You are on page 1of 7

ACARA IV

Layout Peta Tematik

A. Pustaka
Peta Tematik adalah peta yang menyajikan tema tertentu dan untuk
kepentingan tertentu (land status, penduduk, transportasi dll.) Dengan
menggunakan peta rupa bumi yang telah disederhanakan sebagai dasar
untuk meletakkan informasi tematiknya. Peta adalah media penyajian
informasi dari unsur-unsur alam dan buatan manusia pada permukaan
bumi yang dibuat secara kartografis (informasi yang berreferensi
geografis) pada bidang datar menurut proyeksi tertentu dan skala tertentu
atau gambar atau lukisan keseluruhan atau pun sebagian permukaan bumi
baik laut maupun darat (Aronoff, 1993).
Peta topografi (peta RBI) yaitu peta yang memvisualkan
kenampakan rupabumi secara umum. Kenampakan-kenampakan yang
ditampilkan dalam peta RBI antara
kenampakan

vegetasi,

kenampakan

lain kenampakan
air,dan

kenampakan

perairan,
sosial.

Kenampakan perairan divisualkan simbol garis dan simbol bidang


berwarna biru antara lain sungai, danau, waduk, laut. Kenampakan
vegetasi simbol area antara lain hutan, semak belukar, tegalan, dan lainlain. Kenampakan sosial disimbolkan dengan simbol area dan simbol titik
antara lain permukiman, masjid, bangunan, kantor pemerintahan, dan lainlain (Zeller, 1991).
Peta rupa Bumi secara umum adalah peta yang menggambarkan
kenampakan alamiah (natural freatures) dan kenampakan buatan mansia

31

(man made freatures). Kenampakan ilmiah yang di maksud misalnya


sungai, bukit, lembah, laut, danau, dan lain-lain. Sedangkan kenampakan
buatan manusia misalnya jalan, kampung, permukiman, kantor, pasar, dan
lain-lain. Peta Rupa bumi antara lain berfungsi sebagai peta referensi atau
acuan dan peta dasar yaitu peta yang di pakai sebagai peta referensi atau
acuan dan dasar bagi pembuatan peta tematik (Sune, 2010).
B. Tujuan
Menampilkan (layout) peta dalam format cetak yang benar,
misalnya dalam 1: 50.000
C. Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang digunakan seperangkat komputer yang
dilengkapi dengan CD room dan USB Mass Storege Device Manager dan
software GIS dan Hasil digitasi on screen.
D. Cara Kerja
1. Setelah digitasi, editing dan pemberian label dinyatakan selesai, maka
hasil digitasi disimpan dan ditampilkan menggunakan Arc View versi
3.3.
2. Pada menubar klik View > Layout.
3. Dari template Manager, pilih Potrait dan klik OK.
4. Dari menu barklik Layout > Hide Grid kemudian klik Layout > Page
Setup.
5. Pada jendela Page Setup. Pada kolom Page Size pilih ukuran A4, pada
kolom Unit map pilih Centimeter, kemudian klik OK.

32

6. Pada jendela Layout, aturlah grid, koordinat, tata letak peta, judul peta,
skala, dan legenda petanya. Kemudian tambahkan keterangan lain
yang dibutuhkan, misalnya: Nama pemeta, Instansi, dan Tahun
pembuatan petanya.

E. Hasil dan Pembahasan

Layout adalah sebuah wadah untuk merancang output peta yang


akan dibuat, bisa menyusun view dan mengatur letak obyek (legenda,
skala garis, dll) sesuai dengan yang diinginkan sebelum mencetaknya.
Sebuah layout berlaku sebagai kanvas pada pelukis, dimana hal ini
memungkinkan

anda

untuk

merancang

bagaimana

menempatkan

komponen dari peta, mengaturnya sesuai dengan yang anda inginkan. Hal

33

ini dapat dilakukan dengan dua cara yaitu dengan menggunakan template
yang ada atau dengan melakukannya sendiri satu per satu.
Penyajian data dalam bentuk peta pada dasarnya dilakukan dengan
mengikuti kaidah-kaidah kartografis yang pada intinya menekankan pada
kejelasan informasi tanpa mengabaikan unsur estetika dari peta sebagai
sebuah karya seni. Kaidah-kaidah kartografi yang diperlukan dalam
pembuatan suatu peta diaplikasikan dalam proses visualisasi data spasial
dan penyusunan tata letak ( layout ) suatu peta. Visualisasi data spasial
pada prinsipnya adalah bagaimana menampilkan data spasial tersebut.
Konsep dasar yang digunakan dalam visualisasi adalah dimensi dari data
yang dapat dikelompokkan menjadi tiga yaitu; titik, garis dan area. Data
spasial selanjutnya divisualisasikan dalam bentuk simbol dengan
memperhatikan beberapa aspek yaitu (1) sifat dan ukuran data, (2) Bentuk,
sifat dan cara penggambaran simbol, dan (3) variabel visual yang dapat
digunakan, yang berkait erat dengan persepsi.
Pada dasarnya, peta dasar adalah peta yang menunjukkan obyekobyek dipermukaan bumi pada posisi yang sebenarnya, yang digunakan
sebagai dasar bagi kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan data dan
informasi yang berreferensi geografis (misalnya untuk pembuatan petapeta tematik). Peta dasar bisa dibuat berdasarkan atas pengukuran
langsung dilapangan, pengukuran fotogrametris dan penafsiran potret
udara, atau dengan analisa citra penginderaan jauh lain seperti citra satelit
atau radar. Peta dasar dipakai untuk dasar pembuatan peta-peta tematik.

34

Unsur-unsur yang disajikan pada peta dasar adalah unsur hypsografi/relief


(garis kontour, titik tinggi, gunung, lembah dan lain-lain.), unsur hydrologi
(sungai, danau, laut), unsur vegetasi (hutan, belukar, kebun sawah) dan
unsur buatan (jalan, pemukiman, pelabuhan).
Peta tematik adalah peta yang menyajikan informasi tentang suatu
tema atau maksud tertentu, dalam kaitannya dengan unsur topografi yang
spesifik sesuai tema peta. Detail topografi pada peta tematik diambil dari
peta dasar. Tema peta dapat diketahui dari judul petanya, sehingga dengan
membaca judul peta dapat diketahui tema atau informasi pokok apa yang
tersaji dalam peta tersebut. Suatu peta dapat terdiri dari satu tema (peta
analisis), misalnya peta tanah, peta geologi, peta kelas lereng atau dapat
terdiri dari dua tema atau lebih yang mempunyai kaitan atau relevansi
(peta multi-tema), misalnya peta areal HPH yang berisi informasi tentang
batas areal HPH, nama HPH serta batas-batas fungsi hutan. Peta sintesis
adalah peta hasil perpaduan beberapa peta tematik, yang setelah diadakan
skoring berubah menjadi peta dengan tema baru, misalnya peta TGHK
yang merupakan perpaduan dari peta tanah, peta kelas lereng dan peta
curah hujan.
Berdasarkan hasil praktikum pembacaan peta tematik yang
dilakukan dapat diketahui bahwa layout peta, pada peta tematik
sistematika layoutnya lebih sedikit dan tidak terdapat bagian penjelasan
dibawah peta. Tetapi yang ada hanya dibagian sebelah kanan peta. Dalam
peta tematik sistematikanya yaitu: muka peta, judul peta, arah mata angin,

35

skala grafis, legenda, keterangan sumber data, petunjuk letak peta dan
pembuat peta.

F. Simpulan
1. Layout adalah sebuah wadah untuk merancang output peta yang akan
dibuat, bisa menyusun view dan mengatur letak obyek (legenda, skala
garis, dll) sesuai dengan yang diinginkan sebelum mencetaknya.
2. Peta adalah gambaran sebagian atau seluruh muka bumi baik yang
terletak di atas maupun di bawah permukaan dan disajikan pada bidang
datar pada skala dan proyeksi tertentu (secara matematis).
3. Peta yang baik harus mempunyai judul peta, legenda, skala, arah mata
angin, symbol peta dan sumbernya.

G. Daftar Pustaka
Aronoff, S. 1993. Geographic Information Systems: A Management
Perspective. WDL Publication.
Burrough.P, 1986. Principle of Geographical Information System for Land
Resources Assesment, Oxford, Claredon Press.
Sune, Nawir. 2010. Modul Praktikum Kartografi. UNG, Gorontalo.
Zeller, M, 1991. Modelling Our World. Esri Guide to Geodatabase Design.
Esri Press.

36

37

You might also like