Professional Documents
Culture Documents
29 MAY 2015
KELOMPOK
29 MAY 2015
(Sumarlin, 2013)
PENDAHULUAN
PROTEIN
Protein adalah
senyawa
organik yang tersusun
dari monomer-monomer
asam amino yang saling
berinteraksi melalui
ikatan peptida.
SIFAT
SIFAT/CIRI PROTEIN
Memiliki berat molekul besar (5000 1
juta)
Umumnya terdiri dari 20 asam amino
Bersifat amfoter
Tidak stabil terhadap pH, radiasi,
temperatur, pelarut organik dan detergen.
Kelarutan berbeda-beda tergantung jenis
protein
29 MAY 2015
SUMBER
PROTEIN
SUMBER PROTEIN
HEWANI
NABATI
29 MAY 2015
FUNGSI
PROTEIN
29 MAY 2015
JENIS PROTEIN
BERDASARKAN FUNGSI BIOLOGISNYA:
Enzim (Biokatalisator dalam proses
metabolisme)
Protein pengangkut (hemoglobin)
Antibodi (immunoglobulin)
Protein pengatur/hormon (insulin)
Protein struktural (Keratin, kolagen)
Protein kontraktil (myosin)
BERDASARKAN
Protein nutrient (ovoalbumin)
STRUKTURNYA :
PEMERIKSAAN
KUALITA
TIF
29 MAY 2015
XANTOPROTE
AT
29 MAY 2015
HOPKINS-COLE
29 MAY 2015
10
MILLON
29 MAY 2015
11
Na
Nitroprusida
29 MAY 2015
12
SAKAGUCHI
29 MAY 2015
13
BIURET
29 MAY 2015
14
NINHIDRIN
untuk
mengetahui
adanya
asam-amino
bebas dari
suatu
sampel
29 MAY 2015
PROSEDUR KERJA :
1. Masukkan 2 ml yang
yang akan diuji dalam
tabung reaksi.
2. Tambahkan 5 tetes
ninhidrin 0.1%.
3. Panaskan dalam
penangas air selama 10
menit.
4. Amati munculnya
warna biru/keunguan
Semua asam
amino/peptide
yang
mengandung
asam--amino
bebas akan
bereaksi dengan
ninhidrin
membentuk
senyawa
kompleks
berwarna biru.
AKADEMI ANALIS KESEHATAN
NASIONAL SURAKARTA
15
SUDARMADJ
I, 2007
29 MAY 2015
16
SNI 01-2891-1992
KJELDAHL
29 MAY 2015
17
SNI 01-2891-1992
KJELDAHL
PROSEDUR
1.Timbang
seksama
0,51 g cuplikan, masukkan dalam labu
KERJA
:
kjeldahl 100 ml.
kjeldahl 100 ml.
2.Tambahkan 2 g campuran selen dan H 2SO4 pekat
3.Panaskan diatas pemanas sampai mendidih dan larutan
menjadi jernih kehijau-hijauan (2jam)
4.Biarkan dingin, kemudian encerkan dan masukkan ke
dalam alat penyuling tambahkan 5 ml NaOH dan
beberapa tetes indikator PP
5.Sulingkan selama 10 menit, sebagai penampung
gunakan asam borat 2% yang telah dicampur indikator
6.Bilas ujung pendingin dengan air suling
7.Titar dengan larutan HCL 0,01N
8.Kerjakan penetapan blanko
29 MAY 2015
18
KJELDAHL
Kadar protein
=
Dimana :
W : Bobot cuplikan
V1 : Volume titran sampel
V2 : Volume titran
blankodi
N : Normalitas HCl
Fk : Faktor konfersi
Fp : Faktor pengencer
08/07/15
Perhitungan
Khee,
2001
19
SNI 01-2891-1992
TITRASI
FORMOL
PERSIAPAN SAMPEL
1. Timbang sejumlah cuplikan atau pipet, setara kira-kira 2 g bobot
kering
2. Masukkan kke dalam labu ukur 100 ml dan larutkan dengan 50 ml
dan larutkan dengan 50 ml air suling
3. Tambahkan 1 ml larutan PP dan 10 ml BaCl2 10%
4. Titar dengan larutan Na(OH)2 jenuh sampai warna menjadi merah,
kemudian tambahkan lagi Ba(OH)2 kira-kira 5ml
5. Larutan dikocok, biarkan selama 15 menit dan saring
6. Ambil 80 ml larutan suling amonianya dalam alat vakum, dan
tambahkan ke sisa sedikit HCl untuk membawa bahan-bahan tidak
yang tidak larut dalam larutan
7. Lalukan udara bebas CO2 melalui larutan untuk menghilangkan CO 2
dan netralkan dengan hati-hati, pertama dengan larutan NaOH bebas
CO2 sampai membentuk warna biru muda pada kertas lakmus dan
akhirnya dengan HCl 0,2N
29 MAY 2015
20
SNI 01-2891-1992
TITRASI
FORMOL
TITRASI
21
TITRASI
FORMOL
SNI 01-2891-1992
PERHITUNGAN
Dimana :
V1 : volume basa yang digunakan dalam titrasi
V2 : volume asam yang digunakan dalam titrasi
W : bobot cuplikan (mg)
08/07/15
22
BIURET
KUANTITATIF
08/07/15
23
BIURET
KUANTITATIF
29 MAY 2015
24
BIURET
KUANTITATIF
29 MAY 2015
25
BIURET
KUANTITATIF
29 MAY 2015
=
/
100 %
fp = faktor pengenceran
26
BIURET
KUANTITATIF
08/07/15
1. Kurang sensitif
2. membutuhkan sampel
dengan konsentrasi
yang cukup besar
3. sedikit terganggu
dengan adanya
senyawa garam seperti
garam-garam amonium
27
METODE
LOWRY
08/07/15
28
METODE
LOWRY
29 MAY 2015
29
METODE
LOWRY
PELARUTAN SAMPEL
29 MAY 2015
30
METODE
LOWRY
29 MAY 2015
31
METODE
BRADFORD
29 MAY 2015
32
METODE
BRADFORD
08/07/15
33
METODE
BRADFORD
PENGUKURAN
SAMPEL
08/07/15
34
METODE
BRADFORD
08/07/15
35
DAFTAR
PUSTAKA
Anonim.2008.Pengantar dan Panduan dalam Melakukan Praktikum Kimia analis.Fakultas farmasi
Universitas Muhammadyah Surakarta
Bintang, Maria. 2010. Biokimia Teknik penelitian.Jakarta. Erlangga
Bradford. 1976. A Rappid and Sensitive Methode for Quantitation of Protein Utilization. The Principle
of Protein-Dye Binding. Anal. Biochem.72:248-254.
Chang, Raymond. 2008. Kimia Dasar 2. Jakarta: Erlangga
Hermansyah, dkk. 2012. Penuntun Praktikum Biokimia. Inderalaya: MIPA UNSRI
Hermanto. 2013. Penuntuk Praktikum Biokima 1. Laboratorium Kimia UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Khee, C. R. 2001. Current Protocols in Food Analytical Chemistry. John Wiley & Son 5, Inc.
Khopkar, S. M. 2008. Konsep Dasar Kimia Analitik. Alih bahasa oleh A. Saptorahardjo. Jakarta: UI
Press.
Kristiani. 2010. Petunjuk Praktikum Kimia. Salatiga: UKSW
Lehninger. 1998. Dasar Biokimia Jilid 1. Jakarta: Erlangga
Pierce. 2005. Protein Assay Technical Handbook. www.piercenet.com/path95n. [25mei 2015].
Poedjiadi, Anna. 2007. Dasar Biokimia. Jakarta: UI Press
Riswiyanto. 2009. Kimia Organik. Jakarta: Erlangga
Soeharsono. 2006. Biokimia 1. Yogyakarta: UGM Press
Sudarmaji. 2007. Analisa Bahan. Yogyakarta: Liberty
Sumarlin. 2013. Biokimia. Dasar-dasar biomolekul dan konsep metabolisme.UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta.
Suryatna, Bambang Sugeng.2008.Buku Ajar Kimia Makanan.UNES Semarang.
Yazid, Estien, dkk.2006.Penuntun Praktikum BIOKIMIA untuk Mahasiswa Analis.Andi Offset:
Yogyakarta
08/07/15
36