Professional Documents
Culture Documents
SALINAN
PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN
NOMOR 5 TAHUN 2015
TENTANG
ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KOORDINATOR
BIDANG PEREKONOMIAN
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN,
Menimbang
Nomor
Koordinator
Tahun
Bidang
2015
Perekonomian,
tentang
Kementerian
perlu
menetapkan
: 1. Undang-Undang
Nomor
39
Tahun
2008
tentang
Presiden
Nomor
Kementerian
Tahun
Negara
2015
tentang
(Lembaran
Negara
Presiden
Nomor
Tahun
2015
tentang
MEMUTUSKAN ...
: PERATURAN
MENTERI
KOORDINATOR
BIDANG
koordinasi,
sinkronisasi,
dan
kebijakan
Kementerian/Lembaga
yang
pelaksanaan
yang
terkait
kebijakan
dengan
Kementerian/
isu
di
bidang
Perekonomian;
c. koordinasi ...
pelaksanaan
tugas,
pembinaan,
dan
jawab
Kementerian
Koordinator
Bidang
Perekonomian;
e. pengawasan
atas
pelaksanaan
tugas
di
lingkungan
melaksanakan
dimaksud
dalam
tugas
Pasal
dan
dan
fungsi
Pasal
3,
sebagaimana
Kementerian
Kementerian Perindustrian;
d. Kementerian Perdagangan;
e.
f.
Kementerian Pertanian;
g.
j.
BAB II ...
organisasi
Kementerian
Koordinator
Bidang
Deputi
Bidang
Koordinasi
Ekonomi
Kreatif,
g.
h. Deputi
Bidang
Koordinasi
Kerja
Sama
Ekonomi
Internasional;
i.
j.
Kementerian
Koordinator
dipimpin
oleh
Kementerian
Koordinator
mempunyai
tugas
7,
Sekretariat
Kementerian
Koordinator
menyelenggarakan fungsi:
a. koordinasi
kegiatan
Kementerian
Koordinator
Bidang
Perekonomian;
b. koordinasi
dan
penyusunan
rencana
dan
program
ketatausahaan,
kerumahtanggaan,
kepegawaian,
kerjasama,
hubungan
keuangan,
masyarakat,
f.
koordinasi
dan
penyusunan
peraturan
perundang-
penyelenggaraan
pengelolaan
barang
milik/kekayaan
Bagian Kedua
Susunan Organisasi
Pasal 9
Sekretariat Kementerian Koordinator terdiri atas:
a. Biro Perencanaan;
b. Biro Hukum, Persidangan, dan Hubungan Masyarakat;
c.
Bagian Ketiga
Biro Perencanaan
Pasal 10
Biro
Perencanaan
mempunyai
tugas
melaksanakan
organisasi
dan
tata
laksana
di
lingkungan
Pasal 11 ...
Kementerian
dan program di
Koordinator
Bidang
Perekonomian;
b. pelaksanaan penataan organisasi dan tata laksana di
lingkungan
Kementerian
Koordinator
Bidang
Perekonomian;
c.
lingkungan
Kementerian
Koordinator
Bidang
Perekonomian;
d. pelaksanaan pengelolaan data dan sistem informasi di
lingkungan
Kementerian
Koordinator
Bidang
Perekonomian; dan
e.
Program
melaksanakan
dan
penyiapan
Anggaran
koordinasi
mempunyai
dan
tugas
penyusunan
penyusunan
rencana
program
jangka
program
dan
anggaran
di
lingkungan
penyiapan
penyusunan
anggaran
di
lingkungan
dan
evaluasi
program
dan
anggaran
(1) Subbagian
mempunyai
Penyusunan
tugas
Program
menyiapkan
dan
bahan
Anggaran
penyusunan
program
dan
anggaran,
penyusunan
Penyusunan
mempunyai
tugas
Program
menyiapkan
dan
bahan
Anggaran
II
penyusunan
program
dan
anggaran,
penyusunan
Deputi
Bidang
Koordinasi
Percepatan
evaluasi
program
dan
anggaran
Kementerian
penyiapan
penataan
organisasi
dan
tata
17,
Bagian
Organisasi
dan
Tata
Laksana
menyelenggarakan fungsi:
a. penyusunan rencana kebutuhan penataan organisasi dan
tata laksana;
b. penyusunan
analisis
jabatan,
evaluasi
jabatan,
dan
f.
Pasal 20
(1) Subbagian Organisasi mempunyai tugas menyiapkan
penyusunan rencana kebutuhan penataan organisasi,
analisis jabatan, evaluasi jabatan, dan analisis beban
kerja
serta
monitoring
lingkungan
dan
Kementerian
evaluasi
organisasi
Koordinator
di
Bidang
Perekonomian.
(2) Subbagian Tata Laksana mempunyai tugas menyiapkan
penyusunan rencana kebutuhan penataan tata laksana,
sistem dan prosedur kerja dan peta bisnis proses serta
monitoring dan evaluasi tata laksana di lingkungan
Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian.
(3) Subbagian Monitoring dan Evaluasi Reformasi Birokrasi
mempunyai tugas menyiapkan bahan monitoring dan
evaluasi
serta
pengelolaan
dokumentasi
reformasi
Pasal 21 ...
Data
dan
Sistem
Informasi
mempunyai
tugas
21,
Bagian
Data
dan
Sistem
Informasi
menyelenggarakan fungsi:
a. pengumpulan data terkait isu koordinasi di bidang
perekonomian;
b. pengolahan dan penyajian data terkait isu koordinasi di
bidang perekonomian; dan
c.
pengelolaan dan
lingkungan
Kementerian
Koordinator
di
Bidang
Perekonomian.
Pasal 23
Bagian Data dan Sistem Informasi terdiri atas:
a. Subbagian Pengumpulan Data;
b. Subbagian Pengolahan dan Penyajian Data; dan
c.
(1) Subbagian
Pengumpulan
Data
mempunyai
tugas
Kementerian
Koordinator
di
Bidang
Perekonomian.
Pasal 25
Bagian
Fasilitasi
melaksanakan
Penguatan
fasilitasi
Kinerja
penguatan
mempunyai
kinerja
tugas
Kementerian
Pasal 26
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam
Pasal
25,
Bagian
Fasilitasi
Penguatan
Kinerja
menyelenggarakan fungsi:
a. pelaksanaan pengembangan sistem manajemen kinerja
Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian;
b. pelaksanaan
analisis
kualitas
capaian
kinerja
Pasal 27 ...
(1) Subbagian
Pengembangan
mempunyai
tugas
Manajemen
menyiapkan
Kinerja
pelaksanaan
melakukan
fasilitasi
penyiapan
bahan
dan
Hukum,
Persidangan,
dan
Hubungan
Masyarakat
dan
hubungan
masyarakat
di
lingkungan
Pasal 30 ...
Hukum,
Persidangan
dan
Hubungan
Masyarakat
dan
penyusunan
peraturan
rapat-rapat
koordinasi
menyelenggarakan fungsi:
a. pelaksanaan
koordinasi
perundang-undangan;
b. pelaksanaan advokasi hukum;
c.
fasilitasi
persidangan
dan
lingkungan
Kementerian
Koordinator
Bidang
Perekonomian; dan
e.
di
lingkungan
Kementerian
Koordinator
Bidang
Perekonomian.
Pasal 33 ...
koordinasi
dan
penyusunan
peraturan
analisis
dan
harmonisasi
peraturan
dokumentasi
peraturan
perundang-
di
lingkungan
Kementerian
(1) Subbagian
mempunyai
Analisis
tugas
harmonisasi
Peraturan
menyiapkan
peraturan
Perundang-undangan
bahan
analisis
perundang-undangan
dan
dan
mempunyai
tugas
menyiapkan
bahan
Kementerian
Koordinator
Bidang
Perekonomian.
(3) Subbagian
Advokasi
menyiapkan
bahan
Hukum
advokasi
mempunyai
hukum
di
tugas
lingkungan
Persidangan
mempunyai
tugas
melaksanakan
koordinasi
serta
rapat
pimpinan
Kementerian
kerja,
dan
forum
koordinasi
serta
rapat
(1) Subbagian
Penyiapan
Persidangan
mempunyai
tugas
transkripsi, dan
notulensi rapat
melakukan
penatausahaan
risalah
dan
digitalisasi
dan
forum
koordinasi
serta
rapat
pimpinan
Pasal 40
Bagian
Hubungan
Masyarakat
mempunyai
tugas
Hubungan
Kelembagaan
dan
Pengelolaan
Opini Publik;
b. Subbagian Layanan Pengaduan dan Informasi Publik; dan
c.
Subbagian Publikasi.
Pasal 43
(1) Subbagian
Hubungan
Kelembagaan
dan
Pengelolaan
masyarakat
antar
lembaga
terkait
isu
Publikasi
mempunyai
tugas
menyiapkan
Pasal 45
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam
Pasal
44,
Bagian
Fasilitasi
Penyiapan
Naskah
Menteri
dokumen
terkait
menyelenggarakan fungsi:
a. pengumpulan
dan
pengolahan
dan
penyajian
informasi
perkembangan
Pasal 46
Bagian Fasilitasi Penyiapan Naskah Menteri terdiri atas:
a. Subbagian Fasilitasi Penyiapan Naskah Menteri I;
b. Subbagian Fasilitasi Penyiapan Naskah Menteri II; dan
c.
(1) Subbagian
mempunyai
Fasilitasi
tugas
Penyiapan
melakukan
Naskah
fasilitasi
Menteri
penyiapan,
serta
penyampaian
informasi
perkembangan
Fasilitasi
tugas
Penyiapan
melakukan
Naskah
Menteri
II
fasilitasi
penyiapan,
serta
kebijakan
penyampaian
pada
lingkup
informasi
bidang
perkembangan
koordinasi
pangan,
Fasilitasi
tugas
Penyiapan
melakukan
Naskah
fasilitasi
Menteri
III
penyiapan,
serta
pada
penyampaian
lingkup
informasi
bidang
perkembangan
koordinasi
ekonomi
barang/jasa
di
lingkungan
Kementerian
pelaksanaan
urusan
kerumahtanggaan
dan
Sumber
melaksanakan
Daya
urusan
Manusia
mempunyai
kepegawaian
di
tugas
lingkungan
penatausahaan kepegawaian.
Pasal 53 ...
(1) Subbagian
mempunyai
Perencanaan
tugas
Sumber
menyiapkan
Daya
Manusia
penyusunan
rencana
di
lingkungan
Kementerian
Koordinator
Bidang Perekonomian.
(2) Subbagian
Mutasi
dan
Penilaian
Prestasi
Kerja
Pengembangan
Sumber
Daya
Manusia
Kementerian
Koordinator
Bidang
Perekonomian.
Pasal 55
Bagian Keuangan mempunyai tugas melaksanakan urusan
keuangan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian.
Pasal 56
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 55, Bagian Keuangan menyelenggarakan fungsi:
a. pengelolaan urusan perbendaharaan;
b. pelaksanaan verifikasi dokumen pengelolaan anggaran;
c. penyusunan ...
Bidang Perekonomian.
Pasal 57
Bagian Keuangan terdiri atas:
a. Subbagian Verifikasi I;
b. Subbagian Verifikasi II; dan
c.
Pasal 58
(1) Subbagian
urusan
Verifikasi
mempunyai tugas
perbendaharaan
dan
melakukan
verifikasi
dokumen
perbendaharaan
pengelolaan
anggaran
dan
pada
verifikasi
Sekretariat
dokumen
Kementerian
Akuntansi
dan
Pelaporan
Keuangan
teknis
pelaksanaan
anggaran,
akuntansi
pengelolaan
barang
milik
negara
dan
59,
Bagian
Pengelolaan
Barang
Milik
Negara
menyelenggarakan fungsi:
a. penyusunan rencana pengadaan barang/jasa;
b. pelaksanaan koordinasi pengadaan barang/jasa;
c.
penatausahaan,
pendistribusian,
dan
penyusunan
pendistribusian,
dan
penyusunan
Layanan
Pengadaan
penyiapan
mempunyai
penyusunan
rencana
tugas
dan
tugas
menyiapkan
penatausahaan,
urusan
kerumahtanggaan,
ketatausahaan,
dan kearsipan.
Pasal 64
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam
Pasal
63,
Bagian
Rumah
Tangga
dan
Tata
Usaha
menyelenggarakan fungsi:
a. pengelolaan ruang dan konsumsi rapat, fasilitas kantor,
dan pengamanan di lingkungan Kementerian Koordinator
Bidang Perekonomian;
b. pengelolaan urusan keprotokolan pimpinan Kementerian
Koordinator Bidang Perekonomian; dan
c.
Menteri
Koordinator,
Sekretaris
f.
Tata
Usaha
Menko
mempunyai
tugas
Tata
Usaha
Sesmenko
mempunyai
tugas
kerumahtanggaan
Sekretaris
Kementerian
Koordinator.
(6) Subbagian
Tata
Usaha
Staf
Ahli
mempunyai
tugas
tugas
menyelenggarakan
koordinasi
dan
pelaksanaan
kebijakan
Kementerian/
pembangunan
penguatan
keuangan
berbasis
nasional;
d. pengendalian
pelaksanaan
kebijakan
di
bidang
dan
sinkronisasi
kebijakan
di
bidang
f.
Deputi
koordinasi
Fiskal
dan
pembangunan
mempunyai
sinkronisasi
kapasitas
tugas
kebijakan
fiskal
negara,
menyiapkan
di
bidang
menyiapkan
pembangunan
menyiapkan
koordinasi
kapasitas
dan
fiskal
sinkronisasi
negara,
dan
perumusan
penerimaan
negara
serta
menyiapkan
bahan
Pasal 77
(1) Subbidang
menyiapkan
Penerimaan
bahan
Pajak
koordinasi
mempunyai
dan
tugas
sinkronisasi
pelaksanaan
kebijakan
Kementerian/
pelaksanaan
kebijakan
Kementerian/
menyiapkan
bahan
koordinasi
dan
sinkronisasi
dan
pelaksanaan
kebijakan
Kementerian/
Pengeluaran
menyiapkan
bahan
Negara
koordinasi
mempunyai
dan
tugas
sinkronisasi
pelaksanaan
kebijakan
Kementerian/
koordinasi
penetapan,
pengendalian
dan
dan
sinkronisasi
pelaksanaan
pelaksanaan
perumusan,
kebijakan
kebijakan
serta
Kementerian/
Program
dan
Tata
Kelola
mempunyai
tugas
sistem
informasi
pada
Deputi
Bidang
bahan
penyusunan
laporan
akuntabilitas
Pasal 85 ...
ketatausahaan
dan
sistem
informasi,
Bagian Keempat
Asisten Deputi Moneter dan Neraca Pembayaran
Pasal 86
Asisten Deputi Moneter dan Neraca Pembayaran mempunyai
tugas menyiapkan koordinasi dan sinkronisasi perumusan,
penetapan,
dan
pelaksanaan
kebijakan
Kementerian/
Pasal 87
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam
pasal 86, Asisten Deputi Moneter dan Neraca Pembayaran
menyelenggarakan fungsi:
a. koordinasi ...
Neraca
Pembayaran
dan
Posisi
Investasi
Internasional.
Pasal 89
Bidang
Moneter
mempunyai
tugas
menyiapkan
bahan
Stabilitas
Moneter
bahan
koordinasi
penetapan,
dan
mempunyai
dan
tugas
sinkronisasi
pelaksanaan
kebijakan
di bidang
stabilitas moneter.
(2) Subbidang
Stabilitas
Pembayaran
Sistem
mempunyai
Keuangan
tugas
dan
Sistem
menyiapkan
bahan
kebijakan
Kementerian/Lembaga
yang
sistem
pembayaran
dan
pemantauan,
analisis,
stabilitas
sistem
keuangan
dan
sistem
pembayaran.
Pasal 93 ...
tugas
menyiapkan
sinkronisasi
perumusan,
bahan
penetapan,
koordinasi
dan
dan
pelaksanaan
Pasal 96 ...
bahan
perumusan,
koordinasi
penetapan,
dan
dan
sinkronisasi
pelaksanaan
kebijakan
Analisis
Posisi
Investasi
Internasional
mempunyai
sinkronisasi
tugas
perumusan,
menyiapkan
penetapan,
koordinasi
dan
dan
pelaksanaan
Pasal 100
Bidang Ekonomi Daerah mempunyai tugas menyiapkan
bahan koordinasi dan sinkronisasi perumusan, penetapan,
dan
pelaksanaan
kebijakan
Kementerian/Lembaga
yang
dan
pelaksanaan
kebijakan
Kementerian/
dan
pelaksanaan
kebijakan
Kementerian/
dan
pelaksanaan
kebijakan
Kementerian/
Pasal 102
Bidang Ekonomi Daerah terdiri atas:
a. Subbidang Ekonomi Kawasan Barat Indonesia; dan
b. Subbidang Ekonomi Kawasan Timur Indonesia.
Pasal 103
(1) Subbidang Ekonomi Kawasan Barat Indonesia mempunyai
tugas menyiapkan bahan koordinasi dan sinkronisasi
perumusan,
penetapan,
dan
pelaksanaan
kebijakan
dan
pemantauan,
penetapan,
dan
pelaksanaan
kebijakan
Pasal 105
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam
pasal 104, Bidang Sektor Riil menyelenggarakan fungsi:
Sektor
menyiapkan
perumusan,
Riil
bahan
Barang
mempunyai
koordinasi
penetapan,
dan
dan
tugas
sinkronisasi
pelaksanaan
kebijakan
bahan
koordinasi
dan
sinkronisasi
perumusan,
Bagian Keenam
Asisten Deputi Pasar Modal dan Lembaga Keuangan
Pasal 108
Asisten
Deputi
mempunyai tugas
perumusan,
Pasar
Modal
dan
Lembaga
Keuangan
penetapan,
pelaksanaan
kebijakan,
dan
dan
sinkronisasi
perumusan
kebijakan
dan
pembangunan
penguatan
keuangan
berbasis
nasional;
c. pengendalian
pelaksanaan
kebijakan
di
bidang
koordinasi
dan
sinkronisasi
perumusan,
tugas
menyiapkan
bahan
koordinasi
dan
pengendalian
pelaksanaan
kebijakan
Kementerian/
pembangunan
penguatan
keuangan
berbasis
nasional; dan
e.
koordinasi
dan
sinkronisasi
perumusan,
koordinasi
dan
sinkronisasi
perumusan,
kebijakan
Kementerian/Lembaga
yang
pembangunan
serta
penguatan
pemantauan,
keuangan
analisis,
berbasis
evaluasi
dan
Pasal 115
Bidang Perbankan mempunyai tugas menyiapkan bahan
koordinasi dan sinkronisasi perumusan, penetapan, dan
pelaksanaan kebijakan Kementerian/Lembaga yang terkait
dengan isu di bidang perbankan.
Pasal 116 ...
dan
pelaksanaan
kebijakan
Kementerian/
dan
pelaksanaan
kebijakan
Kementerian/
tentang
masalah
dan
kegiatan
di
bidang
mempunyai
tugas
Perbankan
bahan
Umum
koordinasi
penetapan,
Kementerian/Lembaga
dan
yang
dan
sinkronisasi
pelaksanaan
terkait
isu
kebijakan
di
bidang
di bidang
perbankan umum.
(2) Subbidang
menyiapkan
perumusan,
Perbankan
bahan
Syariah
koordinasi
penetapan,
Kementerian/Lembaga
dan
yang
mempunyai
dan
tugas
sinkronisasi
pelaksanaan
kebijakan
koordinasi
dan
sinkronisasi
perumusan,
menyelenggarakan fungsi:
a. koordinasi dan sinkronisasi perumusan, penetapan, dan
pelaksanaan
kebijakan
Kementerian/Lembaga
yang
pelaksanaan
kebijakan
dan
pengendalian
pelaksanaan
kebijakan
Kementerian/
usaha
agro
dan
industri
strategis
dan
serta
pengendalian
pelaksanaan
kebijakan
Milik
Negara
usaha
energi,
logistik
dan
Milik
Negara
usaha
energi,
logistik
dan
perhubungan.
Pasal 126
Bidang Badan Usaha Milik Negara Usaha Jasa mempunyai
tugas
menyiapkan
perumusan,
bahan
penetapan,
koordinasi
pelaksanaan
dan
sinkronisasi
kebijakan
dan
dan
pelaksanaan
kebijakan
Kementerian/
Negara
usaha
jasa
keuangan
dan
jasa
non
keuangan; dan
d. pemantauan dan penyiapan bahan analisis, evaluasi dan
pelaporan tentang masalah dan kegiatan di bidang Badan
Usaha Milik Negara usaha jasa keuangan dan jasa non
keuangan.
Pasal 128
Bidang Badan Usaha Milik Negara Usaha Jasa terdiri atas:
a. Subbidang Usaha Jasa Keuangan; dan
b. Subbidang Usaha Jasa Non Keuangan.
Pasal 129
(1) Subbidang
Keuangan
Badan
Usaha
mempunyai
Milik
tugas
Negara
Usaha
menyiapkan
Jasa
bahan
Kementerian/Lembaga
dan
pemantauan,
bahan
koordinasi
dan
sinkronisasi
dan
pelaksanaan
kebijakan
pemantauan,
analisis,
Kementerian/
evaluasi
dan
dan
bertanggung
jawab
kepada
Menteri
Koordinator.
(2) Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Pertanian dipimpin
oleh Deputi.
Pasal 131
Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Pertanian mempunyai
tugas
menyelenggarakan
koordinasi
dan
sinkronisasi
pelaksanaan
kebijakan
Kementerian/
pelaksanaan
kebijakan
di
bidang
pengendalian
pelaksanaan
kebijakan
di
bidang
ketersediaan
sarana
prasarana
pangan
dan
pertanian;
g. koordinasi, sinkronisasi, dan perumusan kebijakan di
bidang penanggulangan kemiskinan petani;
h. pemantauan, analisis, evaluasi, dan pelaporan di bidang
pangan dan pertanian; dan
i. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Menteri
Koordinator.
Bagian Kedua
Susunan Organisasi
Pasal 133
Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Pertanian terdiri atas:
a. Asisten Deputi Pangan;
b. Asisten Deputi Peternakan dan Perikanan;
c.
f.
tugas menyiapkan
kebijakan
dan
pengendalian
pelaksanaan
ketersediaan
dan
stabilitas
harga
pangan,
di
dan
pelaksanaan
kebijakan
di
bidang
di
137,
Bidang
Produksi
dan
Distribusi
Pangan
menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan koordinasi dan sinkronisasi perumusan,
penetapan, dan pelaksanaan kebijakan Kementerian/
Lembaga yang terkait dengan isu di bidang produksi dan
distribusi pangan;
b.penyiapan ...
Pengendalian
Kebijakan
Produksi
dan
Distribusi Pangan.
Pasal 140
(1) Subbidang Analisis Kebijakan Produksi dan Distribusi
Pangan mempunyai tugas menyiapkan bahan koordinasi
dan
sinkronisasi
pelaksanaan
serta
perumusan,
analisis
penetapan,
kebijakan
dan
Kementerian/
Pengendalian
Kebijakan
Produksi
dan
pelaksanaan
kebijakan
Kementerian/
kebijakan
di
bidang
ketersediaan
dan
di bidang
Pasal 142
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam
Pasal
141,
Bidang
Konsumsi
dan
Cadangan
Pangan
menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan koordinasi dan sinkronisasi perumusan,
penetapan, dan pelaksanaan kebijakan Kementerian/
Lembaga yang terkait dengan isu di bidang konsumsi dan
cadangan pangan;
b. penyiapan bahan pengendalian pelaksanaan kebijakan
Kementerian/Lembaga yang terkait dengan isu di bidang
konsumsi dan cadangan pangan; dan
c. pemantauan, analisis, evaluasi dan pelaporan tentang
masalah dan kegiatan di bidang konsumsi dan cadangan
pangan.
Pengendalian
Kebijakan
Konsumsi
dan
Cadangan Pangan.
Pasal 144
(1) Subbidang Analisis Kebijakan Konsumsi dan Cadangan
Pangan mempunyai tugas menyiapkan bahan koordinasi
dan sinkronisasi perumusan, penetapan, dan pelaksanaan
serta
analisis
kebijakan
Kementerian/Lembaga
yang
Pengendalian
Kebijakan
Konsumsi
dan
pelaksanaan
kebijakan
Kementerian/
pangan,
dan
pemantauan,
evaluasi
dan
di bidang
Pasal 145
Bidang
Program
dan
Tata
Kelola
mempunyai
tugas
145,
Bidang
Program
dan
Tata
Kelola
menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan penyusunan rencana program dan anggaran di
lingkungan
Deputi
Bidang
Koordinasi
Pangan
dan
Pertanian;
b. penyelarasan rencana kerja dan anggaran di lingkungan
Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Pertanian;
c. pengelolaan anggaran dan administrasi keuangan pada
Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Pertanian;
d. pengelolaan ketatausahaan Deputi Bidang Koordinasi
Pangan dan Pertanian;
e. pelaksanaan dukungan administrasi kepegawaian pada
Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Pertanian;
f. pengelolaan
sistem
informasi
pada
Deputi
Bidang
bahan
penyusunan
laporan
akuntabilitas
ketatausahaan
dan
sistem
informasi,
koordinasi
dan
sinkronisasi
perumusan,
dan
pengembangan
pengendalian
komoditi
pelaksanaan
orientasi
ekspor
kebijakan
di
bidang
149,
Asisten
Deputi
Peternakan
dan
Perikanan
menyelenggarakan fungsi:
a. koordinasi ...
dan
kegiatan
di
bidang
peternakan
dan
perikanan.
Pasal 151
Asisten Deputi Peternakan dan Perikanan terdiri atas:
a. Bidang Peternakan; dan
b. Bidang Perikanan.
Pasal 152
Bidang Peternakan mempunyai tugas menyiapkan bahan
koordinasi dan sinkronisasi perumusan, penetapan, dan
pelaksanaan
kebijakan
serta
pengendalian
pelaksanaan
pelaksanaan
dan
pengendalian
pelaksanaan
komoditi
orientasi
ekspor
di
bidang
peternakan.
(2) Subbidang
mempunyai
Pengendalian
tugas
Kebijakan
Peternakan
kebijakan
Kementerian/Lembaga
yang
pengendalian
pengembangan
komoditi
pelaksanaan
orientasi
ekspor
kebijakan
di
bidang
kebijakan
serta
pengendalian
pelaksanaan
pelaksanaan
dan
pengendalian
pelaksanaan
Analisis
Kebijakan
Perikanan
mempunyai
komoditi
orientasi
ekspor
di
bidang
perikanan.
(2) Subbidang Pengendalian Kebijakan Perikanan mempunyai
tugas
menyiapkan
bahan
pengendalian
pelaksanaan
bidang
pengendalian
perikanan,
pelaksanaan
dan
menyiapkan
kebijakan
bahan
pengembangan
dan
pengembangan
pengendalian
komoditi
pelaksanaan
orientasi
ekspor
kebijakan
di
bidang
dan
kegiatan
di
bidang
perkebunan
dan
hortikultura.
Pasal 162
Asisten Deputi Perkebunan dan Hortikultura terdiri atas:
a. Bidang Perkebunan; dan
b. Bidang Hortikultura.
Pasal 163...
Pasal 163
Bidang Perkebunan mempunyai tugas menyiapkan bahan
koordinasi dan sinkronisasi perumusan, penetapan, dan
pelaksanaan
kebijakan
serta
pengendalian
pelaksanaan
bahan
koordinasi
penetapan,
dan
dan
sinkronisasi
pelaksanaan
kebijakan
bahan
dan
koordinasi
dan
sinkronisasi,
pelaksanaan
dan
pengendalian
bidang
koordinasi
perkebunan,
dan
dan
sinkronisasi,
menyiapkan
bahan
perumusan
dan
Pengendalian
mempunyai
pelaksanaan
terkait
tugas
menyiapkan
kebijakan
dengan
Kebijakan
isu
di
Perkebunan
bahan
pengendalian
Kementerian/Lembaga
bidang
yang
perkebunan,
dan
di bidang
kebijakan
serta
pengendalian
pelaksanaan
bahan
perumusan,
koordinasi
penetapan,
dan
dan
sinkronisasi
pelaksanaan
kebijakan
bahan
perumusan
dan
koordinasi
dan
sinkronisasi,
pelaksanaan
dan
pengendalian
melakukan
penyiapan
bahan
koordinasi
dan
analisis
kebijakan
Kementerian/Lembaga
yang
koordinasi
dan
sinkronisasi,
perumusan
dan
Pengendalian
tugas
Kebijakan
menyiapkan
bahan
Hortikultura
pengendalian
pelaksanaan
kebijakan
pengembangan
perumusan
kebijakan
ketersediaan
sarana
c. koordinasi ...
ketersediaan
sarana
prasarana
pangan
dan
pertanian; dan
d. pemantauan, analisis, evaluasi dan pelaporan tentang
masalah dan kegiatan di bidang prasarana dan sarana
pangan dan pertanian.
Pasal 173
Asisten Deputi Prasarana dan Sarana Pangan dan Pertanian
terdiri atas:
a. Bidang Prasarana Pangan dan Pertanian; dan
b. Bidang Sarana Pangan dan Pertanian.
Pasal 174
Bidang Prasarana Pangan dan Pertanian mempunyai tugas
menyiapkan bahan koordinasi dan sinkronisasi perumusan,
penetapan, dan pelaksanaan kebijakan serta pengendalian
pelaksanaan kebijakan Kementerian/Lembaga yang terkait
dengan isu di bidang prasarana pangan dan pertanian, dan
menyiapkan bahan koordinasi dan sinkronisasi perumusan
kebijakan di bidang ketersediaan prasarana pangan dan
pertanian.
Pasal 175
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam
Pasal
174,
Bidang
Prasarana
Pangan
dan
Pertanian
menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan koordinasi dan sinkronisasi perumusan,
penetapan, dan pelaksanaan kebijakan Kementerian/
Lembaga yang terkait dengan isu di bidang prasarana
pangan dan pertanian;
b. penyiapan ...
mempunyai
tugas
menyiapkan
bahan
serta
analisis
kebijakan
Kementerian/
sinkronisasi
perumusan
kebijakan
ketersediaan
mempunyai
pengendalian
tugas
pelaksanaan
menyiapkan
kebijakan
bahan
Kementerian/
koordinasi
dan
sinkronisasi
perumusan
178,
Bidang
Sarana
Pangan
dan
Pertanian
menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan koordinasi dan sinkronisasi perumusan,
penetapan, dan pelaksanaan kebijakan Kementerian/
Lembaga yang terkait dengan isu di bidang sarana pangan
dan pertanian;
b. penyiapan bahan pengendalian pelaksanaan kebijakan
Kementerian/Lembaga yang terkait dengan isu di bidang
sarana pangan dan pertanian;
c. penyiapan bahan koordinasi dan sinkronisasi perumusan
kebijakan di bidang ketersediaan sarana pangan dan
pertanian; dan
d. pemantauan, analisis, evaluasi dan pelaporan tentang
masalah dan kegiatan di bidang sarana pangan dan
pertanian.
Pasal 180
Bidang Sarana Pangan dan Pertanian terdiri atas:
a. Subbidang
Analisis
Pertanian; dan
Kebijakan
Sarana
Pangan
dan
b. Subbidang
Analisis
Kebijakan
Sarana
Pangan
dan
serta
analisis
kebijakan
Kementerian/
mempunyai
pengendalian
tugas
pelaksanaan
menyiapkan
kebijakan
bahan
Kementerian/
tugas menyiapkan
kebijakan
serta
pengendalian
pelaksanaan
perumusan
kebijakan
di
bidang
penanggulangan
kemiskinan petani.
Pasal 183 ...
dan
sinkronisasi
perumusan
kebijakan
185,
Bidang
Pengembangan
Usaha
Agribisnis
menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan koordinasi dan sinkronisasi perumusan,
penetapan, dan pelaksanaan kebijakan Kementerian/
Lembaga yang terkait dengan isu di bidang pengembangan
usaha agribisnis;
b. penyiapan bahan koordinasi dan sinkronisasi perumusan
kebijakan penanggulangan kemiskinan petani;
c. penyiapan bahan pengendalian pelaksanaan kebijakan
Kementerian/Lembaga yang terkait dengan isu di bidang
pengembangan usaha agribisnis; dan
d. pemantauan, analisis, evaluasi dan pelaporan tentang
masalah dan kegiatan di bidang pengembangan usaha
agribisnis.
Pasal 187
Bidang Pengembangan Usaha Agribisnis terdiri atas:
a. Subbidang Analisis Kebijakan Pengembangan Usaha
Agribisnis; dan
b. Subbidang Pengendalian Kebijakan Pengembangan Usaha
Agribisnis.
Analisis
Kebijakan
mempunyai
tugas
Pengembangan
Usaha
menyiapkan
bahan
serta
analisis
kebijakan
Kementerian/
perumusan
kebijakan
penanggulangan
kemiskinan petani.
(2) Subbidang Pengendalian Kebijakan Pengembangan Usaha
Agribisnis
mempunyai
pengendalian
tugas
pelaksanaan
menyiapkan
kebijakan
bahan
Kementerian/
agribisnis,
dan
pemantauan,
evaluasi
dan
di bidang
Kelembagaan
Agribisnis
mempunyai
tugas
a. penyiapan .
Pengendalian
Kebijakan
Kelembagaan
Agribisnis.
Pasal 192
(1) Subbidang Analisis Kebijakan Kelembagaan Agribisnis
mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan koordinasi
dan sinkronisasi perumusan, penetapan, dan pelaksanaan
serta
analisis
kebijakan
Kementerian/Lembaga
yang
Pengendalian
mempunyai
pengendalian
Kebijakan
tugas
pelaksanaan
Kelembagaan
menyiapkan
kebijakan
bahan
Kementerian/
dan
Lingkungan
Hidup
mempunyai
tugas
pengelolaan
energi,
sumber
daya
alam,
dan
lingkungan hidup.
Pasal 195
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 194, Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan Energi,
Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup menyelenggarakan
fungsi:
a. koordinasi dan sinkronisasi perumusan, penetapan, dan
pelaksanaan kebijakan Kementerian/Lembaga yang terkait
dengan isu di bidang pengelolaan energi, sumber daya
alam, dan lingkungan hidup;
b. pengendalian ...
pelaksanaan
kebijakan
Kementerian/
pelaksanaan
sumber
daya
kebijakan
alam
dan
di
bidang
pengendalian
f.
koordinasi
dan
sinkronisasi
tugas
perumusan,
kelola
di
lingkungan
Deputi
Bidang
Koordinasi
197,
Asisten
Deputi
Produktivitas
Energi
menyelenggarakan fungsi:
a. koordinasi dan sinkronisasi perumusan, penetapan, dan
pelaksanaan kebijakan Kementerian/Lembaga yang terkait
dengan isu di bidang produktivitas energi konvensional
dan non konvensional;
b. koordinasi dan sinkronisasi perumusan kebijakan di
bidang percepatan produktivitas energi;
c. pengendalian pelaksanaan kebijakan di bidang percepatan
produktivitas energi;
d. pengendalian
pelaksanaan
kebijakan
Kementerian/
di
lingkungan
Deputi
Bidang
Koordinasi
pengendalian
pelaksanaan
kebijakan
di
bidang
200,
Bidang
Produktivitas
Energi
Konvensional
menyelenggarakan fungsi :
a. penyiapan bahan koordinasi dan sinkronisasi perumusan,
penetapan, dan pelaksanaan kebijakan Kementerian/
Lembaga yang terkait dengan isu di bidang produktivitas
hulu dan hilir energi konvensional;
b. penyiapan ...
Produktivitas
Hulu
Energi
Konvensional
serta
pengendalian
pelaksanaan
kebijakan
koordinasi
dan
sinkronisasi
perumusan
dan
hulu
energi
konvensional
serta
Produktivitas
Hilir
Energi
Konvensional
serta
pengendalian
pelaksanaan
kebijakan
koordinasi
dan
sinkronisasi
perumusan
dan
menyiapkan
bahan
koordinasi
dan
sinkronisasi
dan
menyiapkan
bahan
koordinasi
dan
serta
pengendalian
pelaksanaan
kebijakan
hulu
menyiapkan
bahan
energi
non
koordinasi
konvensional,
dan
dan
sinkronisasi
percepatan
produktivitas
hulu
energi
non
di bidang
serta
pengendalian
pelaksanaan
kebijakan
hilir
menyiapkan
bahan
energi
non
koordinasi
konvensional,
dan
dan
sinkronisasi
percepatan
produktivitas
hilir
energi
non
di bidang
Program
dan
Tata
Kelola
mempunyai
tugas
sistem
informasi
pada
Deputi
Bidang
bahan
penyusunan
laporan
akuntabilitas
ketatausahaan
dan
sistem
informasi,
Deputi
Bidang
Koordinasi
Pengelolaan
Energi,
Deputi
menyiapkan
Infrastruktur
koordinasi
dan
Energi
mempunyai
sinkronisasi
tugas
perumusan,
pelaksanaan
kebijakan
Kementerian/
c. pemantauan ...
Pasal 214
Asisten Deputi Infrastruktur Energi terdiri atas:
a. Bidang Infrastruktur Energi Konvensional; dan
b. Bidang Infrastruktur Energi Non Konvensional.
Pasal 215
Bidang Infrastruktur Energi Konvensional mempunyai tugas
menyiapkan bahan koordinasi dan sinkronisasi perumusan,
penetapan, dan pelaksanaan kebijakan serta pengendalian
pelaksanaan kebijakan Kementerian/Lembaga yang terkait
dengan isu di bidang infrastruktur energi konvensional.
Pasal 216
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam
Pasal
215,
Bidang
Infrastruktur
Energi
Konvensional
menyelenggarakan fungsi :
a. penyiapan bahan koordinasi dan sinkronisasi perumusan,
penetapan,
dan
pelaksanaan
kebijakan
Kementerian/
yang
terkait
dengan
isu
Pengolahan
dan
Distribusi
Energi
Konvensional.
Pasal 218
mempunyai
tugas
menyiapkan
bahan
di
bidang
eksplorasi,
produksi
dan
eksplorasi,
produksi
dan
transmisi
energi
konvensional.
(2) Subbidang
Konvensional
Pengolahan
mempunyai
dan
Distribusi
Energi
tugas
menyiapkan
bahan
di bidang
menyiapkan
bahan
koordinasi
dan
sinkronisasi
dan
pelaksanaan
kebijakan
Kementerian/
yang
terkait
dengan
isu
Pengolahan
Konvensional.
dan
Distribusi
Energi
Non
mempunyai
tugas
menyiapkan
bahan
Pengolahan
Konvensional
dan
mempunyai
Distribusi
tugas
Energi
menyiapkan
Non
bahan
Deputi
menyiapkan
Industri
koordinasi
Ekstraktif
dan
mempunyai
sinkronisasi
tugas
perumusan,
223,
Asisten
Deputi
Industri
Ekstraktif
menyelenggarakan fungsi:
a. koordinasi dan sinkronisasi perumusan, penetapan, dan
pelaksanaan kebijakan Kementerian/Lembaga yang terkait
dengan isu di bidang industri ekstraktif energi;
b. koordinasi dan sinkronisasi perumusan, penetapan, dan
pelaksanaan kebijakan Kementerian/Lembaga yang terkait
dengan isu di bidang industri ekstraktif mineral;
c. pengendalian
pelaksanaan
kebijakan
Kementerian/
Industri
Ekstraktif
Energi
mempunyai
tugas
isu
di bidang
industri
ekstraktif
energi, dan
menyiapkan ...
di
bidang
peningkatan
tata
kelola
industri
ekstraktif energi.
Pasal 227
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam
Pasal
226,
Bidang
Industri
Ekstraktif
Energi
menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan koordinasi dan sinkronisasi perumusan,
penetapan, dan pelaksanaan kebijakan Kementerian/
Lembaga yang terkait dengan isu di bidang industri
ekstraktif energi;
b. penyiapan bahan pengendalian pelaksanaan kebijakan
Kementerian/Lembaga yang terkait dengan isu di bidang
industri ekstraktif energi;
c. penyiapan bahan koordinasi dan sinkronisasi perumusan
kebijakan di bidang peningkatan tata kelola industri
ekstraktif energi; dan
d. pemantauan dan penyiapan bahan analisis, evaluasi dan
pelaporan tentang masalah dan kegiatan di bidang
industri ekstraktif energi.
Pasal 228
Bidang Industri Ekstraktif Energi terdiri atas:
a. Subbidang Analisis Kebijakan Industri Ekstraktif Energi;
dan
b. Subbidang Evaluasi Kebijakan Industri Ekstraktif Energi.
analisis
kebijakan
Kementerian/Lembaga
yang
bahan
koordinasi
dan
sinkronisasi
mempunyai
tugas
menyiapkan
bahan
pengendalian
Industri
Ekstraktif
Mineral
mempunyai
tugas
di
bidang
peningkatan
tata
kelola
industri
ekstraktif mineral.
Pasal 231
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam
Pasal
230,
Bidang
Industri
Ekstraktif
Mineral
menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan
analisis
kebijakan
Kementerian/Lembaga
yang
tugas
menyiapkan
kebijakan
bahan
pengendalian
Kementerian/Lembaga
yang
pemantauan,
evaluasi
dan
pelaporan
tentang
koordinasi
dan
sinkronisasi
tugas
perumusan,
234,
Asisten
Deputi
Tata
Kelola
Kehutanan
menyelenggarakan fungsi:
a. koordinasi dan sinkronisasi perumusan, penetapan, dan
pelaksanaan kebijakan Kementerian/Lembaga yang terkait
dengan isu di bidang pemanfaatan hasil hutan dan
pengelolaan kawasan hutan;
b. pengendalian
pelaksanaan
kebijakan
Kementerian/
Pemanfaatan
Hasil
Hutan
mempunyai
tugas
237,
Bidang
Pemanfaatan
Hasil
Hutan
menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan koordinasi dan sinkronisasi perumusan,
penetapan, dan pelaksanaan kebijakan Kementerian/
Lembaga yang terkait dengan isu di bidang pemanfaatan
hasil hutan kayu dan non kayu;
b. penyiapan bahan koordinasi perencanaan, penyusunan
dan pelaksanaan kebijakan di bidang pemanfaatan hasil
hutan kayu dan non kayu;
c. penyiapan ...
pelaksanaan
kebijakan
Kementerian/
di bidang
Pemanfaatan
Hasil
Hutan
Non
Kayu
serta
pengendalian
pelaksanaan
kebijakan
bidang
pengelolaan
sumber
daya
alam,
serta
Pasal 241
Bidang
Pengelolaan
Kawasan
Hutan
mempunyai
tugas
241,
Bidang
Pengelolaan
Kawasan
Hutan
menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan koordinasi dan sinkronisasi perumusan,
penetapan, dan pelaksanaan kebijakan Kementerian/
Lembaga yang terkait dengan isu di bidang penggunaan,
perlindungan dan rehabilitasi kawasan hutan;
b. penyiapan bahan pengendalian pelaksanaan kebijakan
Kementerian/Lembaga yang terkait dengan isu di bidang
penggunaan,
perlindungan
dan
rehabilitasi
kawasan
hutan; dan
c. pemantauan, analisis, evaluasi dan pelaporan tentang
masalah
dan
kegiatan
di
bidang
penggunaan,
Perlindungan
dan
Rehabilitasi
Kawasan
Hutan.
Pasal 244 ...
Penggunaan
Kawasan
Hutan
mempunyai
pelaksanaan
kebijakan
Kementerian/
di bidang
serta
pengendalian
pelaksanaan
kebijakan
dan
rehabilitasi
kawasan
hutan,
dan
di bidang
perlindungan dan
Bagian Ketujuh
Asisten Deputi Pelestarian Lingkungan Hidup
Pasal 245
Asisten Deputi Pelestarian Lingkungan Hidup mempunyai
tugas menyiapkan koordinasi dan sinkronisasi perumusan,
penetapan, dan pelaksanaan kebijakan serta pengendalian
pelaksanaan kebijakan Kementerian/Lembaga yang terkait
dengan isu di bidang pengendalian kerusakan dan pemulihan
lingkungan hidup.
Pasal 246
isu
di
bidang
pengendalian
kerusakan
dan
pelaksanaan
kebijakan
Kementerian/
dan
pemulihan
lingkungan
hidup
serta
Pengendalian
mempunyai
tugas
sinkronisasi
perumusan,
kebijakan
serta
Kerusakan
menyiapkan
bahan
penetapan,
pengendalian
Lingkungan
koordinasi
dan
pelaksanaan
Hidup
dan
pelaksanaan
kebijakan
dan
kegiatan
di
bidang
pencegahan
dan
serta
pengendalian
pelaksanaan
kebijakan
kerusakan
lingkungan
hidup,
dan
Pemulihan
Kerusakan
Lingkungan
Hidup
serta
pengendalian
pelaksanaan
kebijakan
kerusakan
lingkungan
hidup,
dan
bahan
koordinasi
penetapan,
dan
dan
sinkronisasi
pelaksanaan
kebijakan
bahan
koordinasi
dan
sinkronisasi
pelaksanaan
kebijakan
Kementerian/
di bidang
bahan
koordinasi
dan
sinkronisasi
pelaksanaan
kebijakan
Kementerian/
di bidang
Bidang
Koordinasi
Ekonomi
Kreatif,
Bidang
Koordinasi
Ekonomi
Kreatif,
tugas
menyelenggarakan
koordinasi
dan
terkait
dengan
isu
di
bidang
ekonomi
kreatif,
257,
Deputi Bidang
Koordinasi
Ekonomi
Kreatif,
industri
pengolahan
dan
sarana
pendukung
f.
koordinasi
dan
sinkronisasi
perumusan
koordinasi
dan
sinkronisasi
perumusan
Deputi
Bidang
Koordinasi
Ekonomi
Kreatif,
Ekonomi
Kreatif
mempunyai
tugas
sinkronisasi
perumusan,
kebijakan
serta
Berbasis
menyiapkan
bahan
penetapan,
pengendalian
Seni
dan
Budaya
koordinasi
dan
pelaksanaan
dan
pelaksanaan
kebijakan
di
bidang
pengembangan
industri
kreatif
dan
kegiatan
di
bidang
pengembangan,
Budaya
mempunyai
tugas
menyiapkan
bahan
dan
sinkronisasi
menyiapkan
perumusan
bahan
koordinasi
kebijakan
di
dan
bidang
pemantauan,
analisis, evaluasi
dan pelaporan
koordinasi
penetapan,
pengendalian
dan
dan
sinkronisasi
pelaksanaan
pelaksanaan
perumusan,
kebijakan
kebijakan
serta
Kementerian/
tugas
menyiapkan
perumusan,
serta
bahan
penetapan
pengendalian
koordinasi
dan
dan
pelaksanaan
pelaksanaan
kebijakan
yang
terkait
dengan
isu
di
bidang
di
bidang
pengembangan
industri
kreatif
dan
kegiatan
di
bidang
pengembangan,
sinkronisasi
perumusan
kebijakan
di
bidang
bahan
koordinasi
dan
sinkronisasi
pelaksanaan
kebijakan
Kementerian/
iptek.
Pasal 271
Bidang
Program
dan
Tata
Kelola
mempunyai
tugas
Bidang
Koordinasi
Ekonomi
Kreatif,
Bidang
Koordinasi
Ekonomi
Kreatif,
Kreatif,
Kewirausahaan,
dan
Daya
Saing
Bidang
Koordinasi
Ekonomi
Kreatif,
sistem
informasi
pada
Deputi
Bidang
bahan
Deputi
penyusunan
Bidang
laporan
Koordinasi
akuntabilitas
Ekonomi
Kreatif,
Bidang
Koordinasi
Ekonomi
Kreatif,
ketatausahaan
dan
sistem
informasi,
Deputi
Bidang
Koordinasi
Ekonomi
Kreatif,
penetapan,
pelaksanaan
kebijakan
dan
kawasan
sinkronisasi
serta
perumusan
menyiapkan
kebijakan
di
koordinasi
bidang
dan
industri
bidang
pengembangan
dan
optimalisasi
sarana
industri
pengolahan
dan
sarana
pendukung
Pengembangan
dan
Optimalisasi
Sarana
serta
pengendalian
pelaksanaan
kebijakan
menyiapkan
perumusan
bahan
kebijakan
di
koordinasi
bidang
dan
sinkronisasi
industri
pengolahan
pendukung
menyiapkan
bahan
koordinasi
dan
sinkronisasi
pelaksanaan
kebijakan
Kementerian/
dan
sinkronisasi
menyiapkan
perumusan
bahan
kebijakan
di
koordinasi
bidang
dan
industri
masalah
dan
kegiatan
di
bidang
fasilitasi
kebijakan
serta
pengendalian
pelaksanaan
perumusan
kebijakan
sarana
pendukung
isu
di
bidang
perencanaan
dan
kerjasama
ekonomi
kawasan.
(2) Subbidang
Optimalisasi
Pengembangan
Pendukung
Ekonomi
Kawasan
menyiapkan
bahan
koordinasi
Sarana
mempunyai
dan
tugas
sinkronisasi
pelaksanaan
kebijakan
Kementerian/
pemantauan,
analisis,
evaluasi
dan
pelaporan
koordinasi
dan
sinkronisasi
perumusan
dan
sinkronisasi
perumusan
di
bidang
Pasal 288
Asisten Deputi Pengembangan Kewirausahaan terdiri atas:
a. Bidang Kemudahan Wirausaha; dan
b. Bidang Penempaan dan Penciptaan Wirausaha.
Pasal 289
Bidang
Kemudahan
Wirausaha
mempunyai
tugas
bahan
koordinasi
penetapan,
dan
dan
sinkronisasi
pelaksanaan
kebijakan
permasalahan,
peluang
dan
pasar
wirausaha;
b. penyiapan bahan pengendalian pelaksanaan kebijakan
Kementerian/Lembaga yang terkait dengan isu di bidang
penyelesaian
permasalahan,
peluang
dan
pasar
wirausaha;
c. pemantauan, analisis, evaluasi dan pelaporan tentang
masalah dan kegiatan di bidang kemudahan wirausaha.
Penyelesaian
Permasalahan
Pengembangan
Wirausaha; dan
b. Subbidang Pengembangan Peluang dan Pasar Wirausaha.
Pasal 292
(1) Subbidang
Penyelesaian
Wirausaha
mempunyai
Permasalahan
tugas
Pengembangan
menyiapkan
bahan
penyelesaian
wirausaha,
dan
pelaporan
tentang
permasalahan
pemantauan,
masalah
pengembangan
analisis,
dan
evaluasi
kegiatan
di
dan
bidang
menyiapkan
perumusan,
serta
bahan
penetapan,
pengendalian
koordinasi dan
dan
pelaksanaan
pelaksanaan
kebijakan
peluang
dan
pasar
wirausaha,
dan
menyiapkan
bahan
koordinasi
dan
sinkronisasi
dan
menyiapkan
bahan
koordinasi
dan
bahan
perumusan,
koordinasi
penetapan,
dan
dan
sinkronisasi
pelaksanaan
kebijakan
Penempaan
dan
Pembibitan
perumusan,
serta
bahan
penetapan,
pengendalian
Wirausaha
koordinasi dan
dan
pelaksanaan
pelaksanaan
kebijakan
Inkubator
menyiapkan
bahan
Wirausaha
mempunyai
koordinasi
dan
tugas
sinkronisasi
pelaksanaan
kebijakan
Kementerian/
dan
menyiapkan
bahan
koordinasi
dan
kebijakan
serta
pengendalian
pelaksanaan
300,
Bidang
Peningkatan
Daya
Saing
Koperasi
menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan koordinasi dan sinkronisasi perumusan,
penetapan, dan pelaksanaan kebijakan Kementerian/
Lembaga yang terkait dengan isu di bidang penguatan
kelembagaan,
penyelesaian
permasalahan
dan
Pasal 302
Bidang Peningkatan Daya Saing Koperasi terdiri atas:
a. Subbidang Penguatan Kelembagaan dan Penyelesaian
Permasalahan Koperasi; dan
b. Subbidang Pengembangan Usaha Koperasi.
Penguatan
Kelembagaan
dan
Penyelesaian
pelaksanaan
kebijakan
serta
pengendalian
isu
di
bidang
penguatan
kelembagaan
dan
di
bidang
penguatan
kelembagaan
dan
pelaksanaan
kebijakan
Kementerian/
tentang
masalah
dan
kegiatan
di
bidang
Pasal 304
Bidang Peningkatan Daya Saing Usaha Mikro, Kecil dan
Menengah mempunyai tugas menyiapkan bahan koordinasi
dan sinkronisasi perumusan, penetapan, dan pelaksanaan
kebijakan
serta
pengendalian
pelaksanaan
kebijakan
Pasal 306
Bidang Peningkatan Daya Saing Usaha Mikro, Kecil dan
Menengah terdiri atas:
a. Subbidang Peningkatan Skala Usaha Mikro, Kecil dan
Menengah; dan
b. Subbidang Peningkatan Daya Saing Produk Usaha Mikro,
Kecil dan Menengah.
serta
pengendalian
pelaksanaan
kebijakan
peningkatan
menengah,
pelaporan
dan
produk
usaha
pemantauan,
tentang
masalah
mikro,
analisis,
dan
kecil
dan
evaluasi
dan
kegiatan
di
bidang
Deputi
menyiapkan
Ketenagakerjaan
koordinasi
dan
mempunyai
sinkronisasi
tugas
perumusan,
tenaga
kerja
serta
harmonisasi
hubungan
industrial;
b. koordinasi dan sinkronisasi perumusan kebijakan di
bidang penciptaan tenaga kerja dengan keahlian tertentu
dan pemberdayaan buruh;
c. pengendalian
pelaksanaan
kebijakan
Kementerian/
pengembangan
kapasitas
tenaga
kerja
serta
dan
kegiatan
di
bidang
penciptaan
dan
kementerian/
kerja,
lembaga
peningkatan
kapasitas
dan
peluang
kerja,
lembaga
peningkatan
sama
internasional
dalam
hubungan
ketenagakerjaan; dan
d. pemantauan ...
Sertifikasi
Kompetensi
dan
Kerja
Sama
Internasional.
Pasal 314
(1) Subbidang Pengembangan Peluang Kerja dan Lembaga
Peningkatan
Kapasitas
mempunyai
tugas
menyiapkan
pelaksanaan
kebijakan
serta
pengendalian
sinkronisasi
perumusan
kebijakan
di
bidang
Sertifikasi
Internasional
Kompetensi
mempunyai
tugas
dan
Kerja
menyiapkan
Sama
bahan
pelaksanaan
kebijakan
serta
pengendalian
315,
Bidang
Harmonisasi
Hubungan
Industrial
menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan koordinasi dan sinkronisasi perumusan,
penetapan,
dan
pelaksanaan
kebijakan
Kementerian/
perumusan,
serta
pengendalian
Kementerian/Lembaga
pengembangan
penetapan
yang
lembaga
dan
pelaksanaan
pelaksanaan
terkait
mediasi,
isu
dan
kebijakan
di
bidang
pemantauan,
mempunyai
tugas
menyiapkan
bahan
bawah
dan
bertanggung
jawab
kepada
Menteri
Koordinator.
(2) Deputi
Bidang
Koordinasi
Perniagaan
dan
Industri
Bidang
mempunyai
Koordinasi
tugas
Perniagaan
menyelenggarakan
dan
Industri
koordinasi
dan
pelaksanaan
kebijakan
Kementerian/
Deputi
Peningkatan
Ekspor
dan
Fasilitasi
Perdagangan Internasional;
c.
f.
koordinasi
dan
sinkronisasi
tugas
perumusan,
isu
menyiapkan
di
bidang
koordinasi
pengembangan
dan
investasi,
sinkronisasi
dan
perumusan
Deputi
Bidang
Koordinasi
Perniagaan
dan
Industri.
Pasal 324
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam
Pasal
323,
Asisten
Deputi
Pengembangan
Investasi
menyelenggarakan fungsi:
a. koordinasi dan sinkronisasi perumusan, penetapan, dan
pelaksanaan kebijakan Kementerian/Lembaga yang terkait
dengan isu di bidang kemudahan dan insentif investasi
serta perluasan dan promosi investasi;
b. koordinasi dan sinkronisasi perumusan kebijakan di
bidang pelayanan terpadu satu pintu;
c. pengendalian
pelaksanaan
kebijakan
Kementerian/
insentif
investasi
serta
perluasan
dan
promosi
investasi;
d. pemantauan, analisis, evaluasi dan pelaporan tentang
masalah dan kegiatan di bidang pengembangan investasi;
dan
e. pemberian ...
Pasal 327
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam
Pasal
326,
Bidang
Kemudahan
dan
Insentif
Investasi
menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan koordinasi dan sinkronisasi perumusan,
penetapan, dan pelaksanaan kebijakan Kementerian/
Lembaga yang terkait dengan isu di bidang kemudahan
dan insentif investasi;
b. penyiapan bahan koordinasi dan sinkronisasi perumusan
kebijakan di bidang pelayanan terpadu satu pintu;
c. penyiapan ...
Kemudahan
menyiapkan
bahan
Investasi
mempunyai
koordinasi
dan
tugas
sinkronisasi
pelaksanaan
kebijakan
Kementerian/
dan
menyiapkan
bahan
koordinasi
dan
Insentif
menyiapkan
bahan
Investasi
koordinasi
mempunyai
dan
tugas
sinkronisasi
pelaksanaan
kebijakan
kementerian/
dan
pemantauan,
analisis,
evaluasi
dan
di bidang
insentif investasi.
Pasal 330 ...
330,
Bidang
Perluasan
dan
Promosi
Investasi
menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan koordinasi dan sinkronisasi perumusan,
penetapan, dan pelaksanaan kebijakan Kementerian/
Lembaga yang terkait dengan isu di bidang peluasan,
promosi dan kerja sama investasi;
b. penyiapan bahan pengendalian pelaksanaan kebijakan
Kementerian/Lembaga yang terkait dengan isu di bidang
perluasan, promosi dan kerja sama investasi; dan
c. pemantauan, analisis, evaluasi dan pelaporan tentang
masalah dan kegiatan di bidang perluasan, promosi dan
kerja sama investasi.
Pasal 332
Bidang Perluasan dan Promosi Investasi terdiri atas:
a. Subbidang Perluasan Investasi; dan
b. Subbidang Promosi dan Kerja Sama Investasi.
Perluasan
Investasi
bahan
koordinasi
menyiapkan
mempunyai
dan
tugas
sinkronisasi
pelaksanaan
kebijakan
Kementerian/
dan
pemantauan,
analisis,
evaluasi
dan
di bidang
perluasan investasi.
(2) Subbidang Promosi dan Kerja Sama Investasi mempunyai
tugas menyiapkan bahan koordinasi dan sinkronisasi
perumusan, penetapan, dan pelaksanaan kebijakan serta
pengendalian
pelaksanaan
kebijakan
Kementerian/
Pasal 334
Bidang
Program
dan
Tata
Kelola
mempunyai
tugas
sistem
informasi
pada
Deputi
Bidang
bahan
penyusunan
laporan
akuntabilitas
ketatausahaan
dan
sistem
informasi,
Deputi
Peningkatan
Ekspor
dan
Fasilitasi
tugas menyiapkan
kebijakan
serta
pengendalian
pelaksanaan
peningkatan
ekspor
dan
fasilitasi
perdagangan
kebijakan
serta
pengendalian
pelaksanaan
pelaksanaan
kebijakan
Kementerian/
pelaksanaan
kebijakan
di
bidang
Deputi
Peningkatan
Ekspor
dan
Fasilitasi
Pasal 342
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 341, Bidang Peningkatan Ekspor menyelenggarakan
fungsi:
a. penyiapan bahan koordinasi dan sinkronisasi perumusan,
penetapan, dan pelaksanaan kebijakan Kementerian/
Lembaga yang terkait dengan isu di bidang pengembangan
produk dan pasar ekspor;
b. penyiapan bahan pengendalian pelaksanaan kebijakan
Kementerian/Lembaga yang terkait dengan isu di bidang
pengembangan produk dan pasar ekspor; dan
c. pemantauan, analisis, evaluasi dan pelaporan tentang
masalah dan kegiatan di bidang pengembangan produk
dan pasar ekspor.
Pasal 343
Bidang Peningkatan Ekspor terdiri atas:
a. Subbidang Pengembangan Produk Ekspor; dan
b. Subbidang Pengembangan Pasar Ekspor.
Pasal 344 ...
pelaksanaan
yang
terkait
kebijakan
dengan
Kementerian/
isu
di
bidang
Pengembangan
Pasar
Ekspor
mempunyai
pelaksanaan
yang
terkait
kebijakan
dengan
Kementerian/
isu
di
bidang
Fasilitasi
menyiapkan
Perdagangan
bahan
Internasional
koordinasi
dan
mempunyai
sinkronisasi
dan
menyiapkan
sinkronisasi
perumusan
bahan
kebijakan
koordinasi
dan
dan
pengendalian
345,
Bidang
Fasilitasi
Perdagangan
Internasional
menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan koordinasi dan sinkronisasi perumusan
kebijakan Kementerian/Lembaga yang terkait dengan isu
di
bidang
pengembangan
fasilitasi
perdagangan
Pengembangan
Fasilitasi
Perdagangan
Internasional; dan
b. Subbidang Fasilitasi dan Pengendalian Impor.
Pengembangan
mempunyai
Fasilitasi
tugas
Perdagangan
menyiapkan
bahan
bidang
pengembangan
fasilitasi
perdagangan
pelaksanaan
kebijakan
Kementerian/
dan
pengendalian
sinkronisasi
perumusan
pelaksanaan
kebijakan
kebijakan
dan
peningkatan
konektivitas nasional.
Pasal 350
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 349, Asisten Deputi Pengembangan Logistik Nasional
menyelenggarakan fungsi:
a. koordinasi dan sinkronisasi perumusan, penetapan, dan
pelaksanaan kebijakan Kementerian/Lembaga yang terkait
dengan isu di bidang kelembagaan logistik nasional dan
peningkatan daya saing pelaku serta penyedia jasa
logistik;
b. pengendalian
pelaksanaan
kebijakan
Kementerian/
pelaksanaan
kebijakan
di
bidang
dan
peningkatan
daya
saing
pelaku
serta
352,
Bidang
Kelembagaan
Logistik
Nasional
menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan koordinasi dan sinkronisasi perumusan,
penetapan, dan pelaksanaan kebijakan Kementerian/
Lembaga yang terkait dengan isu di bidang perizinan dan
informasi logistik serta kelembagaan rantai pasok;
b. penyiapan bahan pengendalian pelaksanaan kebijakan
Kementerian/Lembaga
yang
terkait
isu
di
bidang
pelaksanaan
kebijakan
Kementerian/
di bidang
bahan
koordinasi
dan
sinkronisasi
pelaksanaan
kebijakan
Kementerian/
perumusan
kebijakan
dan
pengendalian
pemantauan,
analisis,
evaluasi
dan
pelaporan
menyiapkan
bahan
koordinasi
dan
sinkronisasi
sumber
daya
manusia
logistik
dan
yang
terkait
isu
di
bidang
daya
manusia
logistik
dan
pengembangan
Peningkatan
Kompetensi
Sumber
Daya
Peningkatan
Kompetensi
Sumber
Daya
dan
pemantauan,
analisis,
evaluasi
dan
Pengembangan
Penyedia
Jasa
Logistik
serta
pengendalian
pelaksanaan
kebijakan
mempunyai
sinkronisasi
kebijakan
tugas
perumusan,
serta
menyiapkan
penetapan,
pengendalian
koordinasi
dan
dan
pelaksanaan
pelaksanaan
kebijakan
koordinasi
dan
sinkronisasi
perumusan
pelaksanaan
kebijakan
Kementerian/
363,
Bidang
Pengembangan
Pasar
Dalam
Negeri
menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan koordinasi dan sinkronisasi perumusan,
penetapan, dan pelaksanaan kebijakan Kementerian/
Lembaga yang terkait dengan isu di bidang penataan
pasar dan penggunaan produk dalam negeri;
b. penyiapan bahan koordinasi dan sinkronisasi perumusan
kebijakan di bidang pengembangan pasar tradisional;
c. penyiapan bahan pengendalian pelaksanaan kebijakan
Kementerian/ Lembaga yang terkait dengan isu di bidang
penataan pasar dan penggunaan produk dalam negeri;
dan
d. pemantauan ...
Pasal 365
Bidang Pengembangan Pasar Dalam Negeri terdiri atas:
a. Subbidang Penataan Pasar; dan
b. Subbidang Penggunaan Produk Dalam Negeri.
Pasal 366
(1) Subbidang Penataan Pasar mempunyai tugas menyiapkan
bahan koordinasi dan sinkronisasi perumusan, penetapan,
dan
pelaksanaan
kebijakan
serta
pengendalian
bahan
koordinasi
dan
sinkronisasi
serta
pemantauan,
pelaporan
tentang
masalah
analisis,
dan
evaluasi
kegiatan
di
dan
bidang
pelaksanaan
kebijakan
Kementerian/
Pasal 367
Persaingan
Usaha
mempunyai
tugas
sinkronisasi
perumusan,
kebijakan
serta
dan
menyiapkan
Perlindungan
bahan
penetapan,
pengendalian
Konsumen
koordinasi
dan
pelaksanaan
dan
pelaksanaan
kebijakan
Persaingan
menyiapkan
bahan
Usaha
koordinasi
mempunyai
dan
tugas
sinkronisasi
pelaksanaan
kebijakan
Kementerian/
bahan
koordinasi
dan
sinkronisasi
pelaksanaan
kebijakan
Kementerian/
dan
pemantauan,
tentang
masalah
analisis,
dan
evaluasi
kegiatan
di
dan
bidang
perlindungan konsumen.
Bagian Ketujuh
Asisten Deputi Pengembangan Industri
Pasal 371
Asisten Deputi Pengembangan Industri mempunyai
menyiapkan
koordinasi
dan
sinkronisasi
tugas
perumusan,
Pasal 372
371,
Asisten
Deputi
Pengembangan
Industri
menyelenggarakan fungsi:
a. koordinasi dan sinkronisasi perumusan, penetapan, dan
pelaksanaan kebijakan Kementerian/Lembaga yang terkait
dengan isu di bidang pengembangan industri padat karya
dan teknologi industri;
b. pengendalian
pelaksanaan
kebijakan
Kementerian/
menyiapkan
bahan
koordinasi
dan
sinkronisasi
Pasal 375
Pasal 377
(1) Subbidang Analisis Kebijakan Pengembangan Industri
Padat
Karya
mempunyai
tugas
menyiapkan
bahan
serta
yang
analisis
terkait
kebijakan
dengan
isu
Kementerian/
di
bidang
Karya
pengendalian
Lembaga
mempunyai
pelaksanaan
yang
terkait
tugas
menyiapkan
kebijakan
dengan
isu
bahan
Kementerian/
di
bidang
378,
Bidang
Pengembangan
Teknologi
Industri
menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan koordinasi dan sinkronisasi perumusan,
penetapan, dan pelaksanaan kebijakan Kementerian/
Lembaga yang terkait dengan isu di bidang pengembangan
teknologi industri;
b. penyiapan bahan pengendalian pelaksanaan kebijakan
Kementerian/Lembaga yang terkait dengan isu di bidang
pengembangan teknologi industri; dan
c. pemantauan, analisis, evaluasi dan pelaporan tentang
masalah dan kegiatan di bidang pengembangan teknologi
industri.
Pasal 380
sinkronisasi
pelaksanaan
Lembaga
serta
yang
perumusan,
analisis
terkait
penetapan,
kebijakan
dengan
isu
dan
Kementerian/
di
bidang
mempunyai
pengendalian
Lembaga
pelaksanaan
yang
pengembangan
tugas
menyiapkan
kebijakan
terkait
dengan
isu
teknologi
industri,
dan
bahan
Kementerian/
di
bidang
pemantauan,
BAB IX
serta
pengendalian
pelaksanaan
kebijakan
kebijakan
Kementerian/Lembaga
yang
pelaksanaan
kebijakan
Kementerian/
penyediaan
perumahan
dan
permukiman,
pengendalian
pelaksanaan
di
bidang
penyediaan
Bagian Ketiga
Asisten Deputi Infrastruktur Sumber Daya Air
Pasal 386
Asisten Deputi Infrastruktur Sumber Daya Air mempunyai
tugas menyiapkan koordinasi dan sinkronisasi perumusan,
penetapan,
pelaksanaan
kebijakan
dan
pengendalian
isu
di
bidang
pengembangan
dan
penyediaan
Koordinasi
Percepatan
Infrastruktur
dan
Pengembangan Wilayah.
Pasal 387
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 386, Asisten Deputi Infrastruktur Sumber Daya Air
menyelenggarakan fungsi:
a. koordinasi dan sinkronisasi perumusan, penetapan, dan
pelaksanaan kebijakan serta pengendalian pelaksanaan
kebijakan Kementerian/Lembaga yang terkait dengan isu
di bidang konservasi sumber daya air dan pengendalian
daya rusak air;
b. koordinasi dan sinkronisasi perumusan, penetapan, dan
pelaksanaan kebijakan serta pengendalian pelaksanaan
kebijakan Kementerian/Lembaga yang terkait dengan isu
di bidang pendayagunaan sumber daya air;
c. koordinasi dan sinkronisasi perumusan kebijakan di
bidang penyediaan infrastruktur sumber daya air;
d. pemantauan ...
dan
kegiatan
di
bidang
konservasi
dan
Pasal 388
Asisten Deputi Infrastruktur Sumber Daya Air terdiri atas:
a. Bidang Konservasi Sumber Daya Air dan Pengendalian
Daya Rusak Air;
b. Bidang Pendayagunaan Sumber Daya Air; dan
c.
Pasal 389
Bidang Konservasi Sumber Daya Air dan Pengendalian Daya
Rusak Air mempunyai tugas menyiapkan bahan koordinasi
dan sinkronisasi perumusan, penetapan, dan pelaksanaan
kebijakan
serta
pengendalian
pelaksanaan
kebijakan
Pasal 390
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam
Pasal
389,
Bidang
Konservasi
Sumber
Daya
Air
dan
Pasal 391
Bidang Konservasi Sumber Daya Air dan Pengendalian Daya
Rusak Air terdiri atas:
a. Subbidang Analisis Kebijakan Konservasi Sumber Daya
Air dan Pengendalian Daya Rusak Air; dan
b. Subbidang Evaluasi Kebijakan Konservasi Sumber Daya
Air dan Pengendalian Daya Rusak Air.
Pasal 392
(1) Subbidang Analisis Kebijakan Konservasi Sumber Daya
Air dan Pengendalian Daya Rusak Air mempunyai tugas
menyiapkan
bahan
koordinasi
dan
sinkronisasi
Pasal 393
Bidang Pendayagunaan Sumber Daya Air mempunyai tugas
menyiapkan bahan koordinasi dan sinkronisasi perumusan,
penetapan, dan pelaksanaan kebijakan serta pengendalian
pelaksanaan kebijakan Kementerian/Lembaga yang terkait
dengan isu di bidang pendayagunaan sumber daya air, dan
menyiapkan bahan koordinasi dan sinkronisasi perumusan
kebijakan di bidang penyediaan infrastruktur sumber daya
air.
Pasal 394
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam
Pasal
393,
Bidang
Pendayagunaan
Sumber
Daya
Air
menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan koordinasi dan sinkronisasi perumusan,
penetapan, dan pelaksanaan kebijakan Kementerian/
Lembaga
yang
terkait
dengan
isu
di
bidang
Pasal 395
Bidang Pendayagunaan Sumber Daya Air terdiri atas:
a. Subbidang Analisis Kebijakan Pendayagunaan Sumber
Daya Air; dan
b. Subbidang Evaluasi Kebijakan Pendayagunaan Sumber
Daya Air.
sinkronisasi
pelaksanaan
Lembaga
perumusan,
serta
yang
analisis
terkait
penetapan,
kebijakan
dengan
dan
Kementerian/
isu
di
bidang
Air
mempunyai
pengendalian
Lembaga
tugas
pelaksanaan
yang
pendayagunaan
terkait
menyiapkan
kebijakan
dengan
bahan
Kementerian/
isu
di
bidang
pemantauan,
Program
dan
Tata
Kelola
mempunyai
tugas
397,
Bidang
Program
dan
Tata
Kelola
menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan penyusunan rencana program dan anggaran di
lingkungan
Deputi
Bidang
Koordinasi
Percepatan
sistem
informasi
pada
Deputi
Bidang
Koordinasi
Percepatan
Infrastruktur
dan
Pengembangan Wilayah;
h. pemberian dukungan administrasi penyusunan peraturan
perundang-undangan; dan
i. penyiapan
bahan
penyusunan
laporan
akuntabilitas
Pasal 399
Bidang Program dan Tata Kelola terdiri atas:
a. Subbidang Program; dan
b. Subbidang Tata Kelola.
ketatausahaan
dan
sistem
informasi,
Bagian Keempat
Asisten Deputi Telematika dan Utilitas
Pasal 401
Asisten Deputi Telematika dan Utilitas mempunyai
menyiapkan
koordinasi
dan
sinkronisasi
tugas
perumusan,
401,
Asisten
Deputi
Telematika
dan
Utilitas
menyelenggarakan fungsi:
a. koordinasi dan sinkronisasi perumusan, penetapan, dan
pelaksanaan kebijakan serta pengendalian pelaksanaan
kebijakan Kementerian/Lembaga yang terkait dengan isu
di bidang telematika;
b. koordinasi dan sinkronisasi perumusan, penetapan, dan
pelaksanaan kebijakan serta pengendalian pelaksanaan
kebijakan Kementerian/Lembaga yang terkait dengan isu
di bidang utilitas; dan
c. pemantauan, analisis, evaluasi dan pelaporan tentang
masalah dan kegiatan di bidang telematika dan utilitas.
Pasal 403
Asisten Deputi Telematika dan Utilitas dan terdiri atas:
a. Bidang Telematika; dan
b. Bidang Utilitas.
Pasal 404
Bidang Telematika mempunyai tugas menyiapkan bahan
koordinasi dan sinkronisasi perumusan, penetapan, dan
pelaksanaan
kebijakan
serta
pengendalian
pelaksanaan
menyiapkan
bahan
pengendalian
pelaksanaan
bidang
utilitas,
dan
pemantauan,
evaluasi
dan
Utilitas
mempunyai
tugas
menyiapkan
bahan
kebijakan
serta
pengendalian
pelaksanaan
Pasal 410
Bidang Utilitas terdiri atas:
a. Subbidang Analisis Kebijakan Utilitas; dan
b. Subbidang Evaluasi Kebijakan Utilitas.
bahan
koordinasi
dan
sinkronisasi
pelaksanaan
kebijakan
Kementerian/
Sistem
Transportasi
Jalan
mempunyai
tugas
415,
Bidang
Sistem
Transportasi
Jalan
menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan koordinasi dan sinkronisasi perumusan,
penetapan, dan pelaksanaan kebijakan Kementerian/
Lembaga yang terkait dengan isu di bidang infrastruktur
dan sistem transportasi jalan;
b. penyiapan bahan pengendalian pelaksanaan kebijakan
Kementerian/Lembaga yang terkait dengan isu di bidang
infrastruktur dan sistem transportasi jalan; dan
c. pemantauan, analisis, evaluasi dan pelaporan tentang
masalah dan kegiatan di bidang infrastruktur dan sistem
transportasi jalan.
Pasal 417
Bidang Sistem Transportasi Jalan terdiri atas:
a. Subbidang Analisis Kebijakan Sistem Transportasi Jalan;
dan
b. Subbidang Evaluasi Kebijakan Sistem Transportasi Jalan.
Pasal 418
(1) Subbidang Analisis Kebijakan Sistem Transportasi Jalan
mempunyai tugas menyiapkan bahan koordinasi dan
sinkronisasi perumusan, penetapan, dan pelaksanaan
serta
analisis
kebijakan
Kementerian/Lembaga
yang
tugas
menyiapkan
kebijakan
bahan
pengendalian
Kementerian/Lembaga
yang
jalan,
dan
pemantauan,
evaluasi
dan
419,
Bidang
Sistem
Transportasi
Non
Jalan
menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan
perumusan,
bahan
koordinasi
penetapan,
dan
dan
sinkronisasi
pelaksanaan
kebijakan
Pasal 422
(1) Subbidang Analisis Kebijakan Sistem Transportasi Non
Jalan mempunyai tugas menyiapkan bahan koordinasi
dan
sinkronisasi
pelaksanaan
serta
perumusan,
analisis
penetapan,
kebijakan
dan
Kementerian/
kebijakan
Kementerian/Lembaga
yang
mempunyai
tugas
melaksanakan
penyiapan
kebijakan
serta
menyiapkan
pengendalian
kebijakan
serta
menyiapkan
pengendalian
bahan
koordinasi
penetapan,
dan
dan
sinkronisasi
pelaksanaan
kebijakan
Analisis
Kebijakan
Penataan
Ruang
analisis
kebijakan
Kementerian/Lembaga
yang
Evaluasi
mempunyai
pelaksanaan
tugas
Kebijakan
menyiapkan
kebijakan
Penataan
bahan
Ruang
pengendalian
Kementerian/Lembaga
yang
Pengembangan
Kawasan
mempunyai
tugas
sinkronisasi
perumusan,
kebijakan
serta
menyiapkan
bahan
penetapan,
pengendalian
Strategis
Ekonomi
koordinasi
dan
pelaksanaan
dan
pelaksanaan
kebijakan
serta
analisis
kebijakan
Kementerian/
pelaksanaan
kebijakan
Kementerian/
perumusan,
serta
penetapan,
menyiapkan
dan
pelaksanaan
pengendalian
pelaksanaan
isu
di
permukiman,
bidang
penyediaan
pengadaan
tanah
perumahan
dan
dan
pembiayaan
infrastruktur;
b. penyiapan
pengendalian
pelaksanaan
kebijakan
perumahan
dan
permukiman,
pengadaan
Perumahan
dan
Pertanahan
mempunyai
tugas
isu
di
bidang
penyediaan
perumahan
dan
437,
Bidang
Perumahan
dan
Pertanahan
menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan koordinasi dan sinkronisasi perumusan,
penetapan, dan pelaksanaan kebijakan serta pengendalian
pelaksanaan
kebijakan
Kementerian/Lembaga
yang
dan
kegiatan
di
bidang
perumahan
dan
pertanahan.
Pasal 439 ...
Evaluasi
Kebijakan
Perumahan
dan
Pertanahan.
Pasal 440
(1) Subbidang Analisis Kebijakan Perumahan dan Pertanahan
mempunyai tugas menyiapkan bahan koordinasi dan
sinkronisasi perumusan, penetapan, dan pelaksanaan
serta
analisis
kebijakan
Kementerian/Lembaga
yang
tugas
menyiapkan
bahan
pengendalian
Pembiayaan
Infrastruktur
mempunyai
tugas
441,
Bidang
Pembiayaan
Infrastruktur
menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan koordinasi dan sinkronisasi perumusan,
penetapan, dan pelaksanaan kebijakan Kementerian/
Lembaga yang terkait dengan isu di bidang pembiayaan
infrastruktur;
b. penyiapan bahan pengendalian pelaksanaan kebijakan
Kementerian/Lembaga yang terkait dengan isu di bidang
pembiayaan infrastruktur; dan
c. pemantauan, analisis, evaluasi dan pelaporan tentang
masalah
dan
kegiatan
di
bidang
pembiayaan
infrastruktur.
Pasal 443
Bidang Pembiayaan Infrastruktur terdiri atas:
a. Subbidang Analisis Kebijakan Pembiayaan Infrastruktur;
dan
b. Subbidang Evaluasi Kebijakan Pembiayaan Infrastruktur.
Pasal 444
a.
analisis
kebijakan
Kementerian/Lembaga
yang
b. Subbidang ...
tugas
menyiapkan
bahan
pengendalian
BAB X
DEPUTI BIDANG KOORDINASI KERJA SAMA EKONOMI
INTERNASIONAL
Bagian Pertama
Kedudukan, Tugas, dan Fungsi
Pasal 445
(1) Deputi
Bidang
Koordinasi
Kerja
Sama
Ekonomi
Bidang
Koordinasi
Kerja
Sama
Ekonomi
Pasal 446
Deputi Bidang Koordinasi Kerja Sama Ekonomi Internasional
mempunyai
tugas
menyelenggarakan
koordinasi
dan
pelaksanaan
kebijakan
Kementerian/
f.
koordinasi
dan
sinkronisasi
perumusan,
Bidang
449,
Asisten
Deputi
Kerja
Sama
Ekonomi
Asia
menyelenggarakan fungsi:
a. koordinasi dan sinkronisasi perumusan, penetapan, dan
pelaksanaan kebijakan serta pengendalian pelaksanaan
kebijakan Kementerian/Lembaga yang terkait dengan isu
di bidang kerja sama ekonomi bilateral dengan negaranegara di Asia Tengah dan Asia Timur;
b. koordinasi ...
tugas
sinkronisasi
perumusan,
kebijakan
serta
menyiapkan
bahan
penetapan,
pengendalian
koordinasi
dan
pelaksanaan
dan
pelaksanaan
kebijakan
dan
pelaksanaan
kebijakan
Kementerian/
Pasal 454
Bidang Kerja Sama Ekonomi Asia Tengah dan Asia Timur
terdiri atas:
a. Subbidang Kerja Sama Ekonomi Asia Tengah; dan
b. Subbidang Kerja Sama Ekonomi Asia Timur.
pelaksanaan
kebijakan
Kementerian/
pelaksanaan
kebijakan
Kementerian/
tugas
sinkronisasi
perumusan,
kebijakan
serta
menyiapkan
bahan
penetapan,
pengendalian
koordinasi
dan
pelaksanaan
dan
pelaksanaan
kebijakan
Pasal 458
Bidang Kerja Sama Ekonomi Asia Tenggara dan Asia Selatan
terdiri atas:
a. Subbidang Kerja Sama Ekonomi Asia Tenggara; dan
b. Subbidang Kerja Sama Ekonomi Asia Selatan.
Kerja
Sama
Ekonomi
Asia
Tenggara
serta
pengendalian
pelaksanaan
kebijakan
pelaksanaan
kebijakan
Kementerian/
Pasal 460
Bidang
Program
dan
Tata
Kelola
mempunyai
tugas
460,
Bidang
Program
dan
Tata
Kelola
menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan penyusunan rencana program dan anggaran di
lingkungan Deputi Bidang Koordinasi Kerja Sama Ekonomi
Internasional;
b. penyelarasan rencana kerja dan anggaran di lingkungan
Deputi
Bidang
Koordinasi
Kerja
Sama
Ekonomi
Internasional;
c. pengelolaan anggaran dan administrasi keuangan pada
Deputi
Bidang
Koordinasi
Kerja
Sama
Ekonomi
Internasional;
d. pengelolaan ketatausahaan Deputi Bidang Koordinasi
Kerja Sama Ekonomi Internasional;
e. pelaksanaan dukungan administrasi kepegawaian pada
Deputi
Bidang
Koordinasi
Kerja
Sama
Ekonomi
Internasional;
f. pengelolaan
sistem
informasi
pada
Deputi
Bidang
bahan
penyusunan
laporan
akuntabilitas
keuangan
serta
evaluasi
dan
pelaporan
ketatausahaan
dan
sistem
informasi,
mempunyai
sinkronisasi
kebijakan
tugas
perumusan,
serta
menyiapkan
penetapan,
pengendalian
koordinasi
dan
dan
pelaksanaan
pelaksanaan
kebijakan
Kerja
Sama
Ekonomi
Eropa
mempunyai
tugas
467,
Bidang
Kerja
Sama
Ekonomi
Eropa
menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan koordinasi dan sinkronisasi perumusan,
penetapan, dan pelaksanaan kebijakan serta pengendalian
pelaksanaan kebijakan Kementerian/Lembaga yang terkait
dengan isu di bidang kerja sama ekonomi bilateral dengan
negara-negara di Eropa Barat;
b. penyiapan bahan koordinasi dan sinkronisasi perumusan,
penetapan, dan pelaksanaan kebijakan serta pengendalian
pelaksanaan kebijakan Kementerian/Lembaga yang terkait
dengan isu di bidang kerja sama ekonomi bilateral dengan
negara-negara di Eropa Tengah dan Eropa Timur; dan
c. pemantauan, analisis, evaluasi dan pelaporan tentang
masalah dan kegiatan di bidang kerja sama ekonomi
bilateral dengan negara-negara di Eropa Barat, Eropa
Tengah dan Eropa Timur.
pelaksanaan
kebijakan
Kementerian/
serta
pengendalian
pelaksanaan
kebijakan
Tengah
dan
Eropa
Timur,
dan
pemantauan,
Pasal 471
Bidang Kerja Sama Ekonomi Afrika dan Timur Tengah
mempunyai
tugas
sinkronisasi
perumusan,
kebijakan
serta
menyiapkan
bahan
penetapan,
pengendalian
koordinasi
dan
pelaksanaan
dan
pelaksanaan
kebijakan
bahan
koordinasi
dan
sinkronisasi
pelaksanaan
kebijakan
Kementerian/
Kerja
Sama
Ekonomi
Timur
Tengah
serta
pengendalian
pelaksanaan
kebijakan
478,
Bidang
Kerja
Sama
Ekonomi
Amerika
menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan koordinasi dan sinkronisasi perumusan,
penetapan, dan pelaksanaan kebijakan serta pengendalian
pelaksanaan kebijakan Kementerian/Lembaga yang terkait
dengan isu di bidang kerja sama ekonomi bilateral dengan
negara-negara di Amerika Utara;
b. penyiapan bahan koordinasi dan sinkronisasi perumusan,
penetapan, dan pelaksanaan kebijakan serta pengendalian
pelaksanaan kebijakan Kementerian/Lembaga yang terkait
dengan isu di bidang kerja sama ekonomi bilateral dengan
negara-negara di Amerika Tengah dan Amerika Selatan;
dan
c. pemantauan ...
bahan
koordinasi
dan
sinkronisasi
pelaksanaan
kebijakan
Kementerian/
mempunyai tugas
482,
Bidang
Kerja
Sama
Ekonomi
Pasifik
menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan koordinasi dan sinkronisasi perumusan,
penetapan, dan pelaksanaan kebijakan serta pengendalian
pelaksanaan kebijakan Kementerian/Lembaga yang terkait
dengan isu di bidang kerja sama ekonomi bilateral Negara
Australia;
b. penyiapan bahan koordinasi dan sinkronisasi perumusan,
penetapan, dan pelaksanaan kebijakan serta pengendalian
pelaksanaan kebijakan Kementerian/Lembaga yang terkait
dengan isu di bidang kerja sama ekonomi bilateral Negara
New Zealand dan Oceania; dan
c. pemantauan, analisis, evaluasi dan pelaporan tentang
masalah dan kegiatan di bidang kerja sama ekonomi
bilateral Negara Australia, New Zealand dan Oceania.
Pasal 484
Bidang Kerja Sama Ekonomi Pasifik terdiri atas:
a. Subbidang Kerja Sama Ekonomi Australia; dan
b. Subbidang
Kerja
Sama
Ekonomi
New
Zealand
dan
Oceania.
Pasal 485 ...
pelaksanaan
kebijakan
Kementerian/
Kerja
Sama
Ekonomi
New
Zealand
dan
sinkronisasi
perumusan,
penetapan,
dan
mempunyai
tugas
menyiapkan
koordinasi
dan
dan
pelaksanaan
sinkronisasi
kebijakan,
pengendalian
perumusan,
dan
pelaksanaan
penetapan,
pemberdayaan
kebijakan
serta
Kementerian/
dan
pelaksanaan
pengendalian
sinkronisasi
kebijakan,
pelaksanaan
perumusan,
dan
penetapan,
pemberdayaan
kebijakan
serta
Kementerian/
tugas
menyiapkan
bahan
koordinasi
dan
bahan
penetapan,
koordinasi
dan
pelaksanaan
sinkronisasi
kebijakan,
dan
bahan
penetapan,
koordinasi
dan
pelaksanaan
sinkronisasi
kebijakan,
dan
493,
Bidang
Kerja
Sama
Ekonomi
ASEAN
menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan koordinasi dan sinkronisasi perumusan,
penetapan, pelaksanaan kebijakan, dan pemberdayaan
serta pengendalian pelaksanaan kebijakan Kementerian/
Lembaga yang terkait dengan isu di bidang kerja sama
ekonomi Internal ASEAN;
b. penyiapan bahan koordinasi dan sinkronisasi perumusan,
penetapan, pelaksanaan kebijakan, dan pemberdayaan
serta pengendalian pelaksanaan kebijakan Kementerian/
Lembaga yang terkait dengan isu di bidang kerja sama
ekonomi Mitra Wicara ASEAN; dan
c. pemantauan, analisis, evaluasi dan pelaporan tentang
masalah dan kegiatan di bidang kerja sama ekonomi
Internal ASEAN dan Mitra Wicara ASEAN.
Kerja
Sama
Ekonomi
Internal
ASEAN
perumusan,
dan
pelaksanaan
penetapan,
pemberdayaan
kebijakan
serta
pelaksanaan
pengendalian
Kementerian/Lembaga
yang
dan
pemantauan,
analisis,
evaluasi
dan
perumusan,
dan
penetapan,
pemberdayaan
kebijakan
serta
pelaksanaan
pengendalian
Kementerian/Lembaga
yang
Deputi
Kerja
Sama
Pembiayaan mempunyai
sinkronisasi
kebijakan
Multilateral
dan
perumusan,
serta
Ekonomi
penetapan,
pengendalian
dan
pelaksanaan
pelaksanaan
kebijakan
500,
Bidang
Kerja
Sama
Ekonomi
Multilateral
menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan koordinasi dan sinkronisasi perumusan,
penetapan, dan pelaksanaan kebijakan serta pengendalian
pelaksanaan
terkait
kebijakan
dengan
isu
di
Kementerian/
Lembaga
bidang
sama
kerja
yang
ekonomi
Multilateral PBB;
b. penyiapan bahan koordinasi dan sinkronisasi perumusan,
penetapan, dan pelaksanaan kebijakan serta pengendalian
pelaksanaan
terkait
kebijakan
dengan
isu
di
Kementerian/
Lembaga
bidang
sama
kerja
yang
ekonomi
Kerja
Sama
Ekonomi
Multilateral
PBB
perumusan,
kebijakan, dan
penetapan,
pelaksanaan
perumusan,
kebijakan, dan
penetapan,
pelaksanaan
sama
ekonomi
Multilateral
Non
PBB
serta
Kerja
Sama
Pembiayaan
mempunyai
tugas
isu
di
bidang
kerja
sama
pembiayaan
pembangunan;
b. penyiapan bahan koordinasi dan sinkronisasi perumusan,
penetapan, dan pelaksanaan kebijakan serta pengendalian
pelaksanaan kebijakan Kementerian/Lembaga yang terkait
dengan isu di bidang kerja sama pembiayaan perubahan
iklim; dan
c. pemantauan, analisis, evaluasi dan pelaporan tentang
masalah dan kegiatan di bidang kerja sama pembiayaan
pembangunan dan perubahan iklim.
Pasal 506
Bidang Kerja Sama Pembiayaan terdiri atas:
a. Subbidang Kerja Sama Pembiayaan Pembangunan; dan
b. Subbidang Kerja Sama Pembiayaan Perubahan Iklim.
Kerja
Sama
Pembiayaan
Pembangunan
sama
pembiayaan
perubahan
iklim,
dan
keahlian
tertentu,
yang
berada
di
bawah
dan
Keamanan
mempunyai
tugas
memberikan
strategis
kepada
Menteri
Koordinator
sesuai
keahliannya.
(3) Staf Ahli Bidang Hubungan Ekonomi dan Pembangunan
Manusia dan Kebudayaan mempunyai tugas memberikan
rekomendasi terhadap isu-isu strategis kepada Menteri
Koordinator sesuai keahliannya.
(4) Staf Ahli Bidang Pembangunan Daerah mempunyai tugas
memberikan
rekomendasi
terhadap
isu-isu
strategis
strategis
kepada
Menteri
Koordinator
sesuai
keahliannya.
BAB XII
INSPEKTORAT
Bagian Pertama
Kedudukan, Tugas dan Fungsi
Pasal 511
(1) Inspektorat berada di bawah dan bertanggung jawab
kepada
Menteri
Koordinator
melalui
Sekretaris
Kementerian Koordinator.
(2) Inspektorat dipimpin oleh Inspektur.
Pasal 512 ...
di
lingkungan
Kementerian
Koordinator
Bidang
Perekonomian.
Pasal 513
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 512, Inspektorat menyelenggarakan fungsi:
a. Penyusunan kebijakan teknis pengawasan intern;
b. pelaksanaan pengawasan intern terhadap kinerja dan
keuangan melalui audit, reviu, evaluasi, pemantauan, dan
kegiatan pengawasan lainnya sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan yang berlaku;
c.
Bagian Kedua
Susunan Organisasi
Pasal 514
Inspektorat terdiri atas:
a. Subbagian Tata Usaha Inspektorat; dan
b. Kelompok Jabatan Fungsional Auditor.
secara
administratif
berada
di
bawah
pembinaan Inspektur.
Pasal 516
(1) Kelompok Jabatan Fungsional Auditor mempunyai tugas
membantu Inspektur dalam melaksanakan pengawasan
intern sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan.
(2) Kelompok
Jabatan
Fungsional
Auditor
terdiri
atas
Jabatan
Fungsional
Auditor
sebagaimana
kegiatan
sesuai
dengan
jabatan
fungsional
Jabatan
fungsional
keahliannya
Fungsional
tertentu
dan
terdiri
sesuai
secara
atas
dengan
administratif
sejumlah
bidang
dalam
tenaga
fungsional
tertentu
sebagaimana
dan
jenjang
jabatan
fungsional
tertentu
BAB XIV
TATA KERJA
Pasal 519
Sekretaris Kementerian Koordinator, Deputi, dan Staf Ahli
dalam melaksanakan tugas dan fungsinya wajib bekerja sama
di bawah pimpinan Menteri Koordinator.
Pasal 520 ...
Pasal 521
Kementerian Koordinator menyusun peta bisnis proses yang
menggambarkan tata hubungan kerja yang efektif dan efisien
antar unit organisasi di lingkungan Kementerian Koordinator.
Pasal 522
Menteri Koordinator menyampaikan laporan kepada Presiden
mengenai hasil pelaksanaan urusan pemerintahan yang
menjadi lingkup tugasnya secara berkala atau sewaktu-waktu
sesuai kebutuhan.
Pasal 523
(1) Pelaksanaan koordinasi dan sinkronisasi oleh Menteri
Koordinator dilakukan melalui penerapan peta bisnis
proses yang menggambarkan tata hubungan kerja yang
efektif dan efisien baik antar Kementerian/Lembaga yang
dikoordinasikannya
maupun
dengan
Kementerian/
kelompok
kerja
yang
dibentuk
oleh
langsung
dengan
para
Menteri
dan
dimaksud
melakukan
dalam
ayat
koordinasi
(2),
dan
Menteri
sinkronisasi
dalam
lingkup
urusan
Kementerian
yang
dikoordinasikan.
(4) Menteri Koordinator dapat melibatkan Menteri dan/atau
pimpinan lembaga di luar bidang koordinasinya.
(5) Pelaksanaan
koordinasi
oleh
Menteri
Koordinator
Koordinator
menyampaikan
laporan
kepada
dan
sinkronisasi
dalam
lingkup
urusan
tugas
terhadap
seluruh
jabatan
di
lingkungan
sendiri,
maupun
dalam
hubungan
antar
Kementerian/lembaga terkait.
Pasal 527
Setiap unsur di lingkungan Kementerian Koordinator Bidang
Perekonomian
harus
menerapkan
Sistem
Pengendalian
pimpinan
memimpin
dan
unit
organisasi
bertanggung
mengoordinasikan
bawahan
jawab
dan
Pasal 529
Dalam melaksanakan tugas, setiap pimpinan unit organisasi
harus melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap unit
organisasi dibawahnya.
BAB XV ...
organisasi
yang
menangani
fungsi
pengadaan
Pemerintah
di
lingkungan
Kementerian
Bagian
yang
menangani
fungsi
pengadaan
di
lingkungan
Kementerian
Koordinator
Bidang Perekonomian.
(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai Unit Layanan Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah sebagaimana dimaksud pada
ayat
(1)
diatur
berdasarkan
peraturan
perundang-
undangan.
Pasal 531
(1)
(3)
(1)
informasi
publik,
karena
menjadi
Pejabat
Pengelola
fungsinya
sifat
tugas
dan
Informasi
dan
Bagan
organisasi
Perekonomian
Kementerian
terlampir,
merupakan
Koordinator
bagian
yang
Bidang
tidak
atas
susunan
organisasi
dan
tata
kerja
Koordinator
Bidang
Perekonomian
Nomor
Koordinator
Bidang
Perekonomian
tetap
diberlakukannya
Bidang
Perekonomian
Koordinator
Bidang
Peraturan
ini,
maka
Menteri
Koordinator
Peraturan
Perekonomian
Nomor
Menteri
PER-
setiap
pengundangan
Perekonomian
orang
mengetahuinya,
Peraturan
ini
dengan
Menteri
memerintahkan
Koordinator
penempatannya
dalam
Diundangkan di Jakarta
pada tanggal 25 Mei 2015
MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
REPUBLIK INDONESIA,
ttd.
YASONNA H. LAOLY
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2015 NOMOR 768
Bidang
Berita