Professional Documents
Culture Documents
Februari 2, 2014
5 Votes
A.
1.
2.
EPIDEMIOLOGI
3.
ETIOLOGI
4.
PATOFISIOLOGI
Penyebab terjadinya AVM hingga saat ini belum diketahui secara pasti.
Namun, beberapa ahli berpendapat bahwa AVM tejadi akibat kelainan
kongenital dimana arteri dan vena menyatu tanpa adanya pembuluh
darah kapiler yang tejadi pada masa embrio. Arteri dan vena yang
menyatu ini dapat menyebabkan gangguan karena perbedaan struktur
anatomis dari kedua pembuluh darah tersebut. Peningkatan tekanan
aliran darah arteri yang tinggi ke dalam vena menyebabkan vena
mengalami vasodilatasi dan kelemahan. Dilatasi vena terus-menerus
dapat menyebabkan vena ruptur dan terjadi perdarahan. AVM dapat
berbahaya bila terjadi di dalam kavum intrakranial. Perdarahan ke dalam
intrakranial akibat rupture vena AVM menyebabkan terjadinya
peningkatan tekanan intrakranial. Hal ini dapat menyebabkan edema
otak yang dapat menyebabkan nyeri dan perubahan perfusi jaringan
serebral serta gangguan mobilitas fisik bila mengenai saraf-saraf kranial.
5.
KLASIFIKASI
Tipe yang paling umum terjadi, timbul koneksi abnormal antara arteri
dan vena yang tidak melibatkan jaringan otak.
Haemangioma
Haemangioma adalah kelainan vaskular yang ditemukan di permukaan
otak ataupun di permukaan kulit ataupun wajah. Hemangioma dapat
membesar dan merupakan kantung yang berisi darah yang timbul di
antara jaringan normal di seluruh area tubuh.
6.
MANIFESTASI KLINIS
Kejang
b)
c)
Sakit kepala
d)
b)
c)
Penurunan penglihatan
d)
Kesulitan berbicara
e)
7.
PEMERIKSAAN FISIK
8.
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK/PENUNJANG
Cerebral arteriography
Angiography dapat digunakan untuk mengetahui ukuran AVM. Angiografi
juga dapat digunakan untuk mengevaluasi pola drainase vena (dangkal,
dalam, atau campuran). Selain itu, angiografi sering menggambarkan
faktor risiko yaitu perdarahan, termasuk aneurisma dan stenosis vena.
Perencanaan angiografi merupakan langkah penting dalam intervensi
neuroradiologik dan evaluasi bedah saraf pasien dengan AVM.
9.
DIAGNOSIS
Embolisasi endovaskular
Tindakan endovaskular meliputi tindakan memasukkan agen thrombus
seperti quick-acting acrylate glue (N-butyl cyanoacrylate, NBCA), koin
yang merangsang thrombus, cairan embolik, atau balon kecil ke dalam
nidus AVM. Tujuan dari embolisasi adalah untuk memblokir aliran darah
dengan kecepatan tinggi dari sistem arteri yang bertekanan tinggi ke
dalam sistem vena. Embolisasi serial yang dilakukan dapat mengurangi
Radiosurgery
Radiosurgery umumnya merupakan pilihan yang digunakan untuk
mengobati AVM yang ukurannya < 3cm. Proton beam, linear accelerator,
atau metode gamma knife digunakan untuk memberikan radiasi dosis
tinggi pada AVM sambil meminimalkan efek ke jaringan otak sekitarnya.
Tindakan ini mungkin memerlukan waktu hingga 1-3 tahun untuk
terjadinya thrombis AVM sehingga pasien berisiko mengalami
perdarahan selama masa pengobatan.