You are on page 1of 24

AVIAN INFLUENZA

VIRUS FLU BURUNG


Dr. Sukartini Sp.A
Lab.Ilmu Kesehatan Anak FK UNMUL
Samarinda

BATASAN :
Infeksi yang disebabkan virus avian influenza
(A/H5N1 ) pada respiratori manusia yg ditularkan
oleh unggas .
Highly pathogenic avian influenza (HPAI)
yang
bersifat patogen pada unggas.
Avian influenza selain menyerang unggas juga
dapat menyerang manusia.Kasus pertama di
Indonesia juni 2005.
Di dunia April 2008 terjadi 382 kasus dan
menimbulkan kematian 241 ( 63 % )
Di Indonesia : 133 kasus dengan kematian 108
pasien (81 % )

ETIOLOGI
Virus RNA (genom 8 segmen )
Family :Orthomyxoviridae
Genus : Virus influenza tipe A
Subtipe berdasarkan antigen permukaan
( surface antigens ) :
Antigen Haemagglutinin ( H ) : 1 15
Antigen Neuramidase ( N ) : 1 -9

SIFAT SIFAT VIRUS

Virus dapat hidup di air sampai 4 hari pad


suhu 22 C dan lebih 30 hari pada suhu 0
C

Virus AI dalam daging ayam akan mati pada


suhu 80 C selama 1 menit atau 60 C
selama 30 menit

Virus pada telur ayam akan mati pada


pemanasan suhu 64 C selama 5 menit

SIFAT SIFAT VIRUS

Virus AI bertahan untuk waktu yang lama


dalam kotoran ayam dan air selama 32 hari.

Sifat virus sangat labil, mudah berubah bentuk


dari tidak ganas menjadi ganas atu sebaliknya.

Virus AI akan mati pada sediaan a;lkohol 70 %


amonium kuatener, chlorin, formalin 2-5 %,
iodoform kompleks ( iodines ) dan natrium/
kalium hipoklorit, senyawa fenol.

MANIFESTASI KLINIS

Masa inkubasi :3 5 hari


Masa infeksius : 1 hr sblm s/d 3-5 hr stlh gejala
* Demam > 38 C
* Nyeri tenggorokan
*Batuk, pilek, bersin, mialgia
*Pada keadaan yg berat cepat timbul distres
napas ( ARDS).
*Adanya kontak dalam 7 hr terakhir dengan
unggas di peternakan terutama jika unggas
tersebut sakit

FOTO TORAK
Kelaianan radiologis nyata
Bersifat progresif
Tapi tidak khas :

Infiltrat bilateral ekstensif


Infiltrat difus,multifokal, atau patchy infiltrat
Kolaps lobar
Konsolidasi fokal
Air bronkogram

LABORATORIUM
Petugas laboratorium telah melakukan
standar universal precaution
Spesimen darah, usap tenggorok dikirim
oleh petugas laboratorium atau oleh
petugas yang ditunjuk ke badan Litbangkes
untuk konfismasi diagnosis
Rutin :
- Darah lengkap : hemoglobin, hitung
lekosit, hitung jenis lekosit, trombosit, laju
endap darah
- albumin/globulin, SGOT/SGPT, Ureum,
kreatinin

LABORATORIUM
Analisa gas darah
Mikrobiologi :
-Pemeriksaan gram dan basil tahan asam
-Kultur sputum / usap tenggorok
Pemeriksaan Serologi :
Dapat dilakukan Rapid test terhadap virus
influenza dan diteksi antibodi
( ELISA ),diteksi antigen ( HI,IF/FA ).

DEFINSI KASUS
1.KASUS OBSERVASI ( kasus suspect )
- Demam > 38 C
- Batuk
- Radang tenggorokan
- Sesak napas
Dan pemeriksaan klinis & laboratoriumnya
sedang berlangsung.

DEFINISI KASUS

2. KASUS POSSIBLE ( KASUS TERSANGKA )

Kasus

observasi
Dan salah satu dibawah ini :
- hasil tes laboratorium positif untuk virus
influenza A tanpa mengetahui subtypenya
- kontak 1 minggu sebelum timbul gejala dengan penderita yg confirmed
- kontak 1 minggu sebelum timbul gejala dengan unggas
yg mati karena sakit
- bekerja di laboratorium 1 minggu sebelum timbul
gejala yg memproses sampel dari orang atau binatang
yg disangka terinfeksi Highly pathogenic Avian Influenza

DEFINISI KASUS
3 KASUS PROBABLE
-Kasus posible DAN
- Hasil laboratorium tertentu positif untuk
virus influenza A (H5) seperti tes antibodi
spesifik pada 1 spesimen serum
-Dalam waktu singkat progresif memburuk ,
menjadi gagal napas dan atau meninggal
Tidak ditemukan penyebab lain

DEFINISI KASUS

4.KASUS CONFIRMED ( Kasus pasti )


Hasil biakan virus positif influenza A( H5N1)
Atau hasil dengan pemeriksaan PCR positif
untuk influenza H5 ATAU
Peningkatan titer antibodi spesifik H5 sebesar > 4 x
Hasil dengan IFA positif untuk antigen H5

PENANGANAN
Penderita dirawat di ruang isolasi selama 7
hari ( masa penularan )
Oksigenasi, dengan mempertahankan
saturasi 02 > 90 %
Hidrasi
Antibiotik, anti inflamasi, obat-obatan
imunomodulator
Terapi simptomatis untuk gejala flu, seperti
analgetik / antipiretik, mukolitik,
dekongestan, antitusi.f

ANTIVIRUS
Diberikan dalam waktu 48 jam pertama :
M2 protein inhibitor :
- Amantadine ( symmetrel,symadine )
- Rimantadine ( Flumadine)
Neuromidase inhibitor :
- Oseltamivir ( Tamiflu )
- Zanamivir ( Relenza )

Terapi anti virus


(kasus yg dicurigai flu burung )
1.Amantadine/ Rimantadine ( obat
penghambat hemaglutinin) :
Diberikan pada awal infeksi, sedapat
mungkin dalam 48 jam pertama selama 3-5
hari
Dosis : 5 mg/kg BB/hari dibagi dalam 2
dosis bila BB > 45 kg : 2 x 100 mg / hari.
Pada orang lanjut usia dan penderita
penurunan fungsi hati atau ginjal dosis
harus diturunkan.

Anti virus...
2.Oseltamivir (obat yg menghambat
neuromidase )
Harus diberikan dalam waktu 36 jam setelah
onset influenza, diberikan selama 5 hari :
BB < 15 kg : 2 x 30 mg / hari
BB 15 -23 kg : 2 x 45 mg / hari
BB 23 40 kg : 2 x 60 mg / hari
BB > 40 kg : 2 x 75 mg / hari
Umur > 13 th :2 x 75 mg /hr

Penanganan selanjutnya...

Foto torak ulang


Laboratorium ulang
Pada kasus respiratoriy distress, maka pengobatan
dilakukan pengobatansesuai prosedur RDS
sebagaimana lazimnya dan penderita dimasukkan ke
ruang ICU ( Intensif Care Unit )
Dapat dirawat di ruang biasa bila :
- Hasil usap tenggorok negatif dengan PCR atau
biakan
-Setelah hari ke 7 demam, kecuali demam berlanjut
sampai 7 hari dan sesuai pertimbangan dokter yang
merawat dan pennganan kasus demi kasus.

KRITERIA MERAWAT DI ICU

Dispnea ( sesak napas )


Ratio Pa 02/ Fi02 < 250
Foto torak : penambahan infiltrat > 50 % atau
mengenai banyak lobus paru.
Tekanan sistolik < 90 mmHg, tekanan diastolik < 60
mm Hg
Membutuhkan ventilator mekanik
Syok septik
Membutuhkan vasopresor (dopamin /dobutamin) > 4
jam
Fungsi ginjal memburuk ( serum kreatinin > 4 mg/dl )

INDIKASI PULANG
Penderita tidak demam selama 72 jam
Tidak batuk
Perbaikan foto torak
Laboratorium yang sebelumnya abnormal
menjadi normal kembali.
TINDAK LANJUT :
Kontrol 1 minggu setelah pulang , dilakukan
foto torak ulang, dan pemeriksaan / uji lain
yang abnormal.

PENCEGAHAN
1.

2.

3.

Mempergunakan pelindung seperti masker ,


sarung tangan dan kaca mata /gogle
Dengan mencuci tangan sehabis kontak
dengan bahan bahan yang terkontaminasi
akan efektif mencegah terkena flu burung
Bahan yang berasal dari saluran cerna
unggas seperti tinja harus ditatalaksana
dengan baik ( ditanam atau dibakar ) agar
tidak menjadi sumber penularan bagi orang
disekitarnya

Pencegahan ...
4.Alat-alat yang digunakan dalam peternakan
harus dicuci dengan desinfektan
5. Kandang dan tinja tidak boleh dikeluarkan
dari peternakan
6.Mengkonsumsi daging ayam yang telah
dimasak dengan suhu 60 C selama 30
menit
7.Melaksanakan kebersihan lingkungan
8.Melakukan kebersihan diri

PENYULUHAN PADA MASYARAKAT


Jangan membeli ayam yang sakit dengan ciri-ciri :
. Ayam itu diam ketika disentuh
. Bulu kering dan bulu leher warnanya kekuning-kuningan
. Jengger dan kakinya memiliki bercak hitam merah
2. Beli ayam dikios yang resmi dan bersih
. Daging ayam yang dipilih tampak segar dan berwarna putih
kekuningan,cerah, tidak berbau busuk tidak berwarna gelap, atau
merah kehiytaman
3. Pisahkan daging mentah dengan makanan lain
. Pisahkan makanan mentah dan makan masak/ matang yang siap
santap
. Simpan daging pada suhu dingin beku dan masaklah daging
ayam dan telur secara sempurna 80 C selama 1 menit
. Daging unggas dipanaskan 56 Cselama 15 menit, 60 C
selama5 menit
1.

Terimah kasih

You might also like