Professional Documents
Culture Documents
Varietas Unggul Tahan Wereng. Industri sarana produksi (saprodi) seperti pupuk,
pestisida dan benih dibangun untuk memuluskan rencana tersebut. Koperasikoperasi unit desa juga didirikan untuk mempermudah petani mendapatkan
saprodi. Dukungan ini berbanding lurus dengan produksi. Petani yang
sebelumnya hanya menanam padi satu kali mampu meningkat menjadi 2-3 kali
dalam setahun.
Tapi apa yang terjadi setelah itu? Sekembali Presiden Soeharto menerima
penghargaan swasembada beras dari FAO di Roma, 1986, secara masif terjadi
ledakan wereng coklat yang berakibat gagal panen di seluruh wilayah sentra
tanaman padi.
Keterasingan petani dari pertanian
Sedikitnya, ada dua faktor yang diabaikan oleh pemerintahan, pertama faktor
kultural yang mengaitkan petani dengan budaya pertanian dan kedua faktor
ekologis. Pertanian bagi masyarakat petani bukan semata aktivitas tanam
menanam. Saat modernisasi masuk ke lahan pertanian, petani justru terasing
dengan dunianya sendiri. Petani direduksi menjadi sebatas orang yang bekerja
di lahan pertanian. Banyak aktivitas yang dulunya dilakukan, sulit ditemui saat
ini, misalnya pemuliaan tanaman. Pemuliaan tanaman telah menjadi domain
peneliti. Petani cendrung menunggu bantuan benih atau membelinya dengan
berbagai konsekuensi (mahal dan palsu ).
Di masa lalu petani Indonesia hampir tak bermasalah dengan benih, karena
lebih dari 5 ribu varietas padi kita miliki. Target swasembada beras, mewajibkan
petani menggunakan varietas-varietas unggulan berikut paket teknologi
penerapannya. Awalnya, sempat terjadi penolakkan dari petani. Militer
digunakan untuk mengawasi, jika ada yang membangkang, tanamannya dicabuti
dan bahkan dituduh komunis. Trauma kekerasan berhasil menaklukkan petani.
Ambisi produktivitas dengan modernisasi dan mekanisasi di lahan pertanian,
berdampak pada kerusakan ekologis. Ledakan wereng saat itu, tidak terjadi
dengan sendirinya. Penggunaan insektisida berspektrum luas (organofosfat,
organoklorin dll) serta matinya musuh alaminya (predator) berakibat pada
pertumbuhan wereng coklat tak terkendali. Serangan hama dan penyakit
semakin intensif dan beragam rupanya. Penggunaan pupuk kimia pabrikan
untuk memicu kesuburan tanaman, pada kenyataannya justru semakin merusak
kesuburan tanah. Pola pertanian ini membuat biaya produksi menjadi tinggi dan
kerap tidak sebanding dengan hasil diperoleh. Di sisi lain infrastruktur yang dulu
dibangun, daya dukungnya semakin berkurang.
Faktor-faktor tersebutlah yang menurunkan minat orang di sektor ini . Dalam
rentang 10 tahun terakhir terjadi penyusutan keluarga petani hingga 500 ribu
keluarga per tahun. Sementara lahan pertanian terkonversi sebanyak 100 ribu110 ribu hektar per tahun (Sensus Pertanian 2013).
Revolusi mental pertanian