Professional Documents
Culture Documents
TINJAUAN LOKASI
dan untuk sumber penghasilan. Selain dari hasil sawah dan kebun, ada beberapa
masyarakat yang mempunyai usaha. Industri yang ada di Desa Sukajadi antara lain :
sale, tahu, es krim, telur herbal, dan sawo. Usaha yang dimiliki masyarakat tersebut
memiliki potensi yang cukup besar untuk menjadikan Desa Sukajadi lebih dikenal
oleh masyarakat luas. Namun, potensi yang ada tersebut belum dijalankan secara
maksimal oleh masyarakat (Aqmarina, 2015).
Salah satu sumber daya alam yang sudah dimanfaatkan oleh masyarakat adalah
pisang. Pisang ini kemudian diolah menjadi sale pisang oleh masyarakat. Meskipun
secara umum sale pisang Ciamis sudah terkenal, tetapi industri sale pisang di Desa
Sukajadi belum bisa memasuki pasar yang luas (Aqmarina, 2015).
Sale pisang yang di produksi masyarakat Desa Sukajadi memiliki 2 jenis, yaitu
sale pisang yang digoreng menggunakan tepung dan sale pisang yang tidak
menggunakan tepung. Rasa sale pisang tersebut cukup enak, tetapi kerenyahan dari
sale pisang tersebut belum konsisten dan tidak memiliki varian rasa. Dari segi
pemasaran, apabila pelaku industri di desa ini dapat melakukan inovasi seperti
menambah varian rasa dari sale pisang tersebut maka bukan tidak mungkin sale
pisang Sukajadi dapat memasuki pasar internasional (Aqmarina, 2015).
BAB III
TINJAUAN PUSTAKA
3.1. Tanaman Pisang
Pisang merupakan buah tropis yang sudah popular di masyarakat, dan
potensial dikembangkan di Indonesia. (Astawan, 2008 dalam Notanubun dan L.
Karuwal, 2014). Tanaman ini berdasarkan klasifikasi ilmiahnya tergolong dalam
keluarga besar Musaceae. Taksonomi tanaman pisang menurut Tjitrosoepomo (2001)
Kingdom
: Plantae
Philum
: Spermatophyta
Kelas
: Monocotyledonae
Ordo
: Zingiberales
Famili
: Musaceae
Genus
: Musa
Spesies
: Musa paradisiaca L.
Gambar 1 : (A) batang semu pisang (B) tandan buah pisang (C)
Daun pisang (D) bunga pisang dan (E) sisir buah individual
(Robinson, 1999)
Tanaman pisang yang ada sekarang diduga merupakan keturunan dari Musa
acuminata dan Musa balbisiana yang mempunyai jumlah kromosom 2n =2x=22.
Persilangan keduanya menghasilkan keturunan yang mempunyai tingkat ploidi yang
beragam. Pisang budidaya yang diturunkan secara murni dari spesies Musa
acuminate diberi symbol AA, yang triploid bersimbol AAA dan tetraploid AAAA.
Adapun hasil persilangan Musa acuminate dan Musa balbisiana yang triploid diberi
symbol AAB atau ABB (Simmonds and Shepherd, 1955).
Menurut Nakasone dan Paull (1998), untuk memperoleh pertumbuhan yang
baik dan produktivitas yang tinggi, pisang sebaiknya ditanam pada tanah dengan
kandungan bahan organik dan kesuburan yang tinggi. Pisang dapat ditanam pada
tanah dengan pH 4.5 7.5, dengan rekomendasi 5.8 6.5. Tekstur tanah dapat
berupa pasir hingga liat berat. Sebagian besar pisang yang diekspor ditanam di tanah
lempung aluvial. Tanah yang kaya akan humus akan baik untuk pertumbuhan dan
produksi pisang.
3.2. Kromosom
Menurut Crowder (1997), kromosom adalah benda-benda halus berbentuk
panjang atau pendek dan lurus atau bengkok. Bagian-bagian dari kromosom (Gambar
1) terdiri dari kromatid, sentromer, lengan pendek, dan lengan panjang. Kromosom
mempunyai jalinan benang-benang halus yang berpilin-pilin longgar dan diselimuti
protein (disebut kromonema) dalam inti sel yang mudah mengikat zat warna (Yatim,
1986).
berbeda dalam satu genus mempunyai jumlah kromosom berbeda. Bentuk, ukuran
dan jumlah kromosom setiap spesies selalu tetap, sehingga dapat digunakan untuk
tujuan taksonomi, mengetahui keanekaragaman, hubungan kekerabatan dan evolusi
meskipun dalam keadaan tertentu pula terjadi variasi (Fendi, 2010).
3.3. Stomata
Stomata berasal dari bahasa Yunani yaitu stoma yang berarti lubang atau
porus, jadi stomata adalah lubang - lubang kecil berbentuk lonjong yang dikelilingi
oleh dua sel epidermis khusus yang disebut sel penutup (Kartasapoetra, 1991).
Selanjutnya Campbell, et al. (2000) mengemukakan bahwa stomata adalah pori yang
sangat kecil yang diapit oleh sel epidermal yang telah mengalami spesialisasi yang
disebut sel penjaga (guard cell). Tiap pori stomata dikelilingi oleh dua sel epidermis
khusus yang disebut sel pengawal yang berbeda dengan sel-sel lain yang terdapat
pada epidermis yang berisi kloroplas (Loveless, 1987).
Hamim (2007) menyatakan bahwa stomata merupakan modifikasi dari sel
epidermis daun berupa sepasang sel penjaga yang bisa menimbulkan sula (lubang)
sehingga uap air dan gas dapat dipertukarkan antara bagian dalam dari stomata
dengan lingkungan. Stomata biasanya ditemukan pada bagian tumbuhan yang
berhubungan dengan udara terutama di daun, batang, dan rhizom. Pada daun yang
berfotosintesis, stomata mungkin ditemukan di kedua permukaan daun, atau hanya
dipermukaan sebelah bawah. Pada daun yang pertulangannya sejajar stomata
tersusun dalam barisan yang sejajar (Fahn, 1991).
Jumlah stomata per satuan luas daun bervariasi diantara jenis-jenis tumbuhan.
Keadaan lingkungan juga mempengaruhi frekuensi stomata. Daun yang tumbuh pada
lingkungan kering dan di bawah cahaya dengan intensitas tinggi cenderung
mempunyai stomata banyak dan kecil-kecil dibandingkan dengan yang hidup pada
lingkungan basah dan terlindung. Frekuensi stomata tidak saja bervariasi antar jenis
tetapi juga antar daun tumbuhan yang sama. Variasi juga terjadi dalam penyebaran
stomata. Ada yang hanya di permukaan epidermis atas saja atau dipermukaan bawah
saja dan ada juga yang ada pada kedua permukaan, permukaan bawah umumnya
berjumlah lebih banyak daripada di permukaan atas (Prawiranata dkk., 1995).
DAFTAR PUSTAKA
Suyanti dan Murtiningsih. 1991. Pengaruh Blansir, Asam Sitrat, dan Bisulfit
terhadap
Tingkat
Kesukaan
Jam
Beberapa
Varietas
Pisang.