You are on page 1of 11

LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI DASAR

ACARA VIII
PERTUMBUHAN MIKROOGANISME

Disusun oleh:
Kelompok XVII
Septian Dwiki Indrawan

PT/06641

Josep Kurniawan

PT/06648

Asep Miftah Misbahul. M

PT/06699

Puji Desi Hartini

PT/06700

Yulia Sintia Putri

PT/06810

Asisten: Annas

LABORATORIUM BIOKIMIA NUTRISI


BAGIAN NUTRISI DAN MAKANAN TERNAK
FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2015

ACARA VIII
PERTUMBUHAN MIKROORGANISME
Tujuan Praktikum
Tujuan praktikum pertumbuhan mikrobia adalah untuk mengetahui
fase pertumbuhan mikroorganisme dan metode pengukuran pertumbuhan
mikroorganisme.
Tinjauan Pustaka
Mikroorganisme merupakan jasad hidup yang mempunyai ukuran
sangat kecil. Setiap sel tunggal mikroorganisme memiliki kemampuan
yang melangsungkan aktivitas kehidupan antara lain, dapat mengalami
pertumbuhan, menghasilkan energi dan bereproduksi dengan sendirinya.
Mikroorganisme memiliki fleksibilitas metabolisme yang tinggi karena
mikroorganisme ini hanya mempunyai kemampuan menyesuaikan diri
yang besar, sehingga apabila ada interaksi yang tinggi denga lingkungan
menyebabkan terjadinya konversi zat yang tinggi pula, akan tetapi kerana
ukurannya yang kecil maka tidak ada tempat untuk menyimpan enzimenzim yang telah dihasilkan. Enzim-enzim tertentu yang diperlukan untuk
mengolah behan makanan akan diproduksi bila makanan tersebut sudah
ada (Suriawiria, 1999).
Pertumbuhan diartikan sebagai penambahan secara teratur semua
komponen

sel

suatu

jasad.

Pembelahan

sel

adalah

hasil

dari

pertumbuhan sel. Pertumbuhan atau pembelahan sel merupakan


pertambahan jumlah individu pada jasad bersel tunggal (uniseluler),
sedangkan pada mikrobia bersel banyak (multiseluler) pembelahan sel
tidak menghasilkan pertambahan jumlah individunya, tetapi hanya
merupakan pembentukan jaringan atau bertambah besarnya suatu
mikrobia. Pertumbuhan mikrobia dapat diartikan sebagai peningkatan
semua komponen sel sehingga menghasilkan peningkatan ukuran sel dan
jumlah sel (kecuali mikrobia yang berbentuk filamen) akan menyebabkan

peningkatan jumlah individu didalam populasi (Suharjono, 2006).


Mikrobia memiliki karakteristik dan ciri yang berebeda-beda didala
persyaratan pertumbuhannya. Karakteristik persyaratan pertumbuhan
mikrobia inilah yang menyebabkan bermacam-macam media penunjang
pertumbuhan mikrobia. Pertumbuhan bakteri pada umumnya akan
dipengaruhi oleh faktor lingkungan (Darkuni, 2001). Perubahan faktor
lingkungan dapat mengakibatkan perubahan sifat morfologi dan fisiologi.
Hal ini dikarenakan, mikrobia selalu menyediakan nutrien yang sesuai
dengan

kultivitasnya,

jika

diperlukan

faktor

lingkungan

yang

memungkinkan pertumbuhan optimimnya. Mikrobia tidak hanya bervariasi


dalam persyaratan nutrisinya, tetapi juga menunjukan respon yang
berbeda-beda, bervariasi kultivitasinya berbagai tipe mikrobia, diperlukan
suatu kombinasi nutrien serta faktor ingkungan yang sesuai (Entijang,
2003)
Pertumbuhan mikrobia memiliki dua faktor pendukung yaitu faktor
fisik dan faktor komia. Faktor fisik meliputi kadar air, cahaya, dan suhu.
Faktor kimia antara lain pH dan teanan osmosis. Masing-masing faktor ini
memiliki peran pendukung dalam pertumbuhan mikrobia (Suhartini, 2006)

Materi dan Metode


Materi
Alat. Alat yang digunakan pada praktikum pertumbuhan mikrobia
adalah autoklaf, Erlenmeyer, inkubator, spektrofotometer, hugate tube,
mikro pipet, blue tip, laminar, semptotan alkohol, dan magnetic stirrer.
Bahan. Bahan yang digunakan pada praktikum pertumbuhan
mikrobia adalah mikrobia (Lactobacillus plantarum), aquades, mineral I
dan II, dan yeast extract.
Metode
Pembuatan medium
Larutan medium disterilkan dengan suhu 121 oC dan tekanan 15 psi
selama 15 menit. Glukosa sebanyak 1 mL di sterilkan terpisah dengan
medium, setelah medium dingin sebanyak 9 mL dicampur dengan larutan
glukosa 1 mL. Medium yang telah bercampur ditambahkan 1 mL kultur
murni Lactobacillus plantarum, kemudian diinkubasi.
Pengujian OD (Optical Density)
Tabung kultur diambil setiap 1 jam sekali dari inkubator, kemudian
ditera dengan menggunakan spektrofotometer pada 600 nm. Data yang
telah diperoleh digunakan untuk membuat grafik pertumbuhan mikrobia.

Hasil dan Pembahasan


Medium adalah suatu bahan yang terdiri dari campuran zat-zat
makanan

(nutrisi)

yang

diperlukan

mikroorganisme

untuk

pertumbuhannya. Medium yang digunakan untuk menumbuhan dan


mengembangbiakkan mikroorganisme tersebut harus sesuai susunanya
dengan kebutuhan jenis-jenis mikroorganisme yang bersangkutan. Nutrien
dalam medium harus memenuhi kebutuhan dasar makhluk hidup, yang
meliputi air, karbon, energi, mineral dan faktor tumbuh (Label, 2008).
Nutrien yang ditambahkan pada percobaan ini yaitu (NH 4)2SO4, MgSO4,
NaCl, K2HPO4, yeast extract, aquades, dan glukosa. Masing-masing dari
penambahan komponen medium ini memiliki manfaat yang berbeda-beda
untuk pertumbuhan mikrobia yang akan ditumbuhkan. Sutedjo (1996)
menyatakan bahwa penambahan (NH4)2SO4 berfungsi sebagai sumber
nitrogen pada pertumbuhan mikrobia. Glukosa berfungsi sebagai sumber
karbon dan sumber energi. MgSO4 berfungsi sebagai sumber nitrogen dan
mineral pada medium pertumbuhan. Mikroorganisme memanfaatkan
nutrisi medium berupa molekul-molekul kecil yang dirakit untuk menyusun
komponen sel. Beberapa mikroorganisme dapat hidup baik pada medium
yang sangat sederhana yang hanya mengandung garam anargonik di
tambah sumber karbon organik seperti gula, sedangkan mikroorganime
lainnya memerlukan suatu medium yang sangat kompleks yaitu berupa
medium ditambahkan darah atau bahan-bahan kompleks lainnya.
Elida (2002) menyatakan bahwa bakteri Lactobacillus plantarum
adalah jenis bakteri yang mampu memetabolisme laktosa untuk
menghasilkan asam laktat. Lactobacillus plantarum merupakan 1 dari 27
spesies yang termasuk dalam genus Lactobacillus famili Lactobacillaceae.
Lactobacillus plantarum tergolong bakteri Gram positif, nonmotil, batang,
pada umumnya berukuran 0,6-0,8 m x 1,2-6,0 m, berantai tunggal atau
banyak dan pendek. Bakteri ini bersifat katalase negatif, tidak berspora,
tidak mereduksi nitrat menjadi nitrit, tidak memproduksi NH 3 dari arginin,

bersifat fakultatif anaerob, dan tumbuh optimum pada suhu 30 sampai


35oC tetapi tidak dapat tumbuh pada suhu 7 oC. Usmiati et al., (2011)
menyatakan bahwa Lactobacillus plantarum bersifat toleran terhadap
garam, memproduksi asam dengan cepat dan memiliki pH optimum 3,0
sampai 4,6. Bakteri Lactobacillus plantarum lebih tahan terhadap keadaan
asam sehingga lebih banyak terdapat pada tahapan terakhir di dalam
proses fermentasi.
Pengecekan

Optical

Density

(OD)

merupakan

pengecekan

pertumbuhan mikrobia dengan menggunakan tingkat kekeruhan dari suatu


medium yang telah ditumbuhi mikrobia. Kekeruhan dapat disebut Optical
Density (absorbsi cahaya, biasanya diukur pada panjang gelombang 520
nm sampai 700 nm). Dasar penentuan cara ini adalah jika seberkas sinar
dilakukan pada suatu suspensi bakteri, maka makin pekat (keruh)
suspensi tersebut makin besar intensitas sinar yang diabsorbsi, sehingga
intensitas sinar yang diteruskan makin kecil. Penggunaan cara ini efektif
untuk penghitungan jumlah mikrobia, namun memiliki kekurangan yakni
sulit untuk membedakan fase stationari dan fase death (Anonim, 2012).
Berikut ini grafik hasil pengamatan pertumbuhan mikrobia.

0.180
0.160
0.140
0.120
0.100

0,01%

0.080

0,05%

0.060
0.040
0.020
0.000
-0.020 1

Grafik 1. Pertumbuhan mikrobia

Hasil dari grafik pertumbuhan mikrobia menunjukan bahwa medium


dengan konsentrasi glukosa 0.01% lebih cepat mati daripada medium
yang menggunakan medium dengan konsentrasi 0.05%. Konsentrasi
glukosa yang semakin tinggi, kandungan nutriennya semakin banyak
sedangkan konsentrasi yang lebih sedikit nutriennya juga sedikit.
Konsentrasi medium yang rendah mengakibatkan mikrobia didalamnya
pun cepat mati.
Fase pertumbuhan bakteri dapat dibagi menjadi 4 fase, yaitu fase
lag, fase eksponensial, fase stasioneri dan fase death. Fase lag
merupakan fase penesuaian bakteri dengan lingkungan baru. Lama fase
lag pada bakteri sangat bervariasi, tergantung pada komposisi media, pH,
suhu, aerasi, jumlah sel pada inokulum awal dan sifat fisiologi
mikroorganisme pada media sebelumnya, ketika sel telah mencapai
populasi yang maksimum. fase ini disebut dengan fase eksponensial.
Fase ini ditandai dengan terjadinya periode yang cepat. Setiap sel dalam
populasi membelah menjadi dua sel. Variasi derajat pertumbuhan sangat
dipengaruhi oleh sifat genetik yang diturunkan. Selain itu, derajat
pertumbuhan juga dipengaruhi oleh kadar nutrient dalam media, suhu,
inkubasi kondisi pH, dan aerasi. Pertumbuhan bakteri telah mencapai
derajat populasi maksimum, maka akan terjadi keseimbangan antara
jumlah sel yang mati dan jumlah sel yang hidup. Fase stationer
merupakan fase dimana jumlah populasi sel tetap karena jumlah sel yang
tumbuh sama dengan jumlah sel yang mati. Ukuran sel pada fase ini
menjadi lebih kecil karena sel tetap membelah meskipun zat-zat nutrisi
sudah habis, karena kekurangan zat nutrisi, sel kemungkinan mempunyai
komposisi yang berbeda dengan sel yang tumbuh pada fase logaritmik.
Fase ini sel-sel lebih tahan terhadap keadaan ekstrim seperti panas,
dingin, radiasi, dan bahan-bahan kimia. Fase kematian atau fase death
merupakan fase dimana sebagian populasi mikroba mulai mengalami
kematian karena beberapa sebab, yaitu nutrien di dalam medium sudah
habis dan energi cadangan di dalam sel habis. Kecepatan kematian

bergantung pada kondisi nutrien, lingkungan, dan jenis mikroba (Black,


2002). Faktor penting dalam pertumbuhan bakteri adalah nilai pH. pH
dalam suatu medium atau lingkungan tidak optimal, maka akan
mengganggu kerja enzim-enzim yang dihasilkan oleh bakteri sehingga
akan memengaruhi pertumbuhan bakteri itu sendiri (Suriawiria, 1999 ).

Kesimpulan
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan dapat dikutahui bahwa
Fase pertumbuhan bakteri dapat dibagi menjadi 4 fase, yaitu fase lag,
fase eksponensial, fase stasioneri dan fase death. Metode yang
digunakan untuk pengukuran mikrobia dapat dilakukan dengan cara
pengujian OD (Optical Density). Pengecekan Optical Density (OD)
merupakan pengecekan pertumbuhan mikrobia dengan menggunakan
tingkat kekeruhan dari suatu medium yang telah ditumbuhi mikrobia.

Daftar pustaka

Anonim. 2012. Cara menghitung jasad renik atau mikroba. Available at


http://www.storiesme.com/forum (diakses 15 mei 2015)
Black, Jacquelyn G. 2002. Microbiology. John Wiley & Sons, Inc.
Darkuni, M. N. 2001. Mikrobiologi (Baktriologi, Virologi, dan Mikologi).
Universitas Negeri Malang. Malang
Elida, M., 2002. Profil bakteri asam laktat dari dadih yang difermentasi
dalam berbagai jenis bambu dan potensinya sebagai probiotik
[Tesis].Bogor. Program Pascasarjana. Institut Pertanian Bogor.
Entjang, I. 2003. Mikrobiologi dan parasitologi
keperawatan. Citra Aditya Bakti. Bandung.
Label.
2008.
Medium
Pertumbuhan
Mikroba.
http://digilib.itb.ac.id/gdl (Diakses 15 mei 2010)

untuk

akademi

Available

at

Lim, D. 1998. Microbiology, 2nd Edition. McGrow-hill book. New york


Suharjono. 2006. Komunitas kapang tanah di lahan kritis berkapur PAS
bantas pasa musim kemarau. Jurusan Biologi FMIPA. Universitas
Brawijaya. Malang.
Suhartini, Sri. 2006. Mikrobiologi industri. Penerbit Andi. Yogyakarta
Suriawiria, unus. 1999. Pengantar Mikrobiologi Umum. Aksara. Bandung
Sutedjo, M. 1996. Mikrobiologi Tanah. Rineka Cipta. Jakarta.
Usmiati, S., Broto, W., Setiyanto, H. 2011. Karakteristik Dadih Susu Sapi
yang Menggunakan Starter Bakteri Proiotik. Indonesia Journal of
Animal and Veterinary Science.16(2): 140-152

Lampiran
1) Perhitungan Persentase Glukosa
Melarutkan 1 gram glukosa pada 180 ml aquades.
Glukosa 0,01% =

1
1
180
100 x 10 x 10

= 0,018
Glukosa 0,05% =

1
5
180
x
x
100
10
10

= 0,09
2) Data OD, data blanko
Jam ke
0
1
2
3
4
5
6
7
8

Blanko
0.01%
0.031
0.029
0.024
0.030
0.025
0.063
0.021
0.029
0.031

Blanko
0.05%
0.034
0.031
0.024
0.031
0.021
0.065
0.021
0.028
0.035

OD konsentrasi
0.01%
0.557
0.598
0.671
0.708
0.706
0.702
0.692
0.694
0.694

OD Konsentrasi
0.05%
0.539
0.559
0.692
0.773
0.740
0.731
0.719
0.713
0.711

You might also like