You are on page 1of 38

AVICENNA TELAH LAHIR

Di sini pemilik mempunyai angan-angan untuk membantu konsumen agar lebih mudah mencari
tugas berbagai judul ASKEP,, ide tersebut pertama muncul karena seorang istri yang menjadi
mahasiswi keperawatan di suatu universitas swasta yang ada di kab jombang, yang setiap waktu
mengerjakan tugas untuk membuat ASKEP Semoga dengan adanya berbagai judul ASKEP ini
bisa membantu semua orang yang membutuhkannya... amin jazakumulloh khairon khatsiron
assalammualaikum warohmatullohi wabarakatu....

Jumat, 18 November 2011


askeb Imunisasi / pengebalan
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Imunisasi / pengebalan adalah suatu usaha untuk membuat seseorang menjadi kebal terhadap penyakit
tertentu dengan menyuntikan vaksin.
Vaksin adalah kuman hidup yang dilemahkan / kuman mati / zat yang bila dimasukkan ke tubuh
menimbulkan kekebalan terhadap penyakit tertentu.
Imunisasi bertujuan untuk memberikan kekebalan terhadap penyakit : Poliomyelitis
(kelumpuhan), Campak (measles), Difteri (indrak), Pertusis (batuk rejan / batuk seratus
hari), Tetanus, Tuberculosis (TBC), Hepatitis B dan untuk mencegah penyakit dan kematian
bayi serta anak yang disebabkan oleh wabah yang sering berjangkit.
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan umum
Setelah melaksanakan praktek lapangan dipuskesmas diharapkan mahasiswa
dapat memberikan asuhan kebidanan bayi dengan imunisasi BCG.

1.2.2 Tujuan khusus


1. Mahasiswa mampu melaksanakan pengkajian data.
2. Mahasiswa mampu memberikan analisa data untuk menentukan diagnosa.
3. Mahasiswa mampu mengidentifikasi diagnosa potensial.
4. Mahasiswa mampu mengidentifikasi kebutuhan segera.
5. Mahasiswa mampu menyusun rencana askeb berdasarkan diagnosa.
6. Mahasiswa mampu melaksanakan askeb sesuai rencana yang dibuat.
7. Mahasiswa mampu mengevaluasi hasil askeb yang telah dilaksanakan.
1.3 Metode penulisan
1.3.1 Metode pendekatan yang sifatnya mengungkapkan peristiwa yang terjadi.
1.3.2 Pengumpulan data dan pengolahan data melalui observasi, wawancara dan pemeriksaan
fisik.
1.3.3 Sumber data primer dari klien dan data sekunder dari petugas kesehatan.
1.3.4 Sumber teori dari literature.
1.4 Ruang lingkup
Laporan asuhan kebidanan ini disusun dalam rangka memenuhi tugas di Puskesmas
Medokan Ayu pada tanggal 5 s/d 30 Maret 2007.
1.5 Sistematika penulisan
BAB I : PENDAHULUAN

Meliputi : Latar belakang, Tujuan penulisan, Metode penulisan, Ruang lingkup, dan
Sistematika penulisan.
BAB II : TINJAUAN PUSTAKA
Meliputi : Konsep dasar imunisasi, Konsep dasar asuhan kebidanan.
BAB III : TINJAUAN KASUS
Meliputi : Pengkajian, Analisa data/ Diagnosa, Dignosa potensial, Identifikasi
kebutuhan segera, Intervensi, Implementasi, dan Evaluasi.
BAB IV : PENUTUP
Meliputi : Kesimpulan, Saran.
DAFTAR PUSTAKA
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Konsep Dasar Imunisasi
2.1.1 Pengertian
Imunisasi / pengebalan adalah suatu usaha untuk membuat seseorang menjadi kebal terhadap penyakit
tertentu dengan menyuntikan vaksin.
Vaksin adalah kuman hidup yang dilemahkan / kuman mati / zat yang bila dimasukkan ke tubuh
menimbulkan kekebalan terhadap penyakit tertentu.
2.1.2 Tujuan
Imunisasi bertujuan untuk memberikan kekebalan terhadap penyakit :
a. Poliomyelitis (kelumpuhan).

b. Campak (measles)
c. Difteri (indrak)
d. Pertusis (batuk rejan / batuk seratus hari)
e. Tetanus
f. Tuberculosis (TBC)
g. Hepatitis B
Dan untuk mencegah penyakit dan kematian bayi serta anak yang disebabkan oleh wabah yang
sering berjangkit.
2.1.3 Manfaat
a. Manfaat untuk anak
Mencegah penderitaan yang disebabkan oleh penyakit, dan kemungkinan cacat atau kematian.
b. Manfaat untuk keluarga
Menghilangkan kecemasan dan biaya pengobatan bila anak sakit. Mendorong keluarga kecil
apabila si orang tua yakin bahwa anak-anak akan menjalani masa kanak-kanak dengan
aman.
c. Manfaat untuk negara
Memperbaiki tingkat kesehatan, menciptakan bangsa yang kuat dan berakal untuk melanjutkan
pembangunan negara dan memperbaiki citra bangsa Indonesia diantara segenap bangsa
didunia.
2.1.4 Macam Vaksin dan Cara Pemberian
a. Vaksin Polio

Bibit penyakit yang menyebabkan polio adalah virus, vaksin yang digunakan oleh banyak negara
termasuk Indonesia adalah vaksin hidup (yang telah diselamatkan) vaksin berbentuk
cairan.
Kemasan sebanyak 1 cc / 2 cc dalam 1 ampul.
b. Vaksin Campak
Bibit penyakit yang menyebabkan campak adalah virus. Vaksin yang digunakan adalah vaksin
hidup. Kemasan dalam flacon berbentuk gumpalan yang beku dan kering untuk
dilarutkan dalam 5 cc pelarut. Sebelum menyuntikkan vaksin ini, harus terlebih dahulu
dilarutkan dengan pelarut vaksin (aqua bidest). Disebut beku kering oleh karena pabrik
pembuatan vaksin ini pertama kali membekukan vaksin tersebut kemudian
mengeringkannya. Vaksin yang telah dilarutkan potensinya cepat menurun dan hanya
bertahan selama 8 jam.
c. Vaksin BCG
Vaksin BCG adalah vaksin hidup yang berasal dari bakteri.
Vaksin BCG adalah vaksin beku kering seperti campak berbentuk bubuk.
Vaksin BCG melindungi anak terhadap penyakit tuberculosis (TBC),
Dibuat dari bibit penyakit hidup yang telah dilemahkan, ditemukan oleh Calmett Guerint.
Sebelum menyuntikkan BCG, vaksin harus lebih dulu dilarutkan dengan 4 cc cairan
pelarut (NaCl 0,9%). Vaksin yang sudah dilarutkan harus digunakan dalam waktu 3 jam.
Vaksin akan mudah rusak bila kena sinar matahari langsung. Tempat penyuntikan adalah
sepertinya bagian lengan kanan atas.
d. Vaksin Hepatitis B
Bibit penyakit yang menyebabkan hepatitis B adalah virus. Vaksin hepatitis B dibuat dari bagian
virus yaitu lapisan paling luar (mantel virus) yang telah mengalami proses pemurnian.

Vaksin hepatitis B akan rusak karena pembekuan dan pemanasan. Vaksin hepatitis B
paling baik disimpan pada temperatur 2,8C.
e. Vaksin DPT, TT, dan DT
Terdiri toxoid difteri, baketi pertusis dan tetanus toxoid, kadang disebut triple vaksin. Vaksin
DPT disimpan pada suhu 2,8C kemasan yang digunakan :
- 5 cc untuk DPT
- 5 cc untuk TT
- 5 cc untuk DT
Pemberian imunisasi DPT, DT, TT dosisnya adalah 0,5 cc.
f. Vaksin toxoid difteri
Vaksin ini merupakan bagian dari DPT atau DT, difteri disebabkan oleh bakteri yang
memproduksi racun, vaksin terbuat dari toxoid yaitu racun difteri yang telah
dilemahkan. Vaksin difteri akan rusak jika dibekukan dan juga akan rusak oleh panas.
g. Vaksin pertusis
Merupakan bagian dari vaksin DPT, penyebab penyakit pertusis adalah bakteri vaksin dibuat dari
bakteri yang telah dimatikan, akan mudah rusak, bila kena panas, sama seperti vaksin
BCG, dalam vaksin DPT komponen pertusis merupakan vaksin yang paling mudah
rusak.
h. Vaksin tetanus
Vaksin ini merupakan bagian dari vaksin DPT, DT atau sebagai tetanus toxoid (TT). Tetanus
disebabkan oleh bakteri yang memproduksi toxin. Vaksin terbuat dari toxin tetanus yang
telah dilemahkan, tetanus toxoid akan rusak bila dibekukan dan akan rusak bila kena
panas.

2.1.5 Indikasi Imunisasi


Gizi kurang, alergi terhadap mono vaksin, misalnya makanan dan obat-obatan.
2.1.6 Kontra Indikasi
a. BCG : Sakit kulit (luka) di tempat suntikan
b. DPT 1 : Panas lebih dari 38C, riwayat kejang demam
c. DPT 2 atau 3 : Reaksi berlebihan setelah imunisasi DPT (misalnya suhu tinggi dengan kejang,
penurunan kesadaran, shock).
d. DT : Tidak ada
e. TT : Tidak ada
f. Polio : Diare
g. Campak : Riwayat kejang demam, panas lebih dari 38C
h. Hepatitis B : Tidak ada
2.1.7 Penyimpanan Vaksin, Masa Simpan dan Suhu
Vaksin

Polio oral
campak
DPT

Di Prov dengan
listrik sampai 3
bulan

Di prov dengan
listrik sampai 2
bulan

- 20C sampai 25C

Di Puskesmas
dengan listrik sampai
1 bln
+ 2C sampai +8C

DT
BCG

+2C sampai + 8C

+2C sampai +8C

TT
Hep. B
2.1.8 Dosis, Jumlah dan Waktu Pemberian Serta Efek Samping

a. BCG
Umur : 0 11 bln
Dosis : 0,05 cc
Cara : Intrakutan, lengan kanan
Jumlah suntikan : Satu kali
Efek samping :
1. Reaksi normal
Bakteri BCG ditubuh bekerja dengan sangat lambat. Setelah 2 minggu akan terjadi
pembengkakan kecil merah di tempat penyuntikan dengan garis tengah 10 mm.
Setelah 2 3 minggu kemudian, pembengkakan menjadi abses kecil yang kemudian menjadi
luka dengan garis tengah 10 mm, jangan berikan obat apapun pada luka dan biarkan
terbuka atau bila akan ditutup gunakan kasa kering. Luka tersebut akan sembuh dan
meninggalkan jaringan parut tengah 3-7 mm.
2. Reaksi berat
Kadang terjadi peradangan setempat yang agak berat atau abses yang lebih dalam, kadang juga
terjadi pembengkakan di kelenjar limfe pada leher / ketiak, hal ini disebabkan
kesalahan penyuntikan yang terlalu dalam dan dosis yang terlalu tinggi.
3. Reaksi yang lebih cepat
Jika anak sudah mempunyai kekebalan terhadap TBC, proses pembengkakan mungkin terjadi
lebih cepat dari 2 minggu, ini berarti anak tersebut sudah mendapat imunisasi BCG
atau kemungkinan anak tersebut telah terinfeksi BCG.
b. DPT

Umur : 2 11 bln
Dosis : 0,05 cc
Cara : IM / SC, jumlah suntikan : 3 x
Selang pemberian : Minimal 4 minggu
Efek samping :
1. Panas
Kebanyakan anak akan menderita panas pada sore hari setelah mendapat imunisasi DPT, tapi
panas ini akan sembuh 1 2 hari. Anjurkan agar jangan dibungkus dengan baju tebal
dan dimandikan dengan cara melap dengan air yang dicelupkan ke air hangat.
2. Rasa sakit di daerah suntikan
Sebagian anak merasa nyeri, sakit, kemerahan, bengkak.
3. Peradangan
Bila pembengkakan terjadi seminggu atau lebih, maka hal ini mungkin disebabkan peradangan,
mungkin disebabkan oleh jarum suntik yang tidak steril karena :
- Jumlah tersentuh
- Sebelum dipakai menyuntik jarum diletakkan diatas tempat yang tidak steril.
- Sterilisasi kurang lama.
- Pencemaran oleh kuman.
4. Kejang-kejang

Reaksi yang jarang terjadi sebaliknya diketahui petugas reaksi disebabkan oleh komponen dari
vaksin DPT.
c. Polio
Umur : 0 11 bln
Dosis : 2 tetes
Cara : Meneteskan ke dalam mulut
Selang waktu : Berikan 4 x dengan jarak minimal 4 minggu.
Efek samping :
Bila anak sedang diare ada kemungkinan vaksin tidak bekerja dengan baik karena ada gangguan
penyerapan vaksin oleh usus akibat diare berat.

d. Hepatitis D
Umur : Mulai umur 0 bulan
Dosis : 0, 5 cc / pemberian
Cara : Suntikan IM pada bagian luar
Jumlah suntikan : 3 x
Selang pemberian : 3 dosis dengan jarak suntikan 1 bulan dan 5 bulan.
Efek samping : tidak ada
e. Campak
Umur : 9 bln.

Dosis : 0, 5 cc
Cara : Suntikan secara IM di lengan kiri atas
Jumlah suntikan : 1 x dapat diberikan bersamaan dengan pemberian vaksin lain tapi tidak
dicampur dalam 1 semprit.
Efek samping vaksin campak : panas dan kemerahan.
Anak-anak mungkin panas selama 1 3 hari setelah 1 minggu penyuntikan, kadang disertai
kemerahan seperti penderita campak ringan.
2.1.9 Jadwal Pemberian Imunisasi

Vaksin
BCG
DPT
Polio
Campak
Hep. B

Pemberian
Imunisasi
1x
3 x (1, 2, 3)
4x (1, 2, 3, 4)
1x
3 x (1, 2, 3)

Selang Waktu

4 mgg
4 mgg
4 mgg

Umur
0 11 bulan
2 11 bulan
0 11 bulan
9 11 bulan
0 11 bulan

2.2 Konsep Dasar Asuhan Kebidanan


Adalah aktivitas / intervensi yang dilaksanakan oleh bidan kepada klien yang mempunyai
kebutuhan atau permasalahan khususnya bidang KIA / KB.
2.2.1 Pengkajian
Merupakan langkah awal dan komponen terpenting dalam memberikan asuhan kebidanan.
A. Data Subjektif
1. Identitas
* Bayi

- Nama bayi
- Tempal, tanggal lahir
- Umur
- Jenis kelamin
* Orang tua

- Nama ibu

- Nama ayah

- Umur

- Umur

- Suku / Bangsa

- Suku / Bangsa

- Agama

- Agama

- Pendidikan

- Pendidikan

- Pekerjaan

- Pekerjaan

- Alamat

- Alamat

2. Keluhan utama
3. Riwayat penyakit sekarang
4. Riwayat penyakit keluarga
5. Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu.
6. Riwayat imunisasi yang lalu

7. Pola aktifitas sehari-hari


a. Pola nutrisi
b. Pola aktivitas
c. Pola eliminasi
d. pola istirahat
e. Personal hygiene
B. Data Obyektif
1. Pemeriksaan umum
a. Keadaan umum
b. Suhu
c. Pernafasan
d. BB
e. Nadi
2. Pemeriksaan fisik
a. Kepala
b. Mata
c. Telinga
d. Mulut
e. Hidung

f. Leher
g. Dada
h. Ekstremitas
i. Genetalia
2.2.2 Diagnosa Masalah
Pada langkah ini dilakukan identifikasi terhadap diagnosa atau masalah berdasarkan interpretasi
yang benar atas data-data yang telah dikumpulkan.
2.2.3 Mengidentifikasi Masalah Potensial
Pada langkah ini kita mengidentifikasi masalah potensial atau diagnosa potensial berdasarkan
diagnosa / masalah potensial yang sudah diidentifikasi. Langkah ini membutuhkan
antisipasi, bila memungkinkan dilakukan pencegahan.

2.2.4 Tindakan Segera


Mengidentifikasi perlunya tindakan segera oleh bidan atau dokter dan untuk dikonsultasikan atau
ditangani bersama dengan anggota tim kesehatan yang lain sesuai dengan kondisi klien.
2.2.5 Intervensi
Dalam rangka ini direncanakan asuhan menyeluruh ditentukan oleh langkah-langkah
sebelumnya. Langkah ini merupakan kelanjutan manajemen terhadap masalah atau
diagnosa yang telah diidentifikasi / diantisipasi.
2.2.6 Implementasi
Pada langkah keenam ini rencana asuhan menyeluruh seperti yang telah diuraikan pada langkah
ke-5 dilaksanakan efisien dan aman.

2.2.7 Evaluasi
Pada langkah ke-7 ini dilakukan evaluasi keefektifan dan asuhan yang tidak diberikan meliputi
pemenuhan kebutuhan akan bantuan apakah benar-benar telah terpenuhi sesuai dengan
kebutuhan sebagaimana telah diidentifikasi dalam diagnosa dan masalah.

BAB III
TINJAUAN KASUS
3.1 PENGKAJIAN
Anamnesa tanggal : 20 Maret 2007 Jam : 08.00 WIB Oleh : Ari setiyarini
A. Data Subjektif
1. Identitas
Nama bayi : By S
Tempat dan tanggal lahir : Surabaya, 6 Maret 2007
Umur : 2 minggu
Jenis kelamin : Perempuan

Nama ibu

: Ny. N

Nama ayah

: Tn. L

Umur

: 28 th

Umur

: 30 th

Suku / Bangsa : Jawa / Indonesia

Suku / Bangsa : Jawa / Indonesia

Agama

Agama

: Islam

: Islam

Pendidikan

: SMA

Pendidikan

: SMA

Pekerjaan

: IRT

Pekerjaan

: Swasta

Alamat

: Medokan Utara III

Alamat

: Medokan Utara III

2. Keluhan Utama
Ibu mengatakan ingin mengimunisasikan bayinya dan pada saat ini bayinya dalam keadaan
sehat.
3. Riwayat penyakit sekarang
Ibu klien mengatakan bayinya dalam keadaan sehat
4. Riwayat penyakit keluarga
Ibu klien mengatakan bahwa dalam keluarga tidak ada yang mempunyai penyakit menular dan
menurun dan menahun seperti TBC, Hepatitis B, Asma, Jantung, Diabetes Militus,
Hipertensi.

5. Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu

No.

Suami
ke

Usia
kehamilan

9 bln

Jenis
Penolong /
Persalinan

Spontan
Bidan
B

6. Riwayat imunisasi yang lalu

BB/PB

Umur
Sekarang

Meneteki

2800 kg/
2 minggu 2 minggu
49 cm

KB

Ibu klien mengatakan bayinya sudah mendapatkan imunisasi Hepatitis I, polio I tanggal 07 03
2007.
7. Pola aktivitas sehari-hari
a. Pola nutrisi
Ibu klien mengatakan bayinya minum ASI dan diberi sesuai dengan kebutuhan bayi
b. Pola aktivitas
Ibu klien mengatakan bayinya aktif, tidak lemah, jika dipanggil memberi respon, menangis
seperti biasa, reflek normal, dan pergerakannya banyak.
c. Pola eliminasi
BAB : Ibu klien mengatakan bayinya BAB 1 x / hari, lembek, warna kuning tengguli.
BAK : Ibu klien mengatakan bayinya BAK 5 6 x / hari, cair, warna kuning, lancar, bau pesing.
d. Pola istirahat
Ibu klien mengatakan bayinya tidur 19 jam.
e. Personal hygiene
Ibu klien mengatakan bayi mandi 2 x / hari, ganti baju dan popok setiap buang air besar dan
kecil.
B. Data Obyektif
1. Pemeriksaan umum
a. Keadaan umum : Baik
b. Suhu : 365C

c. Pernafasan : 32x / menit.


d. Nadi : 140 x/menit
e. BB : 2900 gram
2. Pemeriksaan Fisik
a. Kepala : Rambut bersih, tipis
b. Mata : Simetris, tidak ikterus
c. Telinga : Simetris
d. Mulut : Simetris, tidak ada stomatitis
e. Hidung : Simetris
f. Leher : Tidak ada pembesaran vena jugularis
g. Dada : Simetris
h. Ekstremitas : Lengkap tidak ada kelainan, simetris
i. Genetalia : Tidak ada kelainan.
3.2 INTERPRETASI DATA
Dx : bayi dengan imunisasi BCG
DS : Ibu mengatakan ingin mengimunisasikan bayinya yang lahir 2 minggu lalu pada
tanggal 6 Maret 2007 dan pada saat ini bayinya dalam keadaan sehat.
DO : Keadaan umum baik.
TTV : S : 365C

BB : 2900 gr
RR : 32 x / menit
PB : 51 cm
N : 140 x / menit
3.3 ANTISIPASI MASALAH POTENSIAL
Tidak ada
3.4 IDENTIFIKASI KEBUTUHAN SEGERA
Tidak ada
3.5 INTERVENSI
Tgl/jam

Diagnosa

Rasional

Intervensi
20-03-07 Bayi dengan
imunisasi BCG
08.30

Tujuan : Setelah dilakukan


imunisasi 10
menit diharapkan
tidak terjadi
komplikasi pada
bayi.
Kriteria : - Timbul benjolan dengan
diameter tidak lebih
dari 0,5 cm.
- KU : baik
- TTV:
S : 365C
BB : 2900 gr
RR : 32 x / menit PB : 51 cm

N : 140 x / menit

Rencana tindakan
1. Lakukan pendekatan
terapeutik pada klien dan
ibu.
2. Siapkan imunisasi BCG
3. Lakukan imunisasi BCG
dengan teknik yang benar.
4. Berikan HE tentang :

1. Menjalin kerjasama
antara klien dengan
petugas kesehatan.

2. Agar proses imunisasi


berjalan lancar.
3. Tidak terjadi kesalahan
penyuntikan.

4. Agar ibu tahu tentang


keberhasilan dari
imunisasi BCG

- Perawatan luka bekas


suntikan
- Fisiologis imunisasi BCG
- Komplikasi
5. Jelaskan untuk kembali
mendapatkan imunisasi
selanjutnya.
6. Ingatkan ibu klien untuk
segera mengikuti KB.

5. Ibu mengetahui bayinya


masih memerlukan
imunisasi yang lain.

6. Untuk menjaga
kelahiran bayi sehingga
memberi perhatian dan
mengasuh secara
optimal.

3.6 IMPLEMENTASI
Tgl / jam

Diagnosa

20-03-07

Bayi dengan
imunisasi BCG

Implementasi
1. Melakukan pendekatan terapeutik pada klien
dengan cara menyapa pasien dengan ramah,

08.30

tanyakan keluhannya.
2. Mempersiapkan imunisasi BCG
Mempersiapkan vaksin BCG, Spuit 1cc, kapas air
DTT.
3. Melakukan imunisasi BCG dengan teknik yang
benar.
Tekniknya :
a. Mencuci tangan
b. Menggedong bayi dengan lengan kanan atas di
buka.
c. Melakukan desinfeksi pada 1/3 lengan kanan atas
dengan kapas air DTT.
d. Melakukan penyuntikan secara IC (Intra Cutan).
e. Memasukkan vaksin dengan dosis 0,05 ml.
4. Memberikan HE tentang
- Luka bekas imunisasi jangan ditekan.
- 1 minggu timbul seperti jerawat dibiarkan
saja.
- Kadang terjadi peradangan setempat yang agak
berat atau abses yang lebih dalam.
5. Menjelaskan untuk kembali ketika bayi berusia 2
bulan (8 Mei 2007) untuk mendapatkan imunisasi
DPT I, HB II dan Polio.
6. Mengingatkan ibu klien untuk segera mengikuti
KB.

3.7 EVALUASI
Tanggal : 20-03-2007 Jam : 08.40
S : Ibu klien mengatakan bayinya sudah dilakukan imunisasi BCG.
O : Keadaan pasien baik.
S : 365C
N : 140x / menit
RR : 32 x / menit

BB : 2900 gram
Terdapat gelembung bekas imunisasi pada lengan kanan.
A : Bayi dengan imunisasi BCG
P : 1. Mengingatkan ibu HE tentang
- Luka bekas imunisasi jangan ditekan.
- 1 minggu timbul seperti jerawat dibiarkan saja.
- Kadang terjadi peradangan setempat yang agak berat atau abses yang lebih dalam.
2. Mengingatkan untuk kembali ketika bayi berusia 2 bulan (8 Mei 2007) untuk
mendapatkan imunisasi DPT I, HB II dan Polio.
3. Mengingatkan ibu klien untuk segera mengikuti KB untuk menjaga jarak kelahiran.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Setelah penulis melakukan asuhan kebidanan pada By. S dengan imunisasi BCG di
Puskesmas Medokan Ayu Surabaya, dapat ditarik kesimpulan :
Dalam melakukan pengkajian perlu diperlukan adanya ketelitian, kepekaan dan
diperluakn peran ibu sebagi orang tua sehingga diperoleh data yang menunjang untuk
menerangkan diagnosa kebidanan.
Dalam analisa data dan menegakkan diagnosa kebidanan pada dasarnya mengacu pada
tinjauan pustaka. Adanya perubahan dan kesenjangan dengan tinjauan pustaka tergantung
pada kondisi bayi.

Pada dasarnya perencanaan yang ada pada tinjauan pustaka tidak semuanya dapat
direncanakan pada kasus nyata. Karena pada perencanaan disesuaikan dengan masalah
yang ada pada saat itu sehingga masalah yang ada pada tinjauan kasus tidak
direncanakan.
Pada dasarnya pelaksanaan merupakan perwujudan dan perencanaan, akan tetapi tidak
semua rencana dapat dilaksanakan. Pada kasus nyata hanya dilakukan penyuluhan saja
sehingga klien akan melakukan sendiri dirumah sesuai petunjuk.
Evaluasi merupakan tahap terakhir dari asuhan kebidanan yang mana setelah penulis
mengadakan evaluasi pada By. S dengan imunisasi BCG di Puskesmas Medokan Ayu
Surabaya, maka diharapkan ibu klien bersedia kontrol jika obat sudah habis tapi bayi
belum sembuh atau sewaktu-waktu jika ada keluhan sehingga dapat dideteksi lebih dini
jika terjadi komplikasi.
4.2 Saran
Bagi petugas

Meningkatkan peranan bidan dalam fungsinya sebagai pelaksana pengajar kebidanan


lebih meningkatkan kemampuan yang dimiliki. Bidan meningkatkan kerjasama yang baik
dengan petugas kesehatan yang lain, klien dan keluarga.
Bagi klien

Untuk keberhasilan dalam asuhan kebidanan diperlukan kerjasama yang baik dari klien
dalam usaha memecahkan masalah klien.

Bagi pendidikan

Supaya lebih memperhatikan mahasiswa ditempat praktek. Berusaha membimbing semua


kelompok.
Bagi rumah sakit

Mempertahankan pelayanan yang sudah dan berusaha memberikan pelayanan yang


terbaik bagi klien.
DAFTAR PUSTAKA
1. Manuaba, IBG. 1998. Ilmu Kebidanan dan Kandungan. Jakarta: EGC.
2. Ilmu Kesehatan Anak Jilid I. 1985. Bagian Ilmu Kesehatan Anak FKUI.
3. Rustam, Mochtar. 1998. Sinopsis Obstetri Jilid I. Jakarta: EGC.
4. Prawirohardjo, Sarwono. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka.
5. Prawirohardjo, Sarwono. 2002. Acuan Maternal dan Neonatal. Jakarta: Yayasan Bina
Pustaka.

ASUHAN KEBIDANAN

PADA BAYI S DENGAN IMUNISASI


BCG
DI PUSKESMAS MEDOKAN AYU

SURABAYA

Disusun Oleh :
Ari Setiyarini
NIM: 430155

SEKOLAH TINGGI ILMU KEBIDANAN


ARTHA BODHI ISWARA
SURABAYA
2007

DAFTAR ISI
Lembar Pengesahan.................................................................................................. i
Kata Pengantar......................................................................................................... ii
Daftar Isi................................................................................................................. iii

BAB I PENDAHULUAN.................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang................................................................................. 1
1.2 Tujuan............................................................................................... 1
1.3 Metode Penulisan............................................................................. 2
1.4 Ruang Lingkup................................................................................. 2
1.5 Sistematika Penulisan....................................................................... 2
BAB 2 TINJAUAN TEORI.................................................................................. 3
2.1 Konsep Dasar................................................................................... 3
2.1.1 Pengertian............................................................................... 3
2.1.2 Tujuan..................................................................................... 3
2.1.3 Manfaat................................................................................... 3
2.1.4 Manfaat Vaksin dan Cara Pemberian..................................... 4
2.1.5 Indikasi Imunisasi................................................................... 6
2.1.6 Kontra Indikasi....................................................................... 6
2.1.7 Penyimpanan Vaksin Masa simpan dan suhu......................... 6
2.1.8 Dosis, Jumlah dan waktu pemberian serta efek samping........ 7
2.1.9 Jadwal Pemberian Imunisasi................................................... 9
2.2 Konsep Dasar Asuhan Kebidanan................................................. 10
2.2.1 Pengkajian............................................................................. 10

2.2.2 Diagnosa Masalah................................................................. 11


2.2.3 Mengidentifikasi Masalah Potensial..................................... 11
2.2.4 Tindakan Segera.................................................................... 12
2.2.5 Intervensi.............................................................................. 12
2.2.6 Implementasi......................................................................... 12

iii
2.2.7 Evaluasi................................................................................. 12
BAB III TINJAUAN KASUS.......................................................................... 13
3.1 Pengkajian...................................................................................... 13
3.2 Interpretasi Data............................................................................. 15
3.3 Antisipasi Masalah Potensial.......................................................... 15
3.4 Identifikasi Kebutuhan Segera....................................................... 15
3.5 Intervensi........................................................................................ 16
3.6 Implementasi.................................................................................. 17
3.7 Evaluasi 18
BAB IV PENUTUP.............................................................................................. 19
4.1 Kesimpulan..................................................................................... 19
4.2 Saran .... 20
Daftar Pustaka

iv

KATA PENGANTAR
Dengan mengucap puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufik
serta hidayahNya, sehingga saya dapat menyelesaikan studi kasus dengan judul Asuhan
Kebidanan Pada By. S dengan imunisasi BCG di Puskesmas Medokan Ayu Surabaya.
Saya menyadari bahwa dalam penyusunan laporan studi kasus ini tak lepas dari bimbingan dan
petunjuk serta bantuan dari berbagai pihak, oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Prof. Dr. H.R. Soedibyo HP.dr.DTM selaku Ketua STIKES ABI Surabaya.
2. drg. Farida Ariati, M. Kes selaku Kepala Puskesmas Medokan Ayu Surabaya
3. Mamik SKM. M. Kes, selaku pembantu Ketua II STIKES ABI Surabaya
4. Lia Hartanti, SST, selaku Ketua Jurusan Prodi DIII Kebidanan STIKES ABI Surabaya.
5. Wulan Diana, SST, selaku Pembimbing Pendidikan STIKES ABI Surabaya.
6. Agustin Indriyani Amd. Keb, selaku Kepala BKIA dan Pembimbing Praktek Puskesmas
Medokan Ayu Surabaya
7. Semua rekan mahasiswa DIII Kebidanan STIKES ABI Surabaya yang turut membantu dalam
penyelesaian Askeb ini.
8. Bryan yang membantu mengetikkan Askeb ini

Saya menyadari bahwa penyusunan Askeb ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu saya
mengharapkan kritik dan saran demi penyempurnaan makalah ini. Semoga laporan ini
bermanfaat bagi pembaca.

ii
Surabaya,
Diposkan oleh aangcoy13 di 04.28
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest
Label: Imunisasi pengebalan
Tidak ada komentar:
Poskan Komentar
Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda
Langganan: Poskan Komentar (Atom)

MONGGO

Laman

Beranda

SEARCH

Translate
Diberdayakan oleh

Terjemahan

MUHAMMAD AANG CHUNAIFI

BIODATA

aangcoy13
muslim yang taat
Lihat profil lengkapku

GRAFIK KEMAJUAN PENGUNJUNG


272481

TITIN FAIDATUL MUBAROKAH

DATA ASKEB & ASKEP TERBARU

2014 (35)

2013 (222)

2012 (424)

2011 (650)
o Desember (77)
o November (70)

Askep Cerebral Palsy

Askep DM pada BUMIL

Regulasi Sistem Kardiovaskuler

Askep Dermatitis

Askep GGA & GGK

Askep Tetanus Neonatorum

Askep GNA & GNK k

Askep Sirosis Hepatis

Askep Ileus Obstruktif

Askep Diaper Rash

Askep Impetigo

Askep CDH

Askep Infertilitas

Askep Retardasi Mental

Askep Skoliosis

Askep Asfiksia Neonatorum

Askep Respiratori Distres Sindrom

Askep Infeksi Neonatorum

Askep Post Partum Blues

Askep Hiperbilirubinemia

Askep Hamil Kembar

Askep Ibu Hamil dgn Penyakit Jantung dan Hipertens...

ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL DENGAN KEHAMILAN


G...

Materi Kesehatan: Siklus Kesehatan Wanita pada mas...

Materi Kesehatan: Penyebab Telat Hamil

Materi Kesehatan: Mengajar Bayi Metode Glenn Doman...

askep DECOMP CORDIS

KEHAMILAN EKTOPIK TERGANGGU

sap askep ibu kehamilan

askeb Imunisasi / pengebalan

ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU NIFAS DENGAN LUKA PERIN...

ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL DENGAN IUFD

MAKALAH ASKEB, KEBUTUHAN FISIK IBU HAMIL


TRIMESTER...

ASKEP HIPERTENSI

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN PERITONITIS

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN PERITONITIS

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. M DENGAN POST


MASTEKT...

ASUHAN KEPERAWATAN BARTOLINITIS

Askep Peritonitis

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN


APPENDICITIS...

ASKEP INFARK MIOKARDIUM

ASKEP ASFIKSIA NEONATORUM

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN GLAUKOMA

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN TRACHOMA

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN AGNOSIA

Askep Anosmia

Askep Perawatan Luka Selulitis

Askep Jiwa Defisit Perawatan Diri

ASKEP DEKUBITUS BAB I PENDAHULUAN A. Latar B...

Askep Dekubitus Pada Lansia

Askep Dekubitus Pada Lansia ASKEP DEKUBITUS ...

Askep Endometriosis

PEMBAHASAN BERCAK MONGOL & HEMANGIOMA

ASKEB Kontrasepsi IUD

ASKEB Kontrasepsi IUD di

ASKEB Kontrasepsi IUD di

SILABUS MATA KULIAH Keperawatan Maternitas I

ASUHAN KEBIDANAN PADA Ny. L DENGAN MYOMA UTERI...

ASUHAN KEBIDANAN PADA Ny. D AKSEPTOR KB DENGAN...

Askeb Hamil Kembar

Askeb Hamil Kembar

aseb bayi asfiksia

ASKEB KEHAMILAN

CARA MENGUKUR SUHU TUBUH BAYI

MEMPERTAHANKAN SUHU NORMAL BAYI

METODE KANGGURU PENTING BUAT BAYI

SATUAN ACARA PERKULIAHAN ASUHAN KEBIDANAN IBU I


(K...

ASKEB perdarahan pada kehamilan muda

Asuhan Kebidanan IV : LETAK SUNGSANG

SATUAN ACARA PERKULIAHAN ASUHAN KEBIDANAN IBU I


(K...

o Oktober (94)
o September (39)

o Agustus (57)
o Juli (46)
o Juni (90)
o Mei (29)
o April (98)
o Maret (50)

MUHAMMAD MAULANA AVICENNA

NAZWA PUTRI KHURUN'IN AL NAFI

-
-

KALENDER INDONESIA

BLOGGER INI DILANDASI DGN HAK CIPTA BER SERTIFIKAT HUKUM OLEH: Ir.
MUHAMMAD AANG CHUNAIFI S.H M.Kes. Template Picture Window. Diberdayakan oleh
Blogger.

You might also like