Professional Documents
Culture Documents
Ingatan jangka pendek dengan kapasitas terbatas dan retensi yang singkat, yang
dikode,paling
tidak
sebagian
oleh
modifikasi
sementara
pengeluaran
neurotransmiter.
-
Ingatan jangka panjang dengan kapasitas yang besar dan memiliki jejak-jejak
ingatan yang tahan lama. Ingatan ini diperkirakan melibatkan perubahan struktural
atau fungsional yang relatif permanen antara neuron-neuron yang sudah ada.1
Cerebrum
Cerebrum adalah bagian terbesar dari otak dan terdiri dari dua hemisperium cerebri
yang dihubungkan oleh massa substansi alba yang disebut corpus calossum. Setiap
hemisphere terbentang dari os frontale sampai ke os occipitale, di atas fossacranii
anterior, media dan posterior, diatas tentorium cerebelli. Hemisphere dipisahkan oleh
sebuah celah dalam yaitu fissura longitudinalis cerebri, tempat menonjolnya
falxcerebri. Lapisan permukaan hemispherium cerebri disebut cortex dan disusun
oleh substansi grisea. Cortex cerebri berlipat lipat, disebut gyri, yang dipisahkan
oleh fissura atau sulci. Dengan cara demikian permukaan cortex bertambah luas.
Sejumlah sulci yang besar membagi permukaan setiap hemisphere dalam lobus
lobus. Lobus lobus diberi nama sesuai dengan tengkorak yang ada di atasnya.
Lobus frontalis terletak di depan sulcus sentralis dan diatas sulcus lateralis. Lobus
parietalis terletak di belakang sulcus sentralis dan di bawah sulcus lateralis. Lobus
occipitalis terletak dibawah sulcus parietooccipitalis. Dibawah sulcus lateralis
terletak lobus temporalis.
Secara histologis terdiri dari 6 lapisan, yaitu :
1. Lamina molecularis
Lapisan terluar yang mengandung serabut-serabut yang datang dari
dalam cortex.
2. Lamina granularis externa
2
II.
Korteks prefrontalis
Korteks prefrontal (PFC) adalah bagian anterior dari lobus frontalis dalam otak,
terletak di depan daerah motor dan premotor.
Orbito frontal cortex (OFC) :
OFC termasuk bagian dari prefrontal cortex yang menerima proyeksi dari
Magno cellular, nukleus medial (tengah tengah) dari mediodorsal thalamus.
OFC merupakan bagian yang berperan pada proses kognitif decision-making
dengan peran alaminya sebagai pengekalkulasi untung-rugi dari suatu
tindakan berdasarkan konstrukkonstruk dari reward dan punishment yang
sudah dapat dipelajari.
pada pengendalian diri, dimana pada akhirnya berperan besar dalam proses
pengambilan keputusan.
Gambar 4. ventrolateralprefrontalcortex
III.
SISTEM LIMBIK
Merupakan struktur pada bagian tepi medial dari lobus temporal yang berupa struktur
kompleks berbentuk huruf C yang mengandung substansi kelabu dan alba..Bagian ini
merupakan lengkungan dari struktur kortikal yang mengelilingi corpus callosum dan
thalamus.
HIPPOKAMPUS
Hipokampus adalah bagian dari cerebrum yang terletak di lobus temporal. Manusia
memiliki dua hipokampus yakni pada sisi kanan dan kiri. Merupakan bagian medial korteks
temporalis yang memanjang, melipat keatas dan kedalam untuk membentuk permukaan
ventral dari radiks inferior ventrikel lateralis. Salah satu ujung hipokampus berbatasan
dengan nucleus amigdaloid, serta pada salah satu tepinya juga bersatu dengan girus para
hipokampal, yang merupakan korteks permukaan ventromedial lobus temporalis. Formasio
hipokampal dibentuk oleh hipokampus dan struktur lobus temporalis yang berdekatan.
Sinyal-sinyal sensoris dari berbagai bagian tubuh dapat mengaktivasi beberapa
bagian hipokampus, kemudian menyebarkan sinyal-sinyal keluar menuju talamus anterior,
hipotalamus, dan bagian lain system limbik, terutama melalui jaras keluar utama yaitu
forniks.
6
KARAKTERISTIK
INGATAN
JANGKA INGATAN
PENDEK
JANGKA
PANJANG
Kemudian;
dipindahkan
harus
dari
ingatan
penggalian
Terbatas
Sangat besar
kembali Cepat
(mengingat)
ingatan
yang
mendarah
sudah
daging,
yang
kembali (lupa)
ingat
cepat
kecuali
dikonsolidasikan
relatif
stabik
ke
dalam
Melibatkan
sementara
sinaps
modifikasi Melibatkan
fungsi
yang
perubahan
sinaps- fungsional
sudah
ada, strukturalyang
atau
relatif
lebih
transmiter
yang neuron
dikeluarkan.
mislanya
yang
sudah
ad,
pembentukan
cepat
(Latihan)
Ketidakmampua
n menggali
kembali
Simpanan ingatan
jangka-pendek
Simpanan ingatan
Konsolidasi
jangka-panjang
Mencari dan
membaca
lupa
mengingat
Ingatan jangka pendek berlangsung beberapa detik sampai jam, sementara ingatan
jangka panjang tersimpan berhari-hari sampai bertahun-tahun. proses pemindahan dan
fiksasi jejak ingatan jangka pendek menjadi simpanan ingatan jangka panjang di kenal
sebagai konsolidasi. Simpanan pengetahuan tidak akan bermanfaat kecuali apabila
pengetahuan tersebut dapat digali kembali dan digunakan untuk mempengaruhi perilaku
saat sekarang atau masa mendatang. Terdapat suatu konsep yang baru di kembangkan
yaitu: working memory atau yang telah disebut sebagai papan tulis pikiran. Working
memory meliputi pembandingan data sensorik yang sedang berjalan dengan simpanan
pengetahuan yang relevan dan menipulasi informasi tersebut. Seperti kemampuan
meneruskan percakapan atau pengetahuan untuk memakai baju hangat apabila anda
melihat ada salju di luar. Working memory memungkinkan orang merangkai banyak pikiran
sambung menyambung dalam suatu urutan yang logis dan merencanakan tindakan yang
akan diambil.
Informasi yang baru diperoleh mula-mula diendapkan di dalam ingatan jangka
pendek, yang memiliki kapasitas penyimpanan yang terbatas. Informasi dalam ingatan
jangka pendek mengalami salah satu dari dua nasib pada akhirnya ingatan tersebut
mungkin segera dilupakan sebagai contoh: melupakan nomor telepon setelah mencari dan
selesai memutarnya. Atau dikirim ke ingatan jangka panjang yang lebih permanen melalui
latihan aktif atau latihan ulangan. Pendauran ulang informasi yang baru diperoleh melalui
ingatan jangka pendek meningkatkan kemungkinan terjadinya kosolidasi ingatan jangka
panjang. (dengan demikian, jika anda belajar tergesa-gesa untuk ujian, penyimpanan
informasi jangka panjang anda buruk). Hubungan ini dapat diibaratkan mencuci film
fotografi. Citra yang semula terbentuk (ingatan jangka pendek) akan cepet menghilang
kecuali jika difiksasi secara kimiawi (konsolidasi) untuk menghasilkan citra yang lebih tahan
lama (ingatan jangka panjang). Kadang-kadang hanya sebagian ingatan tetap tersimpan
sementara yang lain menghilang. Informasi yang menarik atau penting bagi individu lebih
besar kemungkinannya akan di daur ulang dan difiksasi untuk simpanan jangka panjang,
sedangkan informasi yang kurang penting dengan cepat dihapus.
Kapasitas penyimpanan bank ingatan jangka panjang jauh lebih besar daripada
kapasitas ingatan jangka pendek. Berbagai aspek informasi mengenai jejak-jejak ingatan
jangka panjang tampaknya diolah dan dikodifikasi, kemudian disimpan bersama ingatan lain
dari jenis yang sama; sebagai contoh, ingatan visual disimpan secara terpisah dari ingatan
9
peran hippokampus daerah sekitar lobus temporalis, dan sistem limbik, serebelum
tampaknya berperan penting dalam ingatan prosedural melibatkan keterampilan motorik
yang diperoleh melalui latihan berulang, misalnya mengigat gerakan dansa tertentu.
Perbedaan lokalisasi kedua jenis ingatan ini tampak jelas pada individu yang mengalami lesi
di lobus temporalis/daerah limbik. Mereka mampu melaksanakan suatuketerampulan,
misalnya bermain piano. Tetapi keesokan harinya mereka tidak mengingat bahwa mereka
pernah memainkannya.
Ingatan jangka pendek dan jangka panjang melibatkan mekanisme molekular yang
berlainan. Suatu perubahan harus terjadi di dalam sirkuit saraf otak untuk menerangkan
terjadinya perubahan perilaku setelah proses belajar. Suatu ingatan tunggal tersimpan
dalam perubahan pola sinyal yang disalurkan melalui sinaps-sinaps dalam jaringan saraf
yang luas, bukan di dalam sebuah neuron. Ingatan jangka pendek dan ingatan jangka
panjang tampaknya disebabkan oleh mekanisme yang berbeda. Bukti yang ada
mengisyaratkan bahwa ingatan jangka pendek melibatkan modifikasi sementara pada fungsi
sinaps yang sudah ada, misalnya perubahan sesaat jumlah neurotransmiter yang
dikeluarkan sebagai respons terhadap stimulasi di dalan jalur-jalur saraf yang bersangkutan.
Sebaliknya ingatan jangka panjang diperkirakan melibatkan perubahan struktural atau
fungsional yang lebih permanen diantara neuron-neuron yang ada di otak.
Ingatan jangka pendek , eksperimen-eksperimen cerdik pada siput laut, aplysia, telah
memperlihatkan bahwa dua bentuk ingatan jangka pendek habituasi dan sensitisasidisebabkan oleh modifikasi protein-protein saluran di terminal prasinaps neuron-neuron
afferen tertentu. Modifikasi ini kemudian menyebabkan perubahan pengeluaran transmiter.
Habituasi adalah penurunan ketanggapan (responsivitas) terhadap pemberian stimulus
indiferen (yaitu tidak memberi penghargaan / penghukuman yang berulang-ulang).
Sensitisasi mengacu kepada peningkatan ketanggapan terhadap rangsangan ringan
setelah sebuah rangsangan yang kuat atau menggangu. Aplysia secara refleks menarik
insangnya apabila siphonnya (suatu organ terletak di atas insangnya disentuh). Neuron
aferen yang berespons terhadap sentuhan pada siphon (neuron prasinpas) secara langsung
bersinaps dengan neuron motorik eferen (neuron pascasinaps) yang mengontrol penarikan
insang. Siput tersebut mengalami habituasi apabila siphonnya di sentuh berulang-ulang,
siput belajar untuk mengabaikan rangsangan dan tidak lagi menarik insangnya sebagai
respons. Sensitisasi, suatu bentuk belajar yang lebih kompleks, terjadi pada aplysia apabila
mendapat
insangnya secara lebih kuat sebagai respons, bahkan terhadap sentuhan ringan. Yang
menarik kedua bentuk belajar yang berbeda ini mempengaruhi tempat yang sama. Sinaps
antara neuron aferensiphon dan neuron aferen insang dengan cara yang berlawanan.
Habituasi menekan aktifitassinpas tersebut , sedangkan sensitisasi meningkatkanya.1
11
Usia lanjut:
Defisit dopamin& NE pada korteks prefrontal memori memori kerja menurun.
Suntikan neurotransmiter yang sesuai mengembalikan fungsi otak.
(NE tidak dapat menembus sawar darah otak)
j.
12
2. Faktor usia
Usia lanjut :
Mungkin fungsi lobusfrontalis yang tidak lagi efisien
Gangguan pemanggilan memori kata.
Hipokampus rentan terhadap proses penuaan
Sebagian besar tikus tua: gangguan memori spasial.
3. Faktor lingkungan
4. Trauma
Pada binatang:
Kerusakan hippokampus tidak dapat mempelajari hal baru.
Tidak mampu membentuk memori baru.
Kerusakan amigdala: lambat belajar asosiasi gangguan memori deklaratif
Kerusakan hipokampus dan amigdala amnesia global
6. Faktor penyakit:
14
Lokasi/Fungsi
Implikasinya pada
Kolinergik:
penyakit Jiwa
Meningkatkan derajat
Asetilkolin
depresi
Menurunkan derajat
penyakit alzeimer, korea
hungtington, penyakit
pergerakan memori
Sistem saraf otonom terminal saraf post
parkinson
Monoamin
Norepinefrin
sinapsis simpatis
Dopamin
Menurunkan derajat
persepsi
Meningkatkan derajat
mania, keadaan
bangun
kecemasan, sizofrenia.
Menurunkan derajat
medula spinalis
depresi
Meningkatkan derajat
15
prolaktin
Menurunkan derajat
depresi
Histamin
Meningkatkan derajat
kecemasan
spinalis
Fungsi: tidur, bangun, libido, nafsu makan,
perasaan, agresi persepsi nyeri,
koordinasi dan penilaian
Menurunkan derajat
depresi
Hipotalamus
Asam amino
GABA (Gamma
Menurunkan derajat
Amino Butyric
korea huntington
Acid)
retina
Fungsi: kemunduran aktivitas tubuh
Gangguan ansietas,
skizofrenia, dan berbagai
jenis epilepsi
Glisin
Medula spinalis, batang otak
Derajat toksik/keracunan
glycine encephalopaty
berulang
Glutamat dan
aspartat
Menurunkan tingkat
derajat yang
berhubungan dengan
Neuropeptida
Modulasi aktivitas
Endorfin dan
enkefalin
peptida dapat
menurumpukkan
Substansia P
gejala skizofrenia
Hipotalamus struktur limbik otak tengah,
16
Menurunkan derajat
korea hutington
Menurunkan derajat
penyakit alzeimer
spinalis
Fungsi: menghambat pelepasan
Meningkatkan derajat
korea hutington
keseimbangan psikomotor, tapi bila terlalu banyak akan menyebabkan serangan mania.
Yang mendukung konsep ini adalah kenyataan bahwa pusat-pusat reward dan punishment
di otak pada hipotalamus dan daerah sekitarnya menerima sejumlah besar ujung-ujung
saraf dari sistem norepinefrin dan serotonin.
DAFTAR PUSTAKA
1. Sherwood L. Fisiologi manusia dari sel ke sistem 2ed. Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran EGC; 2001.h.128-134.
2. Chusud JG. Neuroanatomi korelatif dan neurologi fungsional.Yogyakarta; 2006.h.3-14.
3. Winami W. Buku ajar Neurosains.Jakarta; 2008.h.7-47.
4. Schumm DE. Essentials of biochemistry. Jakarta: Binarupa Aksara; 1993. h. 353-58.
5. Ganong WF. Buku ajar fisiologi kedokteran. 22nd ed. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran
EGC; 2005. h. 89-97.
18