You are on page 1of 18

Proses Pembentukan Memori dan Struktur yang Terlibat

Sri Yusepty Sagala


102010299
Mahasiswa Fakultas Kedokteran UKRIDA
*Alamat Korespondensi :
Sri Yusepty Sagala
Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana
Jl. Arjuna Utara No. 06 Jakarta 11510
No Telp ( 021) 5694-2051
email : sri_sagala@yahoo.com
PENDAHULUAN
Sistem saraf adalah salah satu dari dua sistem kontrol pada tubuh, yang lain adalah
sistem endokrin. Secara umum, sistem saraf mengkoordinasikan respons-respons cepat,
sementara sistem saraf endokrin mengatur aktifitas yang lebih memerlukan durasi dari pada
kecepatan.
Sistem saraf terdiri dari susunan / sistem saraf pusat (SSP), yang mencakup otak
dan kordaspinalis, dan sistem saraf perifer, yang mencakup serat-serat saraf yang
membawa informasi ke (divisi aferen) dan dari (divisi eferen) SSP. Terdapat tiga kelas
neuron: neuron-neuron aferen, neuron eferen, dan antar neuron. Yang membentuk sel dapat
dirangsang pada sistem saraf. Neuron aferen memberitahu SSP mengenai kondisi
lingkungan eksternal dan internal. Neuron aferen membawa intruksi dari SSP ke organ
efektor, yaitu otot dan kelenjar. Antar neuron berperan mengintegrasikan informasi aferen
dan memformulasikan respons eferen, serta untuk fungsi-fungsi mental yang lebih tinggi
yang berkaitan dengan pikiran.

Terdapat 2 jenis ingatan:


1

Ingatan jangka pendek dengan kapasitas terbatas dan retensi yang singkat, yang
dikode,paling

tidak

sebagian

oleh

modifikasi

sementara

pengeluaran

neurotransmiter.
-

Ingatan jangka panjang dengan kapasitas yang besar dan memiliki jejak-jejak
ingatan yang tahan lama. Ingatan ini diperkirakan melibatkan perubahan struktural
atau fungsional yang relatif permanen antara neuron-neuron yang sudah ada.1

STRUKTUR MAKROSKOPIS DAN MIKROSKOPIS


Daerah otak yang berperan dalam memori (ingatan) adalah Lobus temporalis,
korteks prafrontalis, hippokampus dan sistem limbik.1
I.

Cerebrum
Cerebrum adalah bagian terbesar dari otak dan terdiri dari dua hemisperium cerebri
yang dihubungkan oleh massa substansi alba yang disebut corpus calossum. Setiap
hemisphere terbentang dari os frontale sampai ke os occipitale, di atas fossacranii
anterior, media dan posterior, diatas tentorium cerebelli. Hemisphere dipisahkan oleh
sebuah celah dalam yaitu fissura longitudinalis cerebri, tempat menonjolnya
falxcerebri. Lapisan permukaan hemispherium cerebri disebut cortex dan disusun
oleh substansi grisea. Cortex cerebri berlipat lipat, disebut gyri, yang dipisahkan
oleh fissura atau sulci. Dengan cara demikian permukaan cortex bertambah luas.
Sejumlah sulci yang besar membagi permukaan setiap hemisphere dalam lobus
lobus. Lobus lobus diberi nama sesuai dengan tengkorak yang ada di atasnya.
Lobus frontalis terletak di depan sulcus sentralis dan diatas sulcus lateralis. Lobus
parietalis terletak di belakang sulcus sentralis dan di bawah sulcus lateralis. Lobus
occipitalis terletak dibawah sulcus parietooccipitalis. Dibawah sulcus lateralis
terletak lobus temporalis.
Secara histologis terdiri dari 6 lapisan, yaitu :
1. Lamina molecularis
Lapisan terluar yang mengandung serabut-serabut yang datang dari
dalam cortex.
2. Lamina granularis externa
2

Lapisan yang agak padat dan tersusun dari sel-sel kecil.

3. Lamina pyramidalis externa


Berisi sel-sel piramid yang kerap kali tersusun berbaris.
4. Lamina granularis interna
Biasanya merupakan lapisan tipis yang mempunyai sel-sel serupa
dengan sel di dalam lamina granularis externa.
5. Lamina ganglionaris
Pada sebagian besar daerah, mengandung sel-sel piramid yang lebih
besar (meskipun jumlahnya lebih sedikit) dari pada sel-sel piramid di
dalam lamina pyramidalis externa
6. Lamina fusiformis
Tersusun dari sel-sel fusiformis yang tidak teratur dan axonnya
memasuki substansia alba didekatnya.2

Gambar 1. lapisan korteks cerebri


3

II.

Korteks prefrontalis
Korteks prefrontal (PFC) adalah bagian anterior dari lobus frontalis dalam otak,
terletak di depan daerah motor dan premotor.
Orbito frontal cortex (OFC) :
OFC termasuk bagian dari prefrontal cortex yang menerima proyeksi dari
Magno cellular, nukleus medial (tengah tengah) dari mediodorsal thalamus.
OFC merupakan bagian yang berperan pada proses kognitif decision-making
dengan peran alaminya sebagai pengekalkulasi untung-rugi dari suatu
tindakan berdasarkan konstrukkonstruk dari reward dan punishment yang
sudah dapat dipelajari.

Gambar 2. Orbito frontal cortex


Dorsolateral prefrontal cortex (DLPFC) :
Korteks prefrontal dorsolateral penting untuk "kognitif" dan fungsi eksekutif
seperti working memory,pembentukan niat tindakan yang goal-directed,
penalaran abstrak, dan pengendalian attensi (perhatian). Selain itu, daerah ini
otak diyakini penting untuk pengaturan mempengaruhi negatif. Penting untuk
penilaian kembali dan penekanan dari pengaruh perasaan negatif. Perannya
dalam pengendalian bukan hanya pada perasaan negatif, melainkan hingga

pada pengendalian diri, dimana pada akhirnya berperan besar dalam proses
pengambilan keputusan.

Gambar 3. Dorsolateral prefrontalcortex


Ventrolateral prefrontal cortex (VLPFC)
Ventrolateral PFC (VLPFC) diduga terlibat dalam tugas-tugas yang relative
sederhana, seperti pemeliharaan informasi jangka pendek yang sementara
tidak dapat dilakukan dalam workingmemory (misalnya, mengingat nomor
telepon yang baru saja dikatakan sebelum diketik pada telepon).2

Gambar 4. ventrolateralprefrontalcortex
III.

SISTEM LIMBIK
Merupakan struktur pada bagian tepi medial dari lobus temporal yang berupa struktur

kompleks berbentuk huruf C yang mengandung substansi kelabu dan alba..Bagian ini
merupakan lengkungan dari struktur kortikal yang mengelilingi corpus callosum dan
thalamus.

Gambar 5. Sistem Limbik


Sistem limbic terdiri dari nucleus amigdala dan hipokampus pada bagian medial dari
lobus temporal, traktus yang disebut forniks yang menuju mammillary bodies dari
hipotalamus, dan lipatan korteks yang disebut gyrus cingulate yang melengkung
disepanjang corpus callosum. Bagian utama system limbic adalah hipotalamus. Disekeliling
hipotalamus terdapat struktur subkortikal lain dari system limbic yaitu septum, area
paraolfaktoria, epitalamus, nuklei anterior talamus, bagian ganglia basalis, hipokampus, dan
amigdala.3
IV.

HIPPOKAMPUS
Hipokampus adalah bagian dari cerebrum yang terletak di lobus temporal. Manusia

memiliki dua hipokampus yakni pada sisi kanan dan kiri. Merupakan bagian medial korteks
temporalis yang memanjang, melipat keatas dan kedalam untuk membentuk permukaan
ventral dari radiks inferior ventrikel lateralis. Salah satu ujung hipokampus berbatasan
dengan nucleus amigdaloid, serta pada salah satu tepinya juga bersatu dengan girus para
hipokampal, yang merupakan korteks permukaan ventromedial lobus temporalis. Formasio
hipokampal dibentuk oleh hipokampus dan struktur lobus temporalis yang berdekatan.
Sinyal-sinyal sensoris dari berbagai bagian tubuh dapat mengaktivasi beberapa
bagian hipokampus, kemudian menyebarkan sinyal-sinyal keluar menuju talamus anterior,
hipotalamus, dan bagian lain system limbik, terutama melalui jaras keluar utama yaitu
forniks.
6

Perangsangan pada berbagai area di hipokampus hampir selalu menyebabkan salah


satu dari pola perilaku, misalnya marah, ketidakpedulian, dorongan seks yang berlebihan.
Hipokampus dapat terangsang berlebihan yang memberi kesan hipokampus dapat
memperpanjang sinyal-sinyal keluar. Contohnya, perangsangan listrik yang lemah dapat
menyebabkan kejang epilepsy lokal di bagian hipokampal selama beberapa detik sesudah
rangsangan selesai. Hal ini mungkin diakibatkan karena hipokampus memiliki berbagai tipe
korteks dari setiap bagian serebrum, dan hanya mengandung 3 lapisan sel saraf di
beberapa area yang berbeda dengan korteks serebrum lainnya yang memiliki 6 lapisan sel
saraf.
Hipokampus menyebabkan timbulnya dorongan untuk mengubah ingatan jangka
pendek menjadi ingatan jangka panjang dengan menjalar kan beberapa macam sinyal atau
sinyal-sinyal yang tampaknya membuat pikiran berulang-ulang melatih informasi baru
sampai menjadi ingatan yang disimpan permanen.
Kerusakan pada hipokampus dapat mengurangi sebagian ingatan yang telah
dipelajari sebelumnya (amnesia retrograd), Sedikit lebih banyak terhadap ingatan bertahuntahun yang lalu dari pada ingatan yang telah lama sekali. Pada penderita epilepsi yang
dilakukan pengobatan dengan pengangkatan kedua sisi hipokampus, ia dapat memanggil
kembali sebagian ingatan yang telah di pelajari sebelumnnya, namun tidak dapat
mempelajari informasi baru yang didasarkan pada simbol verbal. Pasien ini akan mengalami
amnesia anterograd yaitu masih mempunyai ingatan jangka pendek selama beberapa detik
sampai satu atau dua menit, walaupun kemampuannya untuk membentuk ingatan jangka
panjang selama lebih dari beberapa menit telah seluruhnya atau hampir seluruhnya hilang. 3
PROSES PENYIMPANAN & KLASIFIKASI MEMORI
Memori disusun dalam tahapan-tahapan. Memori adalah simpanan pengetahuan
yang di dapat untuk sewaktu-waktu di panggil kembali. Belajar dan ingatan membentuk
dasar bagi individu untuk mengadaptasikan perilaku mereka pada keadaan lingkungan
tertentu. Tanpa mekanisme ini, individu tidak dapat merencanakan interaksi yang berhasil
dan menghindari secara sengaja keadaan-keadaan yang diperkirakan tidak menyenangkan.
Perubahan saraf yang berperan dalam retensi atau penyimpanan pengetahuan di
kenal sebagai memorytrace (jejak ingatan). Yang biasanya disimpan adalah konsep-konsep,
bukan infromasi kata demi kata (secara harfiah). Ketika membaca , anda menyimpan
konsep yang dibahas bukan kata-kata spesifik. Di waktu mendatang, ketika anda menggali
kembali konsep dari ingatan, anda akan mengubahnya ke dalam kata-kata anda sendiri.
Namun, mungkin saja kita dapat mengingat serpihan informasi kata demi kata.
Penyimpanan informasi yang didapat diyakini dilaksanakan paling sedikit dalam dua
tahap: ingatan jangka pendek & jangka panjang.
Tabel 1. Perbandingan ingatan jangka pendek & jangka panjang

KARAKTERISTIK

INGATAN

JANGKA INGATAN

PENDEK

JANGKA

PANJANG

Waktu penyimpanan setelah Segera

Kemudian;

memperoleh informasi baru

dipindahkan

harus
dari

ingatan

jangka pendek ke jangka


panjang melalui konsolidasi;
ditingkatkan oleh latihan atau
daur ulang informasi malalui
cara jangka pendek
Kapasitas penyimpanan
waktu

penggalian

Terbatas

Sangat besar

kembali Cepat

Lebih lambat, kecuali untuk

(mengingat)

ingatan

yang

mendarah

sudah

daging,

yang

cepat di gali kembali


Ketidakmampuan

menggali Dilakukan secara permanen; Ketidakmampuan

kembali (lupa)

ingat

cepat

menghilang mengakses biasanya hanya

kecuali

apabila sesaat; jejak ingtan yang

dikonsolidasikan

relatif

stabik

ke

dalam

ingatan jangka panjang


Mekanisme penyimpanan

Melibatkan
sementara
sinaps

modifikasi Melibatkan
fungsi

yang

perubahan

sinaps- fungsional

sudah

ada, strukturalyang

atau
relatif

lebih

misalnya mengubah jumlah permanen anatara neuronneuron

transmiter

yang neuron

dikeluarkan.

mislanya

yang

sudah

ad,

pembentukan

sinapsbaru, sintesis protein


baru memiliki peran penting.

Biasanya lenyap secara permanen

Informasi yang baru


diperoleh

Penggalian kembali secara

cepat
(Latihan)

Ketidakmampua
n menggali
kembali

Simpanan ingatan
jangka-pendek
Simpanan ingatan
Konsolidasi
jangka-panjang

Mencari dan
membaca

lupa

mengingat

Ingatan jangka pendek berlangsung beberapa detik sampai jam, sementara ingatan
jangka panjang tersimpan berhari-hari sampai bertahun-tahun. proses pemindahan dan
fiksasi jejak ingatan jangka pendek menjadi simpanan ingatan jangka panjang di kenal
sebagai konsolidasi. Simpanan pengetahuan tidak akan bermanfaat kecuali apabila
pengetahuan tersebut dapat digali kembali dan digunakan untuk mempengaruhi perilaku
saat sekarang atau masa mendatang. Terdapat suatu konsep yang baru di kembangkan
yaitu: working memory atau yang telah disebut sebagai papan tulis pikiran. Working
memory meliputi pembandingan data sensorik yang sedang berjalan dengan simpanan
pengetahuan yang relevan dan menipulasi informasi tersebut. Seperti kemampuan
meneruskan percakapan atau pengetahuan untuk memakai baju hangat apabila anda
melihat ada salju di luar. Working memory memungkinkan orang merangkai banyak pikiran
sambung menyambung dalam suatu urutan yang logis dan merencanakan tindakan yang
akan diambil.
Informasi yang baru diperoleh mula-mula diendapkan di dalam ingatan jangka
pendek, yang memiliki kapasitas penyimpanan yang terbatas. Informasi dalam ingatan
jangka pendek mengalami salah satu dari dua nasib pada akhirnya ingatan tersebut
mungkin segera dilupakan sebagai contoh: melupakan nomor telepon setelah mencari dan
selesai memutarnya. Atau dikirim ke ingatan jangka panjang yang lebih permanen melalui
latihan aktif atau latihan ulangan. Pendauran ulang informasi yang baru diperoleh melalui
ingatan jangka pendek meningkatkan kemungkinan terjadinya kosolidasi ingatan jangka
panjang. (dengan demikian, jika anda belajar tergesa-gesa untuk ujian, penyimpanan
informasi jangka panjang anda buruk). Hubungan ini dapat diibaratkan mencuci film
fotografi. Citra yang semula terbentuk (ingatan jangka pendek) akan cepet menghilang
kecuali jika difiksasi secara kimiawi (konsolidasi) untuk menghasilkan citra yang lebih tahan
lama (ingatan jangka panjang). Kadang-kadang hanya sebagian ingatan tetap tersimpan
sementara yang lain menghilang. Informasi yang menarik atau penting bagi individu lebih
besar kemungkinannya akan di daur ulang dan difiksasi untuk simpanan jangka panjang,
sedangkan informasi yang kurang penting dengan cepat dihapus.
Kapasitas penyimpanan bank ingatan jangka panjang jauh lebih besar daripada
kapasitas ingatan jangka pendek. Berbagai aspek informasi mengenai jejak-jejak ingatan
jangka panjang tampaknya diolah dan dikodifikasi, kemudian disimpan bersama ingatan lain
dari jenis yang sama; sebagai contoh, ingatan visual disimpan secara terpisah dari ingatan
9

auditorik. Organisasi ini mempermudah pencarian simpanan ingatan di masa mendatang


untuk menggali kembali informasi yang diinginkan. Sebagai contoh, dalam mengingat
seorang wanita yang pernah sekali anda temui, anda mungkin menggunakan berbagai
petunjuk dari bermacam-macam gudang ingatan, seperti namanya, penampakannya,
parfum yang digunakannya, lagu yang dimainkan sebagai latar belakang, dan sebaginya.
Karena kapasitas ingatan jangka panjang lebih besar, diperlukan waktu lebih lama
untuk memperoleh kembali informasi dari ingatan jangka panjang dari pada dari ingatan
jangka pendek. Mengingat adalah proses memperoleh kembali informasi spesifik dari
gudang ingatan; lupa adalahketidakmampuan memperoleh kembali informasi yang telah
disimpan. Informasi yang hilang dari ingatan jangka pendek secara permanen dilupakan,
tetapi informasi disimpan jangka panjang sering dilupakan hanya dalam waktu singkat. Anda
sering hanya secara temporer tidak dapat mengakses informasi misalnya tidak mampu
mengingat nama seorang kenalan, namun kemudian nama nama tersebut tiba-tiba
muncul.
Sebagian bentuk ingatan jangka panjang yang melibatkan informasi atau
keterampilan yang digunakan sehari-hari pada dasarnya tidak pernah dilupakan dan cepat
di akses kembali. Misalnya mengetahui nama anda sendiri atau kemampuan menulis.
Walaupun ingatan jangka panjang relatif stabil, informasi yang disimpan dapat secara
bertahap hilang atau mengalamai modifikasi seiring dengan waktu kecuali apabila ingatan
tersebut telah mendarah daging akibat latihan bertahun-tahun.
Jejak-jejak ingatan terdapat di banyak tempat di otak. Neuron yang terlibat dalam
jejak ingatan tersebar luas di seluruh daerah korteks dan subkorteks otak. Karena sebagian
jejak ingatan akan tetap ada walaupun terjadi kerusakan luas di otak. Namun, terdapat bukti
bahwa kemampuan belajar tertentu sangat dipengaruhi oleh kerusakan daerah tertentu di
otak.
Lobus temporalis dan sistem limbik sangat penting untuk memindahkan ingatan baru
ke simpanan jangka panjang. Hippokampus, bagian medial yang memanjang di lobus
temporalis dan merupakan bagian dari sistem limbik, berperan penting dalam ingatan jangka
pendek yang melibatkan integrasi berbagai rangsangan terkait dan juga penting untuk
konsolidasi menjadi ingatan jangka panjang. Hipokampus diyakini hanya sesaat menyimpan
ingatan jangaka panjang yang baru dan kemudian mengirim ingatan tersebut ke daerahdaerah korteks untuk disimpan secara lebih permanen. Pengaksesan dan manipulasi
simpanan jangka panjang ini melalui operasi workingmemory tampaknya di laksanakan oleh
daerah prafrontalis korteks serebrum. Selain itu hipokampus dan daerah sekitarnya
berperan penting dalam ingatan deklaratif ingatan mengenai fakta-fakta yang sering
terbentuk setelah hanya sekali pengalaman dan dapat dinyatakan dalam pernyataan seperti
saya melihat patung liberty tahun lalu. yang menarik, kerusakan ekstensif di daerah
hipokampus jelas terlihat pada pasien penyakit alzheimer selama otopsi. Berbeda dengan
10

peran hippokampus daerah sekitar lobus temporalis, dan sistem limbik, serebelum
tampaknya berperan penting dalam ingatan prosedural melibatkan keterampilan motorik
yang diperoleh melalui latihan berulang, misalnya mengigat gerakan dansa tertentu.
Perbedaan lokalisasi kedua jenis ingatan ini tampak jelas pada individu yang mengalami lesi
di lobus temporalis/daerah limbik. Mereka mampu melaksanakan suatuketerampulan,
misalnya bermain piano. Tetapi keesokan harinya mereka tidak mengingat bahwa mereka
pernah memainkannya.
Ingatan jangka pendek dan jangka panjang melibatkan mekanisme molekular yang
berlainan. Suatu perubahan harus terjadi di dalam sirkuit saraf otak untuk menerangkan
terjadinya perubahan perilaku setelah proses belajar. Suatu ingatan tunggal tersimpan
dalam perubahan pola sinyal yang disalurkan melalui sinaps-sinaps dalam jaringan saraf
yang luas, bukan di dalam sebuah neuron. Ingatan jangka pendek dan ingatan jangka
panjang tampaknya disebabkan oleh mekanisme yang berbeda. Bukti yang ada
mengisyaratkan bahwa ingatan jangka pendek melibatkan modifikasi sementara pada fungsi
sinaps yang sudah ada, misalnya perubahan sesaat jumlah neurotransmiter yang
dikeluarkan sebagai respons terhadap stimulasi di dalan jalur-jalur saraf yang bersangkutan.
Sebaliknya ingatan jangka panjang diperkirakan melibatkan perubahan struktural atau
fungsional yang lebih permanen diantara neuron-neuron yang ada di otak.
Ingatan jangka pendek , eksperimen-eksperimen cerdik pada siput laut, aplysia, telah
memperlihatkan bahwa dua bentuk ingatan jangka pendek habituasi dan sensitisasidisebabkan oleh modifikasi protein-protein saluran di terminal prasinaps neuron-neuron
afferen tertentu. Modifikasi ini kemudian menyebabkan perubahan pengeluaran transmiter.
Habituasi adalah penurunan ketanggapan (responsivitas) terhadap pemberian stimulus
indiferen (yaitu tidak memberi penghargaan / penghukuman yang berulang-ulang).
Sensitisasi mengacu kepada peningkatan ketanggapan terhadap rangsangan ringan
setelah sebuah rangsangan yang kuat atau menggangu. Aplysia secara refleks menarik
insangnya apabila siphonnya (suatu organ terletak di atas insangnya disentuh). Neuron
aferen yang berespons terhadap sentuhan pada siphon (neuron prasinpas) secara langsung
bersinaps dengan neuron motorik eferen (neuron pascasinaps) yang mengontrol penarikan
insang. Siput tersebut mengalami habituasi apabila siphonnya di sentuh berulang-ulang,
siput belajar untuk mengabaikan rangsangan dan tidak lagi menarik insangnya sebagai
respons. Sensitisasi, suatu bentuk belajar yang lebih kompleks, terjadi pada aplysia apabila
mendapat

pukulan keras pada siphonnya. Kemudian hewan tersebut akan menarik

insangnya secara lebih kuat sebagai respons, bahkan terhadap sentuhan ringan. Yang
menarik kedua bentuk belajar yang berbeda ini mempengaruhi tempat yang sama. Sinaps
antara neuron aferensiphon dan neuron aferen insang dengan cara yang berlawanan.
Habituasi menekan aktifitassinpas tersebut , sedangkan sensitisasi meningkatkanya.1
11

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MEMORI


1. Senyawa-senyawa yang menghambat atau mengaktifkan neurotransmiter/ kegiatan
neuron.
a. Nikotin: mengaktivasi reseptor asetilkolin .
b. Physostigmin: meningkatkan kerja asetilkolin pada monyet meningkatkan memori
visual.
c. Antidepresan (misalnya: prozac): meningkatkan kerja serotonin
d. Skopolamin : menghambat kerja Ach ->menggangu memori
e. Striknin: pemberian pada tikus
Segera setelah latihan meningkatkan penyimpanan memori
Beberapa jam setelah latihan tidak meningkatkan memori.
f.

Kokain: fasilitasi kerja dopamin

g. Amfetamin (stimulan): fasilitasi memori


Menggiatkan NE tubuh & sistem dopamin
h. Antipsikotik: antagonis katekolamin
Mencegah ikatan dopamin dengan reseptornya.
i.

Usia lanjut:
Defisit dopamin& NE pada korteks prefrontal memori memori kerja menurun.
Suntikan neurotransmiter yang sesuai mengembalikan fungsi otak.
(NE tidak dapat menembus sawar darah otak)

j.

Obat-obat yang menghambat aktivitas neuronal/ sintesis protein


Dapat menimbulkan amnesia retrograd

12

2. Faktor usia

Bayi : memori deklaratif belum terbentuk (berpikir)

Anak sampai usia 2 th:


Memori deklaratif belum berkembang.
Proses memori: masih refleksif (periode sensorimotor)
Setelah dewasa: hampir tidak ingat peristiwa masa tersebut

Usia lanjut :
Mungkin fungsi lobusfrontalis yang tidak lagi efisien
Gangguan pemanggilan memori kata.
Hipokampus rentan terhadap proses penuaan
Sebagian besar tikus tua: gangguan memori spasial.

Hasil penelitian petersendkk:


Usia 62-100 thn: gangguan konsolidasi ke memori jangka panjang

3. Faktor lingkungan

Binatang yang dibesarkan dalam lingkungan majemuk:


Lapisan kortikal otak >tebal
Struktur neuronal> rumit

Situasi lingkungan: distraksimenggangu memori jangka pendek.

4. Trauma

Geger otak, stroke amnesia retrograd


13

Kehilangan kesadaran setelah terpukul isi memori jangka pendek terhapus


Hilang memori peristiwa yang terjadi 1/2 jam sebelumnya.

Trauma hebat: menggangu akses ke memori jangka panjang.

Terapi kejutan listrik kehilangan memori jangka pendek (amnesia)


Namun tidak menggangu memori jangka panjang.

5. Lesi dalam struktur otak

Lesi bagian medial lobus temporalis:


= regio kritis untuk konsolidasi memori amnesia anterograd:
Tidak dapat membentuk memori jangka panjang baru
Memori sebelum onset penyakit : tidak terganggu

Pada binatang:
Kerusakan hippokampus tidak dapat mempelajari hal baru.
Tidak mampu membentuk memori baru.
Kerusakan amigdala: lambat belajar asosiasi gangguan memori deklaratif
Kerusakan hipokampus dan amigdala amnesia global

Pada manusia: kerusakan hippokampus amnesia global


Degenerasi bagian medial dekat garis tengah otak sindrom korsakof
Ditandai: amnesia global (akoholisme kronik).

Kerusakan diensefalon (stroke, jejas, infeksi, tumor) amnesia.


Pola gangguan memori = pada pengangkatan hipokampus dan amigdala.

6. Faktor penyakit:
14

Penderita alzheimer: banyak serat kolinergik mengalami deplesi


Gejala utama: sering lupa.4,5
NEUROTRANSMITTER
Otak manusia mengatur dan mengkordinir, gerakan, perilaku dan fungsi tubuh,
homeostasis seperti tekanan darah, detak jantung, suhu tubuh, keseimbangan cairan,
keseimbangan hormonal, mengatur emosi, ingatan, aktivitas motorik dan lain-lain. Otak
terbentuk dari dua jenis sel: yaitu glia dan neuron. Glia berfungsi untuk menunjang dan
melindungi neuron, sedangkan neuron membawa informasi dalam bentuk pulsa listrik yang
di kenal sebagai potensial aksi. Mereka berkomunikasi dengan neuron yang lain dan
keseluruh tubuh dengan mengirimkan berbagai macam bahan kimia yang disebut
neurotransmitter. Neurotransmitter ini dikirimkan pada celah yang di kenal sebagai sinapsis.
Neurotransmiter paling mempengaruhi sikap, emosi, dan perilaku seseorang yang
ada antara lain Asetil kolin, dopamin, serotonin, epinefrin, norepinefrin. Fungsi masing
masing neurotransmiter dapat dilihat dibawah ini:
Neurotransmitter

Lokasi/Fungsi

Implikasinya pada

Kolinergik:

Sistem saraf otonom simpatis dan

penyakit Jiwa
Meningkatkan derajat

Asetilkolin

parasimpatis, terminal postsinapsis

depresi

Sistem saraf pusat: korteks serebral


hipokampus, struktur limbik, basal ganglia

Menurunkan derajat
penyakit alzeimer, korea

Fungsi: tidur, bangun persepsi nyeri,

hungtington, penyakit

pergerakan memori
Sistem saraf otonom terminal saraf post

parkinson

Monoamin
Norepinefrin

sinapsis simpatis

Dopamin

Sistem saraf pusat: talamus, sistem limbik,

Menurunkan derajat

hipokampus, serebelum, korteks serebri

persepsi

Fungsi pernafasan, pikiran, persepsi, daya

Meningkatkan derajat

penggerak, fungsi kardiovaskuler,tidur dan

mania, keadaan

bangun

kecemasan, sizofrenia.

Frontal korteks, sistem limbik, basal

Menurunkan derajat

ganglia, talamus, hipofisis posterior,

penyakit parkinson dan

medula spinalis

depresi

Fungsi: pergerakan dan koordinasi,

Meningkatkan derajat
15

emosional, penilaian, pelepasan dan


Serotonin

mania dan skizofrenia

prolaktin
Menurunkan derajat
depresi

Histamin

Hipotalamus, talamus, sistem limbik,

Meningkatkan derajat

korteks serebral, serebelum, medula

kecemasan

spinalis
Fungsi: tidur, bangun, libido, nafsu makan,
perasaan, agresi persepsi nyeri,
koordinasi dan penilaian

Menurunkan derajat
depresi

Hipotalamus
Asam amino
GABA (Gamma

Hipotalamus, hipokampus, korteks,

Menurunkan derajat

Amino Butyric

serebelum, basal ganglia, medula spinalis,

korea huntington

Acid)

retina
Fungsi: kemunduran aktivitas tubuh

Gangguan ansietas,
skizofrenia, dan berbagai
jenis epilepsi

Glisin
Medula spinalis, batang otak

Derajat toksik/keracunan

Fungsi: menghambat motor neuron

glycine encephalopaty

berulang
Glutamat dan

Sel-sel piramid/kerucut dari korteks,

aspartat

serebelum dan sistem sensori aferen

Menurunkan tingkat

primer, hipokampus, talamus,

derajat yang

hipotalamus, medula spinalis

berhubungan dengan

Fungsi: menilai informasi sensori,

gerakan motor spesifik

Neuropeptida

mengatur berbagai motor dan reflek spinal


Hipotalamus, talamus, sistem limbik dan

Modulasi aktivitas

Endorfin dan

batang otak, basl ganglia, juga ditemukan

dopamin oleh opiod

enkefalin

pada traktus gastrointestinal

peptida dapat

Fungsi: modulasi (mengatur) nyeri dan

menurumpukkan

mengurangi peristaltik (enkefalin)

berbagai ikatan terhadap

Substansia P

gejala skizofrenia
Hipotalamus struktur limbik otak tengah,
16

batang otak, talamus, basal ganglia, dan

Menurunkan derajat

medula spinalis, juga ditemukan pada

korea hutington

traktus gastrointestinal dan kelenjar saliva


Fungsi: pengaturan nyeri
Somastatin

Korteks serebral, hipokampus, talamus,

Menurunkan derajat

basal ganglia, batang otak, medula

penyakit alzeimer

spinalis
Fungsi: menghambat pelepasan

Meningkatkan derajat

norepinefrin, merangsang pelepasan

korea hutington

serotonin, dopamin dan asetil kolin


Fungsi Dopamin sebagai neururotransmiter kerja cepat disekresikan oleh neuronneuron yang berasal dari substansia nigra, neuron-neuron ini terutama berakhir pada regio
striata ganglia basalis. Pengaruh dopamin biasanya sebagai inhibisi.
Dopamin bersifat inhibisi pada beberapa area tapi juga eksitasi pada beberapa area.
Sistem norepinefrin yang bersifat eksitasi menyebar ke setiap area otak, sementara
serotonin dan dopamin terutama ke regio ganglia basalis dan sistem serotonin ke struktur
garis tengah (midline).
Serotonin disekresikan oleh nukleus yang berasal dari rafe medial batang otak dan
berproyeksi disebahagian besar daerah otak, khususnya yang menuju radiks dorsalis
medula spinalis dan menuju hipotalamus. Serotonin bekerja sebagai bahan penghambat
jaras rasa sakit dalam medula spinalis, dan kerjanya di daerah sistem syaraf yang lebih
tinggi diduga untuk membantu pengaturan kehendak seseorang, bahkan mungkin juga
menyebabkan tidur.
Serotonin berasal dari dekarboksilasi triptofan, merupakan vasokontriksi kuat dan
perangsang kontraksi otak polos. Produksi serotonin sangat meningkat pada karsinoid
ganas penyakit yang ditandai sel-sel tumor penghasil serotonin yang tersebar luas didalam
jaringan argentafin rongga abdomen.
Sistem respons fisiologik pada stress akut dan kronik, terdapat respon fight and flight
dimana berperan hormon epinefrin, norepinefrin dan dopamin, respon terhadap ancaman
meliputi penyesuaian perpaduan banyak proses kompleks dalam organ-organ vital seperti
otak, sistem kardiovaskular, otot, hati dan terlihat sedikit pada organ kulit, gastrointestinal
dan jaringan limfoid.
Sistem norepinefrin dan sistem serotonin normalnya menimbulkan dorongan bagi
sistem limbik untuk meningkatkan perasaan seseorang terhadap rasa nyaman, menciptakan
rasa bahagia, rasa puas, nafsu makan yang baik, dorongan seksual yang sesuai, dan
17

keseimbangan psikomotor, tapi bila terlalu banyak akan menyebabkan serangan mania.
Yang mendukung konsep ini adalah kenyataan bahwa pusat-pusat reward dan punishment
di otak pada hipotalamus dan daerah sekitarnya menerima sejumlah besar ujung-ujung
saraf dari sistem norepinefrin dan serotonin.

DAFTAR PUSTAKA
1. Sherwood L. Fisiologi manusia dari sel ke sistem 2ed. Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran EGC; 2001.h.128-134.
2. Chusud JG. Neuroanatomi korelatif dan neurologi fungsional.Yogyakarta; 2006.h.3-14.
3. Winami W. Buku ajar Neurosains.Jakarta; 2008.h.7-47.
4. Schumm DE. Essentials of biochemistry. Jakarta: Binarupa Aksara; 1993. h. 353-58.
5. Ganong WF. Buku ajar fisiologi kedokteran. 22nd ed. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran
EGC; 2005. h. 89-97.

18

You might also like