You are on page 1of 7

PENDAHULUAN

Persaingan bisnis yang semakin meningkat dewasa ini menuntut perusahaan untuk
memanfaatkan kemampuan semaksimal mungkin, agar unggul dalam persaingan. Untuk tetap
bertahan dalam lingkungan persaingan saat ini, pelaku bisnis harus mampu menciptakan kondisi
bisnis yang fleksibel dan inovatif, dan pelaku bisnis harus mempertimbangkan faktor eksternal
perusahaan yang semakin sulit diprediksi. Keunggulan daya saing yang dapat diciptakan oleh
perusahaan dapat dicapai dengan beberapa cara diantaranya menerapkan, membangun dan
mengelola sistem informasi perusahaan dengan sebaik-baiknya.
Dalam menerapkan serta mengembangkan suatu sistem informasi dan manajemen dalam
perusahaan. Terdapat beberapa pilihan pendekatan yang dapat dilakukan. Beberapa diantaranya
adalah menggunakan pendekatan Outsourcing dan Insourcing. Kedua pendekatan ini memiliki
kelebihan dan kekurangan masing-masing dalam membangun sistem informasi sebuah
perusahaan. Begitu pula dengan alasan pemilihan metode pengembangan yang dilakukan oleh
perusahaan yang juga harus memperhatikan kebutuhan dan kondisi perusahaannnya. Perusahaan
harus memberikan perhatian ekstra terhadap pengelolaan sistem informasi dan infrastrukturnya
yang berimplikasi kepada kendala sumber daya manusia teknologi informasi (TI) dan
investasinya. Di sisi lain, perusahaan dituntut untuk membuat bisnisnya menjadi lebih efisien.
Dalam hal ini perusahaan dapat menyerahkan pengelolaan sistem dan teknologi informasinya
kepada pihak lain agar perusahaan dapat lebih fokus ke bisnis intinya atau yang disebut
dengan outsourcing.
Beberapa perusahaan seperti Perbankan telah mempercayakan pengelolaan sistem
informasinya dengan menggunakan jasa outsourcing maupun insourcing. Ini adalah beberapa
contoh perusahaan yang menggunakan metode insourcing dan outsorcing.

I.

Judul Penelitian : Strategi Pengembangan Sistem Perbankan Secara Insource Pada PT.
Bank KEB HANA.

Topik Penelitian : Strategi yang diterapkan untuk mengelola dan mengembangkan sistem
perbankan yang ada di perusahaan tersebut dengan menggunakan sumber daya yang sudah ada
dalam perusahaan tersebut. Mulai dari mendevelop program serta memaintain aplikasi.

Hasil Studi Literatur


Sitasi 1
Mayang Bogawa. (2014). Pengembangan Sistem Informasi Secara Outsourching Di Indonesia.
Retrieved From http://mayang52.blogstudent.mb.ipb.ac.id/files/2014/10/PENGEMBANGANSISTEM-INFORMASI-SECARA-OUTSOURCING-DI-INDONESIA-mayangbogawa52.pdf

II.

Judul penelitian : Pengembangan Sistem Informasi Secara Outsourching Di


Indonesia

Problem statement

Bagaimana perkembangan sistem informasi secara outsource berkembang di Indonesia?


Bagaimana suatu perusahaan menalankan strategi outsource?

Metode

Dokumentasi perusahaan
Observasi
Studi kepustakaan

Temuan

Keuntungan dan kerugian menggunakan jasa outsourching di sebuah perusahaan.

Strategi yang dilakukan sebuah perusahaan untuk memanage sistem informasinya,


dengan mengelola mana sistem yang harus dikelola oleh pihak outsource dan mana

sistem yang harus dikelola oleh pihak insoure.


Peraturan pemerintah mengenai oursourcing yang dilakukan di Indonesia.

Sitasi 2
Herianto, Achmad Nizar Hidayanto. (2013). Identifikasi Portofolio, Strategic Sourcing Dan
Pengukuran Ketersediaan Layananti Padaptpln (Persero)Wilayah Sumatera Selatan, Jambi,
Dan Bengkulu. Retrieved From http://jurnal.mti.cs.ui.ac.id/index.php/jsi/article/view/273/98

III.

Judul Penelitian Identifikasi Portofolio, Strategic Sourcing Dan Pengukuran


Ketersediaan Layananti Pada ptpln (Persero) Wilayah Sumatera Selatan, Jambi,
Dan Bengkulu

Problem Statement

Bagaimana cara mengambil strategi dengan melihat kondisi internal dana eksternal suatu
perusahaan?

Metode

Dokumentasi perusahaan
Observasi
Studi kepustakaan

Temuan

Suliatnya mengatur trategi untuk mengelola sistem informasi yang dikelola oleh banyak

vendor uutsource agara sejalan dengan tujuan perusahaan.


Perlu adanya interaksi dana standarisasi agar perusahaan dapat memadukan seluruh
vendor untuk bersama sama mendukung strrategi yang diterapkan perusahaan untuk
tujuan perusahaan.

Bagaimana sikap suatu perusahaan untuk mengurangi sifat ketergantungan akan


outsorching.

Sitasi 3
Yuniar

Palupi.

(2014).

Pengembang

Sistem

Informasi.

Retrieved

From

http://yuniar51.blogstudent.mb.ipb.ac.id/files/2014/03/Yuniar-Endah-Palupi-PengembanganSistem-Informasi.pdf

IV.

Judul penelitian : Pengembang Sistem Informasi

Problem statement

Bagaimana memilih metode pengembangan sistem yang harus dilakukan di suatu

perusahaan?
Bagaimana pentingnya pihak ekseutif dalam mengambil suatu keputusan pengmabagn
suatu sistem

Metode

Dokumentasi perusahaan
Observasi
Studi kepustakaan

Temuan

Pemilihan pengembangan Sistem Informasi pada sebuah lembaga sangat ditentukan oleh

kondisi sumber daya yang ada dalam perusahaan.


Ketika perusahaan memutuskan untuk melakukan pengembangan sistem informasi, maka
dari hasil pengkajian / studi kelayakan, dapat dketahui apakah perusahaan mampu

melakukan pengembangan secara insourching, selfsourching, atau outsourching.


Kebijakan atau keputusan yang diambil oleh suatu perushaan atau pejabat tinggi di dalam
suatu perusahaan berpengaruh besar terhadap effisiennya suatu penegmbang sistem
informasi yang dilakukan oleh perusahaan tersebut.

Sitasi 4
John Lahmot. (2013). Penerapan System Informasi Insourcing VS Outsoursing Pada
Perusahaan Pembiayaan Alat Berat PT. Verena Multifinance Tbk. Retrieved From
http://jhon50.blogstudent.mb.ipb.ac.id/files/2014/02/TUGAS-INSOURCING-SIM-JHONLAMHOT-F-N.pdf

V.

Judul Penelitian : Penerapan System Informasi Insourcing VS Outsoursing Pada


Perusahaan Pembiayaan Alat Berat PT. Verena Multifinance Tbk

Metode penelitian

Observasi, studi pustaka

Problem statement

Bagaimana perbedaan insourcing dan outsourcing dalam penerapannya serta kelebihan


dan kekurangan dalam pengembangan ddan implementasi di system informasi?

Temuan

Kemajuan IT pada perusahaan sangat membantu perusahaan dalam melakukan


praktek pemasaran dan bisnis. Dalam mengoptimalkan pengembangan tekhnologi
system informasi, setiap perusahaan dapat melakukan metode, yaitu outsourcing,

cosourcing, dan insourcing.


Pemilihan pendekatan mana yang akan digunakan tergantung ruang lingkup, budget,

resiko, tingkat kegunaan.


Jika ruang lingkup tidak terlalu besar dan sederhana, maka digunakan metode

insourcing, dan sebaliknya.


Masing- masing metode mempunyai kekurangan dan kelebihan, dengan hal ini Pt.
Verena Multifinance berhasil menggabungkan kedua metode tersebut dengan harapan

kekurangan masing masing metode tertutup dengan masing masing kelebihannya.


Verena melakukan pengembangan sistem informasinya dengan model oursource dan
insource. Model outsource dilakukan dalam pembentukan dan penciptaan suatu
sistem yang dinamakan VIPS (Verena Integrated Processing System) dan dalam

prosesnya pengembangan VIPS secara customize untuk development daily activities


dilakukan oleh Tim pengembang IT mengikuti model insource.

Sitasi 5
Aditya, Wardhana

(2008). Penerapan strategi Outsourcing Pada Bank BRI Cabang

Banyuwangi Dibandingkan Dengan Strategi Insourcing Dinilai Dari Segi Biaya Dan
Performance. Retrieved From http://adln.lib.unair.ac.id/files/disk1/203/gdlhub-gdl-s1-2009wardhanaad-10128-a315-08.pdf

VI.

Judul penelitian : Penerapan strategi Outsourcing Pada Bank BRI Cabang


Banyuwangi Dibandingkan Dengan Strategi Insourcing Dinilai Dari Segi Biaya Dan
Performance

Problem statement
Bagaimana hasil penerapan strategi outsourcing dibanding Insourcing?
Metode penelitian

Observasi, wawancara
Data sekunder & studi pustaka
Deskriptif kualitatif dan kuantitatif

Temuan
Salah satu fungsi manajemen biaya adalah pengendalian terkait dengan peningkatan
efisiensi yang ingin diperoleh oleh perusahaan. Salah satu alternatifnya adalah penerapan

Outsourcing (hal 27)


Namun, disisi lain tidak semua aktifitas dapat dioutsourcingkan, seperti keamanan data,
proses pengendalian & kepemilikan, penyediaan & pengembangan karir karyawan.
Selain itu, perusahaan harus mempertimbangkan batas antara proses outsourcing

sehingga tidak menimbulkan ketegangan antara pegawai dengan pekerja outsourcing


Pada kenyataannya, menjalin kemitraan dengan pihak luar bukan hal yang sekali jadi.
Praktek outsourcing saat ini, biasanya didorong oleh motivasi operasional jangka pendek
belum menjadi kebijakan bersifat strategi dan bejangka panjang

You might also like