Professional Documents
Culture Documents
tidak
paling
membangun
akuntansi.
penting
sistem
Sebuah
dalam
informasi
model
data
akan
implementasi
mengarah
yang
pada
menghasilkan
memahami
kebutuhan
proses
akuntansi.
akuntansi
memiliki
baru
pemahaman
harus
yang
untuk
seperti
desain
database,
prinsip
database,
proses
akuntansi,
implementasi
bisnis,
dan
manajemen
beberapa
penjualanyang
tabel
yang
disajikan
dijelaskan.
mungkin
yang
desain
seorang
berpengalaman
Dalam
akuntan
dengan
tulisan
ini
penulis
UML
perancangan
akuntansi.
informasi
industri
jasa
contoh
perdagangan.
khusus,
kami
Secara
dan
dalam
merancang
sistem
ULASAN LITERATUR
Pemahaman
dari
database
penting
Misalnya,
Pendekatan
kasus tersebut.
Pengajaran
konsep
utama
memiliki
dalam
profesi
Komite
sejarah
akuntansi.
AAA
Kontemporer
AIS
(AAA,
pada
untuk
1986)
program
cakupan
AIS
mereka.
database
Luasnya
yang
2
direkomendasikan
Komite
sebuah
base,
8)
oleh
Model
database,
9)
perusahaan
dan
prosedur perawatan.
database
Bagian
dapat
bisnis,
melakukan
secara
peran
query
langsung
untuk
penting
dalam
database
akan
informasi.
membangun
Pada
penelitian
terdahulu
banyak.
pendekatan
dan
IV.
Dasar
menggunakan
yang
berbeda
Olsen
Kimmell
(1998)
pemikiran
untuk
kemampuan
sistem
berorientasi
objek,
2)
database
aturan
bisnis.
Teknologi-teknologi
Kartu
kredit
adalah
satu-
memasukkan
DIAGRAM E-R
pesanan
YFsatuBOM
pelanggan
Electronics
YFsatuBOM Electronics
adalah
berbasis
radio
internet
bahwa
pasar
YFsatuBOM
selama
produsen
selama
dengan
tersebut
kisaran
masing-masing
harga
Handy
Electronics
musim
hari
puncak
biasa
dari
saat
seperti
seluruh
Indonesia.
Pesanan yang diterima dari
pelanggan
yang
valid
elektronik
YFsatuBOM Electronics
pasar.
dari
secara
database
akan
pelanggan.
Karena
Electronics
sendiri
alat
bekerja
YFsatuBOM
tidak memproduksi
radio
secara
produsen
komikasi
langsung
persediaan,
pengiriman
tidak
dan
dengan
time.
Setelah
fasilitas
mengkonfirmasi
produsen
pesanan,
telah
pesanan
diperlukan.
pesanan
Pelanggan
informasi
internet.
memasukkan
Informasi
pribadi
ini
dikembalikan
dan
memberitahukan
tersedia.
telah
YFsatuBOM
mengkonfirmasi
mereka
Semua
pesanan
diproses
dapat
melacak
dikirim
untuk
kepada pelanggan.
kesalahan
memungkinkan
input.
untuk
Hal
ini
pesanan
dari
beberapa
produsen
penanganan
lainnya,
ditandai,
Electronics
Lampiran A.
catatan
ini
diberikan
dalam
UNIFIED MODELING
LANGUAGE (UML)
gambaran
tentang
diagram
UML
dapat
ini
digunakan
juga
menggambarkan
diagram
UML
yang
diatas.
Deskripsi
merupakan
bahasa
hasil
dari
kombinasi
adalah
independen
pemrograman
dari
dan
bahasa
teknik
pengembangan
format
visual
yang
demikian,
UML
adalah
konsep
mudah
digunakan
untuk
yang
dalam
Sebuah
UML
dukungan
ini,
dan
yang
rumit.
menyediakan
tersedia
untuk
sistem
diagram,
deskripsi
mewakili
sistem
menunjukkan
'proyeksi
yang
aspek
dari
lengkap,
tertentu
dari
simbol
diatur
untuk
pandangan
dan
pengembangan
daftar
digunakan
umum
model
sistem
yang
yang
Gunakan-Case,
Diagram
Perangkat
lunak
2000
digunakan
untuk
Electronics
kebutuhan
masukan
dari
sistem
yang
untuk
database
YFsatuBOM Electronics
Penggunaan
Diagram
ini
pelanggan
untuk
dengan
melakukan
pemesanan.
Akhirnya,
ke
menggambarkan
penggemar
elektronik
menggunakan
dan
dengan
YFsatuBOM Electronics
makro.
dalam
sistem
pelanggan
YFsatuBOM
bagaimana
para
ini
berinteraksi
menggunakan
sistem
yang
menerima
dan
mengkonfirmasikan
CLASS DIAGRAM
Kelas
Diagram
adalah
diagram
perintah,
dan
pengiriman
produk
kepada
seperti
kartu
kredit
meliputi
tujuan
digunakan
untuk
agregasi,
menghubungkan
tidak
sistem
dalam
Case
yang
terlalu
Use-Case
ketergantungan,
tersembunyi
rumit
merupakan
sekumpulan
hubungan,
objek
dan
yang
semantik.
berbagi
Kelas
9
relasional.
notasi
diambil
konseptual,
dari
perspektif
selanjutnya
dari
yang
YFsatuBOM
Sangat
mewakili
Electronics
menarik
untuk
sistem
itu.
dicatat
karena
Ada
E-R
dan
beberapa
antara
dua
perbedaan
metode
yang
kelas.
Pelanggan
dapat
*'
Pada
garis
yang
berguna
generator
kode
adalah
yang
sebagai
mencakup
SEQUENCE DIAGRAM
dinamis
urutan
model
perilaku
dari
obyek
dan
tidak
untuk
menggambarkan
sistem
yang
dijelaskan.
Sequence
untuk
Diagram
menggambarkan
interaksi
antara
prosedural.
Misalnya,
aktor-aktor
Sequence
11
Diagram
pada
pemeriksaan
pemberitahuan
pelanggan.
menunjukkan
Gambar
bahwa
pengiriman
kepada
KESIMPULAN
Dengan
metode
untuk
melanjutkan
dari
tahap
diagram
sedangkan
kadang
kurang
itu
sendiri
menanggung
12
penggunaan
untuk
dan
pemodelan
proses
pengembangan
perangkat lunak.
komponen
tahapan
akuntansi
khususnya
proses
proses
masa
ini.
dan
depan
juga
dan
di
proses
transisi
akuntansi
keuangan,
dalam
memfasilitasi
Penelitian
UML
efek
dari
UML
proses
kelas
penggunaan
pada
berbagai
pemodelan
dan
data,
diagram
aktivitas.
Referensi
1. American Accounting Association, "Report of the AAA Committee on
Contemporary Approaches to Teaching Accounting Information Systems." May
1986.
2. Chen, P.P., "The Entity-Relationship Model: Toward a Unified View of Data."
ACM Transactions on Database Systems (January 1976): 9-36.
3. Olsen, D., "Accounting Database Design and SQL Implementation" Review of
Accounting Information Systems (Summer, 1999).
4. Rumbaugh, J., Jacobson, I, and G. Booch, The Unified Modeling Language
Reference Manual, Reading, MA, Addison-Wesley Longman, Inc., 1999
13
nantinya
Sawarjuwono, 2003).
akan
Pengungkapan
memberikan
intellectual
14
menarik
bagi
maupun
salah
untuk
perusahaan
satu
praktisi
instrument
menentukan
nilai
yang
pengungkapan
intelektualnya
intellectual
capital
seperti
pengetahuan
mengungkapkan
pada
modal
tahun
2006
adalah 46 persen.
Sonnier dan Carson (2009)
menemukan
bahwa
ukuran
perusahaan
berpengaruh
negatif
intelektual.
terhadap
pengungkapan
modal
Pengungkapan
(2005)
perusahaan
menunjukkan
perusahaan
signifikan
manajemen
modal intelektual.
dengan
pemilik
yang
berjudul
publik
praktik
di
bahwa
ukuran
berhubungan
dengan
BEJ
secara
pengungkapan
beberapa
pengungkapan
capital
potensi
indeks
panjang.
intellectual
pengungkapan
modal
pada
sampel
143
perusahaan
hanya
terdapat
tujuh
stakeholder
telah
dengan
yang
nilai
Perusahaan
intelektual
perusahaan
sering
penciptaan
diawasi
besar
oleh
yang
bagaimana
jangka
lebih
kelompok
berkepentingan
manajemen
dan
organisasi
pekerja
(Purnomosidhi, 2005).
KAJIAN
kepemilikan
PUSTAKA
DAN
HIPOTESIS
Kajian Pustaka
Capital
knowledge
assests.
untuk
pasar,
intellectual
property,
dan
digunakan
pengalaman)
untuk
yang
menciptakan
semakin
bisnis
berkembang
yang
berpengaruh
berwujud
pemegang
saham,
Meckling, 1976).
Para manajer diharapkan dapat
menunjukkan konsekuensi ekonomi
yang
penting
untuk
membuat
perusahaan.
Jensen
dan
perusahaan
besar
kecilnya
pemilik
yang
pengendalian
Intellectual
atau
dan
pemisahan
terdapat
Intellectual Capital
Istilah
menjelaskan
dalam
laporan
Hipotesis
besar
Ukuran perusahaan
sebagaimana
dan
perusahaan
kecil
penelitian
yang
dependen
dalam
ukuran
intellectual
perusahaan
dan
keluasan
capital
yang
diukur
ditemukan
ukuran
bahwa
semakin
besar
maka
akan
perusahaan,
tinggi
pelaporannya,
Berdasarkan
penelitian-
tahun 2009.
Sampel yang digunakan dalam
penelitian
adalah :
H0 :
Terdapat
ukuran
pengaruh positif
perusahaan
tingkat
terhadap
pengungkapan
intellectual capital.
adalah
56
perusahaan
ini
adalah
metode
METODE PENELITIAN
tertentu.
Variabel Penelitian
Variabel
dalam
ukuran
perusahaan
penelitian
perusahaan.
independen
ini
adalah
Ukuran
17
banyak
metode
dokumentasi
diungkapkan
management
process,
adalah
dengan
50
sedikit
keuangan
(annual
report).
Data
diungkapkan
deskriptif
pengungkapan
Efek
Indonesia
Metode Analisis
untuk
ini
Indonesia
serta
yang
adalah
digunakan,
intellectual
pengungkapan
capital
intellectual
adalah
dengan
teknik
analisis
analisis
yang
analisis
regresi
menggunakan
kuantitatif.
digunakan
linier
Alat
adalah
berganda,
Management Process
Networking System
Research Project
External Structure (Relationship Capital)
Brands
Customers
Customers Loyalty
Company Names
Distribution Channels
Bussiness Colaborations
Favourable Contracts
Financial Contracts
Licensing aggrements
Franchising aggreement
Employee Competence (Human Capital)
Know-how
Education
Vocational qualification
Work-related knowledge
Work-related competence
Entrepreneurial spirit
Sumber : Djoko suhardjanto& Mari Wardhani (2010)
Hasil Pengujian Hipotesis
analisis
Yang
multiple
Hasil
analisis
dengan
sebelumnya
menggunakan
multiple
regression
menunjukkan
bahwa
ukuran
perusahaan
multikolinearitas,
signifikan
uji
autokorelasi,
berpengaruh
terhadap
secara
pengungkapan
ukuran
variabel
berupa
signifikan
capital
Pengungkapan
dependen,
intellectual
perusahaan,
0,000
maka
dibawah
akan
0,05.
19
Hasil
dengan
penelitian
penelitian
ini
sama
Oliveira
dkk.
Keterbatasan
perusahaan
berpengaruh
signifikan
intellectual
positif
capital.
menimbulkan
keterbatasan
simpulan
pengungkapan
capital
informasi
perusahaan
intellectual
semakin
besar
pula
yang
mengenai
diperoleh,
atas
kondisi
2)
atas
Indonesia.
melaporkan
informasi
KETERBATASAN
PENELITIAN
Simpulan
Rendahnya
kesadaran
25
intellectual
item
pengungkapan
capital.
Seharusnya
capital
dalam
20
DAFTAR PUSTAKA
Bozzolan, S., Favotto, F., & Ricceri, F. (2003). Italian annual intellectual capital
disclosure. Journal of Intellectual Capital, 4(4), 543-558
Djoko Suhardjanto & Mari Wardhani (2010).Praktik Intelectual capital
disclosure perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Jurnal
Akuntansi dan Auditing Indonesia, 14(1), 71-85
Freedman, M., Jaggi, B. (2005). Global Warming, Commitment to The Kyoto
Protocol, and Accounting Disclosures by The Largest Global Public Firms
from Polluting Industries. The International Journal of Accounting, 40,
215 232.
Garcia-Meca, E. dan Martinez, I. (2005). Assesing the Quality of Disclosure on
Intangible in the Spanish Capital Market. European Business Review, 17
(4), 63-94.
---------------- & Pattie, R. (2001), Intellectual Capital : Australian annual report
practices, Journal of Intellectual Capital, 1(3), 241-251
Oliveira, Ldia, Lcia Lima Rodrigues & Russell Craig (2008). Applying
Voluntary Disclosure Theories to Intangibles Reporting: Evidence from the
Portuguese Stock Market.
Purnomosidhi, B. (2006). Praktik Pengungkapan Modal Intelektual pada
Perusahaan Publlik di BEJ. Jurnal Riset Akuntansi Indonesia, 9 (1), 1-20.
Sawarjuwono, T., Kadir, A.P. (2003). Intellectual Capital : Perlakuan, pengukuran
dan pelaporan (sebuha library riset). Jurnal Akuntansi dan Keuangan, Vol 5,
No. 1, 35-37
Sonnier, B., Carson, E.K Carson, P.P (2007).Accounting for intellectual capital:the
relationship between profitability and disclosure. The journal of Applied
management and Entrepreneurship, 12(2), 3-14
Steward, T.A (1997). Intellectual capital:The new wealth of organizations. 1st
Edition, New York:Doubleday/Currency
White, G, Lee, A., &Tower, G (2007). Drivers of voluntary intellectual capital
disclosure in listed biotechnology companies. Journal of Intellectual
Capital,8 (3), 517-537
www.idx.co.id
Purwanto
Dosen Tetap Program Studi Akuntansi
POLITEKNIK LP3I BANDUNG
ABSTRAKSI
Dengan memperhatikan semakin maraknya negara2 lain seperti Uni Eropa,
Australia, Singapura, Hongkong mengadopsi IFRS secara penuh, maka pada
tahun 2006 dalam kongres IAI X di Jakarta ditetapkan bahwa konvergensi penuh
IFRS akan diselesaikan pada tahun 2008. Namun dalam realisasinya ternyata tidak
mudah. Sampai akhir tahun 2008 jumlah IFRS yang diadopsi baru mencapai 10
standar IFRS dari total 33 standar.
Sejak pertengahan 2009, proses konvergensi / adopsi IFRS mengalami
percepatan. Sampai Januari 2012, DSAK-IAI ( Dewan Standar Akuntansi
Keuangan Ikatan Akuntansi Indonesia ) telah menerbitkan sebagian besar IFRS /
IAS dalam exposure PSAK yang baru dan mencabut beberapa PSAK yang sudah
tidak relevan. Hal ini juga sebagai prasyarat bagian dari Masyarakat Ekonomi
Asean ( MEA ) 2015.
Khusus tentang PSAK 16 Revisi 2011 yang bersumber dari IFRS 16
tentang Aset Tetap yang berlaku efektip 01 Januari 2012, disebutkan bahwa
perusahaan dalam kebijakan akuntansinya atas aset tetap harus memilih
menggunakan MODEL BIAYA atau MODEL REVALUASI. Hal ini tentunya
menjadi tantangan tersendiri bagi perusahaan, yang selama ini terbiasa pencatatan
atas dasar harga perolehan ( historical cost ) sepanjang masa manfaat aset tetap
tersebut.
22
Setelah
pengakuan
awal,
suatu
MODEL BIAYA
Aset
dalam
operasi normal.
Aset tsb. memiliki masa ( umur )
tsb.
digunakan
mata
dibedakan
untuk
didistribusikan
langsung
untuk
dapat
secara
membawa
berwujud.
Dinyatakan pula bahwa aset
harus
diakui
aset
Harga perolehannya;
Biaya2
yang
tak
tetap
dengan
dapat
jika
besar
digunakan
sesuai
dengan
keinginan
dan
maksud
manajemen;
Estimasi
awal
pembongkaran
biaya
dan
23
2007 ).
Biaya setelah perolehan dalam
Paragraf
menyatakan
dikapitalisasi, dengan
dapat
kriteria
(i)
umum,
biaya
setelah
memiliki
manfaat
sebelumnya
secara
substansial.
PSAK 16 juga mengatur tentang
diestimasi
masa
manfaat
biaya
pemeriksaan
disusutkan.
Akuntansi untuk penyusutan.
Aset tetap yang dapat
disusutkan
manfaat
yang
terbatas,
dikuasai
oleh
perusahaan
dapat
didefinisikan
dan
(c)
untuk
24
digunakan
dalam
produksi
atau
tanggal
estimasi
diperhitungkan
terpisah.
Sebagai
bangunan
dengan
contoh
masa
pelaporan.
nilai
Perubahan
residu
sebagai
akan
perubahan
yang
diperoleh
diharapkan
dari
aset
akan
tsb.
oleh
perusahaan.
Berbagai faktor dapat membatasi
umur
mencapai
akhir
umur
yang
dapat
disusutkan
manfaat
suatu
aset
tetap.
4 katagori
yakni
fisik,
manfaat
aset
yang
dapat
umur
sebagai
manfaat
perubahan
dengan
ketentuan
dipercepat
melalui
nilai
lurus
diterapkan
berupaya
mengalokasikan
aset
itu
harus
penurunan
dibebankan ke penghasilan.
Sebagai ilustrasi, diberikan
dipercepat
berupaya
untuk
bagian
umur
Disyaratkan
bahwa
metode
signifikan
dalam
untuk
mencerminkan
nilai
diturunkan
harus
segera
Rp.
milyar
untuk
ini
diperkirakan
memiliki
diperkirakan
oleh
dan
secara
langsung
memutuskan
diperhitungkan
dengan
PSAK
bahwa
48
sesuai
mensyaratkan
untuk
menghitung
26
mencatat
jurnal
penurunan
CR Akumulasi Penyusutan
833.333.333
Dari jurnal koreksi diatas,
nilai
mesin adalah :
DR Rugi penurunan nilai mesin
2.500.000.000
CR Akumulasi penurunan
nilai
2.500.000.000
Jika mesin ini tetap digunakan,
dikurangi
akumulasi
2013
Rp.1.5
menjadi
sebesar
Rp.666.666.667 ( Rp.2
milyar/3 ),
milyar
untuk
tahun
sebagai
akuntansinya
kebijakan
dan
menerapkan
kelompok
menggunakan
sedangkan
sesuai
rencana.
perusahaan
Oleh
harus
sebab
itu
mengoreksi
aset
tetap
2.500.000.000
DR Beban Penyusutan
bangunan
model
kelompok
dicatat
revaluasi
aset
pada
mesin
jumlah
mesin
aset
dikurangi
dan
akumulasi
akumulasi
rugi
833.333.333
27
Sesuai
dengan
ketentuan
gambaran
perubahan
antara
nilai
signifikan
dan
wajar
secara
fluktuatip
perlu
bahwa
biaya
akumulasi
hubungan
perolehan
penyusutan
adalah
tetap.
tahunan
perlu
wajar
seperti
tidak
demikian,
ini
tidak
signifikan.
aset
tetap
Namun
tsb.
perlu
Dengan
dan
tidak berubah.
2. Akumulasi
kata
lain,
penyusutan
surplus
sedangkan
debet
revaluasi
ke
laporan
laba
rugi
alokasi
biaya
penyusutan
20
yaitu :
1. Baik
jumlah
tercatat
bruto
kembali
secara
Bangunan
Semi
Permanen
per
perolehan
dan
milyar,
revaluasi.
Apabila suatu aset tetap telah
dan
hubungan
antara
penyusutan,
sehingga
sama
dengan
jumlah
sama
dengan
jumlah
alokasi
Cadangan
surplus
sepanjang
sisa
umur
milyar
dan
diperkirakan
memilih
Sebagai
metode
tambahan
tidak
milyar,
berbeda
dengan
yang
secara
signifikan
tercatat.
Alokasi
perlakuan
akuntansi
31.12.2010 sbb. :
DR Beban Penyusutan
Rp.1 milyar.
Setelah sepuluh tahun, yakni di 2010
1.500.000.000
CR Akumulasi Penyusutan
1.500.000.000
dikurangi
akumulasi
500.000.000
CR Saldo Laba
per
500.000.000
( realisasi bertahap surplus revaluasi,
diperoleh
dari
Rp.1.5
milyar
sebesar
Rp.1.5
milyar
KESIMPULAN.
Di dalam aturan PSAK 16,
( Rp.60 milyar/40).
Dari ilustrasi diatas, terdapat
cadangan surplus revaluasi yang akan
direalisasi secara periodik, dengan
perhitungan : selisih antara jumlah
penyusutan
berdasarkan
jumlah
komprehensip
PSAK
16
untuk
penyusutan
alokasi
Rp.1.5
milyar
beban
dan
pastinya
Perusahaan
akan
Penilai
melibatkan
Independent
dimana adanya
surplus revaluasi
disisi
dimana
revaluasi
dilakukan.
Ini
lain
kenaikan
harga
aset
DAFTAR PUSTAKA
Dewan Standar Akuntansi Keuangan / DSAK, Standar Akuntansi Keuangan
Per 01 Juni 2012, Penerbit IAI Jakarta.
Steven M. Bragg,CPA, The Vest Pocket Guide to IFRS, PT. Indeks, 2011 Jakarta.
Hennie Van Greuning, International Financial Reporting Standard : A Practical
Guide, 2005, Penerbit Salemba Empat Jakarta.
TAX
31
PENDAHULUAN
Sangat sedikit sekali manusia/
untuk
melakukan
penghindaran
memenuhi
mungkin.
membayar
pajak,
namum
Action :
Kematian
2.
Membayar Pajak
1. Upaya
Perencanaan
Pajak
(Tax Planning)
2. Upaya
Penghindaran
Pajak
(Tax Avoidance)
Fenomena :
3. Upaya
1. Fenomena
menunjukkan
umum
Pengelakkan/Penyelundupan
bahwa
kalau
bisa
TAX PLANNING :
1. Adalah suatu kapasitas yang
tidak
untuk
atau
pengeluaran
dengan
tidak
pajak
berhubungan
(Liberty
Pandiangan)
2. Menurut Leon Yudkin :
menyusun
aktivitas
(beban)
pajak
yang minimal.
2.
Para
mengetahui
Wajib
Pajak
harus
prinsip
32
perencanaan pajak
perpajakan
sangat
karena
1. Irwansyah
penting
Avoidance
Lubis
Tax
adalah
untuk
yang
dipelajari
dengan
sehingga
mengetahui
masih
dalam
bingkai
perpajakan
(Lawfull)
Motivasi
Melakukan
Tax
Planning :
2. Arnold
berada
ketentuan
yang
dan
berlaku
McIntyre
menyebut
1. Rincian
sangat
tetap
konsep
perpajakan
kompleks
sehingga
bahwa:
penghindaran
pajak
merupakan
upaya
penghindaran
kelengkapan
penghematan
masih
Masa/Tahunan
memenuhi
dan
Penentuan
Kegiatan
yang
kerangka
ketentuan
perundangan.
Rekayasa
Tax
Avoidance :
pajak
dalam
Beberapa
atau
1. Upaya
mendapatkan
Wajib Pajak
3. Memecah satu unit usaha
menjadi beberapa perusahaan
4. Mengorganisasi usaha wajib
pajak atau kelompok wajib
pajak
(PPh
Passal
25,21,22,23,24)
3. Menunda/menagguhkan
pembayaran
tanpa
pajak
terutang
dikenakan
sanksi
TAX AVOIDANCE
administrasi
(penalti)
oleh
33
berlaku
waktu
4. Memaksimalkan
pengurang
(dianggap
maksud
berada
melepaskan
diri
diluar
dari
pajak
atau
terendah
menyembunyikan
dengan
cara
keadaan
yang
hibah
Perpajakan :
8. Transfer Pricing
9. Minimilasi
praktek
Capital
Capitalization)
(Thin
merupakan
membiayai
cabang
menyampaikan
Pemberitahuan
2. menyampaikan
Surat
Surat
tidak
benar
atau
benar
sehingga
pendapatan
negara
tidak
dapat
dan
(melanggar aturan) :
yang
Pasal 13A
melanggar
undang-undang
pertama
kali
yang
34
memperhatikan
atau
tidak
3. memperlihatkan pembukuan,
pencatatan,
lain
atau
yang
dokumen
palsu
atau
2. Menyalahgunakan
atau
menggunakan
hak
atau
tanpa
menyelenggarakan
Surat
Pemberitahuan
dan/atau
pemeriksaan
Indonesia,
tidak
memperhatikan
4. Menyampaikan
5. tidak
menyimpan
sebagaimana
menjadi
dasar
pengolahan
Perpajakan :
termasuk
pembukuan
1. memperlihatkan pembukuan,
dokumen
palsu
atau
pembukuan
yang
buku,
dilakukan
atau
tidak
lain
pencatatan,
atau
lain
menggambarkan
5. Menolak
tidak
secara
data
yang
elektronik
diselenggarakan
hasil
dari
dikelola
atau
secara
Indonesia
atau
tidak
menggambarkan
sebagaimana
(11)
menyelenggarakan
Indonesia,
tidak
35
kerugian
pada
pendapatan
negara
tindak
pidana
menyalahgunakan
atau
Ancaman Hukuman :
menggunakan
hak
1. Didenda
2. dipidana
kurungan
paling
tanpa
Kena
karena kealpaan
3. dipidana
penjara
dengan
paling
pidana
singkat
Pajak
sebagaimana
Pemberitahuan
dan/atau
benar
atau
tidak
lengkap,
mengajukan
restitusi
kompensasi
karena kesengajaan
permohonan
atau
melakukan
pajak
atau
pidana
seseorang
kali jumlah
restitusi yang
dimohonkan
dan/atau
sejak
apabila
selesainya
pidana
dijatuhkan,
penjara
menjalani
yang
restitusi
karena
dan/atau
kesengajaan
yang
dimohonkan
kompensasi
atau
KESIMPULAN
36
1. Tax
Planning
kapasitas
yang
adalah
suatu
dimiliki
oleh
keuangan
mendapatkan
guna
pengeluaran
dalam
kerangka
memenuhi
Evasion
upaya/rekayasa
adalah
pajak
dengan
Secara
teoritis
bertujuan
tax
untuk
planning
menghemat
Tax
bingkai
perpajakan)
Avoidance
upaya/rekayasa
diluar
Tax
dengan
maksud
adalah
Affair
pajak
yang
mengurangi
bingkai
pajak
ketentuan
ketentuan
perpajakan
atau
sebenarnya
dasar
atau
pengenaan
dengan
cara
Lubis ).
Tax
Avoidance
adalah
data
sehingga
kewajiban
upaya
penghindaran
atau
DAFTAR PUSTAKA
1. Undang Undang Nomor 16 Tahun 2009 tentang ketentuan umum dan tata
cara perpajakan.
2. Undang Undang Nomor 36 Tahun 2008 tentang pajak penghasilan.
3. Undang Undang Nomor 42 Tahun 2009 tentang pajak pertambahan nilai
dan pajak pertambahan nilai atas barang mewah.
4. Suandy Early, Tax Planning, Salemba Empat.
5. Brian J. Arnold ( International Tax Primer , 1995 ), International Taxation
6. IBFD International Tax Glossary 5th Ed. 2005.
37
ABSTRACT
This writing is entitied Analisis Akuntansi Pembagian Sisa Hasil
Usaha ( SHU) pada koperasi Pengrajin Tahu Tempe Indonesia (KOPPTI) SARI
JAYA which in its presentasion writer try to train herself how far writer knows
about dividend.
From existing item in this writing will be discussed about how is
the dividend accounting process, dividend allocation and journal for dividend
system for business profit distribution. Started from research background,
theoretical framework, research method including company history and problem
solveing analisis has been toward done by writer in reaserch
In this writing writer start from preparation, date collecting until
reporting. From all, finally writer take a conclusion that can become the
consideration for the fox of wrong procedure to be not occurred again.
Keyword : Cooperative, Distribution, Occurred
LATAR BELAKANG PENELITIAN
Koperasi
di
Indonesia
harus
banyak.
juga
Indonesia
sudah
banyak
dirasakan
di
kedepankan
Tujuan
utama
Indonesia
sebagai
koperasi
adalah
mengembangkan
kesejahteraan
pada umumnya.
38
kurangnya
pemberdayaaan
keterbatasan
ekonomi
rakyat
kepercayaan
anggota,
pengetahuan
para
yang
dengan
perkembangan
optimal.
optimal.
sangat
besar
dan
koperasi
secara
IDENTIFIKASI MASALAH
Berdasarkan
uraian
pada
latar
utamanya
adalah
keterbatasan
masalah diantaranya :
Pengrajin
Tahu
Dasar
Tangga ?
dan
Anggaran
Rumah
simpanan
simpanan
Wajib
dan
dengan
pernyataan
Standar
TUJUAN PENELITIAN
sama
pada
masa
yang
akan
datang.
PENGERTIAN KOPERASI
Rumah Tangga.
2. Untuk
Secara
mengetahui
pembagian
Sisa
umum
koperasi
apakah
usaha
Hasil
diri
Rumah Tangga ?
Sisa
Hasil
Usaha
untuk
memperjuangkan
berfungsi
pernyataan
Standar
Akuntansi
(PSAK)?
pemanfaat
sebagai
tan
wadah
untuk
sumberdaya
yang
manfaat
Menurut
Penelitian
ini
adalah :
Rudianto
2)
(2006
mengorganisir
usaha
pemanfaatan
yang
dan
pembagian
(SHU)?
Sisa
Hasil
Usaha
masyarakat
daerah
jerja
pada
PRINSIP-PRINSIP KOPERASI
Prinsip-prinsip
koperasi
badan
bersifat
dilakukan
koperai
dilakukan
dengan
kegiatannya
melandaskan
bedasarkan
prinsip
Menurut
Indonesia
(IAI)
pengelolaan
secar
demokratis,
secar
adil
sebanding
masing-masing anggota.
Prinsip-prinsip
koperasi
Akuntansi
pada
Pernyataan
Akuntansi
Standar
Keuangan(2004:27.1)
adalah
terbuka,
badan
Koperasi
ICA
ICA
General
yang
dan
yaitu :
mengorganisir
usaha
Anggota
pemanfaatab
terbuka.
2. Pengawasan
masyarakat
darah
kerja
pada
demokratis
oleh
anggota
3. Partisipasi
anggota
dalam
kegiatan ekonomi
4. Oltonomi dan kemandirian
41
5. Pendidikan,
pelatihan
dan
penerangan
3. Jika
terdapat
kelebihan
kepada
anggotanya
maka,
KARAKTERISTIK KOPERASI
dalam
berjudul
bukunya
Manajemen
anggota.
yang
Koperasi
PENGERTIAN
SISA
HASIL
USAHA.
Pernyataan
Koperasi
dikembangkan
Standar
Akuntansi
didirikan
dan
berlandaskan
nilai-
dengan
sendiri,
badan koperasi.
kesetiakawanan,
keadilan,
pendapatan
dan
beban
didirikan,
dimodali,
sendiri
dan
Sejarah Singkat
Koperasi
Pengrajin
Tahu
oleh
masyarakat
sekitarnya.
ekonomi
dalam
anggota.
anggotanya
42
Republik
harga
Indonesia
Keputusannya
dalam
Nomor
Surat
:
perolehannya,
dan
semua
632/PAD/KWK.4/5.i/XII/1996. Pada
manfaat
ekonomis
dengan
buku
pinjam.
Kebijakan Akuntansi
1. Cadangan
2008,
ditetapkan
distribusi
: 20 %
2. Anggota
Berdasarkan
pembandingkan simpanannya
laporan
keuangan,
30 %
Koperasi
Pengrajin
dijelaskan
Tahu
Tempe
3. Anggota
berdasarkan
perbandingan jasanya
: 25 %
4. Dana Pengurus
: 10 %
Piutang
5. Dana karyawan
:5%
6. Dana Pendidikan
:5%
7. Dana Sosial
: 2,5 %
8. Dana pembangunan
2009
daerah kerja
: 2,5 %
tidak
Usaha (SHU)
dapat
tertagih
lagi
yang
Sisa
Hasil
Usaha
biasanya
Aset Tetap
Anggota.
yang
3.
Berdasarkan penumpukan
pada
dan
diperoleh
Kioperasi
cadangan
Koperasi
Indonesia
KOPTTI)
SARI
JAYA telah
Sisa
Koperasi
1.
1.
Cadangan
20 %
diperoleh
2.
Anggota
berdasarkan
Tahu
Koperasi
Tempe
Pengrajin
Indonesia
(SHU)
Pengrajin
Tahu
pada
Tempe
simpanannya
30 %
3.
2.
Usaha
perbandingan
Hasil
Anggota
berdasarkan
perbandingan jasanya
25 %
4.
Dana pengurus
10 %
5.
Dana Karyawan
5%
6.
Dana Pendidikan
5%
7.
Dana sosial
2,5 %
8.
Dana Pembangunan
dibagikan
kepada
anggota
daerah kerja
2,5 %
Koperasi
pendidikan
perkoperasian
dan
Pengrajin
tahu
tempe
koperasi
44
31 Des 2008
31 Des 2009
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
35.966.200
2.697.000
662.567
39 .325.767
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
50.079.500
4.855.000
908.897
55.843.397
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
3.600.000
415.000
100.000
206.000
1.200.000
750.000
900.000
125.000
50.000
7.346.000
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
4.800.000
485.000
150.000
350.000
1.200.000
1.200.000
1.800.000
162.500
48
10.147.548
31. 979.767
Rp.
-
45.695.849
peningkatan
dibandingkan
koperasi
2008
berjumlan
yang
tahun
Rp.
31.
Pengrajin
Tahu
Tempe
695.849,-.
jumlah
(SHU)
simpanan
dihitung
yang
diterima
anggota
Berdasarkan
jumlah
simpanan
seluruh
anggota
anggota
yang
yang
seluruh
anggota
dan
dikalikan
dengan
Pernyataan
Standar
Saran
Kesimpulan
Berdasarkan
dipertimbangkan
1. Agar
dikatakan
wajar
selain
itu
hasil
pembahasan
kembali
pengurus
dalam
dapat
meningkatkan
kinerjanya
semaksimal
mungkin
dalam
membangun
KOPTTI
SARI
dengan AD/ART
JAYA
ini
koperasi
agar
ini
kedepannya
dapat
lebih
berkembang
dan
dapat
memberikan
manfaat
yang
(KOPTTI)
sosialisasi
anggota
untuk
tabungan,
kepada
meningkatkn
sehingga
koperasi
SARI
tetapi
menabung .
juga
tempat
untuk
DAFTAR PUSTAKA
Abakin, Pengantar Akuntansi, Penerbit Multiriawsarana, Bandung, 2006
46
47
Henny Utarsih
Dosen Tetap Administrasi Bisnis
ABSTRAK
Salah satu kontribusi pajak dalam membantu pembangunan nasional
adalah Pajak Penghasilan (PPh) 21 . Pajak Penghasilan (PPh) merupakan pajak
yang dikenakan terhadap subjek pajak atas penghasilan yang diterima atau
diperoleh dalam tahun pajak. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan
metode deskriptif. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa PT . BANK
MANDIRI CABANG DAGO BANDUNG telah menerapkan perhitungan ,
pemotongan dan
pelaporan perpajakan sesuai
ketentuan , valid dan
menerapkannya secara akuntansi perpajakan baik pada laporan keuangan ,
dengan menggunakan menggunakan peraturan UU No. 36 Tahun 2008 Tentang
Pajak Penghasilan.
PENDAHULUAN
Identifikasi masalah
Latar Belakang
1.Bagaimana
Bandung
sebagai
BUMN
pelaksanaan
Pajak
Penghasilan
Mandiri
tunjangan
Bandung.
dan
pembayaran
lain
Cabang
Dago
2.Bagaimana
pencatatan
pribadi
pemerintah
denga
dalam
Indonesia
negeri
sehubungan
pelaksanaan
akuntansi
Pajak
suatu kegiatan.
48
Penghitungan
Pajak
Dago
berikut :
Bandung
dalam
Pajak
1. Untuk
menghitung
Pajak
Penghasilan
akuntansi
atas
penghasilan
pegawai tetap.
sebulan
Tujuan Penelitian
dengan
mengurangkan
Tujuan
penghasilan
ini
bertujuan
untuk
memperoleh
gambaran
mengenai
pelaksanaan
bruto
pajak
tunjangan-tunjangan
,pencatatan
penelitian
cara
akuntansi
dan
adalah
gaji
plus
lain
KAJIAN
PUSTAKA,KERANGKA
hukum
Pajak
5%
Penghasilan
dari
Bruto,
setinggi-tingginya Rp
pada
6.000.000,00
UU
Menteri
dan
Peraturan
Keuangan
lainnya
atau
Rp
setahun
500.000,00
sebulan.
2. Tata
Cara
Ketentuan
Penghitungan,
Peraturan
Menteri
Keuangan
Nomor
250/PMK.03/2008.
Pasal 21
Penghitungan
Pasal 21
b. Besarnya
Pajak
Penghasilan
biaya
Bruto,
49
Rp 200.000,00 sebulan
atau
2.400.00,00
setahun.
Ketentuan
tersebut
dengan
cara
Peraturan
Menteri
Keuangan
Nomor
250/PMK.03/2008.
2. Menghitung penghasilan neto
setahun
dengan
penghasilan
neto
cara
sebulan
dikalikan 12 bulan.
Pemotongan
terutang
Pajak
bukti
Penghasilan
Pasal 21
pemotongan
Pajak
mendapatkan
pembayaran imbalan .
dikenakan
Penyetoran
Pajak
Penghasilan
Pasal 21
tersebut
sanksi
yaitu
keterlambatan
untuk
SPT Masa
sebesar Rp 100.000.
lain
yang
ditunjuk
oleh
bertujuan
berikutnya.
konsekuensi
21
berjalan
Setelah
menyetor
dan
mengatur
dan
pajak
perlakuan
pada
periode
periode
mendatang
pemotong
pajak
melunasi
Pajak
atau
yang
Indonesia.
setidaknya
merumuskan
atau
laporan
keuangan
komersial
laporan
keuangan
fiskal.
fiskal
Akuntansi
Didalam
dengan
pihak-pihak
lain
kebijakan
Keuangan.
nama
pembukuan
yang
pesat,
guna
demikian,
laporan
melalui
Dengan
teknologi
teratur
ada
harus
Dengan
yang
dan
Untuk
proses
perkembangan
informasi
yang
pemerintah
khususnya
Direktorat
jumlah
harga
perolehan
dan
Jendral
sangat
Pajak
sangat
laporan
keuangan
dari
ekonomi
untuk
akuntansi
komersial.
dan
informasi
menghitung
menetapkan
berlaku.
seperti
keperluan
pembayaran
pelaporan
pajak,
besarnya
dan
Penghasilan
dan
akuntansi
51
telah
diatur
Pada
pengisian
terjadi
SPT
Tahunan
Pajak
akhir
dan
(closing
entries)
maka
neraca
saldo
penutup
melakukan
disusunlah
harus
dilakukan
sebenarnya
tahun
sebuah
catatan
Secara
komersial.
umum,
laporan
keuangan
Untuk
kepentingan
perpajakan,
laporan
ketentuan
pajak
keuangan
yang
berlaku
Seperti telah dijelaskan sebelumnya bahwa proses awal dari penyusunan sebuah
laporan keuangan dimulai dari pencatatan berikut ini:
1
Nama Akun
Debet (Rp)
Biaya Gaji
xxx
Iuran Pensiun Terutang
PPh Pasal 21 Terutang
Kas
Sumber: Perpajakan dan Akuntansi Pajak
Kredit (Rp)
xxx
xxx
xxx
Nama Akun
Debet (Rp)
PPh Pasal 21 Terutang
xxx
Iuran Pensiun Terutang
xxx
Kas
Sumber: Perpajakan dan Akuntansi Pajak
Kredit (Rp)
xxx
52
PEMBAHASAN
tahun
425.000.
2010.
Cara
PT.
Bank
Mandiri
penghitungan
Pajak
tata
diwajibkan
menyampaikan
SPT
Tahunan.
cara
pemotongan
Pajak
PT.
Bank
Mandiri
yang
dengan:
1.
tunjangan
dan
imbalan
lainnya
Biaya
jabatan yaitu
biaya
dan
tetapnya.
Selain
penghasilan
Mandiri
mempunyai
itu,
PT.
Bank
kewajiban
memelihara
tingginya
penghasilan
bruto
Rp
setinggi-
6.000.000,00
rupiah) sebulan.
Pelaksanaan
penghitungan
Pajak
2.
kepada
Mandiri
pendiriannya
dilaksanakan
pada
saat
dana
pensiun
telah
yang
disahkan
atau
Sedangkan
penghasilannya.
53
kepada
badan
penyelenggara
3.
(PTKP)
penyelenggara
Undang-Undang
Taspen,
yang
sesuai
Pasal
17
Pajak
Penghasilan.
yang dilakukan PT. Bank Mandiri Bandung yaitu oleh bagian Accounting. Bagian
Accounting mencatat seluruh pegawai tetap yang dipekerjakan beserta jumlah
penghasilan bruto dan neto untuk menetapkan Penghasilan Kena Pajak (PKP).
Setelah itu, penghitungan pajak terutang atas penghasilan yang diterima pegawai
tetap dan pemotongan Pajak Penghasilan pasal 21 dilakukan oleh PT. Bank
Mandiri Bandung.
Di bawah ini merupakan bagan mekanisme pemotongan Pajak Penghasilan
Pasal 21 atas gaji pegawai tetap:
Gaji
Penghitungan
Pemotongan
Pegawai Tetap
PPh Pasal 21
PPh Pasal 21
Pembayaran
Gaji Kepada
54
KESIMPULAN
1. Pelaksanaan Pemotongan, Penyetoran, dan Pelaporan Pajak Penghasilan
Pasal 21 atas Pegawai Tetap Pada PT. Bank Mandiri Cabang Dago Bandung,
telah dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang berlaku,tidak
pernah
55
ABSTRACT
Fraud is defined by Association of Certified Fraud Examiners (ACFE) as :
The use of ones occupation for personal enrichment through the deliberate
misuse or misapplication of the employing organizations resources or assets.
Occupation fraud and abuse is a widespread problem affects every organization.
Survey participants estimated that the typical organization loses 5% of its
revenues to fraud each year. Fraud harms everyone in the organization.
Perpetrators committed fraud are influenced by three elements : motivation,
opportunity, and rationalization. Three elements are called fraud triangle.
Motives can be separated into four major categories such as psychotic, economic,
egocentric, and ideological. Most of occupational frauds are committed for
economic reasons, and are often attributable to alcoholism, drug abuse,
gambling, and high living. Loose or lax controls and a work environment that
does not value honesty provide the opportunity. When motives are coupled with
such opportunities and rationalization, the potential for fraud is increased. The
negative effects of fraud should be decreased through prevention and detection
strategies.
Fraud prevention means creating a work environment that values honesty.
Senior managers who role-model truth and fairness in their daily interactions
with their peers and subordinates can create such an environment. Prevention
also means regularly monitored and enforced internal controls. Therefore,
prevention strategies include tight controls, anti-fraud controls, ethical codes, fair
treatment, awareness training, applicant screening, and honest role models.
Detection strategies include monitoring variance reporting systems, internal
audit, external audit, compliance audit,
management review, account
reconciliation.
KeyWords : Fraud, Occupational Fraud, Motives, Opportunity, Rationalization
Prevention, Detection
56
PENDAHULUAN
Association of Certified Fraud
Examiners (ACFE) sejak tahun 1996
secara berkala menerbitkan kajian
mengenai fraud dan penyalahgunaan
(abuse) di tempat kerja. Laporan yang
pernah diterbitkan adalah Report to
the Nations on Occupational Fraud
& Abuse 1996, 2002, 2004, 2006,
2008, 2010, dan yang terakhir 2012.
Fraud yang dimaksud di dalam karya
disbursements.
Occupational
fraud.
Pada Januari 2010 sampai dengan
(CFEs)
kasus
dari
94
melakukan
fraud
yang
negara
yang
fraud
banyak
fraud controls.
Pelaku (perpetrator) berasal dari
Operations
mengalami
kerugian
5%
dari
(17%),
(30%),
Customer
setiap
Purchasing (6%).
Pelaku (perpetrator) dengan level
tahun.
kerugian
yang
Rata-rata
(median)
disebabkan
oleh
fraud
wewenang
cenderung
service
Sales
yang
(7%),
lebih
menyebabkan
dan
tinggi
kerugian
sebelum
adalah
yang
executive
untuk mendeteksinya.
2012 Report to the Nations on
dilakukan
60,000.
oleh
Fraud
level
bertugas
di Indonesia
untuk
memerangi
auditor
internal,
auditor
BPKP
(Badan
Pengawasan
organisasi
maupun
kerugian
finansial
akibat
telah
memporak-porandakan
perekonomian
Indonesia,
kebetulan
(by
accident).
Penulis
Tindak
Kecurangan
(Fraud
M.
Auditor),
Rasuli,
Media
Desember
2000.
Skeptisme
Profesional
Auditor
dalam
Mendeteksi
Kecurangan,
Suzy
Noviyanti,
Jurnal
Akuntansi
Keuangan
Indonesia,
Volume
dan
5,
Berbagai
Pendekatan dan
untuk
Mengurangi
Occupational Fraud.
Identifikasi masalah : Mengapa
mencegah
fraud
Bagaimana
mendeteksi fraud ?
Tujuan karya tulis ilmiah ini
fraud;
bagaimana
mencegah
fraud;
bagaimana
mendeteksi
fraud.
Penulis
perusahaan;
dilakukan
dan
menyebabkan
mereduksi
fraud
untuk
mengurangi,
tree.
Pohon
ini
memiliki
LANDASAN TEORITIS
Pengertian Fraud
Fraud menurut ACFE adalah
memanfaatkan kedudukan seseorang
di
dalam
perusahaan
untuk
diterjemahkan
Indonesia
ke
dalam
karena
bahasa
terjemahannya
menyalahgunakan
Perundang-undangan di Indonesia
Kitab Undang-Undang Hukum
dengan
sengaja
digunakan perusahaan.
Definisi ini sangat luas, meliputi
yang
fraud
antara
berhubungan
lain
dengan
Pasal
362
dan
modus
seperti
operandi
yang
pencurian
sederhana
Pengancaman);
Pasal
372
perlengkapan
Curang);
Pasal
Pemberi
Piutang
yang
canggih
seperti
penyajian
396
(Merugikan
dalam
keadaan
59
gratuities,
Conflict
Nomor
tentang
kepentingan)
Pidana
Tentang
Pidana
satu
31
Tahun
Pemberantasan
Korupsi.
1999
Tindak
Undang-Undang
Pemberantasan
contoh
Tindak
prinsip
perundang-undangan
yang
peraturan
dikenal
economic
of
pemberian
extortion.
interest
adalah
atau
(konflik
fraud
hadiah
yang
yang
generalis
penyuapan.
(undang-undang
mengesampingkan
khusus
Economic
extortion
undang-undang
menyerahkan
sebagian
hasil
tender
(Tuanakotta,
2012,
hlm.198).
Asset misappropriation adalah
pengambilan aset secara ilegal yaitu
tidak sah atau melawan hukum yang
mengawasi
aset
atau
tersebut,
60
embezzlement.
misappropriation
yang
Fraudulent
statements
adalah
Asset
berbentuk
audit
berkenaan
disbursements.
Dalam
skimming,
(opinion
audit).
Fraud
penyajian
masyarakat
Ranting
fraud
ranting
manusia.
terjadinya
sistem
Peluang
atau
LSM
laporan
pertama
dalam
ini
NGO.
menggambarkan
menyusun
ada
dua.
laporan
Pertama,
pengendalian
intern,
berkenaan
dengan
aset
khususnya
perlindungan
keselamatan
(safeguarding of assets).
Jika arus
(asset/revenue
understatements).
pengambilan
dalam
fraudulent
uang
ini
disebut
disbursements.
Asset
menyusun
keuangan.
Fraud
laporan
ini
non-
berbentuk
Misuse
keadaan
misalnya
adalah
penyalahgunaan,
penggunaan
yang
sebenarnya,
dan
kendaraan
2010, hlm.203)
61
Gambar 1
Fraud Tree (Pohon Fraud)
Sumber : Association of Certified Fraud Examiners, 2012 Report to the Nations
on Occupational Fraud and Abuse
PEMBAHASAN
Mengapa Pekerja melakukan fraud ?
Fraud terjadi karena ada 3 faktor
yaitu :
peluang
(opportunity),
dan
(3).
rasionalisasi (rationalization).
Motif dapat dibagi menjadi 4
bentuk
yaitu
(psychotic);
:
(2).
(1).
psikotik
ekonomik
62
(economic);
(3).
(egocentric),
dan
egosentrik
ideologis
penolakan,
penyakit,
kemiskinan,
kematian,
kegagalan,
merasa
disalahgunakan
dieksploitasi,
atau
diperlakukan
umum
menginginkan
terjadi,
atau
seseorang
membutuhkan
uang, kekayaan.
Peluang (opportunity) sangat erat
hubungannya
dengan
sistem
kejujuran,
membuka
hanya
meminjam
uang
Dari
ungkapan-ungkapan
pelaku
menjustifikasi
Setelah
kejahatan
satu,
peluang
terjadinya
sistem
akuntansi
association
karena
beberapa
kondisi
sebagai
with
vendor/customer,
hidup
direkrut
mempertimbangkan
integritas;
pekerja
dieksploitasi,
ditempatkan
of
tidak
tanpa
kejujuran
dan
diperalat,
disalahgunakan
atau
kompeten.
Pekerja
yang
biasanya
kebutuhan
masalah
kesehatan
berfoya-foya
cases);
(wheeler-
kecanduan
narkoba
lebih
mendeteksinya.
baik
Oleh
daripada
karena
itu
cek
ones means, 36 %
of cases);
(experiencing
kesulitan
keuangan
curriculum
vitae
konfirmasi
dan
memungkinkan,
ke
memiliki
psikotik
perilaku
masalah
(kleptomania,
aditif,
dan
integritas.
Proses
kejujuran
(honesty)
dan
figure
bagi
bawahannya.
dan
kuantitatif,
sistem
penggajian
yang
kompetitif,
penghargaan
kepada
karyawan,
!.
Undang-Undang
No.13
perusahaan
PHK
jika
karyawan
Pengusaha
dapat
dengan
telah
alasan
melakukan
Memberikan
keterangan
palsu
atau
dipalsukan
sehingga
yang
merugikan
dicantumkan
di
dalam
65
Gambar 2
Faktor Pendukung Terjadinya Fraud
Sumber : Association of Certified Fraud Examiners, 2012 Report to the Nation
on Occupational Fraud and Abuse
Pemberantasan Fraud
Fraud dapat juga dicegah dengan
menerapkan
anti-fraud
controls
(Audit
eksternal
atas
perilaku
kode
etik);
atas
Employee
pelaporan
keuangan);
support
programs
certification
mengenai
of
F/S
kewajaran
Audit
Committee
ketidakberesan);
training
for
managers
policy
(Kebijakan
Alih
tugas/wajib
ambil
cuti);
66
Gambar 3
Pencegahan dengan Anti-fraud Controls
Sumber : Association of Certified Fraud Examiners, 2012 Report to the Nations
on Occupational Fraud and Abuse
Oleh
karena
itu,
untuk
variance
reporting
audit
eksternal,
audit
(management
review),
rekonsiliasi
akun
(account
reconciliation).
67
Gambar 4
Bagaimana Fraud Terdeteksi
Sumber : Association of Certified Fraud Examiners, 2012 Report to the Nations
on Occupational Fraud and Abuse
Oleh
karena
itu,
untuk
Pekerja
melakukan
fraud
memonitor
reporting
variance
KESIMPULAN
Occupational
ideologis.
fraud
adalah
ekonomik
Kebanyakan
menjadi
alasan
motif
utama
di
untuk
menyalahgunakan
dalam
perusahaan
dengan
sengaja
yang
salah
mengurangi
digunakan perusahaan.
adalah
dapat
dilakukan
untuk
occupational
fraud
kegiatan
pencegahan
dan
pendeteksian fraud.
68
Mencegah
fraud
berarti
ketat,
adil,
adanya
kegiatan
jujur.
Strategi pendeteksian meliputi
operasional
sehari-hari.
pemberantasan
pelatihan
monitor
fraud
tentang
(fraud
fraud,
kesadaran
awareness),
telaah
manajemen,
rekonsiliasi akun.
DAFTAR PUSTAKA
Association Certified Fraud Examiners. 2012 Report to the Nations on
Occupational Fraud and Abuse. Retrieved August 28, 2013, from http : //
www.acfe.com/rttn-highlights.aspx.
Bologna, Jack dan Lindquist, Robert J. 1995. Fraud Auditing and Forensic
Accounting. John Wiley & Sons, Inc. Hlm. 7 35, 129 145.
Moeljatno. 1996. Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP). Jakarta :
BumiAksara.
Tuanakotta, Theodorus M. 2010. Akuntansi Forensik dan Audit Investigatif.
Jakarta : Penerbit Salemba Empat. Hlm. 189 286.
Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan. 2003. Bandung :
Fokusmedia.
69
Yati Nurhajati
Dosen Tetap Program Studi Akuntansi
ABSTRAK
Melalui survey kuesioner, penelitian ini menyelidiki bagaimana pengaruh
resiko bisnis klien, resiko audit dan resiko bisnis auditor terhadap keputusan
penerimaan klien di KAP lokal yang ada di Bandung..
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analisis. Penelitian
dilakukan dengan sensus pada partner-partner dari KAP lokal yang ada di
Bandung tahun 2006 terdiri atas 31 partner dari 19 KAP (tidak berafiliansi dengan
KAP lain), dimana Questioner dan studi kepustakaan digunakan untuk
mengumpulkan data sedangkan metode statistik yang digunakan adalah analisis
jalur (Path Analysis).
Hasil dari analisa menunjukkan adanya dalam penentuan keputusan
penerimaan klien partner-partner dari KAP lokal yang ada di bandung hanya
mempertimbangkan resiko bisnis klien dan resiko audit. Resiko bisnis auditor
tidak dipertimbangkan. Hal ini menjelaskan KAP-KAP di Bandung tidak
memperhatikan resiko KAP akan mengalami kerugian dan resiko litigasi di masa
yang akan datang dari perikatan yang diterimanya.
Kata Kunci : Resiko bisnis klien, Resiko audit, Resiko bisnis auditor, Keputusan
penerimaan klien
PENDAHULUAN
bisnis
Informasi
menuntut
manajemen
yang
dituntut
disampaikan
harus
benar,
diandalkan
secara
akurat,
menghadapi
dapat menyajikan
informasi
yang
dapat
resiko informasi
dan
70
pembuatan
keputusan
merupakan
suatu
audit
independen
tinggi
mengaudit
laporan
keuangan
perusahaannya.
risk)
yang
tidak
(high
keuangan
pada
masalah
Keputusan
peneriman
klien
akuntan
manager.
pada
fungsi
risk)
dan
laporan
publik
(KAP)
Dalam
sejumlah
auditnya.
dan
risk
risiko
alertness
dengan
penentuan
risiko
Risiko
busines
dari
atau
atau
KAP
setiap
keuangan
penerimaan klien
3.
Untuk
mengetahui
bagaimana
4.
akuntan
publik
Untuk
risiko
mengetahui
klien
auditor
pengaruh
terhadap
5.
risiko
Untuk
bisnis
mengetahui
(Karla
Johnstone:2000).
Peningkatan
perusahaan
litigasi
akuntan
terhadap
publik
6.
dan
Untuk
klien
untuk
penerimaan klien
mendapatkan
klien
telah
7.
Untuk
terhadap
keputusan
mengetahui
8.
Untuk
keputusan
mengetahui
mengetahui
risiko
penerimaan klien
Untuk
terhadap
Rumusan Masalah
1.
mengetahui
terhadap
keputusan
penerimaan klien.
Untuk
mengetahui
mencapai
tujuannya,
berhubungan
dengan
yang
keandalan
hukum
dan
pemerintah
(Arens, 2001:303)
Resiko
bisnis
harus
dengan
ISA 315.30
klien
menjelaskan
bahwa :
disadari
statement.
faktor-faktor
yang
atas
tidak
memodifikasi
laporan
mengandung
keuangan
salah
saji
yang
material
yaitu :
(error)
2. Financial trends
3. Long-term Planning
tidak
4. Industry Competitions.
mistakes),
sedangkan
fraud
merupakan
kecurangan
yang
312.02
atau
kecurangan
disengaja
(fraud).
(unintentional
disengaja,
bisa
dilakukan
pegawai
perusahaan
(misalnya
penyalahgunaan
risk ) sebagai :
are
materially
perusahaan
opinion on financial
that
harta
oleh
Nature of industry
73
2.
Past
Client-
Auditor
Relationship
3.
Degree
Resiko
bisnis
Auditor
valuation
judgement required
4.
Management Attitude
5.
mengadakan
sebuah
audit
berresiko
membutuhkan
lebih
Menjelaskan
1.
2.
Engagement Timing
3.
Audit-Firm Expertise
4.
Additional
Resiko Bisnis
KAP (
Auditors
Business Risk )
Resiko
Auditor
yang
Billing
Opportunities
5.
bisnis
Faktor-faktor
Competitor Strategy
didefinisikan sebagai :
suffer
loss
engagement
resulting
from
the
(AICPA
1983,
AU
312.02)
etika
2000: 78)
manajemen
atau
memiliki
74
hukum,
fee
tidak
dibayar
atau
variabel X1.
bahwa
factor-faktor
mempengaruhi
keputusan
Risiko
Bisnis
(Auditor
Auditor
Business
Risk)
b. Audit Hour
c. Experience
of
Engagement
Team
X1
dan
eksogen
d. Audit fee
X2
merupakan
atau
variabel
Variabel X3
variabel
penyebab.
dan Y merupakan
yang
digunakan
Metode Analisis
analitis
menindaklanjuti
untuk
memperoleh
penelitian
dimana
yang
ini
adalah
digunakan
data
pada
dari
variabel
terhadap
variabel
serempak
tidak
langsung,
adalah
Path
maupun
Analysis
Metod.
kuesioner
indikator-indikator
yang
suatu
ataupun
Operasionalisasi Variabel
Instrumen
dalam
Direktori
IAI
partner.
Pengujian Hipotesis
dujikan
kepada
responden,
responden,
semuanya
memenuhi
tabel
korelasinya
>
0.7.
selanjutnya
(3.207>
1.7011)
disimpulkan
Hasil
Pengujian
Hipotesis
dan
bahwa
yang
hipotesis
Pembahasan
Pengujian
Sub
Struktur
1;
Penelitian
(1994)
dan
kruetzfeldt
Palmrose
and
(1987)
dapat
disimpulkan
bahwa
76
sehingga
audit
dapat
bahwa
disimpulkan
hipotesis
dengan
resiko
bisnis
yang
klien
positif
(1991)
berpengaruh
dan
St.
Anderson
Pierre
(1984)
dan
yang
resiko
audit
yang
tinggi
kondisi
keuangan
mencerminkan
auditor
klien
kemungkinan
mengalami
kerugian
hitung
>
tabel
sehingga
dapat
bahwa
hipotesis
berpengaruh
positif
masa
yang
akan
datang
meningkat.
Berdasarkan
hasil
analisis
adalah
sebesar
37,8
%,
Pengujian
Sub
Struktur
2;
dan
Resiko
(Auditor
Bisnis
Business
Auditor
Risk)
(X3)
Asare et al
(1994)
klien (Y).
Risk)
(X2)
terhadap
bahwa
sehingga
ditolak,
dapat
disimpulkan
dapat
bahwa
hipotesis
disimpulkan
audit,
Audit
resiko
bisnis
auditor
berkorelasi
negatif
penerimaan klien.
tinggi
keputusan penerimaan
ditolak,
sehingga
dapat
klien.
Hal
ini
kemungkinan
memiliki
Asare et al (1994)
terhadap
keputusan
H0
sehingga
bahwa
yang
disimpulkan
hipotesis
yang
78
menyatakan
bahwa
terdapat
klien.
Hal
ini
negatif
di
klien.
kota
Bandung
hanya
how
to
terhadap
terhadap
Hal
bahwa
ini
klien
penerimaan
menunjukkan
yang
memiliki
mempertimbangkan
memiliki
going
kemungkinan
yang
klien.
diterimanya.
bahwa
Hal
klien
ini
menunjukkan
yang
memiliki
klien
dan
berpengaruh
resiko
positif
audit
terhadap
positif
penerimaan
Bisnis
mempertimbangkan penerimaan
Klien
mempengaruhi
dengan
klien.
keputusan
Hal
ini
berpengaruh
risiko
positif
audit
resiko
berpengaruh
mempertimbangkan
Parsial,
Secara
audit
positif
terhadap
begitu
pula
yang diterimanya.
sebaliknya.
berpengaruh positif
terhadap
79
dihadapi
dari KAP.
KAP
berkaitan
dengan
DAFTAR PUSTAKA
Arens, Alvin A; Elder, Randal, E; Beasly, Mark S, 2006. Auditing and Assurance
Service, An Integrated Approach, 10th Edition; Prentice Hall, Englewood
Clifts, New Jersey.
Boynton, William C; Johnson, Raymond N; Kell, Walter G, 2001. Auditing,
John
Wiley & Sons Inc, New York.
Clobert, J. L; M.S. Luhlfing; and C. W. Alderman. 1996. Engagement Risk,
The CPA
Journal 66 (March); 54-56
Griffin, Ricky W, 2002. Management, 7 th edition; Houghton Miffin Company,
Boston
Johnstone, Karla, M; Bedard, Jean, M. 2003. Risk Management in Client
Acceptance Decision, The Accounting Review; Vol. 78, 4; ABI/INFORM
Global; pg. 1003.
Johnstone, Karla, M. 2000, Client-Acceptance Decisions: Simultaneous Effect of
Client Business Risk, Audit Risk, Auditor Business Risk, and Risk
Adaptation, Auditing: A Journal of Practice & Theory; Vol. 19, No. 1;
Spring 2000.
Konrath, Laweey F. 2002. Auditing Concepts and Applicants, A Risk-Analysis
Approach, 5th Edition; West Publishing Company.
Meisser Jr, William F; Glover, Steven M; Prawith, Douglas F. 2000, Auditing
and
Assurance service a systematic approach, 4th edition; Mc. GrawHill/Irwin; Boston.
80