You are on page 1of 3

AMBULASI PASIEN DENGAN ALAT BANTU

Alasan utama untuk pemindahan pasien meliputi kurangnya tempat tidur


ICU, kebutuhan pelayanan spesialistik, alat diagnostic dan pelayanan terapeutik.
Pemindahan pasien kritis berpotensi menimbulkan bahaya terutama jika diperlukan
bantuan hemodinamik dan pernafasan secara intensif atau jika pemindahan
dilakukan oleh staf yang tidak memenuhi kwalifikasi atau tidak berpengalaman.
Kualitas dan hasil akhir dari transfer pasien ini bergantung pada pengalaman tim
transfer, persiapan klinis secara teliti dan dan fasilitas pemantauan yang adekuat.
A. ALASAN ALASAN UNTUK PEMINDAHAN PASIEN
1. Intra rumah sakit
a. Prosedur diagnostik dan terapeutik yang tidak dapat dilakukan secara
langsung di ruang perawatan pasien
b. Kebutuhan pembedahan
c. Transfer ke ruangan lain
2. Antar rumah sakit
a. Kebutuhan non klinis mis kurang tempat tidur di ICU
b. Kebutuhan pelayanan spesialistik
c. Kebutuhan pemeriksaan penunjang spesialistik
d. Kebutuhan pembedahan spesialistik
e. Pemberian bantuan pada organ kompleks
f. Alasan social
B. MASALAH DAN BAHAYA YANG BERPOTENSI TERJADI

TERKAIT

DENGAN

PEMINDAHAN PASIEN
Pemindahan pasien kritis dapat menyebabkan perburuka fisiologis. Pasien
mungkin tidak mampu untuk mentoleransi pergerakan mengangkat, berdiri,
gerakan yang tiba-tiba, vibrasi dan akselerasi/deselarasi. Gaya akselerasi dan
pergerakan vertical dapat menyebabkan instabilitas kardiovaskuler terutama
pada pasien hipovolemik atau pasien yang mengalami vasodilatasi akibat sepsis.
Perubahan perubahan yang signifikan pada tekanan intracranial dapat
diinduksi oleh pemindahan psien misalnya menempatkan pasien dengan posisi
kepala

di

bawah

ketika

memasukkan

mengekseserbasi hipertensi intracranial


Transportasi dengan ambulance akan

pasien
membuat

ke

ambulance

keterbatasan

dapat
tempat,

pergerakan, bising, sumber tenaga dan pencahayaan dapat menyebabkan


retriksi. Pergerakan kendaraan dapat membuat prosedur tindakan medis dan
perawatan, bahkan yang paling rutin sekalipun menjadi sulit. Masalah umum

yang terjadi terutama adalah kesakitan akibat pergerakan, baik untuk pasien
maupun staf.
Bising dan cahaya matahari dapat membuat monitor dan alarm tidak terbaca
dan tidak terdengar.
Kejadian kejadian yang tidak diharapkan meliputi ekstubasi yang tidak
disengaja, baterai yang mati, hilangnya akses intravena, dan penghentian obat
obat vasoaktif atau sedasi secara tiba tiba
Bahaya yang terkait pemindahan pasien melalui udara
1. Ekspansi gas pada ruang tertutup
2. Kehilangan cairan
3. Hipoksia
4. Control suhu
5. Bising
6. Vibrasi
7. Visibilitas
8. Lingkungan yang tidak dikenal
C. Peralatan pemantauan pasien yang diperlukan selama pemindahan pasien
Penentuan peralatan pemantauan apa yang dibawa tergantung pada kondisi
pasien dan ketersediaannya pada jenis transportasi yang digunakan
Peralatan yang dapat dibawa sebaiknya :
1. Ringan, tahan lama dan kuat
2. Menetap namun mudah diakses
3. Diperiksa secara teratur
4. Terisi baterei jika berupa peralatan elektrik
Idealnya peralatan harus memiliki alarm yang dapat didengar dan alarm visual.
Monitor portable yang fleksibel dan berukuran kecil sangat bermanfaat.
Bergantung pada apa yang diperlukan, hasil pembacaan EKG, saturasi oksigen,
tekanan darah non invasive, suhu, tekanan invasive dan kapnografi dapat
diketahui.
Syringe pump dan obat obatan yang sesuai harus tersedia. Terutama penting
untuk memastikan bahwa infus infus yang esensial misalnya obat vasoaktiv
tidak berhenti pemberiannya selama pemindahan pasien.
D. PEMANTAUAN SELAMA PEMINDAHAN PASIEN
Standar pelayanan dan pemantauan selama pemindahan pasien, yang akan
bergantung pada kebutuhan masing masing pasien harus dipertahankan pada
level yang sama seperti di ICU
Intensive care society mengeluarkan rekomendasi berikut
1. Oksigenasi arterial, EKG dan tekanan arterial
2. Pementauan arteri invasive

3. Tekanan vena sentral, tekanan baji pulmonal, atau tekanan intracranial


mungkin diperlukan pada beberapa pasien
4. Jika pasien mendapatkan ventilasi mekanik, maka suplay oksigen dan
tekanan jalan nafas harus dipantau
5. Pengukuran ETCO2 terutama pada pasien yang mengalami cedera cerebral
apapun penyebabnya
6. Suhu harus dipantau jika abnormal, selama perjalanan jauh, atau dalam
kondisi udara dingin

You might also like