Professional Documents
Culture Documents
Oleh:
Atika Faiqoh
NIM A1H012030
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dengan kemajuan teknologi sangat modern sekarang ini yang semakin pesat
dan, terutama dalam bidang IT. Sebuah ponsel sudah tidak lagi sebagai barang
mewah seperti sebelumnya, sekarang ponsel sudah menjadi kebutuhan primer, dan
karena perkembangan yang luar biasa ini para vendor ponselpun semakin
memberikan fasilitas-fasilitas dengan fitur fitur yang sangat modern mulai dari
yang hanya sebagai alat komunikasi, sampai sebagai internet mobile dan lainnya.
Dikarenakan perkembangan ponsel yang begitu dratis membuat daya beli
orang semakin tinggi dengan kriteria kriteria yang ada, mulai jaringan sampai
dengan yang operating sistemnya. Dan dikarenakan banyaknya kriteria yang ada
pada handpone maka membuat pilihan yang banyak sekali.
Sistem pendukung keputusan yang saat ini berkembang dengan macam
metodenya
yang
salah
Hierarcy
Process). Dengan mengacu kepada solusi yang diberikan oleh metode AHP
(Analytical
Hierarcy
seorang decision
Process)
dalam
maker dapat
membantu
mengambil
membuat
keputusan,
keputusan
tentang
pada
kriteria
kriteria
yang
telah
dibuat
menetapkan keputusan dalam kegiatan ini sangat berguna sekali bagi user.
dan
B. Tujuan
1. Memahami konsep AHP.
2. Mampu
memodelkan
permasalahan
pengambilan
keputusan
dan
1. Membuat hierarki
Sistem yang kompleks bisa dipahami dengan memecahnya menjadi elemenelemen
pendukung,
menyusun
elemen
secara
hierarki,
dan
menggabungkannya.
2. Penilaian kriteria dan alternatif
Kriteria dan alternatif dilakukan dengan perbandingan berpasangan. Menurut
Saaty (1988), untuk berbagai persoalan skala 1 sampai 9 adalah skala terbaik
untuk mengekspresikan pendapat. Nilai dan definisi pendapat kualitatif dari
skala perbandingan Saaty bisa diukur menggunakan tabel analisis seperti pada
tabel dibawah.
Tabel 1. Skala penilaian perbandingan berpasangan
3. Menentukan prioritas
Untuk setiap kriteria dan alterntif, perlu dilakukan perbandingan berpasangan.
Nilai-nilai perbandingan relatif dari seuruh alternatif kriteria bisa disesuaikan
dengan judgement yang telah ditentukan untuk menghasilkan bobot dan
sesuai
dengann
keseragaman
dan
relevansi.
Kedua,
a. Kalikan setiap nilai pada kolom pertama dengann prioritas relatif elemen
pertama, nilai pada kolom kedua dengann prioritas relatif elemen kedua,
dan seterusnya.
b. Jumlahkan setiap baris.
c. Hasil dari penjumlahan baris dibagi dengann elemen prioritas relatif yang
bersangkutan
d. Jumlahkan hasil bagi diatas dengann banyaknya elemen yang ada, hasilnya
disebut maks.
4. Hitung konsistensi index (CI) dengann rumus: CI=( maks-n)/n dimana n
banyaknya elemen.
5. Hitung rasio konsistens CR dengann rumus: CR=CI/IR
6. Memeriksa konsistensi hierarki. Jika nilainya lebih dari 10%, maka penilaian
data jugment harus diperbaiki. Namun jika rasio konsistensi (CI/IR) kurang
atau dama dengann 0,1, maka hasil perhitungan bisa dinyatakan benar.
III.
METODOLOGI
ayau turunan hirarki I dengan klik kanan pada node hirarki I, kemudian
pilih insert Child of Current Node.
b. Masukan kriteria kerja pertama, lalu klik enter, selanjutnya masukan
kriteria kedua, kriteria ketiga dan keempat. Tekan enter lalu klik bebas
diruang kerja.
c. Selanjutnya masukan alternatif-alternatif. untuk memasukan alternatif klik
icon Add Alternatif. Selanjutnya akan muncul window alternatif name,
lalu isi. Ulangi proses no 2 dan 3 hingga semua alternative dimasukan.
3. Pembobotan kriteria
a. Pertama klik pada node utama atau goal pada kolom bagian kiri. Lalu klik
Assessment pada tool bar window, kemudian pilih pairwise.
b. Selanjutnya akan muncul window compare the relative preference with
respect to goal. Pada tombol tersebut terdapat tombol radio yang dapat
digeser ke kanan dan ke kiri sesuai peringkat bobot yang diberikan.
4. Pembobotan alternatif
Pembobotan keedua dilakukan pada masing-masing alternative terhadap
kriteria (hirarki II). Pembobotan dimaksudkan untuk memberikan penilaian
alternative berdasarkan kriteria yang ada. Pertama-tama klik pada kriteria 1,
kemudian Assesssment pada tool bar window, pilih perbandingan berpasangan
Pairwise. Selanjutnya muncul window perbandingan relative. Masukan nilainilai masing-masing bobot berdasarkan hasil penilaian yang diperoleh pada
analisis secara manual.
5. Sintesis
a. Kembali ke window utama. Klik Syntesize pilih with respect to goal.
b. Klik sort by priority untuk melihat prioritas utama.
IV.
A. Hasil
8. Tawar menawar
AHP mempertimbangan prioritas-prioritas relatif dari berbagai faktor sistem
dan memungkinkan orang memilih alternatif terbaik berdasarkan tujuantujuan mereka.
9. Penilaian dan konsensus
AHP tidak memaksakan konsensus tetapi mensistensi suatu hasil yang
representatif dari berbagai penilaian yang berbeda-beda.
10. Pengulangan proses
AHP memungkinkan orang memperhalus definisi mereka pada suatu
persoalan dan memperbaiki pertimbangan dan pengertian mereka melalui
pengulangan.
Menurut Kadarsah (2002) kelebihan AHP dengan model lainnya adalah:
1. Struktur yang hirarki sebagai konsekuensi dari kriteria yang dipelih sampai
pada subkriteria-subkriteria yang paling dalam.
2. Memperhitungkan validitas sampai dengan batas toleransi inkonsistensi
berbagai kriteria dan alternatif yang dipilih oleh para pengambil keputusan.
3. Memperhitungkan daya tahan atau ketahanan output analisis sensitifitas
pengambil keputusan.
Kelemahan menggunakan metode AHP yaitu:
1. Ketergantungan model AHP pada input utamanya. Input utama ini berupa
persepsi seorang ahli sehingga dalam hal ini melibatkan
subyektifitas sang
ahli selain itu juga model menjadi tidak berarti jika ahli tersebut memberikan
penilaian yang keliru.
2. Metode AHP ini hanya metode matematis tanpa ada pengujian secara statistik
sehingga tidak ada batas kepercayaan dari kebenaran model yang terbentuk.
AHP digunakan sebagai metode pemecahan masalah dibanding dengan
metode yang lain karena alasan-alasan sebagai berikut:
1.
2.
3.
2. Penyusunan Hierarki
Perhatikan kembali susunan hierarki KRITERIA pada analisis secara
manual, pada hierarki II kriteria yang digunakan dimasukkan sebagai anak
atau turunan hierarki I dengan Klik Kanan pada Node hierari I, kemudian
pilih Insert Child of Current Node. Kemudian memasukkan kriteria pertama
dan dienter, dilanjutkan untuk kriteria kedua hingga kriteria terakhir.
Selanjutnya yaitu memasukkan alternatif-alternatif yang ada. Unutk
memasukkan alternatif Klik icon Add Alternatif. Selanjutnya akan muncul
window alternative name dan diisi.
3. Pembobotan kriteria
Sebagaimana prosedur yang dilakukan pada analisis manual, tahap
pembobotan pertama dilakukan pada hierarki II terhadap hierarki I. Artinya
kita ingin memberikan bobot terhaap masing-masing kriteria untuk
mengetahui kriteria mana yang paling diunggulkan. Nilai-nilai hasil
pembobotan akan dimasukkan kedalam program EC. Pertama klik pada Node
utama atau Goal pada kolom bagian kiri. Lalu Klik Assessment pada tool bar
window, kemudian pilih pairwise.
4. Pembobotan alternatif
Pembobotan kedua dilakukan pada masing-masing alternaitf terhadap
kriteria (hierarki II). Pembobotan dimaksudkan untuk memberi penilaian
karakter masing-masing alternatif berdasarkan kriteria yang ada. Pertamatama klik pada kriteria 1, kemudian Klik Assessment pada tool bar window,
pilih perbandingan berpasngan Pairwise. Selanjutnya akan muncul window
pengetahuan
pribadi,
dan/atau
model
bisnis
untuk
2. MySQL
MySQL adalah Database yang Multi Fungsi, Artinya Database ini dapat
digunakan Oleh berbagai macam bahasa pemrograman entah itu java, php,
Visual basic atau delphi. Karena kecanggihannya MySQL kerap menjadi
Pilihan Dalam Membangun Aplikasi yang menampung banyak Data.
Pada praktikum acara satu tentang AHP ini yaitu digunakan sistem aplikasi
expert choice untuk membantu dalam pengambilan keputusan. Aplikasi tersebut
digunakan untuk membantu dalam mengambil keputusan dalam memilih sebuah
sepatu. Disini sepatu berarti sebagai hirarki utama atau goal yang ingin dicapai.
alternatif-alternatif dalam pengambilan keputusan ini yaitu Nike, Adidas, New Era
dan Carvil. Untuk mencapai goal tersebut terdapat beberapa parameter yang
mendukung dalam mengambil keputusan. Parameter parameter tersebut yaitu
merk, harga, model dan ketahanan.
Dibawah ini merupakan langkah-langkah dalam pembuatan tugas AHP.
A. Kesimpulan
Analytic Hierarchy Process (AHP) adalah suatu model yang luwes yang
memberikan kesempatan bagi perorangan atau kelompok untuk membangun
gagasan-gagasan dan mendefinisikan persoalan dengan cara membuat asumsi
mereka masing-masing dan memperoleh pemecahan yang diinginkan darinya.
Secara umum, langkah-langkah dasar dari AHP dapat diringkas dalam
penjelasan berikut ini:
1. Mendefinisikan masalah dan menetapkan tujuan.Bila AHP digunakan untuk
memilih alternatif atau penyusunan prioritas alternatif, maka pada tahap ini
dilakukan pengembangan alternatif.
2. Menyusun masalah dalam struktur hirarki.
3. Menyusun prioritas untuk tiap elemen masalah pada tingkat hirarki. Proses ini
menghasilkan bobot elemen terhadap pencapaian tujuan, sehingga elemen
dengan bobot tertinggi memiliki priorotas penanganan.
B. Saran
Sebaiknya sebelum pelaksanaan praktikum beberapa hari
sebelumnya sudah dipersiapkan software yang akan digunakan
dan diberikan kepada praktikan sehingga pada saat praktikum,
praktikan sudah siap.
DAFTAR PUSTAKA
Kadir, Abdul. 2004. Dasar Aplikasi Database MySQL Delphi. Penerbit Andi,
Yogyakarta.
Kusrini, M.Kom. 2007. Konsep dan Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan.
Penerbit Andi, Yogyakarta.
Permadi, B.S. 1992. AH. PAU-EK. UI, Jakarta.
Saaty. T., 1993. Pengambilan Keputusan Bagi Para Pemimpin, Proses Hirarki
Analitik untuk Pengambilan Keputusan dalam Situasi yang Kompleks,
Pustaka Binama Pressindo.