You are on page 1of 7

ABSTRAK

Acara II praktikum Dasar-Dasar Ilmu Tanah yang berjudul Nilai Perbandingan Dispersi dilaksanakan
pada hari Selasa, 24 Februari 2015 di Laboratorium Tanah Umum, Jurusan Tanah, Fakultas Pertanian,
Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Tujuan percobaan acara II ini adalah untuk menentukan Nilai
Perbandingan Dispersi (NPD) pada tanah. Nilai Perbandingan Dispersi digunakan untuk mengetahui
ketahanan tanah terhadap erosi. Erosi merupakan proses disperse dan pengangkutan tanah yang ikut
terbawa oleh arus air di atas permukaannya sehingga dapat merusak lahan dan menghilangkan kandungan
unsur hara pada tanah. Nilai NPD tersebut diperoleh dari pembagian antara berat debu dan lempung aktual
dibagi dengan dengan berat debu dan lempung total. Setiap jenis tanah memiliki nilai NPD yang berbedabeda pula. Berdasarkan percobaan menggunakan Nilai Perbandingan Dispersi (NPD) diperoleh nilai NPD
rendzina 5,56%; alfisol 8,56%; entisol 97,97%; ultisol 9,047%; vertisol 8%.

I.
PENGANTAR
A. Latar Belakang
Tekstur tanah merupakan komposisi

bertujuan
Perbandingan

untuk

menghitung

Dispersi

(NPD)

Nilai
untuk

dapat juga mempengaruhi sifat fisik suatu

mengetahui ketahanan tanah terhadap erosi.


B. Tinjauan Pustaka
Pengelolaan tanah adalah metode untuk

tanah. Sifat fisik ysng dipengaruhi tekstur

mendapatkan keuntungan dari tanah baik

antara lain daya dukung tanah, daya

berupa ketersedianya unsur hara maupun

serap/simpan air, permeabilitas, erodibilitas

mencegah tanah mengalami kerusakan. Pada

(kemudahan tanah tererosi), pengaturan,

peristiwa erosi, mineral-mineral, bahan-

kelekatan, dan sebagainya. Proses erosi

bahan organik dan nutrisi yang terdapat di

dapat menyebabkan berubahnya tekstur

tanah terbawa arus air sehingga kaudngan

karena terkikis/terpancungnya tanah lapisan

hra daerah yang mengalami erosi menjadi

atas dan diendapkan bahan tersebut di lahan

rendah. Tanah dengan tekstur lempung tahan

yang lebih rendah. Tekstur tanah merupakan

terhadap erosi sehinga kandungan haranyan

sesuatu yang mempengaruhi daya tahan air

cukup tersedia bagi pertumbuhan tanaman.

dan laju infiltrasi air, tanah-tanah kasar

Dalam

mengizinkan infiltrasi dan perkolasi air yang

beberapa proses yaitu, pemisahan campuran

cepat, sehingga tidak ada run-off permukaan

dari beberapa partikel menjadi partikel-

sekalipun terjadi hujan lebat. Namun tanah

pertikel tunggal dimana partikel tunggal ini

kasar tak mampu menahan air dalam jumlah

dapat berupa pasir, debu, lempung (clay).

besar. Dari masalah yang ditimbulkan dari

Kemampuan menahan air karena kapilaritas

tekstur

dan adsorbsi (Ginger,1987).

fraksi-fraksi yang berbeda sifatnya maka

dan

erosi,

maka

dilakukanlah

percobaan mengenai tekstur tanah yang

pemisahan

fraksi

tanah

terjadi

Menurut Nurlambang (2010), tanah

pertukaran kation dari tanah (Dias, 2010).

(soil) adalah bagian dari lahan yang

Sifat fisika tanah didasarkan pada derajad

merupakan kerak atau lapisan teratas bumi

ketahanan dispersi oleh air yang dinyatakan

yang mampu menunjang kehidupan tanaman

dalam Nilai Perbandingan Dispersi (NPD)

secara permanen dan mengatur tata air pada

mencerminkan pada umumnya tanah peka

lapisan tersebut. Secara global, proses

atau tidak peka terhadap dispersi. NPD

kerusakan lahan ini mencakup degradasi

diperoleh dengan cara membagi debu dan

vegetasi, penggaraman, soil fertility loss,

lempung aktual tanah dengan berat debu dan

soil compaction and crusting, erosi angin

lempung totalnya yang dinyatakan dalam %.

dan erosi air. Untuk mencegah kerusakan

Nilai ini dipakai sebagai tolak ukur sifat

tanah akibat proses tersebut diperlukan

ketahanan tanah terhadap erosi air. Semakin

adanya pengolahan tanah.


Erosi tanah berarti pengikisan tanah

kecil

oleh gerakan air dan angin .erosi tanah dan

NPD, tanna memiliki

terhadap

erosi

yang

ketahanan

semakin

besar

fenomenanya berhubungan dengan aktivitas

( Kastsberg et al., 2008 ).


Faktor erodibilitas (kepekaan tanah)

manusia. Erosi tanah bisa disebabkan oleh

adalah besarnya erosi per unit indeks, erosi

presipitasi, termasuk erosi yang disebabkan

hujan pada tanah tertentu yang diberakan

oleh alam dan factor manusia. Erosi tanah

(fallow) dengan kemiringan lereng 9% dan

disebabkan oleh air, salju, es, angin,

panjang 72,6 feet. Sifat-sifat tanah yang

manusia dan binatang.(David and Beer,

menentukan erodibilitas tanah mencakup

1975).
Pengaruh

(Syukur, 2009) :
1. Sifat-sifat

erosi

teradap

menurunya

yang

menentukan

kesuburan fisik tanah dicirikan dengan

kapasitas infiltrasi, permeabilitas dan daya

terjadinya penghanyutan partikel tanah,

menahan air.
2. Sifat-sifat

perubahan

struktur

tanah,

penurunan

kapasitas infiltrasi dan menghanyutkan pula


sejumla unsur hara tanaman, baik terbawa

yang

menentukan

ketahanan terhadap dispersi dan ketahanan


tanah.
II.

METODOLOGI

dalam aliran perrmukaann atau terhanyut


bersama-sama tanah yang tererosi ( Seta,

Praktikum Penentuan Nilai Perbandinan

2007 ).
Hilangnya bahan organik dan partikel

Dispersi dilaksanakan pada hari Selasa, 24

tanah liat mengakibatkan turunnya kapasitas

Umum, Jurusan Tanah, Fakultas Pertanian,

Februari 2015 di Laboratorium Tanah

Universitas

Gadjah

Mada,

Yogyakarta.

1000 ml. Kemudian, suhu air dalam tabung

Bahan yang digunakan dalam praktikum ini

sedimentasi

adalah contoh tanah kering udara halus ( 2

pemipetan ditetapkan dengan melihat table

mm) yang terdiri dari tanah entisol, alfisol,

hubungan suhu dan waktu pengendapan

vertisol, ultisol dan rendzina. Sedangkan

untuk kedalaman 20 cm. Lalu, disiapkan

alat-alat yang digunakan adalah beaker glass

cawan

500 ml, tabung sedimentasi 1 liter, cawan

ditimbang (b gram). Tabung sedimentasi

penguap

dan

ditutup menggunakan plastik dan digojok

termometer.
Adapun cara kerjanya adalah sebagai

secara kuat dengan dibolak-balik sebanyak

atau

porselin

50

ml,

berikut. Mula-mula, contoh tanah 2 mm


ditimbang sebanyak 15 gram (a gram).
Kemudian, tanah tersebut dimasukkan ke
dalam tabung sedimentasi 1 liter. Tabung
sedimentasi dimiringkan sehingga contoh
tanah melebar sepanjang kira-kira 4-5 cm.
Setelah itu, ditambahkan aquadest melalui
dinding tabung menggunakan botol pancar.
Usahakan agar tidak mengenai tanah secara
langsung dan biarkan aquadest mermbes
perlahan secara kapilaritas, bukan karena
dituangi. Setelah tanah menjadi benar-benar
basah,

ditambah

air

aquadest

melalui

dinding tabung hingga volume 250 ml.


Diamkan selama 15 menit agar disperse oleh
air aquadest sempurna. Setelah 15 menit,
ditambah aquades dengan gelas beker secara
perlahan-lahan
hingga

melalui

volumenya

Penambahan

dinding

menjadi

aquadest

tabung

800

ml.

dilanjutkan

menggunakan botol pancar hingga volume

diukur.

penguap

Waktu

kosong

tunggu

berlabel

dan

15 kali dengan kecepatan 2 detik bolakbalik.

Setelah

selesai

digojok,

tabung

diletakkan secara hati-hati dan waktu tunggu


pemipetan

dimulai.

Setelah

waktu

pemipetan kurang beberapa detik (5-10


detik), pipet volume 25 ml dimasukkan
perlahan-lahan hingga kedalaman 20 cm.
Kemudian suspensi dituang ke dalam cawan
penguap dan dioven pada suhu 1055 - 11 05 C
sampai kering. Setelah dingin ditimbang (c
gram).

III.

HASIL DAN PEMBAHASAN

tanah. Selain itu, NPD juga dipengaruhi oleh


faktor erodibilitas, yaitu nilai kepekaan

A. Hasil Percobaan
Tabel 2.1. NPD (Nilai Perbandingan

suatu

Dispersi) Masing-masing Jenis Tanah.

jenis

tanah

terhadap

daya

penghancuran tanah. Semakin tinggi nilai


erodibilitas, maka tanah tersebut akan

No

Jenis

Ulang

Ulang

Ulang

Tanah

an I

an II

an III

2mm

(%)

(%)

(%)

dipengaruhi

1.

Rendzina

6, 546

4,75

5,65

Semakin curam topografi permukaan bumi,

2.

Entisol

101,34

94,6

97,97

maka kemungkinana terjadinya erosi juga

3.

Ultisol

9,047

9,047

9,047

4.

Vertisol

7,7

8,28

5.

Alfisol

9,18

7,812

8,56

B. Pembahasan
Nilai Perbandingan

semakin peka terhadap erosi.


Selain kedua hal tadi, NPD juga
oleh

topografi

dan

iklim.

semakin besar. Sementara, faktor iklim yang


berpengaruh terhadap NPD adalah curah
hujan. Semakin tinggi tingkat curah hujan
suatu tempat, maka peluang terjadinya erosi
juga semakin besar.
Pada praktikum ini digunakan metode

(NPD)

sedimentasi atau metode granuler cara pipet.

merupakan nilai diperoleh dari perbandingan

Metode sedimentasi mengacu pada hukum

antara partikel lempung dan debu yang

stokes dimana fraksi debu dan lempung

mudah terdispersi oleh air dengan kadar

apabila dilakukan penggojokan akan terjadi

lempung dan debu keseluruhan dalam tanah.

pengendapan. Oleh karena itu, fraksi debu

Tujuan dari penentuan nilai NPD ini adalah

dan

untuk mengetahui daya tahan terhadap erosi.

pengendapannya lambat sehingga fraksi

Nilai NPD dipengaruhi oleh beberapa faktor,

pasir

antara lain kapasitas lapang dan erodibilitas.

sedangkan fraksi debu dan lempung masih

Kapasitas lapang adalah kemampuan tanah

diatas yang memudahkan proses pemipetan.

dalam merembeskan air (infiltrasi). Infiltrasi

Metode

dipengaruhi oleh tekstur tanah. Semakin

kelebihan.

halus atau semakin kecil diameter suatu

penerapan metode ini dibutuhkan timbangan

tanah, maka kemampuan infiltrasinya akan

yang sensitif agar akurasi nilai NPD-nya

semakin besar. Di samping itu, infiltrasi juga

tinggi. Selain itu, terdapat tahap yang cukup

dipengaruhi oleh jumlah dan ukuran pori

sulit dan membutuhkan ketelitian dan

Dispersi

fraksi
akan

ini

lempung
lebih

memiliki

cepat

kecepatan
mengendap

kekurangan

Kekurangannya,

dan
dalam

kesabaran ekstra saat menuangkan aquadest

NPD-nya

ke dalam tabung sedimentasi dengan posisi

toleransi yang tinggi terhadap aliran air,

miring dan aliran aquadest harus melewati

bahkan pada sudut kemiringan lahan yang

dinding

aquadest

curam sekalipun. Akan tetapi, kita tidak

melalui dinding tabung ini bertujuan untuk

boleh memberikan aliran air yang terlalu

menghindari kerusakan tekstur dan struktur

deras pada tanah ini karena dapat mengikis

tanah yang dapat terjadi apabila aliran

kandungan unsur hara dalam tanah yang

aquadest langsung jatuh ke permukaan

diperlukan oleh tanaman.

tabung.

Penambahan

<15%.

Tanah

ini

memiliki

tanah. Cara ini juga bertujuan agar tanah

Tanah alfisol memiliki NPD sebesar

terdispersi secara alami oleh air hingga ke

8,56% yang menunjukan bahwa tanah alfisol

dalam fraksi makro dan mikro tanah seperti

tahan terhadap erosi karena nilai NPD-nya

halnya yang terjadi di alam. Di sisi lain,

<15%. Tanah ini dapat tererosi dalam

kelebihan dari metode sedimentasi ini

keadaan hujan deras dalam waktu lama.

adalah murah dan cepat karena hanya

Cara pencegahan yang dapat dilakukan

membutuhkan alat-alat dan bahan yang

adalah dengan cara menanam tanaman

sederhana.
Berdasarkan teori, apabila nilai NPD

tanaman yang dapat menyerap air dengan

<15%, maka tanah tersebut tahan terhadap


erosi. Apabila nilai NPD antara 15-19%,
maka tanah tersebut agak peka terhadap
erosi. Jika nilai NPD >19%, maka tanah
tersebut akan peka terhadap erosi. Tanah

mudah. Berdasarkan hasil pengujian NPD


oleh Handayani dan Sunarminto (2002)
bahwa nilai NPD pada tanah alfisol adalah
sebesar 12,76 %. Percobaan ini sesuai
dengan teori bahwa tanah alfisol merupakan

yang memiliki nilai NPD >19% tersebut

tanah yang tahan teradap erosi.


Tanah vertisol memiliki NPD sebesar

akan sangat mudah tererosi apabila terkena

8% yang menunjukan bahwa tanah vertisol

air, sehingga tanah jenis ini sangat tidak

merupakan tanah yang tahan terhadap erosi

dianjurkan untuk digunakan sebagai media

karena nilai NPD-nya <15%. Tanah vertisol

tanam di bidang pertanian dengan sudut

memiliki ciri tanah yang mengandung

kemiringan lahan yang curam.


Berdasarkan hasil percobaan, rendzina

kandungan liat mengembang tinggi dalam

memiliki

NPD

sebesar

5,65%

yang

menunjukan bahwa rendzina merupakan


tanah yang tahan terhadap erosi karena nilai

dan lembar selama periode kering. Tanah


vertisol memiliki erodibilitas rendah karena
terdapat gaya kohesi yang tinggi antar

partikel. Pernah dilakukan uji NPD oleh

aliran air, sehingga unsur hara yang diserap

Handayani dan Sunarminto (2002) bahwa

oleh

NPD yang terkandung dalam tanah vertisol

Kemungkinan terjadinya erosi tersebut dapat

sebesar 14,67 %. Percobaan yang dilakukan

ditanggulangi dengan cara menanam pohon

sesuai dengan teori yang ada bahwa tanah

(vegetasi) atau yang biasa disebut dengan

vertisol

tahan

penghijauan sehingga tanah yang terikat

terhadap erosi.
Tanah ultisol memiliki NPD sebesar

oleh akar menjadi lebih kuat dan tidak

merupakan

tanah

yang

9,047% yang menunjukan bahwa tanah


ultisol merupakan tanah yang tahan terhadap

mudah

tanaman

menjadi

tererosi

oleh

berkurang.

air.

Pembuatan

terasering juga merupakan salah satu metode


untuk mencegah terjadinya erosi.

erosi karena nilai NPD-nya <15%. Tanah


ultisol memiliki horizon argilik sehingga
kapasitas tukar kation menjadi rendah. tanah
ultisol umumnya bertekstur lempung sampai
geluh sehingga menyebabkan tanah ultisol
agak peka terhadap erosi.

IV.
1. Rata-rata

KESIMPULAN
Nilai
Perbandingan

Dispersi (NPD) pada masing-masing


jenis tanah berdiameter 2 mm adalah
rendzina 5,65%; entisol 97,97%;
ultisol 9,047%; vertisol 8%; alfisol

Tanah entisol memiliki NPD 97,97%


yang menunjukan bahwa tanah entisol

8,56%.
2. Apabila

NPD<15%

maka

tanah

merupakan tanah yang peka terhadap erosi

tahan terhadap erosi, bila NPD 15-

karena nilai NPD-nya >19%. Tanah entisol

19% maka tanah agak peka terhadap

merupakan tanah yang tersusun dari partikel

erosi, dan NPD>19% maka tanah

debu sehinga memiliki kadar lengas tingi

peka terhadap erosi.


3. Ketahanan tanah terhadap erosi dapat

sehingga diperoleh NPD tinggi.


Manfaat nilai NPD dalam

bidang

diperbaiki

dengan

pertanian adalah untuk mengetahui daya

memperbanyak

vegetasi

tahan tanah terhadap erosi sehingga dapat

permukaan

meminimalisir kemungkinan terjadinya erosi

mengolahnya dengan mencampurnya

pada lahan pertanian yang dapat sangat

dengan jenis tanah lain yang lebih

merugikan. Erosi tersebut menyebabkan

tahan terhadap erosi.

unsur hara dalam tanah hilang terbawa oleh

tanah

cara
di

atas

tersebut

dan

DAFTAR PUSTAKA
David, W.P and Beer, C.E.1975. Simulation of soil erotion. Pedologie (18) : 126-133.
Dias, A.C.C.P.1985. Effects of two Land clearing methods an the physical properties of an axisal
in the Brazililian Amazon. Tropical Amazon 62: 207-212.
Ginger, J. 1987. Soils an Introduction. Macmillon Publising Com. USA. 492p.
Katsberg, S., O. Torres, M. Grant and D.Masters. 2008. Ulilizing calibrate GPS reflected signal
to estimate oil reflecsivity and dielectrict constant. Result from SMEXO, Remote Sons.
Environ Vol. 100 : 17-28.
Nurlambang, T. 2010. Homepage (http://www.BuanaKhatulistiwa.htm). Diakses tanggal 7 Maret
2015.
Seta, A. K. 2007, Konservasi Sumber Daya Tanah dan Air. Kolam Mata, Jakarta.
Syukur, A. 2009. Pengaruh pemberian bahan organik terhadap sifat-sifat tanah dan pertambahan
cassim di tanah pasir pantai. Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan Vol. 5 : 30-38.

You might also like