You are on page 1of 4

Dicky Kusworo (515090002)

Benny Pratama (515090018)


Johan Wijaya (515090021)
Kennard Dhammabhakti (515100003)

BAB IV
KESIMPULAN
1. Selama melakukan praktikum, kondisi selang penghubung antarkomponen
pneumatik harus benar-benar terhubung dengan rapat. Jika tidak demikian,
udara akan bocor keluar sistem dan sistem pun tidak dapat bekerja. Selain itu,
kondisi kabel listrik (merah, biru, dan abu-abu) harus benar-benar terhubung
dengan rapat pada port listrik. Jika tidak demikian, listrik tidak mengalir ke
sistem dan sistem pun tidak dapat bekerja.
2. Dalam komponen elektro pneumatik, selain diperlukan kompresor sebagai
supplier tekanan udara, diperlukan juga power supply untuk supply listrik ke
sistem. Jika ingin menjalankan sistem, power supply harus dinyalakan
terlebih dahulu. Power supply ini sendiri harus dihubungkan dengan jalur (+)
dan () sirkuit.
+
-

switch power supply

Gambar 4.1 Power supply yang terhubung dengan sirkuit


3. Single acting cylinder (EL PN 1) hanya memiliki satu port untuk aliran udara.
Untuk gerak maju piston, supply udara bertekanan diberikan pada port
tersebut sedangkan untuk gerak mundur digunakan mekanisme spring
returned dan fungsi exhaust udara bertekanan pada port.
4. Double acting cylinder (EL PN 2 & 3) memiliki dua port untuk aliran udara,
yaitu satu pada sisi piston dan satu lagi pada sisi batang piston. Gerak majumundur piston tergantung dari sisi mana udara bertekanan masuk dan keluar.
5. Jenis 3/2 DCV, yang digunakan pada EL PN 1, menggunakan mekanisme
electrically operated-single solenoid untuk menggeser katup sehingga

25

Dicky Kusworo (515090002)


Benny Pratama (515090018)
Johan Wijaya (515090021)
Kennard Dhammabhakti (515100003)

mekanisme aktif-tidak katup membutuhkan sinyal listrik yang dialirkan dari


aktivator dengan cara menekan push button. Selain itu, jenis 3/2 DCV yang
digunakan merupakan jenis Normally Close (NC). Kondisi awal katup adalah
tidak mengalirkan udara bertekanan dari kompresor.
6. Jenis 5/2 DCV ada yang merupakan jenis electrically operated-single solenoid
(yang digunakan pada EL PN 2) dan electrically operated-double solenoid
(yang digunakan pada EL PN 3). Untuk jenis electrically operated-single
solenoid, sinyal listrik hanya dapat diberikan pada satu sisi katup sehingga
sinyal hanya mengatur satu arah gerakan katup (gerak kembali atau return
diatur melalui mekanisme lain) untuk jenis electrically operated-double
solenoid, sinyal listrik dapat diberikan pada dua sisi katup sehingga sinyal
dapat mengatur dua arah gerakan katup (gerak ke kiri dan ke kanan).

single solenoid

Gambar 4.2 5/2 DCV yang digunakan pada EL PN 2

double
solenoid
Gambar 4.3 5/2 DCV yang digunakan pada EL PN 3
7. Jenis DCV yang digunakan pada EL PN 1 dan 2 merupakan jenis springreturned sehingga jika push button tidak ditahan, katup akan kembali ke
posisi awal akibat gaya pegas yang menekan katup.
8. Jenis 5/2 DCV yang digunakan pada EL PN 2 dan 3 merupakan jenis piloted.
Mekanisme piloted digunakan karena gaya dorong katup yang berasal dari
sinyal listrik kurang kuat sehingga dibutuhkan mekanisme tambahan yang
memanfaatkan tekanan udara kompresor untuk mendorong katup. Dengan

26

Dicky Kusworo (515090002)


Benny Pratama (515090018)
Johan Wijaya (515090021)
Kennard Dhammabhakti (515100003)

demikian, sinyal listrik cukup mengatur buka-tutup katup pilot dan tekanan
udara yang mengalir melalui katup pilot akan mendorong DCV.
9. Jenis DCV yang digunakan ada yang merupakan jenis 3/2 dan 5/2. Arti angka 3
dan 5 pada lambang tersebut adalah jumlah port pada katup. Untuk 3/2 DCV
terdiri dari 3 port udara, yaitu 1 untuk pressure port, 2 untuk working lines,
dan 3 untuk exhaust port. Untuk 5/2 DCV terdiri dari 5 port, yaitu 1 untuk
pressure port, 2 dan 4 untuk working lines, 3 dan 5 untuk exhaust port. Arti
angka 2 pada lambang tersebut adalah jumlah kemungkinan posisi katup.

1
Gambar 4.4 3/2 DCV
3

2
2

Gambar 4.5 /2 DCV

27

Dicky Kusworo (515090002)


Benny Pratama (515090018)
Johan Wijaya (515090021)
Kennard Dhammabhakti (515100003)

10. Jenis push button yang digunakan pada aktivator merupakan jenis Normally
Open (NO) sehingga pada kondisi ketika push button belum ditekan, listrik
tidak mengalir ke muatan. Untuk jenis NO, kabel listrik ke push button
dihubungkan pada port 3 dan 4 di push button (lihat Gambar 4.6).

Gambar 4.6 Push button

28

You might also like