Professional Documents
Culture Documents
Definisi
Etiologi
Penyebab flu burung adalah virus Influenza tipe A yang
menyebar antar-unggas
Virus Influenza
famili Orthomyxoviridae
Insidensi
1997 : Subtipe H5N1 mulai dikenal dispesies
burung-burung
diseluruh dunia.
2003 : Flu burung telah menular di negara-negara
Asia dan
Eropa yang menyebabkan
angka kematian yang tinggi
pada ayam, itik,
dan burung liar.
Terakhir terungkap virus H5N1 ini telah
diidentifikasi pada harimau, kucing dan macan
tutul.
Babi juga dapat tertular dan sebagai perantara
penularan ke manusia
Insidensi
Pada tahun 2012 terdapat di enam negara, yaitu:
Bangladesh, Kamboja, China, Mesir, Indonesia dan Vietnam.
Kasus Flu Burung (H5N1) pada manusia di dunia menurut
WHO sampai 8 Oktober 2013 terdapat 641 kasus dan
diantaranya 380 kasus meninggal (Angka Fatalitas Kasus
59,28%)
Di Indonesia, dari tahun 2005 s/d Oktober 2013, dilaporkan
terjadi 194 kasus dengan 162 kematian Flu Burung (H5N1)
yang tersebar di 15 Provinsi dan 58 Kab/Kota.
Penurunan drastis kasus Flu Burung pada manusia yaitu 55
kasus pada tahun 2006 menjadi 9 kasus pada tahun 2012
Gejala Klinis
Gejala klinis avian influenza pada manusia, antara
lain :
Demam (38 derajat Celcius), sakit kepala
Sakit tenggorokan, batuk, pilek
Infeksi mata,
Nyeri otot, lemas,
Peradangan paru-paru (pneumonia) dan
Dapat berakhir kematian
GAMBARAN RADIOLOGI
Paru-paru normal
GAMBARAN RADIOLOGI
Pemeriksaan Ultrasonografi
Untuk mendeteksi dan mengukur efusi pleura dan
konsolidasi di paru.
Konsolidasi paru pada ultrasound tampak seperti struktur
jaringan hiperechoic dan dengan wedge-shaped.
ultrasound paru memiliki tampilan yang tinggi untuk
mendiagnosis konsolidasi elveolar dan berguna untuk
menuntun biopsi paru perkutaneus.
Pemeriksaan CT-Scan
Gambaran menyebar atau bercak pada ground-glass atau
konsolidasi dengan distribusi lobuler
Nodul sentrilobuler kecil menunjukkan perdarahan alveolar
mungkin terlibat.
Gambaran Histopatologi
Paru-paru secara tipikal menunjukkan kerusakan alveolar
yang difuse. Pada kasus ini dengan waktu penyakit yang
pendek (<> 90%)
Diagnosis Banding
Diagnosis banding disesuaikan dengan tanda dan gejala yang
ditemukan. Penyakit dengan gejala hampir serupa yang sering
ditemukan antara lain:
Demam Dengue
Infeksi paru yang disebabkan oleh virus lain, bakteri atau jamur
HIV dengan infeksi sekunder
Tuberkulosis Paru
Pemeriksaan laboratorium yang dapat dilakukan untuk
menyingkirkan diagnosis banding tergantung indikasi, antara lain:
Dengue blot : IgM, IgG untuk menyingkirkan diagnosis demam
dengue
Biakan sputum dahak, darah dan urin.
Pemeriksaan anti HIV .
Pemeriksaan dahak mikroskopik Basil Tahan Asam (BTA) dan
biakan mikobakterium, untuk menyingkirkan TB Paru.
Penatalaksanaan
Tiga prinsip penatalaksaan pasien dengan avian
influenza :
1. Implementasi dini dalam mengontrol infeksi
untuk meminimalisasi penyebaran nosokomnial.
2. Penatalaksanaan secara tepat untuk mencegah
semakin beratnya penyakit dan mencegah
kematian.
3. Indentifikasi dini dan pemantauan terhadap
resiko infeksi untuk mempermudah intervensi
dini dengan terapi antiviral untuk mengurangi
morbiditas dan mortalitas serta membatasi
penyebaran penyakit.
MEDIKAMENTOSA
Obat-obatan antiviral yang digunakan adalah :
Oseltamivir, zanamivir dan rimantadin
Saat ini antiviral yang dirokemdasikan oseltamivir.
Oseltamivir
Diberikan 48jam setelah awitan gejala
Dosis :
o Dewasa atau anak 13 tahun Oseltamivir 2x75 mg per hari
selama 5 hari.
o Anak > 1 tahun dosis oseltamivir 2 mg/kgBB, 2 kali sehari
selama 5 hari.
o Dosis oseltamivir dapat diberikan sesuai dengan berat badan
sbb :
o
o
o
o
>
>
>
40
23
15
15
kg : 75 mg 2x/hari
40 kg : 60 mg 2x/hari
23 kg : 45 mg 2x/hari
kg : 30 mg 2x/hari
Pencegahan
Pada kelompok berisiko tinggi (pekerja peternakan
dan pedagang) :
Mencuci tangan dengan desinfektan dan mandi
sehabis bekerja.
Hindari kontak langsung dengan ayam atau
unggas yang terinfeksi flu burung.
Menggunakan alat pelindung diri. (contoh :
masker dan pakaian kerja).
Meninggalkan pakaian kerja ditempat kerja.
Membersihkan kotoran unggas setiap hari.
Imunisasi.
Daftar Pustaka
Bennet, N. John, Avian Influenza. [online]. 2008. [cited 2009 september
9]. Available from: http://emedicine.medscape.com/article/238049
Hudyono,Johannes. Kamarudzaman, Kamaliah. Cara Penularan, Gejala,
dan Perawatan Flu Burung. Jakarta:Majalah Kedokteran Meditek volume
14 no 38. 2006; 9-12
Nainggolan L, Chen, Kie. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam (Avian
Influenza dan SARS). 4th ed. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas
Indonesia. 2007; 1719-1726.
Sandrick, Karen. X-rays can predict survival after exposure to avian flu
chest exams prove important in identifying patients who will benefit
from early, aggressive intervention. [online]. 2006. [cited 2009
september 9]. Available from:
http://www.diagnosticimaging.com
Smithius R.,Otto.,Cornelia. HRCT part II: Key findings in Interstitial Lung
Diseases. [online]. 2007. [cited 2009 September 9]. Availble from:
http://www.radiologyassistant.nl.
World Health Organization. Cumulative Number of Confirmed Human
Cases of Avian Influenza A/(H5N1). Available at : http://www.who.int.
terimakasih