Professional Documents
Culture Documents
PERENCANAAN MUTU
(QUALITY PLANNING)
A. TUJUAN PRAKTIKUM
Tujuan dari Praktikum Acara II tentang Perencanaan Mutu adalah sebagai
berikut :
1. Menentukan/mengidentifikasi pelanggan atau sasaran produk/jasa yang
dihasilkan oleh perusahaan.
2. Merumuskan keistimewaan
produk yang
dapat
memenuhi kebutuhan
untuk
memenuhi
kebutuhan
pelanggan. Pengendalian
mutu
nyata,
tujuan
mutu
dan
bertindak
berharga
lebih
mahal.
Fakta
menunjukkan,
bahwa
cara
bagian produksi dan operasi adalah menciptakan barang yang sesuai dengan
keinginan konsumen.Kebanyakan konsumen menginginkan barang yang murah
dengan kualitas yang tinggi. Memenuhi keinginan ini, bagian operasi dan produksi
harus berusaha mewujudkan barang dalam konteks berikut: diproduksi secara
efisien, mencapai produktivitas yang tinggi, dan dapat menciptakan barang yang
bermutu (Senaratne, 2012).
Rencana mutu didefinisikan sebagai dokumen yang menetapkan proses,
prosedur dan sumber daya terkait yang akan diterapkan oleh siapa dan kapan untuk
memenuhi persyaratan proyek, produk, proses atau kontrak. Lingkup rencana mutu
dalam penerapan sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 mencakup pada realisasi
proses atau dalam klausul 7 saja.Perusahaan yang sudah menerapakan sistem
manajemen mutu ISO 9001:2008 memiliki lingkup proses yang terkait dengan
penerapan rencana mutu (klausul.7 realisasi produk ISO 9001:2008). Sehingga
dapat disimpulkan bahwa perusahaan yang sudah menerapakan sistem manajemen
mutu ISO 9001:2008 sudah pasti memiliki rencana mutu.Rencana mutu
merupakan bagian dari proses product realization atau realisasi proses. Walaupun
hanya sebagian kecil dari sistem manajemen mutu, namun rencana mutu
merupakan proses yang terkait langsung dengan pemenuhan persyaratan
pelanggan. Hal tersebut dapat terlihat dari input dan output yang langsung
terhubung dengan persyaratan pelanggan dan kepuasan pelanggan. Untuk
perusahaan yang belum menerapkan sistem manajemen mutu ISO 9001:2008,
dapat menerapkan rencana mutu terlebih dahulu sesuai standard ISO 10005:2005.
Pertimbangan untuk menerapkan rencana mutu terkait dengan tingkat kerumitan
proses dan biaya yang dibutuhkan untuk penerapan sistem manajemen mutu ISO
9001:2008 (Homebush, 1994).
Definisi kualitas menurut Vincent Gaspersz (2005) adalah totalitas dari
karakteristik suatu produk yang menunjang kemapuannya untuk memuaskan
kebutuhan yang dispesifikasi atau diterapkan.Sedangkan menurut Yulian Zamit
(2003), mutu adalah istilah relatif yang sangat bergantung pada situasi ditinjau dari
kebendaan
sangat
umum
sehingga
tidak
menawarkan
makna
delapan
dimensi
mutu.Empat
dimensi
pertama
menggambarkan
Singkong
Pemasukan bumbu yang sudah dihaluskan kedalam rendaman singkong dan didiamkan selama
Penirisan singkong sampai benar-benar kering tanpa dijemur dibawah sinar matahari
Pemanasan minyak diatas api sedang lalu goring sampai matang sambil diaduk sedikit kemudian d
D. PEMBAHASAN
Tabel 2.1 Spesifikasi Mutu Keripik Singkong
No.
Kriteria Uji
Satuan
1.
Keadaan
2.
Bau
3.
Rasa
4.
Warna
5.
Tekstur
6.
Keuntuhan b/b
%
7.
Air b/b
%
8.
Abu b/b
%
9.
Asam lemak bebas
%
10.
Pewarna
11.
Pemanis buatan
12.
Timbal (Pb)
mg/Kg
13.
Tembaga (Cu)
mg/Kg
14.
Seng (Zn)
mg/Kg
15.
Raksa (Hg)
mg/Kg
16.
Arsen (As)
mg/Kg
17.
Angka lempeng total
Koloni/gr
18.
Coliform
APM/gr
19.
kapang
Koloni/gr
Persyaratan
Normal
Khas
Normal
Normal
Renyah
Min. 90
Maks. 6,0
Maks. 2,5
Maks. 0,7
Sesuai SNI
Maks. 1,0
Maks. 10,0
Maks. 40,0
Maks. 0,05
Maks. 0,5
104
<3
104
Kriteria
Panjang
Lebar
Tinggi
Gramature
Thickness
Warna/cetakan
Unit
Mm
mm
mm
GSM
micron
-
Standar
Toleransi
91
50,75
17,5
233,5
314,5
Sesuai dengan colour range yang sudah ada
Packaging atau kemasan adalah llmu, Seni dan teknologi yang bertujuan
untuk melindungi sebuah produk saat akan dikirim, disimpan atau di jajakan.
Packaging/kemasan, diartikan secara umum adalah bagian terluar yang
membungkus suatu produk dengan tujuan untuk melindungi produk dari cuaca,
guncangan dan benturan-benturan, terhadap benda lain. Setiap bentuk barang
benda yang membungkus suatu benda di dalamnya dapat disebut dengan
packaging/kemasan sejauh hal tersebut memang melindungi isinya. Fungsi
packaging secara garis besar terbagi menjadi 3, yaitu sebagai media pelindung dari
cuaca dan kotoran bagi produk yang diwadahinya, sebagai identitas/wajah dari
produk yang terdapat didalamnya dan sebagai media penjual, dimana packaging/
kemasan memliki kemampuan membujuk konsumen. Kriteria spesifikasi kemasan
keripik singkong antara lain meliputi panjang kemasan yaitu 91 mm, lebar
kemasan 50,75 mm, tinggi kemasan 17,5 mm, gramature 133,5 GSM, thickness
314,5 micron dan warna sesuai dengan colourang yang sudah ada yaitu kuning
cerah.
Keripik singkong memang termasuk makanan merakyat.Renyah saat
dimakan, terasa asin, gurih, enak dan tidak membuat cepat kenyang di perut.Untuk
mendapatkan rasa seperti itu, pengrajin keripik singkong memiliki kiat-kiat
tersendiri.Apa saja kiat-kiatnya, yuk mari kita intip.Pertama-tama, siapkan semua
bahan dan bumbu untuk membuat keripik singkong. Bahan utama yang akan
dipakai adalah singkong sebanyak satu kilogram. Pilih singkong yang masih segar.
Singkong segar memiliki ciri; tanah masih menempel pada kulitnya, pada bagian
pangkal umbi masih terlihat putih dan tidak ada garis-garis biru kehitaman.
Hindari membeli umbi singkong yang berkulit kusam, layu, pada pangkal sudah
terlihat biru kehitam-hitaman.Bumbu yang dibutuhkan oleh kita untuk membuat
keripik singkong antara lain; kapur sirih (1 sdm), air (300 ml), garam (5 sdm),
bawang putih (5 siung), gula pasir (2 sdm) dan minyak sayur. Bumbu yang perlu
dihaluskan, antara lain; bawang merah (8 siung), cabai merah keriting (150 gram)
dan garam (1,5 sdt).Cara membuat keripik singkong yaitu kita kupas singkong lalu
cuci bersih.Singkong dirajang dengan alat perajang untuk mendapatkan ukuran
seragam dan tipis.Siapkan air yang dicampur dengan kapur sirih.Masukkan bumbu
halus (bawang putih dan garam) ke dalam campuran air dan kapur sirih.Aduk rata.
Singkong rajangan direndam ke dalam larutan tersebut selama kurang lebih 30
menit. Angkat dan tiriskan.
Minyak sayur dipanaskan, kemudian masukkan bumbu halus dan diadukaduk.Masukkan gula pasir sampai merata.Aduk-aduk terus hingga kering. Setelah
itu, kecilkan atau matikan api kompor. Langkah selanjutnya, kita memasukkan
keripik singkong, aduk-aduk lagi sampai merata.Kemudian, kita angkat dan
tiriskan.Biarkan keripik singkong sampai dingin.Untuk membuat keripik singkong
yang renyah dan empuk ada triknya. Singkong segar yang sudah direndam, kita
keringkan, tapi tidak boleh terkena sinar matahari langsung. Setelah singkong
benar-benar kering, kita mempersiapkan dua penggorengan.Penggorengan yang
pertama berisi minyak dengan suhu sedang.Penggorengan ini dipakai untuk
menggoreng
penggorengan
irisan
singkong
kedua
berisi
hanya
sampai
minyak
setengah
dengan
matang.Sedangkan
suhu
yang
panas
dapat menggunakan oven agar hasil keripik singkong jadi kering dan
renyah.Sayangnya, pengovenan ini bisa mengubah rasa.
singkong
bertujuan
untuk
memisahkan
kulit
dan
daging
bertujuan
singkong.Penggorengan
untuk
berfungsi
mengurangi
untuk
kandungan
mematangkan
dan
air
pada
menciptakan
E. KESIMPULAN
Kesimpulan dari Praktikum Acara II tentang Perencanaan Mutu adalah
sebagai berikut :
1. Perencanaan mutu adalah salah satu faktor yang sangat penting bagi
keberhasilan suatu perusahaan. Meningkatkan produk sesuai standar dan
spesifikasi produk yang telah ditetapkan merupakan usaha pengendalian mutu
yang sangat diperlukan.
2. Keripik singkong merupakan produk olahan yang berbahan dasar singkong.
Badan Standarisasi Nasional mendefinisikan dalam Standar Nasional Indonesia
(SNI) bahwa keripik singkong adalah produk makanan ringan, dibuat dari umbi
singkong (Manihot sp) diiris/dirajang, digoreng dengan atau tanpa penambahan
bahan makanan yang lain dan tambahan makanan yang diizinkan.
3. Proses pembuatan keripik singkong melewati beberapa proses antara lain
pengupasan,
pencucian,
pengirisan,
perendaman,
penambahan
bumbu,
DAFTAR PUSTAKA
Al-Assaf, A F. 2005.Mutu Pelayanan Kesehatan. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
Hadi, Anwar. 2005. Pemahaman dan Penerapan ISO/IEC 17025:2005. Gramedia
Pustaka Utama. Jakarta.
Hariastuti., Ni Luh Putu. 2009. Pengendalian Kualitas Produk dalam Upaya
Menurunkan Tingkat Kegagalan Produk Jadi. Jurnal Teknik Industri, Vol. 2,
No. 5.
Herjanto., Eddy. 2006. Manajemen Operasi. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
Homebush. 1994. Quality management and quality assuranceVocabulary. Journal
of AS/NZS ISO 8402, Vol. 1, Numb. 3.
Irvan., Yulia, Hanum., Rukmini. 2006. Pengendalian Mutu Produk dengan Metode
Statistik. Jurnal Sistem Teknik Industri, Vol. 7, No. 1.
Senaratne, Sepani., Jayarathna, Thushangi. 2012. Quality Planning Process of
Construction Contractors: Case Studies in Sri Lanka. Journal of Construction
in Developing Countries, Vol. 17, Numb. 1.
Sugian., Syahu. 2006. Kamus Manajemen Mutu. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
Suprapti, M.L. 2005.Tepung Tapioka Pembuatan dan Pemanfaatannya. Kanisius,
Yogyakarta.