You are on page 1of 11

ACARA V

INPUT DATA KOORDINAT DAN DIGITASI TEKNIK COGO


( COORDINAT GEOMETRIC )

I.

TUJUAN
1. Mampu melakukan digitasi dengan teknik COGO
2. Mampu melakukan input data teknik COGO

II.

ALAT DAN BAHAN


1. Komputer PC/Laptop
2. Software ArcGIS 10
3. Peta administrasi DIY ( shapefile )
4. Data koordinat jalan, area dan kota

III.

DASAR TEORI
Proses input data merupakan salah satu bagian dari subsistem SIG. proses
input data memiliki peranan yang sangat penting dalam menentukan kualitas data
yang digunakan. Untuk itu dalam proses input data banyak hal yang perlu
dipahami termasuk sumber peta, tahun pembuatan, skala, koordinat/proyeksi yang
digunakan, dan tingkat RMS error hasil koreksi.
Sumber data yang digunakan sebagai input dalam SIG dapat dikalsifikasikan
dari beberapa sumber yaitu : 1) Survey lapangan, 2) data statistic, 3) foto udara, 4)
citra satelit dan data sensus. Data-data tersebut dapat dimasukkan dalam aplikasi
SIG dengan beberapa cara yaitu: digitasi on screen, digitasi dengan meja digitaizer
(analog digitation), digitasi dengan teknik COGO (coordinat geometric), live
digitasi, software R2V ataupun teknik lainnya. Teknik digitasi yang pada awalnya
dikembangkan adalah digitasi dengan menggunakan meja digitaizer. Teknik ini
memiliki akurasi lebih tinggi jika dibandingkan dengan teknik lainnya. Mahalnya
harga dan kurang praktisnya peralatan menyebabkan teknik ini kurang banyak
diminati.

Teknik digitasi dengan teknik on screen merupakan salah satu teknik yang saat
ini banyak digunakan oleh pengguna SIG. teknik ini merupakan teknik yang
paling praktis dan mudah dilakukan, kapan dan dimanapun sesuai dengan
keburtuhan. Teknik COGO merupakan teknik yang memadukan antara peripheral
GPS langsung dilapangan yang kemudian data tersebut di transver dalam software
SIG. live digitasi merupakan teknik digitasi yang memadukan antara software SIG
dengan teknologi GPS, untuk dapat mengoperasionalkan proses ini diperlukan
software perantara yaitu ArcPad. Dan teknik yang terakhir adalah teknik yang
menggunakan software R2V. model kinerja dalam proses ini seperti proses scan
gambar yang langsung diubah dalam bentuk vector, namun proses ini masih
memerlukan proses editing lagi yang membutuhkan waktu relative lama.

IV.

1.

LANGKAH KERJA

Buka aplikasi ArcMap, kemudian add data peta batas admin yang telah di digitasi

2.

Kemudian export peta dengan cara klik kanan pada layer peta batas admin
data export data

3.

Setelah itu akan muncul jendela export data dan pilih destinasi penyimpanan file.
Dengan format file .shp.

Kemudian klik OK
3

4.

Kemudian buka ArcCatalog, dengan mengklik ikon ArcCatalog pada ArcMap

5.

Kemudian akan muncul jendela ArcCatalog, dan buatlah folder Tugas COGO
pada destinasi folder yang di inginkan. Kemudian klik kanan pada folder Tugas
COGO new shape file, untuk menambahkan shape file baru

6.

Kemudian akan muncul jendela


Shape File, isilah Name dengan
Kota, Feature Type dengan Point,
edit sistem koordinat menjadi UTM
Zone 49S. Kemudian klik OK.

7.

Ulangilah langkah pada nomor 5 dan 6, dengan membuat Shape File baru dengan
nama:
1. Name: Jalan
Feature Type: Line
2. Name: Area
Feature Type: Poligon

8.

Kemudian add data lagi pada ArcMap, dengan menambahkan shape file yang
telah dibuat di ArcCatalog tadi, yakni Kota, Jalan, dan Area.

9.

Kemudian klik start editting Editing Windows Cerate Features

10.

Kemudian akan muncul jendela Create Features, pada jendela Create Features
untuk memulai membuat features baru, klik kota pilih dan klik construction
tool point.

11.

Kemudian akan muncul kursor vertex titik untuk meletakkan titik pada peta. Klik
dimana saja pada ruang peta admin kemudian klik kanan pilih dan klik
absolute X,Y

12.

Kemudian masukkan nilai titik X dan Y pada kolom atau jendela tabel yang ada

13.

Lakukan langkah pada nomor 9, 10, 11, dan 12 untuk membuat Feature Class
baru Jalan dan Poligon. Dengan mengganti Construction Tool-nya.
Jalan = Line
Poligon = Poligon

14.

Berikut data titik X dan Y

V.

HASIL PRAKTIKUM
Terlampir

VI.

PEMBAHASAN
Fungsi dari COGO (Coordinat Geometric) adalah memasukkan informasi
koordinat objek nyata yang kita kehendaki ke dalam peta dimana letaknya sesuai
koordinat sebenarnya. dalam pengambilan data COGO ini dilakukan langsung
dilapangan dengan alat bantu berupa GPS. Alat bantu berupa GPS ini harus
mempunyai syarat minimal untuk sinyalnya harus 3-4 sinyal. Hal ini dikarenakan
untuk mendapatkan hasil yang valid dan sesuai yang diharapkan. Jika objek yang
dimaksud berupa titik, maka cukup satu saja untuk dilakukan pengambilan
koordinat. namun jika objek tersebut berupa poligon, maka perlu diambil titik
koordinat hingga membentuk suatu area, sehingga didapatkan luasan bentuk
poligon.
Pada titik koordinat yang diambil adalah berupa X dan Y. untuk titik Z tidak
diambil karena tidak melakukan pengukuran untuk ketinggian. Koordinat hasil
survey lapangan tersebut dapat langsung dimasukkan kedalam software ArcMap
dengan cara memasukkan pada absolute x, y. Cara lain untuk memasukkan data
koordinat dari titik-titik tersebut ke dalam ArcMap adalah dengan menggunakan
tool Add XY data, format yang biasa digunakan berupa Ms. Excel.
Dalam penentuan koordinat dilapangan, GPS tidak luput dari kesalahan.
Kesalahan-kesalahan tersebut antara lain: (1) kesalahan ephemeris, kesalahan
yang terjadi ketika blok data GPS yang bersangkutan tidak berisikan informasi
lokasi satelit yang akurat, (2) kesalahan yang terjadi akibat adanya electronelektron bebas yang berterbangan di lapisan ionosfer yang menyebabkan sinyalsinyal GPS tidak berjalan dengan kecepatan cahaya sebagaimana didalam ruang
vakum pada saat melewati lapisan ionosfer ini, (3) kesalahan yang teerjadi akibat
deviasi kecepatan sinyal-sinyal GPS dari kecepatan cahaya diruang hampa ketika
melalui lapisan troposfer. Sinyal kode maupun fase gelombang pembawa akan
mengalami perlambatan yang sama besar pada lapisan troposfir, (4) Multipath,
kesalahan ini disebabkan oleh masuknya sinyal-sinyal GPS ke antena receiver
yang tidak langsung dari satelit, tetapi berasal dari pantulan-pantulan benda
disekitarnya, (5) kemudian adalah kesalahan yang disebabkan oleh keterbatasan

komponen receiver (yang berfungsi dengan model) dalam mengunci channel


satelit GPS.

VII.

KESIMPULAN
Kesimpulan dari praktikum ini adalah dalam melakukan penentuan koordinat
di lapangan jika objek nya berupa suatu area atau garis maka perlu pengambilan
beberapa titik koordinat hingga membentuk suatu area yang diinginkan. Jika objek
berupa point hanya dibutuhkan satu titik koordinat.

VIII. DAFTAR PUSTAKA

Purwanto. 2013 .Aplikasi Sistem Informasi Geografi ArcGIS 10. Universitas


Negeri Malang. Malang.
Prahasta,Eddy. 2009. Sistem Informasi Geografis Konsep-Konsep Dasar (dalam
perspektif geodesi dan geomatika). Penerbit Informatika. Bandung

LAMPIRAN
COGO Kota excel (point)

COGO kota (point)

10

COGO Jalan (polyline)

COGO Area (polygon)

11

You might also like