalia Widiastuti
12010058
Ratna Setyawati
12010064
Irwan Thendrawan
12010107
12010116
Dedek Darmadi
12010117
Herman Effendy
12020121
Andy W Gunawan
12020126
Lina Purnamawati
12020127
12020131
12020137
Lia Indriyati K
12020141
San Susanto
12020151
Noviyanti Tiolemba
12020171
12020173
12020176
12020181
Winarni Kumala
12020187
Kartika Sopaheluwakan
12000020
Johnatan Aditjan
12010061
Richardo Wibisono
12010070
Purnachandra
12020118
Budi
12020122
12020123
Indah Sulistiawati
12020138
Trivo Martadinona
12020143
Tony
12020150
Robertus David P
12020153
Benny Kurniawan
12020154
Kadek Sutarjana
12020156
Liana Ekawati
12020165
Liana
12020170
12020185
Vanny
12020188
Novayanty Alla
12030190
12030195
Hendra Sijoko
12030207
12030209
12030213
Mikael Tjokro W
12030217
Budiman
12030236
Melianawati
12030238
Patricia Ade H. S
12010073
Tanti Haryanto
12020125
Christian Anggara
12020172
12020186
Christine Deska N
12030192
12030203
12030204
Desy Natalia
12030215
12030220
Epi
12030224
Lanny Wati S
12030227
Aminah
12030230
Simon F Gultom
12030233
Elvita Mayasari
12030240
Megawaty Halim
12030246
12030250
Ade Natalia T
12030266
12030267
12030271
12040277
Erlinda Ferawanti
12040278
12040285
12040290
Lusi Marlinda
12040303
Nurrita
12040312
12040323
Dini Oktavani
12040333
Budi Yanto
12040354
Yeny Agustina
12040369
Wahyu Hidayat
12040375
12040378
Fellicia Sagita. K
TAHUN
2006
2006
2006
2006
2006
2006
2006
2006
2006
2006
2006
2006
2006
2006
2006
2006
2006
2006
2006
2006
2006
2006
2006
2006
2006
2006
2006
2006
2006
2006
2006
2006
2006
2006
2007
2007
2007
2007
2007
2007
2007
2007
2007
2007
2007
2007
2007
2007
2007
2007
2007
2007
2007
2007
2007
2007
2007
2007
2008
2008
2008
2008
2008
2008
2008
2008
2008
2008
2008
2008
2008
2008
2008
2008
2008
2008
2008
2008
2008
2008
2008
2008
2008
2008
2008
2008
2008
2008
2008
S EKONOMI AKUNTANSI
2008
ABSTRAKSI
pula beta saham tersebut. Demikian pula sebaliknya semakin kecil fluktuasi return
saham terhadap return pasar semakin kecil pula beta saham tersebut. Penelitian ini
dilakukan menggunakan model pendekatan constant risk market model. Hasil
pengujian tersebut menunjukkan bahwa beta portofolio saham berpengaruh positif
signifikan terhadap return portofolio saham.
Beta saham sebagai komponen penting untuk mengestimasi return suatu saham
tidaklah bersifat stasioner dari waktu ke waktu, sehingga perlu disesuaikan dengan
kondisi pasar yang sedang terjadi. Berdasarkan hal tersebut, penghitungan risiko
sistematik secara terpisah pada saat sedang bullish dan bearish perlu dilakukan
untuk mengantisipasi perubahan kondisi pasar yang terjadi, yang bisa
mempengaruhi risiko sistematik saham.
Jika risiko sistematik suatu saham berubah, maka tentunya return yang diisyaratkan
atas saham tersebut juga perlu disesuaikan. Bermula dari uraian diatas, maka
penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perubahan kondisi pasar
terhadap risiko sistematik portofolio saham.
Berdasarkan hal tersebut, penghitungan risiko sistematik secara terpisah pada saat
sedang bullish dan bearish dalam penelitian ini dilakukan dengan model time
varying risk market model. Hasil pengujian tersebut menunjukkan bahwa pengaruh
mempengaruhi
keputusan
investor
melakukan
Informasi
ini dapat
memiliki
beta portofolio terhadap
return
saham
portofolioinvestasi.
pada saat
kondisi bullish
berbeda
makna atau nilai jika keberadaannya menyebabkan investor melakukan transaksi di
pasar modal, yang akan tercermin dalam perubahan harga, frekwensi perdagangan
dan indikator atau karakteristik pasar lainnya. Dengan demikian, peristiwa stock split
akan memberikan dampak terhadap return saham.
Penelitian ini merupakan suatu event study yang bertujuan untuk menyediakan bukti
empiris terjadinya reaksi pasar modal terhadap pengumuman stock split dengan
menggunakan abnormal return sebagai sebagai proxy. Disamping itu untuk meneliti
pengaruh harga saham dan frekwensi perdagangan saham pada peristiwa stock
split terhadap besarnya abnormal return dan untuk menginvestigasi terjadinya
perubahan frekwensi perdagangan sesudah dilakukannya stock split. Jumlah
sampel yang digunakan adalah 80 emiten yeng melakukan stock split, yang diambil
dengan metode purposing sampling pada periode 1996 sampai 2003.
Pengujian hipotesis penelitian menggunakan uji t, regresi, dan paired t-test. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa pasar berekasi negatif terhadap stock split, yang
tercermin pada besarnya abnormal negatif pada hari pengumuman, t+2, t+3, dan
t+4. Besarnya abnormal return pada saat pengumuman hanya dipengaruhi harga
saham, sedangkan frekwensi tidak mempengaruhi. Akan tetapi stock split
berdampak pada kenaikan frekwensi perdagangan.
sangat penting untuk mengukur prestasi kerja suatu perusahaan. Penilaian prestasi
kerja yang selama ini banyak digunakan adalah pengukuran berdasarkan laporan
keuangan yang biasa disebut sebagai pengukuran tradisional. Pengukuran ini lebih
banyak ditekankan bagaimana perusahaan tersebut meningkatkan profitabilitasnya,
untuk itu diperlukan sistem pengukuran baru dengan menggunakan Balanced
Scorecard, dimana pengukuran ini memiliki empat perspektif, yaitu perspektif
keuangan, perspektif pelanggan, perspektif proses bisnis internal, perspektif
pembelajaran dan pertumbuhan. Mengacu pada teori Balanced Scorecard penulis
berusaha menerapkan Balanced Scorecard sebagai suatu sistem penilaian prestasi
kerja pada PT Telkom Yogyakarta.
Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui sistem penilaian prestasi kerja yang
selama ini diterapkan di PT.Telkom Yogyakarta serta untuk menerapkan Balanced
Scorecard dalam sistem prestasi kerja yang baru pada PT Telkom Yogyakarta.
Untuk memperoleh data dan informasi yang lengkap serta akurat melalui
pengamatan dengan metode deskriptif komparatif. Analisis data yang dilakukan
adalah dengan memaparkan prestasi kerja perusahaan yang selama ini diterapkan
perusahaan dan penerapan prestasi kerja dengan Balanced Scorecard.
Hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan bahwa berdasarkan visi dan misi maka
Tujuan penelitian ini adalah, untuk mengetahui pengaruh publikasi laporan
konsep Balanced Scorecard dapat diterapkan pada PT Telkom Yogyakarta.
keuangan terhadap perubahan volume perdagangan saham melalui variabel
Trading Volume Activity (TVA). Jenis penelitian yang dilakukan adalah study
peristiwa (event study). Pengamatan laporan keuangan tahun 2003. Sampel dipilih
dengan teknik purposive sampling. Dari pemilihan terhadap sampel terpilih 80
perusahaan. Analisis data dilakukan dengan membandingkan setiap variabel
penelitian pada periode kejadian yaitu 5 hari sebelum publikasi laporan keuangan
dan 5 hari setelah publikasi laporan keuangan.
Perbedaan aktivitas volume perdagangan saham sebelum dan setelah publikasi
laporan keuangan diukur dengan indikator Trading Volume Activity (TVA). Pengujian
dilakukan dengan one sampel t test dan sampel berpasangan (Paired Samples t
test), Hasil analisis diuji dengan menggunakan uji t (t-test).
Dari hasil analisis data dengan uji t didapatkan hasil dengan derajad kepercayaan
95% menunjukkan terdapat perbedaan rata-rata volume perdagangan saham
sebelum publikasi laporan keuangan dan setelah publikasi laporan keuangan.
Terdapat perbedaan rata-rata volume perdagangan saham sebelum publikasi
laporan keuangan dan pada saat publikasi laporan keuangan. Tidak terdapat
perbedaan rata-rata volume perdagangan saham setelah publikasi laporan
keuangan dan pada saat publikasi laporan keuangan. Publikasi laporan keuangan
memberikan sinyal kepada investor untuk melakukan transaksi diatas keputusan
persaingan yang ketat diantara bengkel-bengkel sepeda motor, baik itu bengkel
besar maupun kecil. Bengkel Ardi Jaya Motor merupakan salah satu bengkel yang
turut serta untuk memberikan jasa palayanan servis sepeda motor tersebut. Oleh
karena itu bengkel ini harus bersaing dengan bengkel yang lain sehingga bengkel
harus mempunyai strategi yang baik supaya dapat bertahan dalam menghadapi
persaingan tersebut.
Penelitian pada bengkel ini bertujuan untuk mengetahui metode yang digunakan
oleh Bengkel Ardi Jaya motor dalam menentukan harga jual jasa dan apakah
metode tersebut sudah tepat berdasarkan metoda Time and Material Pricing.
Penetapan harga jual ini juga akan memberikan manfaat terhadap strategi yang
akan digunakan dalam menghadapi persaingan.
Berdasarkan hasil penelitian maka dapat diambil kesimpulan bahwa terdapat
perbedaan yang signifikan antara penentuan harga jual bengkel Ardi Jaya Motor
dengan metoda Time and Material Pricing. Sedangkan untuk bahan dan suku
cadang tidak terdapat perbedaan yang signifikan. Sehingga penentuan harga jual
jasa yang ditetapkan oleh bengkel belum tepat. Dalam menghadapi persaingan
dengan bengkel-bengkel lain, metoda Time and Material Pricing dapat dijadikan
dasar dalam menentukan harga jual jasa yang tepat.Berdasarkan analisis yang telah
dilakukan maka bengkel dapat memanfaatkan perbedaan tarif servis untuk
hasil perolehan laba tersebut dalam bentuk dividen, maka laba tersebut ditahan
untuk dipergunakan sebagai investasi di masa mendatang.
Besar kecinya dividen yang dibagikan tergantung kebijakan perusahaan dengan
melihat seberapa besar laba yang dihasilkan. Perusahaan yang membagikan
dividen yang cukup besar atau meningkat dari tahun sebelumnya dapat dikatakan
bahwa perusahaan tersebut memperoleh laba yang cukup besar, sedangkan
perusahaan yang membagikan dividen yang lebih kecil dari tahun sebelumnya atau
menurun berarti laba yang dihasilkan perusahaan lebih rendah dari tahun
sebelumnya.
Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan apakah ada reaksi pasar terhadap
pengumuman dividen yang di keluarkan oleh suatu perusahaan. Reaksi pasar dapat
ditunjukkan dengan adanya abnormal return positif apabila pengumuman dividen
meningkat dan abnormal return negatif apabila pengumuman dividen menurun.
Pengujian ini dilakukan dengan menguji tingkat signifikansi dengan menggunakan
uju t. Setelah diketahui ada abnormal return, maka langkah selanjutnya menguji
apakah ada pengaruh antara variabel dependen yaitu cummulative abnormal return
dengan variabel independen yang terdiri dari 3 (tiga) yaitu total aset, market
capitalization, dan harga saham pada perusahaan tersebut, pengujiannya
menggunakan model regresi berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada
pengaruh antara cummulative abnormal return dengan harga saham untuk
The objective of this study is to describe the three factors that influence earning
response coefficient (ERC) and there are beta risk, earning persistence, earning
growth and size as control variables. This study consists of 577 manufacture and
use pooled data during 1993-2003. The test of hypotheses uses two empirical
models. The result shows: (1) The positive effect of beta on earning response
coefficient (ERC); (2) Insignificant effect of earning persistence on earning response
coefficient (ERC); (3) Insignificant effect of earning growth on earning response
coefficient (ERC). Keywords: Earning response coefficient, beta, earning
persistence, earning growth and size
Penelitian ini menguji pengaruh kecerdasan emosional dan gender terhadap tingkat
pemahaman akuntansi. Kecerdasan emosional diukur dengan pengenalan diri,
pengendalian diri, motivasi, empati, dan ketrampilan sosial; sedangkan tingkat
pemahaman akuntansi diukur dengan IPK. Gender dalam penelitian ini
mengelompokkan responden menjadi dua kelompok, pria dan wanita untuk
dibandingkan apakah kecerdasan emosi sama-sama berpengaruh pada
pemahaman akuntansinya atau tidak. Alat analisis yang digunakan adalah regresi
linear berganda dan uji rata-rata. Berdasarkan uji rata-rata responden, diketahui
bahwa mayoritas responden memiliki IPK 2,1-3,0, untuk pria 91,49% dan untuk
wanita 90,56%.
Sedangkan untuk kecerdasan emosi mayoritas responden miliki bobot 76-100. Hasil
analisis regresi linear ganda pada pria dan wanita menunjukkan pengaruh
kecerdasan emosi yang terdiri dari pengenalan diri, pengendalian diri, motivasi,
empati dan ketrampilan sosial dalam penelitian ini mempunyai pengaruh positif
terhadap pemahaman akuntansi.
memberikan dampak pada unit-unit kerja pemerintah daerah, seperti tuntutan
kepada pegawai/aparatur pemerintah daerah untuk terbuka, transparan, dan
bertanggung jawab atas keputusan yang dibuat. Hal ini juga membawa pengaruh
yang sangat besar bagi pemerintah dalam melaksanakan tugasnya demi
kepentingan
rakyat banyak.Untuk menghindari terjadinya penyalahgunaan keuangan negara,
mendukung terciptanya pemerintah yang baik (Good Governance) maka perlu
adanya aspek-aspek Pengawasan, Pengendalian, dan Pemeriksaan. Pemberian
kepercayaan kepada auditor dengan memberi peran yang lebih besar untuk
memeriksa lembaga-lembaga pemerintahan, telah menjadi bagian penting dalam
proses terciptanya akuntabilitas publik.Tujuan dari penelitian ini adalah mengukur
kualitas kinerja dan sikap auditor dalam hal ini badan pengawasan, karena para
auditor inilah yang mempunyai peran besar dalam hal pemberantasan Korupsi,
Kolusi dan Nepotisme (KKN). Penelitian ini mengunakan pendekatan deskriptif
kualitatif dan hasil penelitian di hitung menggunakan metode prosentase. Obyek dari
penelitian ini adalah sikap dan kinerja auditor pemerintah
dalam menghadapi otonomi daerah. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa
bagi auditor, dengan diberinya peran yang lebih besar tersebut, mereka dituntut
untuk menjaga dan meningkatkan profesionalisme, kompetensi, dan
The study is an empirical one whose purposes are to investigate the influence of
announcement about the fluctuation of dividend change which contains information
that will be used by investors in deciding policy in term of variability of share profit
level. Variability of share profit level is measured by indicator of Security Return
Variability (SRV). This study uses samples of 218 reporter for dividend decrease and
178 reporter
for dividend increase during 1993-2003. The statistic methods used to test the
hypothesis are paired t-test. The result of the study shows that dividend change
announcement has no information content. Keywords : Dividend change, Security
return variability, notification dividend.
sisi finansial, dimana tingkat kesehatan perusahaan dihitung dari tingkat likuiditas,
tingkat solvabilitas, tingkat rentabilitas dan indikator tambahan perusahaan. Jenis
penelitian yang dilakukan penulis adalah studi kasus rasio pada PT.Wahana
Kharisma FloraMalang, sehingga kesimpulan yang diperoleh hanya berlaku untuk
perusahaan yang bersangkutan. Teknik pengumpulan data yang dipergunakan
adalah wawancara, obsevasi, dan dokumentasi. Metode analisis data yang
dipergunakan adalah analisis rasio keuangan yang mendasarkan pada Surat
Keputusan Menteri Keuangan RI No.826/KMK.013/1992, dimana analisis data
dilakukan dengan cara menghitung tingkat likuiditas, tingkat solvabilitas, tingkat
rentabilitas dan indikator tambahannya. setelah diketahui kemudian dimasukan
kedalam penilaian kinerja. Dari penilaian kinerja tersebut akan diketahui tingkat
kesehatan perusahaan. Dalam batas nilai diatas 110 perusahan dikatakan dalam
kondisi sehat sekali. Dalam batas nilai diatas 100 sampai 110 perusahaan dikatakan
dalam kondisi sehat. Dalam batas nilai diatas 90 sampai dengan 100 perusahaan
dikatakan dalam kondisi kurang sehat, sedang apabila nilai kinerja
dalam batas kurang dari atau sama dengan 90 perusahaan dikatakan dalam kondisi
tidak sehat. Berdasarkan hasil analisis diatas penulis mengambil kesimpulan, bahwa
untuk menilai kesehatan perusahaan dari tahun 1991 sampai dengan tahun 2005
menggunakan rata-rata. sehingga hasil perhitungan rata-rata tersebut sebesar
This research provides the overreaction hypothesis predicts that securities suffering
abnormally low return (losers) will subsequently experience abnormally high return
and securities with abnormally high return (winners) will later experience abnormally
low returns. This paper uses Cumulative Average Abnormal Returns in both forming
and evaluating the efficacy of the standard one year later contrarian investment
strategy. This study uses manufacturing firms listed in the Jakarta Stocks Exchanges
(BEJ) within June 1993 until May 2005. The results of examination shows that
overreact are only significant for the winning portfolio. Keywords: abnormal return,
portfolio, market overreaction, efficient market hypothesis, contrarian investment
strategy, cumulative average abnormal return.
This study is an empirical one whose purposes are to prove if exchange rate risk
have a positive influence return from earning per share alteration and cash flow
alteration. Samples which are used in this study are 192 data of manufacturing
corporations that listed in BEJ. The period in this study is 1998-2004. Statistic
models which are used are simple regression and multiple regression analysis.
There are four models used in this study. There are, model I and model II are used
to prove if information of earning per share alteration and cash flow alteraton have a
positive influence for cummulaitve abnormal return. Model III and model IV are used
to prove if exchange rate risk have a positive influence for earning per share
alteration and cash flow alteration. The result are information of earning per share
alteration and cash flow alteration have not a positive influence for cummulative
abnormal return, exchange rate risk have not a positive influence in earning per
share alteration, but exchange rate risk alteration have a positive influence for cash
flow alteration. Key words: real Exchange Rate Risk, Earning Per Share, Cash Flow.
This study replicated the study of Atmini(2002) about the association between
corporate life-cycle and the incremental value-relevance of earnings and cash flows.
Corporate life cycle consists of four stages: start-up, growth, mature and decline.
Firms in different life-cycle stages have different characteristics. The differences in
the lifecycle stages affect the usefulness of accounting performance measures, such
as earnings and cash flows. Using financial data of companies listed in Jakarta
Stock Exchange (JSE) from periods of 1993 to 2003 the study finds that stock price
of start-up firms is influenced by cash flows from investment activities and cash flows
from financing activities. In the second stage, stock price influenced by earnings,
cash flows from operating activities, and cash flows from investment activities.
Earnings and cash flows influence appear to be value-relevant in mature stage. In
the last stage stock price influenced by cash flows from operating activities and cash
flows from financing activities. Overall, this study provides evidence that corporate
life-cycle influences the incremental value-relevance of earnings and cash flows.
Keywords: Earnings, Cash Flows, Corporate life-cycle, and Value-relevance
The purpose of this study is analyze dividend yield, price earning ratio and book
value influential on stock price at growth company and non growth company. The
samples which are used in this study are 317 data of manufacturing companys in
Indonesia. The period of study is 1995-2004. The statistic model which are used are
multiple regression analysis and T-test. The results are price earning ratio negative
significant influential on stock price, dividend yield positive significant influential on
stock price, book value positive significant influential on stock price, dividend yield
on stock price stronger for non growth company than growth company significant
influential, price earning ratio influential on stock price stronger for growth company
than non growth company is not significant and book value influential on stock price
stronger for growth company than non growth company is not significant. Key words:
Dividend yield, Price earning ratio, Book value, Stock price, Growth company and
Non growth company.
The study is an empirical one whose purposes are to prove if earning and dividend
information can be used to predict the future earning and how the stock price can
express the information. Samples which are used in this study are 226 data of
manufacturing corporations in Indonesia. The period of study is 1990-2004. There
are two models used, prediction model and pricing model. Statistic models which are
used are multiple regression analysis and joint test. The results are earning
component has positive relation with earning expectation, dividend and dividend
change has no positive relation with earning expectation, investors underweight with
information which is used in prediction model, and stock price can express the
information which is used in predicting the earning expectation. Key words: Future
earning, Earning, Dividend, and Stock Price
Praktek perataan laba merupakan fenomena yang umum dan dilakukan dibanyak
negara. Namun demikian praktek perataan laba ini, jika dilakukan dengan sengaja
dan dibuat-buat dapat menyebabkan pengungkapan laba yang tidak memadai atau
menyesatkan. Informasi laba merupakan komponen laporan keuangan perusahaan
yang bertujuan untuk menilai kinerja manajemen, membantu mengestimasi
kemampuan laba, meramalkan laba, menaksir resiko dalam berinvestasi.
Penelitian ini bertujuan untuk menguji apakah Unexpected Earning dan Unexpected
Return berpengaruh terhadap tindakan perataan laba dan juga melihat bagaimana
reaksi pasar terhadap informasi laba, apakah pasar reaksi terhadap informasi laba
atau pasar tidak reaksi terhadap informasi laba
Dari hasil pengujian yang telah dilakukan ternyata Unexpected Earning dan
Unexpected Return berpengaruh terhadap tindakan perataan laba. Tetapi
unexpected earning lebih dominan dalam mempengaruhi tindakan perataan laba.
Selain itu pasar tidak reaksi terhadap informasi laba yang diungkapkan oleh
perusahaan.
The study is an empirical one whose purposes are to examines the level of
accuracy model with permanent, transitory, and aggregate earnings
component to forecast future earnings of the firms. The samples which
used in this study are 160 data of manufacturing company in Indonesia.
The period of study is 8 years during 1997-2004. The statistic methods
used to test the hypothesis are simple regression.
The result of the study shows that model with aggregate earnings
component and model with permanent earnings component have same
accurate to forecast future earnings.
Key words : Permanent Earnings, Transitory Earnings, Aggregate Earnings,
and Forecast Future Earnings.
sistem yang menuntut keaktifan wajib pajak dalam hal pengisian SPT,
penghitungan pajak, penyetoran dan pelaporan pajak.
Usaha Kecil dan Menegah (UKM), memiliki beberapa kelemahan antara
lain adalah menghadapi ketidakpastian pasar, ketidakpastian dapat
bertahan hidup atau tidak dalam tahun pertama usaha, serta adanya
pembukuan yang tidak jelas. Kelemahan-kelemahan inilah yang bisa
mempengaruhi pemahaman dan kewajiban setiap pengusaha UKM dalam
memenuhi kewajiban perpajakannya. Mengingat pentingnya pajak bagi
negara dan melihat kelemahan UKM, maka peneliti melakukan penelitian
dengan topik Analisis Tingkat Pemahaman dan Kepatuhan Pengusaha
UKM dalam Memenuhi Kewajiban Perpajakannya.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana tingkat
pemahaman pengusaha UKM dalam pengisian SPT, penghitungan pajak,
penyetoran pajak, pelaporan pajak, tingkat kepatuhan dalam hal
penyetoran dan pelaporan pajak, serta untuk menganalisa apakah
terdapat perbedaan pada tingkat pemahaman dan kepatuhan pengusaha
UKM dilihat dari tingkat pendidikan pengusaha UKM. Dari hasil penelitian,
dapat diketahui bahwa tingkat pemahaman pengusaha UKM dalam hal
Pajak
Penghasilan
Pasal 21 atau
yang
sering disebut
PPh
21 adalah
pajak
pengisian
SPT, penghitungan
pajak,
penyetoran
pajak,
pelaporan
pajak
penghasilan yang dipungut sehubungan dengan pekerjaan, jasa, dan
kegiatan yang dilakukan oleh Wajib Pajak Orang Pribadi adalah pajak atas
penghasilan, berupa gaji, upah, honorarium, tunjangan, dan pembayaran
lain dengan nama dan dalam bentuk apa pun sehubungan dengan
pekerjaan atau jabatan, jasa, dan kegiatan. Wajib Pajak Orang Pribadi
harus memahami hak dan kewajiban sebagai Subyek Pajak dalam
pemenuhan kewajiban perpajakkannya. Seperti dalam sebuah organisasi
keagamaan yang harus menjadi teladan dan contoh terhadap orang lain
dalam kewajiban perpajakkannya.
Tujuan penelitian adalah untuk menguji sejauh mana Wajib Pajak
memahami PPh 21 pada organisasi keagamaan yaitu pada jemaat gereja
yang aktif dalam pelayanan.
Dari hasil pengolahan data dan analisis menunjukkan responden wajib
pajak tidak paham akan hak dan kewajibannya sebagai wajib pajak PPh
21. Hal ini disebabkan karena tidak adanya atau kurangnya pengetahuan
tentang pajak, tidak adanya sosialisasi tentang pajak di mana perusahaan
tempat mereka bekerja, kurangnya pengajaran tentang pajak sehingga
mempengaruhi pemahaman mereka tentang kewajibannya dalam
perpajakan.
Pemotong pajak adalah salah profesi yang memegang peranan penting dalam
sistem perpajakan di Indonesia. pemotong pajak pajak bertugas memotong,
menyetor dan melaporkan PPh 21 karyawan. Pemahaman akan pelaksanaan hak
dan kewajiban pemotong pajak menjadi sangat penting. Pemotong pajak dalam
perusahaan yang benar-benar memahami akan pelaksanan hak dan kewajibanya
sehingga terjadinya kesalahan dalam penghitungan, pembayaran dan pelaporan
pajak sebagai sebuah konsekuensi pemenuhan perpajakan data dihindari.
Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari sampai sejauhmana pemahaman
pemotong pajak terhadap pelaksanaan hak dan kewajiban. Dari kajian yang telah
dilakukan menghasilkan kesimpulan bahwa pemotong pajak telah memahami
sebagaimana pelaksanaan hak dan kewajiban mereka sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan perpajakan yang berlaku.
Pada penelitian ini menganalisis pengaruh moderasi aliran kas bebas, rasio
pembayaran dividen dan pengeluaran modal terhadap earnings response
coefficients. Penelitian ini menggunakan 39 perusahaan dengan 117 data dari
perusahaan manufaktur dan nonmanufaktur yang terdaftar di BEJ (Bursa Efek
Jakarta). Penelitian ini menggunakan aliran kas bebas sebagai moderasi pada rasio
pembayaran deviden, pengeluaran modal, dan earnings response coefficients.
Aliran kas pada suatu perusahaan dapat diretribusikan kepada investor atau kreditor
yang tidak digunakan sebagai modal kerja perusahaan. Pada penelitian ini rasio
pembayaran dividen dan pengeluaran modal tidak dapat berpengaruh positif
terhadap earnings response coefficients. Penelitian ini menggunakan uji 2 steps
regression unutk uji multikolinieritas.
Kata Kunci: Aliran Kas Bebas, Rasio Pembayaran dividen, pengeluaran Modal,
Earnings
Response Coeffients.
anggotanya dan transaksi lain yang spesifik pada badan usaha koperasi
berpedoman pada PSAK No. 27. Dengan standar tersebut, pihak penyaji informasi
laporan keuangan dapat mengetahui segala ketentuan yang harus dipenuhi dalam
pelaporan keuangan koperasi.
Penulis melakukan penelitian tentang kepatuhan perlakuan akuntansi koperasi
sesuai dengan PSAK No. 27 pada Koperasi Serba Usaha Artha Kusuma yang
bergerak dalam bidang jasa simpan pinjam pada khususnya serta melayani kredit
barang elektronik, hand phone, meubel dan kebutuhan lainnya. Penelitian ini
memiliki tujuan untuk mengetahui apakah Koperasi Serba Usaha Artha Kusuma
dalam melaksanakan pelaporannya telah mematuhi standar pelaporan koperasi
yang sesuai dengan PSAK No. 27 dan untuk mengetahui apakah kepatuhan
tersebut berpengaruh terhadap penyertaan modal dan pinjaman anggota. Penelitian
dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif.
Berdasarkan hasil identifikasi dan uji kepatuhan terhadap pelaporan yang ada di
koperasi, maka diperoleh kesimpulan bahwa Koperasi Serba Usaha Artha Kusuma
hanya mematuhi sebagian dari standar pelaporan koperasi yang sesuai dengan
PSAK No. 27 dan hal tersebut tidak memberikan pengaruh terhadap penyertaan
modal dan pinjaman anggota.
perusahaan untuk menciptakan kinerja perusahaan yang efektif dan efisien.
Pentingnya sebuah pengendalian manajemen pada perusahaan sangat
berpengaruh bagi kelangsungan perusahaan itu sendiri. Dengan dukungan yang
baik serta kerjasama antara satu pihak dengan pihak yang lain akan dapat
mendukung kelangsungan perusahaan. Pamahaman sistem pengendalian
manajemen yang memadai dapat membentu auditor dalam melakukan proses
pemeriksaan mencakup elemen sistem pengendalian manajemen.
Tujuan penelitian ini adalah untuk melakukan pengujian atas pendapatan yang
berfluktuatif dan tidak teratur pada CV. Carbon Advertising untuk mengetahui sejauh
mana perusahaan dapat mengendalikan perusahaanya untuk dapat terus
beroperasi serta terhadap efektivitas dan efisiensi kerja perusahaan. Penelitian ini
menggunakan pendekatan analisis deskriptif kualitatif, dimana penjelasan atas hasil
analisis dilakukan dengan cara memaparkan dalam bentuk narasi.
Dari hasil pengujian yang dilakukan pada CV. Carbon Advertising Yogyakarta maka
sistem pengendalian manajemen yang dilakukan pada perusahaan tersebut sudah
berjalan dengan baik secara efektif dan efisien. Dengan melakukan verivikasi
melalui elemen sistem pengendalian manajemen diperoleh hasil bahwa pada saat
pendapatan tinggi perusahaan melakukan penyimpanaan sehingga pada saat biaya
lebih tinggi dari pendapatan perusahaan mampu menutupinya, hal ini diperkuat
dengan adanya arus kas yang positif. Pengendalian atas pinjaman dilakukan
dengan metode just in time. Sedangkan pengujian atas efektifitas dan efisiensi
dilakukan dengan melakukan wawancara terhadap proses pengendalian yang
Selain itu penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui potensi efisiensi dari pajak
pengambilan dan pengolahan bahan galian golongan C di Propinsi DIY, mengetahui
potensi pertumbuhan dari pajak pengambilan dan pengolahan bahan galian
golongan C di Propinsi DIY, mengetahui potensi keunggulan daerah dalam sektor
pajak pengambilan dan pengolahan bahan galian golongan C di Propinsi DIY,
mengetahui kondisi matriks potensi dari pajak pengambilan dan pengolahan bahan
galian golongan C di propinsi DIY, mengetahui perkembangan pajak pengambilan
dan pengolahan bahan galian golongan C di Propinsi DIY untuk periode yang akan
datang.
Data yang digunakan adalah jenis data sekunder yang bersumber dari Laporan
Target dan Realisasi PAD dan Laporan Anggaran dan Pendapatan dan Belanja
Daerah (APBD) masing-masing kabupaten di propinsi DIY dari tahun 2000-2005.
Analisis yang dilakukan yaitu analisis efisiensi, analisis pertumbuhan, analisis
location quotient, analisis matiks potensi dan analisis trend.
Hasil analisis menunjukan bahwa daerah-daerah di Propinsi DIY mempunyai tingkat
efisiensi yang tinggi, tingkat pertumbuhan pajak pengambilan dan pengolahan
bahan galian golongan C di Propinsi DIY adalah positif, Propinsi DIY mempunyai
tingkat keunggulan daerah yang tinggi (LQ) dalam sektor pajak pengambilan dan
pengolahan bahan galian golongan C, matriks potensi pajak hotel dan restoran di
Pajak
Daerah
adalahprima,
pajakperkembangan
yang dipungut oleh
daerah
baik pemerintah
propinsi
DIY adalah
pajakpemerintah
pengambilan
dan pengolahan
kota maupun pemerintah kabupaten. dalam pelaksanaannya dilakukan oleh Dinas
Pendapatan Daerah. Pajak daerah merupakan komponen yang paling penting dari
Pendapatan Asli Daerah dan memiliki prospek yang sangat baik untuk
dikembangkan.
Kabupaten Tana Toraja merupakan salah satu daerah di Indonesia yang sedang
giat berusaha meningkatkan pendapatan daerahnya, baik dari segi pajak maupun
retribusi daerah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar
kontribusi pajak potong hewan terhadap Pendapatan Asli Daerah Tana Toraja. Data
yang digunakan adalah jenis data sekunder yang bersumber dari realisasi pajak
potong hewan dan realisasi PAD dari tahun 2001-2006. Analisis yang dilakukan yaitu
analisis kontribusi, analisis pertumbuhan, dan analisis trend.
Hasil analisis menunjukan bahwa tingkat kontribusi pajak potong hewan pada tahun
anggaran 2001-2006 tidak potensial terhadap Pendapatan Asli Daerah. Kemudian
pertumbuhan dari pajak potong hewan adalah positif dan trend pajak potong hewan
untuk masa mendatang mengalami penurunan. Ini disebabkan karena makin
kurangnya pelaksanaan upacara-upacara adat Rambu Tuka' dan Rambu Solo'.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kepatuhan wajib pajak penghasilan orang
pribadi di Dili.Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
penyebaran kuesioner kepada responden secara langsung di tempat usahanya
masing-masing dan menanyakan kepada responden apakah bersedia mengisisi
kuesioner yang dibagikan. Pengambilan sampel dilakukan dengan metoda
convinience sampling. Sampel dari penelitian ini adalah wajib pajak penghasilan
orang pribadi di Dili, Timor Leste.
Berdasarkan hasil pengolahan data maka didapat hasil analisis persentasi profil
responden bahwa identitas responden di ibukota Dili meliputi usia yang paling
banyak adalah usia antara 31 40 tahun yaitu sebesar 47.5%, Jenis usaha
responden yang paling banyak adalah jenis usaha penyewaan yaitu sebesar 18.8%,
Pendapatan responden yang paling banyak adalah antara $500.00 - $1000.00 yaitu
sebesar 50%, Lama berdirinya usaha responden yang paling banyak adalah antara
4 6 tahun yaitu sebesar 41.3%, dan Jumlah karyawan responden yang paling
banyak adalah antara 6 10 orang yaitu sebesar 37.5%. Berdasarkan hasil
perhitungan dari Distribusi Frekuensi Relatif di peroleh hasil bahwa wajib pajak
penghasilan orang pribadi di Dili adalah patuh dengan hasil persentasi sebesar
83.65% sehingga hipotesis terbukti.
Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta sebagai salah satu daerah tujuan wisata dari
manca negara dan domestik memiliki banyak sarana pendukung seperti hotel dan
restoran, berkaitan dengan UU no. 34 Tahun 2000 tentang Pajak Daerah, maka di
Propinsi DIY terdapat potensi pajak pada sektor hotel dan restoran yang sangat
besar.
Dari potensi pajak hotel yang ada diketahui bahwa untuk kelima daerah tingkat dua
memiliki efisiensi yang tinggi dalam melaksanakan pajak hotel dan restoran yaitu
lebih dari 100%, indeks laju pertumbuhan Kotamadya Yogyakarta 7,6%, Kabupaten
Sleman 6,31%, Kabupaten Kulon Progo 17,53%, Kabupaten Gunung Kidul 4,80%
dan Kabupaten Bantul - 5,89%. Pertumbuhan terbesar terdapat di Kabupaten Kulon
Progo sementara terendah di Kabupaten Bantul. LQ (location quantient )untuk
Propinsi DIY adalah lebih kecil dari 1, sehingga matriks potensinya berkenbang.
Tingkat kontribusi (C) Propinsi DIY 20,44%, maka dapat dikatakan prima.
Untuk Kotamadya Yogyakarta, Kabupaten Sleman, Kabupaten Kulon Progo trend
pajak hotel dan restoran untuk masa yang akan datang adalah meningkat
sementara untuk Kabupaten Bantul dan Kabupaten Gunung Kidul trendnya adalah
menurun.
Penelitian ini bersifat studi kasus, mengenai kasus utang PT.Sumalindo Lestari Jaya
Tbk (PT. SLJ). Penelitian ini dilakukan selama 8 perioda, dari tahun1998 sampai
tahun 2004. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dampak perubahan debt to
equity ratio (DER) terhadap nilai perusahaan PT. SLJ. DER PT.SLJ berfluktutif dari
tahun 1998 sampai 2004. DER PT. SLJ mengalami peningkatan yang signifikan dari
tahun 2000 yang hanya sebesar 7,45 menjadi 25,45 pada tahun 2004.
Hasil penelitian ini menyatakan bahwa PT.SLJ menaikkan nilai utangnya pada
PT.Pamolite dikarenakan PT.SLJ mengalami kondisi keuangan yang kurang baik.
Dibuktikan dengan PT.SLJ pada tahun 2004 menerbitkan tambahan saham baru.
Dampak kenaikan DER ini membuat harga saham PT. SLJ mengalami peningkatan.
Harga saham akan semakin naik seiring dengan naiknya rasio utang. Diestimasi
pula bahwa harga saham akan maksimal dan biaya modal akan minimal pada rasio
utang 40% dari total aktiva.
Kata Kunci: debt to equity ratio (DER), harga saham, earning per share (EPS), beta,
WACC.
Penelitian ini meneliti tentang opini audit yang dikeluarkan auditor khususnya opini
Wajar Tanpa Pengecualian (Unqualified Opinion) untuk melihat pengaruh rasio
likuiditas, profitabilitas, dan solvabilitas terhadap opini audit going concern
khususnya perusahaan perbankan.
Variabel independen penelitian ini adalah likuiditas, profitabilitas, dan solvabilitas.
Sedangkan, variabel dependennya adalah variabel dummy untuk menentukan opini
audit. going concern suatu perusahaan. Likuiditas di ukur dengan: Quick Ratio (QR)
dan Banking Ratio (BR). Profitabilitas di ukur dengan: Return on Assets dan Interest
Margin of Loans (IML). Solvabilitas di ukur dengan: Capital Ratio (CR) dan Capital
Adequacy Ratio (CAR).
Hasil penelitian menunjukkan yang berpengaruh terhadap opini audit going concern
adalah profitabilitas dan solvabilitas. Sedangkan yang tidak berpengaruh terhadap
opini audit going concern adalah likuiditas.
Kata kunci: Likuiditas, Profitabilitas, Solvabilitas, Going Concern, Regresi
Berganda.
Logistik