You are on page 1of 3

my life, my rules !

home

profil

login

pengumuman

kekuasaan dalam hubungan internasional

Web dan Blog Terbaik 2014

Ditulis pada 23 October 2012 Oleh alyaletta-fisip12 | Kategori : PIHI

Gadget Photo Fiesta 2014


Pemenang Lomba Penulisan
Blog Hutan Greenpeace

UNAIR
Alief Iman Pribadi (071211233017)
Alya Triska Sutrisno (071211233042)

Globalisasi Strategi (7)


MBP Rusia Eropa Timur dan
Asia Tengah (5)

Shabrina Dimione Nabila (071211233035)

Negara seperti yang kita ketahui adalah aktor yang paling utama di dalam hubungan

Pemikiran Politik Barat (2)

internasional. Negara melakukan segala upaya untuk memenuhi kepentingan nasionalnya.


Dikarenakan ada kepentingan ini muncullah kekuasaan atau power. Kekuasaan itu sendiri sulit

Pengantar Globalisasi (5)

untuk didefinisikan, tetapi bisa kita tarik kesimpulan bahwa kekuasaan (power) adalah sebuah
kapasitas atau kemampuan sebuah aktor untuk memaksa atau mempengaruhi satu sama lain.

PIHI (12)

Kekuasaan itu sendiri terbagi atas tiga jenis yaitu kekuasaan yang bersifat lembut atau soft

Rangkuman PIHI (12)

kekuasaan yang bersifat keras atau hard dan smart power.

Rezim Rezim Internasional

Kekuasaan yang bersifat soft berarti kemampuan sebuah aktor untuk mempengaruhi aktor-

(6)

aktor lainnya untuk melakukan sesuatu dengan cara mempengaruhinya secara perlahanPolitik

Amerika

Serikat (6)
Sistem

lahan. Seperti contoh , sedangkan kekuasaan yang bersifat hard adalah kemampuan sebuah
negara untuk memaksa aktor lainnya sehingga aktor lainnya tidak dapat menolaknya.
Biasanya pemaksaan ini dilakukan melalui kekuasaan militer atau pengaruh ekonomi atau

Politik

Amerika

Serikat quote (6)

bahakn kombinasi dari keduanya. Seperti contoh perjanjian ekonomi pada tahun 1990 tidak

sudah mulai jarang dilakukan. Terakhir ada smart power, smart power ini dapat di definisikan
Hubungan

Internasional (8)
Umum (1)

sebagai kombinasi antara hard dan soft power. Melalui smart power ini sebuah negara lancar

March 2014
March 2015
April 2013
April 2014
April 2015
May 2014
May 2015
June 2014
July 2013
September 2012
September 2013
October 2012

untuk memperkuat pengaruhnya tanpa melupakan aspek militernya.

November 2012

Upaya untuk mengukur kekuasaan adalah hal yang sulit dilakuakn. Hal ini dikarenakan

December 2012

kekuasaan ini sangat kompleks. Kekuasaan menjadi hal yang kompleks karena kekuasaan
datang dari banyak sumber. tapi ternyata ada tiga pendapat yang memaparkan cara

artikel terbaru

arsip

memaksa Iraq untuk menarik diri dari Kuwait tetapi PBB menyuruh ankatan bersenjata Iraq
untuk menaik kembali pasukannya dari Kuwait. Dewasa ini kekuasaan yang bersifat hard

SSI I (6)
Teori

komentar terbaru

Farras Dary Octara (071211233039)

kategori

Sistem

blogroll

mengukur kekuasaan ini. Pertama Ray S. Cline mengungkapkan dalam World Power Trends
tentang formula yang bisa diguanakan untuk memprediksi akibat dari koflik dan perang. Ia

December 2013

Geopolitik dan Geoekonomi

melalui formulanya mencoba mengukur elemen-elemen yang nyata dan tidak nyata dari

Rusia

kekuasaan itu sendiri.formulanya ini berisi

Kebijakan Luar Negeri Rusia

Perceived Power = (Population and Territory {critical mass } + Economic capability + military

26.317

Eurasia Pasca Stalin Hingga


Keruntuhan Uni Soviet
Eurasia

di

Bawah

Lebih

Wilayah Eurasia

Capability) X (Coherent planning and National Strategy and Will)


Atau dalam simbol dinyatakan sebagai berikut

Komunisme
Mengenal

pengunjung

Dekat

Pp = (C+E+M) X (S + W)
Pendapat yang kedua datang dari Robert Dahl melalui pemaparannya ia mengatakan apabila
terdapat sebuah negara A lebih berkuasa daripada negara B makan negara A akan berusaha
semaksimal mungkin untuk mempengaruhi negara B untuk melakukan X. pendapat yang
terakhir datang dari Karl deutch, ia mengatakan kekuasaan dapat diukur dari banyaknya

artikel populer

kekayaan materil yang dimilki oleh negara tersebut. jadi semakin kaya sebuah negara itu
semakin besar kekuasaan yang ia miliki.
Ada 4 cara yang bisa digunakan oleh suatu negara untuk menerapkan kekuasaan terhadap
negara lain, yakni persuasion, rewards, punishment, and force. Persuasion digunakan suatu
negara untuk membujuk negara lain melakukan apa yang suatu negara ingin negara lain
lakukan, diluar dari kepentingan dan kemauan negara lain. Rewards ditawarkan suatu negara
kepada negara lain agar negara lain tersebut mengganti kebijakannya dengan kebijakan yang
sesuai dengan suatu negara inginkan. Punishment digunakan suatu negara untuk
mengancam negara lain jika negara lain tidak melakukan apa yang negara tersebut inginkan.

Force yang disertai dengan tindakan langsung dilakukan suatu negara kepada negara lain
supaya negara lain melakukan apa yang negara tersebut inginkan kendati bertentangan
dengan kemauan negara lain tersebut. Ada perbedaan antara persuasion, rewards, dan

punishment dengan force. Persuasion, rewards dan punishment memperbolehkan negara lain
untuk memilih bertindak sesuai keinginan suatu negara tersebut atau tidak. Sedangkan ketika
suatu negara menggunakan force, maka itu melenyapkan kemampuan negara lain untuk
memilih. Penggunaan force sendiri merupakan cara yang paling menghabiskan banyak biaya
untuk menerapkan kekuasaan.
Sumber daya dari kekuasaan nasional bisa dikategorikan menjadi tiga, yang pertama
yaitu sumber daya alam yang meliputi tentang letak geografis, sumber daya alam, dan
populasi. Selain sumber daya alam ada juga sumber sosial-psikologi yang meliputi sumber
daya manusia, stabilitas nasional, kepemimpinan, dan kehendak politik. Terakhir adalah
sumber daya sintetis atau sumber daya buatan yang meliputi kapasitas industri dan militer.
Suatu negara jika memiliki sumber daya alam yang baik, namun tidak memiliki
kekuasaan untuk mengolahnya itu berarti kekuasaan yang dimiliki negara itu tidak terlalu
kuat, jadi kapabilitas industri sangatlah penting untuk menghasilkan kekuasaan nasional
negara tersebut. Selain itu, suatu negara juga harus memiliki kekuasaan militer yang selalu
siap melindungi warga dan negaranya.
Referensi
Baldwin, David A. 2002. "Power and International Relations", in Walter Carlsnaes, Thomas
Risse, Beth Simmons, [eds.] Handbook of International Relations, SAGE, pp 177 - 191
Bueno de Mesquita, Bruce. 2003. Principles of International Politics, People's Power,

Preferences, and Perception. QC Press, pp 222-286


Evans. G. & Newnham. J., 1998. Dictionary of International Relations. London: Penguin Books,
p. 522
Henderson, Conway. 1998. International Relations, Conflict and Cooperation at the Turn of

21st Century. Mc-Graw Hill International Editions [Chapter 4]


Kennedy, Paul 1989. [1987]. The Rise and Fall of the Great Powers: Economic Change and

Military Conflict from 1500 to 2000. London: Fontana. p. 290


Nossel, Suzanne. 2004. "Smart Power" Foreign Affairs, Vol. 83, No. 2, pp 131-142

tinggalkan komentar
Nama

E-mail

Web

Komentar

tanpa http://

Verification Code :

Kirim

Home | Profil | Login


Copyright 2011 DSI | unReal by Adonis for Free Website Templates

You might also like