You are on page 1of 16

AIDS DI INDONESIA Thn 1987

Indonesia saat ini Conentrated Level Epidemic

Bayi lahir dari Ibu HIV (+)


Masalah ? :
Petunjuk Diagnosis infeksi HIV ??
Klinis ?
Respons Imun spesifik HIV ?
Deteksi virus HIV

Gejala Klinis :
Tidak spesifik kecuali sudah terjadi AIDS mk
klinis menyerupai infeksi sekunder
Respons Imun Spesifik :
Dpt menentukan seseorang terinfeksi (anak &
dewasa
Pada bayi ada Antibodi antiHIV pasif s/d 18 bln
Pembuktian virus HIV Mutlak pada bayi

Pembuktian dini Infeksi Virus HIV sangat


penting ! !
Untuk masa depan Anak
Ketepatan waktu pengobatan profilaksis
maupun pengobatan infeksi HIV

CDC (1994) Klasifikasi Infeksi HIV


berdasarkan :
Gejaka klinis (kategori KLinis) &
Derajat defisiensi Imun (hitung CD4)
Pentingnya CD4 :

Berhubungan dgn derajat def. Imun


Untuk evaluasi
Menentukan prognosis pada anak yg mendpt
terapi anti retrovirus

Kendala CDC :
Penyakit infeksi Dan gangguan Gizi
banyak ditemukan di Indonesia
Keterbatasan fasilitas & biaya deteksi
virus HIV (biakan HIV, PCR DNA atau
Assay RNA mahal )
Pameriksaan Serologi anti HIV (-) 2 kali
selang sebulan pd anak > 6 bulan Dan
klinis baik tidak terinfeksi HIV

KLASIFIKASI INFEKSI HIV PADA ANAK (CDC 1994)


Kategori K L I N I S :

Kategori N (tanpa gejala) :


Tidak ada tanda / gejala akibat infeksi HIV
atau hanya satu gejala kategori A
2. Kategori A (klinis ringan) :
Dua atau lebih gejala tanpa kategori B dan C
3. Kategori B (klinis sedang) :
Gejala klinis ini selain kategori A dan C
4. Kategori C ( klinis berat ) :

SISTIM KLASIFIKASI INFEKSI HIV


Kategori Imunologis :
JUMLAH & PERSENTASE CD4
Umur
K.1 : Tidak ada supresi

< 12 bln

> 1500

>25

1 5th

>1000

>25
K.2 : Supresi sedang

750-1499

K.3: Supresi berat

< 750

15-24

< 15

500-999

15-24

<500

< 15

Gejala Kategori A (klinis ringan)


Limfadenopati
Hepatomegali
Splenomegali
Dermatitis
Parotitis
ISPA, sinusitis, OM berulang

Kategori B (klinis Sedang)


Anemia (Hb<8 g/dl), neutropenia (<1000/ul) atau
trombositopenia (<100.000) menetap > 30 hari
Meningitis bakterialis, pneumonia atau sepsis
Kandidiasis orofaring menetap > 2 bulan
Kardiomiopati
CMV dengan onset < usia 1 bulan
Diare berulang/ kronik
Hepatitis
Stomatitis HSV berulang
Bronkhitis ,pneumonitis atau esofagitis HSV dengan onset < 1
tahun
Herpes Zoster
Leiomiosarkoma
Pneumonitis interstitiel limfoid
Nefropati
Nokardiosis
Toksoplasma dengan onset < 1 bulan
Varicella diseminata

Kategori C (klinis berat) :


Dua episode infeksi bakteri serius
Ensefalopati
Wasting sindrome
Infeksi oportunistik (PCP, CMV,
toksoplasmosis, infeksi jamur)
Kanker (sarkoma kaposi, limfoma )

Pengobatan Profilaksis :
Bayi dengan Ibu HIV (+)
Tidak diberi ASI / konseling orang tua
Bila Ibu mendapat ARV waktu hamil dan intrapartum,
-Zidovudin 2mg/kgBB oral 4 kali sehari selama 6 minggu
Bila Ibu hanya mendpt ARV intrapartum atau tidak
mendapat ARV, tambahkan :
-Nevirapine suspensi 2mg/kg oral dosis tunggal
Untuk pencegahan PCP:
TMP 2,5 mg/Kgbb 2 x sehari, pemberian 3 kali seminggu
mulai umur 6 minggu sampai diagnosis HIV disangkal

Sebelum pulang :
Lab :darah tepi, CD4, serologi anti HIV dan
PCRDNA /RNA HIV pertama
Imunisasi rutin
Usia 1 bulan :
Lab : darah rutin, PCR RNA ke dua
Pencegahan PCP dengan TMP/SMX
Bila PCR DNA/RNA HIV 2 kali (-) Anak tidak
terinfeksi HIV , stop TMP cek ulang 18 bulan
Bila PCR DNA/RNA (+) pengobatan ARV
Imunisasi rutin

Usia 18 bulan :
Pem. Serologi antiHIV
Bila (+) Pengobatan ARV diteruskan

Pengobatan Bila Bayi sudah Positif HIV:


Zidovudin (AZT)
BCB s/d 3 bulan : 2mg/kgBB tiap 6 jam oral atau
iv : 1,5 mg/kgBB tiap 8 jam
BKB : 1,5 mg/kgBB tiap 12 jam s/d 2 minggu kmd
2 ng/kgBB tiap 8 jam
Nevirapin
Neonatus s/d umur 2 bln :
14 hari I : 5 mg/kgBB atau 120 mg/m2 sekali /hari
14 hari II: dosis sama 2 kali/ hari
berikutnya 200 mg/m2 , 2 kali sehari s/d usia 2 bulan

You might also like