You are on page 1of 26

BAB I

LAPORAN KASUS

I.

II.

IDENTITAS
Nama
Umur
Jenis Kelamin
Bangsa
Agama
Alamat
Masuk RS

:
:
:
:
:
:
:

An. Y
6 tahun
Perempuan
Indonesia
Islam
Aspol Kota Menggala
12 Februari 2015

ANAMNESIS
Anamnesis dilakukan secara alloanamnesis kepada ibu kandung
pasien pada tanggal 12 Februari 2015 di ruang perawatan anak RSUD
Menggala.
Keluhan utama
Keluhan tambahan

: Demam
: Nyeri otot dan muntah

Riwayat Perjalanan Penyakit


Pasien dibawa ke Rumah Sakit dengan keluhan demam sejak 3 hari
SMRS. Demam sejak hari Senin pukul 10.00 WIB. Demam timbul
mendadak. Demam dirasakan terus menerus sepanjang hari, os sempat
diberi obat penurun panas kemudian demam sedikit turun namun tidak
lama demam kembali timbul lagi. Demam disertai menggigil, namun ibu
os tidak sempat mengukur dengan temperatur. Demam yang timbul tanpa
disertai kejang. Os juga mengeluhkan nyeri otot dan terasa pegal di
seluruh badan. Os mengalami mual dan muntah sebanyak tiga kali.
Muntah sebanyak gelas belimbing berisi makanan, tidak ada lendir
ataupun darah.
Os mengalami mimisan sebanyak 2 kali sejak 1 hari SMRS. Os juga
mengalami mencret sebanyak 2 kali, banyaknya setengah gelas belimbing
tiap BAB, komponen cair lebih banyak daripada ampas, darah (-) lendir (-).
Tiga jam sebelum masuk rumah sakit, os masih demam. Ibu os
1

menyangkal adanya keluhan keluar bintik-bintik merah ataupun gusi


berdarah. Buang air kecil berwarna kuning jernih dan tidak nyeri. Ibu os
juga menyangkal adanya keluhan batuk dan pilek. Selama sakit, os belum
dibawa berobat. Keluarga pasien kemudian membawa pasien ke Poli Anak
RSUD Menggala.
Riwayat Penyakit Dahulu
Riwayat penyakit yang sama sebelumnya disangkal

Riwayat Penyakit dalam Keluarga


Riwayat penyakit yang sama dalam keluarga disangkal
Riwayat Kehamilan dan Kelahiran
Lahir dari ibu P3A0, hamil aterm, lahir spontan, ditolong bidan, lahir
langsung menangis, berat badan lahir 3000 gram, dengan panjang badan
49 cm.
Riwayat Makanan
ASI
:Daging
: Jarang
Susu formula
: lahir sekarang
Telur : Sering
Bubur susu
: 4- 8 bulan
Tahu : Sering
Nasi tim/lembek: 6- 12 bulan
Sayur : Jarang
Nasi Biasa
: 1 tahun sekarang
Buah : Jarang
Riwayat Imunisasi
BCG
: (+), scar (+)
Polio
: (+), polio I-IV
DPT
: (+), DPT I-III

Campak
: (+)
Hepatitis B: (+), Hepatitis B 0, I-III
Kesan
: Imunisasi

dasar lengkap
Riwayat Sosial Ekonomi
Pasien tinggal bersama ayah, ibu dan kedua kakaknya. Ayah pasien
bekerja sebagai pedagang dan ibu pasien sehari-hari sebagai ibu rumah
tangga.
Kesan : Riwayat sosial ekonomi cukup

Riwayat Perkembangan Fisik


Gigi Pertama
: 4 bulan
Berbalik
: 3 bulan
Tengkurap
: 4 bulan

Berdiri
: 9 bulan
Berjalan
: 11 bulan
Berbicara
: 13 bulan
2

Merangkak
: 6 bulan
Naik sepeda : 3 tahun
Duduk
: 8 bulan
Mulai sekolah : 4 tahun
Kesan Perkembangan fisik : Normal
Status Gizi
BB = 19 kg, TB = 114 cm
BB/U
: 0 s/d -2
TB/U
: 0 s/d -2
BB/TB
: -1 s/d -2
Kesan
: Gizi Baik
III.

PEMERIKSAAN FISIK
Tanggal Pemeriksaan
Keadaan Umum
Sensorium
Tekanan darah
Nadi
Pernapasan
Suhu

: 12 februari 2015
: Baik, tampak rewel
: Kompos mentis
: 100/60 mmHg
: 124 kali / menit, isi dan tegangan cukup
: 24 kali/ menit
: 38,8o C

Keadaan Spesifik
Kepala
:
Mata
: Konjungtiva pucat (-), sklera ikterik (-), mata cekung (-)
Pupil bulat, isokor, diameter 3 mm/ 3mm, Refleks cahaya

(+/+)
Hidung
: Napas cuping hidung (-)
Mulut
: Bibir pucat (-), sianosis (-)
Tenggorokan : Arcus faring simetris, tonsil T1-T1, hiperemis (-).
Telinga
: Bentuk normal, sekret tidak ada

Leher

: Pembesaran KGB (-)

Thoraks

: Simetris, retraksi (-)

: BJ I-BJ II normal, murmur (-), gallop (-)


: Vesikuler (+) normal, rhonki (-), wheezing (-)

Cor
Pulmo

Abdomen

: Datar, supel, hepar teraba 2 cm dari arcus costae, lien


tidak teraba membesar, NTE (+), cubitan kulit perut
kembali cepat, tymphani (+), bising usus (+) normal.

IV.

Ekstremitas

: Akral hangat, CRT< 2 detik.

Anus

: Eritema (-)

LABORATORIUM ( Tanggal 12 Februari 2013 pukul 10.00 )


3

Pemeriksaan
Hemoglobin
Leukosit
Basofil
Eosinofil
Netrofil Batang
Netrofil Segmen
Limfosit
Monosit
Trombosit
Hematokrit
V.

Hasil
13,5
2.000
0
0
2
64
17
13
151.000
39

Nilai Normal
13- 18 gr/dl
5.000-10.000 ribu/mm3
0-1 %
1-3 %
2-4 %
50-70 %
20-40 %
2-8 %
150.000 400.000 /mm3
37-43 %

RESUME
Anak perempuan, usia 6 tahun dibawa ke Rumah Sakit dengan keluhan
demam sejak 3 hari SMRS. Demam sejak hari Senin pukul 10.00 WIB. Demam
timbul mendadak. Demam dirasakan terus menerus sepanjang hari. Os juga
mengeluhkan mual dan muntah sebanyak tiga kali. Muntah sebanyak gelas
belimbing berisi makanan, tidak ada lendir ataupun darah. Os mengalami
mimisan sebanyak 2 kali sejak 1 hari SMRS. Os juga mengalami mencret
sebanyak 2 kali, banyaknya setengah gelas belimbing tiap BAB, komponen
cair lebih banyak daripada ampas, darah (-) lendir (-).
Dari pemeriksaan fisik tampak anak rewel, nadi 120 x/menit, laju
pernafasan 24 x/menit, suhu 38,8C. Pada pemeriksaan abdomen didapatkan
nyeri tekan epigastrium dan hepatomegali.
Dari pemeriksaan darah lengkap didapatkan nilai leukosit yang rendah
( leukopenia )
DIAGNOSIS KERJA
Infeksi Dengue
DIAGNOSIS BANDING
Infeksi Chikungunya
Infeksi Saluran Nafas Atas
Diare Akut tanpa Dehidrasi

VI.

PENATALAKSANAAN
Bed rest

IVFD RL 1cc/kgBB/jam
BB : 20 Kg 20 cc/jam
20 tpm mikro
Diet
Makan Lunak
Obat-obatan
1. Paracetamol syr 250 mg/ 4 jam (po)
2. Domperidone tablet 3 x 5 mg (po)
Cek Darah Lengkap ulang/ 24 jam
Edukasi
1. Menjelaskan kepada orangtua mengenai kondisi anak.
2. Mengingatkan orang tua untuk sering memberikan anak banyak
minum dan mengenali tanda-tanda bahaya seperti kaki anak yang
teraba dingin dan lembab ataupun jika ada keluhan bab berwarna
hitam, muntah darah, mimisan dan gusi berdarah agar segera lapor ke
perawat.
VII.

FOLLOW UP

13 Februari 2015
S

: Demam (+) mual (+) muntah (-) BAB hitam (-) perdarahan (-)

: KU

: Baik

HR

: 110x/menit

RR

: 24x/menit

: 38,7C

Keadaan Spesifik
Kepala
:
5

Mata

: Konjungtiva pucat (-), sklera ikterik (-), mata cekung (-)


Pupil bulat, isokor, diameter 3 mm/ 3mm, Refleks cahaya

(+/+)
Hidung
: Napas cuping hidung (-)
Mulut
: Bibir pucat (-), sianosis (-), tampak haus (-)
Tenggorokan : Arcus faring simetris, tonsil T1-T1, hiperemis (-).
Telinga
: Bentuk normal, sekret tidak ada

Leher

: Pembesaran KGB (-)

Thoraks

: Simetris, retraksi (-)

: BJ I-BJ II normal, murmur (-), gallop (-)


: Vesikuler (+) normal, rhonki (-), wheezing (-)

Cor
Pulmo

Abdomen

: hepatomegali 2cm dibawah arcus costae, NTE (+)

Ekstremitas

: Akral hangat, CRT< 2 detik.

Darah Lengkap pukul 06.00


Pemeriksaan
Hb
Leukosit
Trombosit
Ht

A
P

Hasil
15.5
2.600
120.000
45

: Dengue Hemorhagic Fever Grade II H-4


: IVFD RL 3cc/kgBB/jam 60 tpm mikro
Diet
Makan Biasa
Obat-obatan
1. Paracetamol 250mg/4jam (po)
2. Domperidone 3x5mg (po)
Cek DL/ 6 jam
Hitung diuresis dan balance cairan/ 12 jam
6

Observasi TTV/ 3 jam


Edukasi
1. Menjelaskan kepada orangtua bahwa keadaan pasien sekarang sedang
fase kritis dari perjalanan penyakit demam berdarah.
2. Mengingatkan kepada orang tua untuk lebih sering memberikan minum
pada anak dan mengenali tanda bahaya.
Darah lengkap tanggal 13 feb 2015 pukul 12.00 WIB
Pemeriksaan
Hb
Leukosit
Trombosit
Ht

Hasil
15.8
2.600
97.000
48

Terapi :
IVFD RL 5cc/kgBB/jam 100cc/jam 100 tpm mikro
Hitung Balance cairan / 12 jam
Darah lengkap tanggal 13 feb 2015 pukul 18.00 WIB
Pemeriksaan
Hb
Leukosit
Trombosit
Ht

Hasil
15.8
2.600
82.000
48

Balance cairan dan diuresis pukul 24.00

Jumlah (cc
)

Minu

Infu

300

100
0

Urin

IWL

BC

300

100

+90

1,25

14 Februari 2015
S

: Demam (-) mual (+) muntah (-) BAB hitam (-) perdarahan (-)

: KU

: Baik

HR

: 120x/menit

RR

: 24x/menit

: 37,6C

Keadaan Spesifik
Kepala
:
Mata
: Konjungtiva pucat (-), sklera ikterik (-), mata cekung (-)
Edema palpebra (+/+)
Pupil bulat, isokor, diameter 3 mm/ 3mm, Refleks cahaya

Hidung
:
Mulut
:
Tenggorokan :
Telinga
:

(+/+)
Napas cuping hidung (-)
Bibir pucat (-), sianosis (-), tampak haus (-)
Arcus faring simetris, tonsil T1-T1, hiperemis (-).
Bentuk normal, sekret tidak ada

Leher

: Pembesaran KGB (-)

Thoraks

: Simetris, retraksi (-)

: BJ I-BJ II normal, murmur (-), gallop (-)


: Vesikuler (+) normal, rhonki (-), wheezing (-)

Cor
Pulmo

Abdomen

: hepatomegali 4cm dibawah arcus costae, NTE (+)

Ekstremitas

: Akral hangat, CRT< 2 detik.

Darah Lengkap pukul 06.00


Pemeriksaan
Hb

Hasil
13,6
8

Leukosit
Trombosit
Ht

2.600
98.000
41

: Dengue Hemorhagic Fever Grade II H-5

: IVFD RL 1cc/kgBB/jam 20 tpm mikro


Diet
Makan Biasa
Obat-obatan
1. Paracetamol 250mg/4jam (po) (prn)
2. Domperidone 3x5mg (po)
Cek DL/ 6 jam
Hitung diuresis dan balance cairan/ 12 jam
Observasi TTV/ 3 jam
Edukasi

1. Menjelaskan kepada orangtua bahwa keadaan pasien sekarang sudah


melewati fase kritis namun harus masih tetap dipantau ketat.
2. Mengingatkan kepada orang tua untuk tetap sering memberikan minum
pada anak dan mengenali tanda bahaya.

Darah Lengkap pukul 12.00


Pemeriksaan
Hb
Leukosit
Trombosit
Ht

Hasil
13,5
2.600
80.000
39

Balance cairan diuresis pukul 12.00

Jumlah (cc

Minu

Infu

300

600

Urin

IWL

BC

200

105

+59

0,79

5
Darah

Lengkap pukul 18.00


Pemeriksaan
Hb
Leukosit
Trombosit
Ht

Hasil
13,5
2.600
75.000
38

Darah Lengkap pukul 24.00


Pemeriksaan
Hb
Leukosit
Trombosit
Ht

Hasil
13,5
2.600
75.000
37

Balance cairan dan diuresis pukul 24.00

Jumlah (cc

Minu

Infu

700

240

Urin

IWL

BC

250

100

+59

1,04

15

Februari 2015

: Demam (-) mual (+) muntah (-) BAB hitam (-) perdarahan (-)

: KU

: Baik

HR

: 100x/menit

RR

: 24x/menit

: 36,7C
10

Keadaan Spesifik
Kepala
:
Mata
: Konjungtiva pucat (-), sklera ikterik (-), mata cekung (-)
Edema palpebra (+/+) minimal
Pupil bulat, isokor, diameter 3 mm/ 3mm, Refleks cahaya

Hidung
:
Mulut
:
Tenggorokan :
Telinga
:

(+/+)
Napas cuping hidung (-)
Bibir pucat (-), sianosis (-), tampak haus (-)
Arcus faring simetris, tonsil T1-T1, hiperemis (-).
Bentuk normal, sekret tidak ada

Leher

: Pembesaran KGB (-)

Thoraks

: Simetris, retraksi (-)

: BJ I-BJ II normal, murmur (-), gallop (-)


: Vesikuler (+) normal, rhonki (-), wheezing (-)

Cor
Pulmo

Abdomen

: hepatomegali 4cm dibawah arcus costae, NTE (+)

Ekstremitas

: Akral hangat, CRT< 2 detik.

Darah Lengkap pukul 06.00


Pemeriksaan
Hb
Leukosit
Trombosit
Ht

Hasil
12,4
5.600
45.000
36

Balance cairan dan diuresis pukul 12.00

Jumlah (cc

Minu

Infu

350

150

Urin

IWL

BC

250

100

+15

1,04

)
A
P

: Dengue Hemorhagic Fever Grade II H-6


: IVFD RL 1cc/kgBB/jam 20 tpm mikro
Diet
11

Makan Biasa
Obat-obatan
1. Paracetamol 250mg/4jam (po) (prn)
2. Domperidone 3x5mg (po)
Cek DL/ 12 jam
Hitung diuresis dan balance cairan/ 12 jam
Edukasi
1. Menjelaskan kepada orangtua bahwa keadaan pasien sekarang sudah
melewati fase kritis namun harus masih tetap dipantau ketat
2. Mengingatkan kepada orang tua untuk tetap sering memberikan
minum pada anak dan mengenali tanda bahaya
Darah Lengkap pukul 18.00
Pemeriksaan
Hb
Leukosit
Trombosit
Ht

Hasil
11,5
5.000
54.000
33

Darah Lengkap pukul 24.00


Pemeriksaan
Hb
Leukosit
Trombosit
Ht

Hasil
12,4
5.500
56.000
32

16 Februari 2015
S

: Demam (-) mual (-) muntah (-) BAB hitam (-) perdarahan (-)

: KU

: Baik

HR

: 100x/menit

RR

: 24x/menit
12

: 36,6C

Keadaan Spesifik
Kepala
:
Mata
: Konjungtiva pucat (-), sklera ikterik (-), mata cekung (-)
Edema palpebra (-/-)
Pupil bulat, isokor, diameter 3 mm/ 3mm, Refleks cahaya

(+/+)
Hidung
: Napas cuping hidung (-)
Mulut
: Bibir pucat (-), sianosis (-), tampak haus (-)
Tenggorokan : Arcus faring simetris, tonsil T1-T1, hiperemis (-).
Telinga
: Bentuk normal, sekret tidak ada

Leher

: Pembesaran KGB (-)

Thoraks

: Simetris, retraksi (-)

: BJ I-BJ II normal, murmur (-), gallop (-)


: Vesikuler (+) normal, rhonki (-), wheezing (-)

Cor
Pulmo

Abdomen

: hepatomegali 3cm dibawah arcus costae, NTE (+)

Ekstremitas

: Akral hangat, CRT< 2 detik.

Darah Lengkap pukul 06.00


Pemeriksaan
Hb
Leukosit
Trombosit
Ht

A
P

Hasil
11,6
5.400
61.000
34

: Dengue Hemorhagic Fever Grade II H-7


BLPL

VIII.

PROGNOSIS
Quo ad vitam
Quo ad functionam
Quo ad sanationam

: bonam
: bonam
: bonam
BAB II
PEMBAHASAN KASUS
13

Anak perempuan, usia 6 tahun dibawa ke Rumah Sakit dengan keluhan


demam sejak 3 hari SMRS. Demam sejak hari Senin pukul 10.00 WIB. Demam
timbul mendadak. Demam dirasakan terus menerus sepanjang hari. Os juga
mengeluhkan mual dan muntah sebanyak tiga kali. Muntah sebanyak gelas
belimbing berisi makanan, tidak ada lendir ataupun darah. Os mengalami
mimisan sebanyak 2 kali sejak 1 hari SMRS. Os juga mengalami mencret
sebanyak 2 kali, banyaknya setengah gelas belimbing tiap BAB, komponen
cair lebih banyak daripada ampas, darah (-) lendir (-). Dari pemeriksaan fisik
tampak anak rewel, nadi 120 x/menit, laju pernafasan 24 x/menit, suhu
38,8C. Pada pemeriksaan abdomen didapatkan nyeri tekan epigastrium dan
hepatomegali. Dari pemeriksaan darah lengkap didapatkan nilai leukosit yang
rendah ( leukopenia ).
Berdasarkan hasil anamnesis, pemeriksaan fisik dan laboratorium
maka didapatkan beberapa kemungkinan diagnosis :
1. Infeksi dengue
Menurut Compresive Guidelines for Prevention and Control of
Dengue and DHF WHO tahun 2011, infeksi dengue dibagi menjadi
asimptomatis
menjadi

dan

simptomatis.

Undifferentiated

Fever,

Simptomatis
Dengue

Fever

sendiri

terbagi

(DF),

Dengue

Hemorhagic Fever (DHF) dan Expanded Dengue Syndrome.


Demam dengue(dengue fever) adalah penyakit yang terutama
terdapat pada anak dan remaja atau orang dewasa dengan tandatanda klinis berupa demam, nyeri otot, dan/atau nyeri sendi yang
disertai leukopenia, dengan/tanpa ruam, dan limfadenopati, demam
bifasik, sakit kepala yang hebat, nyeri pada pergerakan bola mata,
gangguan rasa mengecap, trombositopenia ringan dan petekie
spontan.
Demam yang muncul pada pasien timbul mendadak dan tinggi.
Menurut ibu pasien demam terjadi terus sepanjang hari, tidak ada
waktu-waktu tertentu demam tinggi terjadi. Selama 24 jam demam
hanya turun sesaat setelah diberi obat penurun panas dan
14

kemudian demam muncul kembali. Demam pada infeksi dengue


disebut demam bifasik yaitu demam dimana dengan 2 episode
yang berbeda. Demam pertama muncul 2-3 hari kemudian turun
sampai dengan hari ke-5, kemudian demam muncul kembali. Pasien
datang ke poli dengan riwayat demam sejak 3 hari SMRS,
kemungkinan pasien sedang berada dalam fase awal dari periode
demam infeksi dengue.
Pada pasien ini juga didapatkan tanda-tanda dari infeksi dengue
yang

lain

yaitu

manifestasi

perdarahan

berupa

epistaksis.

Epistaksis terjadi akibat adanya gangguan pada trombosit baik


jumlah maupun fungsinya. Pada infeksi dengue terjadi agregasi
trombosit dan aktivasi sistem koagulasi melalui kerusakan sel
endotel pembuluh darah. Agregasi trombosit akan menyebabkan
penghancuran trombosit di RES sehingga terjadi trombositopenia.
Trombositopenia yang terjadi diperberat dengan adanya gangguan
fungsi trombosit sehingga terjadi perdarahan.
2. Infeksi Chikungunya
Infeksi virus yang memiliki gejala seperti infeksi dengue adalah
infeksi arbovirus atau Chikungunya. Demam chikungunya timbul
mendadak dan tinggi disertai gejala-gejala akibat infeksi virus
seperti myalgia, penurunan nafsu makan dan dapat disertai
munculnya ruam berupa makulopapular rash yang tidak spesifik.
Gejala yang paling sering dirasakan adalah nyeri seluruh otot dan
tulang. Pada beberapa kasus dapat terjadi keluhan gastrointestinal
seperti diare dan muntah, dapat timbul keluhan nyeri menelan dan
pada pemeriksaan fisik didapatkan faring yang hiperemis. Pada
demam

chikungunya

tidak

akan

didapatkan

kelainan

pada

laboratorium dna tidak akan terjadi plasma leakage yang ditandai


dengan peningkatan hematokrit, asites , hepatomegali dan efusi
pleura.
3. Diare akut tanpa dehidrasi

15

Diare akut adalah buang air besar pada bayi atau anak lebih dari
3 kali perhari, disertai perubahan konsistensi tinja mejadi cair
dengan atau tanpa lendir dan darah yang berlangsung kurang dari
satu minggu.
Diare yang terjadi pada pasien tanpa disertai dehidrasi. Pada
pasien tidak didapatkan tanda-tanda dehidrasi seperti mulut kering,
mata cekung, penurunan turgor kulit dan malas minum.
4. Infeksi Saluran Nafas Atas
Penyakit ISPA merupakan penyakit yang paling sering terjadi
pada anak, karena sistem pertahanan tubuh anak masih rendah.
Demam yang terjadi pada ISPA biasanya demam remiten, yaitu
demam dengan penurunan suhu tiap siang hari tetapi tidak
mencpaai normal dengan fluktuasi melebihi 0,5oC per 24 jam. Pola
ini merupakan tipe demam yang paling sering ditemukan pada
anak-anak.
Selama dirawat di rumah sakit, pasien dilakukan pemeriksaan
ulang darah lengkap. Dari pemeriksaan darah ini didapatkan
penurunan nilai trombosit dan peningkatan hematokrit yang cukup
besar. Hal ini terjadi khas pada infeksi dengue, dimana saat suhu
pasien mulai turun mendekati normal, nilai hematokrit akan
meningkat dan trombosit semakin turun. Fase ini adalah fase kritis
dari perjalanan penyakit infeksi dengue.

16

Hal yang perlu diperhatikan pada saat fase kritis ini adalah terapi
cairan yang adekuat untuk mencegah penderita jatuh ke keadaan syok. Pada
pasien ini awalnya diberikan cairan RL 1cc/kgbb/jam, kemudian ditingkatkan
sampai 5cc/kgbb/jam. Karena cairan yang diberikan cukup banyak, maka
harus dilakukan monitor diuresis dan balance cairan, hal yag ditakutkan dari
pemberian banyak cairan adalah fluid overload, bisa terjadi edema di paru
dan otak.
Menurut guidelines WHO tentang Dengue tahun 2011, infeksi dengue
diklasifikasikan

menjadi

undifferentiated

fever,

dengue

fever,

hemorhagic fever ( DHF ) dan Expanded Dengue Syndrome.

dengue

DHF dibagi

menjadi 4 derajat, dimana pada derajat 3 dan 4 sudah didapatkan tandatanda syok.
Berpegang pada buku pedoman pelayanan kesehatan anak di rumah
sakit, menurut kriteria WHO tahun 1997 diagnosis kerja DBD dapat
ditegakkan dengan beberapa kriteria antara lain :
Kriteria klinis :
17

Gejala klinis berikut harus ada, yaitu :

Demam tinggi mendadak tanpa sebab yang jelas, berlangsung


terus menerus selama 2-7 hari

Terdapat manifestasi perdarahan ditandai dengan :


-

Uji bendung positif

Petekie, ekimosis, purpura

Perdarah mukosa, epistaksis, perdarahan gusi

Hematemesis dan atau melena

Pembesaran hati

Syok, ditandai nadi cepat dan lemah sampai tidak teraba,

penyempitan tekan nadi ( 20 mmHg ), hipotensi sampai tidka terukur,


kaki dan tangan dingin, kulit lembab, capillary refill time memanjang (
> 2 detik ) dan pasien tampak gelisah.
Laboratorium

Trombositopenia ( 100.000/ul atau kurang )

Adanya kebocoran plasma karena peningkatan permeabilitas


kapiler, dengan manifestasi sebagai berikut :
-

Peningkatan hematokrit 20% dari nilai standar

Penurunan hematokrit 20% setelah mendapat terapi cairan

Efusi pleura/ perikardial, asites, hipoproteinemia

Dua

kriteria

kliinis

pertama

ditambah

satu

dari

kriteria

laboratorium ( atau hanya peningkatan hematokrit )cukup


untuk menegakkan diagnosis DBD.
Derajat Penyakit DBD

18

Derajat I
-

Demam diikutii dengan gejala tambahan yang tidak spesifik.


Manifestasi perdarahan hanya ditunjukkan dengan uji tourniquet
positif

Derajat II
-

Manifestasi klinik pada derajat I dengan manifestasi perdarahan


spontan

di

bawah

kulit

seperti

petekie,

hematom,

dan

perdarahan dari lain tempat.


Derajat III
-

Manifestasi klinik pada derajat II ditambah dengan ditemukan


manifestasi kegagalan system sirkulasi berupa nadi yang cepat
dan lemah, menyempitnya tekanan nadi (20 mmHg atau
kurang) atau hipotensi dengan kulit yang lembab dingin dan
penderita gelisah.

Derajat IV
-

Manifestasi klinik pada derajat III ditambah dengan ditemukan


manifestasi renjatan yang berat dengan ditandai tekanan darah
tak terukur dan nadi tak teraba.

Tatalaksana Demam Berdarah Dengue dibagi menjadi DBD tanpa syok dan
DBD dengan syok. Pada perawatan anak di rumah sakit dengan DBD tanpa
syok :
a. Berikan anak banyak minum larutan oralit atau jus buah, air tajin, air
sirup, susu untuk mengganti cairan yang hilang akibat kebocoran
plasma, demam, muntah/ diare
b. Berikan paracetamol bila demam. Jangan berikan asetosal atau
ibuprofen

karena

obat-obatan

ini

dapat

merangsang

terjadinya

perdarahan
19

c. Berikan infus sesuai dengan dehidrasi sedang :


-

Berikan hanya larutan isotonik seperti ringer laktat/ asetat

Kebutuhan cairan parentral


Berat badan <15 kg

: 7 ml/kgbb/jam

Berat badan 15-40 kg

: 5 ml/kgbb/jam

Berat badan > 40 kg

: 3 ml/kgbb/jam

Hari pertama saat pasien dirawat diberikan cairan RL 1cc/kgbb/jam


dan dilakukan pemeriksaan ulang darah lengkap keesokan harinya. Hasil
darah

lengkap

menunjukkan

penurunan

trombosit

dan

peningkatan

hematokrit. Pasien sedang berada dalam fase kritis, maka cairan ditingkatkan
menjadi 3cc/kgbb/jam dan dilakukan cek darah lengkap setiap 6 jam dan
balance cairan serta diuresis setiap 12 jam. Pemberian cairan RL sampai
5cc/kgbb/jam. Saat pemberian cairan dalam jumlah banyak ini perlu
pengawasan ketat diuresis dan balance cairan pasien. Hari ke 6 dan ke 7
perawatan, pasien sudah tidak demam dan nafsu makan membaik, nilai
hematokrit berangsur turun dan trombosit mulai kembali naik. Saat itu,
pemberian cairan kembali diturunkan sampai 1cc/kgbb/jam. Untuk terapi
lainnya bersifat simptomatis. Pasien diberikan antipiretik yaitu paracetamol
dan untuk mualnya diberikan domperidone. Selain terapi medikamentosa,
perlu diberikan edukasi kepada orang tua pasien untuk selalu mengawasi
tanda-tanda bahaya pada pasien selama fase kritis, selain itu orang tua juga
rajin memberikan asupan minum saat fase kritis.

RL
1cc/kgb
b/jam
Days of

RL
3cc/kgb
b/jam
3

RL
5cc/kgb
b/jam
4

RL
1cc/kg
bb/jam
5

RL
1cc/kg
bb/jam
6

illness
20

Trombosit
Laboratorium
Changes

Hematokrit
400C

Temperature

Pemeriksaan anjuran yang dapat dilakukan pada pasien adalah


pemeriksaan serologi yaitu pemeriksaan antibodi IgE dan IgM. IgG muncul
hari ke-4 dari demam pertama dan bertahan sampai 6 bulan pasca infeksi.
IgM muncul hari ke-4 dan menghilang lebih cepat dibanding IgG. Adanya IgM
menunjukkan sedang terjadinya fase akut. Pada pasien tidak perlu dilakukan
pemeriksaan NS1 ( Non Struktural one Dengue ), yaitu pemeriksaan terhadap
glikoprotein virus dengan cara ELISA. NS1 muncul hari 1 sampai ke-3.
IgG

IgM

INTERPRETASI

Infeksi Sekunder

Infeksi Primer

Dugaan Dengue Sekunder

Non Dengue

Pasien dapat dipulangkan karena sudah memenuhi beberapa kriteria


pulang, yaitu adanya perbaikan secara klinis, sudah bebas demam dalam 24
jam, peningkatan nilai trombosit.
Kriteria pulang pasien DBD :
KLINIS

Bebas demam selama 48


jam
21

Perbaikan secara klinis


( keadaan umum, nafsu
makan, hemodinamik, urin
output dan tidak ada tandatanda distress pernafasan )
LABORATORIUM

Peningkatan nilai trombosit


Nilai Hematokrit stabil

BAB III
TINJAUAN PUSTAKA
I. Definisi
Demam dengue(dengue fever) adalah penyakit yang terutama terdapat
pada anak dan remaja atau orang dewasa dengan tanda-tanda klinis berupa
demam,

nyeri

otot,

dan/atau

nyeri

sendi

yang

disertai

leukopenia,
22

dengan/tanpa ruam, dan limfadenopati, demam bifasik, sakit kepala yang


hebat, nyeri pada pergerakan bola mata, gangguan rasa mengecap,
trombositopenia ringan dan petekie spontan.
II. Epidemiologi
Demam dengue atau demam berdarah dengue adalah penyakit viral
arthropod-borne yang paling sering, dapat mengenai berbagai dekade
kehidupan. Penyakit ini tersebar di seluruh dunia dengan interval epidemik 35 tahun. 50-100 juta kasus demam dengue dan 250-500 ribu kasus demam
berdarah dengue terjadi tiap tahunnya.
III. Etiologi
Virus dengue adalah golongan arthropod borne virus grup B, yang
termasuk kelas flavivirus, famili flaviviridae. Memiliki RNA rantai tunggal,
nukleokapsid akosashedral dan lipid envelope. Ukuran diameter virion 50 nm.
Virus dengue memiliki 4 serotipe, Den-1, Den-2, Den-3, Den-4
IV. Patofisiologi

V. Penatalaksanaan
Tatalaksana Demam Berdarah Dengue dibagi menjadi DBD tanpa syok dan
DBD dengan syok. Pada perawatan anak di rumah sakit dengan DBD tanpa syok :

23

Berikan anak banyak minum larutan oralit atau jus buah, air
tajin, air sirup, susu untuk mengganti cairan yang hilang akibat
kebocoran plasma, demam, muntah/ diare

Berikan paracetamol bila demam. Jangan berikan asetosal atau


ibuprofen karena obat-obatan ini dapat merangsang terjadinya
perdarahan

Berikan infus sesuai dengan dehidrasi sedang :

Berikan hanya larutan isotonik seperti ringer laktat/ asetat

Kebutuhan cairan parentral


Berat badan <15 kg

: 7 ml/kgbb/jam

Berat badan 15-40 kg

: 5 ml/kgbb/jam

Berat badan > 40 kg

: 3 ml/kgbb/jam

DAFTAR PUSTAKA

24

1. World Health Organization. Dengue Hemorhagic Fever. Diagnosis,


Treatment, Prevention and Control,2nd edition.Geneva,World Health
Organization.1997
2. World Health Organization. Guidelines for Diagnosis, Treatment,
Prevention and Control.Geneva,World Health Organization.2009
3. World Health Organization. Dengue and Dengue Hemorhagic Fever.
Factsheet No 117, revised May 2011. Geneva, World Health
Organization.2008
4. Ikatan Dokter Anak Indonesia. Infeksi Virus Dengue. Pedoman Pelayanan
Medis jilid 1 hal 141-145. Jakarta.2002.
5. Hadinegoro SRH, Soegijono. Tatalaksana demam dengue/demam
berdarah dengue pada anak. Edisi ke-2.Jakarta.Balai Penerbit FKUI;2002.
6. Centers for Disease Control and Prevention. Travel-associated dengueUnited States.2005
7. World Health Organization. Buku Saku Pelayanan Kesehatan Anak di RS.
DepKes RI. 2008
8. Soetjiningsih. Tumbuh Kembang Anak. ECG. 1995
9. Current Diagnosis & Treatment Pediatric 19th Edition. Lange.
10.Wills BA et al. Comparison of three fluid solutions for resuscitation in
dengue shock syndrome.New England Journal Medicine, 2005,353: 877889
11.Nimmannitya S et al.Dengue and Chikungunya virus
infection.Observations on hospitalized patients with haemorhagic fever.
American Journal of Tropical Medicine and Hygiene.2009
12.Duangmala, T. Unusual Clinical Manifestations of Dengue Infection in
Children in a Tertiary Care Hospital in Northeast Thailand. Asian
Biomedicine Vol.8 No 1. February,2014.

25

26

You might also like